• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Pengembangan UMKM dengan Transformasi Digital dalam Pertahanan Ekonomi Pasca COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Pengembangan UMKM dengan Transformasi Digital dalam Pertahanan Ekonomi Pasca COVID-19"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 12

JEMMA (Jurnal of Economic, Management, and Accounting)

p-ISSN : 2615-1871/ e-ISSN : 2615-5850 http://www.ojs.unanda.ac.id/index.php/jemma/index

Analisis Faktor-Faktor Pengembangan UMKM dengan Transformasi Digital dalam Pertahanan Ekonomi Pasca COVID-19

Besse Qur’ani 1*, Muh. Anshary Anshar 2

1 Universitas Negeri Makassar, Indonesia

2 Institut Bisnis dan Keuagan Nitro, Makassar, Indonesia

*Correspondent Email: bessequrani@unm.ac.id Article History:

Received: 09-10-2022; Received in Revised: 15-11-2022; Accepted: 15-12-2022 DOI: http://dx.doi.org/10.35914/jemma.v6i1.1603

Abstrak

Menghadapi kondisi yang tidak pasti pelaku UMKM harus segera bertransformasi menjadi UMKM berbasis digital dengan pengembangan berbagai aspek yang menunjang kegiatan kewirausahan.

Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis faktor-faktor pengembangan UMKM dengan transformasi digital dalam pertahanan ekonomi pasca Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian terapan untuk menganalisis data kuantitatif. Penelitian ini sangat penting untuk dilaksanakan untuk menganalisis faktor-faktor utama pengembangkan UMKM berbasis digital dalam transformasi digital dalam pertahanan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Setelah dilakukan analisis faktor dari 10 variabel yang dianalisis terbentuk menjadi 2 faktor utama yaitu Faktor pertama yang terdiri dari variabel PDRB, Jumlah UMKM, dan jumlah penduduk diberikan label faktor sumber daya dan pertumbuhan. dan faktor kedua yang terdiri dari variabel sektor perdagangan besar dan eceran, sektor jasa dan informasi dan nilai IPM diberi label faktor sektor unggulan. Hasil temuan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM berbasis digital di Sulawesi Selatan dengan memanfaatkan potensi dan sektor unggulan yang ada di sekitar wilayah masing-masing.

Kata Kunci: Pengembangan UMKM, Platform Digital, Pertahanan Ekonomi.

Abstract

In facing uncertain conditions, MSME actors must immediately transform into digital-based MSMEs by developing various aspects that support entrepreneurial activities. The purpose of this study is to analyze the factors of MSME development with digital transformation in economic defense after the Covid-19 Pandemic. The research method used is applied research to analyze quantitative data.

This research is very important to be carried out to analyze the main factors for developing digital- based MSMEs in digital transformation in post-Covid-19 economic defense. After the factor analysis was carried out, the 10 variables analyzed formed into 2 main factors, namely the first factor which consisted of the GRDP variables, the number of MSMEs, and the population, which were labeled as resource and growth factors. and the second factor consisting of the wholesale and retail trade sector variables, the services and information sector and the value of the Human Development Index (IPM) is labeled as the leading sector factor. The findings can contribute to the development of digital-based MSMEs in South Sulawesi by utilizing the potential and leading sectors around their respective regions.

Keywords: MSME Development, Digital Platform, Economic Defense.

(2)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 13

1. Pendahuluan

Selama pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak awal Tahun 2020 mempengaruhi perubahan pola kehidupan dengan memperkenal transformasi digital dalam memudahkan aktivitas manusia. Salah satunya adalah kegiatan ekonomi digital dengan transaksi berbasis keuangan digital sebagai salah satu pilihan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Selaras dengan hal tersebut, perkembangan ekonomi digital selaras dengan kemanjuan penggunaan teknologi dan informasi di berbagai belahan dunia (Ardiansyah, 2016). Hal ini ditandai dengan berkembangan pesatnya bisnis serta transaksi online sebagai media komunikasi, kolaborasi, dan korporasi dalam kegiatan bisnis (Arianto, 2020).

Ekonomi digital dewasa ini telah menjadi penggerak perekonomian dalam menciptakan peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan produktivitas dunia industri, peningkatan persaingan dalam dunia kerja dan dapat mengurangi jumlah penganggurann (Gunawan &

Sulaeman, 2020). Meningkatnya pelaku ekonomi yang tertarik dalam pengembangan ekonomi digital dapat memberikan kontribusi peningkatan interaksi bisnis. Ditambah lagi dengan populasi Indonesia yang cukup besar sebagai pengguna internet tertinggi di dunia menjadi keuntungan tersendiri dalam memberikan ruang gerak bagi ekonomi digital untuk lebih luas berkembang (Dinar et al, 2021).

Salah satu sektor penggerak ekonomi yang dapat memanfaatkan peluang ekonomi digital dalam upaya membantu pemulihan ekonomi nasional serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Pada saat ekonomi dunia dan perekonomian Indonesia mengalami resesi karena pandemik Covid-19, justru pelaku UMKM masih dapat bertahan dan hanya sedikit terkena dampak negatif resesi ekonomi tersebut (Didiharyono et al, 2022). Bahkan sebagian besar pelaku UMKM tetap dapat mengembangkan usahanya dalam menunjang perekonomian negara (Respatiningsih, 2021). Pelaku UMKM dapat mempertahankan dan meningkatkan kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah serta peningkatan penerimaan pada sektor pajak negara, selain ditunjang oleh industri skala besar, juga ditunjang secara signifikan oleh kelompok-kelompok industri skala kecil (Menkop UKM, 2021).

Sektor UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat dikatakan bahwa sektor UMKM memiliki berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi (Cueto et al. 2022). Maka dari itu, UMKM memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian dan pembangunan nasional. Pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan agar UMKM tidak hanya tumbuh dalam jumlah tetapi juga berkembang dalam kualitas dan daya saing. Dengan perkembangan teknologi informasi yang ada, terdapat beberapa aktivitas UMKM yang telah memanfaatkan teknologi dan peluang ekonomi digital untuk menjalankan usahanya (Idris et al. 2022).

Semakin banyaknya pesaing usaha, akan menjadi pertimbangan bagi pelaku UMKM untuk segera bertransformasi menjadi UMKM Go-Digital dengan pengembangan berbagai aspek.

Tak terkecuali dengan para pelaku UMKM yang terdapat di Sulawesi Selatan.

Daerah provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas dan mengandung berbagai hasil pertanian, pertambangan, perkebunan, dan perikanan yang melimpah. Demikian pula berbagai potensi lain yang cukup potensial untuk

(3)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 14 dikembangkan (BPS Sulsel. 2020). Dengan keadaan potensi wilayahnya yang baik maka perkembangan UMKM di Sulawesi Selatan juga diprediksi akan dapat terus meningkat. Hal ini sesuai dengan data dari Dinas Koperasi dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Sulawesi Selatan yang mencatat jumlah UMKM di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan signifikan. Pada 2019 jumlah UMKM sedikitnya 940 ribu unit usaha. Lalu Tahun 2020 bertambah menjadi 1,2 juta unit dan pada Tahun 2021 jadi 1,5 juta unit usaha yang tersebar di 24 Kabupaten/ Kota di Sulawesi Selatan (Media Indonesia, 2022). Namun, dengan jumlah UMKM sebanyak itu, UMKM yang berlabel UMKM Digital masih sangat sedikit.

Berdasarkan data dari Statistik E-commerce BPS 2020, jumlah UMKM yang berbasis digital di Sulawesi Selatan baru sebesar 21.68% (BPS, 2020). Angka ini masih terbilang cukup rendah. Tentu saja, banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan dan transformasi UMKM menuju UMKM Go Digital. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari faktor internal maupun faktor Eksternal yang mempengaruhi pengembangan UMKM.

Maka dari itu, untuk mempermudah proses dalam mengindentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan UMKM berbasis ekonomi digital diperlukan Analisis Faktor yang merupakan kajian tentang saling ketergantungan antara variabel-variabel, dengan tujuan untuk menemukan variabel yang paling berpengaruh dalam pengembangan UMKM (Subroto et al. 2016). Dalam analisis faktor, variabel-variabel dalam jumlah besar dikelompokkan dalam sejumlah faktor utama dengan sifat dan karakteristik yang hampir sama, sehingga lebih mempermudah analisis pengembangan UMKM (Zulha & Santoso, 2013). Untuk meningkatkan pengembangan UMKM ke arah transformasi digital, maka diperlukan upaya optimalisasi beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi peningkatan UMKM menuju digitalisasi atau platform digital. Berangkat dari fenomena inilah yang mendasari pentingnya dilakukan kajian khusus mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM berbasis digital. Sehingga, dapat dilakukan penerapan analisis faktor untuk merumuskan faktor-faktor dalam pengembangan UMKM dengan transformasi digital dalam pertahanan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

2. Metodologi

Jenis penelitian ini yaitu penelitian terapan untuk menganalisis data kuantitatif.

Penelitian terapan merupakan jenis penelitian yang hasilnya dapat secara langsung diterapkan agar dapat memecahkan suatu permasalahan yang tengah dihadapi (Sugiyono, 2013). Dalam desain penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan secara kuantitatif dalam menganalisis faktor-faktor pengembangan UMKM berdasarkan data yang telah diolah dan menggunakan aplikasi SPSS sebagai tools dalam menganalisis data penelitian (Didiharyono

& Kausar, 2022). Waktu penelitian ini direncanakan dimulai pada April 2022 hingga Juni 2022. Lokasi penelitian ini berfokus kepada UMKM berbasis digital pada 24 Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan dengan menggunakan data Sekunder. Adapun data sekunder berupa data statistik atau publikasi resmi yang diperoleh dari pemerintah, BPS, atau lembaga lain yang mempublish penelitian tentang UMKM.

Data sekunder yang diambil meliputi data PDRB (X1), data jumlah UMKM (X2), data sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (X3), data sektor perdagangan besar dan eceran

(4)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 15 (X4), data sektor konstruksi (X5), data sektor industri pengolahan (X6), data sektor jasa dan informasi (X7), data jumlah penduduk (X8), data luas wilayah (X9) dan data Indeks Pembangunan Manusia/ IPM (X10). Faktor-faktor tersebut akan dianalisis untuk melihat korelasi terhadap pengembangan UMKM berbasis digital di Sulawesi Selatan.

Langkah – Langkah Analisis Faktor.

a. Menentukan Variabel yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, terdapat 10 variabel yang dipilih dan relevan dengan penelitian yang dilakukan berdasarkan penelitian terdahulu.

b. Menghitung Matriks korelasi dengan Metode Bartlett Test of Spericity dan pengukuran MSA (Measuring of Sampling).

1). Metode Barttlett Test of Spericity

Untuk menguji Matriks yang terbentuk, dilakukan dengan Hipotesis

vxc vxv

I H

I H

=

 :

:

1 0

Dengan menggunakan Rumus

v n

Mvv

X2 = 1/6(2 +5)−( −1) ln

Dimana, v = Jumlah variabel, n = Jumlah Sampel, |Mvv| = Determinan Matriks korelasi dengan dk = ½ v (v-1).

Kriteria tolak H0 apabila nilai 1obs 2,p(p1)/2. Jika pengujian layak, maka dilanjutkan menggunakan analisis Faktor.

2). Measure of Sampling Adequancy (MSA) Adapun rumus Uji KMO MSA adalah

  

=

=

= +

j

i ij i j ij

j

i ij

a r

r

KMO 2 2

2

, i = 1,2,3 ..., p ; j = 1,2,...,p

Dimana, rij = Koefisien korelasi sederhana antara variabel i dan j, aij = Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j.

c. Ekstraksi atau Proses factoring

Metode ekstraksi faktor yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Metode PCA (Principal Component Anaylisis). Pendekatan PCS jika diekstraksi dari matriks diperoleh faktor dengan kriteria berikut.

1). Communalities adalah besaran varian variabel yang disaring dengan variabel lainnya.

2). Nilai Eigen dengan persamaan karakteristinya Mvv. =0,1 d. Menentukan Jumlah Faktor

Penentuan jumlah faktor didasasrkan pada besarnya Eigen Value setiap faktor yang muncul. Faktor-faktor yang terpilih merupakan faktor yang memiliki Eigen Value > 1.

e. Rotasi Faktor

Rotasi faktor dengan menggunakan metode varimax untuk mendapatkan struktur faktor sehingga setiap variabel termuat tinggi hanya pada satu faktor.

f. Menentukan Skor Faktor

(5)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 16 Jika muatan faktor ditaksir oleh metode komponen utama, mana besaran untuk mengasumsikan besarnya skor faktor dapat dinyatakan sebagai berikut.

f j

^

 

 −



 

=

1 ^ ^

^

^

x x L L

L j

T T

Dimana, f j

^

= Taksiran dari nilai fj, fj= Nilai untuk vektor teramati, j = 1,2,3...,n, L = Muatan Faktor, T = Matriks Transformasi.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Hasil Penelitian

Pengujian dalam menganalisis faktor-faktor dalam Penelitian ini menggunakan Software SPSS. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut.

1). Menentukan Variabel yang akan dianalisis.

Adapun Variabel yang diduga mennjadi faktor dalam pengembangan UMKM dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Faktor-Faktor Pengembangan UMKM Kode

Variabel

Nama Variabel Kode

Variabel

Nama Variabel

X1 PDRB X6 Sektor Industri Pengolahan

X2 Jumlah UMKM X7 Sektor Jasa dan Informasi

X3 Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

X8 Jumlah Penduduk X4 Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran

X9 Luas Wilayah

X5 Sektor Konstruksi X10 Nilai Indeks Pembangunan

Manusia

2). Menghitung Matriks korelasi dengan Metode Bartlett Test of Spericity dan pengukuran MSA (Measuring of Sampling).

Setelah dilakukan Pengujian dengan Metode Uji KMO dan Bartletts’s Test sampai 3 kali pengujian, maka hasil Uji KMO dan Bartletts’s Test dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Uji KMO dan Bartletts’s Test

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,620

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 112,436

Df 15

Sig. 0,000

Dari Tabel 2 diketahui bahwa nilai KMO MSA sebesar 0.620 > 0.50 dan nilai Basrtlett’s Test 0.000 < 0.005, maka analisis faktor dapat dilanjutkan karena telah memenuhi persyaratan. Selanjutnya, Uji MSA hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

(6)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 17 Tabel 3. Uji Variabel Layak Pakai Dalam Analisis Faktor

X1 X2 X4 X7 X8 X10

Anti-Image Correlation

X1 .575a -0.843 0.033 0.337 -0.822 -0.516

X2 -0.843 .665a -0.010 -0.342 0.491 0.230

X4 0.033 -0.010 .732a -0.399 0.042 -0.125

X7 0.337 -0.342 -0.399 .688a -0.459 -0.340

X8 -0.822 0.491 0.042 -0.459 .573a 0.538

X10 -0.516 0.230 -0.125 -0.340 0.538 .603a

Diketahui nilai MSA dari masing-masing yang diteliti dapat dilihat pada tabel di atas.

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam analisis faktor adalah nilai MSA > 0.50. Dari hasil di atas diketahui bahwa dari 10 variabel, hanya terdapat 6 variabel > 0.50 . Maka dari itu, hanya 6 variabel layak untuk dilakukan analisis faktor.

3). Ekstraksi atau Proses factoring

Adapun hasil Ekstraksi atau proses factoring dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Hasil Ekstraksi Uji Communalities Communalities

Initial Extraction

X1 1,000 0,964

X2 1,000 0,891

X4 1,000 0,868

X7 1,000 0,724

X8 1,000 0,834

X10 1,000 0,528

Tabel Communalities ini mnunjukkan nilai variabel yang diteliti apakah mampu menjelaskan faktor atau tidak. Variabel dianggap mampu menjelaskan faktor jika nilai Extraction > 0.50. Berdasarkan Ouput tersebut diketahui nilai Extraction untuk semua variabel adalah lebih besar dari 0.50. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel dapat dipakai untuk menjelaskan faktor.

4). Menentukan Jumlah Faktor

Hasil penentuan jumlah faktor dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Jumlah Faktor yang Terbentuk Total Variance Explained Compo

nent

Initial Eigenvalues Loadings Loadings

Total % of Var. Cumulativ e %

Total % of Var.

Cumulati ve %

Total % of Var.

Cumulativ e % 1 3.743 62.389 62.389 3.743 62.389 62.389 3.158 52.638 52.538 2 1.066 17.763 80.152 1.066 17.763 80.152 1.651 27.514 80.152 3 0.632 10.526 90.678

4 0.357 5.943 96.621 5 0.179 2.987 99.608 6 0.024 0.392 100.000

(7)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 18 Dari Tabel 5 diketahui terbentuk dari 6 variabel yang dianalisis. Nilai hasil faktor 1 dan faktor 2 mampu menjelaskan 80,152 % variasi. Adapun variabel yang terbentuk adalah X1 (PDRB), X2 (Jumlah UMKM), X4 (Sektor Perdagangan Besar dan Eceran), X7

(Sektor Jasa dan Informasi), X8 (Jumlah Penduduk), dan X10 (Nilai IPM).

Gambar 1. Grafik Penentuan Jumlah Faktor Yang Terbentuk 5). Rotasi Faktor

Adapun nilai korelasi variabel setelah rotasi faktor dapat dilhat pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Rotasi Faktor

Rotated Component Matrixa Component

1 2

X1 0,965 0,181

X2 0,915 0,233

X4 -0,003 0,931

X7 0,565 0,636

X8 0,907 0,108

X10 0,499 0,529

Dari Tabel 6 terbentuk 2 Faktor besar, yaitu faktor pertama dengan variabel PDRB, Jumlah UMKM dan Jumlah Penduduk. Sedangkan, faktor kedua dengan variabel Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Sektor Jasa dan Informasi dan Nilai IPM.

6). Menentukan Skor Faktor

Adapun hasil Uji Kelayakan faktor dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Uji Kelayakan Faktor Component Transformation Matrix

Component 1 2

1 0,884 0,467

2 -0,467 0,884

(8)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 19 Component Transformation Matrix pada Tabel 7 menunjukkan bahwa Faktor pertama dengan nilai korelasinya adalah sebesar 0,884 > 0,5. Dan faktor kedua dengan nilai korelasinya sebesar 0,884 > 0,5. Maka kedua faktor yang terbentuk ini dapat disimpulkan layak untuk merangkum keenam variabel yang dianalisis. Penamaan faktor yang dianalisis tergantung peneliti dan dapat mewakili variabel-variabelnya yaitu (1) Faktor pertama terdiri dari variabel PDRB, Jumlah UMKM dan jumlah penduduk diberi label Faktor Sumber Daya dan Pertumbuhan; (2) Faktor kedua terdiri dari variabel Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Sektor Jasa dan Informasi dan Nilai IPM diberi nama Faktor Sektor Unggulan.

3.2 Pembahasan

Membentuk faktor-faktor yang dapat dijadian acuan dalam upaya pengembangan UMKM berbasis digital merupakan strategi untuk memaksimalkan segala variabel dan faktor unggulan yang belum dapat dimemaksimalkan serta berdasarkan potensi keunggulan yang dimiliki oleh wilayah lainnya (Spasial). Salah satu caranya adalah membentuk faktor-faktor yang baru dengan mengandalkan kontribusi dari variabel-variabel yang diduga memiliki pengaruh terhadap pengembangan UMKM berbasis digital di Sulawesi Selatan. Dalam artian, apabila faktor baru di suatu wilayah (Kabupaten/Kota) secara geografis dekat dengan wilayah lainnya, maka dapat membentuk faktor baru dengan memanfaatkan variabel unggulan wilayah yang dekat dengannya.

Pembentukan faktor yang baru merupakan sebuah gagasan dalam rangka membuat inovasi sebagai upaya untuk pengembangan UMKM berbasis digital di Sulawesi Selatan. Hal ini sebagai salah satu strategi dan upaya untuk mengembangkan serta meningkatkan variabel unggulan untuk melahirkan faktor yang baru. Hal ini juga dapat terlaksana dengan baik karena Sulawesi Selatan memiliki potensi dan sumber daya alam yang melimpah di setiap daerah wilayahnya. Hasil identifikasi dari analisis faktor-faktor yang telah didapatkan akan dibentuk menjadi sebuah new strategy untuk pengembangan UMKM di Sulawesi Selatan.

Faktor yang terbentuk ialah faktor pertama terdiri dari variabel variabel PDRB, Jumlah UMKM dan jumlah penduduk. Kemudian Faktor kedua terdiri dari variabel Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Sektor Jasa dan Informasi dan Nilai IPM.

Memaksimalkan faktor-fakor yang terbentuk tersebut dikolaborasikan dengan memanfaatkan dukungan teknologi, digitalisasi serta penjaminan kualitas terhadap UMKM yang akan dikembangkan. Ukmm tersebut dapat dimaksimalkan untuk dapat bertransformasi ke arah digital sehingga konsep UMKM “Naik Kelas” dapat diaplikasikan pada UMKM yang akan dikembangkan menuju digitalisasi. Selanjutnya, mengadakan pendampingan dengan memaksimalkan faktor-faktor baru yang terbentuk tanpa mengabaikan faktor yang

“terbuang” dengan cara tetap mengkombinasikan variabel dari faktor-faktor yang terbentuk dengan faktor yang “terabaikan”. Kemudian dari hasil analisis faktor tersebut, dilakukan evaluasi secara simultan dan suistanable terhadap variabel yang terbentuk maupun variabel yang tidak terbentuk sehingga faktor-faktor yang ada dapat terus dimaksimalkan dalam pengembangan UMKM berbasis digital menuju UMKM yang bertransformasi.

Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dapat tercapai ketika sumber daya produktif dapat dimanfaatkan secara optimal dan dialokasikan secara merata. Tujuan pembangunan ekonomi untuk mencapai sasaran utama dalam menciptakan kesejahteraan dan mengurangi

(9)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 20 ketimpangan. Dalam proses pembangunan perekonomian Indonesia, sektor UMKM menuju transformasi digital menjadi hal yang memiliki peranan yang sangat strategis dan penting.

Pengembangan UMKM berbasis digital yang memanfaatkan hasil analisis faktor yang dijelaskan sebelumnya bertujuan untuk dapat memberikan soluasi yang tepat dari hulu ke hilir. Hal ini agar dapat mendukung kesejahteraan bagi para pelaku UMKM di Sulawesi Selatan sehingga dapat “Naik Kelas” serta dapat memperluas akses pasar sampai ke tingkat global. Luaran yang diharapkan dalam penerapan strategi ini adalah meningkatkan kualitas pelaku UMKM, meningkatkan kesadaran terhadap perubahan sosial serta pentingnya memahami bahwa banyak peluang yang dapat dimanfaatkan pelaku UMKM agar dapat menjajaki pasar global sebagai pemenuhan ekonomi jangka panjang. Hasil akhirnya diharapkan pelaku UMKM di Sulawesi Selatan dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mempersiapkan dan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dapat tercapai ketika sumber daya produktif dapat dimanfaatkan secara optimal dan dialokasikan secara merata. Tujuan pembangunan ekonomi untuk mencapai sasaran utama dalam menciptakan kesejahteraan dan mengurangi ketimpangan. Dalam proses pembangunan perekonomian Indonesia, sektor UMKM memiliki peranan yang sangat strategis dan penting. Dalam memanfaatkan strategi ini, dibutuhkan analisis data dan informasi yang akurat. Kebutuhan-kebutuhan informasi dan potensi keunggulan Sulawesi Selatan berdasarkan data unggulan dan sebagai dasar informasi strategis dalam kebijakan pengembangan faktor baru untuk pengembangan UMKM di Sulawesi Selatan sebagai upaya peningkatan ekonomi daerah.

4. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan yaitu setelah dilakukan analisis faktor dari 10 variabel terbentuk menjadi menjadi dua faktor utama. Faktor pertama terdiri dari variabel PDRB, jumlah UMKM dan jumlah penduduk diberi label faktor sumber daya dan pertumbuhan. Faktor dua terdiri dari variabel sektor perdagangan besar dan eceran, sektor jasa dan informasi dan nilai IPM diberi nama faktor sektor unggulan. Analisis Faktor diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM berbasis digital di Sulawesi Selatan dengan memanfaatkan potensi dan sektor unggulan wilayah yang ada di sekitar wilayah masing-masing. Strategi ini merupakan salah satu bentuk program inovatif berbasis spasial yang dapat dikombinasikan dengan sistem digital yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Dalam penelitian ini tidak membahas semua teknik dalam analisis faktor kiranya pada penelitian selanjutnya menggunakan beberapa metode dalam mengekstrak variabel, serta penelitian ini dapat dikembangkan menggunakan analisis diskriminan, klaster, analis jalur, dan analisis statistika lainnya serta dapat menambahkan jumlah variabel-variabel terkait.

(10)

JEMMA, Volume 6 Nomor 1, Maret 2023 | 21 5.

Daftar Pustaka

Arianto, B. (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19. ATRABIS:

Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal), 6(2), 233-247.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. (2021). Statistik E-commerce 2021. Jakarta : BPS.

BPS Sulawesi Selatan. (2021). Laporan Perekonomian Sulawesi Selatan. Makassar: BPS Sulsel.

Cueto, L. J., Frisnedi, A. F. D., Collera, R. B., Batac, K. I. T., & Agaton, C. B. (2022).

Digital Innovations in MSMEs during Economic Disruptions: Experiences and Challenges of Young Entrepreneurs. Administrative Sciences, 12(1), 8.

Didiharyono, D., Ferdian, A., Patahiruddin, P., & Qur'ani, B. (2022). Pemberdayaan dan Pengembangan UKM Masyarakat Pesisir Berbasis Platform Digital. To Maega: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(3), 544-553.

Didiharyono, D. & Kausar, A. (2022). Statistika Ekonomi Konsep Dasar dan Penerapannya.

Makassar Nas Media.

Dinar, M., Handayani, A. A., Mustari, M., Nurdiana, N., & Hasan, M. (2021). Inovasi Financial Technology dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Propinsi Sulawesi Selatan. Seminar Nasional Teknologi Pendidikan 1(1), 155-164).

Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Selatan. (2022). Direktori UKM.

https://www.diskop.id/umkm-2/.

Gunawan, G., & Sulaeman, M. (2020). Determining Factors in the Use of Digital Marketing and Its Effect on Marketing Performance in the Creative Industries in Tasikmalaya.

Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 3(3), 2543-2550.

Idris, M., Echdar, S., Sabban, Y. P., & Sabban, Y. A. (2022). Strengthening and Increasing MSME's Competitiveness in Supporting South Sulawesi Economic Growth. Jurnal Manajemen Bisnis, 9(1), 12-22.

Kementerian Koperasi dan UKM. (2022). Data UMKM. https://kemenkopukm.go.id/data- umkm/

Media Indonesia (2022). UMKM di Sulsel Bertambah, Nilai Ekspor Meningkat. Bisa diakses pada laman: https://mediaindonesia.com/ nusantara/474642/umkm-di-sulsel-bertambah- nilai-ekspor-meningkat

Respatiningsih, H. (2021). The Impact of E-Commerce on the Marketing Performance of MSMEs During the Covid19 Pandemic Mediated by Competitive Advantage. 3rd International Conference of Banking, Accounting, Management and Economics (ICOBAME 2020) (pp. 166-169). Atlantis Press.

Subroto, S., Hapsari, I. M., & Astutie, Y. P. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Brebes. Prosiding SNaPP: Sosial, Ekonomi dan Humaniora, 6(1), 337-344.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta Bandung.

Zulha, O. A., & Santoso, E. B. (2013). Pola Keterkaitan Spasial Kabupaten/ Kota di Jawa Timur berdasarkan sektor unggulannya. Jurnal Teknik ITS, 2(1), C63-C66

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa LKS yang telah dikembangkan memiliki beberapa kelebihan yaitu: (a) LKS yang dikembangkan adalah LKS eksperimen

[r]

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect real estate development costs and capitalized borrowing

Bila terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung, orofaring) kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi inokulasi mikroorganisme, hal ini merupakan permulaan