• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV : PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV : PEMBAHASAN KERJA PRAKTEK

4.1 Lingkup Kerja Praktik

Secara garis besar proyek yang akan dibahas dalam bab ini mengenai pambahasan proyek yaitu lebih kepada tugas utama, Pekerjaan Finishing pada Proyek Hotel Novotel Cikini diantaranya yaitu:

 Pekerjaan Plafond

 Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela

 Pekerjaan Sanitary

 Pekerjaan Water proffing

 Pekerjaan Finishing Toilet unit

 Pekerjaan Lantai Karpet

Pada pelaksanaannya, pekerjaan ini tidak dikerjakan untuk diselesaikan satu persatu dikarenakan pekerjaan yang satu saling berhubungan dengan pekerjaan yang lain, sehingga untuk mempermudah da mempercepat waktu pelaksanaannya, beberapa pekerjaan dimulai secara bersamaan agar pekerjaan satu dengan yang lain tidak saling menghambat.

(2)

4.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik

Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis tidak mengikuti proyek dari awal proyek dibuat, penulis hanya mendapatkan waktu kurang lebih 40 hari kerja di proyek maka dari pelaksanaan yang kurng lebih 40 hari ini dimulai dari September 2016- Februari 2017..

Gambar 11 : Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik (Sumber : Data Pribadi)

4.3 Bahan Dan peralatan Kerja

Bahan bangunan dan peralatan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjuang pelaksanaan suatu proyek. Tinjauan bahan dan peralatan proyek selalu faktor dana dan pengorganisasian proyek yang semakin luas. Disamping itu, penggunaan peralatan yang lengkap dan tepat merupakan sarana yang menentukan. Hal ini berarti penggunaan alat harus melalui perhitungan tepat dan cermat agar dicapai tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.

Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian berkaitan dengan penggunaan peralatan, yaitu :

- Kondisi harus siap pakai

-Penempatan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran pekerjaan

-Kapasitas dan jumlah alat yang tersedia harus disesuaikan dengan kebutuhan.

4.3.1 Pekerjaan pelaksanaan

Dalam pekerjaan finishing dperlukan Alat-alat ukur yang digunakan dalam pekerjaan proyek guna mempermudah dan dapat mempercepat pekerjaan dalam

(3)

a. Pesawat Theodolic

Adalah alat untuk mengukur dua buah sudut vertikal dan horisontal, seperti yang digunakan dalam jaringan segitiga

Gambar 12 : Pesawat Theodolic (Sumber : noerhafidz.wordpress.com)

b. Pesawat Waterpass

Untuk mencari ketinggian titik pada suatu lokasi beserta jaraknya, mengetahui ketinggian (elevasi) dan beda tinggi dari beberapa titik disuatu lokasi kerja.

Gambar 13 : Pesawat Waterpass (Sumber : http://putrakfc.blogspot.co.id)

c. Rol Meter

Alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan panjang, juga dapat mengukur sudut, membuat sudut siku dan lingkaran.

(4)

Gambar 14 : Rol Meter (sumber : www. tokootomotif.com)

d. Waterpass tangan

Menentukan beda tinggi antara titik-titik di permukaan atas permukaan bumi secara teliti.

Gambar 15 : Waterpass Tangan (Sumber : khedanta.files.wordpress.com)

e. Palu karet

Palu ini digunakan untuk pekerjaan plat, misalnya untuk meratakan permukaan plat tanpa meninggalkan goresan.

Gambar 16 : Palu Karet (sumber : rudydewanto.com)

(5)

4.3.2 Alat-alat ringan

a. Palu

Palu ini terdiri dari 2 bagian, bagian muka yg rata digunakan untuk memukul paku, sedang bagian cakar digunakan untuk mencabut paku.

Gambar 17 : Palu (Sumber : rudydewanto.com )

b. Unting-unting

Untuk mendapatkan/mencari garis tegak (vertikal), garis datar yang berada di bidang tegak lurus, untuk mendapatkan letak titik tegak lurus dibawah suatu titik diatasnya.

Gambar 18 : Unting-unting (Sumber : khedanta.files.wordpress.com )

c. Sarung tangan

Salah satu perlengkapan keamanan dalam pekerjaan proyek

Gambar 19 : Sarung tangan (Sumber : ralali.com )

(6)

4.3 Metode Pelaksanaan

Dalam pengerjaan sebuah pekerjaan diperlukan sebuah sistem pengerjaan yang baik agar hasil dari suatu pekerjaan pada proyek bisa berjalan dengan baik, berikut syarat serta pengerjaan sebelum dimulainya pekerjaan.

 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan pada tukang:

1. Tukang mengerti dalam lingkup pekerjaan yang ingin dikerjakan 2. Memiliki peralatan yang komplit

3. Dapat membaca gambar kerja 4. Terampil

 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan : 1. Ada gambar kerja/Shop Drawing 2. Mempelajari gambar kerja 3. Menyiapkan lahan/pembersihan 4. Menyiapkan alat ukur

5. Menyiapkan alat ukur

6. Menyiapkan bahan yang diperlukan

 Pekerjaan Pelaksanaan : 1. Marking posisi lantai 2. Pasang ukuran start point 3. Pasang garis standart larangan 4. Cek elevasi lantai

(7)

4.4 Pekerjaan Praktek Bidang Finishing

4.4.2 Analisa pekerjaan Plester Dinding

1. LingkupPekerjaan

a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenagakerja,bahan- bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagiandalam dan luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar dan sesuai dengan pengarahan Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi dilapangan.

2. Persyaratan dan bahan

a. Semen Portland yang digunakan harus dari satu produk,mutu I dan yang disetujui Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Knstruksi serta memenuhi NI-8.

b. Pasir harus emenuhi NI-3 Pasal 14dan PUBI 1982

c. Air harus memenuhi N-3 Pasal 10. Campuran untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih danmelalui ayakan 1,6-2 mm.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. Seluruh Plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1:5 kecuali pada dinding batu trasram /rapat air.

b. Pada dinding batu bata trasram/rapat air di plester dengan aduk campuran 1:3.

c. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan.

d. Material lainyang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan disetujui Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

e. Semen Portland yang dikirimke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya,

(8)

bertuliskan type dan tingkatannya dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.

f. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi sesuai jenis yang disyaratkan dari pabrik.

g. Semua baha sebelum dierjakan harus ditunjukan kepada Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.

h. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa diharuskan memeriksa site/lapangan yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaraan untuk dimulainya pekerjaan.

i. Bila ada kelainan dalam hal apapunantara gambar, spesifikasi melaporkan kepada Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan sebelum kelainan diselesaikan.

j. Tebalplesteran 1,5 sampai 2 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15cm atau sesuai yang ditunjukan dalam detail gambar.

k. Ketebalan plesteran yang melebihi 2cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Konsultan Manajemen Konstruksi.

l. Untuk setiap pertemuan permukaan dalam satu bidang datar yang berbeda jenisnya, harus diberi/dobuat nat(tali air) dengan ukuran lebar 7mm dalamnya 5mm, kecuali bila ditentukan lain

m. Plesteran halus (Acian) digunakan campuran semen adan air sampai mendaatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari(kering betul).

n. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, degnan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melinddungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah penyerapap air secara cepat.

(9)

o. Penyedia Jasa Wajib memperbaiki/mengulang/ menggantibila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan (dan masa garansi),atas biaya penyedia Jasa selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik/pemakai.

p. Padapertemuan antara dinding bata dengan komponen beton struktur, harus diberi tali air sedalam 3cm selebar 1cm, kemudian kedalamanair tersebut disisipkan styrofoam 1x2 cm dan bagian terluar diisi dengan silicon rubber sealant.

4. Syarat pemeliharaan a. Perbaikan

 Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidakmenggangu pekerjaan finishing lainnya.

 Kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan,maka penyedia jasa wajib memperbaiki sampai dinyatakam dapat diterima oleh Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

 Biaya yang timbul untukpekerjaan perbaikan di tanggung oleh Penyedia jasa

b. Pengamanan

Penyedia jasa wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.

5. Syarat Penerimaan

a. Penyedia Jasaharus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan ketentuan perencanaan serta persetujuan Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

b. Hasil pemasangan pasangan, plester dan acian harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukanaan rata tidak bergelombang.

c. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding : 1mm/m2 permukaan bidangkerja.

d. Pelaksanaan plesteran harus rata, sambungan antara satu dengan yang lain harus rapih.

(10)

Hasil Akhir tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktip yang kokoh.Penyelesaian hubungan dinding panel dengan pekerjaan finishing lainnya harus rapi.

6. Permasalahan

 Kurang baiknya acian sehingga beberapa dari hasilnya ada yang masih retak

 Pekerjaan yg bermasalah lainnya membuat harusnya pengulangan plesteran.

Gambar 20: pengulangan plester

4.4.3 Analisa pekerjaan Lantai Screed

1. Lingkup pekerjaan :

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan-bahan peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan lantai screed dilakukan meliputi bawah finishing lantai dan untuk seluruh detail sepertiyang disebutkan/ditunjukan dalam gambar dan

(11)

sesuai dengan petunjuk Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Persyaratan bahan :

a. Semen Portland yang digunakan harus mutu terbaik type dari satu hasil produk yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi serta memenuhi syarat-syarat dalam NI-8 SII 0013-8dan ASTM C150-78A

b. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11 dam SII 0404-80.

c. Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 9, AFNOR P18- 303 dan NZS 3121/1974.

d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam NI-2, NI-8 dan PUBI 1982.

3. Syarat-syarat pelaksanaan :

a. Bahan yangdigunakan dalam pekerjaan in sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.

b. Apabila dianggap perlu Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi dapat meminta untuk melakukan tes laboraturium yang dilakkukan terhadap contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan bahan

c. Lantai Screed dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas daripengaruh oleh pekerjaan yang lain.

d. Setela dibersihkan alas apisan dibasahai (semalam dan setelah kering dilapis cairan semen (air semen maksimum 20 menit, selanjutnya screed dicor).

(12)

e. Bahan dan metode lantai screed harus sesuai persetujuan Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

f. Pekerjaan Lantai screed harus diberi naad pencegah retak dengan jarak nat kurang lebih 7m. Pola naad harus atas petunjuk dan persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

Gambar 21 : Sebelum Lantai Screed

Gambar 22 : Hasil Pekerjaan Screed

(13)

4.4.4 Analisa pekerjaan Kusen Jendela Alumunium

1. Lingkup Pekerjaan

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan , peralatan dan alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaa, hinggu dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi kusen, jendela serta detail yang disebutkan dalam gambar dan sesuai dengan petunjuk Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Persyaratan Bahan a. Bahan : Alumunium

b. Ukuran profil : lebar 4” dengan ketebalan minimal 1,3mm. Merk ditentukan seuai dengan yang tertera dalam daftar material RKS.

c. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil tes, minimum 100 kg/m2

d. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.

e. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela bakaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran dengan tinggi dan lebar 1mm dan diagonalnya 2mm

f. Accessories : sesuai dengan yang ditentukan oleh standart pabrik.

3. Syarat Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pelaksanaan penyedia jasa diwajibkan meneliti gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat contoh jadi dengan skala gambar 1:1, untuk sebagian tipe kusen yang dtentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

b. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum peerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitsa, bentuk dan ukuran.

(14)

c. Semua frame kusen, jendela dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

d. Pemotongan alumunium dan stainless steel hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disaarnkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkankerusakan pada permukaannya.

e. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuatdan teliti degan sekrup, rivet, sealent dan harus cocok. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

f. Angkur-angkur untuk rangkakusen alumunium terbuat dari steel plate setebal minimal 2mm dan 1,2 mm ditempatkan pada interval 60mm g. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti

karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100kg/m2.

Celah antara kaca dan sistem kusen alumunium dan stainless steel harus ditutup oleh sealant.

h. Disyaratkan bahwa kusen alumunium dilengkapi oleh kemungkinan kemungkinan sebagai berkut

 Dapat menjadi kusen untuk kaca mati

 Daat cocok dengan jendela terbuka/swing dan dapat dipasang door closer.

 Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless

 Mempunyai accesories yang mampu mendukung kemungkinan diatas.

i. Untuk fitting hardware dan reinforcing material yang mana kusen alumunium akan kontakdengan besi, tembaga atau lainnya maka

(15)

permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.

j. Toleransi pemasangan kusen alumunium di satu sisi dinding adalah 10- 25mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.

k. Khusus untuk pekerjaan jendela terbuka/swing alumunium agar diperhatikan sebelum rangka kusen terpasang.permukaan bidang dinding horizontal (perlubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.

l. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoan udara hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan double door.

m. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.

n. Tepi bawah ambang kusen ecterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

o. Penyedia Jasa wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan persetujuan Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum pekerjaan dimulai.Biaya pengadaan mock-up menjadi tanggungjawab penyedia Jas. Mock-up yang disetujui akan dipakai sebagaibahan patokan pemeriksaan dan penerimaanhasil pekerjaan ini.

4. Syarat penerimaan

Penerimaan pekerjaanini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Hasil pekerjaan kusen alumunium yang di pasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya, terjamin krapihannya, dan tidak cacat

(16)

dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan.

b. Semua kegiatan pelaksanaan tela memenuhi persyaratan gambarperancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

Gambar 23 : Kusen alumunium

4.4.5 Analisa pekerjaan Plafond Gypsum Board

1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan ini dilakkan meliputi pemasangan langit-langit pada seluruh area langit-lagit sesuai yang diebutkan/ditunjukan dalam gambar dan sesuai petunjuk Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Persyaratan bahan a. Bahan rangka :

Sebagai rangka langit-langit digunakan rangka hollow/metal Fouring yang diijinkan oleh pabrik pembuata gypsum.

 Bahan : Galvanized Steel (anti karat)

 Memenuhi persyaratan SII 0137-80/SII 0884-83, JAPAN Standart : JIS G3302.AmericanStandart : ASTM A.525/1526/A.527/A.528

(17)

 Lapisan pelindung minimal 15 micron b. Penutup langit-langit :

Digunakan gypsum board yang bermutu baik, tebal = 9m. Gypsum boardtipe fire stop berfungsi sebagaibahan sound proof, memenuhi standart american Specification untuk gypsum wall board ASTM C-36, dengan fire ressistance 3 jam.

c. Bahan finishing penutup langit-langit :

Finishing penutup langit-langit yang digunakan car dari bahan dasar cat yang bermutu baik produk yang telah disetujui Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.Sebelum pengecatan, semua sambungan/pertemuan harus rata dan halus(Ditreatment). Langit –langit gypsum ini difinish dengan cat Acrylic Emulsion

3. Syarat –syarat pelaksanaan

a. Rangka langit-langit besi hollow dengan penggantung besi blat diameter 8mm yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung terikat kuat pada beton, dinding ataurangka baja yang ada.

b. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai denganpola yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar dengan memperhatikan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangkan.

c. Bidang pemasangan bagian rangka langit harus rata, tidak cembung , kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain sesuai gambar.

d. Setelah seluruh rangka terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang bergelombang,dan batang- batang rangka harus saling tegak lurus.

e. Bahan penutup langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang dipersyaratkan dengan pola pemasanagn sesuai yang ditunjukan dalam gambar.

f. Pertemuan antara bidang langit dan dinding, digunakan bahan sepeti yang ditnjukan padagambar.

(18)

g. Hasil pemasangn penutup langit harus rata,tidak melendut

h. Seluruh antara permukaan langit dan dinding dipasang list profil dari bahan gypsum dengan bentuk dan ukuran yang sesuai di gambar.

i. Gypsum board yang dipasasng adalah gypsum yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukura masing-masing unit yang sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

j. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar unit itu dan setelah gypsum sudah terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpassdan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board tidak terlihat.

k. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuatmanhole/acces panel di langit-langit yang bisa dibuka ,tanpa merusak gypsum board disekelilingnya untuk keperluan pemeriksaan/pemeliharaan ME.

l. Pkerjaan ini dikerjakan oleh penyedia Jasa yang berpengalaman dan dengan tenaga-tenaga ahli.

m. Sebelum melakukan pekerjaan pekerja diwajibkan meneliti gambar-gabar terlebih dahulu untuk mempelajari pola layout, cara pemasangan, mekanisme dan detail sesuai gambar.

4. Syarat pemeliharaan

 Penyedia jasa wajib mengadaka perlindungan/pengamanan terhadap hasil pekerjaan yang sudah terpasang.

 Untuk itu penyedia jasa harus megadakan koordinasi dengan pihak finishing lainnya

5. Syarat penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan standart toleransi pemasangan permukaan : penurunan 1mm untuk luasan 1mx2m pada titik tengah.

(19)

b. Hasil pekerjaan langit-langit yang dipasang harus rapih, rata untuk seluruh permukaan tidak terdapat fle/kotor/gompal.

c. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

Gambar 24 : Rangka Plafond

Gambar 25 : Plafond yang sudah terpasang

(20)

Gambar 26 : Plafond dilubangi untuk ventilasi kamar

4.4.6 Analisa pekerjaan Pengecatan Dinding

1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat bantulainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

2. Persyaratan bahan

a. Bahan lapisan/coating dasar : Mill putih dari produk lokal

b. Cat vinyl Acrylic emulsion digunakan sebagai cat finishing dinding dalam dan weather shield untuk dinding luar yang ditunjukan dalam gambar atas petunjuk Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

c. Warna : ditentukan kemudian d. Pengencer : air bersih maksimal 20%

e. Pengeringan :min setelah 4 jam lapis berikutnya dapat dilakukan

f. Sistem pengecatan : min 3 lapis atau sesuai dengan standart yang dikeluarkan oleh produsen cat.

3. Syarat –syarat pelaksanaan

a. Bahan yang dipergunakanterlebih dahulu harus diserahkan contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

(21)

b. Penyedia jasa harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dummy/contoh kepada Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan

c. Semua bidang dinding, kecali bidang yang diexpose, dilapis/dirender dengan pola acale menggunakan “skin Cost” mill putih, yang merupakan campuran 7 bagianmill putih dan 2 bagian semen.

d. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamuur terlebih dahulu.sebelum di plamir, plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak dan telah disetujui Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

e. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda yang mempengaruhi pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam

4. Syarat Pemeliharaan

Apabila pada permukaan yang telah dicat terkena noda/kotoran, maka harus segera dibersihkan.

5. Syarat penerimaan

Hasil pengecatan pada setiap permukaan logam harus rapi dan rata (tidak belang)

4.4.7 Analisa pekerjaan Sanitair

1. Lingkup pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat bantulainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada tempat dan ruangan yang dinyatakan/ ditunjuk pada gambar dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Persyaratan Bahan

a. Perlengkapan sanitair untuk toilet karyawan dan publik menggunakan produk TOTO atau setara dan disetujui oleh Tim Pengawas Lapangan dan Konsultan Manajemen Konstruksi.

b. Semua material harus memenuhi, ukuran, standart dan didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.

Gambar

Gambar 12 : Pesawat Theodolic  (Sumber : noerhafidz.wordpress.com)
Gambar 14 : Rol Meter  (sumber : www. tokootomotif.com)
Gambar 17 : Palu  (Sumber : rudydewanto.com )
Gambar 20: pengulangan plester
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) terutama yang memilih

Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar

Keterangan Khusus pada Reaktivitas : Juga tidak sesuai dengan logam bubuk halus (aluminium, tembaga, kromium, besi, kuningan seng, nikel, timah, mangan, magnesium, antimon),

Berdasarkan penelitian dan hasil uji yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran

Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut: (1) meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka secara teratur karena

Siswa Baru yang diterima Menurut Sekolah Asal dan Jenis Kelamin Status Sekolah.. Kombi nasi

Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan PP SNP Pasal 8 Ayat (3), yang berkaitan dengan ketentuan mengenai kedalaman muatan kurikulum; Pasal 10 Ayat (3), yang berkaitan dengan