• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

7 2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian atau subsistem. Subsistem tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berhubungan membentuk kesatuan sehingga tujuan atau sasaran tersebut dapat tercapai. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan yang ada di dalam sistem.

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Jadi sistem dibangun sebagai pedoman untuk mencapai satu tujuan. Berarti kalau tidak ada tujuan tidak ada sistem atau dapat juga dikatakan sistem diperlukan sebagai pedoman bagi organisasi untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan.

Menurut Azhar Susanto (2016:18) mengatakan :

Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari sub sistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Sedangkan menurut Mulyadi (2016:5) mengemukakan bahwa “suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Model inti sebuat sistem terdiri dari input, proses, dan output. Adapun karakteristik yang dimaksud sebagai berikut :

(2)

1. Komponen (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (enviroment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah bentuk apapun di luar batas sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem tersebut. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan atau dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (interface)

Media menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

1. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang masuk ke dalam suatu sistem. Masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance) yang berupaya agar sistem tersebut dapat beroperasi serta masukan sinyal (signal input) untuk menghasilkan keluaran.

(3)

2. Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran

3. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

4. Sasaran Sistem (objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objectives).

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak berguna sebab sasaran sistem sangat dibutuhkan untuk menentukan kebutuhan yang akan dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil bila sistem tersebut mengenai sasaran dan tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alami dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami tanpa campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat

(4)

berupa sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tak tentu (probobalistic system) Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan atau diperkirakan sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Azhar Susanto (2016:56) mengatakan :

Sistem informasi sebagai kumpulan dari sub sistem apapun baik phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berarti dan berguna.

Sistem informasi memiliki fungsi diantaranya ialah :

a. Untuk Meningkatkan aksesibilitas data yang ada secara efektif dan efisien kepada pengguna, tanpa dengan perantara sistem informasi.

b. Memperbaiki produktifitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sisteem c. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

(5)

informasi secara kritis.

d. Mengedintifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem informasi e. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi

f. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi g. Mengembangkan proses perancanaan yang efektif.

Adapun Komponen-komponen sistem informasi sebagai berikut :

a. komponen input, merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

b. komponen model, yaitu kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang memproses data yang tersimpan di basis data.

c. Komponen Output, artinya informasi dan dokumentasi yang dihasilkan.

d. Komponen teknologi, merupakan alat dalam sistem informasi untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data.

e. komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan di dalam computer dengan menggunakan software database.

f. Komponen control, yaitu pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Azhar Susanto (2016:8) mengatakan :

Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem informasi yang harus selaras dan saling berkaitan dengan informasi lainya dalam suatu organisasi.

Atau sistem informasi manajemen yakni sistem informasi yang menghasilkan Output dengan masukan Input dan berbagai proses lainnya yang hasilnya dibutuhkan untuk tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen.

Sistem informasi manajemen sering sekali disebut dengan SIM, hasil dari SIM umumnya selalu menjadi pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan dalam suatu organisasi. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen, berbagai macam pekerjaan yang ada hubungannya dengan analisis manajemen selalu bisa

(6)

diselesaikan dengan cepat. Sistem Informasi Manajemen bisa berjalan secara baik bila didukung dengan teknologi yang canggih, sumber daya manusia yang berkualitas dan komitmen organisasi. Sistem Informasi Manajemen sangat bermanfaat untuk mendukung fungsi manajemen, operasional dan pengambilan suatu keputusan.

Kegiatan SIM juga bisa mendukung proses bisnis pada suatu perusahaan dan sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Jadi perusahaan harus mempunyai suatu komitmen untuk menjalankan Sistem Informasi Manajemen agar berbagai proses pada perusahaan termasuk proses produksi bisa berjalan dengan baik dan tentunya mampu memberikan keuntungan.

2.1.6. Studi literature

1. Menurut Nilasari (2016:3) mengemukakan :

Sistem penggajian yang terencana dengan baik menjadi salah satu cara perusahaan untuk dapat memberikan gaji yang layak dan sesuai dengan jabatan para karyawan.

2. Menurut Sujarweni (2015:127) menjelaskan :

Gaji adalah pembayaran atas jasa-jasa yang dilakukan oleh karyawan dan dibayarkan perusahaan setiap bulan.

3. Menurut Soemarso (2014) menjelaskan :

Gaji adalah imbalan kepada pegawai yang di beri tugas-tugas adminstratif dan pimpinan yang jumlah nya, biasanya, tetap secara bulanan atau tahunan.

4. Menurut Nugroho, Astuti dan Riyadi (2017) mengemukakan :

Sistem penggajian adalah seperangkat data bisnis dan pengolahan kegiatan terdiri efektif untuk petugas, diatas oleh perusahaan sehubungan input, proses dan output informasi menghasilkan gaji yang untuk keuntungan perusahaan.

(7)

2.1.7. Basis Data

Menurut Azhar Susanto (2016:204) mengatakan :

Data base atau basis data adalah kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit). Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi dimana basis data merupakan gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update yang rumit.

Proses memasukkan dan mengambil data dari media penyimpanan data memerlukan perangkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (database management system | DBMS). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna database untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Ada beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS yaitu mengolah pendefinisian data, menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh

kerusakan sistem maupun disk dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien.

Tujuan utama dari DBMS adalah untuk memberikan tinjauan abstrak data kepada pengguna. Jadi sistem menyembunyikan informasi tentang bagaimana data disimpan, dipelihara dan tetap bisa diambil (diakses) secara efisien. Pertimbangan efisien di sini adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks tetapi masih tetap bisa digunakan oleh pengguna awam.

(8)

2.2. Teori Pendukung

Peralatan pendukung adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang menunjukkan secara tepat dan fungsinya.

2.2.1. Unified Modeling Language (UML)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2014:137) mejelaskan :

UML (unified Modeling language) adalah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun menggunakan teknik pemograman berorientasi objek. UML (unified Modeling language) muncul karna adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasi, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak.

UML merupakan gabungan dari metode booch, Rumbaugh (OMT) dan Jacobson. Tetapi UML ini akan mencakup lebih luas dari pada OOA&D. Pada

pertengahan pengembangan UML dilakukan standarisasi proses dengan OMG (Object Management Group) dengan harapan UML akan menjadi bahasa standar pemodelan pada masa yang akan datang.

UML (unified Modeling Language) adalah metode pemodelan (tools/model) secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek dan memberikan standar penulisan sebuah sistem untuk pengembangan sebuah software yang dapat menyampaikan beberapa informasi untuk proses implementasi pengembangan software.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software, UML adalah keluarga Notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak,

(9)

khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek (OO).

Tujuan penggunaan UML :

1. Memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi object.

2. Menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.

UML mendefinisikan diagram-diagram berikut ini,

1. Diagram Use Case menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar.

2. Diagram Class memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka.

3. Diagram Package dan Object merupakan kumpulan elemen-elemen logika UML yang bertujuan untuk mengelompokan diagram class yang lebih kompleks.

4. Diagram Sequence merupakan salah satu diagram interaction yang menjelaskan bagaimana suatu oprasi itu dilakukan yang diatur berdasarkan waktu.

5. Diagram Collaboration juga merupakan diagram interaction berfungsi membawa informasi yang sama dengan diagram sequence, tetapi lebih memusatkan atau memfokuskan pada kegiatan obyek dari waktu informasi itu dikirimkan dan bukan pada waktu penyampaian message.

6. Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima.

(10)

2.2.2. Use case Diagram

Menurut Sukamto dan shalahudidn (2014:155) mengatakan :

Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat, Use case Diagram digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sistem dan yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

Sedangkan menurut pratama (2014:48) menjelaskan Use case Diagram merupakan aliran kegiatan dan proses bisnis yang dilakukan oleh pengguna (aktor).

Keuntungan Use Case :

1. Menangkap kebutuhan fungsional dari perspektif user

2. Memberi diskripsi jelas dan konsisten dari apa yang seharusnya dilakukan sistem

3. Dasar membentuk tes sistem

4. Menyediakan kemampuan untuk melacak kebutuhan fungsional ke dalam class aktual dan operasi dalam sistem

5. Berfungsi sebagai unit estimasi 6. Unit terkecil dari delivery

7. Setiap increment yang direncanakan dan di deliver digambarkan dalam use case yang akan di deliver secara increment.

Model Use Case terdapat 4 elemen utama :

1. Sistem

Bagian dari pemodelan use case, merupakan definisi batasan pengembangan sistem, sistem tidak perlu harus berupa software.

2. Aktor yang berinteraksi pada sistem

Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem (pertukaran informasi dalam sistem) actor merupakan aturan yang dimainkan dalam sistem.

(11)

Clerk

Gambar II.1 Notasi Actor

3. Use case atau servis yang tersedia pada sistem

Menyatakan fungsi lengkap yang dilakukan aktor, scenario use case biasanya digambarkan secara tekstual, menggambarkan dimana level user dan respon sistem.

Gambar II.2

Contoh Use Case Diagram penggajian Sumber : repository.bsi.ac.id, Saputra (2019)

<<Actor>>

Clerk

(12)

4. Relasi anatar elemen

a) Association antara actor dan use case

b) Association antara use case

c) Generalization/inheritance antara use case d) Generalization/inheritance antara actors 2.2.3. Activity Diagram

Menurut sukamto dan shalahuddin (2014:161) mengatakan :

Activity Diagram adalah menggambarkan aliran kerja atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.

Diagram aktifitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan oleh aktor.

Activity Diagram memodelkan workflow prosess bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu aktifitas ke aktifitas lain nya atau dari aktifitas ke status.

Elemen-elemen activity diagram:

1. Status Start (mulai) dan end (akhir)

2. Aktifitas yang mempresentasikan sebuah langkah dalam workflow

3. Transitions menunjukan terjadinya perubahaan status aktifitas (Transitions show what state follows another).

4. Keputusan yang menunjukan alternative dalam workflow

5. Synchronization bars yang menunjukan subflow pararel. Synchronization bars dapat digunakan untuk menunjukan concurrent threads pada workflow proses bisnis.

6. Swimlanes yang merepresentasikan role bisnis yang bertanggung jawab pada aktifitas yang berjalan.

(13)

2.2.4. Sequence Diagram

Menurut Pratama (2014:48) mengatakan :

Pada jenis pemograman berbasis objek (object oriented) misalkan dengan bahasa java, digunakan pemodelan UML. Pada sequence diagram menggambarkan aliran pengiriman pesan yang terjadi di aplikasi, sebagai bentuk interaksi dengan pengguna (user).

Sedangkan Sukamto dan Shalahuddin (2014:165) berpendapat sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan

waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan yang diterima antar objek. Diagram sequence merupakan salah satu diagram interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan.

Gambar II.3

Contoh Sequence Diagram Sumber : Repository.bsi.ac.id (2017)

(14)

2.2.5. Class Diagram

Menurut Rosa dan M.Shalahuddin (2014:141) menjelaskan :

Diagram kelas atau Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Class diagram juga menunjukan property dan oprasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut. UML menggunakan istilah fitur sebagai istilah umum yang meliputi properti dan operasi sebuah class.

Bagian class diagram : 1. Properti dan multiplicity

Properti mewakili fitur-fitur structural dari sebuah class. Dan multiplicity dari

suatu titik association adalah angka kemungkinan bagian dari hubungan kelas dengan single instance (bagian) pada titik yang lain.

2. Operasi

Operasi merupakan suatu kegiatan yang dimengerti sebuah class untuk dilakukan. Operasi adalah metode tetapi sebenarnya tidak sama. perbedaan nya adalah operasi adalah hal yang diharapkan pada sebuah objek (deklarasi prosedur) sedangkan sebuah metode adalah prosedur.

3. Relationship

Diagram class mempunyai 3 macam relationship (hubungan) yaitu : a. (Association) suatu hubungan antara bagian dari dua kelas.

b. (Aggregation) suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan bagian dari suatu kumpulan.

c. (Generalization) suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu kelas merupakan suatu superclass (kelas super) dari kelas yang lain.

(15)

2.2.6. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.

Menurut rosa dan shalahuddin (2015:50) “ Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan awal basis data yang sering digunakan. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”.

Sedangkan menurut Lubis (2016:31) “ERD menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional”.

Dapat disimpulkan bahwa entity relationship Diagram (ERD) merupakan pemodelan basis data konseptual dengan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dengan menggunakan notasi dan simbol.

Simbol yang terdapat pada Entity Relationship diagram (ERD) sering disebut dengan komponen. Simbol pada Entity relationship diagram (ERD) menurut Chen (Rosa dan Shalahuddin.2015:50) disajikan dalam:

(16)

Gambar II.4.

Contoh Entity relationship Diagram (ERD) Sumber : ejournal.bsi.ac.id (2017)

2.2.7. Logical Record Structure (LRS)

Pengertian LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi dari struktur record-record pada tebel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

Menurut Frieyadie dalam Rahmayu (2015:162), “ LRS merupakan hasil pemodelan entity relationship (ER) beserta atributnya sehingga terlihat hubungan- hubungan antara entitas “.

(17)

Menentukan kardinalitas, dan Foreign Key (FK) sebagai berikut : 1. 1 : 1 (One-to-one)

Satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.

2. 1 : M (One-to-many)

Satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.

3. M : M (Many-to-many)

Beberapa entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas lain.

Gambar II.5.

Contoh Logical Record Structure (LRS) Sumber : ejournal.bsi.ac.id (2017)

Gambar

Gambar II.1 Notasi Actor
Diagram aktifitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan  oleh aktor
Gambar II.3
Diagram kelas atau Class diagram  menggambarkan struktur sistem dari segi  pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berikut adalah model antarmuka yang akan diberikan pada responden untuk melakukan task usability testing dan digunakan dalam menentukan nilai mengenai usability

Model RNN tipe Elman untuk peramalan penjualan semen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah model RNN tipe Elman (9-5-1) yang terbangun dari 9 neuron pada lapisan

Semestinya model kepemimpinan dari gerakan tersebut dapat belajar dari model socialized charismatic leadership , yang diperlengkapi dengan konsep teologis mengenai ekklesia

57 Seorang anak laki- laki berusia 14 tahun datang ke puskesmas diantar ibunya datang dengan keluhan bengkak pada lutut kiri disertai nyeri 1 minggu yang lalu.. 2

(7) Kerja Sama regional/Extra-Regional Cooperation. Segala pencapaian yang diraih pada tahun 2016 dan tahun-tahun sebelumnya, tak menjadikan BNN berpuas diri dan larut

PENGUKURAN TINGKAT KAPABILITAS TEKNOLOGI E-LEARNING 4.0 DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA DOMAIN EDM, APO, DAN DSS (STUDI KASUS: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

15 Dwi Wahyu Ramadhana Akuntansi Universitas Brawijaya 16 febriansyah Agusman Abadi Geological Engineering Institut Teknologi Bandung 17 Fauzi Mahmuddin Geological

Meskipun belum ada hasil akhir dari revisi Perda KTR terkait pelarangan iklan tersebut dan bahkan telah lebih dari 3 kali sidang, namun hasil sementara dari sidang revisi pada