M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP KENYAMANAN SISWA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN
RUANG LABORATORIUM KOMPUTER SMKN 1 CILAKU-CIANJUR
TERHADAP KENYAMANAN SISWA
PADA PROSES BELAJAR-MENGAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Mengikuti Sidang sebagai salah satu Syarat Penyelesaian Skripsi di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Oleh M. Kharis Fahmi
0901998
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR (S1) FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP KENYAMANAN SISWA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN
RUANG LABORATORIUM KOMPUTER SMKN 1 CILAKU-CIANJUR
TERHADAP KENYAMANAN SISWA
PADA PROSES BELAJAR-MENGAJAR
Oleh M. Kharis Fahmi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© M. Kharis Fahmi 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP KENYAMANAN SISWA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dan Buatan Ruang Laboratorium Komputer
SMKN 1 Cilaku-Cianjur Terhadap Kenyamanan Siswa pada Proses
Belajar-Mengajar” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2013
Yang membuat pernyataan,
M. Kharis Fahmi
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP KENYAMANAN SISWA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR
LEMBAR PENGESAHAN
Bandung, Oktober 2013
Pembimbing I,
Dra. Tjahyani Busono, M.T
NIP. 1962 1231 198803 2005
Pembimbing II,
Diah Cahyani, S.T,.M.T
NIP. 1977 0919 200801 2 014
Mengetahui : Ketua Jurusan
Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI
Dra. Tjahyani Busono, M.T
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER ABSTRAK
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP KENYAMANAN
SISWA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR
M. Kharis Fahmi NIM: 0901998
Pencahayaan sangat diperlukan untuk proses belajar-mengajar. Tanpa cahaya kita tidak dapat membaca buku dan tidak dapat melihat tulisan yang ada di papan tulis pada saat berlangsungnya pembelajaran di dalam kelas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamananan adalah pencahayaan. Ada dua jenis pencahayaan yang digunakan pada ruang laboratorium komputer di SMKN 1 Cilaku-Cianjur, yaitu pencahayaan alami dan buatan. Untuk pencahayaan alami digunakan pada ruang laboratorium computer baru, sedangkan untuk pencahayaan buatan digunakan pada ruang laboratorium komputer lama.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pencahayaan mana yang lebih baik menurut persepsi kenyamanan siswa, persepsi kenyamanan siswa saat menggunakan pencahayaan alami dan perssepsi siswa saat menggunakan pencahayaan buatan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik angket untuk variabel Y yaitu kenyamanan siswa, serta teknik pengukuran dan observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi dan tingkat pencahayaan ruang laboratorium computer baru dengan pencahayaan alami dan ruang laboratorium komputer lama dengan pencahayaan buatan di SMKN 1 Cilaku-Cianjur.
Dari hasil observasi dan pengukuran di dapat, untuk ruang laboratorium komputer baru menggunakan pencahayaan alami dua dari tiga indikator telah sesuai dengan standar. Indikator luas bukaan dan arah bukaan yang telah sesuai dengan standar, dan indikator intensitas cahaya yang belum sesuai dengan standar. Sama halnya dengan ruang laboratorium computer baru, pada ruang laboratorium komputer lama juga dua dari tiga indikator telah sesuai dengan standar. Indikator rasio iluminasi dan luminer telah sesuai dengan standar, sedangkan intensitas cahaya masih belum mencapai standar.
Pengolahan data yang digunakan ialah uji kecenderungan pada variabel Y yaitu kenyamanan siswa, pada ruang laboratorium computer baru dengan pencahayaan alami (Y1) masuk ke dalam kategori cukup baik dengan persentase sebesar 75%% dan untuk ruang laboratorium komputer lama dengan pencahayaan buatan (Y2) masuk ke dalam kategori cukup baik dengan persentase sebesar 60,61%.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ruang laboratorium komputer baru menggunakan pencahayaan alami dan ruang laboratorium komputer lama menggunakan pencahayaan buatan memiliki tingkat kenyamanan yang sebanding.
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
UCAPAN TERIMA KASIH iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
1.3 Pembatasan Masalah 3
1.4 Rumusan Masalah 4
1.5 Definisi Operasional 4
1.6 Tujuan Penelitian 5
1.7 Manfaat Penelitian 5
1.8 Sistematika Penulisan 6
BAB II LANDASAN TEORITIS 7
2.1 Pengertian pencahayaan 7
2.2 Pencahayaan Alami dan Pencahayaan Buatan 11
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Optimalisasi Pencahyaan 21
2.4 Pengaruh terhadap Mata 23
2.5 Kerangka Pemikiran 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26
3.1 Metode Penelitian 26
3.2 Variabel dan Paradigma Penelitian 26
3.3 Data dan Sumber Penelitian 28
3.4 Populasi dan Sampel 28
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER
3.6 Pengujian Instrumen 31
3.7 Teknik Analisis Data 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35
4.1 Deskripsi Data 35
4.2 Analisis Hasil Instrumen 46
4.3 Analisis Data 49
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65
5.1 Kesimpulan 65
5.2 Saran 66
DAFTAR PUSTAKA
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Klasifikasi Intensitas Pencahayaan Yang Direkomendasikan 8 Tabel 2.2 : Faktor Refleksi Warna Terhadap Cahaya Rasio Iluminasi 21
Tabel 3.1 : Pedoman Observasi 31
Tabel 3.2 : Kisi-kisi Angket 31
Tabel 3.3 : Skala Interval Uji Kecenderungan 34
Tabel 4.1 : Deskripsi Data Umum 37
Tabel 4.2 : Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Alami R. Lab.
Komputer Baru 42
Tabel 4.3 : Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya Buatan R. Lab.
Komputer Lama 43
Tabel 4.4 : Gambaran Umum Variabel Y1 45
Tabel 4.5 : Gambaran Umum Variabel Y2 45
Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Y 47
Tabel 4.7 : Tabel Uji Reliabilitas Variabel Y 48
Tabel 4.8 : Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y1 49
Tabel 4.9 : Hasil Uji Kecenderungan Tiap Indikator Variabel Y1 51
Tabel 4.10 : Hasil Uji Kecenderungan Variabel Y2 52
Tabel 4.11 : Hasil Uji Kecenderungan Tiap Indikator Variabel Y2 53
Tabel 4.12 : Perbandingan Keadaan Sebenarnya R. Lab. Komputer
Baru dengan teori 54
Tabel 4.13 : Perbandingan Keadaan Sebenarnya R. Lab. Komputer
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Lubang Cahaya Besar pada Atap Mengakibatkan
Penyinaran Merata 11
Gambar 2.2 : Lubang Cahaya Besar pada Dinding Mengakibatkan Cahaya yang Berkurang Makin Jauh dari Lubang Cahaya 11 Gambar 2.3 : Jendela Atap yang Terjal atau Fertikal 13
Gambar 2.4 : Pencahayaan Bertingkat 13
Gambar 2.5 : Faktor Cahaya Siang Hari dan Pantulan 14
Gambar 2.6 : Pengelompokan Jenis Lampu 17
Gambar 2.7 : Lampu TL Compact 18
Gambar 2.8 : Lampu TL Tabung 18
Gambar 2.9 : Lampu Pijar (incandescent lamp) 20
Gambar 2.10 : Lampu Fluorescent 20
Gambar 2.11 : Lampu High Intensity Discharge (HID) - Merkuri 20
Gambar 2.12 : Lampu LED (light Emmitting Diode) 21
Gambar 2.13 : Tingkat Rasio Iluminasi Ruang Pendidikan 23 Gambar 2.14 : Penempatan Luminer Terhadap Bidang Kerja 24
Gambar 3.1 : Paradigma Penelitian 27
Gambar 4.1 : Denah R. Laboratorium Komputer Baru 38
Gambar 4.2 : Potongan A-A R. Laboratorium Komputer Baru 38 Gambar 4.3 : Potongan B-B R. Laboratorium Komputer Baru 39 Gambar 4.4 : Foto Hasil Observasi R. Lab. Komputer Baru 39
Gambar 4.5 : Denah R. Laboratorium Komputer Lama 40
Gambar 4.6 : Potongan A-A R. Laboratorium Komputer Lama 40 Gambar 4.7 : Potongan B-B R. Laboratorium Komputer Lama 40 Gambar 4.8 : Potongan C-C R. Laboratorium Komputer Lama 40 Gambar 4.9 : Foto Hasil Observasi R. Lab. Komputer Lama 41 Gambar 4.10 : Titik Pengukuran Intensitas Cahaya R. Lab. Komputer
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER Gambar 4.11 : Titik Pengukuran Intensitas Cahaya R. Lab. Komputer
Lama 44
Gambar 4.12 : Diagram Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y1 50
Gambar 4.13 : Diagram Persentase Uji Kecenderungan Per-Indikator
Variabel Y1 51
Gambar 4.14 : Diagram Persentase Uji Kecenderungan Variabel Y2 52
Gambar 4.15 : Diagram Persentase Uji Kecenderungan Per-Indikator
Variabel Y2 53
Gambar 4.16 : Distribusi Cahaya Alami R. Lab. Komputer Baru 55 Gambar 4.17 : Distribusi Cahaya Alami R. Lab. Komputer Lama 57 Gambar 4.18 : Deskripsi Data Pencahayaan Terhadap Kenyamanan
1
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan atau yang disebut SMK merupakan bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional yang mempunyai peranan penting dalam mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, No. 40 Thn. 2008 Tanggal 31 Juli 2008. k h u s u s. Dalam kelompok ruang pembelajaran umum terdapat ruang kelas, perpustakaan, laboratorium kimia, laboratorium komputer, praktik gambar teknik, dll.
Tiap-tiap ruang tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya ruang kelas yang diperuntukan untuk proses belajar mengajar sebagai pemberian materi atau teori. Berbeda dengan ruang laboratorium yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk praktek atau penerapan dari teori-teori yang telah diberikan di dalam kelas.
Di dalam tiap-tiap prasarana tersebut terdapat aspek-aspek untuk menunjang proses belajar-mengajar, salah satunya adalah aspek kenyamanan. Seperti yang diungkapkan oleh Lippsmeier (1997: 36) bahwa “Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan di dalam ruang tertutup adalah temperatur udara, temperatur radiasi rata-rata dari dinding dan atap, kecepatan pergerakan udara, serta tingkat pencahayaan dan distribusi cahaya pada dinding pandangan.”
2
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER pusat syaraf penglihatan di otak. Kuat penerangan baik yang tinggi, rendah, maupun yang menyilaukan berpengaruh terhadap kelelahan mata maupun ketegangan syaraf (Muhaimin, 2001:1). Jika pada suatu ruang belajar memiliki tingkat pencahayaan yang kurang atau berlebihan akan mempengaruhi keadaan fisik dari siswa atau pengguna ruang tersebut, yang akan berimbas pada kualitas dan hasil belajar para siswa.
Pencahayaan sangat diperlukan untuk proses belajar-mengajar. Tanpa cahaya kita tidak dapat membaca buku dan tidak dapat melihat tulisan yang ada di papan tulis pada saat berlangsungnya pembelajaran di dalam kelas. Prinsip umum pencahayaan adalah bahwa cahaya yang berlebihan tidak akan menjadi lebih baik. Penglihatan tidak akan menjadi lebih baik hanya dengan dari jumlah atau kuantitas cahaya tetapi juga kualitasnya (Chairul Gagarin Irianto, 2006:1).
Ada dua jenis pencahayaan yang digunakan dalam ruang laboratorium komputer, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami merupakan cahaya yang didapat dari sinar matahari langsung maupun tidak langsung. Sedangkan pencahayaan buatan merupakan pencahayaan yang dihasilkan dari pemanfaatan teknologi seperti cahaya lampu. Untuk pencahayaan alami yang baik untuk ruang belajar yakni bukaan tidak mengarah langsung ke Timur atau Barat. Sedangkan untuk tingkat pencahayaan buatan minimal pada ruang laboratorium komputer yang direkomendasikan adalah 350 lux, menurut metode dari sistem pencahayaan buatan (SNI-03-6197-2000).
3
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER disebabkan karena selain bukaannya kecil, juga bukaan tersebut mengarah ke arah timur yakni arah terbitnya matahari yang menyebabkan cahaya alami dianggap menyilaukan. Dari permasalahan tersebut yang terjadi pada ruang laboratorium komputer lama, maka sekolah berinisiatif lebih memanfaatkan pencahayaan buatan dan mengurangi intensitas dari cahaya alami dengan menutupnya menggunakan tirai.
Dari pemaparan sebelumnya, timbul pertanyaan “bagaimana kenyamanan menggunakan pencahayaan alami dibandingkan dengan kenyamanan dengan menggunakan pencahayaan buatan?”. Hasil perbandingan ini akan menentukan jenis pencahayaan yang paling sesuai yang digunakan pada laboratorium komputer lama SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.
Berdasarkan pemaparan diatas Penulis ingin menelaah tentang
“Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dan Buatan Ruang Laboratorium Komputer Terhadap Kenyamanan Siswa pada Proses
Belajar-Mengajar.”
1.2. Identifikasi Masalah
Melihat dari ruang laboratorium komputer yang ada di SMKN 1 Cilaku-Cianjur, Penulis menarik beberapa masalah dengan berdasarkan kepada:
1.2.1. Bukaan pada ruang laboratorium komputer lama SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur mengarah langsung ke Timur yang menyebab pencahayaan alami dianggap menyilaukan.
1.2.2. Pada laboratorium komputer lama yang memiliki bukaan yang berukuran kecil dianggap belum memenuhi keseluruhan kebutuhan pencahayaan pada ruang tersebut.
4
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER Karena cangkupan untuk keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada ruangan cukup luas, maka Penulis membataskan Penelitian hanya dari segi faktor pencahayaan di ruang laboratorium komputer SMK Negri 1 Cilaku-Cianjur.
1.4. Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka Penulis dapat mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagaimana tingkat pencahayaan alami ruang laboratorium komputer baru terhadap kenyaman siswa?
1.4.2 Bagaimana tingkat pencahayaan buatan ruang laboratorium komputer lama terhadap kenyamanan siswa?
1.4.3 Bagaimana tingkat pencahayaan alami ruang laboratorium komputer baru dengan ruang laboratorium komputer lama terhadap kenyamanan siswa?
1.5. Definisi Operasional
Perlunya penjelasan sebuah judul adalah untuk penyamaan persepsi mengenai arah tulisan guna tidak terjadi salah pengertian.
“Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dan Tingkat Pencahayaan Buatan Ruang Laboratorium Komputer Terhadap Kenyamanan Siswa pada Proses Belajar Mengajar”
1.5.1. Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dan Tingkat Pencahayaan Buatan, yaitu pembeda antara tingkat pencahayaan alami dan buatan
yang digunakan pada ruang tersebut.
1.5.2. Ruang Laboratorium Komputer, merupakan sebuah prasarana
5
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER 1.5.3. Kenyamanan Siswa, penilaian komprehensif para siswa terhadap
ruang laboratorium komputer tersebut.
1.5.4. Proses Belajar-Mengajar, adalah interaksi atau hubungan timbal
balik antara guru dan siswa dalam lingkungan pendidikan yang dirancang sedemikina rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1.6. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bemanfaat bagi para guru dan siswa untuk mengoptimalakan proses belajar mengajar. Secara terperinci tujuan dari Penelitian ini adalah:
1.6.1. Untuk mengetahui besarnya tingkat pencahayaan alami ruang laboratorium komputer baru terhadap persepsi kenyamanan siswa.
1.6.2. Untuk mengetahui besarnya tingkat pencahayaan buatan ruang laboratorium komputer lama terhadap persepsi kenyamanan siswa.
1.6.3. Untuk mengetahui mana yang lebih baik menurut persepsi kenyamanan siswa antara ruang laboratorium komputer baru dan ruang laboratorium komputer lama.
1.7. Manfaat Penelitian
1.7.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan mengenai pencahayaan yang baik di dalam ruang laboratorium komputer terhadap kenyamanan belajar mengajar siswa.
1.7.2. Manfaat Praktis
6
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER 1.8. Sistematika Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang isi skripsi ini, Penulis sajikan uraian dari sistematika yang telah ditetapkan dalam sebuah buku yang berjudul “Pedoman Penelitian Karya Ilmiah Tahun 2012” sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini membahas latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan Penelitian, manfaat Penelitian dan sistematika Penelitian.
BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS. Pada landasan teoritis mencakup teori tentang standar
pencahayaan ruang laboratirium komputer, penjelasan dan perhitungan pencahayaan buatan, jenis-jenis lampu. Pada bab ini juga terdapat kerangka pemikiran tentang optimalisasi tingkat pencahayaan buatan di ruang laboratorium komputer dan hipotesis Penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas
metode Penelitian yang digunakan, instrumen Penelitian yang digunakan serta langkah-langkah dalam Penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini mencakup deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil Penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab terakhir ini berisi
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Dalam Penelitian ini, Penulis akan mengkaji elemen arsitektur yang terdapat pada ruang laboratorium komputer SMK Negri 1 Cilaku-Cianjur yang difokuskan pada aspek pencahayaan. Elemen arsitektur yang dikaji, yaitu pencahayaan alami dan buatan. Elemen ini kemudian diteliti untuk menentukan jenis pencahayaan mana yang lebih cocok digunakan pada ruang laboratorium komputer SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur pada proses belajar-mengajar berlangsung.
Pendekatan yang dugunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan pendekatan Experimental Design. Sedangkan
Pre-Experimental Design yang digunakan oleh Penulis adalah One-Group
Pretest-Posttest Design dengan membandingakan objek yang diteliti
sebelum mendapatkan perlakuan (pencahayaan alami) dan sesudah diberi perlakuan secara khusus (pencahayaan buatan) apakah ada perbedaan pada objek tersebut atau tidak sama sekali dan seberapa besar terdapat perbedaan ketika sebelum dan sesudah diberi perlakuan khusus.
3.2. Variabel dan Paradigma Penelitian
3.2.1. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yang menunjukkan adanya korelasi antara kedua variabel tersebut. Kedua variabel tersebut adalah:
a. Variabel Bebas (X) : Tingkat Pencahayaan - (X1) Pencahayaan alami
- (X2) Pencahayaan Buatan
b. Variabel Terikat (Y) : Kenyamanan Siswa
- (Y1) Kenyamanan Siswa Menggunakan
28
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER - (Y2) Kenyamanan Siswa Menggunakan
Pencahayaan Buatan
3.2.2. Paradigma Penelitian
Gambar. 3.1 Paradigman Penelitian
Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dengan Tingkat Pencahayaan Buatan Ruang Laboratorium Komputer Terhadap Kenyamanan Siswa Pada Proses
Belajar Mengajar
Tingkat pencahayaan menggunakan pencahayaan
alami (X1)
Tingkat pencahayaan memanfaatkan pencahayaan
buatan (X2)
Kenyamanan Siswa (Y)
Temuan Penelitian
Kesimpulan
Intensitas cahaya
Luas bukaan
Posisi bukaan
Pantulan cahaya
Kesilauan
Fisik siswa
Intensitas cahaya
Jarak titik lampu
29
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER 3.3. Data dan Sumber Penelitian
3.3.1. Data Penelitian
Penulis menggunakan sumber data primer dan sekunder untuk mempermudah dalam penyusunan penelitian ini. Adapun data yang di perlukan adalah:
a. Data mengenai intensitas cahaya menggunakan pencahayaan alami.
b. Data mengenai intensitas cahaya menggunakan pencahayaan buatan.
c. Persepsi kenyamanan di R. Lab Komputer Baru menggunakan pencahayaan alami.
d. Persepsi kenyamanan di R. Lab Komputer lama menggunakan pencahayaan buatan.
3.3.2. Sumber Data Penelitian:
Yang menjadi sumber data pada penelitian ini adalah:
a. Siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan 1 (satu) & 2 (dua)
b. Ruang laboratorium komputer lama dan baru SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1. Populasi
Populasi yang digunakan oleh Penulis dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI Teknik Gambar Bangnan 1 (satu) & kelas XI Teknik Gambar Bangnan 2 (dua) dengan jumlah total 65 orang.
3.4.2. Sampel
30
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER 3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara atau langkah-langkah untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dilakukan Penulis dalam penelitian.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara statistik untuk mendapatkan hasil atau kesimpulan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sesuai dengan judul penelitian “Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dan Buatan Ruang Laboratorium Komputer Terhadap Kenyamanan Siswa Pada Proses Belajar Mengajar” adalah:
a. Observasi
Penelitian ini memakai teknik observasi nonpartisipan, dimana peneliti hanya sebagai pengamat independen. Teknik ini digunakan untuk mengamati keadaan eksisting ruang laboratorium komputer baru dan ruang laboratorium komputer lama.
b. Pengukuran
Teknik ini digunakan untuk mengukur keadaan sebenarnya dari ruang laboratorium komputer baru yang menggunakan pencahayaan alami dan ruang laboratorium komputer lama yang menggunakan pencahayaan buatan. Pengukuran ini diukur dengan menggunakan alat ukur yang ditinjau dari aspek intensitas cahaya ruang laboratorium komputer dengan menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan, serta sebagai perbandingan dengan standar yang telah ada.
31
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER c. Kuesioner (Angket)
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup secara langsung. Kuesioner berupa pernyataan-pernyataan yang diberikan langsung kepada responden tanpa menggunakan perantara.
Pada penelitian ini kuesioner (angket) diberikan dua kali. Angket yang pertama diberikan kepada siswa sebagai responden bertujuan untuk mengetahui pendapat siswa tentang kenyamanan ruang laboratorium komputer baru saat menggunakan pencahayaan alami, juga untuk menguatkan hasil observasi sebelumnya. Sedangkan angket yang kedua diberikan bertujuan untuk mengetahui pendapat kenyamanan ruang laboratorium komputer lama menggunakan pencahayaan buatan.
3.5.2. Instrumen Penelitian
32
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER Tabel 3.1 Pedoman Pengukuran
Konsep Variabel Aspek yang
diungkap Indikator
Variabel Indikator Jumlah butir soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Suatu instrumen akan dikatakan valid atau sahih apabila mempunyai validitas tinggi. Begitu juga sebaliknya, instrumen akan dikatakan tidak valid apabila mempunyai validitas rendah.
33
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER Keterangan:
rXY : Koefisien korelasi
X : Skor butir yang diperoleh respoden Y : Skor total butir yang diperoleh responden N : Jumlah responden
∑ XY : Jumlah perkalian antara skor suatu butir soal dengan skor total
∑ X : Jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab satu soal yang diperiksa validitasnya
∑ Y : Jumlah skor total dari satu responden dalam menjawab seluruh soal pada instrumen tersebut
(Arikunto, 2010: 317) Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap butir soal. Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga korelasi product moment dengan taraf signifikansi atau taraf kepercayaan 95%. Jika hasil yang lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka butir soal
tersebut dikatakan valid. Begitu juga sebaliknya, apabila rhitung< rtabel, maka
butir soal tersebut tidak valid.
3.6.2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Alpha Cronbach. Rumus ini dipilih karena instrumen yang digunakan dalam
Penelitian ini menghasilkan skor yang memiliki rentang beberapa nilai. Rumus tersebut dapat dilihat di bawah ini, yaitu:
= (1 – )
rXY =
. . . (1)34
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER Keterangan:
: Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya item pertanyaan atau soal
2
: Jumlah varians setiap butir : Varians total
(Arikunto, 2010: 239)
Hasil perhitungan reliabilitas dengan rumus r11 pada seluruh item
pertanyaan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada table r product
moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95%. Reabilitas angket akan
terbukti jika harga r11>rtabel,, sedangkan jika r11<rtabel maka angket tersebut tidak reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah:
0,00 < r11< 0,20 : Reliabilitas sangat rendah
0,20 < r11< 0,40 : Reliabilitas rendah
0,40 < r11< 0,60 : Reliabilitas sedang/cukup
0,60 < r11< 0,80 : Reliabilitas tinggi
0,80 < r11< 1,00 : Reliabilitas sangat tinggi
3.7. Teknik Analisis Data
35
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER Analisi data dilakukan untuk mengetahui tingkat pencahayaan dan persepsi kenyamanan pencahayaan siswa pada masing-masing jenis pencahayaan ruang laboratorium komputer SMK Negeri 1 Cilaku-Cianjur.
3.7.1. Uji Kecenderungan Variabel Y
Perhitungan uji kecenderungan digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang kenyamanan ruang laboratorium komputer baru dengan pencahayaan alami (Y1) dan kenyamanan ruang laboratorium
komputer lama dengan pencahayaan buatan (Y2) Langkah yang digunakan
untuk perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut:
a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel dan sub variabel.
b. Menentukan skala data sebagai berikut:
Tabel 3.3 Skala Interval Uji Kecenderungan
Skala Data Kriteria
>X + 1.5 SD Sangat Baik
X + 1.5 SD > X + 1.5 SD Baik
X + 1.5 SD > X – 0.5 SD Cukup Baik
X – 0.5 SD > X – 1.5 SD Kurang Baik
X – 1.5 SD Sangat Rendah
(Saputra, 2007: 70) c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan
data kecenderungan variabel dan sub variabel tiap kriteria
66
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian “Perbedaan Tingkat Pencahayaan Alami dan Tingkat Pencahayaan Buatan Ruang Laboratorium Komputer erhadap Kenyamanan Siswa”, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Hasil pengukuran kondisi eksisting ruang laboratorium computer baru menunjukkan bahwa intensitas cahaya alami belum sesuai dengan standar. Sedangkan indikator arah bukaan sudah sesuai dengan standar karena semua bukaan berada pada sisi utara dan selatan. Untuk indikator luas bukaan sudah mencapai diatas 15%. Jadi dua dari tiga indikator intensitas cahaya pada ruang laboratorium computer baru sudah sesuai dengan standar. Untuk kenyamanan siswa pada ruang ini menunjukkan kecenderungan siswa beranggapan kenyamanan pada ruang ini cukup baik.
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER c. Untuk tingkat pencahayaan ruang laboratorium komputer baru dan
lama terhadap kenyamanan siswa, kenyamanan ruang laboratorium komputer baru dan ruang laboratorium komputer lama dari hasil persepsi sebanding, dengan persentase sebesar 75,00% pada ruang laboratorium komputer baru siswa beranggapan kenyamanan ruang tersebut cukup nyaman dengan keadaan eksisting ruangan cukup baik, juga pada ruang laboratorium komputer lama siswa beranggapan kenyamanan pada ruang tersebut cukup baik dengan persentase 60,61% dan juga pada eksisting ruangan cukup baik.
5.2. Saran
Berdasarkan pada pembahasan dan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
a. Bagi pihak SMKN 1 Cilaku-Cianjur,
Hendaknya lebih memperhatikan keadaan ruang laboratorium komputer baru dan lama yang digunakan untuk proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat merasa nyaman tanpa terganggu oleh cahaya yang tidak seharusnya.
Berdasarkan hasil pengukuran, alangkah baiknya jika pada ruang laboratorium komputer baru di tambah bukaan pada sisi lain yang mengarah ke luar ruangan yaitu pada sisi timur, agar cahaya yang masuk pada ruang ini menjadi lebih merata.
Jika pada ruang laboratorium komputer baru mengalami kesulitan untuk membuat bukaan pada sisi timur, dapat disiasati dengan memanfaatkan pencahayaan buatan yang sudah ada hanya pada sisi ruang yang lebih gelap pada titik G, H, dan I menggunakan jenis lampu TL tabung.
Berdasarkan hasil pengukuran, alangkah baiknya jika pada ruang laboratorium komputer lama mengganti jenis lampu TL copact dengan jenis TL tabung agar cahaya tersebar dengan merata dan lebih mudah mencapai intensitas yang sesuai dengan standar.
66
M. Kharis Fahmi,2013
M. Kharis Fahmi,2013
PERBEDAAN TINGKAT PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN RUANG LABORATORIUM KOMPUTER TERHADAP KENYAMANAN SISWA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Frick, Heinz, dkk. (2008). Ilmu Fisika Bangunan. Yogjakarta: Kanisius.
Hendra, Pratama Natsir. (2011). Studi Kelayakan Sarana dan Prasarana
Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 2
Yogyakarta [PDF].
Irianto. Chairu Gagarin (2006) Studi Optimasi Sistem Pencahayaan Ruang
Kuliah Dengan Memanfaatkan Cahaya Alam [PDF]
Kania, Rani Siti (2012). Pengaruh Kondisi Ruang Kelas Terhadap Konsentrasi
Belajar Siswa Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Smk Negeri
6 Bandung. [PDF].
Lippsmeier, George (1997) Bangunan Tropis. Jakarta: Erlangga
Muhaimin (2001). Teknologi Pencahayaan. Bandung : Refika Aditama
Imansyah, S. Budi (2012) Dampak Sistem Pencahayaan bagi Kesehatan Mata [PDF]
P. Van, Harten, E. Setiawan (1985) Instalasi Listrik Arus Kuat, Jilid 2. Bandung: Percetakan Bina Cipta
Putra, Yeffry Handoko . Standar Pencahayaan [PDF]
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, No. 40 Thn. 2008 Tgl. 31 Juli 2008. [PDF]
Saswito. Prasasto (2009) Fisika Bangunan. Yogyakarta: Penerbit ANDI
SNI-03-6197-2000. Konversi energi pada sistem pencahayaan [PDF]
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,