• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN TINGKAT PENGETAHUAN PETA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP SWASTA PAB 3 SAENTIS PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN TINGKAT PENGETAHUAN PETA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA SMP SWASTA PAB 3 SAENTIS PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI

DAN TINGKA T PENGETAHUAN PET A TERHADAP

HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISW A SMP SW AST A

PAB 3 SAENTIS PERCUT SEI TUAN

KABUPATEN DELI SERDANG

PEMB

-;. JD:' " ' t T .

T

~

l Disusun dan Diajukan Oleh :

ZAlNUL BAHRI NIM. 045020265

i)

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada tangga1 24 Februari

2007 dan dinyatakan telah memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

~ Program S~~i Teknologi Pend ~~an

Medan, 24 Februari 2007

~E.\.)

Prof.Dr. Ha.-un Sitompul,

M.Pd.-NIP. 131570453 Dr.-Ibrahim Gultom,M.Pd.

NIP. 131571736

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd. Prof. Dr~ Belferik Manullang

(2)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

lJJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

NO.

I. Prof. Dr. Muhammad Badiran,M.Pd

N ; .l305358

:: )~

.J~

2. Dr. Julaga Situmorang, M:Pd

NIP. 130686932

~~

E)((

3. Dr. Abd. Hamid K, M.Pd

NIP. 130935475

-

~

(/

t~-sNEc~

~'

~ ---... ~

~

"$)~

:"

t

t

4. Prof.

Dr. Harun Sitompul,

M.Pd

NIP. 131570453

TANDA TANGAN

c £1

":1)

.

Yf~;,;;;

_~1

;;;;_ / ...

. . . .. "r

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas izin dan ridho-Nya sehingga penehti

dapat mengerjakan dan menyelesrukan tesis ini dengan baik. Tesis ini disusun sebagai

salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program magister pada Program Studi

Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Banyak

pihak

yang

senantiasa memberikan bantuan, dukungan maupun

motivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan segala

--

--kerendahan hatidan rasa tulus, penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang

setinggi-tingginya kepada Bapak Prof Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku

Pembimbing Tesis I, dan Bapak Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd, selaku Pembimbing

Tesis

n

yang

telah

banyak

memberikan bimbingan, masukan,

daO

motivasi

mulai dari

penyusunan PT£~sa1 hingga pen uli~ tesis ini. _

....--Selain itu, ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan

kepada : ... \

1. Bapak Prof Dr. M . Bad.iran M.Pd, selaku Narasumber sekaligus sebagai ketua /

Prodi

TP.

Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, Bapak Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, yang

banyak memberikan masukan atau sumbangan pemikiran sehingga menambah

wawasan pengetahuan penulis khususnya dalam hal metodologi penelitian ini.

2. Bapak dan ibu dosen di ling.kungan Prodi Teknologi Pendidikan, yang te]ah

banyak

memberikan

ilmu pengetahuan yang hennakna bagi penulis dalam

menjalankan

tugas-tugas

sesuai

dengan

profesi penulis.

)

3. Rektor Unimed, Direktur dan

Asisten

Direktur Program Pascasarjana Unimed

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti ' )

perkuliahan di PPs Unirned Medan. ~

4. Bapak Dr. Julaga Siturnorang, M.Pd, selaku Sekretaris Prodi TP dan staf

sekretariat Prodi TP yang banyak mernbantu

kh ususny~

dalam hal admillistrasi

selama

mengikuti perkuliahan.

5. Bapak

Drs.

Adi Wiharto, SE, selaku Kepala Sekolah SMP Swasta PAB 3 Saentis

yang

telah memberikan izin dan kesempatan untuk me1akukan penelitian di

~~~~o/~

(4)

sekolah yang beliau pimpin, tennasuk daJarn pemanfaatan sarana prasarana sekolah.

6. Bapak Drs. Husni Thamrin Siregar, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Percut

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengikuti perkufiahan

program magister di PPs Unimed Medan, dan izin melaksanakan uji coba

instrumen

tes

basil belajar

geografi terhadap

siswa SMP

Negeri

4 Percut.

7. Ibunda Rajimah Manurung (ibu) dan Ibunda Pariyem (mertua) serta seluruQ.

keluarga b((sar

Nainggolan

yang

selalu memberikan

dukungan

moril maupun

--

--material

kep"ida

penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Istri tercinta Ristutiani, S.Pd, atas segala pengorbanan, pengertian dan

kesetiaannya mendampingi dan mendukung penulis khususnya selama mengikuti

perkuliahan hingga dalam penyelesaian tesis ini. 1

9. Rekan-rek!n_ mahasiswa PPs

~odi

1'P Angkatan

YLreguler, rekan-rekan- guru

yang ada di SMP Negeri 4 Percut dan SMP Swasta P AB 3 Saentis, dan semua

pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan atau kelemahan dari tesis

ini, untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran ataupun kritilf U'ntuk

kesempurnaan tesis ini.

iv

\_:,

M~, Pebruari 2007 Penulis

(5)

ABSTRAK

Zainul Bahri :

Pengaruh Strategi Pemhe!ajaran lnkuiri dan Tingkat Pengetahuan

Peta terhadap Hasil Be/ajar Geografi Siswa SMP Swasta PAB 3 Suentis Percul Sei

l'uan Kuhupaten Deli Serdang. Tcsis Program Studi Teknologi Pendidikan Program

Pascasmjana Universitas Negeri Medan, 2007.

Penelitian ini bertujnan untuk mengetahui : (1) perbcdaan hasi1 belajar Gcografi siswa antara kelompok siswa yang diberi strategi pembelajaran Inkuiri dengan kelompok siswa yang diberi strategi pembelajaran konvensiona1, (2) perbedaan basil belajar Geografi antara siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi dengan siswa yang memiliki tingkat penge1ahuan peta rendah, dan (3) interaksi antara-strategi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan peta dalam mempengaruhi hasil belajar Geografi.

Penelitian ini dilakukan di SfviP Swasta P AB 3 Saentis Percut Sei Tuan pada tahun pelajaran 2006-2007. Metode yang digunak:an adalah kuasi eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Jumlah sampel penelitian sebanyak 52 orang· yang tersebar pada dua kelas perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah strategi pembelajaran Inkuiri di sat!!_ k_elas, dan strateg]

p~mbel

ajaran

konvensional pada kelas yang Jainnya. Data diperoleh dengan melakukan uji hasil belajar Geografi terhadap siswa setelah perlakuan pembelajaran diberikan. Teknik analisa data yang digunakan adalab

analisis varian (ANA VA) dua jalur. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster

random.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) strategi pembelajaran Inkuiri memberikan basil belajar Geografi siswa yang lebih baik bila dibandingkan dengan strategi pemebelajaran konvension_l!l_,_diperoleh Fhitung; _28,99 > Ftabel (a

~ o,Ot)

=

7 ,22. Hal ini terlihat dari skor hasil bel ajar Geogarfi rata-rata yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran Inkuiri mencapai 21,35. Sedangkan kelompok siswa yang diajar dengan rnenggunak:an strategi pembelajaran konvensional hanya mencapai 17,77. (2) Kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi memperoleh skor hasil belajar Geografi yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah diperoleb Fhitung = 10,88 > Ftabel (a= 0,01) = 7,V.. Hal ini terlihat dari basil bel ajar Geogra fi rata-rata yang drperoleh kelompok siswa yang memilikl tingkat pengetahuan peta tinggi 20,65. Scdangkan kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah hanya mencapai 18,46. (3) Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan peta dalarn mempengaruhi hasil belajar Geografi siswa diperoleb Fhitung

=

66,57 > Ftabel (a= 0,01) = 7,22. Hal ini terlihat dari skor hasil belajar Geografi kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah pada startegi pembeJajaran Inkuiri rata-rataJ1,54. Sedangkan kel<Lmpok siswa yang memiliki tingkat

pengetahuan

peta rendah pada strategi pembelajaran konvensional mencapai skor basil belajar Geografi siswa rata-rata lebih tinggi yakni 19,38. Hasil ini berarti bahwa strategi pembelajaran Inkuiri Jebih cocok bagi siswa dengan tingkat pengetahuan peta tinggi, sedangkan strategi pembelajaran konvensional lebih cocok digunakan pada siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta yang rendah.
(6)

ABSTRACT

Zaioul Bahri : The influence of inquiry learning strategy and the level of map

knowledge toward student's achievement at S]l.{P Swasta P AB 3 Saentis Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang. Education Technology Program of Graduated

program, state universjty ofMedan, 2007.

This research was aim to know : (1) The

difference

of student's achievement by giving inquiry learning strategy and student's achievement by giving conventional learning strategy. (2) The difference of student's achievement on geography between the students who have high and low knowledge of map. (3) The interaction both learning strategy with level knowledge of map in influence student's

achie

v ~£

nt

on

Geography_ - - - -

-This research was carried on at SMP Swasta PAB 3 Saentis Percut

Sei

Tuan in 2006 - 2007 academic year. This research used quasi experimental method with

ra...11dom

factorial design

of

2

x 2. The

munber

of samples were 52 students

spreading on two classed constructed. The

sample

of the population determined by using cluster-random sampJing.

Inquiry

learning strategy was constructed in the on class, and the conventional

learning strategy

was

constructed in another class.

rht.

data

were gotten through constructed test Tor students on Geo graphy after the strategy of learning as treated. The technique which was used to analyze the data was variant

analysis (ANA VA) of two ways.

j

The result of this

research

showed that : (1) Inquiry learning strategy was better than conventional icarning strategy toward students on geography, it

was

gotten Fcowll

=

28, 99 > F~a bJ. (2 = 0,01) = 7,22.It can be seen from scores of the mean of Geography student's achievement. The mean of group of students who treated by

using inquiry learning strategy was 21 ~ 35. Mean while

the

group of the student5 whn

treated by using conventional learning strategy was 17,77 (2). The group of student having high knowledge of map has higher scores than low knowledge of map on )

Geography. It is gotten Fcount

=

10,88 > Ftahlc (a = 0,01) = 7,22. It can be seen from
(7)

DAt<TAR GAlVIBAK

Judui

4.1. Histogram Skor Hasil Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Inkuiri

Haiaman

... 61

4.2. Histogram Skor Hasil Bela jar Geografi Siswa yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensionai . . ... 63

4.3. Histogram Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa Secara

Keseiuruhan yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi . . ... 64

4.4. Histogram Skor Hasil Beiajar Geografi Siswa Secara

Keseiuruhan yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah .

4.5. Histogram Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar

Menggunakan Strategi Pernbeiajaran lnkuiri yang Memiiiki

Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ...

4.6. Histogram Skor

HasH

Belajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran lnkuiri yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah ....

4. 7. Histogram Skor Hasii Belajar Geografi Siswa yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ...

. .... 66

68

69

7i

4.8. Histogram Skor Hasii Belajar G-eografi Siswa yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensionai yang Memiliki

Tingkat Pengetahuan Peta Rendah . . . . . . .. . . .. . .. . . . 73

4. 9. Interaksi yang T erjadi Amara Strategi Pembeiajaran dan Tingkat Pengetahuan Peta Dalam Mempengaruhi Hasii Beiajar Geografi ...

xii

(8)

DAFT AR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

I. Skenario Strategi Pembelajaran Inkuiri (RP) . . . 116

2. Skenario Strategi Pembelajaran Konvensional (RP) ... . 132

3. Tes Tingkat Pengetabuan Peta untuk Uji Coba dan

Hasil Uji Coba . . ... 148

4. Tes Hasil Belajar Geografi untuk Uji Coba dan

Hasil Uji Coba . . ... 164

5. Hasil Uji Coba Tes Hsil Belajar Geografi ..

a. Contoh Perhitungan Validitas Soal Tes Hasil Belajar ...

b. Hasil Perhitungan Reliabilitas Tes Hasil Belajar

c. Anal isis Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda

untuk Tes Hasil Belajar Geografi ... .

6. Data Hasil Penelitian dan Deskripsi Data .

a. Data Jnduk Penelitian Hasil Belajar Geografi

b. Perhitungan Statistik Dasar ...

c. Data Hasil Penelitian dan Deskripsi Data ... .

7. Uji Persyaratan Analisis ...

a. Perhitungan Uji Normalitas .. .

b. Homogenitas Data ... .

8. Uji Hipotesis ... .

xiii

. .... 178

. ... 182

... 191

. ... 193

. .. 196

... 196

.. 212

. ... .214

..218

. . 218

.224

(9)

..

9. Izin Penelitian dari Program Pascasarjana UNIMED ... 234

10.

Izin Penelitian

dari

Dinas Pendidikan

dan Pengajaran

Kabupaten Deli

Serdang ... '/ .. ... ...

235

Ec~ ~

11. Izin Penelitian dari SMP Swasta PAB 3 Saentis

~....

~e;-.(.

Kabupaten Deli

Sen'lang . . .

.

~

...

236 u

l:a

~

(10)

DAFTAR iSi

Haiaman

ABSTKAK JsAllASA INDONESIA ... _ ... __ .... _ ... .

AHSTRAf.T

II

KATA f'ENGANTAR ... ___ ... .

Ill

DAFTARiSI ... ···-···--- v

DAFTAR TABEL.

ix

DAFTAR DIAGRANI

XI

DAFT AR GANiBAR ... .

XII

DAFTAR LA1VIPiRAN .

xm

BAH I PENDAHi!LiJAN

A. Latar Beiakang Masaiah . .. . .. . .. . . . .. . . .. . . .. i B. ldentifikasi Masaiah ... _ ... 6

C. Pembatasan Masaiah ··- ... g

D. Perumusan Masaiah

8 E. Tujuan Peneiitian

···- 9

F. Manfaat Peneiitian

RAB H KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKJK,

DAN PENGAJUAN HlPOTESiS

A. Deskripsi T eoretis

iO

I. Hakikat Hasii Beiajar Dan Karakteristik Mata Peiajaran

Geografi ... ... ... ... ... ... .

. .... ·-- ... ... ... . . ... ... ....

i i

2. Hakikat Strategi Pembelajaran

a. Pembeiajaran Inkuiri

b. Pembeiajaran Konvensionai

... I 5

... ·- 17

(11)

3. Hakikat Tingkat Pengetahuan Peta

··· 27

4. Penelitian Yang Rei evan B. Kerangka Berpikir 1. Perbedaan Strategi Pernbelajaran Inkuiri Dan Strategi Pembelajaran Konvensional ... 31

Terhadap Hasil Bela jar Geografi ... 32

2. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi Dan Tingkat Pengetahuan Peta Rendah Terhadap Hasil Belajar Geografi . . . . . . .. 35

3. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Tingkat Pengetahuan Peta Dalarn Mempengaruhi Hasil Belajar Geografi . 36 C. Hipotesis Penelitian . . . . . .

.

. . . . 37 J!AB ill METODOLOGI PENELITIAN A Tempat dan Waktu Penelitian 39 B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ··· ... 40

D. Desain Penelitian . ··· ···. ··· ... 41

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasioanl . . . ... .42

F. Teknik dan Instrumen Penelitian ... ··· 44

G. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 53

H. Pengontrolan Perlakuan ... 55

1. Teknik Analisis Data ... 58

(12)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Hasil Bel ajar Geografi Siswa yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembelajaran lnkuiri ... _ ... 60

2. Hasil Belajar Geografi Siswa yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional . _ ... 62

3. Hasil Belajar Geografi Siswa Secara Keseluruhan

Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi Pada Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Konvensional

4. Hasil Belajar Geografi Siswa Secara Keseluruhan Yang Merniliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah Pada Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Konvensional .

5. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pernbelajaran Inkuiri

63

65

Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ... 66

6. Basil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah 68

7. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional

Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi ... ... . . . .. . 70

8. Hasil Belajar Geografi Siswa Yang Diajar

Menggunakan Strategi Pembelajaran Konvensional

Yang Memiliki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah ... 71

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... . 73

L Uji Nonnalitas ... . 73

2. Uji Homogenitas 75

C. Pengujian Hipotesis ... . 79

1. Perbedaan Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Strategi Pembelajaran Konvensional Terhadap

Hasil Belajar Geografi . . . . . ... 80

(13)

2. Perbedaan Hasii Beiajar Geografi Siswa

Yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Tinggi Dengan

Yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta Rendah --· ... 82

3. Interaksi Antara Strategi Pembeiajaran dengan Tingkat Pengetahuan Peta Daiam Mempengaruhi Hasii Beiajar Geografi Siswa

D. Pembahasan Hasii Peneiitian

... -·· .... 83

92

E. Keterbatasan Peneiitian . . ... . .. 105

BAB V SiMP ULAN, iNIPLiKASI DAN SARAN

A Simpujan

.... 107

B.

Impiikasi .. _ ... _ ... .

.. ... 108

C. Saran

110

DAFTAK PUSTAKA.

112

(14)

DAFTAR TABEL

No. Tabei Uraian

Haiaman

i.L Rata-rata hasii UAS SMP Swasta PAB 3 Saentis ... .

3

1.2. Rata-rata hasii UAS IPS ... __ .. .

4

2.1. Kemampuan yang dikembangkan daiam proses Inkuiri

21

2.2. Langkah kombinasi mctode ceramah~ tanyajawab dan penugasan

27

2.3. Perbedaan Strategi Pembeiajaran Inkuiri dengan Konvensionai

33

3.1. Jumiah Popuiasi Penciitian

. 39

3.2. Rancangan Eksperimen Penciitian ....

- 41

3.3.

Kisi-kisi Tes Hasii

Bela jar

Geografi ....

-· ... ··- ... 45

3.4.

4.1.

Kisi-kisi Tes Tingkat Pengetahuan Peta ..

Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Inkuiri .

4.2 Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensionai ... .

47

61

62

4.3. Data Distribusi Frekucnsi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa Secara Keseiuruhan yang memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta

( 1 PP) Tinggi . . . . . . . . . . ... 64

4.4 Data Distribusi Frekuensi Skor Hasil Beiajar Geografi Siswa Secara Keseiuruhan yang memihki Tingkat Pengetahuan Peta

(TPP) Rendah . . . . . . . . 65

4. 5. Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Inkuiri yang Memiiiki

Tingkat Pengetahuan Peta ( H"'P) Tinggi . . . . ... 67

4.6. DataDistribusi Frekuensi Skor Hasjj Belajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiaj aran Inkuiri yang Memiiiki

Tingkat Pengetahuan Peta ( 11-'P) Rendah ... 69

(15)

4. 7. Data Distribusi Frekuensi Skor

Hasil

Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensional yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta (TPP) Tinggi

... 70

4.8. Data Distribusi Frekuensi Skor Hasii Beiajar Geografi Siswa yang Diajar Menggunakan Strategi Pembeiajaran Konvensionai yang Memiiiki Tingkat Pengetahuan Peta (TPP) Rendah ... .

4.9. Rangkuman Hasii Perhitungan Uji Normaiitas Data

4.1 0. Rangkuman Hasii Perhitungan Homogenitas Data Keiompok

.. 72

... 74

Strategi Pembeiajaran ... .

··· ... ··· ... 76

4.

i

1. Rangkuman Hasii Perhitungan Homogenitas Varians Kelompok Strategi Pembelajaran ...

.

... .

... 76

4. i2. Rangkuman Hasii Perhitungan Homogenitas Data Keiompok Tingkat Pengetahuan Peta ... .

77

4.13. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Keiompok Tingkat Pengetahuan Peta

... ··· 77

4. 14. Rangk:uman Basil Perhitungan Homogenitas Data Kelompok Hasil Penehtian

... ··· . ... 78

4. 15. Hasii Pengujian Homogenitas Varians Populasi

... ... ... ... . 78

4.i6.

Rangkuman Data Hasii Penelitian ... .

79 4.17. Hasii Perhitungan ANA VA ... _.

. ... 80

(16)

DAFTAR DIAGRAM

No. Diagram

Uraian

Halaman

I.

Proses Strategi PembeJajaran Inkuiri ... _ ... 20

(17)

..

A. La tar Belakang

Masalah

BABI

l)ENDAHULUAN

·~s

.,~~u~~~~

-Dalam

kehidupan suatu

negara

pendidikan

memegang

peranan

yang

sangat

penting

untuk

~

njam

in kelangs

un_g

~ n

hidup

negara

dcw.J>angsa,

karena pendidikan

merupakan wahana

untuk

meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

manusia. Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang bertujuan untuk

mendewasakan dan menanamkan nilai-nilai yang terbaik bagi manusia

yang

dilaksanakan dan-dikembangkan secar a sistematik melaiUi proses pembelajaran yang

terencana dengan baik. Proses pendidikan

dilaksanakan

sedemikian rupa agar

manusia dapat

memahami dan

menghayati makna pendidikan tersebut sehingga

mampu bertanggungjawab, mampu untuk menata _re_rilaku pribadi,

b ~

ika p

bijaksana. bcrpikir secara Jogis, rasional, dan ilmiah sehingga dapat bermamfaat

untuk membantu dirinya dalam menghadapi perkembangan ilmu dan pengetahuan.

C)

Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya h

tujuan pembelajru:an terutama memberhasilkan siswa da1am belajar, baik pada suatu

mata pelajaran

tertentu maupun pendidikan

pada

umumnya. Dalam upaya

lebih

)

mewujudkan fungsi sebagai wahana peningkatan sumber daya manusia, perlu

dikembangkan suasana belajar dan mengajar yang_ mendukung (konstruktif) bagi

berkembangnya potensi kreatif peserta didik seiling dengan berkembangnya suasana •

kebiasaan.

dan strategi belajar mengajar

y a ~g

dilandasi oleh

perkembangan

ilmu
(18)

pengetahuan serta implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para guru di

sekolah ( Suyanto dan Abbas, 2001 ).

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan pembelajaran

merupakan kegiatan yang paling pokok. lni berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada proses yang dialami siswa

sebagai peseii:a- didik. Menurut- Reigeluth (1983),- b ahwa peningka ~ - m utu pendidikan tidak dapat terjadi sebelum peningkatan mutu pembelajaran. Untuk itu

. harus ditingkatkan pengetahuan tentang desain pembelajaran atau strategi

pembelajaran agar pembelajaran lebih menjadi efekti&_

~ fisie n

dan memil.!_kj_

daya

tarik. Selanjutnya Dick & Reiser (1989). menyatakan babwa untuk meningh.tkan

mutu pembelajaran diPfr1ukan ilmu merancang yaitu merancang seperangkat \

tindakan yang dilaksanakan untuk mengubah situasi pembelajaran yang ada ke situasi

yang diinginkan.- ,.,.

DaJam pe1aksanaan pembelajaran ada beberapa komponen yang dapat

menentukan keberhasilan proses pend1dikan ya ng dilaksanakan. Komponen tersebut

I

adalah guru, kurikulum. siswa, materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran

tt:nnasuk di dalarnnya metode dan media yang digunakan. Sebab-sebab kegagalan

suatu proses pendidikan • menurut Burhan (197 1) disebabkan oleh beberapa haJ yaitu

: (1) kondisi kelas kurang baik. (2) sumber belajar berupa buku yang dipergunakan

(19)

SMP Swastil PAB 3 Saentis adalah salah satu SMP Swasta yang ada di

kecamatan Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang beJjarak ± 17

Km

sebelah Timur Kotamadya Medan. Kualitas pendidikan di sekolah ini masih tergolong rendah. Hal

ini

dapat dilihat melalui indikator pencapaian nilai ujian akhir sekolah {UAS)

dari

tahun pelajaran

2001

sampai

2005. Rendahnya

basil belajar siswa ini hampir seluruh

mata pelajaran tennasuklah di dalamnya pelajaran Pengetahuan Sosial {PS) yang di

da.lamnya terdiri dari tiga mata pelajaran yaitu Geografi, Ekonomi, dan Sejarah. ' Untuk lebihjelas mengenai perolehan

nilai

UAS dati tahun 2001 sampai 2005, dapat

dilihat pada

Tabcl

1.1. di bawah inL ~

TabeJ 1.1. Rata-rata basil UAS SMP Swasta PAB 3 Saentis

f·.

1: . \ f,; Q

Nilai rata-rata

·'

~

No. Mata Pelajaran 2001/2002 2002/2003 2003/2004

200412005

--

-

--1. PPKN ~ 5,68 5,02 6,61 7,35

2.

Bhs. Indonesia 4,85 4,34 6,04 5,37

3.

Bhs. lnggris 6,22 4,34 5,86 5,42

4. Matem3....tika 5,6.8 4,30 # 3,73 6,10

s.

IPA

~'SI~"' 4,96 4,50 7,92

7,10

6. IPS 5,03 4,60 5,20 6,20

Sumber: Data SMP Swasta PAB 3 Saentis tahun 2005

Secara khusus

petolehan

hasil belajar

untuk

tnata

pelajaran

IPS

dapat

dilihat

pada Tabel 1.2. di bawah ini. ·

(20)
[image:20.595.58.500.124.715.2]

Tabel 1.2. Rata-rata hasif UAS mata pelajaran IPS

Tabun Pelajaran Nilai tertinggi Nilai terendah

Rata-rata

2001-2002

7,77 (::'l.... 3,87

...

5,03

-~

-r

2002-2003

"'

6,24 3,63

4,60 '

~

~

2003-2004 6,34 4,60

5,20 E:

--·

--2004-2005

8,55 6,11 ~

6,20

Sumber: Data SMP Swasta PAB 3 Saentts tahun 2005

( Dari data· tersebut dapat terlihat bahwa perolehan nilai rata-rata mata

pel~aran

IPS tergolong rendah.

~

_

ini

disebabkan

ol ~ h _ b anyak

faktor antara lain

adalah : (1) minimnya sarana dan prasarana, (2) strategi pembelajaran yang

diterapkan guru, (3) kurangnya pemahaman guru terhadap karakteristik siswa dan

karakteristik mata pelajaran. 13

Khusus pada mata pelajarifu- Geografi, dari

luiSiT

pengamatan penulis ada

indikasi bahwa

strategi pembelajaran yang

digunakan

guru cen<lerung monoton dimana ·guru dalam mengajarkan materi hanya menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab

tanpa

mempertimbangkan karakteristik siswa dan karakteristik mata

pelajaran. Guru sering mengabaikan hetcrogenitas karakteristik siswa yang bera:neka

ragam. Para guru dan pihak sekolah da1am pengklasifikasian siswa atas be'bt?rapa kelas

tidak

berdasarkan atas karakteristik siswa m elainkan dipilih secara acak atau di

pilih berdaSarkan kehendak sekolab. Padabal secara psikologis setiap siswa

meriiiliki

karakteristik yang berbeda-beda, setiap siswa memiliki bakat dan kemampuan

}

(21)

(potensi) khusus yang semestinya dikembangkan sest.Oai dengan karakteristik siswa.

MenWllt Bloom (1976), agar diperoleh basil belajar yang baik, guru dan sekolah

harus memperhatikan dua faktor, yaitu karakteristik siswa dan kualitas pembeJajaran

yang

dilaksanakan.

Karakteristik siswa yang

tidak

diperhatikan

salah

satunya adalah

tingkat pengetahuan awal siswa.

J

-<'

J

Khususnya dalam mata -pelajaran Geografi -menurut Sumaatma)a- (2001),

kemampuan awal yang harus

dimiliki

siswa dalam mempelajari geografi adalah

pengetahuan peta. Peta

meru~an

konsep

(round earth on the flat paper)

dan

hakekat dasar

pada

Geografi

dan

pembelajaran Geografi. Mempelajari

_ qeografi

tampa memihki dasar

pengetahuan peta,

tidak akan

membentuk

citra

dan konsep

yang baik

pada

diri siswa yang mempelajarinya. Pembentukan citra dan konsep

pada

diri

siswa

yang

dapat

meningkatkan kognitif, afektif, dan psikomotor, mereka harus

memiliki tingkat pengetahuan

peta

yang baik.

Lavin (1965), berpendapat dengan mengetahui kemapuan awal siswa, guru

dapat

menentukan

secara tepat

strategi pembelajaran yang

sesuai untuk mencapai

tujuan

pembelajaran.

Dalam

Qelaksanaan pembelajaran Geografi peneliti berpendapat

bahwa

strategi

pembelajaran yang tepat digtma.kan adalah

strategi

pembelajaran

inkuiri.

Hal

ini dikarenakan strategi pembelajaran inkuiri sesuai dengan tujuan

pembelajaran Geografi, yaitu : pengetahuan Geografi teoretis maupun praktis yang di

miliki siswa..harus menjadi

saran a ~ untuk

memahami lebih baik tentang kehidupan

~ . ..,~ ...

dengan alam lingklUlgannya, yang mengundang pemikiran bagi pemecahan masalah

yang terjadi akibat interaksi antara faktor-falctor

Geografi

yang

ada

(Sumaatmaja,

-~

~/

(22)

· ... ...

2001). Lebih Janjut Jaro Limek da1am swnaatmaja {2001) mengemukakan; Tujuan

pembelajaran inkuiri adalah menanamkan sikap.

dan

ketrampilan untuk

berkemampuan memecahkan masalah. Memperoleh sikap, ketrampilan.

dan

kemampuan tersebut

tidak

cukup hanya mengetahui tempat mendapatkan infonnasi,

melaink:an

han1s

melakuk:an penganalisaan masalah, penyusunan dan pengujian

hipotesis sampai kepada penarikan kesimpulan.

Guio

( 2005)

menyebutk ~ - bahwa strategi inkuiri adalah

suatu rangkaian

kegiatan

belajar

yang

melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa. untuk mencari

dan

menyelidiki secara

sistematis, kritis, logis, dan analitis

dari

materi

yang

mereka

pe1ajari.

~

Berdasarkan uraian di atas,

penults

tertarik

meneliti secara empirik

bagaimana pengaruh strategi pembelajaran inkuiri

dan

tingkat pengetahuan

peta

siswa

terhadap basil

bela jar Geografi siswa SMP Swasta PAB 3 Saentis.

B. ldentifikasi

Masalah

Dari uraian Jatar belakang masalah di atas tampak bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi basil belajar siswa, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Faktor

internal

antara

lain

adalah

bakat, minat, intelegensi, kemampuan, dan lain-lain.

Sedangkan

faktor ekstemal

antara lain linglcungan sosial, keluarga, ekonomi, dan

kemampuan

guru

dalam menggunakan strategi dan metode pembelajaran. Selain itu

juga kondisi

~d;:ol ah

beserta perangkat keras dan lunaknya turut mempengarubi

(23)

Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis melakukan identifikasi

pennasalahan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi basil belajar siswa pada

mata pelajaran Geografi sebagai berikut: (1) Apakah rendahnya basil belajar siswa

diakibatkan oleh tidak sinergisnya antara kebijakan dengan implementasi dalam

proses pembelajaran? (2) Bagaimanakah cara mensinergiskan antara kebijakan dana

implementasi dalam pembelajaran? (3) Apakah guru mempertirnbangkan faktor

karakteristik si~wa dan rnata pelajaran dalarn proses pembelajaran? (4) Apakah rendahnya basil belajar siswa dipengaruhi oleh kinetja guru? (5) Bagaimanakah

upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinetja guru? (6) Bagaimanakah

strategi pe m~~aran Geografi yan_g diterapkan guru dLSMP Swasta PAB 3 Saentis?

(7) Bagaimanakah basil belajar yang dicapai siswa jika digunakan strategi pembelajaran yang berbeda? (8) Strategi pem belajaran apakah yang paling sesuai

diterapkan untuk meningkatkan basil belajar siswa dalam mata pelajaran Geografi?

(9) Apakah giiiU-guru telah menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan

konsep-konsep pembelajaran Geografi? ( I 0) Apakah penggunaan strategi

pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan basil belajar yang berbeda? (11)

Apakah guru mempertimbangkan tingkat pengetahuan siswa dalam _ proses

pembelajarannya? (12) Apakah hasil belajar Geografi siswa akan lebih tinggi jika

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri't ( 13) Apakah terdapat perbedaan basil

belajar siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dengan yang

diajar menggunakan strategi pembelajaran konvensjonal? (14) Apakah

Terdapat

perbedaan basil belajar siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta yang rendah

~0:)

(24)

dengan siswa yang memiliki tingkat pengetahuan

peta

yang tinggi

? (

15) apakah

terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran dan tingkat pengetahuan

C.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan Jatar

belak'ing

masalah

dan identifikasi

masaJah

yang

telah

diuraikan

di

atas,

dapat disimpulkan bahwa persoalan yang

berkaitan

dengan

peningkatan basil belajar siswa sangat luas. Untuk

itu

perlu dibuat pembatasan

masalah agar penelitian ini

lebih

terarah dan

fokus

sesuai

dengan tujuan

y~g

ingin

dicapai.

Dalam penelitian

penulis membatasi permasalahan pada penggunaan

strategi

pembelajaran

yaitu strategi

pembelajaran

ink.uiri dan konvensional, tingkat

pengetahuan

peta siswa dibatasi

pada tingkat pengetahuan

tinggi dan

rendah,

dan

•• •<--• ·v.~ basil

belajar

siswa

dibatasi pada

hasil belajar

yang

bersifal

kognitif yang

dapaf diukur

dari basil

evaluasi yang dilakukan

oleh

guru. Evaluasi

yang dilakukan dalam bentuk

tes tertu1is dengan bentuk pilihan ganda. Aspek

yang

dinilai

adalah matra

kognitif,

yaitu: ingatan (Cl), pemahaman (C2), Penerapan (C3) dan analisis (C4). ~

~

NEc.c::- rP\)-S

NE~c'i>.

(/\)-S

NE~c~

r~~\)-S

NEe~'$~

- ~ -r, e,' -r, ~ /

~ ~ ~ ~ ~ ~

D. Perumusan Masalah

IJ.J "' ~ ~ ~ ~

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan. rnaka rumusan

masalah dalam

penelitian

adalah :

~
(25)

1. Apakah terdapat perbedaan hasiJ

belajar

siswa

yang

diajar

menggunakan

strategi pembelajaran inkuiri dan yang diajar menggunakan strategi

pembelajaran

konvensional

?

~~

2. Apakah

terdapat

perbedaan

hasiJ

belajar

siswa yang memiliki

tingkat

pengetahuan

peta tinggi

dan siswa

yang

memilki tingkat pengetahuan peta

rendah ?

-3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembeJajaran dan tingkat

j

pengetahuan siswa terhadap basil belajar 6eografi siswa SMP Swasta P AB 3

Saentis?

~

~

~

~

~N~

E. Tujuan Penelitian

~

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh strategi

pembelajaran Inkuiri dan strategi - pembelajaran konvensional, sedangkan ~ secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui · "\.- '~... /

ff

...

<$~..,.. ~

1. perbedaan basil belajar Geografi siswa yang diajar menggunakan strategi )

pembelajaran lnkuiri dan yang diajar menru,lllnakan strategi pembe18jaran

konvensional.

2. petbedaan basil belajar Geografi siswa

yang

memiliki

tingkat

pengeUihuan

peta yang tinggi dengan siswa yang memiliki

tingkat

pengetahuan peta yang

renda h. _~

3. Interaksi antara

strategi

pembelajaran dan tingkat pengetahuan peta siswa

terhadap basil belajar Geografi.

. r

CI)

(26)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian

ini

secara praktis adalah

sebagai

:;;uatu

swnbangan

pemikiran dalam meningkatkan

hasil

belajar

siswa di sekolab SMP

Swasta P AB 3

Saentis,

terutama memberikan

konstribusi

pemikiran kepada guru

dan

paraktisi pendidikan

lainnya

dalam merancang kegiatan

pembelajaran

agar diperoleh

hasH belajar-yang

lebih optimal:"' Selain

itu

penerapan- strategi pembelajaran lnkuiri

dapat disosialisasikan untuk proses pembelajaran mata pelajaran lainnya.

~ ~ Manfaat teoretis penelitian ini

adalah

sebagai landasan

atau bahan. acuan

bagi peneliti berikutnya yang tertarik dan ingin mengembang luaskan penelitian

sejenis terutama yang berkaitan dengan data hasil temuan penelitian ini yaitu tentang

pengaruh strategi pembelajaran Inkuiri terhadap basil belajar siswa.

Juga

sebagai

menambah

khasanah

pengetahuan

tentang strategi pembelajaran, khususnya strategi

pembelajaran ~ inkuiri terhadap peningkatan hasil belaja r~ Geografi. ...____...

(27)

..

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat

ditarik beberapa simpulan seperti di bawah ini:

1. Penerapan strategi

pe mbel~aran

inkuiri memberikan pengaruh

ter~~ap

hasiJ beJajar Geografi siswa yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan strategi

pembelajaran konvensional. Hal ini tercennin dari rata-rata hasil belajar

Georafi yang diperoleh siswa pada kelompok yang diajar dengan menggunakan

strategi- pembelajaran inkuiri- Iebih tinggi dari- kdompok siswa

yang

diajar

dengan menggunakan strategi pembelajaran konvensional. /

tfr

2. Tingkat pengetahuan peta mempengaruhi hasiJ belajar Geografi s1swa. Bagi

kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi, memperoleh

hasil belajar Geografi siswa yang lehih tinggi hila dibandingkan dengan

kelompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah. Hal ini

teJcermin dari rata-rata hasiJ belajar Geografi siswa yang diperoleh kelompok

siswa yan_g memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi 1ebih tinggi dari kelompok

siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah.

..

/~

3. Te:rjadi interaksi antara strategi pemhe1ajaran dengan tingkat pengetahuan peta

dalam mempengaruhi hasil helajar Geografi siswa pada satrategi pembelajaran

inkuiri dan strategi pembelajaran konvensional. Hal ini terbukti dari hasil

pengujian lanjutan mendapat simpulan bahwa kelompok siswa yang memiliki

tingkat pengetahuan peta tinggi hasiJ belajarnya 1ebih tinggi hila diajar dengan

(28)

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang

diajar menggunakan strategi konvensional Sedangkan bagi kelompok siswa

yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendab basil belajar Geografi siswa

lebih tinggi diajar dengan strategi pembelajaran konvensional dibandingkan

dengan siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.

~

C. Implikasi

~

Berdasarkan simpulan dan temuan penelitian telah membuktikan bahwa

strategi pembelajaran inkuiri lebih baik untuk meningkatkan basil belajar siswa, hal

ini dapat oijadikan bahan pertimbangan, dan perl\C dilakukan pembinaan atau

pelatihan bagi guru agar penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat diterapkan

dengan baik. Dengan penerapan strategi pembelajaran inkuiri, guru tidak perlu

menyiapkan bahan ajar berupa modul, melainkan cukup dengan menyediakan

bahan-bahan infonnasi dari berbagai surnber yang dapat diekses oleh siswa.

Berdasarkan simpulan kedua, ditemukan bahwa tingkat pengetahuan peta sebagai

satu karakteristik siswa, terbukti memberikan pengaruh yang berarti dalam

perolehan basil belajar Geografi siswa. Siswa yang-memiliki tingkat pengetahuan

peta tinggi memperoleh basil belajar yang lebib tinggi bila dibandingkan dengan

siswa yang memiJiki tingkat pengetabuan peta rendah. Hasil temuan ini menjadi bahan pertimbangan bagi guru Geografi untuk memaharni keadaan siswa, dan untuk

mengupayakan proses pembelajaran yang lebih tepat bagi kelompok siswa yang

memiliki tingkat pengetahuan peta rendah ~ agar basil belajar yang diperoleh sama dengan ke1ompok siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi. :" _ · -·c

~~

~

~

~~

(29)

Hasil simpulan ketiga menyatakan bahwa siswa yang memiliki tingkat

pengetahuan peta tinggi basil belajarnya lebih tinggi hila diajar dengan strategi

pembelajaran inkuiri. Sebaliknya siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta

rendah hasiJ belajamya lebih tinggi hila diajar dengan strategi pembelajran

konvensioanL Siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta tinggi memperoleh

rata-rata h~~ belajar Geografi !:~h tinggi bila diaj!~engan strategi pe~~lajar an

inkuiri, dan siswa yang memi1iki tingkat pengetahuan peta rendah memperoleh

rata-rata basil belajar Geografi lebih tinggi bila diajar dengan strategi pembelajaran

konvensioanL Jika dilihat dengan adanya perbedaan ciri tingk:at pengetahuan peta

yang dimilifi oleh siswa, maka guru Geografi harus lebih bijaksana dalam

menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan

informasi dan materi pelajaran kepada siswanya. Guru Geografi harus

memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang dan mengembangkan strategi

pembelajaran yang akan diterapkan. >

A

CI-s NEc~..c. ~CI-s NEc~..c.

( Temuan penelitian juga menggambarkan bahwa terjadi interaksi antara

strategi pembelajaran dengan tingkat pengetahuan peta dalam mempengaruhi basil

belajar Geografi siswa. Hal ini memberikan indikasi pentingnya pengetahuan guru

terhadap kemampuan awal siswa yang terkait erat dengan materi pelajaran, dan

pentingnya pengetahuan guru dalam memilih serta menerapkan strategi

pembelajaran yang menjadi pilihannya. Selanjutnya karena tidak adanya perbedaan

basil belajar antara strategi pembelajaran konvensional dengan strategi

pembelajaran inkuiri pada siswa yang memiliki tingkat pengetahuan peta rendah

memberikan implikasi untuk memfokuskan perhatian pada penggunaan strategi

~ ~

...____...

~
(30)

pembelajaran inkuiri. Da1am hal ini guru perlu mengupayakan sistem pelaksanaan

strategi pembe1ajaran inkuiri yang mampu mengikutkan kelompok siswa yang

memiliki tingkat pengetahuan peta rendah, rnisalnya dengan memberikan respon

secara khusus, atau dengan mernberikan bahan-bahan pengayaan bagi mereka yang

kurang merniliki tingkat pengetahuan peta.

~

D. Saran -:':":--....

Berdasarkan basil dan temuan penelitian yang dipaparkan pada simpulan serta

implikasi basil penelitian, maka ber:ikut disarankan beberapa hal antara lain. ~ /

1. Hasi1 temuan penelitian, bahwa strategi pembelajaran inkuiri lebih baik

--

--

--

--dibandingkan dengan strategi pernbelajaran konvensional Oleh sebab itu

diharapkan guru mengenal dan melatih keterampilan strategi pembelajaran

inkuir:i, dan memaharni tingkat pengetahuan peta siswa, serta kondisi siswa

da1am - proses pmbelajaran agar siswa mampu menemuJCan dan

... mengembangkan pengetahuannya sendiri.

2. Bagi guru yang rnengajar mata pelaj aran Geografi agar dapat menerapkan

strategi pembelajaran inkuiri, guna meningkatkan kompetensi siswa dan basil

belajar Geografi, Untuk menerapkan strategi pembelajaran tersebut

diharapkan guru selalu berusaha menyusun perencanaan yang sesuai dengan

karakteristik siswa, materi pelajaran, serta menambah wawasan tentang teori

belajar dan strategi pembelaj aran yang inovatif--::.:

3. Diharapkan kepada guru yang akan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri

agar mengidentifikasi kemampuan awal siswa khususnya yang berkaitan

(31)

dengan tingkat pengetahuan peta. Hal ini dilakukan untuk dapat memilih

perlakuan yang akan diberikan kepada siswa.

4. Perlu diadakan pendidikan dan pelatihan bagi guru-guru tentang strategi

pembelajaran inkuiri, khususnya guru mata pelajaran Geografi dan umumnya

guru-guru IPS karena strategi pembelajaran inkuiri terbukti memberikan basil

belajar _ yang lebih tinggi _ terhadap basil bel ajar Geografi siswa bila

--

--dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional.

(32)

..

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abu dan Widodo Supriono. (1991). Psikologi Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ali. M. (1996). Guru Proses Be/ajar Mengajar. Bandung : Sinar Bam Algesindo

Offset. ,f

Arikunto,

S. (1998).

Prosedur Penelilian Suatu Pemlekalan Praktek. Jakarta Rhlneka Cipta.

~-r

Bintarto, R dan Surastopo, H. (1979). Metode Ana/is a Geografi. Jakarta : LP3ES..

'i}

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Bloom, B.S. (1976). Human Characteristies and Scholl l;earning. New York- : MC Graw-Hill.

Burhan, Yasir, (1971). Problem Bahasa dan Pengajaran Indonesia. BandWig : \

Angkasa. _

~

J

Daljoeni. (1982). Pengantar Geografi Untuk Mahasiswa dan Guru Sekolah.

Bandung:: Alumni.

Dahar. (1989). Teori-teuri Be/ajar. Jakarta: Erlangga.

Davis & Alexander. ( 19'74). Learning S istem Design An Approach to the

Improvement of Instruction.

New Y mk : Me. Graw-Hill.

Dahlan, M (1 984). Model-model Mengajar. Bandung :Diponegoro.

Depdiknas, (2002). Pendekatan Kontekstual (CTL}. Jakarta: Diljendikdasmen.

_ ___...!...;:__-(2003}. Kurikulum Berbasis Kompe tensi (KBK). Jakarta : Depdiknas.·

~~ ~- (2003). M odel Pelatihan Guru Geografi. Jakarta : Depdiknas.

Degeng, I Nyoman Sudana. (1989)

1/mu Pengajaran

1'aksonomi Variabel.- Jakarta:

Depdikbud.

Dick, W. and Reiser, R.A: (1989) Planning FJfective Jnstutio. Boston : Allyn and

Bacon.

~~o'l

(33)

-

·•

Dick, W dan Carrey, L. (1985). The Systematic Design Of Instruction. Illion : Scott Foresman

&

Co.

Dimyanti, M. ~ Mudjiono. (1996). Psikologi Suatu Pengantar. Jakarta: Debdik:buJ.

Dinas Pendidikan dan Pengajaran. (2004). Hasil Ujian Akhir Nasional Kabupaten

Deli

Serdang.

L.

Pakam : Dinas P & P.

Djamarah,

Syariful

bahri. (2002). Strategi

Be/ajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Gagne, R.M. Bringges,

L.

J

Wanger.

W.W. (1997). Principles of instructional Design

(?d Ed). New York : Holt Rinehart and Winston, Inc.

Gole, P.G. dan Chan, L.K.S (1990). Methods And Strategies For Special Education.

New

York : Prentice

Hall.

I

Gulo, W. (20()~ ~ - Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Grasindo.

Gunawan, Totok. (2003). Peta, Atlas, Globe Sebagai Sarona Be/ajar Geografi.

Jakarta : Depdiknas. ·

(

Hamalik. 0. ( 1993) Strategi

BelajarMenga}ar.

Bandung: Mandar

M aju ~c

f

'IIME-0

I CA. ( 1976) Basic Cartografic Hampshire : BAS Printers.- ,.,.. ~

C~>s NEe~

Joyce, B

dan

Weil, M . Model ofTeaching. New York: Harper & Row. '$~_,

Kartawidjaja,

Omi. ( 1988).

Metode Mengaj ar Geografi.

Jakarta :

Dirjen Dikti Depdikbub.

Lavin. D.E. (19_65). The PredicatiQn of Acedemic Performance. New York.:_Russel Page Foundation.

Moedijono

dn

J.J. Hasibuan (2000). Proses

Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarva.

I

Mulyadi, (2004) .. Geografi 2 Sekolah Menengah Pertama.

Sem~

g:

Aneka Ilmu.

J

Nasution, S. (1987).

Berbagai Ptmdekatan

dalam

Proses

Be/ajar Mengajar. Jakarta:

PT. BinaAksara .

Rasyid, M. (2004) .. Efektifitas Stnttegi Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Awal Terhadap Hasit Belajar Fisika ... Tesis. Pasca Satjana, Unimed.

~~"/~~

(34)

Reigeluth, C.M. (1983). Instructional Design Theories and Models :An Overview

Their Current Status.

Hildate New Jersay

Lawrence:

Erlbaum Associates.

Roestya.b; N.K. (1991). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

NE~

Romiszowski. (19 81 ). Desigfling Instructional System. New York Nicholas.

:

~~

1:'

Saidin.

(2003).

••pengaruh Strategi Belajar Tuntas

Dan Motivasi Siswa

Terhadap

Hasil Belajar Geografi

di

SMP

Ne g~ri

I Sidikalang".

Tesis.

PPS

Unimed.

--

--Santono, Rusgianto (1984) "Keefektipan Strategi Discovery

di

Tinjau dari

Prestasi

Belajar

Pada

Pembelajaran

Matematika

di

SMP PPSP IKIP

Jakarta". Tesis. PPS

IKIP

Jakarta.

Sianipar, (2004 ). ••pengaruh Pengajaran Dengan Metode Discovery, Diskusi

Kelompok dan

Motivasi

Belajar Terhadap Hasil

Belajar Biologi

Siswa SMP

Negeri Oelitua". Tesis. PPS ~ Unimed.

Sitompul, M. (1998). "Studi Terhadap Pemanfaatan Peta Sebagai Alat Bantu Pelajaran Geografi di SMU Kota Medan,. Laporan Penehtian. FPIPS IKIP

Medan.

Sudjana, N. (1991). Teori-Teori Be/ajar Untuk Pengajaran. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Hniversitas

indonesia.-Sudjana, N. (1992). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

~~

...

Sugiharto. (1995). "Identifikasi dan Analisa Permasalahan Yang Dihadapi Guru Sekolab Dasar Dalam Pengajaran Geografi". Laporan Penelitian. FPIPS IKIP

Medan.

Sukamto, dkk, (1992). Prinsip Belajar dan Pembe/ajaran. Jakarta: Depdiknas Dirjen

PT-PAU.

Sumaatmadja, Nursid. (2001). Metodologi Pengajaran Geografi. Jakarta : Bumi

Aksara.

Suryobroto, B-(1986). MengenaL Metode Pengajarq[)_£/i Selrolah dan Pendekatan

Baru Dalam Proses Belajar-Mengajar.

Yogyakaria :

Amarta.

-Suyanto dan Abbas, MS. (2001). Wajah dan Dinamika Pendidikan Anak Bangsa . Yogyakarta : Adicita Karya Nusa.

~~

~!)

(35)

Banks, J.A ( 1985). Teaching Strategies for the social studies. New York : Longman.

Misno. (2006). " Pengaruh Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran dan Kemampuan Awal Siswa Terhadap Hasil Belajar Peta pada Mata pelajaran Geografi S1swa SMP Negeri I Labuhan Deli Kabupaten Deli serdang". Tesis. PPS Unimed.

Usman,Moh.Uzer dan Setiawati, Lilis. (1993). Upaya optimalisasi kegiatan be/ajar

mengajar. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

--

--

~

Gambar

Tabel 1.2. Rata-rata hasif UAS mata pelajaran IPS

Referensi

Dokumen terkait

Produsen Yamaha yang sudah lama ada di Indonesia dan menguasai pemasaran sepeda motor di tanah air juga merasa khawatir dengan hal ini, karena kompetitor dari cina juga

Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, terima kasih untuk semua ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Pimpinan dan segenap

STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY (An Action Research in SDN Mangkuyudan No. A Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis yang senantiasa diberikan nikmat berupa

Glycerin trinitrate, atau dikenal dengan nama lain nitrogliserin atau 1,2,3 trinitroxypropane merupakan zat kimia yang mempunyai rumus molekul C3H5N3O9, dapat dihasilkan

[r]

3499494 R,Selamat pagi, Untuk Jaminan Penawaran, surat dukungan bank dan Surat Penawaran ditujukan kepada Pokja Pengadaan Barang unit layanan pengadaan ( ULP) Kabupaten

Bahasa Inggris, sebagai bahasa global sudah tentu harus sejak dini dikuasai, memberikan pengenalan sejak dini adalah hal yang amat baik. Untuk memberikankualitas pendidikan yang