DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN
SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Oleh
Rizal Zaenal Muqodas 1005246
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
LEMBAR PENGESAHAN
Rizal Zaenal Muqodas E.0551.1005246
DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN
SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. H. Kamin Sumardi, M.Pd. NIP. 19670926 199702 1 001
Pembimbing II
Ega Taqwali Berman, S.Pd., M.Eng. NIP. 19780701 200501 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin
Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 1989 01 1 001
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Desain dan Pembuatan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem dan Instalasi Refrigerasi” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, 28 Oktober 2014
Yang membuat pernyataan,
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak (buku) yang mempunyai karakteristik pendekatan saintifk Kurikulum 2013 yang akan digunakan pengguna pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi di Sekolah Menengah Kejuruan. Berawal dari Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang menuntut adanya pemerataan sistem khususnya dalam meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti perangkat pembelajaran. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian pengembangan (research and
development/ R&D). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
yang sudah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak yang mempunyai kategori sangat layak sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013. Kesimpulan dari hasil penelitian ini didapat bahwa bahan ajar cetak Kurikulum 2013 yang telah dibuat, layak untuk dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran.
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Maslah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Perangkat Pembelajaran ... 6
B. Bahan Ajar ... 8
1. Definisi Bahan Ajar ... 8
2. Jenis-jenis Bahan Ajar ... 9
3. Kriteria dan Sumber Bahan Ajar ... 11
C. Kurikulum 2013 ... 14
D. Penelitian dan Pengembangan ... 17
E. Kerangka Berfikir ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Metode dan Desain Penelitian ... 23
C. Alur Penelitian ... 27
D. Definisi Operasional ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 28
1. Angket ... 29
2. Lembar kuisioner check list ... 29
F. Proses Pengembagan Instrumen ... 29
G. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Hasil Penelitian ... 31
1. Hasil Studi Pendahuluan ... 31
2. Analisis Kebutuhan ... 35
3. Desain Produk ... 35
4. Validasi Desain Produk ... 41
a. Hasil Validasi Desain Produk Oleh Tim Uji Ahli ... 42
b. Hasil Validasi Desain Produk Praktisi ... 44
5. Revisi Desain Produk ... 47
6. Uji Pengguna Terbatas ... 47
7. Revisi Produk ... 51
B. Pembahasan ... 51
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 53
A. Simpulan ... 53
B. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA ... 54
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini Indonesia sudah menerapakan Kurikulum 2013 sebagai acuan
dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum berbasis
kompetensi, yang di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan
proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diinginkan.
Salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum
tersebut adalah ketersediaan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
mencakup rencana proses pembelajaran, penilaian, media dan metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran, para tenaga pendidik
harus menyesuaikan segala kegiatan pembelajarannya dengan Kurikulum tersebut,
khususnya dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan salah satu
alat penunjang keberhasilan pembelajaran. Sesuai dengan Permendiknas Nomor
56 Tahun 2013 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang
perencanan proses pembelajaran menegaskan bahwa “pendidik pada satuan
pendidikan harus mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran”.
Perencanaan perangkat pembelajaran yang baik berimbas pada
pembelajaran yang sukses. Salah satu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan
adalah bahan ajar, yang tentunya mengacu pada Kurikulum tersebut. Berdasarkan
pada hasil observasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas program
keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU), penulis menemukan
permasalahan pada proses pembelajaran. Belum tersedianya perangkat
pembelajaran khususnya bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013, pada
keseluruhan mata pelajaran produktif jurusan TPTU. Salah satu kekurangan bahan
2
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada mata pelajaran SIR tersebut terdapat pembahasan terkait dengan
pengenalan dasar dari peralatan dan bahan yang digunakan pada pekerjaan bidang
refrigerasi. Secara keseluruhan materi tersebut bersifat aplikatif yang mengasah
pengetahuan, sikap dan keterampilan dari peserta didik. Jika berbicara masalah
kebutuhan, betapa pentingya sebuah bahan ajar yang akan digunakan oleh peserta
didik untuk memudahkan dalam proses pembelajarannya. Saat ini bahan ajar yang
digunakan pada pembelajaran SIR kurang relevan jika dilihat dari tuntutan
kompetensi dari Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan. Salah satu contohnya
yaitu kesesuaian antara silabus yang ditetapkan pada Kurikulum 2013 dengan isi
materi yang disajikan pada buku tersebut. Ditambah lagi memang belum
tersedianya perangkat pembelajaran yang membahas khusus tentang peralatan dan
bahan pada pekerjaan refrigerasi, yang seharusnya didalam perangkat
pembelajaran tersebut tersaji materi yang bersifat aplikatif dan mengasah aspek
kognitif, apektif dan psikomotor, sehingga peserta didik mampu mencapai
kompetensi yang sudah ditetapkan.
Jika dianalisa penyebab dari permasalahan tersebut, bersumber pada
keterlambatan distribusi sarana dan prasarana dari pemerintah menuju ke lembaga
pendidikan salah satunya yaitu SMK. Kemudian ditambah dengan kurangnya
antusiasme dari para tenaga pendidik untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kekurangan dalam pelaksana
pembelajaran dan mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan
pembelajaran yang harus segera dicarikan solusinya. Dikhawatirkan jika tidak
adanya bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013 tersebut, mengakibatkan tidak
tercapainya kompetensi yang sudah ditetapkan pada Kurikulum tersebut. Jika
kompetensi peserta didik tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka tidak
menutup kemungkinan peserta didik SMK tidak mampu bersaing di dunia
industri, yang berujung pada meningkatnya angka pengangguran.
Sebagai upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam proses
pembelajaran tersebut, dibutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum
3
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan kontribusi pengetahuan dan pemahaman tentang pembuatan bahan
ajar bercirikan Kurikulum 2013. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis
adalah membuat bahan ajar untuk peserta didik SMK kelas XI yang bercirikan
Kurikulum 2013.
Bahan ajar yang akan dibuat berdasarkan silabus pada mata pelajaran SIR
yang sudah sesuai dengan Kurikulum 2013. Selain itu, bahan ajar yang akan
dibuat memuat materi yang akan melatih kompetensi peserta didik melalui
kegiatan belajar bersifat aplikatif dan melalui proses pembelajaran yang
mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
dan membuat jejaring dan ditambah dengan kemampuan mencipta.
Bahan ajar ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas dan
memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan yang harus
dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan
peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi
tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraiakan diatas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang pembuatan perangkat pembelajaran dengan
judul “Desain dan Pembuatan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem dan Instalasi Refrigerasi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang
teridentifikasi pada mata pelajaran pelajaran perakitan sistem refrigerasi di kelas
XI teknik pendingin dan tata udara SMK Negeri 1 Cimahi. Diantaranya adalah:
1. Tidak tercapainya kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem dan
instalasi refrigerasi.
2. Pada saat ini ketersediaan perangkat pembelajaran di SMK terutama bahan
ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 masih dirasa sangat kurang.
Masalah yang sudah teridentifikasi dalam penelitian ini terlalu luas dan
banyak, maka supaya penelitian lebih fokus pada suatu permasalahan, maka
4
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 supaya siswa mampu
mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dalam Kurikulum 2013.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dipertegas agar pembahasan menjadi
lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai adalah “bagaimana cara mendesain dan membuat bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013?”
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya peneltian ini adalah: untuk menghasilkan produk
bahan ajar bercirikan pendekatan saintifik Kurikulum 2013, yang layak dari segi
isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai
pihak, diantaranya:
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penulis dalam bidang penelitian dan pengembangan perangkat
pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013.
2. Bagi peserta didik, dengan adanya bahan ajar ini dapat meningkatkan minat
belajar dan memahami segala pengetahuan yang ada dalam proses
pembelajaran. Selain itu peserta didik memperoleh materi pembelajaran
yang terbaru disesuaikan dengan Kurikulum yang berlaku saat ini.
3. Bagi guru, sebagai pegangan yang kemudian bisa dipakai sebagai bahan
pembanding serta pegangan guru dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013. Semoga dengan
adanya bahan ajar ini menjadi motivasi bagi guru agar lebih termotivasi lagi
5
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk
mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan Kurikulum
2013 di sekolah tersebut.
5. Bagi lembaga dan instansi terkait, hasil penelitian diharapkan dapat
berkonstribusi terhadap terwujudnya implementasi Kurikulum 2013 di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
F. Sistematika Penulsian
Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan penulisan skripsi ini,
maka laporan ini dibagi ke dalam bagian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pemaparan latar belakang penelitian, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisikan kajian pustaka yang berkaitan dengan teori perangkat
pembelajaran, Kurikulum 2013, pembelajaran saintifik dan penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran terkait bahan ajar.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang digunakan, prosedur
penelitian, paradigma penelitian, lokasi dan objek penelitian, data dan sumber
data, teknik analisis dan intepretasi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil dan analisis penelitian pengembangan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari hasil studi pendahuluan, analisis
kebutuhan, desain produk, validasi produk, dan revisi produk.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis dan
6
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pihak-pihak tertentu terkait masalah pengembangan perangkat pembelajaran
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya
Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562.
Dipilihnya lokasi tersebut karena, penulis melihat sekolah tersebut memiliki
jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) yang belum lama dirintis. Hal
tersebut menjadi tantangan bagi penulis untuk melakukan penelitian yang
bertujuan untuk membuat sebuah bahan ajar sesuai dengan aturan yang sudah
berlaku dalam Kurikulum 2013. Kemudian di sekolah tersebut, semua guru yang
mengajar di jurusan TPTU merupakan satu almamater dengan penulis sehingga
diharapkan dapat membantu proses penelitian yang akan dilaksanakan.
Data penelitian yang didapatkan dari sumber data berasal dari sampel
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Pendingin
program keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMK Negeri 1 Cihampelas
tahun 2014/2015.
Uji produk akan divalidasi oleh tim ahli yang merupakan dosen Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung Konsentrasi Refrigerasi dan Tata
Udara yang terdiri dari 2 orang dan 1 orang dari industri. Guru SMK Negeri 1
Cihampelas program kehalian Teknik Pendingin dan Tata Udara sebagai tim uji
praktisi yang terdiri dari 2 orang. Jumlah sampel uji pengguna yang masuk pada
penelitian pengembangan ini sebanyak 32 siswa. Subyek penelitian dapat dilihat
lebih terperinci pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk
22
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk
Uji Ahli 3 orang
Dosen bidang studi refrigerasi dan tata udara, dan pekerja industri
Kualitatif (expert judgement), kuesioner, interview, draft awal produk; kelayakan substansi, metodologi, bahasa, dan desain grafis.
Uji
Praktisi 2 orang
Guru bidang studi, ahli materi.
Kesesuaian materi, metode, evaluasi pembelajaran sesuai kompetensi inti dan kompetensi
Kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kejelasan instruksi dan tahapan pembelajaran, informatif, interaktif dan
mampu membangkitkan
motivasi belajar siswa.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan, kegunaan
dan menjawab masalah yang diteliti. Sugiyono (2013: 3) menyatakan:
Penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehinggga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis artinya proses penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan (research and development). Metode penelitian tersebut adalah
“metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut” (Sugiyono 2013: 407). Metode penelitian ini
merujuk pada model Borg & Gall yaitu research and information collecting,
23
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
field testing, final product revision, and dissemination and implementation,
namun dengan sedikit penyesuaian yang disesuaikan dengan konteks penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk bahan ajar
yang dapat digunakan dalam pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi.
Adapun ruang lingkup penelitian adalah pengembangan bahan ajar sistem dan
instalasi refrigerasi untuk siswa SMK kelas XI semester 3. Penjelasan mengenai
sumber data penelitian serta rincian langkah kerja penelitian dan pengembangan
bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi dapat dijelaskan pada alur penelitian.
Model penelitian dan pengembangan mengadopsi model Borg & Gall yang
dimodifikasi oleh peneliti. Model ini disesuaikan dengan kapasitas dan
keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian yang dilihat dari segi waktu,
financial dll. Pada penyesuaian konteks penelitian yang dilakukan, maka dalam
penelitian ini hanya dilakukan sembilan tahap saja. Adapun rincian tahapannya
sebagai berikut:
Analisis Kebutuhan + Kajian Teori
Mengidentifikasi keadaan yang sepatutnya ada namun tidak ada serta aspek-aspek penting yang harus segera dipenuhi terkait kebutuhan responden.
TAHAP III
Desain Awal Bahan Ajar
Penyusunan format, isi dan sajian yang disesuaikan analisis kebutuhan serta format ketentuan bahan ajar dari kemenidkbud. pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi.
TAHAP VI Revisi Bahan Ajar
Proses memperbaiki kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari pengguna, praktisi dan ahli.
TAHAP V Uji Pengguna Terbatas
24
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan
untuk menggali potensi, masalah dan kebutuhan. Melalui kegiatan studi
pendahuluan ini, penulis akan mendapatkan informasi tentang bahan ajar yang
seperti apa yang diperlukan oleh guru dan siswa dan tentunya sesuai dengan
Kurikulum 2013. Demi memperoleh data potensi, masalah dan kebutuhan
tersebut, maka penulis melakukan penyebaran angket dan observasi langsung ke
tempat penelitian yang akan dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan melalui
angket dan observasi kepada guru dan siswa kelas XI TPTU di SMK Negeri 1
Cihampelas. Seluruh data yang diperoleh melalui kegiatan studi pendahuluan
tersebut akan dianalisis dan menjadi tolakan awal penulis dalam membuat
perangkat pembelajaran yang bercirikan Kurikulum 2013.
2. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini penulis melakukan suatu kajian terhadap data-data yang
diperoleh melalui kegiatan pendahuluan di atas. Data yang diperoleh melalui
kegiatan pendahuluan di atas akan dianalisis menggunakan metode analisis
deskriptif. Melalui kegiatan analisis deskriptif tersebut, penulis akan memperoleh
informasi mengenai tujuan dan arah produk yang akan dibuat, kebutuhan yang
harus segera dipenuhi, kesiapan para guru terkait pengembangan perangkat
pembelajaran Kurikulum 2013, faktor-faktor penghambat pengembangan
perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, kesulitan yang dihadapi dalam
TAHAP IX
Deskripsi Hasil Penelitian
Mendeskripsikan hasil pembuatan bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi untuk siswa SMK kelas XI semester III.
TAHAP VIII Model Akhir Bahan Ajar
Bahan ajar dibuatkan sesuai dengan hasil revisi dan koreksi praktisi, ahli dan pengguna.
TAHAP VII Judgment Bahan Ajar
25
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengimplementasikan Kurikulum 2013, dan sejauh mana ketersediaan perangkat
pembelajaran yang bercirikan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Cihampelas pada
mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi khususnya. Pada tahap ini pula,
penulis melakukan studi literatur untuk mengkaji ruang lingkup suatu produk,
keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan
atau diimplemetasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasan produk
yang akan dikembangkan nanti. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui
langkah-langkah yang paling tepat dalam pembuatan produk perangkat
pembelajaran Kurikulum 2013 nanti.
Melalui kegiatan analisis kebutuhan akan tergambarkan suatu keadaan
yang seharusnya adanya namun tidak ada dan keadaan yang benar-benar terjadi di
lapangan. Setelah penulis melihat suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan
yang seharusnya terjadi tersebut, maka di sini penulis menawarkan suatu solusi
untuk pemecahan masalah dengan cara membuat perangkat pembelajaran berupa
bahan ajar yang bericikan Kurikulum 2013.
3. Desain Produk
Tahap selanjutnya ialah mendesain bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013
yang berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tahap analisis kebutuhan di atas.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, penulis membuat desain bahan ajar
dengan memperhatikan aspek kebutuhan, kemudahan dalam menggunakan,
subjek pengguna, kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian
dan kelayakan kegrafikan yang disesuaikan dengan kebutuhan guna menjawab
analisis potensi, masalah dan kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap
sebelumnya.
Perancangan bahan ajar akan disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan
kompetensi dasar (KD) yang termuat pada silabus pembelajaran Kurikulum 2013.
Setelah tahap desain bahan ajar dirasa sudah memenuhi aspek-aspek di atas, maka
penulis menyusun draft bahan ajar untuk dilakukan uji validasi produk oleh tim
26
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Validasi Desain Produk
Tahap validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai apakah
rancangan bahan ajar yang dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang telah
dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan sebagai
solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat pembelajaran
Kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan cara
memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi
yang kompeten di bidangnya terkait dengan bahan ajar yang di kembangkan.
Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian
lembar validasi yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan
kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang
dibuat.
5. Uji Pengguna Terbatas
Uji pengguna terbatas terdiri beberapa pengguna bahan ajar yang akan
menilai apakah produk yang dibuat oleh penulis sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dan membantu mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan lembar validasi yang
dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pembuatan produk.
6. Revisi Desain Produk
Tahap revisi desain bahan ajar merupakan tahapan perbaikan terkait
kelayakan produk yang dibuat berdasarkan data dan saran perbaikan yang
diusulkan oleh tim ahli, tim praktisi dan pengguna. Langkah perbaikan terus
dilaksanakan untuk tiap-tiap komponen yang memerlukan perbaikan sampai
didapat suatu keadaan tidak perlukan lagi untuk melakukan revisi. Pada tahap
revisi ini akan menggunakan analisis reflektif terhadap data-data yang diperoleh
dari tahap validasi desain produk di atas.
27
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap validasi desain ini merupakan kegiatan tahap penilaian yang kedua
dalam rancangan bahan ajar apakah sudah dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang
telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan
sebagai solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat
pembelajaran Kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan
cara memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi
yang kompeten di bidangnya terkait dengan bahan ajar yang di kembangkan.
Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian
lembar validasi yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan
kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang
dikembangkan.
C. Alur Penelitian
Alur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
yang dilaksanakan oleh penulis. Guna memberikan langkah kerja yang sistematis
dan terarah, maka penjelasan akan ditunjukkan pada gambar 3.1 di bawah ini.
Uji Pengguna Terbatas
Selesai Mulai
Analisis Kebutuhan
Desain Bahan Ajar Studi Pendahuluan
o Studi literatur
o Observasi
Deskripsi Hasil Validasi Desain
o Uji ahli o Uji praktisi
28
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ya
Gambar 3.1 Diagram alur penelitian
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dirumuskan dari setiap variabel atau istilah dalam
penelitian ini. Arikunto (2006: 118) mengungkapkan bahwa: “Variabel adalah
objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun istilah yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan Ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atu instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan
tidak tertulis.
2. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau
prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan
berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Tidak
Desain layak? Validasi Desain
o Uji ahli
o Uji praktisi
Revisi Desain
29
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Kemudian dalam pembelajaran, langkah-langkah pendekatan
ilmiah (scientific appoach) meliputi mengamati, menanya, menalar,
mencoba dan membuat jejaring.
3. Mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi adalah salah satu dari
keseluruhan mata pelajaran produktif pada program keahlian teknik
pendingin dan tata udara di sekolah menengah kejuruan. Standar
kompetensi pada mata pelajaran sistem refrigerasi mencakup komponen
utama yang terdapat pada sistem refrigerasi, media pendingin beserta
karakteristiknya pada sistem refrigerasi, media pendingin yang terjadi pada
sistem refrigerasi, prosedur pekerjaan pada perakitan sistem refrigerasi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
pada saat penelitian. Sudjana dan Ibrahim (2009: 87) mengemukakan “Instrumen
sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan disusun sedemikian
rupa sehingga menghasilkan data empirik sebagaimana mestinya”. Adapaun instrumen yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Angket
Angket dalam penelitian ini terbagi dua jenis, angket yang pertama
digunakan untuk mengetahui pendapat guru terhadap bahan ajar yang akan dibuat.
Angket ini diberikan sebelum penyusunan bahan ajar. Guru akan dimintai
pendapatnya mengenai bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013 atau yang
sesuai keinginan guru dan bisa diterapkan pada proses pembelajaran. Data hasil
dari angket ini akan menjadi acuan penulis untuk pembuatan bahan ajar.
Kemudian angket yang kedua akan diberikan pada saat uji pengguna
dilaksanakan, dimana siswa dan guru menjadi responden. Angket ini digunakan
untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap bahan ajar yang telah dibuat.
30
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembar ini digunakan untuk mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa,
kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat
pembelajaran. Lembar Penilaian/ Validasi ini diperuntukan untuk uji ahli, uji
praktisi dan uji pengguna. Lembar tersebut akan mencakup aspek kelayakan isi
materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Lembar
Penilaian/ Validasi yang dibuat, dilengkapi dengan saran atau masukan guna
perbaikan dalam pembuatan bahan ajar. Lembar Penilaian/ Validasi ini sudah
terstandar dan dibuat oleh lembaga Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk)
dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen merupakan hal yang dilakukan untuk
memilih instrumen yang layak digunakan dalam penelitian melewati pengujian
instrumen. Pengujian validitas instrumen penelitian menggunakan metode
validitas isi yang ditetapkan menurut rasio atau logika terhadap isi butir-butir
instrument dengan penilaian berdasarkan pertimbangan subjektif individu
(judgement). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil acuan
yang telah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan dari Departemen
Pendidikan Nasional sehingga dari segi kelayakan, instrumen ini sangant layak
dipergunakan untuk penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang
dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan
analisis reflektif dalam menelaah hasil angket studi pendahuluan dan lembar
validasi bahan ajar.
Data yang diperoleh melalui angket dengan analisis deskriptif akan
diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui lembar validasi
dengan analisis reflektif akan diolah menggunakan teknik deskriptif presentase.
Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji
31
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba.
Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan
skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil
penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik
deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan :
∑ : Jumlah
n : Jumlah seluruh item validasi
Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4
Rata-rata Presentase
Ketercapaian Kualifikasi Keterangan
3,26 – 4,00 75-100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi 2,51 – 3,25 50-75% Layak Tidak perlu direvisi 1,76 – 2,50 25-50% Kurang Layak Direvisi
1,00 – 1,75 1-25% Tidak Layak Direvisi
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini telah menghasilkan sebuah produk berupa bahan ajar cetak
yang bercirikan kurikulum 2013, melaui tahapan yang disesuaikan dengan model
penelitian dan pengembangan yang diungkapkan oleh Borg & Gall yang
dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli, praktisi dan
pengguna, menyatakan bahwa bahan ajar yang telah dibuat dalam penelitian ini,
dari segi isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan, dikategorikan sangat layak untuk
dipergunakan.
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang akan diajukan oleh penulis sebagai berikut:
(1) Bahan ajar yang dibuat merupakan edisi revisi (pertama) sehingga perlu
diadakan pengembangan lebih lanjut dan penyempurnaan terhadap bahan ajar
peralatan dan bahan refrigerasi dengan pendekatan saintifik untuk melengkapi
kekurangan pada bahan ajar tersebut, (2) pada penelitian ini hanya dilakukan uji
pengguna terbatas, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar maka
disarankan ada penelitian lanjutan dan pelaksanaan uji lapangan, (3) bagi institusi
yang berada pada ruang lingkup pendidikan khususnya pendidikan kejuruan
hendaknya mampu membantu untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan
pendidikan melalui pengadaan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aisyi, F. K dkk (2013) Pengembangan Bahan Ajar Tik Smp Mengacu Pada
Pembelajaran Berbasis Proyek. Jurnal INVOTEC, Volume IX, No.2, Agustus 2013 : 117-128. Bandung
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,
Fifth Edition. New York: Longman.
Departemen Pendidikan Nasional (2005). Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: DepDikNas
Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta:
Badan Standar Nasional Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: DepDikNas
Departemen Pendidikan Nasional (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 ayat 1. Jakarta: DepDikNas
Djaramah, S. B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Gunawan, S. (2014). Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Saintifik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik.
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan
55
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Haryanto. (2005). Perencanaan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Modul Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Linda, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi
Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP. (Skripsi).
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas bahasa dan Seni, Universitas
negeri semarang.
Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya Offset.
Marifah, R. N. (2014). Desain Dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Pengukuran Besaran Listrik Bercirikan Pembelajaran Berbasis Masalah.
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan
Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.
Suparno. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Mata Diklat Adaftif Berbasis Web
Based Learning Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Bangunan. Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, VOL. 34, NO. 1. Malang
Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2013). Panduan Penilaian Buku Teks
Pelajaran. [online]. Tersedia:
http://puskurbuk.net/web13/penilian-buku-teks-pelajaran.html
Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
56
Rizal Zaenal Muqodas, 2014
Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana, N. dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru
Suhadi. (2007). Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Kegiatan Lesson
Study. Makalah disampaikan pada Pelatihan Lesson Study untuk Guru
SMP se-Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hulu Sungai Utara, Kalimantan
27-31 Mei 2007.
Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.