DOI: https://doi.org/10.25105/juara.v3i2.14314
PELATIHAN PENGENALAN TEKNOLOGI CLOUD COMPUTING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DIGITAL GURU-GURU di SMK JP1
JAKARTA PUSAT
Cloud Computing Workshop to Enhance Information Technology Literasy for Teachers at SMK JP1 Central Jakarta
Is Mardianto1, M Najih1, Binti Solihah2*
1Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Jakarta
2Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Jakarta
Sejarah Artikel Diterima Januari 2021
Revisi Desember 2021 Disetujui Januari 2022 Terbit Online Juli 2022
*Penulis Koresponden:
Kata Kunci:
• cloud computing
• industri 4.0
• PkM Usakti
• SKKNI
• workshop
Keywords:
• 4.0 industry
• cloud computing
• SKKNI
• vacational high school
• workshop
Abstrak
Teknologi Cloud Computing merupakan salah satu pilar teknologi Informasi yang menjadi tumpuan bagi Revolusi Industri 4.0. Penguasaan teknologi ini dibutuhkan oleh para calon tenaga kerja menengah sehingga dapat diserap dengan mudah oleh industri. SMK Jakarta Pusat 1 sebagai penyedia tenaga kerja untuk keahlian rekayasa perangkat lunak perlu mengupdate pengetahuan dan ketrampilan guru-guru untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tim PKM Program Studi Informatika dan Sistem Informasi menyelenggarakan kegiatan workshop cloud computing untuk mengupdate pengetahuan guru-guru SMK JP1. Pretest dan postest digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Materi pelatihan meliputi berbagai layanan cloud computing, pemanfaatan layanan IaaS, serta instalasi aplikasi web e- commerce pada layanan cloud Digital Ocean. Hasil post test menunjukkan bahwa para peserta workshop dapat mengikuti pelatihan dengan baik. Sebanyak 67% peserta pelatihan memberikan kesan positif terhadap kegiatan ini dan mengharapkan ada pelatihan yang lebih intensif dan durasi waktu yang lebih lama. Luaran dari pelatihan ini berupa modul pelatihan sangat relevan dan dapat dimanfaatkan untuk memperkaya kegiatan Praktikum mata kuliah Cloud Computing di Jurusan Teknik Informatika Trisakti.
Abstract
Cloud computing technology is one of the pillars of Information technology which is the foundation for the Industrial Revolution 4.0. Mastery of this technology is needed by prospective middle-class workers to be easily absorbed by the industry. SMK Jakarta Pusat 1, as a provider of human resources for software engineering skills, needs to update the knowledge and skills of teachers to meet these needs. The PKM team of Informatics Departemen of Universitas Trisakti held a cloud computing workshop to update the knowledge of SMK JP1 teachers. Pre-test and post-test were used to measure the knowledge level of participants. The training materials include various cloud computing services, the utilization of IaaS services, and the installation of e-commerce web applications on Digital Ocean's cloud services. The post- test results showed that the workshop participants could participate well in training. As many as 67% of the training participants gave a positive impression of this activity and expected more intensive training and a longer duration of time. The output of this training in the form of a training module is very relevant and can enrich the Cloud computing practice course at the Trisakti Informatics Engineering Department.
1. PENDAHULUAN
Revolusi Industri 4.0 bertumpu pada 5 (lima) pilar teknologi informasi, yaitu Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing (Leski, 2020). Internet of Things (IoT) memungkinkan semua perangkat dapat terkoneksi dalam suatu jaringan internet dengan identitas berupa alamat IP. IoT memungkinkan semua yang terkoneksi menghasilkan big data dengan karakteristik 5V, yaitu volume, velocity, variety, value dan veracity. Big data dapat dimanfaatkan menjadi informasi yang bernilai dengan dukungan Artificial Intelligence.
Pemanfaatan Big data dan Artificial Intelligence pada industri membutuhkan kapasitas komputasi yang besar, cepat dan aman. Persyaratan tersebut dapat dipenuhi dengan Cloud computing. Cloud computing adalah layanan komputasi yang didapatkan melalui internet dengan biaya sesuai pemakaian. Menurut World Economic Forum (2020) komputasi awan merupakan teknologi no satu terbesar diantara Cloud Computing, Big Data dan IoT yang akan diadopsi secara masif pada 2025.
Penerapan IoT, BigData dan cloud computing membuka peluang pemenuhan tenaga kerja sektor TIK. Berdasarkan laporan Word Bank 2016, saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja sebanyak 9 juta dalam 15 tahun kedepan sehingga kebutuhan talenta digital pertahun adalah 600 ribu orang. Talenta digital berupa keahlian hardskill yang dibutuhkan utamanya Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Cybersecurity, Cloud Computing, Internet of Things, dan Machine Learning. Hardskill ini harus dilengkapi dengan softskill 4C meliputi Critical Thinking, Creativity, Collaboration, dan Communication. Tahun 2030 diperkirakan Indonesia kekurangan tenaga kerja dengan talenta digital sebanyak 18 juta orang dan India surpus tenaga digital 245 juta orang.
Kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa dan bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi berdasarkan data tahun 2016 masih menunjukkan kekurangan sebesar 193.605 dan 50.268 (Baedhowi dkk, 2017). Kondisi ini bertolak belakang dengan fakta bahwa berdasarkan survei Angkatan Kerja Nasional terlihat kecenderungan bahwa terjadi peningkatan pengangguran terbuka lulusan SMK dari tahun 2013-2015. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya keterserapan tenaga kerja lulusan SMK antara lain adalah kurikulum, tenaga pengajar dan infrastruktur pendidikan SMK. Sinkronisasi dunia pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja Industri 4.0 perlu dilakukan sebagai upaya pemenuhan SDM berkualitas pada era industri 4.0.
Peran serta aktif pendidikan tinggi dibutuhkan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Guru
konten dan metode pembelajaran. Kegiatan pelatihan seperti pelatihan e-learning (Nurjamil dan Miftahudin, 2020), penguatan metode pengajaran (Purwanto dkk, 2021; Santoso dan Nurjamil, 2020) dan pengembangan kualitas tenaga pendidik (Singawinata dkk, 2021) merupakan bentuk nyata partisipasi perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
SMK JP1 sebagai salah satu penyedia lulusan dengan kompetensi Rekayasa Perangkat Lunak berupaya meningkatkan pengetahuan dan keahlian guru-guru sebagai upaya memenuhi kebutuhan SDM berkualitas dan berdaya saing sesuai SKKNI. Oleh sebab itu SMK JP1 bermitra dengan Jurusan Teknik Informatika untuk mewujudkan misi sekolah terutama untuk mengupdate pengetahuan dan keahlian guru-guru terkait teknologi yang dibutuhkan pada Industri 4.0. Peserta pelatihan cloud computing mendapatkan pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan layanan cloud, jenis-jenis layanan cloud dan bagaimana menyiapkan sumber daya komputasi pada lingkungan cloud dan proses instalasi aplikasi web di lingkungan cloud. Pelatihan ini awalnya ditujukan untuk guru-guru SKM JP1. Peserta pelatihan kemudian diperluas karena ada permintaan dari guru-guru dari SMK lain.
2. METODE PELAKSANAAN
Cara strategis mengembangkan kualitas guru yang paling efektif menghadapi kebutuhan Industri 4.0 menurut Junaidi (2015) pada Lubis (2018) adalah pendidikan dan pelatihan. Guru yang mengikuti program pendidikan dan pelatihan seharusnya meningkat mutu dan kemampuannya dan termotivasi mengupdate pengetahuannya (Nurjamil dan Miftahudin, 2020). Kegiatan Pelatihan cloud computing untuk guru SMK merupakan salah satu media yang digunakan oleh sivitas akademik di universitas dalam rangka mendukung program pemerintah menyiapkan guru yang memiliki wawasan dan keterampilan yang dibutuhkan pada pendidikan era 4.0. Kegiatan ini direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh Tim PKM, seperti disajikan pada diagram alir kegiatan Gambar 1.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Secara ringkas penjelasan dari setiap tahap adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Alur pelaksanaan kegiatan PKM
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan dengan cukup terinci. Kegiatan diawali dengan menjalin komunikasi dengan pihak sekolah untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada
Masyarakat Universitas Trisakti. Persiapan lain meliputi identifikasi kebutuhan, pengajuan proposal kegiatan, penyiapan materi berupa PPT dan modul oleh Tim PKM, pembuatan leaflet, penyiapan kuisioner, dan rapat koordinasi. Kuisioner dalam format google form harus diisi oleh peserta sebelum pelatihan dan setelah mengikuti pelatihan.
Pertanyaan yang diberikan pada saat pendaftaran digunakan untuk mengidentifikasi profil peserta. Profil peserta yang diidentifikasi adalah biodata seperti nama dan alamat email, sekolah tempat penugasan, mata pelajaran yang diampu, level pengetahuan teknologi cloud computing, level kedalaman pengetahuan tentang cloud computing, interaksi peserta dengan teknologi cloud computing, apakah cloud computing diajarkan dikelas, dan pengetahuan tentang manfaat cloud computing.
Tim PKM juga menyiapkan posttest untuk mengukur kemampuan peserta dalam memahami topik yang diberikan dalam bentuk soal benar atau salah. Pertanyaan yang diberikan yaitu: (1) (B/S) Dengan memanfaatkan Cloud Computing berarti kita harus tetap memaintain hosting server yang kita sewa dari bahaya virus komputer, (2) (B/S) Konfigurasi layanan host server dan skala bisnis dapat dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat disesuaikan secara fleksibel, (3) (B/S) Docker adalah tools untuk memudahkan upload program dan data ke Cloud Computing.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring pada tanggal 5 Juli 2021. Kegiatan diikuti oleh 15 orang guru SMK Jakarta Pusat 1. Kegiatan terdiri atas 2 (dua) sesi, yaitu paparan singkat teknologi cloud dan demonstrasi instal aplikasi web di Digital Ocean dilaksanakan secara daring melalui media Zoom. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan seminar dan demo.
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi diakukan meliputi evaluasi kegiatan secara keseluruhan dan evaluasi hasil pelatihan.
Tahap evaluasi bertujuan mengidentifikasi kesesuaian dengan perencanaan dan mengidentifikasi keberhasilan kegiatan dari sudut pandang kebermanfaatan bagi peserta.
Kegiatan evaluasi juga ditujukan untuk mengidentifikasi perlu atau tidaknya tindak lanjut.
3. HASIL DAN DISKUSI
Kegiatan terdiri atas 2 (dua) sesi, yaitu paparan singkat teknologi cloud dan demonstrasi pemasangan aplikasi web di Digital Ocean. Suasana pelatihan disajikan pada Gambar 2 diambil dari rekaman kegiatan. Waktu pelatihan yang cukup lama disisipi kegiatan yang sifatnya menghibur peserta sehingga bisa fokus pada pelatihan yang diikuti.
Gambar 2. Suasana pelatihan daring
Sesi paparan singkat teknologi cloud para peserta diberikan materi tentang apa itu cloud computing, layanan yang diberikan oleh provider cloud computing meliputi: Infrastructure as a Services (IaaS), Platform as a Services (PaaS) dan Software as a Services (SaaS), serta kekurangan dan kelebihan dari setiap layanan. Pada sesi demonstrasi, peserta diberikan contoh bagaimana memanfaatkan layanan IaaS pada Digital Ocean. Sebelum dapat memasang sebuah aplikasi web, peserta diajarkan proses pembuatan akun, menginstal sistem operasi linux, memasang MySQL sebagai DBMS, memasang phpmyadmin yang dapat digunakan untuk mengelola database MySQL, memasang apache sebagai web server dan PHP(LAMP) sebagai interpreter aplikasi yang ditulis dengan PHP. Setelah lingkungan komputasi untuk menjalankan sebuah web server berhasil dipasang maka langkah selanjutnya adalah deploy aplikasi pada web server. Setelah proses deploy
Gambar 3. Tampilan aplikasi web ecommerce pada browser.
Profil peserta berdasarkan hasil survei pada saat mendaftar ditampilkan pada grafik Gambar 4. Peserta berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam, dengan komposisi terbesar
berasal dari Bisnis Akuntansi (30%). Peserta dengan background Informatika dan komputer sebanyak 25%. Selebihnya dari Matematika (15%), Komputer Akuntansi (10%), dan yang lainnya 20%.
Gambar 4. Komposisi peserta berdasarkan latar belakang keilmuan (dalam %) 5
15
30 10
25 5
10
Latar Belakang Keilmuan Peserta
Agama Matematika Bisnis Akuntansi Komputer Akuntansi
Informasi awal yang dikumpulkan dari para guru terkait pengajaran cloud computing dikelas ada 35% peserta yang menjawab ya dan 65% yang menjawab tidak. Hubungan antara kesesuaian latar belakang keilmuan dan jawaban disajikan pada grafik Gambar 5. Sebanyak 5 dari 7 orang guru yang menyatakan bahwa materi cloud diajarkan dikelas berasal dari background keilmuan bukan ilmu komputer. Peserta dengan latar belakang keilmuan komputer yang menjawab tidak ada 3 orang. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada guru yang menjawab berdasarkan pengetahuannya apakah disekolah sudah diajarkan materi tersebut atau belum.
Beberapa guru dari background keilmuan ilmu komputer menjawab tidak dapat di interpretasikan bahwa yang bersangkutan tidak mengajarkan materi tersebut.
Gambar 5. Pengajaran Cloud Computing di Kelas
Hasil survei awal tentang interaksi peserta dengan teknologi cloud computing disajikan pada Gambar 6. Sebanyak 75% peserta sudah mengenal teknologi cloud computing. Sebanyak 85%
peserta menyatakan sudah mendalami cloud computing dan 35% peserta menyatakan mengajarkan cloud computing.
0 2 4 6 8 10 12
sesuai tidak sesuai
Jumlah jawaban
Latar belakang keilmuan menjawab Ya menjawab Tidak
Gambar 6. Tingkat interaksi peserta dengan cloud computing
Beberapa faktor pendukung keberhasilan kegiatan PKM adalah sebagai berikut: (1) Dukungan penuh pihak sekolah dalam bentuk penugasan guru, (2) Peserta pelatihan memiliki fasilitas pendukung yang memadai berupa kecepatan jaringan internet yang memadai sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik, (3) Kemampuan dasar guru di bidang teknologi informasi sudah cukup bagus sehingga mudah beradaptasi dengan materi ajar.
Kendala yang dihadapi peserta dalam memahami topik yang disampaikan dapat ditangkap dari pesan dan kesan setelah mengikuti pelatihan. Kendala dari peserta antara lain adalah bahwa materi yang disampaikan terlalu padat dan terlalu cepat, dari sisi kecukupan masih kurang, tidak bisa praktik langsung karena dilaksanakan secara daring, kurang dapat dipahami karena tidak praktik langsung, dan waktu yang diberikan terlalu singkat.
4. SIMPULAN
Pelaksanaan PKM workshop cloud computing dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil posttest yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan workshop dapat meningkatkan pengetahun guru-guru SMK. Kesulitan yang dihadapi peserta selama mengikuti kegiatan dapat diatasi dengan peningkatan kualitas kegiatan antara lain dengan layanan kegiatan dalam bentuk praktek dan menambah durasi kegiatan sehingga materi tidak terlalu padat.
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
mengenal mendalami mengajar
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti yang telah memberikan dukungan dana sehingga kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SMK JPR atas kerjasama yang dilakukan sehingga para guru berkesempatan menambah wawasan tentang teknologi cloud computing.
6. DAFTAR PUSTAKA
Baedhowi, Masykuri, M., Triyanto, Totalia, S. A., Wahyono, B. 2017. Tata Kelola Sekolah Menengah Kejuruan dalam Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian, p. 26-27.
Lubis, S. J. 2018. Pendidikan dan Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Medan.
Vol 2. http://digilib.unimed.ac.id/35830/1/40.%20sibrina%20jihan.pdf.
Nurjamil, D., dan Miftahudin, Z. 2020. Pelatihan E-Learning menggunakan Platform Moodle sebagai Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 1(1):
84-91. Doi: 10.25105/juara.v1i1.6307.
Purwanto, S., Akbar, M., dan Wibowo, A. 2021. Penguatan Metode Pengajaran kepada Guru-Guru SMA/SMK sederajat se-Kota Pekanbaru dalam rangka Miitigasi Bencana Pandemi Covid-19.
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 2(2): 161-177. Doi: 10.25105/juara. v2i2.9818.
Rizkinaswara, L. 2020. Revolusi Industri 4.0. https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi- industri-4-0/.[ 20 Agustus 2021].
Santoso, E.,dan Nurjamil, D. 2020. Workshop Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Pembelajaran Abad 21 dan Penyusunan LKPD bagi Guru Matematika. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 1(1): 73-83. Januari 2020. e-ISSN 2715-4998. DOI:
10.25105/juara.v1i1.6306.
Singawinata, I. P., Fachrul, A. F., dan Fachrul, B. F. 2021. Pelatihan Pengembangan Kualitas Tenaga Pendidik Tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 2(2): 239-254. DOI: 10.25105/juara.v2i2.9803.
World Economic Forum. 2020. The Future Jobs Report 2020. http://www3.weforum.org- /docs/WEF_Future_of_Jobs_2020.pdf. [20 Agustus 2021].