• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PERANCANGAN TAPAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. PERANCANGAN TAPAK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Terdapat beberapa hal yang dibahas dalam perancangan tapak sebelum proses perancangan bangunan dilakukan, yaitu: penentuan lokasi proyek dan perencanaan tapak

2.1. Penentuan Lokasi Proyek

Dalam penentuan lokasi proyek, terdapat langkah-langkah yang perlu diambil, diantaranya: pertimbangan pemilihan lokasi, penentuan lokasi site, dan lokasi tapak terpilih.

2.1.1. Pertimbangan Pemilihan Lokasi

Surabaya, sebagai kota yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, memiliki banyak potensi dalam pengembangan di berbagai sektor.

Dengan adanya pertimbangan yang sangat mendasar tersebut, maka lokasi Pusat Informasi dan Peragaan Busana Indonesia diarahkan ke kota Surabaya. Penetapan lokasi di Surabaya tersebut juga sangat didukung oleh faktor-faktor yang ada di Surabaya, khususnya dalam pengembangan dunia mode di Indonesia, yaitu:

Surabaya memiliki banyak fasilitas dan sarana penunjang yang dapat dimanfaatkan dalam mendorong generasi muda untuk lebih maju dan berkembang, terutama di dalam dunia mode.

Adapun kondisi fisik Surabaya adalah:

- Surabaya terletak pada : 07 ° 12 ' - 07 ° LS 1 1 2 ° 3 6 ' - 1 1 205 4 ' B T 3 - 6 m di atas permukaan laut Ketinggian

Batasan

Utara Timur Barat Selatan

Selat Madura dan Kabupaten Bangkalan Selat Madura

Kabupaten Gresik Kabupaten Sidoarjo.

18

(2)

Berikut adalah beberapa aspek yang dijadikan acuan pertimbangan dalam pemilihan lokasi, yaitu:

a. Aspek pencapaian

Kemudahan pencapaian ke lokasi baik dari dalam maupun dari luar kota, merupakan faktor utama dan mendasar dalam pemilihan lokasi, di samping memberikan nilai lebih karena masyarakat cenderung menyukai tempat yang mudah ditemukan dan dicapai, baik oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Akan lebih baik jika lokasi bisa dicapai dari segala arah.

b. Aspek ekonomis

Harga tanah yang tidak terlalu tinggi, dengan pertimbangan kelancaran pengembalian modal. Namun hal tersebut tidaklah bersifat mutlak dan harus.

Dalam proyek ini, perencanaan lebih diutamakan pada perancangan bangunan daripada perhitungan investasi dan keuntungan (lihat batasan-batasan proyek).

c. Aspek tata kota

Faktor ini cukup penting karena pembangunan suatu proyek di suatu tempat tidak bisa lepas dari Master Plan 2000 Kotamadya Surabaya dan RDTRK Surabaya, sehingga pada akhirnya akan tercapai sasaran dan tujuan pengembangan kota yang terencana dan terpadu.

d. Aspek aktivitas penunjang

Adanya komplek-komplek lembaga pendidikan, rekreasi, pusat-pusat perbelanjaan, pusat-pusat keramaian kota, dan perumahan-perumahan.

e. Aspek prasarana

Meliputi tersedianya prasarana air bersih, listrik, telepon, serta jaringan infrastruktur yang didukung pelaksanaan dan operasional proyek selanjutnya.

2.1.2. Penentuan Lokasi Site

Kota Surabaya memiliki lima bagian kawasan yang besar, yaitu: Surabaya Pusat, Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Barat, dan Surabaya Selatan.

Berikut adalah perbandingan antar tiap kawasan di Surabaya:

(3)

Tabel 2.1. Perbandingan Antar Kawasan di Surabaya Kriteria

Guna lahan Aksesbilitas Jaringanjalan Lalu lintas Akomodasi Transportasi Fasilitas umum Infrastruktur Lingkungan Prospek pengembangan TOTAL

Surabaya Pusat

3 4 4 1 4 4 4 4 1 1 30

Surabaya Utara

2 3 2 1 2 3 3 3 2 1 22

Surabaya Timur

4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 36

Surabaya Barat

4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

Surabaya Selatan

2 2 3 2 2 3 2 3 2 4 25 Keterangan:

1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = baik sekali

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka dipilih kawasan Surabaya Barat.

Hal ini disebabkan karena kawasan tersebut memiliki nilai yang tertinggi jika dibandingkan dengan kawasan-kawasan Surabaya yang lainnya.

Dari pemilihan di atas, setelah dipilih kawasan Surabaya Barat, maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif lokasi site yang akan dipilih.

Alternatif lokasi yang dipilih adalah kawasan Kota Mandiri Citra Raya dan kawasan segi delapan Raya Darmo (Jin Raya Darmo Harapan). Berikut adalah perbandingan antara kedua alternatif lokasi tersebut:

Tabel 2.2. Perbandingan Alternatif Lokasi yang Dipilih Kriteria

Guna lahan Aksesbilitas Jaringanjalan

Kota Mandiri Citra Raya

3 3 4

Segi Delapan Raya Darmo

4 4 4

(4)

Lalu lintas Akomodasi Transportasi Fasilitas umum Infrastruktur Lingkungan

Prospek pengembangan Pangkalan angkutan umum TOTAL

3 3 3 3 4 4 3 3 36

3 3 4 4 4 4 4 4 42 Keterangan:

1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = baik sekali

2.1.3. Lokasi Tapak Terpilih

Lokasi tapak yang terpilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas adalah kawasan Surabaya Barat, tepatnya di Kecamatan Tandes, Kelurahan Sukomanunggal, dan terletak di jalan Raya Darmo Harapan, yang mempunyai batasan-batasan:

- batas Utara: Jalan Raya Darmo Harapan - batas Selatan: Lahan kosong

- batas Barat: Perumahan

- batas Timur: Sinar Supermaket

Adapun karakteristik fisik dari Unit Pengembangan Tandes-Darmo Baru Kompleks:

- keadaan topografi: lahan datar

- berada pada ketinggian 10,9 m dari permukaan laut keadaan geologis: tanah bertekstur halus

- memiliki iklim antara 21,5°- 36,4 °C

- terdiri dari 2 musim, yaitu: musim kemarau dan musim hujan - kelembaban udara maksimum 98 %, sedang minimum adalah 30 %.

(5)

Lokasi tersebut termasuk dalam Unit Pengembangan Tandes - Darmo Baru Kompleks, jadi aturan-aturan yang berlaku adalah:

- Koefisien Dasar Bangunan adalah 75 % Koefisien Lantai Bangunan 400 % - Garis Sepadan Bangunan 20 meter.

Kesesuian kondisi tapak dengan aspek-aspek yang dijadikan acuan pertimbangan adalah:

a. Aspek pencapaian

Pencapaian ke lokasi sangat baik. Hal ini disebabkan karena lokasi terletak pada jalan kolektor, yaitu jalan Raya Darmo Harapan dan jalan Raya Sukomanunggal Jaya. Kondisi jalan sangat baik dan lebar, sehingga akses utama menuju lokasi sangat mudah dan jelas,

b. Aspek ekonomis

Kurang dapat memenuhi persyaratan. Harga tanah cukup tinggi pada lokasi tersebut, mengingat lokasi tapak terletak pada jalan kolektor. Hal tersebut tidak menjadi persyaratan mutlak yang harus dilaksanakan, tetapi sebagai bahan yang dipertimbangkan.

c. Aspek tata kota

Sesuai dengan Master Plan 2000, lokasi tapak terletak di areal fasilitas perdagangan, hiburan, fasilitas umum, dan perkantoran.

d. Aspek aktivitas penunjang

Di sekitar lokasi terdapat aktivitas-aktivitas dan fasilitas-fasilitas yang mendukung kegiatan, yaitu: komplek SCTV, Darmo Grand Sport Centre, Sinar Supermaket, Graha Residence, kantor sewa, apartemen, swalayan, ruko, Telkom, pertokoan, dan fasilitas-fasilitas umum lainnya.

e. Aspek prasarana

Prasarana listrik, air bersih, dan telepon sudah tersedia dengan baik dan terorganisir. Begitu juga halnya dengan prasarana jalan, sistem drainase, dan sewerage.

(6)

Disamping pertimbangan-pertimbangan di atas, maka terdapat juga sejumlah kondisi tapak yang cukup mendukung, diantaranya:

- memiliki prospek pengembangan yang cukup potensial dimasa yang akan datang

- memiliki kondisi lingkungan yang mendukung, yaitu: terletak di kawasan perumahan menengah keatas.

2.2. Perencanaan Tapak

Perencanaan tapak meliputi: pencapaian tapak, sirkulasi di dalam tapak, sistem parkir pada tapak, dan pengaturan ruang luar.

2.2.1. Pencapaian Tapak

Keuntungan yang dapat diperoleh dari lokasi tapak yang terpilih adalah adanya kemudahan dalam pencapaian tapak. Hal ini terutama disebabkan karena pada daerah di sekitar tapak terdapat banyak landmark yang sudah dikenal masyarakat, misalnya: Supermaket Sinar, SCTV, dan Iain-lain. Pencapaian ke dalam tapak dapat melalui jalan utama di sebelah Selatan tapak, yaitu jalan Raya Satelit Selatan.

2.2.2. Sirkulasi di Dalam Tapak

Sistem sirkulasi di dalam tapak menggunakan tiga jalan masuk, yaitu jalan masuk utama, jalan masuk bagi pengelola, dan jalan masuk untuk fasilitas pendidikan. Sedangkan untuk jalur keluar tapak terdapat tiga jalan keluar, yaitu jalan keluar utama, jalan keluar bagi pengelola, dan jalan keluar untuk fasilitas pendidikan. Jalan utama di dalam tapak menggunakan sistem satu arah, sedangkan untuk fasilitas yang lain menggunakan sistem dua arah. Terdapat perbedaan dan pemisahan jalur untuk umum dengan jalur untuk servis.

2.2.3. Sistem Parkir Pada Tapak

Kendaraan yang masuk ke dalam tapak, secara garis besar terdiri dari tiga jenis kendaraan, yaitu: sepeda motor, mobil, dan truk pengangkut barang (servis).

(7)

Masing-masing jenis kendaraan tersebut terdapat tempat parkir yang berbeda. Hal ini untuk memudahkan pengelompokan dan jalur sirkulasi di dalam tapak.

Lahan parkir yang disediakan adalah lahan parkir utama, lahan parkir untuk fasilitas pendidikan, lahan parkir untuk pengelola, lahan parkir untuk butik-butik, dan lahan parkir untuk pameran berkala. Khusus untuk lahan parkir pameran berkala, disediakan tempat di basement bangunan.

2.2.4. Pengaturan Ruang Luar

Menghadirkan taman-taman yang bervariasi dan menarik dapat memberikan kesan indah dan nyaman. Taman-taman tersebut dapat diperindah dengan memberikan kolam-kolam pada titik-titik tertentu pada tapak, misalnya sebagai space penangkap ke dalam tapak.

Taman-taman tersebut akan dikombinasikan dengan jalur kendaraan yang melintas di dalam tapak, baik itu untuk kendaraan bermotor maupun untuk pedestrian, dan lahan parkir yang tersedia. Pengolahan jalur kendaraan akan ditata sedemikian rupa sehingga dapat memperkuat bentuk dari tapak dan bangunan, terutama untuk main entrance. Penataan pohon di dalam tapak juga sangat berguna untuk memperkuat bentuk ruang luar yang ingin dibentuk.

Gambar

Tabel 2.1. Perbandingan Antar Kawasan di Surabaya  Kriteria  Guna lahan  Aksesbilitas  Jaringanjalan  Lalu lintas  Akomodasi  Transportasi  Fasilitas umum  Infrastruktur  Lingkungan  Prospek  pengembangan  TOTAL  Surabaya Pusat 3 4 4 1 4 4 4 4 1 1 30  Sura

Referensi

Dokumen terkait

korelasi, namun jika memang terdakwa sebelumnya tidak ditahan dan hakim berpendapat tetap tidak perlu dilakukan penahanan, maka putusan yang tidak memuat status

3.2 Pidana pengawasan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum sebagai tujuan pemidanaan yang integratif sesuai dengan ide dan sistem pemasyarakatan.. Badan Penyedia

Untuk Indikator Pencapaian Sasaran yang belum tercapai 100% di masa mendatang akan diupayakan kerja keras dan semangat yang tinggi dari seluruh jajaran Badan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis proses keputusan pembelian dan kepuasan konsumen Restoran Waroeng Hotplate Odon sehingga dapat dirumuskan rekomendasi

NO NAMA KEGIATAN / PAKET PENGADAAN LOKASI PAGU ANGGARAN (Rp.) KET I DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN.. Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Perumahan,

5.Seluruh anggota Gereja pada dasarnya memiliki martabat yang sama sebagai anggota umat Allah, sebagai hierarki, biarawan-biarawati, dan kaum awam!. Namun ada perbedaan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan hukum secara umum, khususnya dalam bidang hukum perdata yang mengkaji berbagai permasalahan terkait

Hasil yang diperoleh dari respon siswa kelompok kecil terhadap media pembelajaran lectora inspire 17 adalah sebesar 381 dengan persentase 88,9% yang termasuk kategori “sangat