i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Judul yang diambil untuk koleksi busana ready to wear deluxe ini adalah “The Eminence”. Definisi kata eminence sendiri adalah keunggulan, posisi yang tinggi. “Your Eminence” atau “His Eminence” juga merupakan sebutan yang ditujukan untuk berbagai jabatan kegerejaan umat Katolik. Vestment atau pakaian kegerejaan merupakan inspirasi utama koleksi ini. Koleksi desain ini mengambil tema ‘Demotic‟ dengan sub tema ‘Indigen‟, diambil dari buku Fashion Trend Forecasting 2014 “Tradition Revolution”. „Demotic
-Indigen‟ merupakan tema yang berbicara mengenai craftmanship.
Terinspirasi dari vestment yang memopulerkan macramé pada abad ke-14 dan ke-15, koleksi busana ini pun menggunakan macramé sebagai teknik reka bahan. Macramé dibentuk menyerupai eksterior dan rancangan arsitektural gereja utama di Vatican yaitu Saint Peter‟s Basilica. Karakter paus saat ini dengan segala kesederhanaannya yang dipadukan dengan kemewahan dari Gereja Saint Peter‟s Basilica Vatican merupakan kesan yang ingin
ditampilkan koleksi dengan siluet klasik ini. Material yang dipilih adalah Innocent dan Gabardine, untuk macramé dibuat dari bahan thick satin, tafeta dan organdi. Warna yang digunakan adalah broken white, cream soft peach, dan coklat.
Proses produksi busana dari pembuatan pola busana, cutting, hingga penjahitan. Proses pembuatan macramé dimulai dari penjahitan kain serong yang kemudian dibalik menyerupai tali, lalu disimpulkan satu per satu. Ketika busana sudah selesai dan macramé sudah dibuat, proses pemasangan macramé pada busana dilakukan dengan jahit tangan.
Pembuatan koleksi desain ini untuk memperlihatkan teknik dan inspirasi yang berbeda untuk busana ready to wear deluxe. Hasil desain diharapkan dapat menciptakan kesan elegant tanpa harus terkesan berlebihan dan tetap humble. Busana ini diperuntukan bagi wanita berusia 25-35 tahun yang percaya diri, stylish, menyukai gaya klasik, dan menginginkan penampilan yang berbeda dari pasaran.
ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
This ready to wear deluxe collection is entitled "The Eminence". Eminence means
superiority of position. "Your Eminence" or "His Eminence" is also A title or form of address
given to a Roman Catholic cardinal. This collection was inspired from the vestment which is
an eclesiastical clothing of The Pope with 'Demotic' theme and 'Indigen' sub-theme.
According to the 2014 Fashion Trend Forecasting "Tradition Revolution", the
'Demotic-Indigen' reflects the craftmanship.
Inspired from the vestment which made macramé became popular on 14th and 15th
century, this collection also using macramé as a manipulating fabric technique. The
macramé formed the external and architectural design of Saint Peter‟s Basilica, the major
church in Vatican. The character of present Pope which is very humble combined with every
opulences of Saint Peter‟s Basilica of Vatican are a focal point on this classic style -collection. Innocent and Garbadine was chosen for the materials of the clothes, the macramé
were made from thick satin, tafeta, and organdi. Colors of this collection are broken white,
cream, soft peach, and brown.
The production process divided into several process: creation of clothing pattern,
cutting, and sewing. The macramé creation process begun with cutting the fabric diagonally,
turned it upside-down so it has a shape of a rope and knotted one by one. Macramé
installation on the clothing was done by hand sewing.
This collection was created to show a different technique and inspiration for ready
to wear deluxe clothing. The results were expected to disclose elegant impression without
being excessive yet still humble. This clothing is destined for confident and stylish women
aged 25-35 years who love dressing classically and different.
iii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Abstrak………..……i
Abstract………...………..ii
Kata Pengantar……….…iii
Daftar Isi………...………v
Daftar Gambar………..…….….vii
Daftar Tabel………...…..x
Daftar Bagan ... .xi
Daftar Lampiran………..xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan Perancangan ... 2
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metode Perancangan... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Fashion ... 5
2.2 Teori Busana ... 11
iv Universitas Kristen Maranatha
2.4 Teori Reka Bahan Tekstil ... 21
2.5 Teori Desain... 24
2.6 Teori Warna ... 29
2.7 Teori Arsitektural... 33
BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN 3.1 Vatican ... 37
3.2 Gereja St. Peter Basilica ... 38
3.3 Hierarki Gereja Katolik Roma ... 51
3.4 Pope Francis, Jorge Mario Bergoglio ... 52
3.5 Vestment ... 55
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Perancangan Umum ... 59
4.2 Perancangan Khusus ... 61
4.3 Perancangan Detail Fashion ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DATA PENULIS ... 76
v Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh Pola Konstruksi ... 19
Gambar 2.2 Pola Draping ... 20
Gambar 2.3 Bentuk Dasar Macramé ... 24
Gambar 2.4 Color Wheel... 31
Gambar 2.5 Basic Geometric Forms ... 36
Gambar 3.1 Vatican City State ... 38
Gambar 3.2 Presentasi Gambar Donato Bramante untuk St. Peter Basilica ... 39
Gambar 3.3 Guiliano da Sangallo Plan untuk St. Peter Basilica ... 41
Gambar 3.4 Model for the Dome dari St. Peter‟s karya Michelangelo ... 42
Gambar 3.5 Section of The Project karya Michelangelo ... 43
Gambar 3.6 View of St. Peter‟s Square pada masa Sixtus V ... 44
Gambar 3.7 Carlo Mademo‟s Plan untuk St. Basilica ... 45
Gambar 3.8 Floorplan St. Peter Basilica ... 49
Gambar 3.9 Vestment ... 56
Gambar 3.10 Pope’s Vestment ... 56
Gambar 3.11 Fanon ... 57
Gambar 3.12 Cope ... 57
Gambar 3.13 Zucchetto ... 58
vi Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.2 Ilustrasi Fashion I ... 61
Gambar 4.3 Ilustrasi Fashion II ... 62
Gambar 4.4 Ilustrasi Fashion III ... 63
Gambar 4.5 Ilustrasi Fashion IV ... 64
Gambar 4.6 Macramé Pertama ... 66
Gambar 4.7 Macramé Kedua ... 66
Gambar 4.8 Macramé Ketiga ... 66
Gambar 4.9 Macramé Keempat ... 66
Gambar 4.10 Macramé untuk Kancing ... 66
Gambar 4.11 Payet Broken White ... 67
Gambar 4.12 Payet Cokelat muda ... 67
Gambar 4.13 Payet Cokelat Tua ... 67
Gambar 4.14 Payet pada Macramé Pertama ... 67
Gambar 4.15 Payet pada Macramé Kedua ... 67
Gambar 4.16 Payet pada Macramé Keempat ... 67
Gambar 4.17 Sepatu Pertama ... 68
Gambar 4.18 Sepatu Kedua ... 68
Gambar 4.19 Sepatu Ketiga ... 68
Gambar 4.20 Sepatu Keempat... 68
Gambar 4.211 Zuchetto Pertama ... 69
vii Universitas Kristen Maranatha
Gambar 4.23 Zuchetto Ketiga ... 69
Gambar 4.24 Zuchetto Keempat ... 69
Gambar 4.25 Kain Innocent ... 69
Gambar 4.26 Kain Garbadine ... 69
Gambar 4.27 Kain Thick Satin Broken White ... 70
Gambar 4.28 Kain Thick Satin Soft Peach ... 70
Gambar 4.29 Kain Organdi Coklat ... 70
Gambar 4.30 Kain Organdi ... 70
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ready to Wear – Womenswear ... 17
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Metode Perancangan ... 3
x Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Ukuran Model dan Pola Kecil ... ..78
Lampiran B : Material ... ..98
Lampiran C : Dokumentasi Busana ... .100
Lampiran D : Gambar Teknik ... 110
Lampiran E : Ilustrasi Fashion ... 126
Lampiran F : Reka Bahan ... 128
Lampiran G : Proses Pembuatan ... 139
Lampiran H : Rincian Harga Material ... 142
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Selain makanan dan tempat tinggal, busana merupakan kebutuhan pokok
manusia. Busana berfungsi untuk menutupi dan melindungi tubuh. Busana juga
menjadi penghalang masuknya faktor eksternal dan pengaman saat melakukan
aktivitas yang berbahaya. Seiring perkembangan zaman, pakaian digunakan bukan
hanya berdasarkan fungsinya, tetapi juga sebagai simbol kelas sosial atau kedudukan
bagi penggunanya. Perkembangan busana pun menjadi tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan kebudayaan manusia.
Menurut buku „The Style Mentors‟, definisi fashion adalah “...identity, fantasy, protection, and communication” (Ellysa Dimant, 2012: 8). Oleh karena itu, fashion
personalities memegang peranan yang penting dalam kehidupan karena
memengaruhi cara seseorang melihat dirinya sendiri, hubungan dengan orang
disekitarnya, dan peranan seseorang dalam masyarakat. Peranan penting fashion
tersebut mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan busana yang deluxe namun
tetap wearable.
Seiring meningkatnya kebutuhan, terdapat kejenuhan akan busana ready to wear
deluxe yang ada saat ini. Trimmings yang banyak ditemukan terbatas pada brocade, lace, dan reka bahan siap pakai lainnya. Bentuk yang ditemukan pada umumnya
berupa floral atau swirl. Busana yang mewah pun seringkali dianggap busana
dengan batu atau payet yang berlimpah. Oleh karena itu desainer fashion sebagai
perancang dituntut untuk dapat kreatif menciptakan busana ready to wear deluxe
dengan teknik baru yang menarik, dapat menghasilkan bentuk yang berbeda, dan
menciptakan kesan mewah yang berbeda dari pasaran.
Inspirasi koleksi busana dengan judul “The Eminence” ini adalah vestment atau pakaian kegerejaan. Teknik reka bahan yang digunakan adalah macramé, selain
karena teknik ini dianggap menarik dan berbeda, macramé pada abad ke-14 dan ke-
2 Universitas Kristen Maranatha inspirasi bentuk-bentuk eksterior dan arsitektural gereja St. Peter‟s Basillica Vatican
dimana gereja tersebut merupakan gereja utama umat Katolik.
Koleksi “The Eminence” ini memiliki siluet klasik yang terinspirasi dari vestment. Warna yang digunakan adalah soft peach, broken white, dan coklat untuk
kesan rendah hati dari karakter seorang paus. Kesan rendah hati dipadukan dengan
macramé yang menghasilkan intricate detail yang mewah tanpa harus menggunakan
batu yang berlimpah menghasilkan koleksi busana ready to wear deluxe yang elegant
dan berbeda dari pasaran.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang ditemukan
adalah :
1. Kejenuhan akan busana ready to wear deluxe dengan penggunaan trimmings
yang terbatas pada brocade, lace, dan trimmings siap pakai lainnya
2. Busana yang mewah seringkali diidentikan dengan batu atau payet yang
berlimpah
3. Macramé yang belum terlalu dikenal masyarakat umum dan teknik macramé
yang belum banyak digunakan untuk pakaian ready to wear deluxe di
Indonesia
1.3Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan tugas akhir dengan judul “The Eminence” ini adalah :
1. Menciptakan busana ready to wear deluxe yang menggunakan teknik reka
bahan yang berbeda dari pasaran
2. Menciptakan busana yang eksklusif dan berkesan mewah melalui detail
buatan tangan, bukan payet, batu, dan sebagainya
3. Memopulerkan macramé sebagai teknik baru yang menarik untuk
3 Universitas Kristen Maranatha 1.4Batasan Masalah
Batasan masalah pada laporan dengan judul “The Eminence” ini, yaitu sebagai berikut :
1. Trend 2014 khususnya tema demotic, dengan sub-tema indigen dan macramé
itu sendiri
2. Inspirasi yang diambil yaitu karakter paus utama di Vatican yang rendah hati,
juga vestment dan kaitannya dengan sejarah memopulerkan macramé
3. Gereja St. Peter Basilica yang menjadi kediaman paus; arsitektural serta
eksteriornya yang menjadi inspirasi bentuk untuk macramé
4. Busana ready to wear deluxe dengan memakai berbagai material seperti
tafeta, thick satin, dan organdi
5. Warna yang digunakan yaitu putih, broken white, soft peach, dan sentuhan
coklat
1.5Metode Perancangan
4 Universitas Kristen Maranatha 1.6Sistematika Penulisan
Dalam pembuatan proposal laporan tugas akhir ini berisikan empat bab. Bab 1
mengulas tentang latar belakang dari pembuatan koleksi berjudul “The Eminence”, selain itu juga mengulas tentang identifikasi masalah dan tujuan dari pembuatan
koleksi ini. Metode perancangan menjelaskan mengenai proses dalam pembuatan
koleksi ini, dan sistematika penulisan menjelaskan mengenai kesimpulan setiap bab.
Bab II mengulas tentang kajian teori yang berkaitan dengan konsep dari koleksi
ini. Bab ini membahas teori mengenai fashion, teori busana, style dan trend yang
menjadi acuan koleksi ini. Bab ini juga membahas mengenai teori pola dan jahit,
teori reka bahan tekstil, macramé, teori desain, teori warna, dan teori arsitektural.
Bab III mengulas tentang deskripsi objek studi perancangan yang lebih spesifik.
Bab ini menjelaskan mengenai objek studi secara lebih rinci dan mendalam seperti
penjelasan detil mengenai Vatican, gereja St. Peter‟s Basilica, hierarki gereja katolik
Roma, biografi Paus Fransiskus, dan vestment.
Bab IV mengulas tentang perancangan umum dari koleksi ini. Terdapat image
board yang menjadi acuan untuk koleksi ini. Terdapat penjelasan mengenai konsep
yang diambil dan keterkaitannya dengan image board. Bab ini juga mengulas
71 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui berbagai proses dalam pembuatan koleksi berjudul “The Eminence” ini, maka telah tercapai tujuan awal yaitu sebagai busana ready to wear deluxe yang menggunakan teknik reka bahan buatan tangan yang berbeda dari
pasaran, yaitu macramé. Kesan mewah dari koleksi ini pun dapat terlihat melalui
detail dari reka bahan. Koleksi ini juga bertujuan memopulerkan macramé sebagai
teknik baru yang menarik untuk diaplikasikan pada busana ready to wear deluxe.
Busana pada koleksi ini sesuai bagi wanita yang percaya diri, menyukai detil
dari sebuah busana dan stylish tanpa harus menggunakan bling-bling dengan target
market berusia 25-35 tahun. Busana ini diperuntukan bagi wanita yang menyukai
penampilan yang elegant, klasik dan tidak pasaran. Koleksi ini dapat dipakai untuk
menghadiri gala dinner, award, fashion show, dan special occasion lainnya ataupun
digunakan untuk fashion editorial.
Dalam keseluruhan proses perancangan yang telah dilakukan terdapat
beberapa kendala, yaitu:
1. Kendala dalam pencarian data, tidak terlalu banyak data yang membahas
lengkap mengenai sejarah vestment. Selain itu buku yang terbitan terbaru
yang membahas macramé dari sejarah hingga teknik simpul jarang
ditemukan terutama di Indonesia.
2. Kendala berupa teknis, kain yang digunakan terlalu tipis, sehingga
diperlukan beberapa kali percobaan dalam penempelan kain keras.
3. Kendala teknis pada pengerjaan macramé, tali dengan warna dan
karakteristik yang sesuai tidak tersedia di pasaran sehingga harus dibuat
satu per satu dari kain serong.
4. Kendala teknis dalam membuat manipulating fabric macramé yang
72 Universitas Kristen Maranatha lama dan memerlukan tingkat craftmanship yang tinggi agar macramé
yang satu dengan lainnya serupa.
5. Kendala teknis dalam pemasangan macramé pada kain dengan som
tangan satu per satu, sehingga pengerjaan memakan waktu.
6. Kendala teknis dalam som tangan terutama pada macramé berbahan thick
satin yang tebal dan sangat keras, membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk di som.
7. Kendala teknis dalam pemasangan bentuk macramé agar sesuai dan
presisi, sehingga memerlukan ketelitian dan tingkat kerapihan yang
tinggi.
8. Kendala teknis pada saat macramé sudah dipasang pada kain, kain mudah
sekali berkerut karena macramé cenderung tebal, dan kain cenderung
tertarik dan berkerut. Proses pemasangan ini membutuhkan kehati-hatian
yang tinggi.
5.2 Saran
Berdasarkan keseluruhan pembuatan koleksi “The Eminence” maka terdapat
berbagai saran yang dapat diberikan perancang. Koleksi dengan tema-tema yang
menyangkut keagamaan, memerlukan pencarian data yang lebih lagi sehingga tidak
salah menafsirkan tema dan konsep yang diambil ke dalam rancangan. Teknik reka
bahan yang belum banyak dibahas secara lengkap seperti macramé, terutama pada
buku-buku di Indonesia memerlukan pencarian data yang lebih untuk sebagai
pertimbangan. Selain itu terdapat saran berupa teknis, yaitu :
1. Pemilihan kain keras lebih baik yang tebal jika kain yang digunakan tipis.
2. Proses penyetrikaan kain keras lebih baik dilakukan sebelum proses
pemotongan bahan, agar lebih rapi.
3. Pemilihan kain untuk tali macramé jangan yang terlalu tebal agar proses som
tidak terlalu sulit.
4. Sebelum pemasangan macramé pada kain, lebih baik diberi tanda terlebih
73 Universitas Kristen Maranatha
Daftar Pustaka
Barbour Brothers, 2010. The Imperial Macrame Lace Book – With Numerous Illustrations and Instruction – Flax Thread. New York: Obsecure Press. Baugh, gail.2011. The Fashion Designer’s Textile Directory. London: Thames &
Hudson Ltd.
BD+A, 2013. Trend Forecasting 2014 – Tradition Revolution. Jakarta: BD+A. Dimant, Elyssa. 2012. The Style Mentor. New York: Harper Collin Publishers.
DuMont, Katie. 2000. The New Macrame: Contemporary Knotted Jewelry and
accessories. New York: Lark Book.
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Hopkins, John. 2012. Fashion Design- The Complete Guide. Singapore: AVA Book
Production Pte.Ltd.
Koester, A.W & N.O. Bryant. 1991. Fashion Terms and Style for Women’s
Garments. Oregon: Oregon State University Extension Service.
Oriol, Anja Llorella. 2009. Color in Fashion. Singapore: Page One Publishing Pte
Ltd.
Poespo, Goet. 2009. A to Z to Fashion. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Shean, Sally. 2007. Eksplorasi Organdi untuk Produk Fashion. Bandung: ITB.
Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sullivan, Robert. 2013. LIFE: Pope Francis - The Vicar of Christ From Saint Peter
to Today. New York: Time Home Entertainment Inc.
Suryawati., Vivi Radiona., Yeni Sesnawati. 2011. Membuat Pola. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Wallach, I Paul. 1982. Basic Architectural Drafting. Ohio: South-Western Publishing
74 Universitas Kristen Maranatha Sumber yang diperoleh dari internet:
Acajou Crafts. 2008. Alternating Half Hitch.
http://www.free-macrame-patterns.com/alternating-half-hitch.html
Diakses pada 1 November 2013
Acajou Crafts. 2008. Larks Head Sennits.
http://www.free-macrame-patterns.com/larks-head-sennits.html
Diakses pada 1 November 2013
Kevin Knight. 2014. Vestment.
http://www.newadvent.org/
Diakses pada 14 February 2014
Libreria Editrice Vaticana. 2013. Biography of a Holy Father
http://www.vatican.va/holy_father/francesco/biography/documents/papa-francesco-biografia-bergoglio_en.html
Diakses pada 14 February 2014
Maurice and Eloise Howard. Floorplan.
http://www.saintpetersbasilica.org/floorplan.htm
Diakses pada 14 February 2014
Maurice and Eloise Howard. The History.
http://www.saintpetersbasilica.org/Docs/JLM/SaintPeters-1.htm
Diakses pada 14 February 2014
Papal Basilica of Saint Peter. 2008. The Church.
http://www.vatican.va/various/basiliche/san_pietro/it/basilica /esterno.html
75 Universitas Kristen Maranatha Rudd, Steve.. The 3 Tier Hierarchy Of The Roman Catholic Church.
http://www.bible.ca/catholic-church-hierarchy-organization.htm
Diakses pada 9 February 2014
Uffici di Presidenza S.C.V.2007.Vatican City Today.
http://www.vaticanstate.va/content/vaticanstate/en/stato-e-governo/storia/la-citta-del-vaticano-oggi.htmlbiografia-bergoglio_en.html
Diakses pada 14 February 2014
Uffici di Presidenza S.C.V.2007.History.
http://www.vaticanstate.va/content/vaticanstate/en/monumenti/basilica-di-s-pietro/storia.paginate.1.html
Diakses pada 14 February 2014
Uffici di Presidenza S.C.V.2007.The Basilica.
http://www.vaticanstate.va/content/vaticanstate/en/monumenti/basilica-di-s-pietro/basilica.html
Diakses pada 14 February 2014
Uffici di Presidenza S.C.V.2007.The Façade.
http://www.vaticanstate.va/content/vaticanstate/en/monumenti/basilica-di-s-pietro/facciata.html
Diakses pada 14 February 2014
Uffici di Presidenza S.C.V.2007.The Dome.
http://www.vaticanstate.va/content/vaticanstate/en/monumenti/basilica-di-s-pietro/cupola.html