Formula BOS Reguler:
Alokasi =Jumlah siswa x Unit Cost Majemuk (Indeks Kemahalan x Indeks Peserta Didik) Formula BOS Kinerja:
Alokasi = Jumlah Satuan Pendiidkan x Unit Cost/Kriteria/Jenjang 1. Terdiri dari BOS Reguler dan BOS Kinerja;
2. Dialokasikan untuk 542 pemda provinsi/kab/kota sesuai dengan kewenangannya untuk memudahkan proses pencatatan dan pembinaan/pengawasan;
3. Pengalokasian BOS Regular menggunakan unit cost majemuk yaitu mempertimbangkan IKK dan IPD
4. BOS Kinerja dibagi menjadi 2 kriteria yaitu Sekolah Penggerak dan Sekolah Prestasi;
5. Peningkatan unit cost BOS Kinerja guna mendukung pembelajaran paradigma baru;
6. SMK tidak mendapatkan alokasi BOS Kinerja;
7. Alokasi BOS Afirmasi ditiadakan.
Diarahkan untuk untuk mendanai belanja nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah sebagai pelaksana program wajib belajar dan dapat dimungkinkan untuk mendanai beberapa kegiatan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BOS SD/SDLB dan SMP/SMPLB untuk menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar
BOS SMA/SMALB dan SMK diarahkan untuk mewujudkan layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat BOS Reguler
• Pengembangan Perpustakaan
• Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
• Kegiatan Evaluasi Pembelajaran
• Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangan Manajemen Sekolah
• Penerimaan Peserta Didik Baru
• Pemeliharaan dan Perawatan Sarana Sekolah
• Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran
• Pembayaran Honor
• pembiayaan langganan daya dan jasa
• untuk pembelian cairan atausabun pembersih tangan, pembasmi kuman (disinfectant), masker atau penunjang kebersihan lainnya
• Pengelolaan Sekolah
• Langganan Daya dan Jasa
Satuan Biaya
Jenjang BOS Reguler *(Rp)
BOS Kinerja (Rp) Penggerak
Prestasi Tahun 1 Tahun 2
SD 900.00 – 1.960.000 80 jt 45 jt 60 jt
SMP 1.100.000 – 2.480.000 120 jt 70 jt 60 jt SMA 1.500.000 – 3.470.000 155 jt 90 jt 60 jt
SMK 1.600.000 – 3.720.000 - - 60 jt
SLB 3.500.000 – 7.940.000 132,5 jt 72 jt 60 jt
1
*range
KEBIJAKAN DANA BOS TA 2022
• Asesment talenta dan kebugaran
• Pelatihan dan
pengembangan prestasi
• Pengelolaan data dan informasi talenta
• Kegiatan aktualisasi prestasi
• Pengembangan SDM
• Pembelajaran paradigma baru
• Digitalisasi Sekolah
• Perencanaan berbasis data
Sekolah Penggerak Sekolah Berprestasi
Arah Kebijakan
Ruang Lingkup/
Jenis Kegiatan
Alokasi, Formulasi &
Sasaran
Untuk 216.483 sekolah (44,19 juta peserta didik dan 8.101 Sekolah Kinerja)
Rp 54.108,3 M
Rp 54.108,3 M
• Biaya operasional pembelajaran bagi anak yang mengikuti pendidikan anak usia dini dan pembiayaan peningkatan kualitas untuk Satuan PAUD Penggerak yang terdiri dari
a. BOP PAUD Reguler dan;
b. BOP PAUD Kinerja (untuk meningkatkan kompetensi peserta didik secara holistik mendorong perwujudan profil pelajar Pancasila)
Untuk 6.594.128 peserta didik dan 2.069 Satuan PAUD penggerak di 250 daerah
KEBIJAKAN DANA BOP PAUD TA 2022
Rp 4.254,85 M Rp 4.254,85 M
Arah Kebijakan
Ruang Lingkup/
Jenis Kegiatan
• Penerimaan Peserta Didik baru;
• Pengembangan perpustakaan dan layanan pojok baca;
• Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain;
• Pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran
• Pelaksanaan Kegiatan Adm Sekolah;
• Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan;
• Pembiayaan Langganan Daya dan Jasa
• Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Satuan
• Penyelenggaraan kegiatan gizi, kebersihan dan Kesehatan;
• Pembayaran Honor dan transport pendidik.
• Pembiayaan Satuan PAUD Penggerak meliputi pengembangan SDM,
pembelajaran dengan paradigma baru, digitalisasi sekolah, perencanaan berbasis data.
Alokasi, Formulasi &
Sasaran
1. Terdiri dari BOP PAUD Reguler dan BOP PAUD Kinerja;2. Dialokasikan untuk 509 pemda provinsi/kab/kota sesuai dengan kewenangannya;
3. Pengalokasian BOP PAUD Regular menggunakan unit cost majemuk
BOP PAUD : BOP PAUD Reguler + BOP PAUD Kinerja BOP PAUD Reguler :
[(Rp600.000 x IKK) x jumlah peserta didik]
Unit cost majemuk : 600.000 s.d 1.200.000 BOP PAUD Kinerja :
unit cost BOP PAUD Kinerja/satuan Pendidikan Unit cost PAUD Penggerak :
- Angkatan I: Rp30.000.000,-/satuan PAUD;
- Angkatan II: Rp60.000.000,-/satuan PAUD
Satuan Biaya
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Arah Kebijakan
Ruang Lingkup/
Jenis Kegiatan
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaran Pendidikan Kesetaraan adalah dana bantuan yang dialokasikan untuk mendukung kegiatan pembelajaran program Paket A, Paket B, dan Paket C dalam rangka memenuhi program wajib belajar 12 tahun dan pelaksanaan PP Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standard Pelayanan Minimal.
Dana BOP Kesetaraan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak dapat dijangkau dan dipenuhi oleh jalur pendidikan formal atau memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pendidikan melalui jalur nonformal.
KEBIJAKAN DANA BOP KESETARAAN TA 2022
Rp 1.022,24 M
Rp 1.022,24 M
SASARAN587.375 peserta didik di 502 kabupaten/kota dan 1 provinsi Reguler : Rp 1.012,25 MCadangan : Rp 9,99 M
Unit Cost Majemuk
Paket A : 1.300.000 s.d 2.600.000 Paket B : 1.500.000 s.d 3.000.000 Paket C : 1.800.000 s.d 3.600.000
/peserta didik/tahun
Alokasi, Formulasi &
Sasaran
• Penerimaan Peserta Didik baru;
• Pengembangan perpustakaan;
• Pelaksanaan kegiatan pembelajaran (termasuk keterampilan dan pemberdayaan) dan ekstrakurikuler;
• Pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran;
• Pelaksanaan administrasi kegiatan satuan pendidikan;
• Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan;
• Pembiayaan langganan daya dan jasa;
• Pemeliharaan sarana dan prasarana satuan pendidikan;
• Penyediaan alat multimedia pembelajaran; dan/atau
• Pembayaran honor.
Formula:
Alokasi = (baseline unit cost x IKK) x jumlah peserta didik
3
Formulasi Dana PPA:
Unit cost per kategori x Jumlah Daerah Penerima Provinsi/Kab/Kota per kategori
Kriteria daerah penerima Dana PPA meliputi :
1. Menyelesaikan Berita Acara Kesepakatan DAK 2021;
2. Jumlah kasus/korban kekerasan data Simfoni PPA (Tahun 2020), bobot = Provinsi 65%
dan Kabupaten/Kota 60%; (data korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di provinsi/kabupaten/kota pada aplikasi Simfoni menurut tahun penginputan tahun 2020);
3. Capaian PPPA daerah berdaarkan evaluasi APE dan KLA:
• Data kabupaten/kota yang menerima penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) bobot 10%
• Data provinsi/kabupaten/kota yang menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) bobot Provinsi14% dan Kabupaten/Kota 10%;
4. Kelembagaan perlindungan perempuan dan anak (UPTD) bobot Provinsi 15% dan Kabupaten/Kota 14%.
5. Data provinsi/kabupaten/kota yang telah memiliki UPTD PPA Berdasarkan data Organisasi dan Tata Laksana Kemen PPPA Tahun 2021.
6. Indeks Kapasitas Fiskal Daerah, bobot 6%
Ditujukan untuk mendukung kewenangan daerah dalam mencapai prioritas nasional yaitu menurunkan kekerasan dan meningkatkan layanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), dan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) .
Arah kebijakan Dana Pelayanan PPA :
Peningkatan cakupan dan kualitas layanan bagi perempuan dan anak dari kekerasan, termasuk TPPO dan ABH di daerah;
Penguatan upaya promotif dan preventif pencegahan kekerasan terhadap perempuan (KTP), kekerasan terhadap anak (KTA) dan TPPO di daerah;
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM perlindungan perempuan dan anak serta peningkatan cakupan dan kualitas pencatatan dan pelaporan kasus KTP dan KTA di daerah
Satuan Biaya
Kegiatan Unit Cost per Kategori
Tinggi Sedang Rendah BOPPA Pelayanan
KtPA/TPPO 349.044.000 262.044.000 175.044.000 BOPPA Pencegahan
KtPA/TPPO 150.450.000 112.950.000 75.450.000 BOPPA Manajemen 102.306.000 76.806.000 51.306.000 TOTAL
601.800.000 451.800.000 301.800.000
KEBIJAKAN DANA PELAYANAN PPA TA 2022
• Layanan medikolegal
• Layanan Pendampingan tenaga ahli
• Layanan rumah perlindungan
• Layanan penjangkauan dan pendampingan korban
• Layanan gelar kasus
• Penggerakan dan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan KTP, KTA dan TPPO
• Pertemuan koordinasi dan kerja sama lintas sektor dalam pencegahan KtPA atau TPPO
• Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus
• Dukungan Manajemen Pelaksanaan DAK Nonfisik PPA
BOPPA Pelayanan KtPA/TPPO BOPPA Pencegahan KtPA/TPPO BOPPA Manajemen
Arah Kebijakan
Ruang Lingkup/
Jenis Kegiatan
Alokasi, Formulasi &
Sasaran
Rp 120,0 M Rp 120,0 M
untuk 7466 Korban di 250 Daerah
69,6 M 30,0 M 20,4 M
Arah Kebijakan
Meningkatkan profesionalisme dan etos kerja bagi guru ASN Daerah atau tenaga pendidik melalui peningkatan kesejahteraan guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rp51.990,47 M Rp51.990,47 M
Dengan target penerima sebanyak 1.049.215 guru (dengan rincian 1.031.786 guru PNSD dan 17.429 guru PPPK yang bersertifikat)
Reguler : Rp 51.870,47 M Cadangan : Rp 120 M
KEBIJAKAN DANA TUNJANGAN PROFESI GURU TA 2022
Alokasi
Formula Alokasi:
• TPG PNSD = jumlah sasaran x unit cost x 12 bulan
• TPG PPPK = jumlah sasaran x unit cost x 12 bulan Alokasi memperhitungkan perkiraan kurang salur dan sisa dana di RKUD atas penyaluran TPG ASN Daerah tahun anggaran sebelumnya
II/C 19 2.949.900 2.949.900 II/D 17 2.980.800 2.980.800 III/A 8 2.920.100 2.920.100 III/B 6 2.950.600 2.950.600 III/C 4 2.981.500 2.981.500 III/D 0 2.920.800 2.920.800
2 PPPK 9 0 2.966.500 2.966.500
Masa
Kerja/Thn Gaji/Bulan TPG/Bulan
1 PND
No Guru Golongan
Gaji PNS berdasarkan PP 15 Tahun 2019
Gaji PPPK berdasarkan Perpres 98 tahun 2020 Simulasi untuk TPG guru PNSD dan guru PPPK
5
KEBIJAKAN DANA TUNJANGAN KHUSUS GURU TA 2022
Rp 1.651,29 M Rp 1.651,29 M
Dengan target penerima sebanyak 38.838 guru (terdiri atas 25.003 guru PNSD dan 13.835 ribu guru PPPK hasil formasi tahun 2019 dan 2021)
Arah Kebijakan Memberikan kompensasi atas kesulitan hidup dalam melaksanakan tugas di daerah khusus.
Reguler : Rp 1.561,29M Cadangan : Rp 90 M
Alokasi
Formula Alokasi:
• TKG PNSD = jumlah sasaran x unit cost x 12 bulan
• TKG PPPK = jumlah sasaran x unit cost x 12 bulan
Alokasi memperhitungkan perkiraan kurang salur dan sisa dana di RKUD atas penyaluran TKG ASN Daerah tahun anggaran sebelumnya
6
KEBIJAKAN DANA TAMBAHAN PENGHASILAN GURU TA 2022
Arah Kebijakan Meningkatkan kesejahteraan dan etos kerja guru ASN Daerah yang belum memiliki sertifikasi.
Rp 1.684,28 M Rp 1.684,28 M
Dengan target penerima sebanyak 514.760 guru (dengan rincian 186.061 guru PNSD dan 328.699 guru PPPK)
Reguler : Rp 1.544,28M Cadangan : Rp 140 M
Alokasi
Formula Alokasi:
• Tamsil Guru PNSD = jumlah sasaran x unit cost x 12 bulan
• Tamsil Guru PPPK = jumlah sasaran x unit cost x 12 bulan
Alokasi memperhitungkan perkiraan kurang salur dan sisa dana di RKUD atas penyaluran Dana Tamsil Guru ASN Daerah tahun anggaran sebelumnya.
7
DANA BOP MUSEUM DAN TAMAN BUDAYA TA 2022
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Museum dan Taman Budaya adalah dana yang dialokasikan untuk membantu peningkatan kualitas pengelolaan museum dan taman budaya agar memenuhi standar pelayanan teknis museum dan taman budaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
DEFINISI UMUM
8
Alokasi BOP Museum = unit cost x Jumlah museum
Alokasi BOP Taman Budaya = unit cost x Jumlah Taman Budaya
Jumlah Sasaran/Target:
Kebijakan Penggunaan:
BOP Museum BOP Taman Budaya
a Pengelolaan Koleksi: min 30% pagu a Program Publik: min 65% pagu b Program Publik: min 50% pagu b Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana: maks 30% pagu c Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana: maks 20% pagu c Langganan Daya dan Jasa: maks 5% pagu
Kebijakan Alokasi:
Jenis Dana 2019 2020 2021 2022
Sasaran Pagu (Rp) Sasaran Pagu (Rp) Sasaran Pagu (Rp) Sasaran Pagu (Rp)
Museum 110 96,40 106 101,032 113 103,832 118 121,9 M
Taman Budaya 20 33,54 20 35,000 19 32,200 24 45,7 M
8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Dana Pelayanan Kepariwisataan TA 2022
Dana Pelayanan Kepariwisataan adalah dana yang dialokasikan untuk mendukung peningkatan kualitas destinasi pariwisata dan daya saing pariwisata daerah, serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat lokal, serta perluasan kesempatan kerja di bidang pariwisata
DEFINISI UMUM
Menu Kegiatan Pelayanan Kepariwisataan TA 2022
Arah Kebijakan Dana Pelayanan Kepariwisataan TA 2022
Perkembangan Dana Pelayanan Kepariwisataan Arah Kebijakan Tematik
Meningkatnya kualitas aksesibilitas, amenitas, dan atraksi pariwisata pada 19 Destinasi Pariwisata sesuai amanat RPJMN 2020-2024 dalam mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Arah Kebijakan DAK Non Fisik Pelayanan Kepariwisataan
Meningkatkan kualitas pengelolaan destinasi pariwisata dan kompetensi SDM untuk perbaikan kualitas layanan pariwisata, termasuk penyelenggaraan informasi kepariwisataan.
1. Peningkatan Kapasitas Tata Kelola dan Kualitas Pelayanan
Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan (K3) di Destinasi Wisata 2. Peningkatan kapasitas masyarakat pariwisata dan pelaku usaha
pariwisata; dan
3. Dukungan operasional nonrutin fasilitas pariwisata untuk Pusat Informasi Pariwisata.
9
Sasaran TA 2022 Jumlah
Peserta Pelatihan 36.880 Peserta
Dukungan operasional nonrutin untuk
Tourism Information Center (TIC) 26 TIC
Arah Kebijakan
• Peningkatan ketahanan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman.
• Peningkatan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar.
• Peningkatan kualitas data pertanian dalam rangka mewujudkan sistem pangan yang handal dan resilien.
• Peningkatan pelayanan kesehatan hewan dalam mendukung peningkatan populasi dan produksi ternak.
No Menu Kegiatan Anggaran (Rp) Sasaran
1 Pekarangan Pangan Lestari
(P2L) 119.366.700.000 2.945 Kelompok
Masyarakat
2 Biaya Operasional Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) 40.633.300.000
5.723 Balai Penyuluhan Pertanian
3 Biaya Operasional
Puskeswan 40.000.000.000 800 Unit
Puskeswan
Total Anggaran 200.000.000.000
Alokasi
Rincian Menu kegiatan Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian adalah sebagai berikut:
1. Bidang Ketahanan Pangan berupa kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) meliputi:
1) Pengadaan sarana pembibitan;
2) Demplot;
3) Kegiatan pertanaman;
4) Kegiatan pasca panen;
5) Operasional P2L.
2. Bidang Penyuluhan Pertanian berupa Biaya Operasional Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) meliputi:
1) Paket data penyuluh pertanian;
2) Pelatihan tematik
3. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan berupa Biaya Operasional Puskeswan meliputi:
1) Pembelian obat ternak;
2) Operasional petugas pelapor isikhnas;
3) Operasional pelayanan kesehatan hewan;
4) Koordinasi operasional petugas kesehatan hewan;
5) Pengiriman dan pengujian sampel ke laboratorium kesehatan hewan/balai besar veteriner/balai veteriner.
Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian TA 2022
10
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
11
KEBIJAKAN DANA BOK TA 2022
• Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam penguatan ketahanan kesehatan termasuk kualitas laboratorium menuju standar BSL-2, inovasi pengendalian penyakit, peningkatan upaya promotif, preventif serta peningkatan akses dan kualitas pelayanan Kesehatan.
• Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas melalui pendidikan kesehatan reproduksi, jaminan ketersediaan sarana transportasi dan pembiayaan persalinan serta penguatan pelayanan maternal di Puskesmas.
• Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi koordinasi lintas sektor di daerah serta penguatan intervensi spesifik dan sensitif.
• Peningkatan efektifitas pelaksanaan pengawasan pre dan post market industri rumah tangga pangan dan pengawasan perizinan di Sarana pelayanan kefarmasian dan UMOT.
No Kegiatan-Sub Kegiatan
Jumlah Penerim
a Manfaat
Satuan Alokasi % THD
PAGU
1 BOK Provinsi 34 Provinsi 100.000.000.000 1.0%
UKM Provinsi 34 Provinsi 89.869.420.000
Akreditasi Labkesda 5 Labkesda 1.269.160.000
Distribusi Obat, Vaksin dan
BMHP dari Provinsi ke Kab/Kota 34 Instalasi
Farmasi Provinsi 8.861.420.000
2 BOK Kab/Kota 508 Kab/Kota 1.028.000.000.000 10.3%
UKM Kab/Kota 508 Kab/Kota 731.398.555.000
Akreditasi Labkesda 59 Labkesda 14.976.088.000
Akreditasi Puskesmas 3.946 Puskesmas 183.530.557.000
Distribusi Obat, vaksin dan
BMHP Kab/Kota ke Puskesmas 508 Kab/Kota
98.094.800.000
3 BOK Puskesmas 10.260 Puskesmas 8.217.879.184.000 82.7%
4 BOK Stunting 508
1
Kab/Kota
Provinsi 238.999.206.000 2.4%
5 Jampersal 508
1
Kab/Kota
Provinsi 200.000.000.000
2.0%
6 BOK pelayanan
kesehatan bergerak 33 Lokus di 20
Provinsi 36.458.512.000 0.4%
7 BOK POM 280 Kab/Kota 111.793.098.000 1.1%
Total Rp9.933.130.000.000
Dana BOK TA 2022 adalah sebesar
Rp9.933.130.000.000,- atau turun sebesar
Rp800.000.000.000 dalam kegiatan Jampersal dari pagu
anggaran dalam RAPBN TA untuk dialihkan ke Belanja
K/L, yang dialokasikan kepada 34 provinsi dan 508
kabupaten/kota
No Menu Kegiatan Sasaran Target Alokasi TA 2021 Alokasi TA 2022 Kenaikan/
Penurunan I Operasional Balai Penyuluhan KB Balai Penyuluhan
KB 6.036 434.573.016.000 244.458.000.000 (190.115.016.000) II Operasional Pelayanan KB Faskes 17.563 444.717.657.000 325.328.278.400 (119.389.378.600) III Operasional Penggerakan di Kampung KB Kampung KB 15.954 370.564.104.000 275.206.500.000 (95.357.604.000) IV Operasional Penurunan Stunting OPD KB 514 220.715.700.000 1.399.392.390.000 1.178.676.690.000
V Operasional Pembinaan Program Bangga
Kencana oleh Kader (PPKBD dan Sub PPKBD) Kelurahan/Desa 83.441 400.516.800.000 451.924.510.000 51.407.710.000 VI Dukungan Manajemen dan SIGA OPD KB 514 96.280.723.000 63.460.321.600 (32.820.401.400)
TOTAL 1.967.368.000.000 2.759.770.000.000 792.402.000.000
ALOKASI DAN KEGIATAN BOKB TA 2022
Tujuan BOKB 2022
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di daerah untuk meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan, mendukung daerah dalam pencapaian SPM kesehatan dan pencapaian akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan, serta peningkatan pemerataan pelayanan KB dan Kespro; mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan stunting melalui penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan penguatan pengasuhan 1000 HPK.
Pengalokasian anggaran dan penyusunan menu kegiatan BOKB mempertimbangkan isu strategis terkait Program Bangga Kencana yang berkembang saat ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Menurunnya rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita usia subur selama masa reproduksinya. Target 2022 adalah 2,21.
2. Menurunnya persentase Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ber-KB tetapi tidak ingin memiliki anak dan/atau menunda kelahiran. Target 2022 adalah 8,0%.
3. Meningkatnya persentase pemakaian kontrasepsi modern di kalangan PUS dengan target 2022 adalah sebesar 62,54%.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RUANG LINGKUP/JENIS
KEGIATAN RUANG LINGKUP/JENIS
KEGIATAN ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
ALOKASI, FORMULASI,
KRITERIA &
SASARAN ALOKASI, FORMULASI,
KRITERIA &
SASARAN
Diarahkan untuk membantu peningkatan realisasi investasi dan kepatuhan pelaku usaha dalam memenuhi ketentuan pelaksanaan penanaman modal termasuk mendapatkan kemudahan perizinan berusaha di masing-masing daerah.
13
1. Analisa dan verifikasi data, profil dan informasi pelaku usaha
2. Inspeksi lapangan
3. Evaluasi penilaian kepatuhan pelaksanaan perizinan berusaha para pelaku usaha
1. Bimtek/sosialisasi implementasi perizinan berusaha berbasis risiko 2. Bimtek/sosialisasi
implementasi pengawasan berusaha berbasis risiko
1. Identifikasi permasalahan penanaman modal
2. Fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal
3. Evaluasi fasilitasi
penyelesaian permasalahan penanaman modal
Pengawasan Penanaman Modal
Bimtek kepada para Pelaku Usaha
Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan Pelaku usaha
Penyunan Bahan Promosi Penanaman Modal
Alokasi :
Rp 225 Milyar Rp 225 Milyar
Daerah penerima :
542 Daerah 542 Daerah
(34 provinsi dan 508 kab/kota)
Kebijakan Pengalokasian :
Pengalokasian Dana FPM TA 2022 dilakukan dengan mempertimbangkan 4 (empat) kriteria:
1. Akumulasi Nilai Realisasi Investasi (NRI) 3 tahun terkahir (2018-2020);
2. Akumulasi jumlah pelaku usaha 3 tahun terakhir (2018-2020);
3. Kapasitas Fiskal Daerah; dan 4. Kondisi aksesibilitas geografis.
Kegiatan Sasaran Satuan Anggaran
Pengawasan Penanaman Modal 7.513 kegiatan usaha bagi pelaku usaha
Rp 65.369.737.000
Bimtek kepada para pelaku usaha
122.460 pelaku usaha Rp 119.845.469.000
Penyelesaian permasalahan dan hambatan pelaku usaha
4.229 kegiatan usaha bagi pelaku usaha
Rp 32.684.794.000
Penyusunan bahan promosi penanaman modal
34 video promosi digital
Rp 7.100.000.000
Sasaran dan satuan biaya :
KEBIJAKAN DANA FPM TA 2022
Unit Cost
Unit Cost
Dalam penganggaran dan pelaksanaan kegiatan, Daerah mengacu pada Standar Harga Satuan Regional (SHSR)ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
Dana PK2UMK bertujuan untuk membantu mendanai penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas bagi para pengurus, pengawas, anggota dan pengelola koperasi dan pelaku usaha mikro dan kecil melalui pelatihan, pendampingan, serta layanan bantuan dan pendampingan hukum (sesuai PP 7 tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan koperasi dan UMK turunan UU No 11 tahun 20220 tentang Cipta Kerja).
14
KEBIJAKAN DANA PK2UMK TA 2022
Menu Kegiatan Dana PK2UMK TA 2022 Menu Kegiatan Dana PK2UMK TA 2022
Ruang lingkup kegiatan Dana PK2UMK adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan (luring dan/atau daring) yang jenis pelatihannya terdiri dari:
a. Perkoperasian b. Kewirausahaan c. Keterampilan Teknis d. Manajerial
e. Kompetensi berdasarkan Standar dan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
f. Teknologi Informasi (e-commerce, start-up, dan lainnya) g. Akses dan Literasi Keuangan
2. Pendampingan kepada pelaku koperasi dan UMK sebelum, saat dan pasca pelatihan (termasuk pendataan)
3. Layanan Bantuan dan pendampingan hukum bagi pelaku UMK yang meliputi:
a. Penyuluhan hukum b. Konsultasi hukum
c. Drafting dokumen hukum
ALOKASI, FORMULASI & SASARAN ALOKASI, FORMULASI & SASARAN
• Dana PK2UMK TA 2022 dialokasikan sebesar Rp.225.000.000.000- kepada 34 provinsi sebesar Rp.87.100.000.000 dan 350 kabupaten/kota sebesar Rp.137.900.000.000,00
• Target Sasaran TA 2022:
1. Pelatihan untuk pelaku koperasi, UMK, : 53.700 Peserta Pelatihan calon wirausaha dan/atau wirausaha pemula
2. Pendampingan Peserta Pelatihan : 1.006 Pendamping 3. Layanan dan Bantuan Pendampingan Hukum : 10.880 PUMK
ALOKASI PK2UMK 2022: Rp 255 Miliar ALOKASI PK2UMK 2022: Rp 255 Miliar
Rincian Alokasi PK2UMK Per kegiatan TA 2022
No Nama Kegiatan Jumlah
1 Pelatihan 182.580.000.000
2 Pendampingan 28.998.000.000
3 Layanan Bantuan dan Pendampingan Hukum 13.422.000.000
Total 225.000.000.000
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 15
KEBIJAKAN DANA BANTUAN BLPS TA 2022
Dana Bantuan BLPS
Dana Bantuan BLPS adalah dana bantuan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah berupa pembiayaan layanan pengolahan sampah dalam pengoperasian pembangkit listrik tenaga sampah, sesuai amanat Pasal 14
& 15 Perpres 35 Tahun 2018
• Meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan, dan mengurangi volume sampah secara signifikan dan menjadikan sampah sebagai sumber daya
• Dilakukan secara terintegrasi dari hulu-hilir melalui pengurangan sampah dan penanganan sampah.
• Mendapatkan nilai tambah berupa energi listrik
Tujuan
Pagu Alokasi
Kebijakan Pengalokasian
Kebijakan Pengalokasian dilakukan berdasarkan
Kebutuhan BLPS selama setahun;
Penilaian kelayakan Proses Pengolahan Sampah
Kemampuan Fiskal daerah terhadap BLPS
1. Provinsi DKI Jakarta;
2. Kota Tangerang;
3. Kota Tangerang Selatan;
4. Kota Bekasi;
5. Kota Bandung (Regional Jawa Barat);
6. Kota Semarang;
7. Kota Surakarta;
8. Kota Surabaya;
9. Kota Makassar;
10. Kota Denpasar
(Regional Bali/Sarbagita);
11. Kota Palembang;
12. Kota Manado
(Regional Sulawesi Utara) Sasaran
Untuk 12 kota yang akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Tahun Alokasi Keterangan
2019 Rp26,91 Miliar -
2020 Rp53,09 Miliar -
2021 Rp53,09 Miliar* Surabaya Rp51,04 M, Dana Cadangan Rp 2,05 M
2022 Rp100 Miliar Surabaya Rp 60,4 M. Dana Cadangan Rp 39,6 M
*) Per 31 Desember 2021, Dana Bantuan BLPS Kota Surabaya telah disalurkan seluruhnya sebesar Rp51,04 Miliar.
KEBIJAKAN DANA PK2SIKM TA 2022
16
RUANG LINGKUP/JENIS
KEGIATAN RUANG LINGKUP/JENIS
KEGIATAN ARAH KEBIJAKAN
ARAH KEBIJAKAN
ALOKASI, FORMULASI,
KRITERIA SASARAN &
SATUAN BIAYA ALOKASI, FORMULASI,
KRITERIA SASARAN &
SATUAN BIAYA
Diarahkan untuk mendanai kegiatan bidang Industri Kecil Menengah (IKM) yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas industri nasional untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam Sentra IKM
1. Pelatihan pengelolaan bisnis dan manajemen wirausaha 2. Pelatihan teknis produksi
dan/atau standarisasi produk 3. Pendampingan
pengembangan dan diversifikasi produk
4. Penerapan sertifikasi produk dan sistem mutu
1. Pengembangan promosi produk IKM untuk menjalin kemitraan
2. Penyusunan informasi pasar dan potensi kemitraan 3. Pendampingan produksi dan
akses bahan baku untuk memenuhi standar kemitraan
1. Pelatihan manajemen mutu dan pengelolaan Sentra IKM 2. Pelatihan pengelola dan
operator UPT/Rumah Kemasan
3. Layanan proses bisnis Sentra IKM
4. Pelatihan Komunikasi publik dalam mendukung pariwisata Peningkatan SDM dan
Daya Saing IKM
Pengembangan Kemitraan IKM
Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Kelembagaan
1. Penyusunan informasi dan analisis pasar IKM ekspor 2. Pelatihan prosedur dan
dokumentasi perdagangan luar negeri
3. Pendampingan kemitraan beorientasi ekspor
4. Promosi ekspor IKM Pelatihan dan Kemitraan
Berorientasi Ekspor
Alokasi :
Rp 150 Milyar Rp 150 Milyar
Daerah penerima :
87 Daerah 87 Daerah
(87 kab/kota)
Kebijakan Pengalokasian :
Pengalokasian Dana PK2SIKM TA 2022 dilakukan dengan mempertimbangkan 2 (dua) kriteria:
1. Nilai indeks fisik (variabel usulan DAK Fisik dan jumlah sentra) dengan bobot 75%;
2. Kapasitas fiskal daerah dengan bobot 25%
Kegiatan Sasaran Satuan Anggaran
Peningkatan SDM dan Daya Saing IKM
4.194 IKM Rp 97.500.000.000
Pengembangan Kemitraan IKM 90 Sentra Rp 15.000.000.000
Peningkatan kapasitas pengelolaan kelembagaan
90 Sentra Rp 22.500.000.000
Pelatihan dan kemitraan berorientasi ekspor
87 Sentra Rp 15.000.000.000