• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ujian Tesis KENDALI OPTIMAL PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) UNTUK MENGIKUTI LINTASAN DENGAN HALANGAN. Ahmad Zaenal Arifin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ujian Tesis KENDALI OPTIMAL PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) UNTUK MENGIKUTI LINTASAN DENGAN HALANGAN. Ahmad Zaenal Arifin"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ujian Tesis

KENDALI OPTIMAL PADA PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA) UNTUK MENGIKUTI LINTASAN DENGAN

HALANGAN

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019

Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

July 20, 2015

(2)

Daftar Isi

1 Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

2 Dasar teori Dan Kajian Pustaka Penelitian Sebelumnya Pesawat Udara Nir Awak

Model Kinematika PUNA tanpa Pengaruh Angin Teori Kendali Optimal

Penyelesaian dengan Prinsip Minimum Pontryagin Metode Dubins

3 Metodologi Penelitian

4 Pembahasan

Menentukan Kendali Optimal

Perencanaan Lintasan Geometri Dubins

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(3)

Rumusan Masalah

Rumusan Masalah

Bagaimana menentukan kendali optimal dalam sistem pesawat udara nir awak dengan waktu dan keadaan akhir tidak

ditentukan?

Bagaimana membuat algoritma lintasan pesawat udara nir awak menggunakan metode geometri Dubins dengan single-obstacle?

(4)

Batasan Masalah

Batasan Masalah

Ketinggian PUNA saat terbang dianggap konstan.

Penyelesaian kendali optimal menggunakan Prinsip Minimum Pontryagin.

Lintasan dibangkitkan dengan geometri dubins.

Jari-jari lintasan pada lingkaran pertama, obstacle , dan lingkaran kedua ditentukan.

Lintasan PUNA menggunakan halangan (obstacle) yang statis dan tunggal.

Jarak minimum PUNA terhadap obstacle ditentukan.

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(5)

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mendapatkan pengendali yang optimal agar pesawat udara nir awak mampu mengikuti lintasan yang telah direncanakan menggunakan geometri Dubins dengan waktu yang optimal.

(6)

Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tesis ini adalah sebagai berikut model lintasan dengan geometri Dubins dapat digunakan secara efektif untuk keamanan penerbangan dalam sistem pengawasan udara

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(7)

Penelitian Sebelumnya

Penelitian Sebelumnya

N.K. Dewi dan Subchan pada tahun 2010 Shika Hota dan D. Ghose (2009)

S.Subchan, B. White, dan A Tsourdos (2008)

(8)

Pesawat udara Nir Awak

Pesawat udara Nir Awak

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(9)

Model Kinematika PUNA

Gambar: Model kinematika PUNA tanpa pengaruh angin

(10)

Model Kinematika PUNA

˙x

˙y

˙ χ

=

 vasin χ vacos χ

˙ χ

 (1)

Kondisi awal dan Akhir

x (0) = x0 y (0) = y0 χ(0) = χ0 χ(tf) = χf =0 x (tf) = xf=0 y (tf) = yf = free Fungsi Tujuan

J = Z tgo

0

1dt = tgo (2)

bernilai minimum.

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(11)

Tujuan dari pengendali optimal adalah menentukan signal atau kendali yang akan diproses dalam sistem dinamik (model) dan memenuhi beberapa konstrain, dengan tujuan memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan (J) yang sesuai (Naidu, 2002).

Fungsi Tujuan, kendala dan syarat batas J (x ) = S (x (tf) , tf) +

Z tf

t0

V (x , u, t) dt (3)

C (x (t) , u (t)) ≤ 0 (4)

B (x (t)) ≤ 0. (5)

(12)

Langkah-langkah Penyelesaian dengan PMP i. Bentuk Hamiltonian, yaitu

H (x , u, λ, t) = V (x , u, t) + λ f (x , u, t) ii. Selesaikan persamaan kendali

∂uH (x , u, λ, t) = 0 untuk memperoleh u = u(x , λ, t) iii. Dapatkan Hamiltonian saat kondisi untuk variabel kendali

yaitu H(x , λ, t) = H (x , u, λ, t)

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(13)

lanjutan

iv. Selesaikan 2n persamaan state

˙x (t) = ∂λ H(x , λ, t)

dan persamaan co-state : ˙λ (t) = −∂x H(x , λ, t) dengan kondisi batas diberikan oleh keadaan awal dan keadaan akhir yang disebut kondisi transversality.



H+∂S

∂t



tf

δtf + ∂S

∂x



− λ(t)

0 tf

δxf = 0 (6) v. Substitusikan hasil-hasil dari langkah (iv) kedalam persamaan

u untuk memperoleh kendali optimal yang dicari.

(14)

poin utama Dubins Flyable Paths Feasible Paths

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(15)

Lintasan Geometri Dubins

Parameter input

a. Posisi awal PUNA Ps(xs, ys, θs) b. Posisi akhir PUNA Pf(xf, yf, θf) c. Penentuan jari-jari posisi awal rs

d. Penentuan jari-jari posisi akhir rf

(16)

Proses hitung panjang lintasan

a. Menentukan parameter input yang diharapkan yaitu posisi awal dan akhir PUNA

b. Menentukan koordinat titik pusat lingkaran awal Os(xcs, ycs) dan lingkaran akhir Of(xcf, ycf)

c. Jarak antara pusat lingkaran Os dan Of dihubungkan dengan garis yang disebut dengan garis pusat c yang dapat di hitung dengan geometri Euclidean.

d. Menentukan posisi koordinat tangent entry Ten(xTen, yTen) dan tangent exit Tex(xTex, yTex).

e. Dari di atas dapat dihitung panjang lintasan Dubins sebagai berikut :

LDubins = Larc,start + Lgarissinggung+ Larc,finish

LDubins = f (rs, rf)

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(17)

Existensi Lintasan Dubins

Eksistensi lintasan antara dua karakter lintasan Dubins ditentukan oleh adanya garis singgung antara busur. Garis singgung eksternal dan tangent exit menentukan keberadaan lintasan RSR dan LSL, sedangkan keberadaan lintasan RSL dan LSR ditentukan oleh garis singgung internal.

Garis singgung luar : (c + rs) > rf, rf > rs

Garis singgung dalam : c > (rs + rf) , rf > rs

(18)

Metodologi Penelitian Studi literatur

Mendapatkan Kendali Optimal

Membuat Algoritma Perencanaan Lintasan

Algoritma perencanaan lintasan geometri dubins tanpa halangan.

Algoritma untuk menghindari Halangan.

Mensimulasikan dengan Matlab.

Analisa Hasil.

Penarikan kesimpulan

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(19)

Langkah-langkah menentukan kendali optimal

1 Membentuk persamaan Hamiltonian

H (x, u, λ, t) = 1 + λ1(vasin χ) + λ2(vacos χ) + λ3u (7)

2 Meminimumkan H terhadap semua vektor kendali

∂H

∂u = 0

λ3 = 0 (8)

Fungi Pontryaginnya adalah

H (x(t), u(t), λ(t), t) ≤ H (x(t), u(t), λ(t), t)

(20)

tiga kondisi optimal pada lintasan

a. saat PUNA begerak melintasi busur dengan λ3 > 0 maka u = − ˙χmaks.

b. saat PUNA begerak melintasi busur dengan λ3 < 0 maka u = ˙χmaks.

c. saat PUNA begerak melintasi garis lurus λ3 = 0 maka u =??. dicari dengan fungsi switching

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(21)

lanjutan...

3. Menentukan Persamaan State dan Co-state State co-state

˙x = vasin χ ˙λ1 = 0

˙y = vacos χ ˙λ2 = 0

˙

χ = ˙χ ˙λ3 = −λ1vacos χ + λ2vasin χ 4. Memasukan kondisi batas diperoleh λ2(tgo) = 0 dari

persamaan co-state maka diperoleh

λ2 = 0 (10)

˙λ3 = −λ1vacos χ (11) Pada saat lintasan memasuki segmen garis lurus itu artinya

π

(22)

lanjutan...

5. Fungsi switching

∂H

∂u = S = ˙S = ¨S = · · · = 0 S = λ3= 0

S˙ = ˙λ3= 0 0 = −λ1vacos χ 0 = λ1vacos χ

S¨ = va˙λ1cos χ + vaχ sin χλ˙ 1

0 = va˙λ1cos χ + vaχ sin χλ˙ 1

− ˙λ1cos χ = χ sin χλ˙ 1

˙

χ = − ˙λ1cot χ λ1 = 0

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(23)

Jadi kondisi optimal pada lintasan adalah

a. saat PUNA begerak melintasi busur dengan λ3 > 0 maka u = − ˙χmaks.

b. saat PUNA begerak melintasi busur dengan λ3 < 0 maka u = ˙χmaks.

c. saat PUNA begerak melintasi garis lurus λ3= 0 maka u = 0.

(24)

Lintasan tanpa halangan

Gambar: Lintasan CLC-RSL

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(25)

dari gambar 2 diperoleh titik akhir yang nantinya digunakan sebagai parameter input

yf = y0− r sin (χ0) + 2r (12)

(26)

Lintasan RSR

Langkah-langkah menghitung pajang lintasan

1 Menentukan posisi awal (x0, y0) dan posisi akhir PUNA (xf, yf) yang mana yf diperoleh dengan persamaan (12), sudut hadap pesawat χ0 dan χf, dan jari-jari mnimum lingkaran r yang akan dibentuk.

2 Menentukan pusat lingkaran yang akan di bentuk dengan batas jari-jari mnimum dengan berbelok ke arah kanan posisi PUNA (searah jarum jam) pada lingkaran awal (xcs, ycs) dan lingkaran akhir (xcf, ycf) dengan rumus sebagai

(xcs, ycs) = 

x0− r cos χ0

2



, y0− r sin χ0

2



(xcf, ycf) = 

xf − r cos χf

2



, yf − r sin χf

2



Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(27)

Lanjutan...

lanjutan...

3. Menghitung jarak pusat antar lingkaran(l ) dengan geometri euclidean:

l = q

(xcs− xcf)2+ (ycs− ycf)2 (13) 4. Menganalisa kondisi eksistensi lintasan Dubins yang berbentuk

RSR dengan syarat batas : Jika |r − l | < r

5. Menentukan Sudut dari kemiringan (ψ) dapat dihitung sebagai berikut :

ψ = arctan ycf − ycs xcf − xcs



(14)

(28)

Lanjutan...

lanjutan...

Kemudian menentukan sudut yang dibentuk oleh garis l dan selisih jari jari lingkaran

φ = arctan |r − r | pl2− (|r − r |)

!

(15)

6. Menentukan titik akhir dari busur lingkaran awal(tangen exit) menentukan titik lintasan busur lingkaran akhir (tangen entry ). Namun sebelum menentukan titik maka harus ditentukan terlebih dulu sudut entry (φen) dan sudut exit (φex) dari sudut hadap PUNA ketika melalui titik tersebut.

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(29)

lanjutan...

lanjutan

Adapun perhitungannya sebagai berikut:

φen = φ +π

2 + ψ (16)

φex = φ +π

2 + ψ (17)

Sehingga dalam menentukan koordinat tangen entry dan tangen exit adalah:

TEN = (xcs+ r cos φen, ycs+ r sin φen) (18) TEX = (xcs+ r cos φex, ycs+ r sin φex) (19)

(30)

lanjutan...

lanjutan...

7. Selanjutnya menghitung panjang lintasan garis atau jarak titik tangen entry dan tangen exit dengan geometri euclidean

L = q

(xTEN − xTEX)2+ (yTEN − yTEX)2 (20) 8. Kemudian menghitung panjang lintasan busur lingkaran awal

dan lingkaran akhir untuk panjang busur lingkaran awal:

panjangbusur 1 = r ∗ χ0

2 − φex

(21) panjangbusur 2 = r ∗

χ0

2 − φen

(22)

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(31)

lanjutan...

lanjutan

Panjang lintasan total dapt dirumuskan sebagai berikut :

d = panjangbusur 1 + L + panjangbusur 2 (23)

(32)

Chitsaz, H. dan Levalle, M, 2006

Time-optimal Paths for a Dubins airplane, Cambridge University.

Dewi, N.K. dan Subchan,S, 2010

Perencanaan Lintasan Menggunakan Geometri Dubins pada Pesawat Udara Nir Awak(PUNA) , TA ITS, Surabaya.

Fahimi,F. 2008

Autonomous Robots : Modeling, Path Planning, and Control, Mechanical Engineering Department University of Alberta.

Canada.

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

(33)

Hota,S, dan Ghose, D, 2009

A Modified Dubins Method for Optimal Path Planning of a Miniature Air Vehicle Converging to a Straight Line Path, American Control Conference, USA.

Hota,S, dan Ghose, D, 2013

Time-Optimal Convergence to a Rectilinear Path in the Presence of Wind,

J Intell Robot Syst,Springer Science+Business Media Dordrecht, USA.

Naidu, S.D,2002

Optimal Control System,

(34)

Shanmugavel,M.2007,Path planning of multiple autonomous vehicles,

United Kingdom: Thesis of Department of aerospace,power, and sensor. Cranfield University

Shkel, A.M., dan Lumelsky, V, 2001 Classification of the Dubins set ,

University of California, USA.

Subchan, S. , White, B A., dan Tsourdos, A.,2008 Dubins path planning of multiple UAVs for tracking contaminant could,

Cranfield University, United Kingdom.

Ahmad Zaenal Arifin 1212 201 019 Ujian Tesis

Referensi

Dokumen terkait

Soedarso Pontianak sebagai rumah sakit rujukan di daerah Kalimantan Barat belum memiliki data mengenai pola distribusi PPOK berdasarkan usia, jenis kelamin, dan

Dalam artikel ini akan dibahas tentang cara untuk mengetahui suatu

graf 8-Bintang yang dibangun dari 2 graf lingkaran dimana salah satu simpul dari graf lingkaran menjadi pusat graf tersebut sedangkan simpul lainnya diberikan

Pengecualian berlaku bagi perjanjian jaminan fidusia, berupa piutang yang telah ada sebelum berlakunya undang- undang jaminan fidusia, alasan mengapa undang- undang jaminan

Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak

Tahap pertama adalah ovarium ikan Baung tingkat kematangan gonad (TKG) III dan IV yang berasal dari alam bertujuan untuk mengetahui tipe perkembangan

---__--- 2.' Menyetujui pelimpahan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan --- untuk menentukan gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya bagi para --- anggota Direksi Perseroan

Dalam pemikiran yang kurang lebih senada GHQJDQUHÀHNVLSHQXOLVGLDWDV%ULDQ(GPLV- ton dalam bukunya Forming Ethical Identities in Early Childhood Play (2008), berpendapat bahwa