• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING LEARNING DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING LEARNING DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1149

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING LEARNING DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR BAHASA ARAB

Moch. Jamalul Insan Kamil

Program Studi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email icangsaebus@gamil.com

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING LEARNING DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR BAHASA ARAB kami lakukan dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di kelas, dan diharapkan agar mampu meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari pendidikan bahasa arab, Adapun masalah dalam penelitian ini kurangnya minat belajar siswa sehingga berpengaruh pada hasil nilai belajar siswa,. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI MIS. Hidayatul Amin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tekhnik observasi yang dilakukan selama penelitian pada siklus I dan siklus II sedang berlangsung. Tekhnik analisis data yang dipergunakan adalah tekhnik kuantitatif dan kualitatif. Tekhnik kuantitatif untuk mengolah data kuantitatif hasil test. Sedangkan tekhnik kualitatif untuk menganalisis data kualitatif non test. Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan MODEL PEMBELAJARAN CONTEKSTUAL TEACHING LEARNING PADA KELAS 6 MIS. Hidayatul Amin Semester 1 berjalan sangat efektif karena dapat meningkatkan minat belajar dan capaian hasil belajar siswa, .Peneliti mengharapkan untuk penelitian berikutnya agar memilih metode yang tepat dan menggunakan alat peraga yang mendukung terhadap materi pembelajaran untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa.

Kata Kunci : Metode Contekstual Teaching Learning,Minat Belajar Siswa, Bahasa Arab.

PENDAHULUAN

Penelitian Tindakan Kelas ini kami lakukan dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran yang ada di kelas, dan diharapkan agar mampu meningkatkan minat peserta didik dalam mempelajari pendidikan bahasa arab,

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1150

sehingga menghasilkan output yang berkualitas, yang siap dalam persaingan global yang mustahil dapat kita hindari, output yang dimaksud adalah peserta didik yang mencintai dan mahir dalam berbahasa arab baik secara pasif dan lebih-lebih ecara aktif.

Oleh karena tujuan di atas, sehingga kami anggap sangat penting untuk dilakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk dapat memetakan permasalahan- permasalahan yang ada di sekolah khusususnya yang ada di dalam kelas, Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini kami ingin focus pada Upaya Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik pada Pelajaran Bahasa Arab, karena dalam pemikiran kami, jika minat sudah meningkat maka tujuan-tujuan dalam pembelajaran dari setiap maharah bahasa arab Insya’Allah akan lebih mudah untuk dicapai, karena dengan bermodalkan minat yang tinggi, siswa akan selalu mencari cara untuk mengatasi segala keterbatasan atau tantangan-tantangan yang sedang atau akan dihadapi oleh peserta didik, lebih-lebih bagi kami yang berada di kepulauan terpencil, yang serba penuh keterbatasan.

Adapun manfaat penelitian dengan metode Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian akan lebih terukur pada permasalahan tertentu, sehingga objek dan hasilnya lebih nyata dan sangat dirasakan manfaatnya, karena Penelitian Tindakan Kelas focus pada permasalahan yang yang lebih urgen, sehingga solusi atau penyelesaian-penyelesaiannya lebih konkrit dengan permasalahan di kelas, sedangkan rumusan masalah yang kami angkat adalah Apakah dengan model Contekstual Teaching Learning dapat menigkatkan minat belajar siswa?

Pembelajaran Model Contekstual Teaching Learning kami anggap sangat proporsional untuk dijadikan alat dalam meningkatkan minat peserta didik dalam belajar Bahasa arab, karena pembelajaran dengan model ini bisa menolong sekaligus memfasilitasi peserta didik umtuk melihat makna di dalam bahan ajar yang mereka pelajari yaitu dengan cara mengaitkan subyek akademik dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari yaitu dengan pendekatan Pendekatan contexstual teaching learning. Pendekatan contexstual teaching learning atau belajar dan mengajar berdasarkan pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang merujuk pada keseluruhan situasi, latar belakang atau lingkungan yang berhubungan dengan diri pembelajar (PRANOWO 2014, 217).

Pendekatan ini juga bisa mendekatkan siswa kepada kehidupan nyata, sehingga mereka terdorong untuk dapat menerapkannya di kehidupan mereka sehari- hari. Materi pelajaran bahasa arab akan lebih bermakna bagi peserta didik jika mereka mempelajari materi melalui konteks kehidupan dan pengalaman mereka sehari-hari. Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan dalam penelitian ini, diantaranya yaitu : Bagi Siswa Untuk melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan berbahasa arab dengan baik, secara lisan maupun tulisan dengan

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1151

cara mengaktualisasikan kosa kata yang telah dihafal dalam kehidupan sehari- hari. Sedangkan bagi Guru, Guru dapat menjadikan penerapan model kontekstual learning pada pembelajaran kosa kata agar dapat mengingkatkan minat dan inovasi belajar siswa. Dan bagi Sekolah Dapat dijadikan sebagai referensi baru untuk program yang berkenaan dengan model kontekstual learning pada pembelajaran kosa kata.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIS. Hidayatul Amin, Pulau Saebus, Desa Saur Saebus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur, Penelitian dilakukan dalam kurun waktu tiga bulan dimulai bulan September 2022 sampai bulan November 2022, Adapun Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Dalam penelitian ini untuk mendapat perbaikan rencana tindakan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, peneliti menggunakan tes tertulis, lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Tes tertulis adalah prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas- tugas tertulis yang distandardisasikan dan diberikan kepada individu atau kelompok untuk dikerjakan, dijawab atau direspon. Tes tertulis dalam penelitian ini meliputi lembar kerja peserta didik (LKPD) dan lembar evaluasi. Dan Lembar observasi adalah alat pengumpul data yang digunakan untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi dan mengukur aktivitas siswa dan guru pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil penelitian yaitu Penerapan pembelajaran model Contekstual Teaching Learning harus diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas secara berkesiambungan dan benar-benar memenuhi unsur sintaks yang ada pada Contekstual Teaching Learning, agar peserta didik terbiasa dengan model pembelajaran tersebut, dan diharapkan agar memperoleh hasil yang berkualitas. Pembelajaran model Contekstual Teaching Learning ini sangat berdampak positif pada penigkatan minat belajar peserta didik, karena Contekstual Teaching Learning ini merupakan pembelajaran yang diintegrasikan pada kegiatan sehari-hari peserta didik.itu sendiri, sehingga menghasilkan suasana belajar yang tidak kaku dan menoton, akan tetapi pembelajaran akan tercipta secara menyenangkan karena peserta didik bisa lebih bebas mengkreasikan ide-ide pikiran mereka sendiri dengan hanya menyesuaikan terhadap tema dan maharah yang ingin dicapai oleh Guru.

Sebagaiman dijelaskan sebagai berikut Hasil Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, terdapat beberapa siswa yang

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1152

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga hal tersebut berdampak pada peningkatan level kognitif maupun psikomotorik peserta didik, dan tentu dua hal di atas akan berdampak pada hasil belajar peserta didik dalam hal ini akan mengganggu pencapaian nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), akan tetapi kami sebagai peneliti berasumsi bahwa beberapa factor belum tercapainya hasil belajar tersebut adalah karena kurangnya minat peserta didik dalam pembelajaran Bahasa arab.

Siklus I, Perencanaan Tindakan, Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu : Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu MIS.

Hidayatul Amin Saebus Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur. Peneliti mengidentifikasi data dari observasi selama kegiatan belajar mengajar dan sharing data dengan cara wawancara dengan para guru lain dilingkungan kelas atau sekolah. Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan pembelajaran model Contekstual Teaching Learning) pada mata pelajaran Bahasa arab. Peneliti menetapkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan Pembelajaran yang akan dikaji, sebagai acuan tingkat keberhasilan selama proses belajar mengajar. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning dalam dua kali pertemuan.

Menyiapkan materi ajar dan kisi-kisi soal terkait tema Liburan. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab berlangsung.

Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1 Pelaksanaan siklus I pertama dilakukan pada hari Rabu, 21 September 2022, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut, Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan Inti Kegiatan inti diawali dengan guru menerangkan materi yang akan dipelajari, penggunaan media pembelajaran yang bertujuan agar siswa dapat memahami tentang materi yang akan dipelajari. Sesuai dengan arahan guru siswa berkelompok antara 3-4 siswa dalam satu meja, masing- masing kelompok dibagikan materi untuk di diskusikan dan dibimbing oleh guru. Setelah siswa selesai berdiskusi pada kelompoknya masing-masing, guru menunjukkan salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Guru mengarahkan siswa agar kembali ke tempat duduk masing-masing dan

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1153

dijelaskan Kembali oleh guru sebagai bahan evaluasi oleh guru. Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi pelajaran. Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di rumah, dan mengakhiri pembelajaran.

Pertemuaan ke-2 pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 28 September 2022 dengan rincian kegiatan sebagai berikut , Kegiatan Awal Mengawali pelajaran dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan dengan berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar kemudian melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai untuk mengingatkan kembali. Kegiatan inti pada pertemuan kedua dilakukan dengan membahas tentang materi sebelumnya. Guru menginformasikan tata tertib pelaksanakan evaluasi kepada siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab.

Jumlah soal evaluasi sebanyak 20 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal evaluasi selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan urutan kursi belakang ke kursi depan (estapet).Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab mengenai materi pelajaran. Sebelum menutup pembelajaran guru meminta siswa merapikan alat tulisnya masing-masing,dan guru mengakhiri pelajaran dengan salam penutup.

Pengamatan Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Adapun penelitian pengamatan ini sesuai dengan yang ditulis oleh peneliti sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Namun demikian masih banyak kendala yang dialami peneliti, antara lain masih ada beberapa siswa yang masih pasif, ada beberapa siswa yang masih malu dalam mengemukakan pendapatnya, masih beberapa siswa yang sibuk sendiri dan kurang memperhatikan dan juga ada beberapa langkah-langkah dalam RPP yang belum dilaksanakan. Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan siklus I sebanyak dua pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru, pelajaran Bahasa arab menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning. Refleksi Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning, minat belajar siswa kelas VI MIS.

Hidayatul Amin Saebus menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus I.

Peneliti dalam penelitiannya berhasil meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran Bahasa arab, khususnya dalam materi tentang Liburan Hal ini dapat

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1154

dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus I yang dilakukan dalam dua kali pertemuan.Peneliti merancang dalam pelaksanaan siklus I ini ke dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama di siklus I, menunjukkan siswa dalam bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran Bahasa arab. sebagian besar siswa menjadi mulai lebih aktif dalam pembelajaran, siswa tertarik dengan media yang digunakan oleh guru, siswa tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan model Contekstual Teaching Learning (CTL). Dalam proses pertemuan pertama juga masih terdapat beberapa kekurangan, hal ini dikarenakan sebagian kecil siswa belum mengerti tentang pelaksanaan model pembelajaran model Contekstual Teaching Learning itu sendiri.

Siklus II, Perencanaan Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa persiapan atau hal yang akan dilakukan dalam penelitian, yaitu: Menetapkan tempat yang akan digunakan dalam penelitian yaitu MIS. Hidayatul Amin Saebus Kec. Sapeken, Kab. Sumene, Jawa Timur. Peneliti mengidentifikasi data dari hasil penelitian pada siklus I. Menentukan titik fokus penelitian (menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learling dalam mata pelajaran Bahasa arab kelas VI. Peneliti menetapkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan Pembelajaran yang akan dikaji, sebagai acuan tingkat keberhasilan selama proses belajar mengajar. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning (CTL) dalam dua kali pertemuan. Menyiapkan materi ajar dan kisi-kisi soal terkait tema Liburan. Membuat Tabel lembar observasi bagi guru dan siswa selama pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab berlangsung.

Pelaksanaan Pertemuan 1 Palaksanaan siklus II pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 30 September 2022, dengan kegiatan sebagai berikut : Kegiatan Awal Kegiatan diawali dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran dilaksanakan, kemudian melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Mengingatkan kembali materi yang di sampaikan pada pertemuan siklus I tentang rangka manusia dan fungsinya. Kegiatan Inti Pada kegiatan inti dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Memanggil perwakilan siswa untuk maju ke depan medemonstrasikan hasil pekerjaan Bersama kelompok pada siklus 1, guru Kembali Membagikan siswa ke dalam kelompok yaitu 4 (empat) orang dalam satu kelompok, setelah siswa duduk berpasangan dengan kelompok masing-masing guru memberi arahan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa bersama kelompok. Kegiatan Akhir Pada

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1155

kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.

Selanjutnya meminta siswa mengemas alat tulis dan buku-buku. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan berdoa. Pertemuan 2, Pelaksanaan kedua pada siklus II dilaksanakan hari Jum’at, 7 Oktober 2022 dengan kegiatan sebagai berikut : Kegiatan Awal adalah Mengawali pelajaran dengan menyiapkan kelas, memberi salam dilanjutkan dengan berdoa sebelum memulai proses belajar mengajar kemudian melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa.

Selanjutnya meminta siswa menyiapkan peralatan tulis dan buku yang akan digunakan pada kegiatan pembelajaran. Apersepsi dan motivasi bertujuan membuka pemikiran siswa tentang kegiatan sehari-hari yang bertema sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai untuk mengingatkan kembali. Kegiatan inti pada pertemuan kedua dilakukan dengan membahas tentang materi sebelumnya. Guru menginformasikan tata tertib pelaksanakan evaluasi kepada siswa. Selanjutnya guru membagikan soal dan lembar jawab kepada siswa dan meminta siswa mengisi data pribadi pada lembar jawab. Jumlah soal evaluasi sebanyak 20 item soal dan dikerjakan dalam waktu 40 menit. Setelah soal evaluasi selesai dikerjakan siswa mengumpulkan hasil kerja mereka berdasarkan urutan kursi belakang ke kursi depan (estapet). Pada kegiatan akhir guru bersama siswa melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi pelajaran, mencatat poin-poin penting dari materi pelajaran. Penugasan kepada siswa dengan melakukan pengamatan kembali di rumah, dan mengakhiri pembelajaran. Pengamatan Siklus II, Dalam penelitian ini, peneliti juga mengamati proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Analisis data hasil observasi kegiatan mengajar guru pada pelaksanaan siklus II sebanyak dua pertemuan yang dilakukan oleh observer yaitu guru pelajaran Bahasa arab menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning. Refleksi Siklus II, Dari penelitian yang peneliti lakukan dengan menggunakan model pembelajaran (Contekstual Teaching Learning), minat belajar siswa kelas VI MIS.

Hidayatul Amin Saebus menunjukkan perbedaan yang signifikan pada siklus II.

Peneliti dalam penelitiannya berhasil meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran Bahasa arab, khususnya dalam materi tentang Liburan Hal ini dapat dilihat dari indikator hasil pengamatan selama siklus II yang dilakukan dalam dua kali pertemuan. Peneliti merancang dalam pelaksanaan siklus II ini ke dalam dua pertemuan.

HASIL PENELITIAN

Pada penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di MIS. Hidayatul Amin Saebus, Kec. Sapeken, Kab. Sumenep, Jawa Timur. dalam penelitian ini

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1156

menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan dalam dua siklus. Pada penelitian ini peneliti juga berhasil meningkatkan minat belajar Bahasa arab khususnya materi dengan tema Liburan. Hal ini dibuktikan dengan Siswa mampu mendapatkan hasil dengan mencapai diatas KKM 65. Pada tiap pertemuan peneliti menyajikan penugasan yaitu baik secara kelompok maupun dengan diskusi berpasangan. Dalam peneletian ini pembelajaran model Contekstual Teaching Learning mempunyai keunggulan/kelebihan yaitu: (1) Memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki siswa sehingga siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar; (2) Ssiwa dapat berfikir kritis, kreatif dan terbuka dalam mengumpulkan data, memahami isu dan memecahkan masalah; dan (3) Tak kalah penting Contekstual Teaching Learning dapat meningkatkan kemampuan, prestasi dan pemahaman pembelajaran serta mampu meningkatkan keterampilan sosial. Hasil analisis terbukti bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat karena meningkatnya kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.

Ketuntasan siswa pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 27 siswa (96,42%) siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 siswa (3,57%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat. Ketuntasan siswa pada siklus II yang di atas KKM berjumlah 27 siswa (96,42%) dan siswa yang belum tuntas dibawah KKM berjumlah 1 siswa (3,57%). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah meningkat dan hasil tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 80% karena ketuntasan hasil belajar mencapai 96,42%. Hasil analisis lembar observasi guru sudah meningkat. Siswa lebih aktif dibandingkan guru. Siswa juga lebih tertarik dengan pembelajaran. Ketidak tuntasan siswa disebabkan karena ada 1 siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran dan siswa ini cenderung siswa sering menganggu teman-teman lainnya pada saat belajar sehingga siswa tersebut tidak memperhatikan dengan benar, hal ini disebabkan karena siswa saat pulang sekolah hanya sendiri di rumah sedangkan orangtua siswa tersebut bekerja hingga sore sehingga peneliti dan guru berkesimpulan bahwa siswa tersebut kurang perhatian. Pada pembelajaran siklus II peningkatan minat belajar siswa terus berjalan naik, hal ini dibuktikan dengan ketuntasan belajar telah mencapai 96,42% ≥80% dari indikator keberhasilan dari yang telah ditetapkan.Dengan demikian PTK ini terbukti mencapai keberhasilan.

Berdasarkan penelitian yang diuraikan, maka penggunaan model pembelajaran Contekstual Teaching Learning (CTL) pada kelas VI MIS. Hidayatul Amin Saebus Kec. Sapeken, Kab. Sumenep Jawa Timur. dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada pelajaran Bahasa arab, dikarnakan pembelajaran CTL ini memberikan keleluasaan pada peserta didik dalam mengembangkan dan mengkreasikan kemampuan masing-masing peserta didik.

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1157 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian kami, maka dapat kami simpulkan bahwa penerapan pembelajaran metode Contekstual Teaching Learning (CTL) pada bidang studi Bahasa arab tema ةلطعلا dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, dibuktiktikan dengan antusias peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dan dibuktikan dengan perolehan nilai peserta didik dari siklus satu dan dua mengalami peningkatan, yaitu dari 65,00 sampai 70,00 s.d 75,00, dengan hasil di atas metode CTL dengan dikombinasikan dengan penggunaan tekhnologi yang memadai, maka hal itu dapat membantu peningkatan minat belajar peserta didik, khususnya pada pembelajaran mata pelajaran Bahasa arab

DAFTAR PUSTAKA

Ainin, Moh. 2013. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: BS Press.

Ahmad Sayadi dan Abdul Majid. 2006. Desain Pembelajaran. Jakarta:

Renika Cipta.

Almasdi. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Edisi pertama, cet ke-1. Jakarta : Persada Media

Arsyad, Azhar. 2003. Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Cet.I;

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

……….. 2002 Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Arab, Cet.II;

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

……….. 2002. Manajemen Pendidikan Bahasa Arab, Cet.II;

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahlan, Juwairiyah. 1992. Metode Belajar Mengajar bahasa Arab, Cet.I;

Surabaya: Usaha Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka penulisan skripsi tugas akhir mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Indonesia, saya melakukan penelitian dengan judul Dalam rangka

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : BA/53/IV/2015/ULP, tanggal 1 April 2015, sehubungan dengan pengadaan pekerjaan tersebut di atas, kami Unit Layanan Pengadaan (ULP)

Paman membeli beras merah 6,5 liter dan 2,25 liter beras mputih.. Banyaknya beras yang dibeli paman

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK PENINGKATAN KONSEP DIRI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu..

Majelis Permusyawaratan Rakyat termasuk ke dalam kekuasaan ……A. Presiden dan Wapres termasuk

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL UNTUK PENINGKATAN KONSEP DIRI SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu..

Oleh karena itu, dengan semakin berkembangnya teknologi dan peralatan didalam dunia industri maka erkembangan pula sebuah sistem kontrol dengan mengunakan program yang salah