• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini kurang lebih selama 3 bulan pada bulan Oktober sampai bulan Desember 2015 di Jumantono, Karanganyar Jawa Tengah dan umur tanaman sekitar 3 bulan. Penelitian laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk analisis tanah

B. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah paranet dengan kerapatan yang berbeda (kerapatan 0% sebagai kontol (tanpa naungan), 20%, 31% dan 50%) polibag, kamera, alat tulis, timbangan analitik, kawat, gunting, camgkul, Lux meter dan oven.

2. Bahan

Bahan yang digunakan diantaranya adalah tanah alfisol dan benih kacang hijau varietas vima I, pupuk kandang dan pupuk NPK

C. Perancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancngan Acak Kelompok Lengkap dengan satu faktor . Faktor perlakuan adalah naungan dengan persentase 0, 20, 31 dan 50%, sehingga terdapat 4 perlakuan masing masing diulang 4 kali. Adapun rincian dari perlakuan tersebut yaitu

P1 : Kacang Hijau, naungan 0%

P2 : Kacang Hijau, naungan 20%

P3 : Kacang Hijau, naungan 31%

P4 : Kacang Hijau, naungan 50%

(2)

D. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut yang pertama yaitu menyiapkan tempat yang akan digunakan. Penyiapan tempat dengan cara pembersihan lahan yang akan digunakan penelitian kemudian membuat pagar keliling sebagai patokan lahan penelitian. Menyiapkan naungan (paranet) 0%, 20%, 31% dan 50% , paranet dengan kerapatan yang berbeda - beda dipotong 4 meter pada masing masing perlakuan diulangi sebanyak 4 kali pada setiap perlakuan. Penyiapan tanah dan polibag sebagai media tempat tumbuhnya tanaman kacang hijaudan benih kacang hijau.

2. Persiapan media tanam

Media tanam yang digunakan untuk budidaya tanaman kacang hijau menggunakan tanah alfisol yang ada di Jumantono yang telah di analisis kandungan tanahnya. Tanah yang dijadikan media tanam dibersihkan dari gulma dan kotoran yang kemudian dikeringanginkan. Tanah yang sudah siap kemudian dicampur dengan pupuk kandang. Tanah yang sudah dicampur dengan pupuk dimasukkan ke dalam polybag yang sudah di sediakan, kemudian tanah tersebut di diamkan selama 1 minggu sebelum dilakukan penanaman. Pengisian polybag masing masing di isi 8kg media tanam ( tanah dan pupuk yang sudah dicampur).

Perbandingan antara tanah dan pupuk yaitu 2 : 1 3. Penanaman

Penanaman dilakukan pada polibag masing – masing sudah diberi atau diisi tanah dan pupuk. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam perpolibag 30 x 40 cm. Satu perlakuan terdapat 4 polibag, sehingga luas petakan satu perlakuan yaitu 2 x 2,5 meter. Satu polibag terdapat 1 biji kacang hijau. Cara menanam biji kacang hijau dengan melubangi tanah dengan menggunakan jari tetapi tidak terlalu dalam kemudian menutup kembali lubang yang berisi biji kacang hijau tersebut dengan

(3)

naungan sesuai perlakuan.

4. Pemeliharaan

Perneliharaan merupakan bagian penting yang harus diperhatikan dalam budidaya kacang hijau karena akan mempengaruhi produksi. Adapun kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan penyiraman, penyulaman, penyiangan, pengendalian OPT

a. Pemupukan

Pupuk yang digunakan dalam budidaya tanaman kacang hijau yang diteliti ini adalah dengan pupuk NPK yang dilakukan pada saat awal penanaman.

b. Penyiraman

Penyiraman dilahan dalam penelitian ini adalah dengan cara menyiram tanaman kacang hijau setiap sehari satu kali.

c. Penyulaman

Penyulaman kacang hijau terjadi apabila terdapat biji tanaman kacang hijau yang tidak tumbuh dalam pot pada setiap perlakukan yang sudah ditentukan.

d. Penyiangan

Penyiangan hanya dilakukan ketika gulma dirasa mengganggu pertanaman dan dapat merugikan produktivitas tanaman salak itu sendiri.

e. Pengendalian OPT

Organisme pengganggu tanaman yang biasa menyerang pada tanaman kacang hijau adalah ulat daun, yang dapat dikendalikan dengan cara memangkas atau mengambil ulat yang ada di daun tanaman kacang hijau agar hamanya tidak menular ke tanaman yang lain.

(4)

5. Pemanenan

Proses pemanenan dilaksanakan pada tanaman yang telah memenuhi kriteria panen yang telah ditentukan. Kematangan buah ditandai dengan kriteria seperti yaitu polong nya berwarna coklat sampai hitam, kulit polong sudah kerass dan mongering, dan sebagian besar polong mudah pecah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penentuan waktu dan cara panen kacang hijau yang baik dijelaskan sebagai berikut.

a. Ciri dan umur panen

Tanaman kacang hijau termasuk tanaman polong dehiscen. Artinya, polong akan pecah bila matang. Oleh sebab itu, penentuan panen sangat penting agar tidak terlambat dan biji berceceran di lapangan. Umur tanaman kacang hijau untuk dapat dipanen tergantung dari varietasnya.

Untuk varietas genjah sekitar 58 sampai 65 hari, sedangkan varietas berumur panjang sekitar l00 hari. Adapun ciri ciri tanaman kacang hijau yang dapat dipanen sebagai berikut.

a) Polong berwarna cokelat sampai hitam.

b) Kulit polongnya keras atau mengering.

c) Sebagian besar polong mudah pecah.

b. Cara panen

Polong kacang hijau dipetik satu per satu dengan menggunakan tangan. Untuk varietas yang polongnya matang serempak, pemungutan hasil dapat dilakukan dengan pemotongan tangkai polong. Alat yang digunakan berupa pisau atau sabit yang tajam. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari untuk menghindari pecah polong saat panen. Polong hasil panen dikumpulkan dan segera dimasukkan ke dalam tempat yang tidak berlubang (karung atau keranjang yang rapat anyamannya).

(5)

Variabel pengamatan peubah diantaranya adalah 1. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman periodik dilakukan dengan cara mengukur setiap 1 tanaman kacang hijau yang ditanam. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu sekali. Tanaman yang diukur adalah tanaman kacang hijau yang akan dipanen pada waktu itu saja.

2. Luas daun

Pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas.

Perhitungan luas daun dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu : a. LD

b. Luas daun 1 tanaman = luas daun tanaman x jumlah daun c. ILD

d. LDS

Penghitungan luas daun dilakukan pada 2 minggu sekali dan pada akhir penanaman

3. Jumlah daun

Penghitungan jumlah daun dilakukan pada saat setiap kali pemanenan. Pada saat pemanenan setiap tanaman kacang hijau yang dipanen dihitung jumlah per helai daun yang terdapat di batang tanaman tersebut.

(6)

4. Berat brangkasan

Berat brangkasan dihitung dengan cara menimbang tanaman segar ( kacang hijau) secara langsung, untuk mengetahui berapa besar berat basah dari tanaman tersebut.

5. Biomassa

Biomassa dihitung dengan cara yaitu mengoven terlebih dahulu tanaman kacang hijau yang setelah dilakukan pemanenan, pengovenan dilakukan selama kurang lebih 24 jam, setelah selesai di oven baru dilakukan. Penimbangan dilakukan dengan maksud untuk mengetahui berat kering dari tanaman kacang hijau tersebut.

6. Jumlah polong dalam 1 tanaman

Perhitungan banyaknya polong dalam satu pohon tanaman kacang hijau diperoleh setelah tanaman dipanen dan mengitung banyaknya polong pertanaman.

7. Jumlah biji per satu tanaman

Perhitungan banyaknya biji persatu tanaman dapat diperoleh dengan cara menghitung banyaknya biji yang terdapat dalam 1 polong tanaman kacang hijau.

8. Panjang Akar

Perhitungan panjang akar dapat dilakukan dengan cara mengambil akar dari tanaman kacang hijau. Tanaman diambil akarnya dan kemudian dibersihkan dari tanah yang masih menempel, selanjutnya panjang akar di ukur menggunakan penggaris. Pengukuran panjang akar tanaman ini agar kita dapat mengetahui pengaruh naungan terhadap pertumbuhan panjang akar pada tanaman kacang hijau.

(7)

Hasil pengamatan selanjutnya diolah dengan menggunakan anova dengan uji F taraf 5% apabila data berbeda nyata dilanjutkan dengan DMRT.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan temperatur dies cukup signifikan pengaruhnya terhadap perubahan ukuran dari fasa silikon primer pada temperatur 250°C dan tekanan 50 bar terlihat pada gambar

Source: Company Data Wijaya Karya Beton (WTON) pada kuartal III-20 mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1.1 tn (-37.3% YoY) dan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik sebesar

Pengurangan dosis penggunaan pupuk NPK hingga 50% dengan pembenaman jerami serta aplikasi pupuk organik dan hayati menghasilkan bobot kering tajuk, bobot kering akar, bobot

Namun berdasarkan hasil penelitian Anwar Sitepu (2014) ada lima faktor yang menyebabkan kesalahan dalam penetapan sasaran, yaitu: 1) basis data terpadu yang digunakan sebagai

Tujuan Mengetahui pengaruh pemberian jus buah alpukat ( Persea americana Mill. ) terhadap motilitas spermatozoa tikus wistar yang dipapar asap rokok. Metode : Penelitian

Lehtipuuhakkeella sato aleni aluksi enemmän kuin havupuuhakkeella, nousi kuudentena vuonna korkeimmilleen, mutta ei koko kauden keski- satoa kuitenkaan nostanut...

Telepon genggam yang juga disingkat handphone (disingkat HP) atau disebut juga telepon selular (disingkat ponsel) adalah perangkat komunikasi eletronik yang mempunyai

Perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasarnya dengan cara menentukan strategi kompettitif yang dapat meningkatkan nilai pelanggan Terdapat dua jenis strategi dalam