• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI BPM HARYANTI ANNAS SINGOSARI MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI BPM HARYANTI ANNAS SINGOSARI MOJOSONGO BOYOLALI TAHUN 2012"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN

DI BPM HARYANTI ANNAS SINGOSARI MOJOSONGO BOYOLALI

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh :

SETYASIH TRI KURNIATI NIM. B09 048

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2012

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Nutrisi Selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas, Singosari, Mojosongo, Boyolali”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Ujian Akhir DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Yunia Renny Andhikatias, S.ST, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Ibu Sri Haryanti selaku Pimpinan BPM Haryanti – Annas, Mojosongo, Boyolali yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff Prodi DIII Kebidanan Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

(5)

v

6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh responden yang telah bersedia menjadi responden dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

(6)

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Setyasih Tri Kurniati NIM. B09 048

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN

DI BPM HARYANTI ANNAS SINGOSARI MOJOSONGO BOYOLALI

TAHUN 2012

xiii + 44 halaman + 14 lampiran + 4 tabel + 2 gambar ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup. Penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan eklampsia. Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu. Penyebab lain yang tidak langsung pada kematian ibu adalah Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan dan anemia pada kehamilan. Jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang baik, maka akan dapat berakibat janin lahir mati (perenatal death) dan bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal (low birth weight) yang dikenal dengan istilah Berat Badan Lahir Rendah

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dilakukan di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali pada bulan Juni 2012. Sampel dalam penelitian ini yaitu 52 responden dengan teknik sampling menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner.

Variabel penelitian menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan. Analisis data dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 5 responden (9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 37 responden (71,2%) yang dipengaruhi oleh informasi, usia, pengalaman dan sosial ekonomi.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Kebutuhan Nutrisi Kepustakaan : 18 literatur (tahun 2001 – 2012)

(7)

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

v Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka namun terkadang kita melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

- Alexander Graham Bell

v Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

v Bapak dan Ibu tercinta yang jauh di seberang pulau terima kasih atas doa restunya, kepercayaan dan cinta kasihnya selama ini.

v Mas Wakhid, mbak Leha, Mas Dwi, Om Darno, Bulek Han, Mami Ratmi dan Adik - adik sepupuku yang telah memberi doa dan support setiap langkahku.

v Buat seseorang diseberang pulau yang setia menemaniku selama 4 tahun ini terima kasih atas doanya, kepercayaan dan cinta kasihnya selama ini.

v Teman - teman seperjuangan angkatan tahun 2009 (Kanif, Rina, Siti, Evi, Eni, Ririn dan teman-teman di kelas 3A) terima kasih atas bantuan dan supportnya.

v Adik - adik satu kost ( Rohmah, Indah, Fitri) terima kasih atas supportnya.

v Almamater tercinta Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

(8)

viii

CURICULUM VITAE

Identitas

Nama : Setyasih Tri Kurniati

Tempat / Tanggal Lahir : Teluk Nilau, 21 April 1990

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dusun Teluk Nilau RT 03 Desa Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri No 19 Teluk Nilau Jambi Tahun 2002

2. SMP Negeri 1 Pengabuan Jambi Tahun 2005

3. SMA Negeri 1 Pengabuan Jambi Tahun 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2009/2010

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Keaslian Studi Kasus ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 6

(10)

x

1. Pengetahuan ... 6

2. Gizi Ibu Hamil... 13

B. Kerangka Konsep ... 22

C. Kerangka Konsep ... 23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Variabel Penelitian ... 30

G. Definisi Operasional ... 30

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 30

I. Etika Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 35

B. Hasil Penelitian ... 36

C. Pembahasan ... 37

D. Keterbatasan ... 42

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep ... 22 Gambar 2.2 Kerangka Teori ... 23

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1 Contoh Menu Seimbang pada Ibu Hamil ... 20 Tabel. 3.1 Kisi-kisi Pernyataan ... 27 Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 30 Tabel. 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Nutrisi

Selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo,

Boyolali ... 36

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Ijin Permohonan Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Kesediaan Menjadi Responden Lampiran 10. Koesioner Penelitian

Lampiran 11. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 12. Data Hasil Penelitian

Lampiran 13. Perhitungan Manual

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu

diperlukan upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26.0%, nifas 24% (Dinkes, 2011).

Penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan eklampsia. Selain itu, juga terdapat faktor lain yang dapat diistilahkan “4Terlalu “, yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil dan beberapa faktor fisiologis yang secara langsung dapat menambah angka tersebut (Saifuddin, 2006). Penyebab lain yang tidak langsung pada kematian ibu adalah Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan sebesar 19,1% dan anemia pada kehamilan sebesar 14,3%

(Sukernas, 2001).

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Salah satu faktor yang

mempengaruhi terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu (Depkes RI, 2007).

(15)

2

Dampak jika status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan baik juga dan kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin. Sebaliknya jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang baik, maka akan dapat berakibat janin lahir mati (perenatal death) dan bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal (low birth weight) yang dikenal dengan istilah Berat Badan Lahir Rendah (Kristiyanasari, 2010).

Studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Haryanti-Annas pada tanggal 20 Desember 2011 yang didapat dari buku registrasi ibu hamil tahun 2011 pada bulan Oktober - Desember jumlah kunjungan ibu hamil sebanyak 165 orang. Kemudian dari hasil wawancara yang dilakukan pada 10 ibu hamil didapatkan data sebanyak 5 orang (50%) mengaku tahu kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan sebanyak 5 orang (50%) mengaku tidak tahu kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Nutrisi Selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas, Mojosongo, Boyolali”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali?”

(16)

3

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali pada tingkat baik.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan khususnya ilmu nutrisi ibu hamil.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai pengalaman bagi penulis dalam melaksanakan penelitian dan wawasan peneliti mengenai kebutuhan nutrisi ibu hamil selama kehamilan.

(17)

4

3. Bagi Institusi

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dalam pembelajaran dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khususnya tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil.

b. Bagi BPM

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kebijakan dalam usaha promosi kesehatan khususnya tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian

Belum pernah dilakukan penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

F. Sistematika Penelitian

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi proposal karya tulis secara singkat meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, teori gizi ibu hamil meliputi pengertian gizi ibu hamil, tujuan diit gizi seimbang bagi ibu hamil, syarat diit gizi seimbang bagi ibu hamil, gizi ibu

(18)

5

hamil, status gizi ibu hamil dan dampak gizi kurang pada ibu hamil serta kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, alat penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(19)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

(20)

7

kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Hal ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, karena mengukur pengetahuan seseorang dapat dilakkan dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan. menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat melaksanakan materi tersebut secara benar, seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysys)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menerangkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari

(21)

8

penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari berbagai informasi yang ada misalnya dapat menyusun, menggunakan, meringkas dan menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah. Apabila

(22)

9

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern.

Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal.

Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya.

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense terkadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah

(23)

10

dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak.

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir.

h) Melalui jalan pikiran

Manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

2) Cara ilmiah atau modern

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi

(24)

11

langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :

a) Segala sesuatu yang positif yaitu gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian serta kemampuan baik di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.

(25)

12

Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena ada atau tidaknya interaksi timbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta dapat mengembangkan kemampuan mengambil

(26)

13

keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal.

2. Gizi Ibu Hamil

a. Pengertian gizi pada Ibu Hamil

Gizi atau disebut juga nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat nutrien (zat- zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya

serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi. Senyawa kimia yang terkandung dalam makanan dapat diserap dan digunakan untuk meningkatkan kesehatan tubuh, sehingga memungkinkan tubuh dapat menjalankan aktivitas fisik dan mental secara baik (Waryana, 2010).

(27)

14

Seorang yang hamil mengalami peningkatan metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat.

Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk tumbuh- kembang janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).

Menurut World Health Organization (WHO), jumlah energi tambahan selama kehamilan adalah sebesar sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari masing-masing trimester II dan III.

Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan angka 285 Kkal sehari selama kehamilan. Angka ini tidak termasuk penambahan akibat perubahan

temperatur ruangan, kegiatan fisik dan pertumbuhan (Waryana, 2010).

Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe atau Zat Besi. Jumlah Fe pada bayi baru lahir kira-kira 300 mg dan jumlah yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg. Selama kehamilan seorang ibu hamil menyimpan zat besi kurang lebih 1000 mg termasuk untuk keperluan janin, plasenta dan hemoglobin ibu sendiri (Kristiyanasari, 2010).

(28)

15

b. Tujuan Diit Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), tujuan diit gizi seimbang bagi ibu hamil, yaitu:

1) Memenuhi kebutuhan selama proses pertumbuhan janin.

2) Menunjang proses pertumbuhan berbagai organ ibu hamil yang mendukung proses kehamilan seperti pembesaran uterus dan mamae serta pertumbuhan plasenta.

3) Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil tetap optimal selama kehamilan, persalinan dan setelah persalinan.

4) Persiapan laktasi untuk meningkatkan produksi ASI

5) Menghindari cacat bawaan, Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan premature.

c. Syarat Diit Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), syarat diit gizi seimbang bagi ibu hamil, yaitu:

1) Cukup kalori, protein, lemak 2) Cukup vitamin dan mineral

3) Mudah dicerna dan tidak merangsang 4) Cukup serat dan cairan

d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), kebutuhan gizi ibu hamil adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan energi/kalori

a) Kebutuhan energi yaitu : 27.000-80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari

(29)

16

b) Kegunaan untuk pertumbuhan janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan lemak.

c) Sumber : sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu dan sagu.

2) Karbohidrat

a) Kebutuhan : sekitar 1.500 kalori

b) Kegunaan : Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi. Mengonsumsi cukup karbohidrat kompleks dapat mencegah sembelit.

c) Sumber : Bahan makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah serelia (padi-padian) dan produk olahannya juga kentang, umbi-umbian dan jagung

3) Protein dan Asam Amino a) Kebutuhan : 350-450 gram

b) Kegunaan : Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus serta penambahan volume darah.

c) Sumber : Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani dan nabati. Protein hewani meliputi : daging, ikan, unggas, telur dan kerang. Protein

(30)

17

nabati meliputi : kacana-kacangan seperti : tahu, tempe, oncom dan selai kacang.

4) Lemak

a) Kebutuhan : 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.

b) Kegunaan : Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan serta perkembangan sistem syaraf janin

c) Sumber : Bahan makanan sumber asam lemak Omega 3 antara lain kacang-kacangan dan hasil olahannya, serta jenis ikan laut lainnya, terutama ikan laut dalam

5) Vitamin

Vitamin dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : a) Vitamin yang larut dalam lemak

(1) Vitamin A

(a) Kebutuhan 25 mg/hari

(b) Kegunaan : Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit, organ dalam dan fungsi rahim

(c) Sumber : Sumber vitamin A adalah kuning telur, hati dan ikan. Sumber provitamin A atau karoten adalah wortel, labu kuning, bayam, kangkung dan buah- buahan berwarna kemerah-merahan.

(31)

18

(2) Vitamin D

(a) Kebutuhan : 10mg/hari

(b) Kegunaan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.

(c) Sumber: Ikan, Susu, Kuning Telur, Minyak Ikan, Mentega dan Hati

(3) Vitamin E

(a) Kebutuhan 15 mg (22,5 IU).

(b) Kegunaan : Anti Oksidan alamiah, mencegah perdarahan dan mencegah keguguran.

(c) Sumber : Biji-bijian, sayuran hijau, Hati dan telur.

b) Vitamin yang larut dalam air (1) Vitamin C

(a) Kebutuhan : 70 mg

(b) Kegunaan : Untuk mencegah anemia, berperan dalam pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka. Selain itu membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan stress, serta membantu penyerapan zat besi.

(c) Sumber : vitamin C adalah buah dan sayuran segar, antara lain jeruk, kiwi, papaya, bayam, kol, brokoli dan tomat.

(32)

19

(2) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino.

Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengatasi mual dan muntah.

(3) Asam folat

(a) Kebutuhan 400 mg/hari

(b) Kegunaan : dapat mencegah cacat tabung syaraf (Neural Tube Defects) seperti Spina Bifida.

(c) Sumber : Hasil ternak dan hasil olahannya seperti daging, hati, telur, keju, susu, kacang-kacangan dan sayur-sayuran.

6) Mineral a) Kalsium

(1) Kebutuhan : 1200-1500 mg/hari.

(2) Kegunaan : Untuk pembentukantulang dan bakal gigi janin yangdimulai sejak usia kehamilan 8 minggu.

(3) Sumber : susu dan produk susu lainnya seperti keju, yoghurt, teri, udang kecil dan kacang-kacangan.

b) Magnesium

(1) Kebutuhan : 320 mg.

(2) Kegunaan : Untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.

(33)

20

7) Contoh menu makanan seimbang pada ibu hamil

Menurut Kristiyanasri (2010), contoh menu makanan seimbang pada ibu hamil, meliputi :

Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil Bahan

Makanan

Porsi Hidangan Sehari

Jenis Hidangan Nasi 5 + 1 porsi Makan Pagi :

Nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang.

Sayuran Buah Tempe Daging Susu Minyak

Gula

3 mangkok 4 potong 3 potong 3 potong 2 gelas 5 sendok teh

2 sendok makan

Makan Selingan:

Susu1 gelas dan buah 1 potong sedang.

Makan Siang : Nasi 3 porsi (300 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi

Selingan:

Susu 1 gels dan buah 1 potong Makan Malam :

Nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi atau siang

Selingan : Susu 1 gelas

e. Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Hal ini dapat dilihat dari pertambahan berat badan ibu hamil selama trimester I sampai trimester III mengalami kenaikan berat badan sebanyak10-12 kg. Pada Trimester I kenaikan itu hanya kurang dari 1 kg, Trimester II kurang lebih 3 kg, sedangkan Trimester III kira-kira 6 kg. Kenaikan berat badan ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu yang

(34)

21

gemuk dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Kenaikan tersebut meliputi kenaikan komponen janin yaitu : pertumbuhan janin, plasenta dan cairan amnion (Waryana, 2010).

f. Dampak Gizi kurang pada ibu hamil

Menurut Waryana (2010), apabila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, sebagai berikut:

1) Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal.

2) Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

(35)

22

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: dimodifikasi Nototatmodjo (2010), Waryana (2010) Tingkat Pengetahuan ibu

hamil tentang kebutuhan nutrisi selama Kehamilan

Pengertian gizi ibu hamil

Tujuan diit gizi pada ibu hamil Syarat diit gizi pada

ibu hamil Kebutuhan gizi ibu

hamil

Dampak kekurangan pada gizi ibu hamil

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengetahuan : 1. Pendidikan

2. Media Massa /informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan

5. Pengalaman 6. Usia

Tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif :

1. Tahu (know)

2. Memahami (Comprehentio) 3. Aplikasi (Application) 4. Analisis (Analysys) 5. Sintesa (Syntesis) 6. Evaluasi (Evaluation)

(36)

23

C. Kerangka Konsep

Notoatmodjo (2010), Nursalam (2008) Gambar 2.2 Kerangka Konsep Keterangan :

: variabel yang diteliti : variabel yang tidak diteliti

Tingkat Pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama

kehamilan

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Pengetahuan : 1. Pendidikan

2. Media Massa /informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan

5. Pengalaman 6. Usia

(37)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2007), penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya. Sedangkan kuantitatif adalah penelitian yang berbentuk angka-angka, jadi penelitian deskritptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan

meggambarkan suatu fenomena dengan berbentuk angka-angka (Hidayat, 2007).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003).

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 – 29 Juni 2012.

(38)

25

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007 ). Populasi yang diteliti adalah Ibu hamil yang berkunjung ke BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali sebanyak 55 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 52 ibu hamil berdasarkan kriteria.

3. Teknik Sampling

Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007), Penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Sugiyono (2007), teknik accidental sampling merupakan teknik pengambilan responden sebagai sampel berdasarkan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

(39)

26

Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu :

1. Kriteria inklusi :

a. Ibu yang bersedia menjadi responden b. Ibu yang mampu membaca dan menulis

c. Ibu hamil yang berkunjung di BPM Hariyanti-Annas Mojosongo Boyolali.

2. Kriteria Eksklusi

a. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden b. Ibu yang tidak dapat membaca dan menulis.

c. Ibu hamil patologi

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2006).

Kuesioner diambil dari sumber teori tentang kebutuhan gizi ibu hamil.

Kusioner penelitian ini menggunakan alternatif jawaban “benar” dan “salah”, kriteria pernyataan positif dan negatif. Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah.

(40)

27

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Tingkat

pengetahuan Ibu hamil tentang kebutuhan Nutrisi selama kehamilan

Favourable Unfavourable 1. Pengertian gizi

ibu hamil

1 2 2

2. Tujuan diit gizi pada ibu hamil

3, 5 4,6 4

3. Syarat diit gizi pada ibu hamil

8 7,9 3

4. Kebutuhan gizi ibu hamil

10,12,13,15,18, 20,23,24,26,28,

11,14,16,17 19,21,22,25,27

19

5. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

29,30 2

Jumlah 30

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur.

Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan program komputer SPSS for Windows, rumus product moment, yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment X : Skor pertanyaan

( )

X }{N Y -

( )

Y } X

{

Y X.

- XY . N

2 2

2 - S 2 S S

S

S S

= S N rxy

(41)

28

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel (Notoatmodjo, 2010).

Setelah dilakukan uji validitas di BPM Mujiyem Bangak Boyolali terhadap 30 ibu hamil dengan jumlah 40 pernyataan didapatkan 30 pernyataan valid dan 10 pernyataan tidak valid yaitu nomor 6,11,14,16,19,25,27,32,35 dan 39 dikarenakan nilai product moment <

rtabel (0,361), sehingga nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû ê ù

ë é -S úûù êëé

= -

t b k

r k 2

2

11 1

1 s

s

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

(42)

29

σt2 = Varians total

Soal dikatakan reliabel bila nilai r hitung > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005).

Setelah dilakukan uji intrumen didapatkan nilai Alpha Chronbach sebesar 0,897 > 0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan merupakan cara untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan (inform concent) dan membagikan kuesioner pada sampel di BPM Haryanti-Annas

Singosari, Mojosongo, Boyolali. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang kebutuhan nutrisi pada Ibu hamil di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data rekam medik di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali.

(43)

30

F. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel - variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala Tingkat

pengetahuan Ibu hamil tentang kebutuhan Nutrisi selama kehamilan

Kemampuan Ibu menjawab kuesioner tentang kebutuhan Nutrisi selama kehamilan

1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x

≤ mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Ordinal

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Arikunto (2006) adalah:

(44)

31

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini yaitu memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

2. Analisis Data

Analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang Tingkat Pengetahuan ibu hamil di BPM Haryanti-Annas Singosari, Mojosongo, Boyolali.

(45)

32

Menurut Riwidikdo (2009), mendiskripsikan tingkat pengetahuan, maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD 2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD Menurut Riwidikdo (2009), rumus mean yaitu:

Rumus : X = n

å

x

Keterangan :

X : Rata-rata ( mean )

å

x : Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden

Menurut Riwidikdo (2009), Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

Rumus :

SD =

1 )

( 2

2

-

å

-

å

n n xi xi

Keterangan:

x : Nilai responden n : Jumlah responden

(46)

33

Menurut Riwidikdo (2009), untuk mengetahui jumlah ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamil dengan pengetahuan baik, cukup, kurang maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

Jumlah ibu nifas berdasarkan tingkat pengetahuan

P = x 100%

Jumlah keseluruhan ibu nifas

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya dan penelitian terhadap subyek tersebut tidak dapat dilakukan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada masing–masing lembar tersebut.

(47)

34

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

(48)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di BPM Haryanti-Annas yang terletak di Desa Singosari Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali. BPM Haryanti-Annas berada di pedesaan yang masyarakatnya sudah mulai memahami tentang pentingnya kesehatan. BPM Haryanti-Annas memiliki 2 tenaga kesehatan dengan pendidikan Ahli Madya Kebidanan, sarana prasarana yang cukup memadai antara lain 1 ruang periksa, 1 ruang bersalin dengan 1 tempat tidur dan 2 ruang nifas. Pelayanan yang dapat diberikan yaitu bersalin, ANC, KIA, KB dan Imunisasi. Peralatan yang tersedia di BPM Haryanti-Annas cukup memadai. Waktu pelayanan umum dimulai pada pukul 06.00 WIB – 21.00 WIB, sedangkan pelayanan bersalin dilayani 24 jam.

Petugas kesehatan di BPM Haryanti-Annas senantiasa memberikan pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan pada setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya. Di BPM Haryanti-Annas juga terdapat beberapa gambar tentang menu seimbang untuk ibu hamil, sehingga dari gambar tersebut dapat menambah pengetahuan dan member gambaran tentang nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil.

(49)

36

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 52 ibu hamil. Tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kebutuhan Nutrisi Selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali

No Pengetahuan Jumlah Persentase

(%) 1

2 3

Baik Cukup Kurang

5 37 10

9,6 71,2 19,2

Total 52 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dikategorikan tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 5 responden (9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%).

Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 37 responden (71,2%).

(50)

37

C. Pembahasan

Hasil peneitian menunjukkan tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 5 responden (9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%).

Tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 5 responden (9,6%), yaitu pada pernyataan tentang tujuan diit gizi pada ibu hamil, tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti- Annas Mojosongo, Boyolali kebanyakan pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 37 responden (71,2%). Mayoritas responden dalam penelitian ini kurang memahami tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%), dalam hal ini mayoritas responden kurang memahami tentang syarat diit gizi pada ibu hamil dan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil.

Menurut Kristiyanasari (2010), kebutuhan gizi ibu hamil adalah kebutuhan energi yaitu 27.000-80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari, kebutuhan karbohidrat sekitar 1.500 kalori, kebutuhan protein dan asam amino sebanyak 350-450 gram, kebutuhan lemak yaitu 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari, Kebutuhan vitamin A yaitu 25 mg/hari, Kebutuhan Vitamin D yaitu 10 mg/hari dan Kebutuhan Vitamin E yaitu sebanyak 15 mg (22,5 IU).

(51)

38

Menurut Kristiyanasari (2010), syarat diit gizi seimbang bagi ibu hamil, yaitu cukup kalori, protein, lemak, vitamin dan mineral, mudah dicerna dan tidak merangsang serta cukup serat dan cairan.

Menurut Waryana (2010), apabila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal. Dan dampak kurang gizi terhadap janin dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia, dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

Menurut Notoatmodjo, (2010), pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”. Menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan.

Menurut Kristiyanasari (2010), seorang yang hamil mengalami peningkatan metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi

(52)

39

lainnya meningkat. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk tumbuh-kembang janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna

Menurut Notoatmodjo (2007), tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Hal ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah, karena mengukur pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan cara menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan. menyatakan dan sebagainya.

Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat melaksanakan materi tersebut secara benar, seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari (Notoatmodjo, 2007).

Salah satu faktor yang memepngaruhi pengetahuan responden tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan salah satunya yaitu informasi. Menurut Cahyonoputra (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu Informasi, Usia, Pengalaman dan Sosial Budaya. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Berbagai bentuk

(53)

40

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang (Cahyonoputra, 2009).

Menurut Cahyonoputra (2009), usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu (Cahyonoputra, 2009).

Menurut Cahyonoputra (2009), kebiasaan dan tradisi yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup yaitu 37 responden (71,2%). Dalam hal ini pengetahuan responden dipengaruhi oleh informasi, usia, pengalaman dan sosial ekonomi. Informasi bisa didapatkan dari media cetak, media elektronik atau human media. Responden kurang begitu mendapatkan penyuluhan mengenai kebutuhan nutrisi selama kehamilan dari

(54)

41

petugas kesehatan, tetapi beberapa responden mendapatkan informasi dari media cetak dan elektronik sehingga mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup. Dimana semakin banyak umur, pengetahuan pun semakin tinggi. Sebagian besar responden memiliki umur antara 19 sampai 28 tahun. Dilihat dari umur responden, masih banyak yang berumur muda sehingga mempengaruhi pengetahuan yang diperolehnya. Pengalaman sebagai sumber pengetahun untuk memperoleh kebenaran. Sebagian besar responden belum pernah hamil, tetapi beberapa responden mendapatkan informasi dari orang tuanya sehingga mayoritas responden beepengetahuan cukup. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan buruh pabrik hanya beberapa saja yang memiliki pekerjaan sebagai PNS. Hal ini sesuai dengan teori semakin tinggi tingkat sosial ekonomi semakin tinggi tingkat pengetahuan sehingga mayoritas pengetahuan responden adalah cukup.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil jika faktor yang mempengaruhi diteliti. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah.

(55)

42

2. Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat pengisian kuesioner ibu kurang memahami bahasa khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga berpengaruh pada jawaban ibu.

(56)

43

43 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 52 ibu hamil, sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:.

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali tingkat pengetahuan baik sebanyak 5 responden (9,6%)

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali cukup sebanyak 37 responden (71,2%)

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo, Boyolali tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%).

B. Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitia selanjutnya mengenai kebutuhan nutrisi pada ibu hamil selama kehamilan dan dapat mengembangkan variabel penelitian sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

(57)

44

2. Bagi Bidan Praktek Mandiri (BPM)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam usaha promosi kesehatan khususnya tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

3. Bagi Responden

Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan dengan banyak membaca dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan.

Gambar

Tabel 2.1  Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil  Bahan
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Tabel 3.1  Kisi-Kisi Pernyataan
Tabel 3.2  Definisi Operasional
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

This study aims to compare coherence in the two undergraduate papers as noted by Eggins, Schleppegrell that coherence constructed by registerial coherence and as

Kussmaul (1995:17) menyatakan bahwa hal terbesar yang pernah dia temui dalam hal interferensi bahasa yang kaitannya dengan karya terjemahan adalah adanya para

Keskivertosuomalaisen liikenteen (sekä arki- että lomaliikenne) luonnonvarojen kulutus on 17 300 kiloa vuodessa, mikä on lähes yhtä paljon kuin teillä vastaajilla

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas dan mengetahui respon siswa terhadap produk Student Worksheet berbasis Project Based Learning berorientasi pada

FSC, Badan Federal tertinggi melaksanakan fungsi yudikatif negara federal, yakni mengawasi jalannya pemberlakuan perundang-undangan, menyelesaikan perkara menyangkut

client diasumsikan aman.. Aplikasi web ini hanya membahas masalah pemesanan paket wisata. Tidak membahas sistem pembayarannya secara detail. Sistem Informasi ini disesuaikan

Lapan jenis tudung kelingkan telah dikenal pasti dan seterusnya dipilih dan dianalisis dari aspek kemasan hujung (oyah), jenis, teknik sulaman dan nama motifnya

Ikatan ganda diperoleh dari karbon yang memiliki empat elektron valensi, namun pada molekul terkonjugasi hanya memiliki tiga (kadang-kadang dua) atom lain.... Elektron yang