43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian yang digunakan merupakan penelitian pengembangan modul pelatihan aplikasi Edmodo untuk meningkatkan kompetensi ICT Guru berdasarkan teori Sugiyono (2012)
3.2. Subjek Penelitian
Studi pendahuluan dilaksanakan di Sekolah Kristen Kanaan Semarang dan subjeknya adalah 9 Guru Sekolah dan 1 Kepala Sekolah sebagai user dan siswa untuk uji coba produk, dan teman sejawat.
3.3. Desain Pengembangan
Penelitian ini berjenis Research and Development (R&D). Tujuan penelitian pengembangan ialah meneliti masalah-masalah yang ada dalam dunia pendidikan dan mencari solusinya, untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Karakteristik
44
penelitian R & D, Borg and Gall (1989) menjelaskan mengenai empat ciri utama yakni: a) Mendalami hal yang didapat dalam lapangan yang berhubungan dengan produk yang akan dikembangkan, b) Mengembangkan basis produk pada temuan ini, c) Uji coba di lapangan dalam pengaturan di mana produk akan digunakan pada akhirnya, d)Merevisi kelemahan yang didapati di dalam proses uji coba lapangan dan mencari tahu kelemahan untuk dapat memperbaikinya.
Desain R and D yang digunakan dalam penelitian ini adalah ADDIE (Analysys-Design-Development- Implementation-Evaluation). Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa modul pelatihan Edmodo untuk meningkatkan kompetensi ICT guru. Model ADDIE memiliki lima tahap pengembangan yakni:
45
Gambar 3.1 ADDIE Model
3.4. Prosedur Pengembangan
Di dalam prosedur pengembangan ini model Sugiyono (Sugiyono, 2012) dengan model ADDIE dari Dick and Carry (1996) saling terkait. Yakni model ADDIE yaitu development models yang terdiri dari 5 tahapan yang terdiri: analyze, design, develop, implement dan evaluate yang telah dipaparkan. Berikut rangkuman aktivitas model ADDIE yang dikemukakan oleh Muyatiningsih (2011).
Tabel 3.1 Rangkuman Aktivitas Model ADDIE (Mulyatiningsih, 2011)
Tahap Pengembangan
Aktivitas
Analysis Sebelum perencanaan: memiliki ide dalam sebuah produk baru yang mau dikembangkan. Mencari tahu produk yang tepat dengan target tenaga pendidik, murid dan orang tua, kemudian menganalisa lingkungan pembelajaran dan
46
strategi dalam menyajikan proses pembelajaran.
Design Membuat konsep besar produk yang baru dalam. Membuat rancangan pengembangan produk baru, rancangan arsip dalam bentuk tulisan, dan terakhir memiliki petunjuk penerapan desain produk.
Development Mengembangkan perangkat produk, berdasarkan pada hasil rancangan produk, pada tahapan ini mulai dibuat produk dengan struktur model. Merancang instrument Sebagai alat ukur Implementation Uji coba produk dalam
pembelajaran di lapangan. Melihat bagaimana produk apakah sesuai dengan tujuan-tujuan yang ada.
Mendapatkan feedback dari peserta didik atau tenaga pendidik sebagai awal proses evaluasi.
Evaluation Mengevaluasi hasil pembelajaran.
Mengukur kinerja pencapaian yang
47
diraih, mengukur apakah sesuai dengan sasaran yang ada dan mencari informasi apapun yang dapat membuat peserta didik mencapai hasil yang terbaik.
Prosedur pengembangan modul pelatihan aplikasi Edmodo terdiri dari tahap-tahap berikut ini:
3.4.1 Tahap Analisis (Analysis)
Dalam proses ini, peneliti mulai mencari tahu need (analisa kebutuhan), melalui studi literatur, serta mengindetifikasi hal-hal yang menjadi akar masalah, akibatnya perlu adanya pembuatan suatu produk.
Teknik observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi, dan mengkaji penelitian terdahulu, merupakan cara untuk mengumpulkan data.
Sedangkan Analisa kebutuhan, software and hardware yang dibutuhkan untuk membuat produk dan Analisa lingkungan merupakan data informasi yang perlu dikumpulkan.
3.4.2 Tahap Desain (Design)
48
Dalam proses ini, memasuki tahap mendesain produk yang akan dibuat untuk memberikan solusi masalah yang dikumpulkan pada tahap pertama. Berikut hal-hal yang dipersiapkan terdiri dari penetapan produk yang dihasilkan. Bagaimana aplikasi Edmodo dapat mengembangkan kompetensi ICT Guru.
3.4.3 Tahap Pengembangan (Development)
Pada tahap ini, peneliti mulai merancang modul pelatihan. Pada saat merancang modul, peneliti akan melewati tahap need analys modul, setelah itu peneliti mulai merancang modul. Sehingga diharapkan modul tersebut siap untuk di implementasikan di lapangan dan siap untuk mendapatkan masukan.
3.4.4 Implementasi (Implementation)
Desain produk awal yang telah dibuat, dalam tahap ini akan dilakukan uji pakar, yang menguji adalah pakar IT dan modul pelatihan. Agar produk ini dinyatakan layak untuk digunakan.
3.4.5 Evaluasi (Evaluation)
49
Mengevaluasi produk awal yang telah diuji pakar, setelah itu akan dilakukan revisi untuk dapat diimplementasikan di lapangan.
Model Sugiyono (Sugiyono, 2012) dengan Model ADDHIE, memiliki sinkronisasi yang cocok.
Sugiyono ADDHIE
Potensi dan Masalah Tahap Analisis Pengumpulan Data Tahap Design
Desain Produk Tahap Pengembangan Validasi Desain Tahap Impelementasi Perbaikan Desain Tahap Evaluasi
Tabel 3.2
3.5 Validasi Modul Pelatihan Aplikasi Edmodo
Setelah draft modul awal modul pelatihan aplikasi Edmodo telah lengkap dengan langkah-langkahnya, kemudian akan dilakukan uji validasi modul pelatihan.
Uji validasi menyangkut aspek tujuan validasi, aspek komponen yang divalidasi, sumber data, instrument validasi, dan teknik analisis data. Di bawah ini
50
penjelasan masing-masing aspek validasi draft pengembangan modul pelatihan.
3.5.1 Tujuan Validasi
Adapun tujuan uji validasi produk modul pelatihan ialah mencari tahu kekuatan serta kekurangan modul secara konsep berdasarkan pakar yang memberikan masukan, keakuratan materi yang disajikan
3.5.2 Aspek Validasi Ahli
Draft modul pelatihan aplikasi Edmodo. Uji validasi aspek materi pembelajaran dan modul pelatihan. Uji validasi aspek desain aplikasi Edmodo sejauh mana yang telah dikembangkan oleh peneliti dapat meningkatkan kompetensi ICT Guru
Uji Validasi Modul Pelatihan dan ahli IT menyangkut aspek-aspek sesuai dengan Daryanto (2013):
a) Self Instruction b) Self Contained c) Stand Alone d) Adaptif e) User Friendly
51
Uji validasi pengembangan modul pelatihan aplikasi Edmodo berasal dari pakar yang menguji secara IT/
media Edmodo dan modul pelatihan.
3.5.3 Instrumen Validasi
Uji validasi ahli modul pelatihan aplikasi Edmodo, dengan menggunakan instrument yang memiliki kategori rubric penilaian baik sekali, baik, cukup dan kurang, kurang sekali. Baik sekali= 5, baik = 3, cukup
= 2, kurang = 1 dan kurang sekali = 0
Komponen No
Item
1. Self Instruction 2. Self Contained 3. Stand Alone 4. Adaptif 5. User Friendly
Jumlah Item
Tabel 3.3 Validasi Instrumen Ahli Modul Pelatihan
3.6 Uji Coba Produk 3.6.1 Desain Uji Coba
52
Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi, angket dan studi dokumentasi maka peneliti akan mendesign produknya adalah modul pelatihan aplikasi Edmodo yang dapat digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi ICT, dimana desain pertama yang akan disusun dapat dilihat pada lampiran 3.1.
3.6.2 Jenis Data
Pada saat modul telah diujicobakan di kalangan guru- guru dan kepala sekolah di Sekolah Kristen Kanaan Semarang, penulis dapat menganalisa tingkat keefektifan, efisiensi dan daya tarik modul yang dapat membedakan modul yang dikembangkan dengan modul lain yang serupa.
3.6.3 Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi, studi dokumentasi, wawancara dan angket. Kemudian pada saat data terkumpul, dilakukan triangulasi data yang meliputi triangulasi sumber dan teknik.
1. Wawancara yang mendalam
53
Ruang lingkup wawancara dalam penelitian ini difokuskan kepada kepala sekolah dan guru SD Sekolah Kristen Kanaan Semarang. Wawancara yang dilakukan semi terstruktur (tatap muka).
Peneliti akan mencari tahu bagaimana system pengajaran yang dilakukan oleh guru, dan penggunaan ICT dalam proses belajar mengajar Wawancara dengan guru dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi seperti yang terdapat dalam lampiran 3.2 dan wawancara kepada kepala sekolah di dalam lampiran 3.3
2. Observasi
Peneliti akan melakukan observasi untuk melihat secara langsung bagaimana proses belajar mengajar di Sekolah Kristen Kanan Semarang.
Peneliti akan menggunakan teknik observasi partisipatif pasif, dimana peneliti datang ke kelas, namun tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Observasi di dalam kelas dapat dilihat dalam lampiran 3.4
3. Angket
54
Setelah melakukan wawancara yang mendalam dan observasi, peneliti akan menyebarkan angket terbuka, dimana angket berisi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Gambaran angket dapat dilihat di lampiran 3.5.
4. Studi Dokumentasi
Pada tahap dokumentasi ini penulis akan mengumpulkan dokumen yaitu profil sekolah, sejarah singkat sekolah, visi dan misi sekolah, jumlah siswa dan guru maupun karyawan tahun ajaran 2018/2019
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik dekskriptif persentase dan kategoris adalah Teknik yang digunakan untuk mendapatkan data hasil uji validasi yang telah dianalisis. untuk memberitahukan kelayakan model. Pada awalnya skor hasil pengukuran dengan menggunakan angket tertutup dijumlahkan kemudian skor tersebut dipersentase dengan menggunakan rumus:
55 Skor Aktual
AP = --- X 100%
Skor Ideal
Keterangan:
AP : Angka Persentase
Skor Aktual : Skor yang diberikan oleh validator ahli aktual
Skor Ideal : Skor tertinggi hasil kali antara jumlah item dengan skor
tertinggi masing-masing item.
Angka presentase tersebut selanjutnya dikelompokkan menjadi lima kategori seperti berikut.
INTERVAL KATEGORI
81 - 100 % Sangat tinggi 61 - 80 % Tinggi 41 - 60 % Cukup 21 - 40 % Rendah
1 – 20 % Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria persentase di atas, maka hasil uji validasi pengembangan modul pelatihan dapat
56
dinyatakan LAYAK untuk diuji cobakan apabila angka rata-rata persentase minimal mencapai kategori tinggi ( ≥ 61%). Angket yang dihasilkan yang berisi saran-saran dan rekomendasi dikategorikan sesuai kecocokan antara saran dan rekomendasi ahli dan teman sejawat tersebut dengan skor yang diberikan oleh para ahli. Langkah ini berguna untuk dipakai sebagai pertimbangan untuk merevisi model.