• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAM GAMES AND TOURNAMEN) DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON

Oleh :

Dewi Yuliana Sihite NIM 409431007

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

(5)

v

menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Shafira, Ulfani, Gaung, Devi Handayani, Ade Novia Mukena dan Boy Rotua yang telah membantu ketika proses penelitian berlangsung yang terus memberikan semangat kepada Penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman saya : Winda, Adin, Rani, Ayu S, Herlina, Fitri, Sajida, Nazwa, Al, Dio, Salsabila, Dedek, Lia Safitri, Ita, Hanni Lubis, Bang Dolly, Kak Iroh, Ijum, Rianty, Wira, Erwin(Ulat), Kasih(kupu-kupu), Robina, Hendrina, Sari Ayank, Samsidar, Rossa, Hermansyah, Dila, Beby, Tika, Erika, dan Teman-teman di Kelas Kimia Pendidikan A stambuk 2009, Kelas Kimia Pendidikan B 2009, Kelas Kimia Pendidikan Ekstensi 2009 dan kepada semua pihak yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(6)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAME AND TOURNAMENT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA

KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK HIDROKARBON Dewi Yuliana Sihite (409431007)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT(Team Games and Tournament) menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan Hidrokarbon di SMA Negeri 1 Deli Tua kelas X tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Deli Tua yang berjumlah 8 kelas. Sampel penelitian ini sebanyak 2 (dua) kelas yaitu sebagai kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2 yang diambil dengan cara sampling purposif. Kelas eksperimen 1 diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media peta konsep. Sementara kelas eksperimen 2 diajar dengan menggunakan model konvensional menggunakan media peta konsep. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT menggunakan media peta konsep (82.059±6.527) lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan media peta konsep (77.188±6.082). Analisis statistik menunjukan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan mengunakan media peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dengan menggunakan media peta konsep (pengujian hipotesis dengan uji t satu pihak / pihak kanan diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu 2.658> 1.658). Dengan melihat keberhasilan pengajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media peta konsep maka perlu diaplikasikan penelitian ini dalam pengajaran materi kimia lainnya ataupun diluar mata pelajaran lainnya.

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Belajar 7

2.2. Pengertian Hasil Belajar 8

2.3. Karakteristik Pembelajaran Kimia 9

2.4. Model Pembelajaran 9

2.5. Model Pembelajaran kovensional 10

2.6. Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.7. Model Pembelajaran TGT 11

2.8. Media Pembelajaran 16

(8)

2.10. Deskripsi Materi Hidrokarbon 21

2.10.1 Kekhasan Atom Karbon 21

2.10.2 Penggolongan Hidrokarbon 23

2.11. Kerangka Konseptual 32

2.12. Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.4. RancanganPenelitian 37

3.5. Teknik analisis data 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 43

4.1.1. Validitas Test 43

4.1.2. Reliabilitas Test 43

4.1.3. Tingkat Kesukaran 43

4.1.3. Daya Pembeda 44

4.2. Penyajian dan Pengolahan Data Hasil Tes 44

4.2.1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir 44

4.2.2. Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa 45

4.2.3. Uji Normalitas 46

4.2.4. Uji Homogenitas 46

4.2.5. Uji Gain (Peningkatan Hasil Belajar) 47

4.2.6. Uji Hipotesis 48

4.3. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Singkatan TataNma 23

Tabel 2.2 Rumus Molekul dan Alkana 24

Tabel 2.3 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkena 27 Tabel 2.4 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkuna 29

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 37

Tabel 4.1 Hasil Pre-test dan Post-test 44

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalias 46

Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas 47

Tabel 4.4 Persen Peningkatan Hasil Belajar 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penempatan pada Meja Turnamen 13

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian 39

Gambar 4.1 Hasil Pre Tes Dan Pos Tes 44

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 56

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 61

Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal 73

Lampiran 4 Soal 75

Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal 83

Lampiran 6 Soal Valid 84

Lampiran 7 Jawaban Soal Valid 88

Lampiran 8 Peta Konsep 89

Lampiran 9 Evaluasi Peta Konsep 90

Lampiran 10 Soal Tournament 93

Lampiran 11 Jawaban Tournament 105

Lampiran 12 Lembar Observasi 116

Lampiran 13 Sertifikat 117

Lampiran 14 Kisi-Kisi Soal Valid 118

Lampiran 15 Validitas Test 120

Lampiran 16 Tabel Validasi 122

Lampiran 17 Reliabilitas Tes 124

Lampiran 18 Tabel Reliabilitas 125

Lampiran 19 Tingkat Kesukaran 127

Lampiran 20 Daya Beda 129

Lampiran 21 Tabulasi Nilai 131

Lampiran 22 Standart Deviasi 132

Lampiran 23 Normalitas Data 134

Lampiran 24 Homogenitas Data 138

Lampiran 25 Gain 140

Lampiran 26 Uji Hipotesis 145

Lampiran 27 Perhitungan Lembar Observasi 147

(12)

Lampiran 29 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 154 Lampiran 30 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 155 Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 156

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru kimia SMA Negeri 2 Sidikalang ternyata peningkatan hasil belajar kimia masih sangat rendah. Hal ini tampak dari masih banyak siswa yang masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dari tahun ketahun. Siswa yang dikatakan tuntas belajar kimia harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal 70. Beberapa kelemahan pembelajaran kimia diatas menurut Rumansyah (2003) antara lain karena dalam pembelajaran masih didominasi oleh guru (teacher center), guru masih banyak menerapkan metode ceramah sebagai sarana untuk mentransfer pengetahuan sehingga siswa cepat bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran yang sedang berlangsung, dan para guru memberikan penjelasan yang kurang cukup akan tujuan dan kegunaan suatu konsep pembelajaran kimia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran kimia menjadi lebih menarik dan menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa yang maksimal. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus terlibat aktif dalam pengoperasian alat atau berlatih menggunakan objek konkrit dalam proses pembelajaran sehingga siswa didorong untuk menyelesaikan masalah konsep nyata melalui penerapan konsep-konsep dan fakta-fakta yang mereka pelajari.

Pengajaran selama ini disajikan dalam kegiatan belajar mengajar kurang menarik dan terkesan sangat sulit. Hal serupa penulis temukan ketika melaksanakan Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT). Bahwa tidak semua peserta didik mampu menguasai mata pelajaran kimia yang diajarkan karena keterbatasan fasilitas yang digunakan untuk membuat kimia lebih dekat dengan kehidupan sehingga siswa sulit untuk memahami pelajaran kimia serta proses belajar yang tidak berorientasi pada kompetensi sehingga siswa merasa bosan dan jenuh. Padahal, amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang digunakan sebagai acuan dalam mengajar menyatakan bahwa siswa harus

(14)

diarahkan kedalam suasana iklim pembelajaran yang kondusif dan berperan aktif dalam pembelajaran dikelas. Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman, dan tertib yang akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan bermakna (Mulyasa, 2010). Pemberlakuan KTSP mengamanahkan bahwa pembelajaran harus berbasis pada siswa sehingga terjadi perubahan dari pembelajaran absolute dimana guru adalah segala-galanya menjadi pembelajaran konstruktivisme yang menganggap siswa telah memiliki pengetahuan awal sehingga tugas guru hanya sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator (Mulyasa, 2010).

(15)

3

diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran (Slavin, 2005).

(16)

antara konsep proposisi ini pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan konsep-konsep yang memiliki makna yang dilekatkan pada peta yang disajikan. Dasar untuk membuat peta konsep dari suatu pengetahuan ilmiah merupakan kemampuan siswa untuk mengidentifikasi dan menghubungkan bagian penting menuju konsep umum. Berdasarkan penjelasan ini, peneliti memilih peta konsep sebagai media yang mendukung dalam pembelajaran. Hidrokarbon merupakan materi pokok yang dipelajari dikelas X SMA semester II. Materi Hidrokarbon adalah materi yang cukup penting dalam mempelajari pelajaran kimia. Dalam materi Hidrokarbon banyak mengandung konsep yang kompleks dan teori-teori yang bersifat abstrak sehingga sukar dipahami oleh siswa. Untuk itu diperlukan metode dan media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa dapat lebih memahami pelajaran Hidrokarbon. Dengan menggabungkan media peta konsep kedalam pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament) pada materi pokok Hidrokarbon diharapkan akan memberikan variasi terhadap penggunaan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta tidak membosankan sehingga siswa lebih termotivasi belajar kimia(Slavin, 2005).

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT (Teams Games and Tournament) dengan Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa untuk pelajaran kimia masih rendah

2. Siswa mengganggap kimia merupakan pelajaran yang sulit dan menjenuhkan

(17)

5

4. Pemilihan media peta konsep yang menarik dalam pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar Hidrokarbon

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA yang diajarkan dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament)dengan menggunakan media peta konsep lebih tinggi dibandingkan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional menggunakan media peta konsep?

1.4. Batasan Masalah

Untuk mempermudah memahami permasalahan serta mempermudah pelaksanaan penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu :

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Deli Tua T.A 2012-2013

2. Materi yang diajarkan adalah hidrokarbon

3. Model yang digunakan adalah model pembelajaran koperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament) dengan menggunakan media peta konsep dikelas eksperiment 1 dan model pembelajaran konvensional menggunakan media peta konsep dikelas eksperimen 2

4. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh secara individu yaitu dari pre-test dan post-pre-test

1.5. Tujuan Penelitian

(18)

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat memilih media dan model pembelajaran alternative yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan pokok bahasan Hidrokarbon. 2. Bagi peneliti sebagai calon pendidik, dapat menjadi bahan acuan dan bekal

untuk terjun kedunia pendidikan

3. Bagi siswa dapat memberikan motivasi belajar dengan adanya model dan media yang menarik.

1.7. Defenisi Operasional

1. (TGT) Teams Games Tournamentadalah model pembelajaran kooperatif yang didalamnya terdapat tournament atau pertandingan pada akhir pelajaran. Dimana dalam kelompok tersebut siswa digolongkan dari tingkat kognitifnya yaitu yang berkemampuan rendah, sedang, pintar. 2. Media peta konsep adalah model belajar yang memvisualisasikan

(19)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab ke-IV, maka kesimpulan sebagai berikut terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar kimia pada subpokok bahasan Hidrokarbon menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games and Tournament)menggunakan media peta konsep sebesar 75.610% daripada menggunakan model pembelajaran konvensional menggunakan media peta konsep sebesar 68.095% pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Delitua tahun ajaran 2012/2013.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi siswa, peran teman sebaya yang diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat berpengaruh dalam keaktifan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung, penguasaan materi yang diberikan, menjalin komunikasi yang baik antar sesama siswa, membuat pembelajaran lebih jelas dan menarik dan terutama meningkatkan kualitas mengajar.

2. Bagi guru dan calon guru, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan media peta konsep mampu meningkatkan kreativitas dan kerjasama belajar siswa sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai secara optimal khususnya pada pokok bahasan Hidrokarbon.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman., (2011),Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Arikunto, S., (2006),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Brady, James E., (1986), Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Dua., Bina Rupa Aksara, Tanggerang.

Dahar, S., (1989), Langkah-Langkah Menyusun Peta Konsep, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah,S.B., Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi), Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah dan Zain, (2007) ( http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-games-tournamen-tgt/)

Eisenkraft, Arthur, (2003),Expanding the 5E Model, A Journal for High School Science Educators Published by The National Science Teachers Association The Science TeacherVol. 70:6

Fessenden, Ralph., (1998), Kimia Organik, Terjemahan A.H Pudjaatmaka, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Holil, A,, (2009), Peta Konsep Untuk Mempermudah Konsep Sulit Dalam Pembelajaran http://pkab wordpress.Com. mempermudah konsep sulit-dalam-pembelajaran. htm (accessed Februari 2013)

Keenan,Charles W., (1998), Ilmu Kimia untuk Universitas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mudjiono, Dimyati, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Mulyana, (2010), Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi,Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Poerwadarminta,W.J.S,.(1986),Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Pertama, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

(21)

56

Rhamadani, Mawar.; Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Skripsi, Prosiding Agustus 2012

Rumansyah, Y., (2003), Prospek Penerapan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Dalam Pembelajaranh Kimia Kalimantan selatan: http//:www. Pdk. Go.id/jurnal/29/prospek penerapan pendekatan sains.htm

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Bandung.

Silitonga, P.M., (2011),Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian edisi Pertama, Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.

Sitorus, M., (2010),Kimia Organik Umum Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Slamido, E., Sharon, (2011), Instructional Technology and Media for Learning Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan, PT Prenada Media Group, Jakarta.

Slavin, Robert.E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Slavin (2010), (http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/13/metode-team-games-tournamen-tgt/).

Sudjana, (2005),Metode Statistika,Penerbit Tersito, Bandung

UNSW (2012), ( http://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2012/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html)

Gambar

Tabel 2.1 Singkatan TataNma
Gambar 2.1 Penempatan pada Meja Turnamen

Referensi

Dokumen terkait

Dengan latar belakang masalah seperti tersebut di atas, maka fisioterapi sebagai salah satu tim pelayanan media dapat berperan dalam mengurangi masalah-masalah atau gangguan gerak

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan faktor risiko intrinsik dan ekstrinsik dengan kejadian pneumonia pada anak balita.. Subjek dan Metode : Penelitian ini adalah

Dengan tinggal selama beberapa waktu di Rumah Betang Buntoi maka kehidupan keseharian masyarakat Dayak Ngaju d i desa Buntoi ini dapat diamati secara lebih

(5) Guru kurang menguasai kelas sehingga anak yang kurang aktif tidak dapat diperhatikan. Rendahnya hasil belajar bahasa Jawa juga tercermin dari hasil belajar bahasa

[r]

Hal ini disebabkan pada Pulau Pramuka jenis lamun yang ditemukan memiliki morfologi tubuh yang lebih besar dan penutupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pulau Kelapa

Untuk membuat program C dengan menggunakan AVR Studio 4, selain membutuhkan software AVR studio 4, kita juga membutuhkan include file yang terdapat di dalam program WinAVR.

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung