POSISI BUKU MITOS VS FAKTA : BAHAN ADVOKASI INDONESIA MENGHADAPI GERAKAN ANTI SAWIT GLOBAL DAN PROMOSI INDUSTRI MINYAK SAWIT INDONESIA

(1)

(2)

POSISI BUKU MITOS VS FAKTA :

BAHAN ADVOKASI INDONESIA MENGHADAPI

GERAKAN ANTI SAWIT GLOBAL DAN PROMOSI INDUSTRI

MINYAK SAWIT INDONESIA

(3)

Outline Presentasi

• Perkembangan Mutakhir Industri Minyak Sawit Indonesia

• Minyak Sawit dalam Persaingan Minyak Nabati Global

• Industri Minyak Sawit dalam Isu Sosial dan Ekonomi Indonesia

• Perkebunan Kelapa Sawit dalam Isu Sosial dan Pembangunan Pedesaan

• Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengurangan Kemiskinan

• Indonesia dalam Isu Lingkungan Global

• Perkebunan Kelapa Sawit dan Isu Lingkungan

(4)

PERKEMBANGAN MUTAKHIR

INDUSTRI MINYAK SAWIT

(5)

LUAS PERKEBUNAN KELAPA SAWIT INDONESIA MENINGKAT

DARI 300 RIBU HEKTAR MENJADI 11 JUTA HEKTAR

0,0 2,0 4,0 6,0 8,0 10,0 12,0 14,0 1 9 8 0 1 9 8 1 1 9 8 2 1 9 8 3 1 9 8 4 1 9 8 5 1 9 8 6 1 9 8 7 1 9 8 8 1 9 8 9 1 9 9 0 1 9 9 1 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 1 9 9 5 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 1 9 9 9 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 ju ta h e kt ar

Rakyat Negara Swasta

(6)

PRODUKSI CPO INDONESIA MENINGKAT CEPAT DAN

MENEMPATKAN INDONESIA SEBAGAI

PRODUSEN CPO TERBESAR DUNIA

5,0

10,0

15,0

20,0

25,0

30,0

35,0

1 9 8 0 1 9 8 1 1 9 8 2 1 9 8 3 1 9 8 4 1 9 8 5 1 9 8 6 1 9 8 7 1 9 8 8 1 9 8 9 1 9 9 0 19 91 1 9 9 2 1 9 9 3 1 9 9 4 19 95 1 9 9 6 1 9 9 7 1 9 9 8 19 99 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 20 14 2 0 1 5

jut

a

ton

Rakyat

Negara

Swasta

(7)

2% 68% 30% 1980 26% 33% 41% 1990

Rakyat Negara Swasta

41% 7%

52%

2015

PANGSA KEBUN SAWIT RAKYAT DALAM PERKEBUNAN

KELAPA SAWIT NASIONAL SEMAKIN MENINGKAT

(8)

PENGGUNAAN CPO INDONESIA UNTUK EKSPOR DAN

KONSUMSI DOMESTIK

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Ekspor Konsumsi Domestik

(9)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 00 6 2 0 0 7 2 00 8 2 0 0 9 2 01 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 ju ta t o n

Minyak Goreng Oleokimia Margarin Detergen Biodiesel

KONSUMSI CPO

MENURUT INDUSTRI PENGGUNA DOMESTIK

(10)

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 2009 2010 2011 2012 2013 0 0 0 kl

Produksi Konsumsi Domestik Ekspor

PRODUKSI, KONSUMSI DAN EKSPOR BIODIESEL

INDONESIA

(11)

KOMPOSISI EKSPOR MINYAK SAWIT INDONESIA

0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 2008 2009 2010 _{2011 2012} 2013 2014 ₂₀₁₅ ju ta t o n 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Olahan 6,69 6,91 7,08 7,83 10,13 14,64 15,98 18,53 CPO 8,38 10,17 10,01 9,77 8,09 6,58 5,78 7,87 Sumber : GAPKI, 2016

(12)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 China Europe Union India USA Pakistan+Bangladesh Row

GAPKI, 2016

EKSPOR MINYAK SAWIT INDONESIA

MENURUT NEGARA/KAWASAN TUJUAN

(13)

PERSAINGAN

(14)

Tanaman Minyak Nabati

Luas Areal (juta ha)

1965 2013 Kenaikan 1965-2013 2015 2025 Kedelai 25.82 111.27 85.45 120.80 129.70 Rapeseed 7.07 36.37 29.31 33.77 33.77 Bunga Matahari 7.54 25.59 18.05 22.50 22.50 Kelapa Sawit 3.62 17.01 13.39 19.79 ?

EKSPANSI KEBUN KEDELAI, BUNGA MATAHARI DAN

RAPESEED DUNIA JAUH LEBIH LUAS DAN

CEPAT DIBANDING KEBUN SAWIT DUNIA

(15)

LUAS KEBUN KEDELAI PADA PRODUSEN UTAMA

MINYAK KEDELAI

Juta Hektar

1980

2000

2015

2025*

Argentina 1,74 10,40 19,30 22,80

Brazil

8,50 13,90 32,10 39,10

USA

27,44 29,30 33,40 32,20

Dunia

48,49 75,49 118,10 129,70

(16)

8% 17% 59% 16% 1965 5% 16% 65% 14% 1980 10% 13% 58% 19% 2013 Miyak Sawit Minyak Bunga Matahari Minyak Kedelai Minyak Rapeseed

44 Juta Ha 78 Juta Ha 191 Juta Ha

LUAS AREAL KEBUN SAWIT DUNIA HANYA

10 PERSEN

DARI

LUAS AREAL 4 MINYAK NABATI UTAMA GLOBAL

(17)

PANGSA PASAR MINYAK KEDELAI TURUN DARI

59 PERSEN

MENJADI

33 PERSEN

:

MEMICU KAMPANYE NEGATIF TERHADAP SAWIT DARI

NEGARA PRODUSEN MINYAK KEDELAI UTAMA

Oil World, 2015 22% 19% 59% 0% 1965 26% 13% 53% 8% 1980 40% 17% 33% 10% 2015 Minyak Sawit Minyak Rapeseed Minyak Kedelai Minyak Bunga Matahari 5.5 juta ton 18.5 juta ton 155 juta ton

(18)

INDONESIA PRODUSEN MINYAK SAWIT TERBESAR DUNIA

(

53 PERSEN

DARI PRODUKSI MINYAK SAWIT DUNIA) :

Membuat Indonesia Menjadi Sasaran Tembak LSM Anti Sawit

Global yang Dibiayai Produsen Minyak Nabati Pesaing

Minyak Sawit

(19)

PERKEBUNAN SAWIT DALAM

SEJARAH PERUBAHAN

TATA GUNA LAHAN

INDONESIA

(20)

73,2 juta ha

1950

LUAS HUTAN

162

JUTA HA

2013

LUAS HUTAN

89

JUTA HA PERTANIAN,PERKEBUNAN, PEMUKIMAN, TRANSMIGRASI,PERKOTAA NLAHAN TERLANTAR DAN

LAIN-LAIN KEBUN SAWIT

10,4

JUTA HA

Era Logging

2,5 juta ha

7,9 juta ha

70,7 juta ha

LOGGING, DEFORESTASI, PERUBAHAN

TATA GUNA LAHAN DI INDONESIA

(21)

SAWIT BUKAN PENYEBAB DEFORESTASI INDONESIA

(Hanibal, 1950; Gunarso, et al. 2012; Kementerian Kehutanan, 2013)

105 ribu ha

Sebelum 1950

1950

Luas Hutan Indonesia

162,3

Juta Ha

1985

119,7

Juta Ha

2000

103,3

Juta Ha

2013

89

Juta Ha S.D 1985 Kawasan Budidaya 70.6 Juta Ha S.D 2000 Kawasan Budidaya 86.9 Juta Ha S.D 2013 Kawasan Budidaya 101,2 Juta Ha SAWIT 4.1 JUTA HA SAWIT 10,4 JUTA HA SAWIT 597 RIBU HA Sebelum 1950 28 Juta Ha

(22)

SAWIT BUKAN PENYEBAB KONVERSI

HUTAN DI JAMBI

2000

Luas Hutan JAMBI

2,18

Juta Ha

s.d 1980

Kawasan Budidaya

1,3

Juta Ha

s.d 2000

2,83

Juta Ha

s.d 1985

2,07

Juta Ha

s.d 2013

3,91

Juta Ha SAWIT 287 RIBU HA SAWIT 4 RIBU HA SAWIT 658 RIBU HA

1950

Luas Daratan/Hutan JAMBI

5,01

Juta Ha

1980

3,7

Juta Ha

1985

2,94

Juta Ha

logging logging _logging

logging

2013

Luas Hutan

JAMBI

1,11

Juta Ha

(23)

Masa Logging

1950-1990

Masa

Degradasi

Ekonomi dan

Ekologi

(Daerah Eks

Logging)

Sebelum 2000

Kebun Sawit Menghijaukan Kembali Ekonomi Setelah 2000

LOGGING MENDEGRADASI,

KEBUN SAWIT

“MENGHIJAUKAN”

KEMBALI

EKONOMI DAN EKOLOGI DAERAH

(24)

EKONOMI

(25)

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PENGHASIL OLEOFOOD, BIOMATERIAL

DAN ENERGI TERBARUKAN GENERASI PERTAMA DAN GENERASI KEDUA

SECARA BERKELANJUTAN

(26)

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BAGIAN DARI

PARU-PARU EKOSISTEM

(27)

SECARA NETTO PENYERAPAN KARBONDIOKSIDA KEBUN

SAWIT LEBIH BESAR DIBANDINGKAN DENGAN HUTAN

Indikator

Hutan

Tropis

Perkebunan

Kelapa Sawit

Asimilasi kotor (ton CO

₂

/ha/tahun)

163.5

161.0 Total respirasi (ton CO

₂

/ha/tahun)

121.1

96.5 Asimilasi neto (ton CO

₂

/ha/tahun)

42.4

64.5 Produksi oksigen (O

₂

) (ton O

₂

/ha/tahun)

7.09

18.70

(28)

MANFAAT SAWIT Pendapatan Petani Konservasi Tanah dan Air Produksi Biomas/Stok Karbon Lahan

Produksi

Oleo-pangan

Kesempatan Kerja Energi Terbarukan/ Biofuel Pengurangan Kemiskinan Penyerapan Karbon dioksida/ Turunkan Emisi

Produksi

Bio

material

Ekonomi Daerah/ Pedesaan Penghasil Devisa Negara

Produksi

Oksigen

+

(29)

NILAI EKSPOR MINYAK SAWIT INDONESIA

(kontributor devisa terbesar dalam ekonomi Indonesia)

5

10

15

20

25 2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

15,4

12,2

16,3

21,6

_21,3

19,2

21,1

18,6

US

D

mi

li

ar

Sumber : GAPKI, 2016

(30)

INKLUSI PERTUMBUHAN OUTPUT, INCOME DAN

NILAI TAMBAH PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

RANK DAMPAK OUTPUT DAMPAK INCOME DAMPAK NILAI TAMBAH 1 Keuangan Jasa lainnya Jasa pertanian

2 Jasa lainnya Keuangan Perdagangan, hotel dan

restoran 3 Perdagangan, hotel dan

restoran

Perdagangan, hotel dan restoran

Peternakan, kehutanan, perikanan

4 Industri kimia, pupuk,

dan pestisida

Industri kimia, pupuk,

dan pestisida Jasa lainnya

5 Industri migas dan

tambang Transportasi Pertanian Pangan

6 Transportasi Infratsruktur Transportasi 7 Infrastruktur Industri migas dan

tambang Keuangan

8 Industri makanan Infrastruktur pertanian Perkebunan lainnya 9 Mesin dan peralatan

listrik Jasa pertanian

Industri kimia, pupuk, dan pestisida

10 Sektor Lain Sektor Lain Sektor Lain

(31)

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MENARIK DAN

MENGINTEGRASIKAN EKONOMI PEDESAAN DAN

PERKOTAAN, 2014

Rp. 225 triliun/tahun Rp. 72 triliun/tahun

(32)

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT MENARIK DAN

MENGINTEGRASIKAN ANTARA MASYARAKAT DI KEBUN

SAWIT DENGAN MASYARAKAT NELAYAN/

PETANI/PETERNAK DI PEDESAAN

Rp. 11 triliun/tahun Rp. 45 triliun/tahun

(33)

0 50 100 150 200 250 300 2 00 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 01 1 2 01 2 2 0 1 3 R p T rilyun

Kabupaten Sawit Kabupaten Non Sawit

PDRB Kab.Sentra Sawit _{PDRB Kab.Non Sentra Sawit}

PERTUMBUHAN PDRB NON MIGAS KABUPATEN-KABUPATEN

SENTRA SAWIT VS NON SENTRA SAWIT NASIONAL

(34)

(35)

DIMANA DEFORESTASI DUNIA TERBESAR ?

SEBELUM TAHUN 1980

KONVERSI HUTAN (DEFORESTASI) GLOBAL TERBESAR

TERJADI DI EROPA DAN AMERIKA UTARA

(luas deforestasi 701 Juta Ha)

Uraian

Hutan Tropis

(juta ha)

Hutan Non Tropis

(juta ha)

Hutan Dunia

(juta ha)

1. Hutan pre-pertanian

1,277

3,351

4,628

2. Hutan tahun 1980

1,229

2,698

3,927

Deforestasi

(pre-pertanian sampai

1980)

48

653

701

Sumber : Matthew, 1983

(36)

Amerika Selatan 33%

Afrika 31%

Asia Tenggara 19%

Kawasan Lain 17%

PERIODE 1990-2008

KONVERSI HUTAN (DEFORESTASI) GLOBAL TERJADI DI

AMERIKA SELATAN DAN AFRIKA

(luas deforestasi 239 Juta Ha)

(37)

PEMICU UTAMA DEFORESTASI GLOBAL ADALAH

RANCH SAPI DAN KEBUN KEDELAI

Driver Luas Deforestasi

Juta Hektar Persen Ranch Sapi (Amerika Selatan) 58 24.3

Kebakaran 41 17.2

Perluasan Kebun Kedelai (Amerika Selatan) 13.4 5.6 Pembangunan Infrastruktur 9 3.8 Perluasan Jagung (Amerika Selatan) 7.5 3.1 Perluasan Kebun Sawit 5.5 2.3 Logging + Wood product 4.5 1.9

Perluasan Areal Padi 4.3 1.8

Perluasan Tebu 3.3 1.4

Pertanian Lainnya 35.5 14.9

Lain-lain 58 24.3

Jumlah 239 100.0

(38)

Emisi GHG Global Termasuk LUCF 2010 ( 48.6 Giga tons of CO2 )

China 22%

India 5%

Brazil 3%

EU-28 9%

United States of America 13%

Indonesia 4%

ROW 42%

Sumber : World Resources Institute, 2011

SIAPA NEGARA PENGHASIL EMISI GAS RUMAH KACA

TERBESAR DUNIA ?

(39)

Energi 69% Pertanian 11% Industri 6% Lainnya* 14%

SEKTOR-SEKTOR APA

PENYUMBANG GHG GLOBAL ?

IEA, 2014

(40)

Enteric fermentation 13%

Manure management 5%

Rice cultivation 39%

Synthetic fertilizers 12%

Manure applied to soils 2%

Manure left on pasture 7%

Crop residues 3%

Cultivated organic soils 19%

Burning crop residues 0%

FAO, 2013

DARIMANA SUMBER EMISI UTAMA GHG

PERTANIAN INDONESIA ?

(41)

APAKAH KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

HANYA DI INDONESIA ?

Negara Luas Kebakaran Hutan dan Lahan (hektar)

2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata USA* 40,000 1,007,539 703,045 360,098 235,771 469,291 Portugal* 133,090 73,813 110,231 152,756 19,929 97,964 Spanyol 54,770 102,161 226,125 58,985 46,721 97,752 Perancis 10,300 9,400 8,600 3,608 7,493 7,880 Italia 46,537 72,004 130,184 29,076 36,125 62,785 Yunani 8,967 29,144 59,924 46,676 25,846 34,111 Polandia 2,126 2,678 7,235 1,289 2,690 3,204 Swedia 540 945 483 1,508 14,666 3,628 Jerman 522 214 269 199 120 265 Australia* - 7,500 - 174,000 518,186 233,229 Indonesia** 710 2,612 9,606 4,918 44,546 12,478

(42)

APAKAH KEBAKARAN HUTAN/LAHAN DI

INDONESIA HANYA DI DAERAH PROVINSI SAWIT ?

Provinsi Rataan (ha)

2010-2014 Provinsi

Rataan (ha) 2010-2014 Sumatera Selatan 3,024.50 Papua* 169.50 Jawa Timur* 1,908.15 Sulawesi Selatan 152.83

Riau 1,707.82 Bali* 87.65

Kalimantan Barat 1,385.40 Sulawesi Utara 79.37 Nusa Tenggara Barat* 1,330.52 Sumatera Barat 60.00 Kalimantan Tengah 1,025.78 Aceh 57.89 Jawa Barat* 1,007.39 Lampung* 53.27 Sumatera Utara 956.26 Sulawesi Tengah 34.19 Jambi 754.49 Yogyakarta* 10.23 Sulawesi Tenggara 574.37 Maluku Utara 8.25 Nusa Tenggara Timur* 569.74 Bengkulu 2.88 Jawa Tengah* 339.30 Banten* 2.00 Kalimantan Selatan 273.00 Papua Barat* 1.12

Maluku* 179.83

Total 12,478.80 Kalimantan Timur 175.16

(43)

DISTRIBUSI LAHAN GAMBUT DUNIA

Europe + Russia 44.08 % America 40.50 % Africa 3.41 % Indonesia 6.95 % Others Asia 2.74 % Australia + Pacific 1.91 % Antartica 0.41%

Joosten, 2009: Wetland International

LAHAN GAMBUT TERLUAS TERDAPAT DI KAWASAN

EROPA DAN AMERIKA

(44)

Afrika 3% Amerika 39% Asia 44% Australia+Pasifik 2% Europe 11% Antartika 1%

Joosten, 2009: Wetland International

PEMANFAATAN GAMBUT UNTUK PERTANIAN SEBAGIAN

BESAR BERADA DI KAWASAN ASIA KEMUDIAN DISUSUL

KAWASAN AMERIKA

PEMANFAATAN GAMBUT UNTUK PERTANIAN/PERKEBUNAN DI INDONESIA BUKAN HAL ANEH

(45)

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI LAHAN GAMBUT

MENURUNKAN EMISI CO2 LAHAN GAMBUT

(DEGRADED PEAT LAND)

Land Use Peat land Emisi Ton CO₂/ha/ Tahun Peneliti

Hutan gambut primer 78,5 Melling, et al., (2007)

Hutan gambut sekunder 127,0 Hadi, et al., (2001)

Kelapa sawit gambut 57,6 Melling, et al., (2007)

Kelapa sawit gambut 55,0 Melling, et al., (2005)

Kelapa sawit gambut 54,0 Murayama dan Bakar (1996)

(46)

TATA KELOLA

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

BERKELANJUTAN

“

Sawit Merupakan Pertama dan Satu-satunya

yang Memiliki Sistem Tata Kelola dan Sertifikasi

(47)

SEKTOR MODERN SEKTOR PERTANIAN/PERKEBUNAN HUTAN LINDUNG/KONSERVASI

“HARMONI INDONESIA”

MALL, KEBUN SAWIT DAN ORANG UTAN HIDUP

BERDAMPINGAN SECARA HARMONI PADA

(48)

Ribu hektar Pesentase

KAWASAN LINDUNG (PELESTARIAN BIODIVERSITY SECARA EX SITU DAN IN SITU)

Hutan Konservasi 17.256,00 9,19

Hutan Lindung 23.224,00 12,36

KAWASAN BUDIDAYA (PELESTARIAN BIODIVERSITY DENGAN PEMBUDIDAYAAN)

Hutan Produksi Terbatas 22.465,00 11,96

Hutan Produksi 17.771,00 9,46

Hutan Produksi dapat dikonversi 8.367,00 4,45

Total Hutan 89.083,00 47,42

Perkebunan Sawit 10.400,00 5,54

Perkebunan lainnya 12.300,00 6,55

Total Land Cover 111.783,00 59,51

Pertanian Lainnya 32.900,94 17,52

Sektor Lainnya 43.157,06 22,98

Total Luas Daratan 187.841,00 100,00

SISTEM PELESTARIAN BIODIVERSITY DAN

TATA GUNA RUANG (UU NO. 26/2007) DI

INDONESIA TAHUN 2013

(49)

1. Sistem Perizinan dan

Manajemen Perkebunan

2. Penerapan Pedoman

Teknis Budidaya dan

Pengelolaan Kelapa Sawit

3. Pengelolaan dan

Pemantauan Lingkungan

4. Tanggung Jawab

Terhadap Pekerja

5. Tanggung Jawab

Sosial Komunitas

6. Pemberdayaan

Kegiatan Ekonomi

Masyarakat

7. Peningkatan Usaha

Secara Berkelanjutan

TATA KELOLA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

INDONESIA SUSTAINABLE PALM OIL (ISPO)

(50)

MINYAK SAWIT ADALAH MINYAK NABATI GLOBAL YANG

PERTAMA DI DUNIA MEMILIKI SISTEM TATA KELOLA DAN

SERTIFIKASI MINYAK NABATI BERKELANJUTAN

Jenis Minyak Nabati

Volume (juta ton)

Belum Tersertifikasi

Berkelanjutan

Tersertifikasi

Berkelanjutan

Subtotal

Sawit

50.7

11.13

61.83 Kedelai

45.63

0

45.63 Rapeseed

23.66

0

23.66 Bunga Matahari

16.9

0

16.9 Inti Sawit

6.76

0

6.76 Kacang Tanah

6.76

0

6.76 Biji Kapas

5.07

0

5.07 Kelapa

3.38

0

3.38 Zaitun

1.69

0

1.69 Total

160.55

11.13

171.68

Sumber : RSPO (2014)

(51)

0 2 4 6 8 10 12 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Juni 2014 0,62 1,47 3,52 5,57 8,18 9,73 11,13 ju ta t o n

PERTUMBUHAN PRODUKSI MINYAK SAWIT

BERKELANJUTAN YANG TERSERTIFIKASI (CSPO)

MENUNJUKKAN PERKEMBANGAN YANG RELATIF CEPAT

(52)

Indonesia 49% Malaysia 40%

Papua New Guinea 6% Guatemala 2%

Brazil 1% Colombia 1%

Thailand 0% Cambodia 0%

Core d'lvoire 0% Ecuador 0%

INDONESIA ADALAH NEGARA PRODUSEN TERBESAR

CERTIFIED SUSTAINABLE PALM OIL

(53)

Terimakasih

www.paspimonitor.or.id

www.indonesiakita.or.id