• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG RASA NYERI/SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TENTANG RASA NYERI/SAKIT"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

SERIAL EDUKASI INDONESIA BUGAR 2020 - 2045

LITERASI KHUSUS

TENTANG RASA NYERI/SAKIT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF BAGIAN I

(2)

DEFINISI NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(3)

DEFINISI NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF Nyeri menurut International Association for Study of Pain (IASP), adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan, yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan yang nyata, berpotensi rusak, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Nyeri akibat kerusakan jaringan misalnya terjadi pada nyeri akibat luka operasi.

Berpotensi rusak misalnya pada nyeri dada karena penyakit jantung (Angina Pectoris), dimana timbul nyeri sebagai pertanda akan terjadi kerusakan atau berpotensi terjadi kerusakan pada otot- otot jantung bila tidak ditangani secara benar.

(4)

Menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan, misalnya nyeri yang timbul setelah sembuh dari penyakit herpes (Neuralgia Pasca Herpetica), dimana terjadi nyeri meskipun tidak ada kerusakan jaringan.

Rasa nyeri adalah anugerah dari Tuhan dan merupakan masalah unik, karena sebagai suatu tanda mekanisme perlindungan diri, contoh sederhana bila tangan menyentuh bara api maka pada orang normal akan merasakan panasnya bara api kemudian secara spontan akan menjauhkan tangan dari sumber panas tersebut.

Bisa dibayangkan seandainya kita tidak bisa merasakan panas atau nyeri maka akan terbakarlah tangan oleh bara api tersebut.

Bila nyeri tidak ditangani secara benar maka dapat menyebabkan kerusakan jaringan lebih lanjut, contohnya nyeri setelah operasi, nyeri setelah sembuh dari penyakit herpes, bila tidak ditangani secara benar, maka akan menjadi nyeri kronis yang merupakan permasalahan besar dan sulit ditangani, karena terjadi perubahan ekspresi dari saraf-saraf.

Nyeri seperti inilah yang diklasifikasikan sebagai nyeri kronis yang ditandai dengan adanya persepsi nyeri tanpa kerusakan jaringan

DEFINISI NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(5)

DEFINISI NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(6)

MEKANISME TERJADINYA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(7)

MEKANISME TERJADINYA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Seseorang baru merasakan sensasi nyeri rangsangan nyeri yang timbul mengalami proses transduksi, transmisi, modulasi dan kemudian dipersepsikan sebagai nyeri.

Transduksi adalah rangsang nyeri diubah menjadi depolarisasi membran reseptor yang kemudian menjadi impuls saraf.

Transmisi, saraf sensoris perifir yang melanjutkan rangsang ke terminal di medula spinalis disebut sebagai neuron aferen primer, jaringan saraf yang naik dari medula spinalis ke batang otak dan talamus disebut neuron penerima kedua, neuron yang menghubungkan dari talamus ke kortek serebri disebut neuron penerima ketiga.

Modulasi nyeri dapat timbul di nosiseptor perifer, medula spinalis atau supraspinal. Modulasi ini dapat menghambat atau memberi fasilitasi.

Persepsi, nyeri sangat dipengaruhi oleh faktor subyektif, walaupun mekanismenya belum jelas

(8)

FISIOLOGI PERJALANAN RASA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Nociceptors (reseptor Nyeri)

Penyebab-penyebab Nyeri

Persepsi : Tumpul, Lambat Menyebar Persepsi :

Tajam, Cepat, Dapat dilokalisir

(9)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri.

Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas, yang berada di dalam kulit, yang berespon hanya terhadap stimulus kuat, yang secara potensial merusak.

Reseptor nyeri disebut juga nosireceptor (nosiceptor), secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga yang tidak bermielin

Berdasarkan letaknya, nosireseptor dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian tubuh yaitu pada kulit (cutaneus), somatik dalam (deep somatic), dan pada daerah viseral. Karena letaknya yang berbeda-beda inilah, nyeri yang timbul juga memiliki sensasi yang berbeda.

Nosireceptor kutaneus berasal dari kulit dan sub kutan, nyeri yang berasal dari daerah ini biasanya mudah untuk dilokalisasi dan didefinisikan.

FISIOLOGI PERJALANAN RASA NYERI (PAIN)

(10)

TIPE-TIPE NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

• Tulang, persendian

• Jaringan ikat

• Otot-otot

• Tajam

• Tumpul & sakit

• Dapat dilokalisir

• Dapat memburuk dengan pergerakan ) (‘Nyeri Kecelakaan)

• Organ-organ- jantung, hati,

pancreas,usus, dsb

• Dapat bersifat kram, atau tumpul

& sakit

• Nyeri menyebar

• Sulit untuk dilokalisir

• Sulit untuk dijelaskan, bukan suatu “nyeri” khas

• Kebas, terbakar, geli, merayap, tikam, dsb

• Allodynia

• Pertimbangkan ia sebagai suatu elemen yang mungkin

dari syndrome nyeri yang sulit

(11)

PENYEBAB-PENYEBAB DARI NYERI AKUT (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Nyeri Akut Kulit

Kulit

Cedera berulang

Ulkus Kulit tidak sembuh Nyeri Akut Otot

Peradangan

Infeksi & abses

Radang sendi & tulang

Robekan

Trauma jaringan lunak

Laserasi dari periosteum

Trauma tulang & sendi

Penyakit otot & tendo Nyeri Akut Viseral

Sumbatan

Peradangan

Iskemik

Penyebab-2 nyeri Akut

(12)

ALUR TERJADINYA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF Alur Nyeri

Reseptor nyeri yang jumlahnya jutaan di tubuh, akan menerima rangsangan nyeri yang kemudian dibawa ke spinal cord yaitu pada daerah kelabu dilanjutkan ke traktus spinothalamikus selanjutnya ke korteks serebri.

Mekanismenya sebagai berikut ;

Alur nyeri dari tangan yang terbakar mengeluarkan zat kimia bradykinin, prostaglandin, kemudian merangsang ujung reseptor saraf yang kemudian membantu transmisi nyeri dari tangan yang terbakar ke otak.

Impuls disampaikan ke otak melalui nervus ke kornu dorsalis pada spinal cord.

Pesan diterima oleh thalamus sebagai pusat sensori pada otak.

Impuls dikirim ke korteks, dimana intensitas dan lokasi nyeri dirasakan.

Penurunan nyeri dimulai sebagai signal dari otak, turun melalui spinal cord.

Pada kornu dorsalis zat kimia seperti endorfin dikeluarkan untuk menurunkan intensitas nyeri.

(13)

ALUR TERJADINYA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

ALUR

TERJADINYA NYERI

Tempat cedera

Sumsum Tulang Belakang Batang Otak

Otak

(14)

TEORI-TEORI TENTANG NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(15)

TEORI-TEORI TENTANG NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(16)

TEORI GATE CONTROL TENTANG NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(17)

TENTANG RASA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF TEORI GATE CONTROL TENTANG NYERI (PAIN)

(18)

TEORI GATE TENTANG NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Suatu keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak akan mengatur proses pertahanan ini. Neuron delta-A dan C akan melepaskan substansi C melepaskan substansi P untuk mentransmisikan impuls melalui mekanisme pertahanan.

Selain itu, terdapat mekanoreseptor, neuron beta-A yang lebih tebal, yang lebih cepat yang melepaskan neurotransmiter penghambat. Apabila masukan yang dominan berasal dari serabut beta-A, maka akan menutup mekanisme pertahanan.

Diyakini, mekanisme penutupan ini dapat terlihat saat seorang perawat menggosok punggung klien dengan lembut. Pesan yang dihasilkan akan menstimulasi mekanoreseptor, apabila masukan yang dominan berasal dari serabut delta A dan serabut C, maka akan membuka pertahanan tersebut dan klien mempersepsikan sensasi nyeri.

(19)

PERBEDAAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

1. Berdasarkan kualitasnya,

Berdasarkan kualitasnya, nyeri dapat dibagi menjadi: nyeri ringan, nyeri sedang, dan nyeri berat.

Pada nyeri ringan, biasanya pasien secara obyektif dapat berkomunikasi dengan baik.

Pada nyeri sedang, secara obyektif pasien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

Pada nyeri berat, secara obyektif pasien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang.

Nyeri memiliki suatu ambang / “treshold” dan ambang ini dicapai secara berbeda.

Ambang dicapai oleh karena adanya hambatan transmisi impuls nyeri dari spinal cord ke otak.

Mekanisme ini terjadi pada sel-sel substansia gelatinosa pada kornu dorsalis di spinal cord.

(20)

PERBEDAAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

2. Berdasarkan sumbernya

Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan.

Biasanya bersifat burning (seperti terbakar), contoh: terkena ujung pisau atau gunting.

Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari lapisan dinding tubuh, seperti ligament, pembuluh darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar dan lebih lama daripada cutaneus, contoh: sprain sendi.

Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dalam rongga perut (abdomen), kepala (cranium) dan dada (thorak). Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan.

3. Berdasarkan penyebab

Fisik, bisa terjadi karena stimulus fisik, contoh : patah tulang paha (fraktur femur)

Psycogenic, terjadi karena sebab yang kurang jelas/susah diidentifikasi, bersumber dari emosi/psikis dan biasanya tidak disadari. Contoh : orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada dadanya.

Biasanya nyeri dapat terjadi secara “concomitants”, karena perpaduan 2 sebab tersebut

(21)

PERBEDAAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

4. Berdasarkan lama/durasinya

Nyeri akut

Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cedera, atau intervensi bedah dan memiliki mula yang cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan .

Fungsi nyeri ini adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang. Nyeri ini terkadang bisa hilang sendiri tanpa adanya intervensi medis, setelah keadaan pulih pada area yang rusak.

Nyeri akut biasanya akan berakhir dalam periode singkat sampai dengan kurang dari 6 bulan. Nyeri akut biasanya ditandai dengan tanda-tanda inflamasi, biasanya berlangsung beberapa hari sampai proses penyembuhan.

Tanda-tanda utama inflamasi adalah: rubor (kemerahan jaringan), kalor (kehangatan jaringan), tumor (pembengkakan jaringan), dolor (nyeri jaringan), fungsio laesa (kehilangan fungsi jaringan).

Apabila nyeri akut ini muncul, biasanya tenaga kesehatan sangat agresif untuk segera menghilangkan nyeri. Nyeri akut secara serius mengancam proses penyembuhan klien, untuk itu harus menjadi prioritas perawatan. Rehabilitasi bisa tertunda dan hospitalisasi bisa memanjang dengan adanya nyeri yang tidak terkontrol.

(22)

PERBEDAAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan.

Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai kematian. Pada nyeri kronik, tenaga kesehatan tidak seagresif pada nyeri akut.

Seseorang yang mengalami nyeri kronik akan mengalami periode remisi (gejala hilang sebagian atau keseluruhan) dan eksaserbasi (keparahan meningkat).

Nyeri ini biasanya tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri ini merupakan penyebab utama ketidakmampunan fisik dan psikologis.

Sifat nyeri kronik yang tidak dapat diprediksi membuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada depresi psikologis.

Individu yang mengalami nyeri kronik akan timbul perasaan yang tidak aman, karena ia tidak pernah tahu apa yang akan dirasakannya dari hari ke hari.

Nyeri kanker adalah merupakan kombinasi dari nyeri akut dan nyeri kronis dimana ada suatu proses inflamasi kemudian nyeri berlangsung terus- menerus sesuai dengan perkembangan kankernya, bilamana kanker tidak ditangani.

(23)

PERBEDAAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

5. Berdasarkan lokasi/letak

Radiating pain, dimana nyeri menyebar dari sumber nyeri ke jaringan di dekatnya , contoh : nyeri infark miokard.

Referred pain, dimana nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang diperkirakan berasal dari jaringan penyebab.

Intractable pain, adalah nyeri yang sangat susah dihilangkan, contoh: nyeri kanker, keganasan.

Phantom pain, adalah sensasi nyeri dirasakan pada bagian tubuh yang hilang, contoh bagian tubuh yang diamputasi atau bagian tubuh yang lumpuh karena injuri medulla spinalis

6. Berdasarkan Kecepatan Timbul

Nyeri cepat: bila diberikan stimulus nyeri maka rasa nyeri cepat timbul dalam waktu kira-kira 0,1 detik. Rasa nyeri cepat juga digambarkan dengan banyak nama pengganti seperti : rasa nyeri tajam, rasa nyeri tertusuk, rasa nyeri akut, dan rasa nyeri elektrik

• Nyeri lambat: timbul setelah 1 detik atau lebih dan kemudian secara perlahan bertambah selama beberapa detik dan kadang kala bahkan beberapa menit. Rasa nyeri lambat juga mempunyai banyak nama tambahan seperti rasa nyeri terbakar lambat, nyeri pegal, nyeri berdenyut, nyeri mual dan nyeri kronik

(24)

RESPON TERHADAP NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

1. Respons sistemik

Nyeri akut berhubungan dengan respons neuroendokrin sesuai derajat nyerinya. Nyeri akan menyebabkan peningkatan hormon katabolik dan penurunan hormon anabolik.

Manifestasi nyeri dapat berupa hipertensi, takikardi, hiperventilasi (kebutuhan Oksigen dan produksi karbon dioksida meningkat), tonus sfingter saluran cerna dan saluran air kemih meningkat (ileus, retensi urin).

2. Respon perilaku

Respon perilaku terhadap nyeri antara lain

Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, Sesak Nafas, Mendengkur)

Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir, Diam menahan)

Gerakan tubuh (Gelisah, Melindungi area yang nyeri, Imobilisasi, Menghindari dari stimulus, Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari dan tangan)

Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (Menghindari percakapan, Menghindari kontak sosial, Penurunan rentang perhatian, Fokus pada aktivitas menghilangkan nyeri)

Individu yang mengalami nyeri dengan awal mula yang mendadak dapat bereaksi sangat berbeda dibanding nyeri yang berlangsung selama beberapa menit atau menjadi kronis.

• Nyeri dapat menyebabkan keletihan dan membuat individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan terlibat dalam aktivitas, karena menjadi mahir dalam mengalihkan perhatian terhadap nyeri.

(25)

RESPON TERHADAP NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

3. Respon Fisiologik

 Respon simpatetik (Pada nyeri akut, ringan, moderat atau superficial) dan merupakan respon homeostatis

Peningkatan tekanan darah

Peningkatan denyut nadi dan pernafasan

Dilatasi pupil

Ketegangan otot dan kaku

Bagian tubuh perifer akan terasa dingin

Sering buang air kecil

Kadar gula darah meningkat

Penurunan motilitas saluran cerna

Dilatasi saluran bronkhial

 Respon Parasimpatetik (pada nyeri berat) dan menunjukkan bahwa tidak mampu lagi melakukan homeostatis.

Muka pucat

Mual dan muntah

Penurunan kesadaran

Penurunan tekanan darah

Penurunan nadi

Pernafasan cepat dan tidak teratur

Kelelahan, keletihan dan lemah

(26)

RESPON TERHADAP NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

4. Respon Psikologis

Respon psikologis sangat berkaitan dengan pemahaman klien terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien. Arti nyeri bagi setiap individu berbeda-beda antara lain :

Bahaya atau merusak

Komplikasi seperti infeksi

Penyakit yang berulang

Penyakit baru

Penyakit yang fatal

Peningkatan ketidakmampuan

Kehilangan mobilitas

Menjadi tua

Sembuh

Perlu untuk penyembuhan

Hukuman untuk berdosa

Tantangan

Penghargaan terhadap penderitaan orang lain

Sesuatu yang harus ditoleransi

Bebas dari tanggung jawab yang tidak dikehendaki

Pemahaman dan pemberian arti nyeri sangat dipengaruhi tingkat pengetahuan, persepsi, pengalaman masa lalu dan juga faktor sosial budaya

(27)

RESPON TERHADAP NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

5. Respon Afektif

Diam tidak berdaya

“withdrawl” (menolak)

Depresi

Marah

Takut

Tidak punya harapan

Tidak punya kekuatan

(28)

FASE PENGALAMAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

1) Fase antisipasi (terjadi sebelum nyeri diterima)

Fase ini mungkin bukan merupakan fase yg paling penting, karena fase ini bisa mempengaruhi dua fase lain. Pada fase ini memungkinkan seseorang belajar tentang nyeri dan upaya untuk menghilangkan nyeri tersebut. Peran perawat dalam fase ini sangat penting, terutama dalam memberikan informasi pada klien.

2) Fase sensasi (terjadi saat nyeri terasa)

Fase ini terjadi ketika klien merasakan nyeri. karena nyeri itu bersifat subyektif, maka tiap orang dalam menyikapi nyeri juga berbeda-beda. Toleransi terhadap nyeri juga akan berbeda antara satu orang dengan orang lain. orang yang mempunyai tingkat toleransi tinggi terhadap nyeri tidak akan mengeluh nyeri dengan stimulus kecil, sebaliknya orang yang toleransi terhadap nyerinya rendah akan mudah merasa nyeri dengan stimulus nyeri kecil. Klien dengan tingkat toleransi tinggi terhadap nyeri mampu menahan nyeri tanpa bantuan, sebaliknya orang yang toleransi terhadap nyerinya rendah sudah mencari upaya mencegah nyeri, sebelum nyeri datang.

Keberadaan enkefalin dan endorfin membantu menjelaskan bagaimana orang yang berbeda merasakan tingkat nyeri dari stimulus yang sama.

Meinhart & McCaffery, mendiskripsikan 3 fase pengalaman nyeri:

(29)

FASE PENGALAMAN NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Kadar endorfin berbeda tiap individu, individu dengan endorfin tinggi sedikit merasakan nyeri dan individu dengan sedikit endorfin merasakan nyeri lebih besar.

Seseorang bisa saja mengungkapkan nyerinya dengan berbagai jalan, mulai dari ekspresi wajah, vokalisasi dan gerakan tubuh. Ekspresi yang ditunjukan klien itulah yang digunakan perawat untuk mengenali pola perilaku yang menunjukkan nyeri. Perawat harus melakukan pengkajian secara teliti apabila klien sedikit mengekspresikan nyerinya, karena belum tentu orang yang tidak mengekspresikan nyeri itu tidak mengalami nyeri.

Kasus-kasus seperti itu tentunya membutuhkan bantuan perawat untuk membantu klien mengkomunikasikan nyeri secara efektif.

3) Fase akibat (terjadi ketika nyeri berkurang atau berhenti)

Fase ini terjadi saat nyeri sudah berkurang atau hilang. Pada fase ini klien masih membutuhkan kontrol dari perawat, karena nyeri bersifat krisis, sehingga dimungkinkan klien mengalami gejala sisa pasca nyeri.

Apabila klien mengalami episode nyeri berulang, maka respon akibat (aftermath) dapat menjadi masalah kesehatan yang berat. Perawat berperan dalam membantu memperoleh kontrol diri untuk meminimalkan rasa takut akan kemungkinan nyeri berulang.

(30)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Usia

Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak.

Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi.

Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal, jika nyeri diperiksakan.

Jenis kelamin

Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wanita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (contoh: tidak pantas kalau laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri)

Kultur, etnis

Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri. (ex: suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri)

Makna nyeri

Berhubungan dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri & bagaimana mengatasinya

Ansietas atau stressor lain

Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas.

(31)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Perhatian

Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri.

Menurut Gill (1990), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri.

Pengalaman masa lalu

Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.

• Pola koping (Strategi Menyelesaikan Masalah = Coping strategy)

Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri.

Support keluarga dan sosial

Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan.

Psikis.

Seorang tukang ketik dan seorang petani sama- sama mengalami luka pada jari tangan, maka si tukang ketik akan merasakan lebih nyeri pada jari tangan, karena berhubungan dengan psikis mengingat jarinya identik dengan alat untuk mencari nafkah, sedangkan seorang petani cenderung merasakan kurang nyeri karena menganggap luka di jari tangan sebagai hal yang biasa dan mengabaikan saja.

(32)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

Persepsi nyeri mencakup proses sensasi ketika stimulus nyeri terjadi dan berhubungan dengan interpretasi nyeri oleh seseorang.

Ambang nyeri adalah intensitas terendah dari stimulus nyeri yang dapat menyebabkan seseorang mengenal nyeri. Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual.

Sebenarnya ambang nyeri itu jika tanpa adaptasi, sama pada setiap orang, akan tetapi proses adaptasi setiap orang tidaklah sama, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan ambang nyeri pada setiap orang, karena adanya perubahan sesuai dengan adaptasi yang dialami setiap orang.

Nyeri pada dasarnya adalah pengalaman seseorang individu (personal experience). Jadi dengan demikian persepsi nyeri itu sangat individual dan unik pada setiap orang. Durasi, berat atau Intensitas, Kualitas, Periode dari Nyeri.

Nyeri itu suatu perasaan campuran dan terjadi pada berbagai tingkatan.

Pengetahuan tentang nyeri penting untuk menyusun program pengobatan nyeri setelah pembedahan. Derajat nyeri dapat diukur dengan macam-macam cara.

(33)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri.

Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri.

Pengukuran lain untuk menilai nyeri, misalnya tingkah laku pasien, skala verbal dasar, skala analog visual.

Karakteristik paling subyektif pada nyeri adalah tingkat keparahan atau intensitas nyeri tersebut.

Klien seringkali diminta untuk mendeskripsikan nyeri sebagai yang ringan, sedang atau parah.

Namun, makna istilah-istilah ini berbeda bagi perawat dan klien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini juga sulit untuk dipastikan.

Secara sederhana nyeri setelah pembedahan pada pasien sadar dapat langsung ditanyakan pada yang bersangkutan dan biasanya dikategorikan sebagai: tidak nyeri (none), nyeri ringan (mild, slight), nyeri sedang (moderate), nyeri berat (severe) dan sangat nyeri (very severe, intolerable).

(34)

PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

1) skala intensitas nyeri deskriptif

Skala deskritif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri yang lebih obyektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang garis.

Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai “nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan klien skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia rasakan. Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri.

(35)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

(36)

PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF 2) Skala identitas nyeri numerik

Skala penilaian numerik (Numerical rating scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila digunakan skala untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10 cm.

(37)

PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF 3) Skala analog visual

Skala analog visual (Visual analog scale, VAS) tidak melebel subdivisi. VAS adalah suatu garis lurus, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka.

(38)

PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF 4) Skala nyeri menurut bourbanis

0 : Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.

4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi 10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan tidak mengkomsumsi banyak waktu saat klien melengkapinya. Apabila klien dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala deskritif bermanfaat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri, tapi juga, mengevaluasi perubahan kondisi klien. Perawat dapat menggunakan setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri mengalami penurunan atau peningkatan.

(39)

PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF 4) Skala nyeri menurut bourbanis

(40)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF PENGUKURAN SKALA NYERI (PAIN)

(41)

PENGELOLAAN NYERI (PAIN MANAGEMENT)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

Metoda pengobatan nyeri, sesuai dengan step ledder dari WHO, maka untuk mengatasi nyeri ringan digunakan obat anti inflamasi non steroid, untuk mengatasi nyeri sedang digunakan obat anti inflamasi non steroid dikombinasi dengan golongan opioid lemah dan untuk mengatasi nyeri berat digunakan obat anti inflamasi non steroid dikombinasi dengan golongan opioid kuat.

Selain pengobatan diatas kadang dibutuhkan juga pengobatan tambahan diantaranya obat sedatif bila nyeri disertai stress, pengobatan akupunktur untuk mengatasi nyeri kronik, sampai blok anestesi.

Untuk masyarakat umum bila mengalami nyeri disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan sesuai dengan masalah nyeri yang dialami.

Metoda pengobatan nyeri dapat dengan cara sistemik (oral, rectal, transdermal, sublingual, subkutan, intramuscular, intravena atau perinfus). Cara yang sering digunakan dan paling digemari ialah intramuscular opioid.

Metoda regional misalnya dengan epidural opioid atau intraspinal opioid. Kadang- kadang digunakan metoda infiltrasi pada luka operasi, sebelum pembedahan selesai misalnya pada sirkumsisi atau pada luka operasi usus buntu (apendektomi)..

Sumber Materi ; Blog Budi Tjatur Prasetijo

(42)

REFERRED PAIN

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF Referred pain, dimana nyeri dirasakan pada bagian tubuh tertentu yang diperkirakan berasal dari jaringan penyebab

(43)

TENTANG RASA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF Referred Pain . Diperlihatkan Area untuk referred pain dari berbagai organ

Depan Belakang

(44)

REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(45)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

(46)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

(47)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

(48)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

(49)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

(50)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA (CHEST PAIN)

(51)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA ANGINA PECTORIS

(52)

TENTANG NYERI DADA - ANGINA PECTORIS

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(53)

TENTANG JENIS ANGINA PECTORIS (NYERI DADA ANGINA)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(54)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA ANGINA PECTORIS

(55)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF REFERRED PAIN – NYERI DADA ANGINA PECTORIS

(56)

BEDA SERANGAN JANTUNG PADA PRIA & WANITA

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(57)

KAPAN NYERI DADA SUATU KEDARURATAN ?

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(58)

TENTANG RASA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(59)

TENTANG RASA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(60)

TENTANG RASA NYERI (PAIN)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(61)

TENTANG RASA NYERI (PAIN) – PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(62)

TENTANG RASA NYERI (PAIN) – PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(63)

PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(64)

BEBERAPA GEJALA PENYAKIT JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(65)

GEJALA SERANGAN JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(66)

SERANGAN JANTUNG – “ANGIN DUDUK”

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(67)

FAKTOR PEMICU SERANGAN JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(68)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF PERTOLONGAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA SERANGAN JANTUNG

(69)

PERTOLONGAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA SERANGAN JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(70)

KOMPLIKASI YANG BISA TERJADI AKIBAT SERANGAN JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(71)

KOMPLIKASI YANG BISA TERJADI AKIBAT SERANGAN JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(72)

GAGAL JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(73)

GAGAL JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(74)

GAGAL JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(75)

GAGAL JANTUNG

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(76)

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF APAKAH BISA MENDETEKSI PENYAKIT JANTUNG ?

(77)

SIKLUS PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(78)

PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(79)

PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(80)

PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(81)

POLA HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(82)

POLA HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(83)

POLA HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(84)

POLA HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

(85)

SUMBER MATERI HASIL KOMPILASI PROMOSI

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DAN DARI BERBAGAI SUMBER

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT, AKTIF, BUGAR & PRODUKTIF

DIHIMPUN & DIDEKASIKAN OLEH : Dr. Iskandar Z.Adisapoetra, MSc

SEMOGA BERMANFAAT

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer Tingkat Banding dalam memutus perkara ini tidak mempunyai tujuan untuk mendidik agar para Pemohon Kasasi dapat insyaf dan

merupakan penempatan dana dalam rangka Program PEN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26B Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Melalui hasil pemeriksaan tanah, secara umum wilayah yang diambil sampel tanahnya telah terkontaminasi oleh telur

dalam ekstrak biji kokossan terkandung satu atau lebih senyawa antifeedant. Aktivitas antifeedant dapat dijadikan suatu evaluasi awal untuk penemuan senyawa baru yang

Variable Label Measurement  Level Values B1R1 Provinsi Nominal B1R2 Kabupaten/kota Nominal B1R3 Kecamatan Nominal B1R4 Desa Nominal.. B1R5 Klasifikasi desa/kelurahan

Komunikasi massa melibatkan banyak hal, antara lain komunikator, komunikan, media massa, unsur proses menafsirkan pesan, feed back (umpan balik) yang lebih

Paleontologi berasal dari bahasa yunani, yaitu paleon yang berarti tua atau yang berkaitan dengan masa lalu ontos berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu atau pembelajaran,

Kondensat yang tidak termanfaatkan kembali harus diganti dalam ruang boiler oleh air make-up dingin dengan biaya tambahan untuk pengolahan air dan bahan bakar untuk memanaskan air