• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nina Rahmayani Program Studi Teknik Informatika STIKOM Poltek Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nina Rahmayani Program Studi Teknik Informatika STIKOM Poltek Cirebon"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PEMBELIAN KAPAL PENGANGKUT

MINYAK MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI PT KAPUSIN JAYA SAMUDERA CABANG

CIREBON

Nina Rahmayani

Program Studi Teknik Informatika STIKOM Poltek Cirebon Email: [email protected]

ABSTRAK

Bahan bakar minyak (BBM) mempunyai peran penting bagi industri perkapalan di Indonesia. Mobile bunker Agent (MBA) merupakan inovasi terbaru layanan jasa bunker service yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar minyak solar berjenis HSD dan MFO untuk kebutuhan industri perkapalan, pelayaran, dan pertambangan. Pelayanan MBA untuk kapal bisa menggunakan metode pengiriman ship to ship atau bunker to ship. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar, dalam menangani bisnis distribusi seorang supplier atau penyalur BBM diharuskan memiliki fasilitas armada kapal pengangkut minyak yang memadai untuk melakukan pelayanan di perairan laut Indonesia.

Dari permasalahan di atas penulis menemukan gagasan untuk membuat aplikasi desktop, yang di dalamnya dapat melakukan pengolhan data armada kapal yang ingin dibeli untuk memenuhi pelayanan. Metodelogi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adlah model waterfall. Bahasa pemograman yang akan digunakan adalah microsoft visual studio. Net (disingkat VB net). Database nya menggunakan microsoft Access. Aplikasi pengambil keputusan ini menggunakan metode FMADM, dengan salah satu metodenya yaitu weighted product.

Aplikasi ini akan digunakan untuk menunjang perusahaan PT Kapusin Jaya Samudera cabang Cirebon dalam pengambilan keputusan untuk memilih armada kapal yang akan dibeli dalam klasifikasi tertentu dengan menggunakan kriteria yang di tentukan sesuai kebutuhan. Dengan tujuan waktu yang efisien dalam pengambilan keputusan pembelian armada kapal.

Kata kunci : pembelian kapal, sistem pendukung keputusan,metode weighted product

ABSTRACT

Fuel oil (BBM) have significant roles in industry vessel in indonesia.

Mobile Bunker Agent (MBA) is the latest innovation bunker service working in the area of trade fuel oil solar as HSD and MFO to the needs of industry vessel, shipping, and mining. MBA service to a vessel can be uses the delivery a ship to a

(2)

ship or bunker to a ship. The provides an enormous impact, in dealing with business distribution a supplier or channeling fuel required to having facility a fleet of carrying oil adequate to efforts at the sea Indonesia.

To these problems raised the idea to make an application desktop, in which can do processing data a fleet of who want to bought to meet service.

Methods used in making this application is model waterfall. Programming language to be used is Microsoft Visual Basiq . Net (abbreviated vb.net) a database his use Microsoft access. Application responsible for this decision in a FMADM, with one of the methods that is weighted product.

This program will used to support PT Kapusin Jaya Samudera ocean the branch Cirebon in the decision to choose which a fleet of will be acquired in certain classification with use the criteria which set in accordance with the need.

With efficient destination time in decision making the purchase of a fleet of.

Keywords : the purchase of a ship, the support system a decision a method of weighted product

1. Pendahuluan

Bahan bakar minyak (BBM) mempunyai peran penting bagi industri perkapalan di Indonesia. Mobile bunker Agent (MBA) merupakan inovasi terbaru layanan jasa bunker service yang bergerak di bidang perdagangan bahan bakar minyak solar berjenis HSD dan MFO untuk kebutuhan industri perkapalan, pelayaran, dan pertambangan. Pelayanan MBA untuk kapal bisa menggunakan metode pengiriman ship to ship atau bunker to ship, serta pengisian BBM untuk pertambangan dan industri dengan metode pengiriman ship to bunker di pelabuhan tujuan, dengan cangkupan wilayah pengisian di seluruh pelabuhan di Indonesia. Hal ini memberikan pengaruh yang sangat besar, dalam menangani bisnis distribusi seorang supplier atau penyalur BBM diharuskan memiliki fasilitas armada kapal pengangkut minyak yang memadai untuk melakukan pelayanan di perairan laut Indonesia. Dalam hal ini, seorang supplier atau penyalur diharuskan memilih dengan baik armada kapal pengangkut minyak yang akan digunakan.

Proses pemilihan armada kapal pengangkut minyak jelas bukan hal yang mudah, membutuhkan ketelitian dan ketepatan. Hal yang harus menjadi pertimbangan seperti yang telah ditetapkan sebagai kriteria yang dibutuhkan.

Ada beberapa hal lain yang juga dipertimbangkan antara lain harga, kapasitas muatan, tahun pembuatan, mesin kapal, jenis kapal, bodi kapal, tonanse, bendera kebangsaan, tempat pendaftaran, dan galangan pembangunan kapal dari calon armada kapal pengangkut minyak.

PT Kapusin Jaya Samudera adalah salah satu perusahaan yang berdedikasi sebagai perusahaan transportasi dan MBA khususnya High Speed Diesel (HSD) dan Marine Fuel Oil (MFO). MBA yang dioperasikan tersebut mempunyai kapasitas angkut BBM 200 – 1.200 kl. Masalah yang dihadapi oleh PT Kapusin Jaya Samudera cabang Cirebon adalah menggunakan pengalaman dalam pengambilan keputusan pembelian kapal pengangkut minyak, dan kurangnya fasilitas pengadaan armada kapal dalam melayani

(3)

pengisian. Oleh karena itu diperlukannya sistem pendukung keputusan untuk memberikan solusi guna dalam pembelian kapal yang akan dibeli sesuai dengan kriteria yang ditentukan PT Kapusin Jaya Samudera cabang Cirebon.

Kriteria yang ditentukan pada PT Kapusin Jaya Samudera diantaranya harga, kapasitas muatan, tahun pembuatan, mesin kapal, jenis kapal, bodi kapal, tonanse, bendera kebangsaan, tempat pendaftaran, dan galangan pembangunan kapal. Sistem yang dibuat adalah hanya rekomendasi kapal sesuai dengan masukan kriteria. Sehingga program dapat memilih armada kapal dengan menggunakan metode Weighted Product. Metode Weighted Product dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk menentukan pembelian armada kapal, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode weighted product ini hanya menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik.

Perhitungan akan sesuai dengan metode apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode weighted product lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat (Sari dkk, 2015). Metode ini dipilih karena dapat menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses penyeleksian alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah alternatif yang optimal untuk pembelian kapal berdasarkan kriteria harga, kapasitas muatan, tahun pembuatan, mesin kapal, jenis kapal, bodi kapal, tonanse, bendera kebangsaan, tempat pendaftaran, dan galangan pembangunan kapal. Dari permasalahan diatas penulis mengambil judul “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PEMILIHAN KAPAL PENGANGKUT MINYAK MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI PT.KAPUSIN JAYA SAMUDERA CABANG CIREBON”.

1.1 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Masih menggunakan pengalaman dalam pengambilan keputusan pembelian kapal,dengan tidak memperhatikan kriteria yang ditentukan seperti harga, kapasitas muatan, tahun pembuatan, mesin kapal, jenis kapal, bodi kapal, tonanse, bendera kebangsaan, tempat pendaftaran, dan galangan pembangunan kapal.

2. Masih kurangnya fasilitas pengadaan armada kapal dalam melayani pelayanan,sehingga para konsumen merasa kesulitan.

3. Belum menerapkan sistem terkomputerisasi, sehingga data yang diperoleh tidak tersimpan dengan baik.

4. Masih membutuhkan waktu lama dalam pengambilan keputusan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah di PT Kapusin Jaya Samudera Cabang Cirebon sebagai berikut:

1. Apakah proses pemilihan armada kapal sudah berjalan sesuai kriteria yang di tetapkan?.

(4)

2. Apakah proses pendataan sudah tersimpan dengan baik?.

3. Apakah proses pengambilan keputusan pemilihan armada kapal bisa diambil dengan waktu yang cepat?.

1.3. Batasan Masalah

1. Sistem ini bertujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan pembelian kapal di PT. Kapusin Jaya Samudera cabang Cirebon.

2. Kriteria yang digunakan PT. Kapusin Jaya Samudera diantaranya harga, kapasitas muatan, tahun pembuatan, mesin kapal, jenis kapal, bodi kapal, tonanse, bendera kebangsaan, tempat pendaftaran, dan galangan pembangunan kapal.

3. Metode yang digunakan adalah weight product (WP).

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

“Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan aplikasi interaktif berbasis komputer yang mengkombinasikan data dan model matematis untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam menangani suatu masalah”. Menurut Vercellis (2009: 36).

“Sebuah sistem pendukung keputusan dapat digambarkan sebagai sistem, interaktif berbasis komputer yang dirancang untuk membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan masalah tak terstruktur.

Menggunakan kombinasi dari model, teknik analisis, dan pengambilan informasi, sistem seperti membantu mengembangkan dan mengevaluasi alternatif yang sesuai”. Menurut Raul Valverde (2011).

2.2 Weighted Product (WP)

Metode weighted product adalah salah satu metode penyelesaian pada masalah MADM. Metode ini mengevaluasi beberapa slternatif terhadap sekumpulan atribut atau criteria, dimana setiap atribut saling tidak bergantung satu dengan yang lainnya.

Metode weighted product menggunakan tekhnik perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating tiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.

Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. (Kusmarini, 2006), 2.3 Tahapan Metode Weighted Product

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Menentukan bobot preferensi tiap kriteria.

4. Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat positif untuk atribut keuntungan dan bobot berpangkat negatif untuk atribut biaya.

(5)

5. Hasil perkalian tersebut dijumlahkan untuk menghasilkan nilai V untuk setiap alternatif.

6. Mencari nilai alternatif dengan melakukan langkah yang sama seperti pada langkah satu, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan nilai terrendah untuk atribut biaya.

7. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang menghasilkan R.

8. Mencari nilai alternative ideal.

3. Desain Dokumen dan Informasi 3.1 Desain Dokumen

Dokumen ini merupakan data masukan yang akan diproses dan menghasilkan informasi, dokumen inputan yang digunakan untuk sistem pakar diagnosa penyakit tanaman cabai adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Desain Dokumen 3.2 Desain Informasi

Pada perancangan sistem baru ini penulis melakukan desain informasi untuk sistem yang baru, informasi yang dirancang sebagai berikut :

Gambar 2 Desain laporan

(6)

3.3 Desain Aliran Data 3.3.1 Flowchart

Gambar 3 Flowchart

3.3.2 Entity Relationship Diagram

Gambar 4 ERD

memiliki memiliki

kapal 1 n nilai n n kriteria

Id_kapal

Nm_kapal deskripsi Id_kapal

Id_nilai

Id_kriteria

nilai Nm_kriteria

Nm_kapal

Id_kriteria

Nm_kriteria

Kepentingan

Keterangan

(7)

3.3.3 Perhitungan WP untuk pembelian armada kapal

Pengambil keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut :

C1 = 25%; C2 = 10%; C3 = 10%; C4 = 15%; C5 = 10%; C6 = 10%; C7 = 10%;

C8 = 10%; C9 = 10%; dan C10 = 5%. Total : 100%.

Alternatif

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10

A1 7 6 5 5 4 4 3 3 2 2

A2 5 6 4 3 2 5 4 7 2 3

A3 6 4 4 3 2 2 3 5 7 5

A4 4 3 2 2 3 4 5 6 5 7

Tabel 1 Pembobotan setiap kriteria Perbaikan bobot :

C1 = 7

= 0,1707

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C2= 6

= 0,1463

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C3 = 5

= 0,1219

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C4 = 5

= 0,1219

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C5 = 4

= 0,0975

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C6 = 4

= 0,0975

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C7 = 3

= 0,0731

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C8 = 3

= 0,0731

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C9 = 2

= 0,0487

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

C10 = 2

= 0,0487

7+6+5+5+4+4+3+3+2+2

Menghitung Vektor S:

(8)

S1 = (500,17)(600,14)(700,12)(800,12)(900,09)(510,09)( 610,07)( 710,07)( 810,04)( 910,04) = 17,3479 S2 = (520,17)(620,14)(720,12)(820,12)(920,09)(530,09)( 630,07)( 730,07)( 830,04)( 930,04) = 17,6469 S3 = (540,17)(640,14)(740,12)(840,12)(940,09)(550,09)( 650,07)( 750,07)( 850,04)( 950,04) = 17,9433 S4 = (560,17)(660,14)(860,12)(960,12)(570,09)(670,09)( 770,07)( 870,07)( 970,04)( 880,04) = 18,4772

Menghitung Preferensi (Vi) untuk Perangkingan V1 = 17,3479

= 0,24291

17,3479+17,6469+17,9433+18,4772

V2 = 17,6469

= 0,2471

17,3479+17,6469+17,9433+18,4772

V3 = 17,9433

= 0,2512

17,3479+17,6469+17,9433+18,4772

V4 = 18,4772

= 0,2587

17,3479+17,6469+17,9433+18,4772

4. Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap dimana proses-proses yang ada dalam tahap perancangan yang diimplementasikan ke dalam perangkat lunak.

dimana pada tampilan gambar berikut ini :

Gambar 5 halaman utama menu login.

Gambar 6 halaman menu data armada kapal.

(9)

Gambar 7 halaman menu data kriteria armada kapal.

Gambar 8 halaman menu nilai armada kapal.

(10)

Gambar 9 halaman menu hasil perhitungan WP.

Gambar 10 laporan armada kapal 5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan melalui laporan ini, maka terdapat beberapa kesimpulan:

1. Aplikasi ini membantu Direktur Utama dalam pengambilan keputusan pembelian kapal sesuai kriteria yang ditentukan.

2. Dengan adanya rekomendasi armada kapal, diharapkan Direktur Utama dapat meningkatkan fasilitas pengadaan armada dalam kegiatan pelayanan Mobile Bunker Agent (MBA). Sehingga konsumen tidak merasa kesulitan.

3. Penyimpanan data armada kapal yang sedang berjalan di PT Kapusin Jaya Samudera Cabang Cirebon masih menggunakan dokumen kertas, sehingga dengan adanya sistem yang di buat dapat membantu HRD dalam penyimpanan secara terkomputerisasi.

4. Perhitungan pembelian armada di PT Kapusin Jaya Samudera Cabang Cirebon dengan metode weighted product (WP) menjadikan hasil rekomendasi menjadi lebih efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan pembelian armada kapal.

5.2 Saran

Setelah membangun sistem pendukung keputusan, ada beberapa saran yang disampaikan guna pengembangan lebih lanjut:

1. Program yang dibuat ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut supaya menjadi sistem yang lebih lengkap berdasarkan kepentingan yang luas. Sehingga hal yang dapat ditambahkan antara lain adalah penambahan jumlah armada kapal sehingga tidak ada batasan dan dalam penambahan jumlah kriteria bisa dilakukan berdasarkan syarat – syarat dari perusahaan yang di gunakan sebagai pembanding.

2. Program pendukung keputusan pembelian armada kapal dengan metode weighted product (WP) belum memiliki metode pembanding lainnya, seperti Simple Additive Weighting (SAW).

DAFTAR PUSTAKA

Andrew, P, Sage. 1991. Decision Support Systems Engineering. John Wiley &

Sons, Inc, Ney York, 1991

Benny, U, Ferdian. 2011. Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Pemilihan Karyawan Berprestasi Pada CV. SAS Bandung. Universitas Komputer Indonesia

(11)

Cahyono, A, Tri., Sallu, S dan Nikentari, Nerfita. 2013. Analisa Perbandingan SPK Menggunakan Metode Fuzzy Sugeno dan Tsukamoto. Jurusan Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Efraim, Turban, Aronson, J. E dan Liang, P, T. 2005. Decision Support System and Intelligent Systems (7th Edition). Andi Offset, Yogyakarta

Esteriani, Sylvia Elita. 2015. Implementasi Metode Weighted Product dalam Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Tunjangan Profesi Guru di Kabupaten Ngawi. Universitas Dian Nuswantoro Semarang Firmansyah, M. 2009. Rancang Bangun Sistem Pengambilan Keputusan Seleksi

Pemain Sepakbola Untuk Posisi Tertentu Menggunakan Metode Profile Matching ( Studi Kasus : Persebaya Surabaya). STIKOM Surabaya Girona. 2013. Sugeno Fuzzy Inference System. University College Cork. Ireland Jacquin, A.P., dan Shamseldin, A.Y. 2009. Review of the application on fuzzy

inference systems in river flow forecasting. Jurnal of Hydroinformatics IWA Publishing.

Jayanti, S dan Hartati, S. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Anggota Paduan Suara Dewasa Menggunakan Metode Fuzzy Mamdani. IJCCS, Vol.6, No.1, January 2012, pp. 55~66

Kusumadewi, S, 2006. Fuzzy Multi Attribute Decision Making. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sari, Indah Kumala., Lulu, Yohana, Dewi., dan Diah, Kartina. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product. Politeknik Caltex Riau

Seo, S., Kim, S.S., Agoulmine, N. dan Hong, J.W.K. 2010. On Achieving Self- Organization in Mobile WiMAX Network. IEEE/IFIP Network Operations and Management Symposium Workshops

Sparague, Ralph, H dan Watson, H. 1996. Decision Support for Management (1st Edition). Prentice Hall : Business Publishing

Turban, Efraim dan Aronson, J. E. 2001. Decision Support System and Intelligent Systems (6th Edition). Prentice Hall : Upper Saddle River, NJ

Gambar

Gambar 1 Desain Dokumen  3.2  Desain Informasi
Gambar 4 ERD
Tabel 1 Pembobotan setiap kriteria  Perbaikan bobot :  C1 =                 7       =  0,1707               7+6+5+5+4+4+3+3+2+2  C2=                   6     =  0,1463               7+6+5+5+4+4+3+3+2+2  C3 =                 5        =  0,1219
Gambar 6 halaman menu data armada kapal.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2005:11) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS (Penelitian Pada Anak Kelompok B di TK Pertiwi Pluneng

Penelitian ini ingin menguji pengaruh kualitas audit yang diproksikan dengan spesialisasi industri KAP terhadap manajemen laba transaksi real dalam bentuk pengakuan

Proses Sertifikasi, adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP P1 STIKOM Poltek Cirebon untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan atensi/ketertarikan siswa terhadap penggunaan quipper school dalam pengelolaan blended learning menunjukkan secara

Jumlah PTS di Jakarta ini belum termasuk PTS yang ada disekitar Tangerang, Bekasi, Depok yang jumlahnya terus bertambah.Dalam memilih perguruan tinggi swasta

Dari hasil penelitian dan tindakan yang telah dilakukan dan diterapkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode jarimatika dengan menggunakan pendekatan CTL

Tujuan penelitian quasi eksperimental design adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang