• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI MORAL DALAM NOVEL CAHAYA DI PENJURU HATI KARYA ALBERTHIENE ENDAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "NILAI MORAL DALAM NOVEL CAHAYA DI PENJURU HATI KARYA ALBERTHIENE ENDAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI MORAL DALAM NOVEL CAHAYA DI PENJURU HATI KARYA ALBERTHIENE ENDAH

Nur Layla Alawiyah

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember

Email: laylaalawiyah04@gmail.com

ABSTRAK

Nilai Moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum menjadi perbuatan sikap kewajiban akhlak budi pekerti dan susila. Karya sastra ditulis untuk menceritakan suatu persoalan dalam kehidupan dan menyampaikan suatu nilai-nilai tertentu yang dituangkan dalam cerita oleh pengarang. Secara garis besar persoalan hidup dalam kehidupan manusia itu dapat dibedakan dalam persoalan tertentu, yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia degan alam, hubungan manusia dengan tuhan. Aspek moral ini bisa dikaji salah satunya dalam sebuah novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana nilai moral dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan nilai moral yang terkandung dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah yang menunjukkan nilai moral. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah.

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.

Hasil analisis penelitian menunjukan kajian karya sastra lebih luas khususnya dalam nilai moral.

Nilai moral yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri yang terdiri dari percaya diri, mawas diri, bertindak hati-hati, pengendalian diri, berani mengakui kesalahan, penuh kasih, keterbukaan, berlaku adil, keandalan, bekerja keras, senang hidup sederhana, kerendahan hati. Hubungan manusia dengan sesama manusia yang terdiri dari jujur terhadap orang lain, berbakti kepada orang lain, mengabdi kepada orang lain, tolong menolong, pertalian persahabatan. Hubungan manusia dengan Alam yaitu menjaga dan melestarikan alam.

Hubungan manusia dengan Tuhan yang terdiri dari berbaik sangka kepada Tuhan, Cinta dan ikhlas kepada Tuhan.

Karya sastra banyak mengandung nilai-nilai di dalamnya yang bermanfaat bagi pembaca, salah satunya yaitu nilai moral. Nilai moral sendiri juga menjadi tolak ukur manusia dalam bertingkah laku. Nilai moral yang diberikan oleh pengarang melalui cerita merupakan petunjuk bagi pembaca tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan seperti sikap dan tingkah laku. Sebuah karya sastra khususnya novel banyak mengandung nilai-nilai moral yang disampaikan oleh pengarang. Penyampaian moral dalam karya sastra tersebut dapat kita temukan dari berbagai sikap dan tingkah laku setiap tokoh

Kata kunci : Nilai Moral, Novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah

(2)

PENDAHULUAN

Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini, 1991, hal. 3). Suatu hasil karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sastra bila di dalamnya terdapat kesepadanan antara bentuk dan isinya (Mihardja, 2012, hal. 2). Karya sastra terbagi menjadi puisi, cerpen, pantun, dan novel, akan tetapi dalam penelitian ini objek yang dikaji yaitu berupa novel.

Novel secara umum dapat diidentifikasi sebagai sebuah karangan yang memaparkan ide, gagasan atau khayalan dari penulisnya. (Nurgiyantoro, 2012, hal.

9). Menurut Nurgiyantoro (2012, hal.

4) mengatakan novel adalah sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinher, yang dibangun melalui unsur intrinsikinya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan) latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya, tentu saja bersifat imajiner. Dalam novel terdapat 2 unsur pembangun yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Menurut Nurgiyantoro (2012, hal.

23), unsur intrinsik adalah unsur- unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Sedangkan unsur

ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.

Dalam novel banyak kita jumpai nilai-nilai kehidupan, salah satunya adalah nilai moral. Moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum menjadi perbuatan sikap kewajiban akhlak budi pekerti dan susila (Nurgiyantoro, 2012, hal.

320). Pengertian moral tersebut sejalan dengan definisi moral menurut Andri Wicaksono (2014, hal. 334) yang mengatakan moral adalah aturan kesusilaan yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan dan tingkah laku yang baik. Jenis ajaran moral itu sendiri dapat mencakup masalah dalam kehidupan sehari-hari, misalnya persoalan dalam kehidupan manusia, dan persoalan yang mencakup harkat dan martabat manusia.

Menurut Nurgiyantoro (2012, hal. 323-324), secara garis besar persoalan hidup dalam kehidupan manusia itu dapat dibedakan dalam persoalan tertentu, yaitu (1) hubungan manusia dengan diri sendiri, (2) hubungan manusia dengan manusia lain, (3) hubungan manusia degan alam, (4) hubungan manusia dengan tuhan. Jenis hubungan-hubungan tersebut masing-masing dapat dirinci ke dalam detil-detil wujud yang lebih

(3)

khusus. Alasasan peneliti memilih nilai moral dalam penelitian ini yaitu karena nilai moral adalah ajaran baik atau buruk dalam kehidupan manusia. Nilai moral itu sendiri dapat menjadi tolak ukur manusia dalam bertingkah laku. Nilai moral juga mudah ditemukan dalam kehidupan nyata, sedangkan dalam karya sastra nilai moral itu disampaikan melalui sikap dan tingkah laku tokoh-tokohnya.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif tidak semata-mata mendeskripsikan, tetapi yang lebih penting adalah menemukan makna yang terkandung dibaliknya, sebagai makna tersembunyi, atau dengan sengaja disembunyikan, seperti mengapa kesadaran itu kurang, cukup dan sebagainya. Metode deskriptif ialah metode dengan cara terlebih dahulu menguraikan objek penelitian kemudian menganalisis dengan menggunakan teori-teori tertentu hingga mendapatkan hasil.

Alasan pemilihan penelitian kualitatif, menggunakan metode deskriptif analisis dalam penelitian ini dikarenakan peneliti berusaha

mencoba meneliti dan

mendeskripsikan mengenai nilai moral dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah yang meliputi hubungan manusia dengan diri sendiri,

hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhan.

Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung nilai-nilai moral yang terdapat dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah. Data yang dianggap mengandung nilai-nilai moral bisa digambarkan dengan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia degan alam, hubungan manusia dengan Tuhan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah teks yang mengandung nilai moral berupa hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan tuhan dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah yang diterbitkan oleh Andi Publisher, di Jakarta pada tahun 2018. Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah terdapat 438 halaman yang akan diteliti.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik reduksi data.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Namun peneliti juga dibantu dengan instrumen penunjang berupa tabel instrumen pengumpulan data, sehingga memudahkan peneiti dalam

(4)

menganalisis data yang telah ditentukan.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pemaparan dalam bentuk deskriptif terhadap masing-masing data yang diperoleh.

Dalam penelitian ini teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan peneliti adalah menggunakan peningkatan ketekunan. Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap daftar data hasil temuan kategori nilai moral yang meliputi hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan tuhan dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah.

PEMBAHASAN

Dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah tersebut terdapat nilai moral terdiri dari, (1) Hubungan Manusia Dengan Diri Sendiri, (2) Hubungan Manusia Dengan Sesama Manusia, (3) Hubungan Manusia Dengan Alam, (4) Hubungan Manusia Dengan Tuhan. Berikut adalah hasil analisis nilai moral dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah.

a. Hubungan manusia dengan diri sendiri

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki kaidah yang sepatutnya dipatuhi oleh dirinya sendiri dalam melakukan tindakan, ataupun perbuatan. Menurut Nurhadi

(dalam Wicaksono, 2017, hal. 343) keutamaan moral sehubungan dengan batin atau kata hati manusia untuk perbuatan baik meliputi kerendahan hati, penuh percaya diri, keterbukaan, kejujuran, kerja keras, keandalan, dan penuh kasih. Nilai moral yang terkandung dalam hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri antara lain:

pengendalian diri, mawas diri, berani mengakui dosa, atau perbuatan salah, senang hidup sederhana, bertindak wajar dan jujur, bekerja keras, percaya diri, bertindak hati-hati, dan berlaku adil.

(1) Percaya Diri

Dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah percaya diri digambarkan oleh sikap Wim. Percaya diri yaitu meyakinkan kemampuan diri sendiri dalam melakukan sesuatu. Saat Wim bercerita dengan Tiong disekolah dan berusaha mengejar ketertinggalannya disekolah. Wim dengan rasa percaya diri kalau dirinya pasti naik kelas.

b. Hubungan Manusia Dengan Sesama Manusia

Menurut Nurhadi (dalam Wicaksono, 2017, hal. 343) nilai sosial mengacu pada hubungan individu dengan individu yang lain dalam sebuah bermasyarakat.

Bagaimana seseorang harus bersikap, bagaimana cara mereka menyelesaikan masalah dan menghadapi situasi tertentu juga termasuk dalam nilai sosial. Nilai

(5)

moral yang terkandung dalam hubungan antara manusia dengan sesama manusia meliputi jujur terhadap orang lain, pertalian persahabatan, tolong menolong, kewajiban berbakti atau mengabdi kepada orang lain dan melaksanakan peraturan pemerintah.

(1) Tolong Menolong

Dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah terdapat sikap tolong menolong sesama teman. Sifat tolong menolong sejatinya adalah membantu sesama manusia. Membantu dengan rasa yang tidak pamrih dan membantu tanpa mengharapkan imbalan.

Manusia adalah wujud dalam makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri sehingga tolong menolong adalah wujud rasa simpati yang besar dan tidak bisa lepas dalam diri manusia. Saat Wim dan teman-teman kosnya jalan-jalan ke Malioboro untuk berbelanja kebutuhan sehari- hari. Wim hampir tak pernah membeli apapun karena tidak memiliki uang. Lalu teman satu kos Wim menawarkan untuk membeli shampoo. Karena Wim tidak memiiki uang, temannya tersebut akan membelikan shampoo itu pakai uangnya terlebih dahulu. Sikap teman satu kos Wim tersebut menunukkan rasa tolong menolong.

c. Hubungan Manusia Dengan Alam

Menurut Nurhadi (dalam wicaksono, 2017, hal. 352), mengatakan bahwa manusia

mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam semesta yaitu menjaga dan melestarikan semua sumber alam untuk menghindari semua bencana yang disebabkan kecerobohan serta dapat mendapatkan alam semesta dalam alam kehidupan dengan memperhatikan agar dapat berjalan menurut kodratnya. Nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan alam meliputi pemanfaatan sumber daya alam, menjaga dan melestarikan alam.

(1) Menjaga dan Melestarikan Alam Dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah digambarkan suasana Kota Yogya pada tahun 1968 yang masih lestari karena masyarakat sekitar masih menjaga dan melestarikan alam.

Melestarikan alam adalah upaya dalam melindungi jagat raya dan isinya. Cara melestarikan alam tidak hanya menanam tumbuhan tetapi menjaga alam agar ekosistem tumbuh seimbang untuk menghindari bencana dan selalu terlihat indah.

Saat Wim berada di kota yogya karena ia kuliah di UGM. Ia menceritakan yogya memiliki keindahan yang begitu murni di tahun 1968. Hal tersebut menunjukkan pada tahun 1968 kota yogya masih terjaga kelestarian alamnya sehingga keindahannya terlihat murni.

d. Hubungan Manusia Dengan Tuhan

Menurut Nurhadi (dalam Wicaksono, 2017, hal. 343) Nilai-

(6)

nilai religius yang terkandung dalam karya sastra dimaksudkan agar penikmat karya sastra tersebut mendapatkan renungan-renungan batin dalam kehidupan yang bersumber pada nilai-nilai agama.

Sedangkan Mansyur (dalam Wicaksono, 2017, hal. 344) mengemukakan bahwa akhlak manusia kepada Tuhan adalah Akhlak Manusia kepada Tuhan meliputi: (1) cinta dan ikhlas kepada Tuhan (2) berbaik sangka kepada Tuhan (3) rela atas qadla dan qadar Tuhan (4) bersyukur atas nikmat Tuhan (5) bertawakal kepada Tuhan (6) senantiasa mengingat Tuhan (7) dan melaksanakan perintah Tuhan.

(1) Cinta dan Iklhas Kepada Tuhan Dalam novel Cahaya di Penjuru Hati Karya Alberthiene Endah digambarkan sikap Lili yang mengajak Wim sembahyang bersama di gereja sebagai bentuk cinta dan iklhas kepada Tuhan. Cinta kepada Tuhan berarti mengutamakan segala sesuatu yang disenangi Tuhan di atas diri, jiwa dan harta benda, lalu ketaatan kepada Tuhan dalam kesendirian dan keramaian, kemudian kesadaran diri akan kelalaian dalam mencintai Tuhan.

Saat Lili istri Wim memberi nasihat kepada Wim saat mereka melakukan sembahyang bersama di gereja GPDL Lempuyangan. Lili berkata pada Wim bahwa doa bukan hanya sumber ketentraman tetapi juga pengalir mukjizat. Sikap Lili tersebut

menunjukkan bahwa Lili cinta dan ikhlas kepada Tuhan.

SIMPULAN

Karya sastra banyak mengandung nilai-nilai di dalamnya yang bermanfaat bagi pembaca, salah satunya yaitu nilai moral. Slogan yang mengatakan sastra adalah cerminan kehidupan dipandang merupakan keniscayaan untuk menganalisis nilai-nilai moral di dalamnya. Nilai moral sendiri juga menjadi tolak ukur manusia dalam bertingkah laku. Nilai moral yang diberikan oleh pengarang melalui cerita merupakan petunjuk bagi pembaca tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan seperti sikap dan tingkah laku. Sebuah karya sastra khususnya novel banyak mengandung nilai-nilai moral yang disampaikan oleh pengarang.

Penyampaian moral dalam karya sastra tersebut dapat kita temukan dari berbagai sikap dan tingkah laku setiap tokoh

DAFTAR RUJUKAN

Darojah, I. 2013. Nilai Moral Dalam Novel 5CM. Thesis. Tidak Diterbitkan. Semarang:

Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Walisongo.

Elyana Setyawati. 2020. Analisis Nilai Moral Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Dalam Jurnal PBSI UNIBA. Volume 3. No 1. Hlm.

27-23. Pada Website : https://jurnal.pbsi.uniba-

bpn.ac.id/index.php/BASATAK

(7)

A/article/view/83 . Diakses Pada Minggu 19 Juli 2020. Pukul 13.45 WIB.

Endah, Alberhtiene. 2018. Cahaya di Penjuru Hati. Jakarta: Andi

Publisher

Kosasih E. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bandung:

Yrama Widya

Masterianti Hartati. 2016. Analisis Nilai Moral Yang Terkandung Dalam Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Dalam Jurnal

Pendidikan Bahasa. Volume 5.

No 1. Hlm. 138-151. Pada Website :

http://journal.ikippgriptk.ac.id/in dex.php/bahasa/article/view/306.

Diakses Pada Minggu 19 Juli 2020. Pukul 13.45 WIB.

Nur Kholis Hidayah. 2012, Nilai- Nilai Moral Dalam Novel Negeri 5 Menara Karya A.Fuadi. Hlm. 1-11. Pada Website : http://jurnal-

online.um.ac.id/data/artikel/artik el3888C70BD5AED39DC19466 40BF767988.pdf. Diakses Pada Minggu 19 Juli 2020. Pukul 11.30 WIB.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Ratna, N. K. 2015. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar Siswantoro. 2010. Metode Penelitian

Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.

Bandung : Penerbit Alfa Beta.

Wicaksono, Andri. 2017. Pengkajian Prosa Fiksi. Yogyakarta:

Garudhawaca

Referensi

Dokumen terkait

Analisis inkremental dilakukan dengan cara membandingkan hasil investasi yang diperoleh dari transaksi pinjaman pemegang saham antara ACSET dengan anak perusahaannya

Dalam menjalankan fungsi pengawasan pada masa persidangan II tahun sidang 2020 – 2021, Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Provinsi Jawa

Mekanisme pasar Islam ialah mekanisme pasar bebas dimana pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan harga pasar namun pemerintah disini berperan sebagai pengawas

Jadi, kegiatan dakwah Islamiyah di Aceh juga diharapkan dapat menggiring masyarakat untuk patuh pada Qanun-qanun Syari‟at Islam yang telah diberlakukan, seperti

Model dikatakan baik bilamana nilainya besar (mendekati 1). Dalam penelitian ini nilai yang diperoleh adalah 57,12%, ini menunjukkan bahwa model jalur dapat dikatakan baik. Nilai

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tulisan ini mencoba mengelaborasi lebih lanjut tentang : “Bagaimana Peran Komisi Pemilihan Umum (KPUD)

Penulis menyimpulkan bahwa klasifikasi tweet tentang pilkada serentak bahasa Indonesia memilki tingkat akurasi yang tinggi dengan hasil 98% dari pengujian label menggunakan

Oleh hal yang demikian, artikel ini menganalisis rangka kerja tadbir urus syariah dalam perbankan Islam di Malaysia yang merangkumi Majlis Penasihat Syariah sebagai