• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN

SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Rizal Zaenal Muqodas 1005246

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Rizal Zaenal Muqodas E.0551.1005246

DESAIN DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN

SISTEM DAN INSTALASI REFRIGERASI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. H. Kamin Sumardi, M.Pd. NIP. 19670926 199702 1 001

Pembimbing II

Ega Taqwali Berman, S.Pd., M.Eng. NIP. 19780701 200501 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 1989 01 1 001

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Desain dan Pembuatan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem dan Instalasi Refrigerasi” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 28 Oktober 2014

Yang membuat pernyataan,

(4)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak (buku) yang mempunyai karakteristik pendekatan saintifk Kurikulum 2013 yang akan digunakan pengguna pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi di Sekolah Menengah Kejuruan. Berawal dari Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang menuntut adanya pemerataan sistem khususnya dalam meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti perangkat pembelajaran. Pengadaan perangkat pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 merupakan suatu tuntutan kurikulum yang harus segera dipenuhi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian pengembangan (research and

development/ R&D). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner

yang sudah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini menghasilkan produk perangkat pembelajaran berupa bahan ajar cetak yang mempunyai kategori sangat layak sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013. Kesimpulan dari hasil penelitian ini didapat bahwa bahan ajar cetak Kurikulum 2013 yang telah dibuat, layak untuk dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran.

(5)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Maslah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Perangkat Pembelajaran ... 6

B. Bahan Ajar ... 8

1. Definisi Bahan Ajar ... 8

2. Jenis-jenis Bahan Ajar ... 9

3. Kriteria dan Sumber Bahan Ajar ... 11

C. Kurikulum 2013 ... 14

D. Penelitian dan Pengembangan ... 17

E. Kerangka Berfikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

(6)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode dan Desain Penelitian ... 23

C. Alur Penelitian ... 27

D. Definisi Operasional ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 28

1. Angket ... 29

2. Lembar kuisioner check list ... 29

F. Proses Pengembagan Instrumen ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

1. Hasil Studi Pendahuluan ... 31

2. Analisis Kebutuhan ... 35

3. Desain Produk ... 35

4. Validasi Desain Produk ... 41

a. Hasil Validasi Desain Produk Oleh Tim Uji Ahli ... 42

b. Hasil Validasi Desain Produk Praktisi ... 44

5. Revisi Desain Produk ... 47

6. Uji Pengguna Terbatas ... 47

7. Revisi Produk ... 51

B. Pembahasan ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 53

A. Simpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(7)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini Indonesia sudah menerapakan Kurikulum 2013 sebagai acuan

dalam pelaksanaan pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum berbasis

kompetensi, yang di dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap,

pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai peserta didik serta rumusan

proses pembelajaran dan penilaian yang diperlukan oleh peserta didik untuk

mencapai kompetensi yang diinginkan.

Salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan penerapan Kurikulum

tersebut adalah ketersediaan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran

mencakup rencana proses pembelajaran, penilaian, media dan metode yang akan

digunakan dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran, para tenaga pendidik

harus menyesuaikan segala kegiatan pembelajarannya dengan Kurikulum tersebut,

khususnya dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang merupakan salah satu

alat penunjang keberhasilan pembelajaran. Sesuai dengan Permendiknas Nomor

56 Tahun 2013 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang

perencanan proses pembelajaran menegaskan bahwa “pendidik pada satuan

pendidikan harus mampu mengembangkan perencanaan pembelajaran”.

Perencanaan perangkat pembelajaran yang baik berimbas pada

pembelajaran yang sukses. Salah satu perangkat pembelajaran yang dibutuhkan

adalah bahan ajar, yang tentunya mengacu pada Kurikulum tersebut. Berdasarkan

pada hasil observasi yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas program

keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU), penulis menemukan

permasalahan pada proses pembelajaran. Belum tersedianya perangkat

pembelajaran khususnya bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013, pada

keseluruhan mata pelajaran produktif jurusan TPTU. Salah satu kekurangan bahan

(8)

2

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada mata pelajaran SIR tersebut terdapat pembahasan terkait dengan

pengenalan dasar dari peralatan dan bahan yang digunakan pada pekerjaan bidang

refrigerasi. Secara keseluruhan materi tersebut bersifat aplikatif yang mengasah

pengetahuan, sikap dan keterampilan dari peserta didik. Jika berbicara masalah

kebutuhan, betapa pentingya sebuah bahan ajar yang akan digunakan oleh peserta

didik untuk memudahkan dalam proses pembelajarannya. Saat ini bahan ajar yang

digunakan pada pembelajaran SIR kurang relevan jika dilihat dari tuntutan

kompetensi dari Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan. Salah satu contohnya

yaitu kesesuaian antara silabus yang ditetapkan pada Kurikulum 2013 dengan isi

materi yang disajikan pada buku tersebut. Ditambah lagi memang belum

tersedianya perangkat pembelajaran yang membahas khusus tentang peralatan dan

bahan pada pekerjaan refrigerasi, yang seharusnya didalam perangkat

pembelajaran tersebut tersaji materi yang bersifat aplikatif dan mengasah aspek

kognitif, apektif dan psikomotor, sehingga peserta didik mampu mencapai

kompetensi yang sudah ditetapkan.

Jika dianalisa penyebab dari permasalahan tersebut, bersumber pada

keterlambatan distribusi sarana dan prasarana dari pemerintah menuju ke lembaga

pendidikan salah satunya yaitu SMK. Kemudian ditambah dengan kurangnya

antusiasme dari para tenaga pendidik untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tentunya hal tersebut menjadi salah satu kekurangan dalam pelaksana

pembelajaran dan mengindikasikan adanya permasalahan serius dalam kegiatan

pembelajaran yang harus segera dicarikan solusinya. Dikhawatirkan jika tidak

adanya bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013 tersebut, mengakibatkan tidak

tercapainya kompetensi yang sudah ditetapkan pada Kurikulum tersebut. Jika

kompetensi peserta didik tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka tidak

menutup kemungkinan peserta didik SMK tidak mampu bersaing di dunia

industri, yang berujung pada meningkatnya angka pengangguran.

Sebagai upaya pemecahan terhadap masalah yang timbul dalam proses

pembelajaran tersebut, dibutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum

(9)

3

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan kontribusi pengetahuan dan pemahaman tentang pembuatan bahan

ajar bercirikan Kurikulum 2013. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

adalah membuat bahan ajar untuk peserta didik SMK kelas XI yang bercirikan

Kurikulum 2013.

Bahan ajar yang akan dibuat berdasarkan silabus pada mata pelajaran SIR

yang sudah sesuai dengan Kurikulum 2013. Selain itu, bahan ajar yang akan

dibuat memuat materi yang akan melatih kompetensi peserta didik melalui

kegiatan belajar bersifat aplikatif dan melalui proses pembelajaran yang

mencakup proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

dan membuat jejaring dan ditambah dengan kemampuan mencipta.

Bahan ajar ini memuat rencana pembelajaran berbasis aktivitas dan

memuat urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan yang harus

dilakukan peserta didik. Buku ini mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan

peserta didik bersama guru dan teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi

tertentu; bukan buku yang materinya hanya dibaca, diisi, atau dihafal.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraiakan diatas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian tentang pembuatan perangkat pembelajaran dengan

judul “Desain dan Pembuatan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem dan Instalasi Refrigerasi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat masalah-masalah yang

teridentifikasi pada mata pelajaran pelajaran perakitan sistem refrigerasi di kelas

XI teknik pendingin dan tata udara SMK Negeri 1 Cimahi. Diantaranya adalah:

1. Tidak tercapainya kompetensi siswa pada mata pelajaran sistem dan

instalasi refrigerasi.

2. Pada saat ini ketersediaan perangkat pembelajaran di SMK terutama bahan

ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 masih dirasa sangat kurang.

Masalah yang sudah teridentifikasi dalam penelitian ini terlalu luas dan

banyak, maka supaya penelitian lebih fokus pada suatu permasalahan, maka

(10)

4

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013 supaya siswa mampu

mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dalam Kurikulum 2013.

C. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat dipertegas agar pembahasan menjadi

lebih terarah pada tujuan yang hendak dicapai adalah “bagaimana cara mendesain dan membuat bahan ajar yang berkarakteristikan Kurikulum 2013?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya peneltian ini adalah: untuk menghasilkan produk

bahan ajar bercirikan pendekatan saintifik Kurikulum 2013, yang layak dari segi

isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dirasakan oleh berbagai

pihak, diantaranya:

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis dalam bidang penelitian dan pengembangan perangkat

pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013.

2. Bagi peserta didik, dengan adanya bahan ajar ini dapat meningkatkan minat

belajar dan memahami segala pengetahuan yang ada dalam proses

pembelajaran. Selain itu peserta didik memperoleh materi pembelajaran

yang terbaru disesuaikan dengan Kurikulum yang berlaku saat ini.

3. Bagi guru, sebagai pegangan yang kemudian bisa dipakai sebagai bahan

pembanding serta pegangan guru dalam mengembangkan perangkat

pembelajaran yang berkarakteristikan Kurikulum 2013. Semoga dengan

adanya bahan ajar ini menjadi motivasi bagi guru agar lebih termotivasi lagi

(11)

5

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

mengembangkan perangkat pembelajaran berkarakteristikan Kurikulum

2013 di sekolah tersebut.

5. Bagi lembaga dan instansi terkait, hasil penelitian diharapkan dapat

berkonstribusi terhadap terwujudnya implementasi Kurikulum 2013 di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

F. Sistematika Penulsian

Untuk memudahkan pemahaman isi dari laporan penulisan skripsi ini,

maka laporan ini dibagi ke dalam bagian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pemaparan latar belakang penelitian, identifikasi masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisikan kajian pustaka yang berkaitan dengan teori perangkat

pembelajaran, Kurikulum 2013, pembelajaran saintifik dan penelitian

pengembangan perangkat pembelajaran terkait bahan ajar.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang digunakan, prosedur

penelitian, paradigma penelitian, lokasi dan objek penelitian, data dan sumber

data, teknik analisis dan intepretasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang hasil dan analisis penelitian pengembangan

perangkat pembelajaran yang terdiri dari hasil studi pendahuluan, analisis

kebutuhan, desain produk, validasi produk, dan revisi produk.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis dan

(12)

6

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak-pihak tertentu terkait masalah pengembangan perangkat pembelajaran

(13)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya

Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562.

Dipilihnya lokasi tersebut karena, penulis melihat sekolah tersebut memiliki

jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) yang belum lama dirintis. Hal

tersebut menjadi tantangan bagi penulis untuk melakukan penelitian yang

bertujuan untuk membuat sebuah bahan ajar sesuai dengan aturan yang sudah

berlaku dalam Kurikulum 2013. Kemudian di sekolah tersebut, semua guru yang

mengajar di jurusan TPTU merupakan satu almamater dengan penulis sehingga

diharapkan dapat membantu proses penelitian yang akan dilaksanakan.

Data penelitian yang didapatkan dari sumber data berasal dari sampel

populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Pendingin

program keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMK Negeri 1 Cihampelas

tahun 2014/2015.

Uji produk akan divalidasi oleh tim ahli yang merupakan dosen Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI Bandung Konsentrasi Refrigerasi dan Tata

Udara yang terdiri dari 2 orang dan 1 orang dari industri. Guru SMK Negeri 1

Cihampelas program kehalian Teknik Pendingin dan Tata Udara sebagai tim uji

praktisi yang terdiri dari 2 orang. Jumlah sampel uji pengguna yang masuk pada

penelitian pengembangan ini sebanyak 32 siswa. Subyek penelitian dapat dilihat

lebih terperinci pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Formasi tim uji validasi produk

(14)

22

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Uji Ahli 3 orang

Dosen bidang studi refrigerasi dan tata udara, dan pekerja industri

Kualitatif (expert judgement), kuesioner, interview, draft awal produk; kelayakan substansi, metodologi, bahasa, dan desain grafis.

Uji

Praktisi 2 orang

Guru bidang studi, ahli materi.

Kesesuaian materi, metode, evaluasi pembelajaran sesuai kompetensi inti dan kompetensi

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa, kejelasan instruksi dan tahapan pembelajaran, informatif, interaktif dan

mampu membangkitkan

motivasi belajar siswa.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan, kegunaan

dan menjawab masalah yang diteliti. Sugiyono (2013: 3) menyatakan:

Penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehinggga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis artinya proses penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

pengembangan (research and development). Metode penelitian tersebut adalah

“metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut” (Sugiyono 2013: 407). Metode penelitian ini

merujuk pada model Borg & Gall yaitu research and information collecting,

(15)

23

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

field testing, final product revision, and dissemination and implementation,

namun dengan sedikit penyesuaian yang disesuaikan dengan konteks penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk bahan ajar

yang dapat digunakan dalam pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi.

Adapun ruang lingkup penelitian adalah pengembangan bahan ajar sistem dan

instalasi refrigerasi untuk siswa SMK kelas XI semester 3. Penjelasan mengenai

sumber data penelitian serta rincian langkah kerja penelitian dan pengembangan

bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi dapat dijelaskan pada alur penelitian.

Model penelitian dan pengembangan mengadopsi model Borg & Gall yang

dimodifikasi oleh peneliti. Model ini disesuaikan dengan kapasitas dan

keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian yang dilihat dari segi waktu,

financial dll. Pada penyesuaian konteks penelitian yang dilakukan, maka dalam

penelitian ini hanya dilakukan sembilan tahap saja. Adapun rincian tahapannya

sebagai berikut:

Analisis Kebutuhan + Kajian Teori

Mengidentifikasi keadaan yang sepatutnya ada namun tidak ada serta aspek-aspek penting yang harus segera dipenuhi terkait kebutuhan responden.

TAHAP III

Desain Awal Bahan Ajar

Penyusunan format, isi dan sajian yang disesuaikan analisis kebutuhan serta format ketentuan bahan ajar dari kemenidkbud. pembelajaran sistem dan instalasi refrigerasi.

TAHAP VI Revisi Bahan Ajar

Proses memperbaiki kesalahan-kesalahan berdasarkan saran dan masukan perbaikan dari pengguna, praktisi dan ahli.

TAHAP V Uji Pengguna Terbatas

(16)

24

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan

untuk menggali potensi, masalah dan kebutuhan. Melalui kegiatan studi

pendahuluan ini, penulis akan mendapatkan informasi tentang bahan ajar yang

seperti apa yang diperlukan oleh guru dan siswa dan tentunya sesuai dengan

Kurikulum 2013. Demi memperoleh data potensi, masalah dan kebutuhan

tersebut, maka penulis melakukan penyebaran angket dan observasi langsung ke

tempat penelitian yang akan dilaksanakan. Pengumpulan data dilakukan melalui

angket dan observasi kepada guru dan siswa kelas XI TPTU di SMK Negeri 1

Cihampelas. Seluruh data yang diperoleh melalui kegiatan studi pendahuluan

tersebut akan dianalisis dan menjadi tolakan awal penulis dalam membuat

perangkat pembelajaran yang bercirikan Kurikulum 2013.

2. Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini penulis melakukan suatu kajian terhadap data-data yang

diperoleh melalui kegiatan pendahuluan di atas. Data yang diperoleh melalui

kegiatan pendahuluan di atas akan dianalisis menggunakan metode analisis

deskriptif. Melalui kegiatan analisis deskriptif tersebut, penulis akan memperoleh

informasi mengenai tujuan dan arah produk yang akan dibuat, kebutuhan yang

harus segera dipenuhi, kesiapan para guru terkait pengembangan perangkat

pembelajaran Kurikulum 2013, faktor-faktor penghambat pengembangan

perangkat pembelajaran Kurikulum 2013, kesulitan yang dihadapi dalam

TAHAP IX

Deskripsi Hasil Penelitian

Mendeskripsikan hasil pembuatan bahan ajar sistem dan instalasi refrigerasi untuk siswa SMK kelas XI semester III.

TAHAP VIII Model Akhir Bahan Ajar

Bahan ajar dibuatkan sesuai dengan hasil revisi dan koreksi praktisi, ahli dan pengguna.

TAHAP VII Judgment Bahan Ajar

(17)

25

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengimplementasikan Kurikulum 2013, dan sejauh mana ketersediaan perangkat

pembelajaran yang bercirikan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 Cihampelas pada

mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi khususnya. Pada tahap ini pula,

penulis melakukan studi literatur untuk mengkaji ruang lingkup suatu produk,

keluasan penggunaan, kondisi-kondisi pendukung agar produk dapat digunakan

atau diimplemetasikan secara optimal, serta keunggulan dan keterbatasan produk

yang akan dikembangkan nanti. Studi literatur juga diperlukan untuk mengetahui

langkah-langkah yang paling tepat dalam pembuatan produk perangkat

pembelajaran Kurikulum 2013 nanti.

Melalui kegiatan analisis kebutuhan akan tergambarkan suatu keadaan

yang seharusnya adanya namun tidak ada dan keadaan yang benar-benar terjadi di

lapangan. Setelah penulis melihat suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan

yang seharusnya terjadi tersebut, maka di sini penulis menawarkan suatu solusi

untuk pemecahan masalah dengan cara membuat perangkat pembelajaran berupa

bahan ajar yang bericikan Kurikulum 2013.

3. Desain Produk

Tahap selanjutnya ialah mendesain bahan ajar bercirikan Kurikulum 2013

yang berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tahap analisis kebutuhan di atas.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tersebut, penulis membuat desain bahan ajar

dengan memperhatikan aspek kebutuhan, kemudahan dalam menggunakan,

subjek pengguna, kelayakan isi materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian

dan kelayakan kegrafikan yang disesuaikan dengan kebutuhan guna menjawab

analisis potensi, masalah dan kebutuhan yang sudah dilakukan pada tahap

sebelumnya.

Perancangan bahan ajar akan disesuaikan dengan kompetensi inti (KI) dan

kompetensi dasar (KD) yang termuat pada silabus pembelajaran Kurikulum 2013.

Setelah tahap desain bahan ajar dirasa sudah memenuhi aspek-aspek di atas, maka

penulis menyusun draft bahan ajar untuk dilakukan uji validasi produk oleh tim

(18)

26

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Validasi Desain Produk

Tahap validasi desain merupakan kegiatan untuk menilai apakah

rancangan bahan ajar yang dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang telah

dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan sebagai

solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat pembelajaran

Kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan cara

memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi

yang kompeten di bidangnya terkait dengan bahan ajar yang di kembangkan.

Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian

lembar validasi yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan

kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang

dibuat.

5. Uji Pengguna Terbatas

Uji pengguna terbatas terdiri beberapa pengguna bahan ajar yang akan

menilai apakah produk yang dibuat oleh penulis sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran dan membantu mereka dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan lembar validasi yang

dilengkapi dengan saran atau masukan guna perbaikan pembuatan produk.

6. Revisi Desain Produk

Tahap revisi desain bahan ajar merupakan tahapan perbaikan terkait

kelayakan produk yang dibuat berdasarkan data dan saran perbaikan yang

diusulkan oleh tim ahli, tim praktisi dan pengguna. Langkah perbaikan terus

dilaksanakan untuk tiap-tiap komponen yang memerlukan perbaikan sampai

didapat suatu keadaan tidak perlukan lagi untuk melakukan revisi. Pada tahap

revisi ini akan menggunakan analisis reflektif terhadap data-data yang diperoleh

dari tahap validasi desain produk di atas.

(19)

27

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap validasi desain ini merupakan kegiatan tahap penilaian yang kedua

dalam rancangan bahan ajar apakah sudah dibuat sesuai dengan aspek-aspek yang

telah dibicarakan di atas serta menjawab semua kebutuhan yang diperlukan

sebagai solusi dalam memecahkan masalah pengembangan perangkat

pembelajaran Kurikulum 2013. Validasi desain produk akan dilakukan dengan

cara memvalidasi produk tersebut kepada beberapa tenaga ahli dan tenaga praktisi

yang kompeten di bidangnya terkait dengan bahan ajar yang di kembangkan.

Pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan pengisian

lembar validasi yang berisikan daftar checklist kelayakan, saran dan masukan

kualitatif sebagai saran perbaikan dalam melakukan revisi produk yang sedang

dikembangkan.

C. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan

yang dilaksanakan oleh penulis. Guna memberikan langkah kerja yang sistematis

dan terarah, maka penjelasan akan ditunjukkan pada gambar 3.1 di bawah ini.

Uji Pengguna Terbatas

Selesai Mulai

Analisis Kebutuhan

Desain Bahan Ajar Studi Pendahuluan

o Studi literatur

o Observasi

Deskripsi Hasil Validasi Desain

o Uji ahli o Uji praktisi

(20)

28

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ya

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dirumuskan dari setiap variabel atau istilah dalam

penelitian ini. Arikunto (2006: 118) mengungkapkan bahwa: “Variabel adalah

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun istilah yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahan Ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru atu instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan

tidak tertulis.

2. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian

rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau

prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah,

mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan

berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Tidak

Desain layak? Validasi Desain

o Uji ahli

o Uji praktisi

Revisi Desain

(21)

29

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan saintifik menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Kemudian dalam pembelajaran, langkah-langkah pendekatan

ilmiah (scientific appoach) meliputi mengamati, menanya, menalar,

mencoba dan membuat jejaring.

3. Mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi adalah salah satu dari

keseluruhan mata pelajaran produktif pada program keahlian teknik

pendingin dan tata udara di sekolah menengah kejuruan. Standar

kompetensi pada mata pelajaran sistem refrigerasi mencakup komponen

utama yang terdapat pada sistem refrigerasi, media pendingin beserta

karakteristiknya pada sistem refrigerasi, media pendingin yang terjadi pada

sistem refrigerasi, prosedur pekerjaan pada perakitan sistem refrigerasi

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti

pada saat penelitian. Sudjana dan Ibrahim (2009: 87) mengemukakan “Instrumen

sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan disusun sedemikian

rupa sehingga menghasilkan data empirik sebagaimana mestinya”. Adapaun instrumen yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket dalam penelitian ini terbagi dua jenis, angket yang pertama

digunakan untuk mengetahui pendapat guru terhadap bahan ajar yang akan dibuat.

Angket ini diberikan sebelum penyusunan bahan ajar. Guru akan dimintai

pendapatnya mengenai bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulum 2013 atau yang

sesuai keinginan guru dan bisa diterapkan pada proses pembelajaran. Data hasil

dari angket ini akan menjadi acuan penulis untuk pembuatan bahan ajar.

Kemudian angket yang kedua akan diberikan pada saat uji pengguna

dilaksanakan, dimana siswa dan guru menjadi responden. Angket ini digunakan

untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap bahan ajar yang telah dibuat.

(22)

30

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar ini digunakan untuk mengetahui kelayakan isi, kelayakan bahasa,

kelayakan penyajian dan kelayakan grafik dari produk pengembangan perangkat

pembelajaran. Lembar Penilaian/ Validasi ini diperuntukan untuk uji ahli, uji

praktisi dan uji pengguna. Lembar tersebut akan mencakup aspek kelayakan isi

materi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian dan kelayakan kegrafikan. Lembar

Penilaian/ Validasi yang dibuat, dilengkapi dengan saran atau masukan guna

perbaikan dalam pembuatan bahan ajar. Lembar Penilaian/ Validasi ini sudah

terstandar dan dibuat oleh lembaga Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk)

dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen merupakan hal yang dilakukan untuk

memilih instrumen yang layak digunakan dalam penelitian melewati pengujian

instrumen. Pengujian validitas instrumen penelitian menggunakan metode

validitas isi yang ditetapkan menurut rasio atau logika terhadap isi butir-butir

instrument dengan penilaian berdasarkan pertimbangan subjektif individu

(judgement). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil acuan

yang telah dibuat oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan dari Departemen

Pendidikan Nasional sehingga dari segi kelayakan, instrumen ini sangant layak

dipergunakan untuk penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan jenis instrumen yang

dikumpulkan. Analisis data ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan

analisis reflektif dalam menelaah hasil angket studi pendahuluan dan lembar

validasi bahan ajar.

Data yang diperoleh melalui angket dengan analisis deskriptif akan

diuraikan secara naratif, sedangkan data yang diperoleh melalui lembar validasi

dengan analisis reflektif akan diolah menggunakan teknik deskriptif presentase.

Jenis data yang diperoleh dari hasil uji kelayakan (validasi) oleh pakar dan uji

(23)

31

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data kualitatif berupa komentar dan saran yang ada pada lembar angket uji coba.

Sedangkan data kuantitatif berupa angka-angka yaitu 4, 3 ,2, dan 1 berdasarkan

skala Likert yang kemudian dirata-rata dan dipresentasekan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil

penilaian kelayakan adalah dengan teknik analisis deskriptif. Adapun teknik

deskriptif presentase yang akan digunakan, dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan :

∑ : Jumlah

n : Jumlah seluruh item validasi

Jenjang kualifikasi kriteria kelayakan untuk menyimpulkan hasil validasi

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4

Rata-rata Presentase

Ketercapaian Kualifikasi Keterangan

3,26 – 4,00 75-100% Sangat Layak Tidak perlu direvisi 2,51 – 3,25 50-75% Layak Tidak perlu direvisi 1,76 – 2,50 25-50% Kurang Layak Direvisi

1,00 – 1,75 1-25% Tidak Layak Direvisi

(24)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah produk berupa bahan ajar cetak

yang bercirikan kurikulum 2013, melaui tahapan yang disesuaikan dengan model

penelitian dan pengembangan yang diungkapkan oleh Borg & Gall yang

dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan hasil penilaian dari para ahli, praktisi dan

pengguna, menyatakan bahwa bahan ajar yang telah dibuat dalam penelitian ini,

dari segi isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan, dikategorikan sangat layak untuk

dipergunakan.

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang akan diajukan oleh penulis sebagai berikut:

(1) Bahan ajar yang dibuat merupakan edisi revisi (pertama) sehingga perlu

diadakan pengembangan lebih lanjut dan penyempurnaan terhadap bahan ajar

peralatan dan bahan refrigerasi dengan pendekatan saintifik untuk melengkapi

kekurangan pada bahan ajar tersebut, (2) pada penelitian ini hanya dilakukan uji

pengguna terbatas, guna mengetahui validitas empirik dari bahan ajar maka

disarankan ada penelitian lanjutan dan pelaksanaan uji lapangan, (3) bagi institusi

yang berada pada ruang lingkup pendidikan khususnya pendidikan kejuruan

hendaknya mampu membantu untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan

pendidikan melalui pengadaan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 untuk

(25)

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aisyi, F. K dkk (2013) Pengembangan Bahan Ajar Tik Smp Mengacu Pada

Pembelajaran Berbasis Proyek. Jurnal INVOTEC, Volume IX, No.2, Agustus 2013 : 117-128. Bandung

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. (1989). Educational Research: An Introduction,

Fifth Edition. New York: Longman.

Departemen Pendidikan Nasional (2005). Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun

2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: DepDikNas

Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum Standar Isi 2006. Jakarta:

Badan Standar Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

RI No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. Jakarta: DepDikNas

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

RI Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 ayat 1. Jakarta: DepDikNas

Djaramah, S. B dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Gunawan, S. (2014). Desain dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Saintifik Project Based Learning Pada Pekerjaan Dasar Elektromekanik.

(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan

(26)

55

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Haryanto. (2005). Perencanaan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Modul Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Linda, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP. (Skripsi).

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas bahasa dan Seni, Universitas

negeri semarang.

Majid, A. (2009). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya Offset.

Marifah, R. N. (2014). Desain Dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Pengukuran Besaran Listrik Bercirikan Pembelajaran Berbasis Masalah.

(Skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Pendidikan dan

Teknologi Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Yogyakarta: Ar-ruz Media.

Suparno. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Mata Diklat Adaftif Berbasis Web

Based Learning Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan Teknik Bangunan. Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, VOL. 34, NO. 1. Malang

Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2013). Panduan Penilaian Buku Teks

Pelajaran. [online]. Tersedia:

http://puskurbuk.net/web13/penilian-buku-teks-pelajaran.html

Sanjaya, W. (2009). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Sudjana, N. (2009). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

(27)

56

Rizal Zaenal Muqodas, 2014

Desain dan pembuatan bahan ajar berdasarkan pendekatan saintifik pada mata pelajaran sistem dan instalasi refrigerasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, N. dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

Sinar Baru

Suhadi. (2007). Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Kegiatan Lesson

Study. Makalah disampaikan pada Pelatihan Lesson Study untuk Guru

SMP se-Kabupaten Hulu Sungai Utara. Hulu Sungai Utara, Kalimantan

27-31 Mei 2007.

Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram alur penelitian
Tabel 3.2 Konversi tingkat pencapaian dengan skala 4

Referensi

Dokumen terkait

• Fastpay menyediakan Aplikasi ini untuk membantu loket Fastpay yang mengalami kendala dalam install aplikasi Fastpay ataupun setting printer, sehingga loket

Uji alat ukur dilakukan di Jakarta dan di Bantul, untuk uji alat ukur Ridha akan Takdir dilakukan kepada 10 kawan di Jakarta yang sepengetahuan penulis merupakan orang yang

• Industri Minyak Sawit dalam Isu Sosial dan Ekonomi Indonesia.. • Perkebunan Kelapa Sawit dalam Isu Sosial dan

These are what play or game characteristics in order to be fun, including also fantasy, competition (no user elimination), challenge, control/command (immediate response),

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Pejabat Pengadaan, menurut ketentuan yang berlaku maka, dengan ini kami diberitahukan Penyedia Jasa yaitu

Tambahan Lembaran Negara Nomor 2894) sebagaimana yang telah. diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun

Melakukan analisis pada mekanisme perdagangan saham di pasar sekunder yang dilakukan nasabah Shariah Online Tradng System di Sekuritas IndoPremier KP Lampung

Dengan demikian, penelitian ini diakhiri dengan kesimpulan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Kancing Gemerincing dapat meningkatkan prestasi siswa dalam