PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
DAN TINGKA T PENGETAHUAN PET A TERHADAP
HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISW A SMP SW AST A
PAB 3 SAENTIS PERCUT SEI TUAN
KABUPATEN DELI SERDANG
PEMB
-;. JD:' " ' t T .
T
~
l Disusun dan Diajukan Oleh :
ZAlNUL BAHRI NIM. 045020265
i)
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada tangga1 24 Februari
2007 dan dinyatakan telah memenuhiSalah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
~ Program S~~i Teknologi Pend ~~an
Medan, 24 Februari 2007
~E.\.)
Prof.Dr. Ha.-un Sitompul,
M.Pd.-NIP. 131570453 Dr.-Ibrahim Gultom,M.Pd.
NIP. 131571736
Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd. Prof. Dr~ Belferik Manullang
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
lJJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NO.
I. Prof. Dr. Muhammad Badiran,M.Pd
N ; .l305358
:: )~
.J~
2. Dr. Julaga Situmorang, M:Pd
NIP. 130686932
~~
E)((
3. Dr. Abd. Hamid K, M.Pd
NIP. 130935475
-
~
(/
t~-sNEc~~'
~ ---... ~~
"$)~
:"
t
t
4. Prof.
Dr. Harun Sitompul,
M.Pd
NIP. 131570453
TANDA TANGAN
c £1
":1)
.
Yf~;,;;;
_~1
;;;;_ / ...
. . . .. "r
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas izin dan ridho-Nya sehingga penehti
dapat mengerjakan dan menyelesrukan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun sebagai
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program magister pada Program Studi
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Banyak
pihakyang
senantiasa memberikan bantuan, dukungan maupunmotivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan segala
--
--kerendahan hatidan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada Bapak Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku
Pembimbing Tesis I, dan Bapak Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd, selaku Pembimbing
Tesis
n
yang
telahbanyak
memberikan bimbingan, masukan,daO
motivasi
mulai daripenyusunan PT£~sa1 hingga pen uli~ tesis ini. _
....--Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan
kepada : ... \
1. Bapak Prof Dr. M . Bad.iran M.Pd, selaku Narasumber sekaligus sebagai ketua /
Prodi
TP.
Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, yangbanyak memberikan masukan atau sumbangan pemikiran sehingga menambah
wawasan pengetahuan penulis khususnya dalam hal metodologi penelitian ini.
2. Bapak dan ibu dosen di ling.kungan Prodi Teknologi Pendidikan, yang te]ah
banyak
memberikan
ilmu pengetahuan yang hennakna bagi penulis dalammenjalankan
tugas-tugas
sesuaidengan
profesi penulis.)
3. Rektor Unimed, Direktur dan
Asisten
Direktur Program Pascasarjana UnimedMedan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti ' )
perkuliahan di PPs Unirned Medan. ~
4. Bapak Dr. Julaga Siturnorang, M.Pd, selaku Sekretaris Prodi TP dan staf
sekretariat Prodi TP yang banyak mernbantu
kh ususny~
dalam hal admillistrasiselama
mengikuti perkuliahan.5. Bapak
Drs.
Adi Wiharto, SE, selaku Kepala Sekolah SMP Swasta PAB 3 Saentisyang
telah memberikan izin dan kesempatan untuk me1akukan penelitian di~~~~o/~
sekolah yang beliau pimpin, tennasuk daJarn pemanfaatan sarana prasarana sekolah.
6. Bapak Drs. Husni Thamrin Siregar, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Percut
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengikuti perkufiahan
program magister di PPs Unimed Medan, dan izin melaksanakan uji coba
instrumen
tes
basil belajargeografi terhadap
siswa SMPNegeri
4 Percut.7. Ibunda Rajimah Manurung (ibu) dan Ibunda Pariyem (mertua) serta seluruQ.
keluarga b((sar
Nainggolan
yang
selalu memberikandukungan
moril maupun--
--material
kep"ida
penulis selama mengikuti perkuliahan.8. Istri tercinta Ristutiani, S.Pd, atas segala pengorbanan, pengertian dan
kesetiaannya mendampingi dan mendukung penulis khususnya selama mengikuti
perkuliahan hingga dalam penyelesaian tesis ini. 1
9. Rekan-rek!n_ mahasiswa PPs
~odi
1'P Angkatan
YLreguler, rekan-rekan- guruyang ada di SMP Negeri 4 Percut dan SMP Swasta P AB 3 Saentis, dan semua
pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan dari tesis
ini, untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritilf U'ntuk
kesempurnaan tesis ini.
iv
\_:,M~, Pebruari 2007 Penulis
ABSTRAK
Zainul Bahri :
Pengaruh Strategi Pemhe!ajaran lnkuiri dan Tingkat PengetahuanPeta terhadap Hasil Be/ajar Geografi Siswa SMP Swasta PAB 3 Suentis Percul Sei
l'uan Kuhupaten Deli Serdang. Tcsis Program Studi Teknologi Pendidikan Program
Pascasmjana Universitas Negeri Medan, 2007.
Penelitian ini bertujnan untuk mengetahui : (1) perbcdaan hasi1 belajar Gcografi siswa antara kelompok siswa yang diberi strategi pembelajaran Inkuiri dengan kelompok siswa yang diberi strategi pembelajaran konvensiona1, (2) perbedaan basil belajar Geografi antara siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi dengan siswa yang memiliki tingkat penge1ahuan peta rendah, dan (3) interaksi antara-strategi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan peta dalam mempengaruhi hasil belajar Geografi.
Penelitian ini dilakukan di SfviP Swasta P AB 3 Saentis Percut Sei Tuan pada tahun pelajaran 2006-2007. Metode yang digunak:an adalah kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Jumlah sampel penelitian sebanyak 52 orang· yang tersebar pada dua kelas perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah strategi pembelajaran Inkuiri di sat!!_ k_elas, dan strateg]
p~mbel
ajaran
konvensional pada kelas yang Jainnya. Data diperoleh dengan melakukan uji hasil belajar Geografi terhadap siswa setelah perlakuan pembelajaran diberikan. Teknik analisa data yang digunakan adalabanalisis varian (ANA VA) dua jalur. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster
random.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) strategi pembelajaran Inkuiri memberikan basil belajar Geografi siswa yang lebih baik bila dibandingkan dengan strategi pemebelajaran konvension_l!l_,_diperoleh Fhitung; _28,99 > Ftabel (a
~ o,Ot)
=7 ,22. Hal ini terlihat dari skor hasil bel ajar Geogarfi rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran Inkuiri mencapai 21,35. Sedangkan kelompok siswa yang diajar dengan rnenggunak:an strategi pembelajaran konvensional hanya mencapai 17,77. (2) Kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi memperoleh skor hasil belajar Geografi yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah diperoleb Fhitung = 10,88 > Ftabel (a= 0,01) = 7,V.. Hal ini terlihat dari basil bel ajar Geogra fi rata-rata yang drperoleh kelompok siswa yang memilikl tingkat pengetahuan peta tinggi 20,65. Scdangkan kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah hanya mencapai 18,46. (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan peta dalarn mempengaruhi hasil belajar Geografi siswa diperoleb Fhitung
=
66,57 > Ftabel (a= 0,01) = 7,22. Hal ini terlihat dari skor hasil belajar Geografi kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah pada startegi pembeJajaran Inkuiri rata-rataJ1,54. Sedangkan kel<Lmpok siswa yang memiliki tingkatpengetahuan
peta rendah pada strategi pembelajaran konvensional mencapai skor basil belajar Geografi siswa rata-rata lebih tinggi yakni 19,38. Hasil ini berarti bahwa strategi pembelajaran Inkuiri Jebih cocok bagi siswa dengan tingkat pengetahuan peta tinggi, sedangkan strategi pembelajaran konvensional lebih cocok digunakan pada siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta yang rendah.ABSTRACT
Zaioul Bahri : The influence of inquiry learning strategy and the level of map
knowledge toward student's achievement at S]l.{P Swasta P AB 3 Saentis Percut Sei
Tuan Kabupaten Deli Serdang. Education Technology Program of Graduated
program, state universjty ofMedan, 2007.
This research was aim to know : (1) The
difference
of student's achievement by giving inquiry learning strategy and student's achievement by giving conventional learning strategy. (2) The difference of student's achievement on geography between the students who have high and low knowledge of map. (3) The interaction both learning strategy with level knowledge of map in influence student'sachie
v ~£
nt
onGeography_ - - - -
-This research was carried on at SMP Swasta PAB 3 Saentis Percut
Sei
Tuan in 2006 - 2007 academic year. This research used quasi experimental method withra...11dom
factorial designof
2x 2. The
munberof samples were 52 students
spreading on two classed constructed. Thesample
of the population determined by using cluster-random sampJing.Inquiry
learning strategy was constructed in the on class, and the conventionallearning strategy
wasconstructed in another class.
rht.
data
were gotten through constructed test Tor students on Geo graphy after the strategy of learning as treated. The technique which was used to analyze the data was variantanalysis (ANA VA) of two ways.
j
The result of this
research
showed that : (1) Inquiry learning strategy was better than conventional icarning strategy toward students on geography, itwas
gotten Fcowll=
28, 99 > F~a bJ. (2 = 0,01) = 7,22.It can be seen from scores of the mean of Geography student's achievement. The mean of group of students who treated byusing inquiry learning strategy was 21 ~ 35. Mean while
the
group of the student5 whntreated by using conventional learning strategy was 17,77 (2). The group of student having high knowledge of map has higher scores than low knowledge of map on )
Geography. It is gotten Fcount
=
10,88 > Ftahlc (a = 0,01) = 7,22. It can be seen fromDAt<TAR GAlVIBAK
Judui
4.1. Histogram Skor Hasil Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Inkuiri
Haiaman
... 61
4.2. Histogram Skor Hasil Bela jar Geografi Siswa yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensionai . . ... 63
4.3. Histogram Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa Secara
Keseiuruhan yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi . . ... 64
4.4. Histogram Skor Hasil Beiajar Geografi Siswa Secara
Keseiuruhan yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah .
4.5. Histogram Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar
Menggunakan Strategi Pernbeiajaran lnkuiri yang Memiiiki
Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ...4.6. Histogram Skor
HasH
Belajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran lnkuiri yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah ....4. 7. Histogram Skor Hasii Belajar Geografi Siswa yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ...
. .... 66
68
69
7i
4.8. Histogram Skor Hasii Belajar G-eografi Siswa yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensionai yang Memiliki
Tingkat Pengetahuan Peta Rendah . . . . . . .. . . .. . .. . . . 73
4. 9. Interaksi yang T erjadi Amara Strategi Pembeiajaran dan Tingkat Pengetahuan Peta Dalam Mempengaruhi Hasii Beiajar Geografi ...
xii
DAFT AR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
I. Skenario Strategi Pembelajaran Inkuiri (RP) . . . 116
2. Skenario Strategi Pembelajaran Konvensional (RP) ... . 132
3. Tes Tingkat Pengetabuan Peta untuk Uji Coba dan
Hasil Uji Coba . . ... 148
4. Tes Hasil Belajar Geografi untuk Uji Coba dan
Hasil Uji Coba . . ... 164
5. Hasil Uji Coba Tes Hsil Belajar Geografi ..
a. Contoh Perhitungan Validitas Soal Tes Hasil Belajar ...
b. Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar
c. Anal isis Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda
untuk Tes Hasil Belajar Geografi ... .
6. Data Hasil Penelitian dan Deskripsi Data .
a. Data Jnduk Penelitian Hasil Belajar Geografi
b. Perhitungan Statistik Dasar ...
c. Data Hasil Penelitian dan Deskripsi Data ... .
7. Uji Persyaratan Analisis ...
a. Perhitungan Uji Normalitas .. .
b. Homogenitas Data ... .
8. Uji Hipotesis ... .
xiii
. .... 178
. ... 182
... 191
. ... 193
. .. 196
... 196
.. 212
. ... .214
..218
. . 218
.224
..
9. Izin Penelitian dari Program Pascasarjana UNIMED ... 234
10.
Izin Penelitiandari
Dinas Pendidikandan Pengajaran
Kabupaten Deli
Serdang ... '/ .. ... ...
235Ec~ ~
11. Izin Penelitian dari SMP Swasta PAB 3 Saentis
~....
~e;-.(.
Kabupaten Deli
Sen'lang . . .
.
~...
236 ul:a
~
DAFTAR iSi
Haiaman
ABSTKAK JsAllASA INDONESIA ... _ ... __ .... _ ... .
AHSTRAf.T
II
KATA f'ENGANTAR ... ___ ... .
Ill
DAFTARiSI ... ···-···--- v
DAFTAR TABEL.
ix
DAFTAR DIAGRANI
XI
DAFT AR GANiBAR ... .
XII
DAFTAR LA1VIPiRAN .
xm
BAH I PENDAHi!LiJAN
A. Latar Beiakang Masaiah . .. . .. . .. . . . .. . . .. . . .. i B. ldentifikasi Masaiah ... _ ... 6
C. Pembatasan Masaiah ··- ... g
D. Perumusan Masaiah
8 E. Tujuan Peneiitian
···- 9
F. Manfaat Peneiitian
RAB H KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKJK,
DAN PENGAJUAN HlPOTESiS
A. Deskripsi T eoretis
iO
I. Hakikat Hasii Beiajar Dan Karakteristik Mata Peiajaran
Geografi ... ... ... ... ... ... .
. .... ·-- ... ... ... . . ... ... ....
i i2. Hakikat Strategi Pembelajaran
a. Pembeiajaran Inkuiri
b. Pembeiajaran Konvensionai
... I 5
... ·- 17
3. Hakikat Tingkat Pengetahuan Peta
··· 27
4. Penelitian Yang Rei evan B. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Strategi Pernbelajaran Inkuiri Dan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 31
Terhadap Hasil Bela jar Geografi ... 32
2. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi Dan Tingkat Pengetahuan Peta Rendah Terhadap Hasil Belajar Geografi . . . . . . .. 35
3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Tingkat Pengetahuan Peta Dalarn Mempengaruhi Hasil Belajar Geografi . 36 C. Hipotesis Penelitian . . . . . .
.
. . . . 37 J!AB ill METODOLOGI PENELITIAN A Tempat dan Waktu Penelitian 39 B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39C. Metode Penelitian ··· ... 40
D. Desain Penelitian . ··· ···. ··· ... 41
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanl . . . ... .42
F. Teknik dan Instrumen Penelitian ... ··· 44
G. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 53
H. Pengontrolan Perlakuan ... 55
1. Teknik Analisis Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Hasil Bel ajar Geografi Siswa yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran lnkuiri ... _ ... 60
2. Hasil Belajar Geografi Siswa yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional . _ ... 62
3. Hasil Belajar Geografi Siswa Secara Keseluruhan
Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi Pada Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Konvensional4. Hasil Belajar Geografi Siswa Secara Keseluruhan Yang Merniliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah Pada Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Konvensional .
5. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pernbelajaran Inkuiri
63
65
Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ... 66
6. Basil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah 68
7. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional
Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ... ... . . . .. . 70
8. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar
Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional
Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah ... 71
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... . 73
L Uji Nonnalitas ... . 73
2. Uji Homogenitas 75
C. Pengujian Hipotesis ... . 79
1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional Terhadap
Hasil Belajar Geografi . . . . . ... 80
2. Perbedaan Hasii Beiajar Geografi Siswa
Yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi Dengan
Yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah --· ... 82
3. Interaksi Antara Strategi Pembeiajaran dengan Tingkat Pengetahuan Peta Daiam Mempengaruhi Hasii Beiajar Geografi Siswa
D. Pembahasan Hasii Peneiitian
... -·· .... 83
92
E. Keterbatasan Peneiitian . . ... . .. 105
BAB V SiMP ULAN, iNIPLiKASI DAN SARAN
A Simpujan
.... 107
B.
Impiikasi .. _ ... _ ... .
.. ... 108C. Saran
110
DAFTAK PUSTAKA.
112
DAFTAR TABEL
No. Tabei Uraian
Haiaman
i.L Rata-rata hasii UAS SMP Swasta PAB 3 Saentis ... .
3
1.2. Rata-rata hasii UAS IPS ... __ .. .
4
2.1. Kemampuan yang dikembangkan daiam proses Inkuiri
21
2.2. Langkah kombinasi mctode ceramah~ tanyajawab dan penugasan
27
2.3. Perbedaan Strategi Pembeiajaran Inkuiri dengan Konvensionai
33
3.1. Jumiah Popuiasi Penciitian
. 39
3.2. Rancangan Eksperimen Penciitian ....
- 41
3.3.
Kisi-kisi Tes HasiiBela jar
Geografi ....-· ... ··- ... 45
3.4.
4.1.
Kisi-kisi Tes Tingkat Pengetahuan Peta ..
Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Inkuiri .
4.2 Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensionai ... .
47
61
62
4.3. Data Distribusi Frekucnsi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa Secara Keseiuruhan yang memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta
( 1 PP) Tinggi . . . . . . . . . . ... 64
4.4 Data Distribusi Frekuensi Skor Hasil Beiajar Geografi Siswa Secara Keseiuruhan yang memihki Tingkat Pengetahuan Peta
(TPP) Rendah . . . . . . . . 65
4. 5. Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Inkuiri yang Memiiiki
Tingkat Pengetahuan Peta ( H"'P) Tinggi . . . . ... 67
4.6. DataDistribusi Frekuensi Skor Hasjj Belajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiaj aran Inkuiri yang Memiiiki
Tingkat Pengetahuan Peta ( 11-'P) Rendah ... 69
4. 7. Data Distribusi Frekuensi Skor
Hasil
Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensional yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta (TPP) Tinggi... 70
4.8. Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensionai yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta (TPP) Rendah ... .
4.9. Rangkuman Hasii Perhitungan Uji Normaiitas Data
4.1 0. Rangkuman Hasii Perhitungan Homogenitas Data Keiompok
.. 72
... 74
Strategi Pembeiajaran ... .
··· ... ··· ... 76
4.
i
1. Rangkuman Hasii Perhitungan Homogenitas Varians Kelompok Strategi Pembelajaran ....
... .... 76
4. i2. Rangkuman Hasii Perhitungan Homogenitas Data Keiompok Tingkat Pengetahuan Peta ... .
77
4.13. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Keiompok Tingkat Pengetahuan Peta
... ··· 77
4. 14. Rangk:uman Basil Perhitungan Homogenitas Data Kelompok Hasil Penehtian
... ··· . ... 78
4. 15. Hasii Pengujian Homogenitas Varians Populasi
... ... ... ... . 78
4.i6.
Rangkuman Data Hasii Penelitian ... .
79 4.17. Hasii Perhitungan ANA VA ... _.
. ... 80
DAFTAR DIAGRAM
No. Diagram
Uraian
Halaman
I.
Proses Strategi PembeJajaran Inkuiri ... _ ... 20
•
..
A. La tar Belakang
Masalah
BABI
l)ENDAHULUAN
·~s
•
.,~~u~~~~
-Dalam
kehidupan suatunegara
pendidikanmemegang
perananyang
sangatpenting
untuk
~
njam
in kelangs
un_g
~ n
hidupnegara
dcw.J>angsa,karena pendidikan
merupakan wahana
untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber dayamanusia. Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk
mendewasakan dan menanamkan nilai-nilai yang terbaik bagi manusia
yang
dilaksanakan dan-dikembangkan secar a sistematik melaiUi proses pembelajaran yang
terencana dengan baik. Proses pendidikan
dilaksanakan
sedemikian rupa agarmanusia dapat
memahami dan
menghayati makna pendidikan tersebut sehinggamampu bertanggungjawab, mampu untuk menata _re_rilaku pribadi,
b ~
ika p
bijaksana. bcrpikir secara Jogis, rasional, dan ilmiah sehingga dapat bermamfaat
untuk membantu dirinya dalam menghadapi perkembangan ilmu dan pengetahuan.
C)
Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya h
tujuan pembelajru:an terutama memberhasilkan siswa da1am belajar, baik pada suatu
mata pelajaran
tertentu maupun pendidikanpada
umumnya. Dalam upayalebih
)
mewujudkan fungsi sebagai wahana peningkatan sumber daya manusia, perlu
dikembangkan suasana belajar dan mengajar yang_ mendukung (konstruktif) bagi
berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiling dengan berkembangnya suasana •
kebiasaan.
dan strategi belajar mengajary a ~g
dilandasi olehperkembangan
ilmupengetahuan serta implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para guru di
sekolah ( Suyanto dan Abbas, 2001 ).
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran
merupakan kegiatan yang paling pokok. lni berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses yang dialami siswa
sebagai peseii:a- didik. Menurut- Reigeluth (1983),- b ahwa peningka ~ - m utu pendidikan tidak dapat terjadi sebelum peningkatan mutu pembelajaran. Untuk itu
. harus ditingkatkan pengetahuan tentang desain pembelajaran atau strategi
pembelajaran agar pembelajaran lebih menjadi efekti&_
~ fisie ndan memil.!_kj_
dayatarik. Selanjutnya Dick & Reiser (1989). menyatakan babwa untuk meningh.tkan
mutu pembelajaran diPfr1ukan ilmu merancang yaitu merancang seperangkat \
tindakan yang dilaksanakan untuk mengubah situasi pembelajaran yang ada ke situasi
yang diinginkan.- ,.,.
DaJam pe1aksanaan pembelajaran ada beberapa komponen yang dapat
menentukan keberhasilan proses pend1dikan ya ng dilaksanakan. Komponen tersebut
I
adalah guru, kurikulum. siswa, materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran
tt:nnasuk di dalarnnya metode dan media yang digunakan. Sebab-sebab kegagalan
suatu proses pendidikan • menurut Burhan (197 1) disebabkan oleh beberapa haJ yaitu
: (1) kondisi kelas kurang baik. (2) sumber belajar berupa buku yang dipergunakan
SMP Swastil PAB 3 Saentis adalah salah satu SMP Swasta yang ada di
kecamatan Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang beJjarak ± 17
Km
sebelah Timur Kotamadya Medan. Kualitas pendidikan di sekolah ini masih tergolong rendah. Halini
dapat dilihat melalui indikator pencapaian nilai ujian akhir sekolah {UAS)dari
tahun pelajaran
2001sampai
2005. Rendahnyabasil belajar siswa ini hampir seluruh
mata pelajaran tennasuklah di dalamnya pelajaran Pengetahuan Sosial {PS) yang di
da.lamnya terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Geografi, Ekonomi, dan Sejarah. ' Untuk lebihjelas mengenai perolehan
nilai
UAS dati tahun 2001 sampai 2005, dapatdilihat pada
Tabcl
1.1. di bawah inL ~TabeJ 1.1. Rata-rata basil UAS SMP Swasta PAB 3 Saentis
f·.
1: . \ f,; Q
Nilai rata-rata
·'
~
No. Mata Pelajaran 2001/2002 2002/2003 2003/2004
200412005
--
-
--1. PPKN ~ 5,68 5,02 6,61 7,35
2.
Bhs. Indonesia 4,85 4,34 6,04 5,373.
Bhs. lnggris 6,22 4,34 5,86 5,424. Matem3....tika 5,6.8 4,30 # 3,73 6,10
s.
IPA
~'SI~"' 4,96 4,50 7,927,10
6. IPS 5,03 4,60 5,20 6,20
Sumber: Data SMP Swasta PAB 3 Saentis tahun 2005
Secara khusus
petolehanhasil belajar
untuktnata
pelajaranIPS
dapatdilihat
pada Tabel 1.2. di bawah ini. ·
Tabel 1.2. Rata-rata hasif UAS mata pelajaran IPS
Tabun Pelajaran Nilai tertinggi Nilai terendah
Rata-rata
2001-2002
7,77 (::'l.... 3,87...
5,03
-~
-r
2002-2003
"'
6,24 3,634,60 '
~
~
2003-2004 6,34 4,60
5,20 E:
--·
--2004-2005
8,55 6,11 ~6,20
.·
Sumber: Data SMP Swasta PAB 3 Saentts tahun 2005
( Dari data· tersebut dapat terlihat bahwa perolehan nilai rata-rata mata
pel~aran
IPS tergolong rendah.~
_ini
disebabkanol ~ h _ b anyak
faktor antara lainadalah : (1) minimnya sarana dan prasarana, (2) strategi pembelajaran yang
diterapkan guru, (3) kurangnya pemahaman guru terhadap karakteristik siswa dan
karakteristik mata pelajaran. 13
Khusus pada mata pelajarifu- Geografi, dari
luiSiT
pengamatan penulis adaindikasi bahwa
strategi pembelajaran yangdigunakan
guru cen<lerung monoton dimana ·guru dalam mengajarkan materi hanya menggunakan metode ceramah dantanya jawab
tanpa
mempertimbangkan karakteristik siswa dan karakteristik matapelajaran. Guru sering mengabaikan hetcrogenitas karakteristik siswa yang bera:neka
ragam. Para guru dan pihak sekolah da1am pengklasifikasian siswa atas be'bt?rapa kelas
tidak
berdasarkan atas karakteristik siswa m elainkan dipilih secara acak atau dipilih berdaSarkan kehendak sekolab. Padabal secara psikologis setiap siswa
meriiiliki
karakteristik yang berbeda-beda, setiap siswa memiliki bakat dan kemampuan
}
(potensi) khusus yang semestinya dikembangkan sest.Oai dengan karakteristik siswa.
MenWllt Bloom (1976), agar diperoleh basil belajar yang baik, guru dan sekolah
harus memperhatikan dua faktor, yaitu karakteristik siswa dan kualitas pembeJajaran
yang
dilaksanakan.Karakteristik siswa yang
tidakdiperhatikan
salahsatunya adalah
tingkat pengetahuan awal siswa.
J
-<'
J
Khususnya dalam mata -pelajaran Geografi -menurut Sumaatma)a- (2001),
kemampuan awal yang harus
dimilikisiswa dalam mempelajari geografi adalah
pengetahuan peta. Peta
meru~ankonsep
(round earth on the flat paper)dan
hakekat dasar
padaGeografi
dan
pembelajaran Geografi. Mempelajari
_ qeografi
tampa memihki dasar
pengetahuan peta,
tidak akanmembentuk
citradan konsep
yang baik
pada
diri siswa yang mempelajarinya. Pembentukan citra dan konsep
padadiri
siswayang
dapatmeningkatkan kognitif, afektif, dan psikomotor, mereka harus
memiliki tingkat pengetahuan
petayang baik.
Lavin (1965), berpendapat dengan mengetahui kemapuan awal siswa, guru
dapat
menentukan
secara tepatstrategi pembelajaran yang
sesuai untuk mencapaitujuan
pembelajaran.
DalamQelaksanaan pembelajaran Geografi peneliti berpendapat
bahwa
strategipembelajaran yang tepat digtma.kan adalah
strategipembelajaran
inkuiri.
Halini dikarenakan strategi pembelajaran inkuiri sesuai dengan tujuan
pembelajaran Geografi, yaitu : pengetahuan Geografi teoretis maupun praktis yang di
miliki siswa..harus menjadi
saran a ~ untukmemahami lebih baik tentang kehidupan
~ . ..,~ ...
dengan alam lingklUlgannya, yang mengundang pemikiran bagi pemecahan masalah
yang terjadi akibat interaksi antara faktor-falctor
Geografiyang
ada(Sumaatmaja,
-~
~/
· ... ...
2001). Lebih Janjut Jaro Limek da1am swnaatmaja {2001) mengemukakan; Tujuan
pembelajaran inkuiri adalah menanamkan sikap.
dan
ketrampilan untuk
berkemampuan memecahkan masalah. Memperoleh sikap, ketrampilan.
dan
kemampuan tersebut
tidak
cukup hanya mengetahui tempat mendapatkan infonnasi,
melaink:an
han1smelakuk:an penganalisaan masalah, penyusunan dan pengujian
hipotesis sampai kepada penarikan kesimpulan.
Guio
( 2005)
menyebutk ~ - bahwa strategi inkuiri adalahsuatu rangkaian
kegiatanbelajar
yangmelibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa. untuk mencari
danmenyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, dan analitis
dari
materi
yangmereka
pe1ajari.
~Berdasarkan uraian di atas,
penults
tertarikmeneliti secara empirik
bagaimana pengaruh strategi pembelajaran inkuiri
dan
tingkat pengetahuan
petasiswa
terhadap basil
bela jar Geografi siswa SMP Swasta PAB 3 Saentis.
B. ldentifikasi
Masalah
Dari uraian Jatar belakang masalah di atas tampak bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi basil belajar siswa, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Faktor
internal
antaralain
adalahbakat, minat, intelegensi, kemampuan, dan lain-lain.
Sedangkan
faktor ekstemal
antara lain linglcungan sosial, keluarga, ekonomi, dan
kemampuan
gurudalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran. Selain itu
juga kondisi
~d;:ol ahbeserta perangkat keras dan lunaknya turut mempengarubi
Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis melakukan identifikasi
pennasalahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa pada
mata pelajaran Geografi sebagai berikut: (1) Apakah rendahnya basil belajar siswa
diakibatkan oleh tidak sinergisnya antara kebijakan dengan implementasi dalam
proses pembelajaran? (2) Bagaimanakah cara mensinergiskan antara kebijakan dana
implementasi dalam pembelajaran? (3) Apakah guru mempertirnbangkan faktor
karakteristik si~wa dan rnata pelajaran dalarn proses pembelajaran? (4) Apakah rendahnya basil belajar siswa dipengaruhi oleh kinetja guru? (5) Bagaimanakah
upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinetja guru? (6) Bagaimanakah
strategi pe m~~aran Geografi yan_g diterapkan guru dLSMP Swasta PAB 3 Saentis?
(7) Bagaimanakah basil belajar yang dicapai siswa jika digunakan strategi pembelajaran yang berbeda? (8) Strategi pem belajaran apakah yang paling sesuai
diterapkan untuk meningkatkan basil belajar siswa dalam mata pelajaran Geografi?
(9) Apakah giiiU-guru telah menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
konsep-konsep pembelajaran Geografi? ( I 0) Apakah penggunaan strategi
pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan basil belajar yang berbeda? (11)
Apakah guru mempertimbangkan tingkat pengetahuan siswa dalam _ proses
pembelajarannya? (12) Apakah hasil belajar Geografi siswa akan lebih tinggi jika
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri't ( 13) Apakah terdapat perbedaan basil
belajar siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dengan yang
diajar menggunakan strategi pembelajaran konvensjonal? (14) Apakah
Terdapat
perbedaan basil belajar siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta yang rendah
~0:)
dengan siswa yang memiliki tingkat pengetahuan
petayang tinggi
? (15) apakah
terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan tingkat pengetahuan
C.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan Jatar
belak'ingmasalah
dan identifikasimasaJah
yang
telah
diuraikan
diatas,
dapat disimpulkan bahwa persoalan yangberkaitan
denganpeningkatan basil belajar siswa sangat luas. Untuk
ituperlu dibuat pembatasan
masalah agar penelitian ini
lebih
terarah dan
fokus
sesuai
dengan tujuan
y~gingin
dicapai.
Dalam penelitianpenulis membatasi permasalahan pada penggunaan
strategipembelajaran
yaitu strategipembelajaran
ink.uiri dan konvensional, tingkatpengetahuan
peta siswa dibatasi
pada tingkat pengetahuantinggi dan
rendah,dan
•• •<--• ·v.~ basil
belajar
siswadibatasi pada
hasil belajaryang
bersifalkognitif yang
dapaf diukurdari basil
evaluasi yang dilakukanoleh
guru. Evaluasiyang dilakukan dalam bentuk
tes tertu1is dengan bentuk pilihan ganda. Aspek
yang
dinilaiadalah matra
kognitif,yaitu: ingatan (Cl), pemahaman (C2), Penerapan (C3) dan analisis (C4). ~
~
NEc.c::- rP\)-SNE~c'i>.
(/\)-SNE~c~
r~~\)-S
NEe~'$~
- ~ -r, e,' -r, ~ /
~ ~ ~ ~ ~ ~
D. Perumusan Masalah
IJ.J "' ~ ~ ~ ~Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan. rnaka rumusan
masalah dalam
penelitianadalah :
~1. Apakah terdapat perbedaan hasiJ
belajar
siswayang
diajarmenggunakan
strategi pembelajaran inkuiri dan yang diajar menggunakan strategi
pembelajaran
konvensional?
~~2. Apakah
terdapatperbedaan
hasiJ
belajar
siswa yang memilikitingkat
pengetahuan
peta tinggi
dan siswayang
memilki tingkat pengetahuan petarendah ?
-3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembeJajaran dan tingkat
j
pengetahuan siswa terhadap basil belajar 6eografi siswa SMP Swasta P AB 3
Saentis?
~
~
~
~
~N~
E. Tujuan Penelitian
~
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh strategi
pembelajaran Inkuiri dan strategi - pembelajaran konvensional, sedangkan ~ secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui · "\.- '~... /
ff
...
<$~..,.. ~1. perbedaan basil belajar Geografi siswa yang diajar menggunakan strategi )
pembelajaran lnkuiri dan yang diajar menru,lllnakan strategi pembe18jaran
konvensional.
2. petbedaan basil belajar Geografi siswa
yang
memilikitingkat
pengeUihuanpeta yang tinggi dengan siswa yang memiliki
tingkat
pengetahuan peta yangrenda h. _~
3. Interaksi antara
strategi
pembelajaran dan tingkat pengetahuan peta siswaterhadap basil belajar Geografi.
. r
CI)
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian
ini
secara praktis adalahsebagai
:;;uatuswnbangan
pemikiran dalam meningkatkanhasil
belajar
siswa di sekolab SMPSwasta P AB 3
Saentis,terutama memberikan
konstribusipemikiran kepada guru
danparaktisi pendidikan
lainnya
dalam merancang kegiatanpembelajaran
agar diperolehhasH belajar-yang
lebih optimal:"' Selainitu
penerapan- strategi pembelajaran lnkuiridapat disosialisasikan untuk proses pembelajaran mata pelajaran lainnya.
~ ~ Manfaat teoretis penelitian ini
adalah
sebagai landasanatau bahan. acuan
bagi peneliti berikutnya yang tertarik dan ingin mengembang luaskan penelitian
sejenis terutama yang berkaitan dengan data hasil temuan penelitian ini yaitu tentang
pengaruh strategi pembelajaran Inkuiri terhadap basil belajar siswa.
Juga
sebagaimenambah
khasanahpengetahuan
tentang strategi pembelajaran, khususnya strategipembelajaran ~ inkuiri terhadap peningkatan hasil belaja r~ Geografi. ...____...
..
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat
ditarik beberapa simpulan seperti di bawah ini:
1. Penerapan strategi
pe mbel~aran
inkuiri memberikan pengaruhter~~ap
hasiJ beJajar Geografi siswa yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan strategipembelajaran konvensional. Hal ini tercennin dari rata-rata hasil belajar
Georafi yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan menggunakan
strategi- pembelajaran inkuiri- Iebih tinggi dari- kdompok siswa
yang
diajardengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional. /
tfr
2. Tingkat pengetahuan peta mempengaruhi hasiJ belajar Geografi s1swa. Bagi
kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi, memperoleh
hasil belajar Geografi siswa yang lehih tinggi hila dibandingkan dengan
kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah. Hal ini
teJcermin dari rata-rata hasiJ belajar Geografi siswa yang diperoleh kelompok
siswa yan_g memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi 1ebih tinggi dari kelompok
siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah.
•
..
/~
3. Te:rjadi interaksi antara strategi pemhe1ajaran dengan tingkat pengetahuan peta
dalam mempengaruhi hasil helajar Geografi siswa pada satrategi pembelajaran
inkuiri dan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti dari hasil
pengujian lanjutan mendapat simpulan bahwa kelompok siswa yang memiliki
tingkat pengetahuan peta tinggi hasiJ belajarnya 1ebih tinggi hila diajar dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang
diajar menggunakan strategi konvensional Sedangkan bagi kelompok siswa
yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendab basil belajar Geografi siswa
lebih tinggi diajar dengan strategi pembelajaran konvensional dibandingkan
dengan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.
~
C. Implikasi
~
Berdasarkan simpulan dan temuan penelitian telah membuktikan bahwa
strategi pembelajaran inkuiri lebih baik untuk meningkatkan basil belajar siswa, hal
ini dapat oijadikan bahan pertimbangan, dan perl\C dilakukan pembinaan atau
pelatihan bagi guru agar penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat diterapkan
dengan baik. Dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri, guru tidak perlu
menyiapkan bahan ajar berupa modul, melainkan cukup dengan menyediakan
bahan-bahan infonnasi dari berbagai surnber yang dapat diekses oleh siswa.
Berdasarkan simpulan kedua, ditemukan bahwa tingkat pengetahuan peta sebagai
satu karakteristik siswa, terbukti memberikan pengaruh yang berarti dalam
perolehan basil belajar Geografi siswa. Siswa yang-memiliki tingkat pengetahuan
peta tinggi memperoleh basil belajar yang lebib tinggi bila dibandingkan dengan
siswa yang memiJiki tingkat pengetabuan peta rendah. Hasil temuan ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru Geografi untuk memaharni keadaan siswa, dan untuk
mengupayakan proses pembelajaran yang lebih tepat bagi kelompok siswa yang
memiliki tingkat pengetahuan peta rendah ~ agar basil belajar yang diperoleh sama dengan ke1ompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi. :" _ · -·c
~~
~
~
~~
Hasil simpulan ketiga menyatakan bahwa siswa yang memiliki tingkat
pengetahuan peta tinggi basil belajarnya lebih tinggi hila diajar dengan strategi
pembelajaran inkuiri. Sebaliknya siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta
rendah hasiJ belajamya lebih tinggi hila diajar dengan strategi pembelajran
konvensioanL Siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi memperoleh
rata-rata h~~ belajar Geografi !:~h tinggi bila diaj!~engan strategi pe~~lajar an
inkuiri, dan siswa yang memi1iki tingkat pengetahuan peta rendah memperoleh
rata-rata basil belajar Geografi lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran
konvensioanL Jika dilihat dengan adanya perbedaan ciri tingk:at pengetahuan peta
yang dimilifi oleh siswa, maka guru Geografi harus lebih bijaksana dalam
menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan
informasi dan materi pelajaran kepada siswanya. Guru Geografi harus
memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang dan mengembangkan strategi
pembelajaran yang akan diterapkan. >
A
CI-s NEc~..c. ~CI-s NEc~..c.( Temuan penelitian juga menggambarkan bahwa terjadi interaksi antara
strategi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan peta dalam mempengaruhi basil
belajar Geografi siswa. Hal ini memberikan indikasi pentingnya pengetahuan guru
terhadap kemampuan awal siswa yang terkait erat dengan materi pelajaran, dan
pentingnya pengetahuan guru dalam memilih serta menerapkan strategi
pembelajaran yang menjadi pilihannya. Selanjutnya karena tidak adanya perbedaan
basil belajar antara strategi pembelajaran konvensional dengan strategi
pembelajaran inkuiri pada siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah
memberikan implikasi untuk memfokuskan perhatian pada penggunaan strategi
~ ~
...____...
~pembelajaran inkuiri. Da1am hal ini guru perlu mengupayakan sistem pelaksanaan
strategi pembe1ajaran inkuiri yang mampu mengikutkan kelompok siswa yang
memiliki tingkat pengetahuan peta rendah, rnisalnya dengan memberikan respon
secara khusus, atau dengan mernberikan bahan-bahan pengayaan bagi mereka yang
kurang merniliki tingkat pengetahuan peta.
~
D. Saran -:':":--....
Berdasarkan basil dan temuan penelitian yang dipaparkan pada simpulan serta
implikasi basil penelitian, maka ber:ikut disarankan beberapa hal antara lain. ~ /
1. Hasi1 temuan penelitian, bahwa strategi pembelajaran inkuiri lebih baik
--
--
--
--dibandingkan dengan strategi pernbelajaran konvensional Oleh sebab itu
diharapkan guru mengenal dan melatih keterampilan strategi pembelajaran
inkuir:i, dan memaharni tingkat pengetahuan peta siswa, serta kondisi siswa
da1am - proses pmbelajaran agar siswa mampu menemuJCan dan
... mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Bagi guru yang rnengajar mata pelaj aran Geografi agar dapat menerapkan
strategi pembelajaran inkuiri, guna meningkatkan kompetensi siswa dan basil
belajar Geografi, Untuk menerapkan strategi pembelajaran tersebut
diharapkan guru selalu berusaha menyusun perencanaan yang sesuai dengan
karakteristik siswa, materi pelajaran, serta menambah wawasan tentang teori
belajar dan strategi pembelaj aran yang inovatif--::.:
3. Diharapkan kepada guru yang akan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri
agar mengidentifikasi kemampuan awal siswa khususnya yang berkaitan
dengan tingkat pengetahuan peta. Hal ini dilakukan untuk dapat memilih
perlakuan yang akan diberikan kepada siswa.
4. Perlu diadakan pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru tentang strategi
pembelajaran inkuiri, khususnya guru mata pelajaran Geografi dan umumnya
guru-guru IPS karena strategi pembelajaran inkuiri terbukti memberikan basil
belajar _ yang lebih tinggi _ terhadap basil bel ajar Geografi siswa bila
--
--dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional.
..
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu dan Widodo Supriono. (1991). Psikologi Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Ali. M. (1996). Guru Proses Be/ajar Mengajar. Bandung : Sinar Bam Algesindo
Offset. ,f
Arikunto,
S. (1998).
Prosedur Penelilian Suatu Pemlekalan Praktek. Jakarta Rhlneka Cipta.~-r
Bintarto, R dan Surastopo, H. (1979). Metode Ana/is a Geografi. Jakarta : LP3ES..
'i}
Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.Bloom, B.S. (1976). Human Characteristies and Scholl l;earning. New York- : MC Graw-Hill.
Burhan, Yasir, (1971). Problem Bahasa dan Pengajaran Indonesia. BandWig : \
Angkasa. _
~
J
Daljoeni. (1982). Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah.
Bandung:: Alumni.
Dahar. (1989). Teori-teuri Be/ajar. Jakarta: Erlangga.
Davis & Alexander. ( 19'74). Learning S istem Design An Approach to the
Improvement of Instruction.
New Y mk : Me. Graw-Hill.
Dahlan, M (1 984). Model-model Mengajar. Bandung :Diponegoro.
Depdiknas, (2002). Pendekatan Kontekstual (CTL}. Jakarta: Diljendikdasmen.
_ ___...!...;:__-(2003}. Kurikulum Berbasis Kompe tensi (KBK). Jakarta : Depdiknas.·
~~ ~- (2003). M odel Pelatihan Guru Geografi. Jakarta : Depdiknas.
Degeng, I Nyoman Sudana. (1989)
1/mu Pengajaran
1'aksonomi Variabel.- Jakarta:Depdikbud.
Dick, W. and Reiser, R.A: (1989) Planning FJfective Jnstutio. Boston : Allyn and
Bacon.
~~o'l
-
·••
Dick, W dan Carrey, L. (1985). The Systematic Design Of Instruction. Illion : Scott Foresman
&
Co.Dimyanti, M. ~ Mudjiono. (1996). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Debdik:buJ.
Dinas Pendidikan dan Pengajaran. (2004). Hasil Ujian Akhir Nasional Kabupaten
Deli
Serdang.L.
Pakam : Dinas P & P.Djamarah,
Syariful
bahri. (2002). StrategiBe/ajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.Gagne, R.M. Bringges,
L.
JWanger.
W.W. (1997). Principles of instructional Design(?d Ed). New York : Holt Rinehart and Winston, Inc.
Gole, P.G. dan Chan, L.K.S (1990). Methods And Strategies For Special Education.
New
York : PrenticeHall.
I
Gulo, W. (20()~ ~ - Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.
Gunawan, Totok. (2003). Peta, Atlas, Globe Sebagai Sarona Be/ajar Geografi.
Jakarta : Depdiknas. ·
(
Hamalik. 0. ( 1993) Strategi
BelajarMenga}ar.
Bandung: MandarM aju ~c
f
'IIME-0
I CA. ( 1976) Basic Cartografic Hampshire : BAS Printers.- ,.,.. ~
C~>s NEe~
Joyce, B
dan
Weil, M . Model ofTeaching. New York: Harper & Row. '$~_,Kartawidjaja,
Omi. ( 1988).
Metode Mengaj ar Geografi.Jakarta :
Dirjen Dikti Depdikbub.Lavin. D.E. (19_65). The PredicatiQn of Acedemic Performance. New York.:_Russel Page Foundation.
Moedijono
dn
J.J. Hasibuan (2000). ProsesBelajar Mengajar.
Bandung: Remaja Rosdakarva.I
Mulyadi, (2004) .. Geografi 2 Sekolah Menengah Pertama.
Sem~
g:
Aneka Ilmu.J
Nasution, S. (1987).
Berbagai Ptmdekatan
dalam
ProsesBe/ajar Mengajar. Jakarta:
PT. BinaAksara .
Rasyid, M. (2004) .. Efektifitas Stnttegi Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Awal Terhadap Hasit Belajar Fisika ... Tesis. Pasca Satjana, Unimed.
~~"/~~
•
Reigeluth, C.M. (1983). Instructional Design Theories and Models :An Overview
Their Current Status.
Hildate New Jersay
Lawrence:Erlbaum Associates.
Roestya.b; N.K. (1991). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
NE~
Romiszowski. (19 81 ). Desigfling Instructional System. New York Nicholas.
:
~~
1:'
Saidin.(2003).
••pengaruh Strategi Belajar TuntasDan Motivasi Siswa
TerhadapHasil Belajar Geografi
diSMP
Ne g~ri
I Sidikalang".
Tesis.PPS
Unimed.--
--Santono, Rusgianto (1984) "Keefektipan Strategi Discovery
di
Tinjau dariPrestasi
BelajarPada
PembelajaranMatematika
diSMP PPSP IKIP
Jakarta". Tesis. PPSIKIP
Jakarta.Sianipar, (2004 ). ••pengaruh Pengajaran Dengan Metode Discovery, Diskusi
Kelompok dan
Motivasi
Belajar Terhadap Hasil
Belajar BiologiSiswa SMP
Negeri Oelitua". Tesis. PPS ~ Unimed.Sitompul, M. (1998). "Studi Terhadap Pemanfaatan Peta Sebagai Alat Bantu Pelajaran Geografi di SMU Kota Medan,. Laporan Penehtian. FPIPS IKIP
Medan.
Sudjana, N. (1991). Teori-Teori Be/ajar Untuk Pengajaran. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Hniversitas
indonesia.-Sudjana, N. (1992). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
~~
...Sugiharto. (1995). "Identifikasi dan Analisa Permasalahan Yang Dihadapi Guru Sekolab Dasar Dalam Pengajaran Geografi". Laporan Penelitian. FPIPS IKIP
Medan.
Sukamto, dkk, (1992). Prinsip Belajar dan Pembe/ajaran. Jakarta: Depdiknas Dirjen
PT-PAU.
Sumaatmadja, Nursid. (2001). Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Suryobroto, B-(1986). MengenaL Metode Pengajarq[)_£/i Selrolah dan Pendekatan
Baru Dalam Proses Belajar-Mengajar.
Yogyakaria :
Amarta.-Suyanto dan Abbas, MS. (2001). Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa . Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.
~~
~!)
•
Banks, J.A ( 1985). Teaching Strategies for the social studies. New York : Longman.
Misno. (2006). " Pengaruh Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran dan Kemampuan Awal Siswa Terhadap Hasil Belajar Peta pada Mata pelajaran Geografi S1swa SMP Negeri I Labuhan Deli Kabupaten Deli serdang". Tesis. PPS Unimed.
Usman,Moh.Uzer dan Setiawati, Lilis. (1993). Upaya optimalisasi kegiatan be/ajar
mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
--
--
~