• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL PADA PEMBELAJARAN EKSTRAKSI DI SMK N 2 INDRAMAYU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL PADA PEMBELAJARAN EKSTRAKSI DI SMK N 2 INDRAMAYU."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL PADA PEMBELAJARANEKSTRAKSI DISMK N 2 INDRAMAYU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknologi Agroindustridi Universitas Pendidikan Indonesia

diajukanoleh:

Gina Rosginasari

1000774

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Pengembangan Media PembelajaranBerbasis Audiovisual

PadaPembelajaranEkstraksi Di SMK N 2 Indramayu

Oleh

Gina Rosginasari

Sebuahskripsi yang diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjana di FakultasPendidikanTeknolgidanKejuruan

©Gina Rosginasari 2014

UniversitasPendidikan Indonesia

Juni 2014

HakCiptadilindungiundang- undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,

(3)
(4)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GINA ROSGINASARI. 1000774. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL PADA PEMBELAJARAN EKSTRAKSI DI SMK N 2 INDRAMAYU. Dr. Sri Handayani, M.Pd. dan Drs. Radjulaini, M.Pd

ABSTRAK

Penggunaan media pembelajaran yang relevan dalam kegiatan pembelajaran akan sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah. Namun, kegiatan pembelajaran di kelas X program keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian SMK Negeri 2 Indramayu, belum banyak memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajarannya. Pembelajaran disampaikan oleh guru dengan metode konvensional saja . Oleh karena itu, tujuan utama dilakukannya penelitian ini adalah untuk melakukan pengembangan media audiovisual sebagai media pembelajaran bagi siswa dan mengetahui hasil belajar siswa setelah penggunaan media audiovisual tersebut. Pengembangan media pembelajaran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Research and Development (R&D). Prosedur pengembangan media audiovisual meliputi tahap studi pendahuluan, tahap studi pengembangan produk, pengembangan produk, validasi ahli, revisi produk, uji coba terbatas (skala kecil), revisi dari uji coba terbatas, dan uji coba skala besar. Kelayakan media dinilai melalui tahap validasi ahli sedangkan untuk mendapatkan informasi hasil belajar siswa dilakukan post test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media audiovisual yang dikembangkan termasuk kriteria layak ditinjau dari segi media dengan persentase skor 79% serta termasuk kriteria sangat layak ditinjau dari segi materi dengan persentase skor 82.5 %. Hasil belajar siswa yang diperoleh melalui post test menunjukkan sebanyak 80 % siswa yang menjadi responden penelitian skala kecil tuntas dalam mencapai angka KKM dengan rata-rata nilai hasil belajar mencapai nilai 82% dan 90% siswa yang menjadi responden penelitian skala besar juga tuntas. Rata-rata nilai hasil belajar yang tinggi menandakan bahwa media pembelajaran efektif mencapai angka KKM dengan rata-rata hasil belajar 80.

(5)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GINA ROSGINASARI. 1000774. DEVELOPMENT BASED LEARNING AUDIOVISUAL MEDIA IN LEARNING EXTRACTION IN SMK N 2 INDRAMAYU. Dr. Sri Handy, M.Pd. and Drs. Radjulaini, M.Pd

ABSTRAK

The use of relevant media in the learning activities will greatly help the learning process in school. However, the learning activities in class X vocational program Agricultural Products Processing Technology at SMK Negeri 2 Indramayu, not much use of media in their learning activities. Teachers only use the conventional method of learning. Therefore, the main objective of this study was to do the development of audiovisual media as a media of learning for students and determine student learning outcomes after the use of audiovisual media. The development of the media in this study using the method of Research and Development (R & D). The procedure includes the development of audiovisual media preliminary study phase, the study phase of product development, product development, validation specialists, product revision, the trial is limited (small scale), revision of limited testing, and large-scale trials. Feasibility media

assessed through expert validation phase while to get the information of student learning outcomes were post test after the use of audiovisual media as a learning media. The results showed that audiovisual media including criteria developed viable in terms of the media as well as the percentage score of 79% including a very worthy criteria in terms of material with a percentage score of 82.5%. Student learning results obtained through the post-test showed as much as 80% of the student respondents completed a small-scale study in minimum criteria of learning reached with an average value of learning outcomes reached values 82% and 90% of the student respondents also completed a large-scale study. The average value of a high learning outcomes indicating that effective instructional media reached an average minimum criteria of learning with 80 learning outcomes.

(6)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN...i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL ...vi

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN...viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Identifikasi Masalah Penelitian...3

C. BatasanMasalah Penelitian ...3

D. Rumusan Masalah Penelitian...3

E. Tujuan Penelitian ...4

F. Manfaat Penelitian ...4

G. Struktur Organisasi ...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...6

A. Media Pembelajaran ...6

B. Media Berbasis Audiovisual ...8

C. Pengertian Hasil pembelajaran ...12

D. Program Keahlian TPHP ...13

E. Kerangka Berpikir...16

BAB III METODE PENELITIAN... 17

A. Waktu dan Tempat ...18

(7)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian ...19

D. Definisi Operasional ...20

E. Prosedur Penelitian ...21

F. Teknik Pengumpulan Data ...24

G. Jenis Data...24

H. Instrumen Penelitian ...25

I. Teknik Analisis Data ...27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...31

A. Pemaparan Data ...31

1. Hasil Penelitian ...31

2. Hasil Kelayakan Media ... 36

3. Hasil Test Siswa ... 40

B. Pembahasan Data ... 42

1. Pengembangan Media Pembelajaran ... 42

2. Tanggapan Siswa dan Ketercapaian KKM pada Uji Coba Skala Kecil dan Besar ...45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...48

A. Simpulan ...48

B. Saran ...48

(8)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran ... 12

Tabel 2. Kompetensi Kejuruan di SMK N 2 Indramayu ... 14

Tabel 3. Kisi-kisi instrumen lembar validasi materi ... 25

Tabel 4 Kisi-kisi instrumen lembar validasi media ... 25

Tabel 5 Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa... 26

Tabel 6 Rentang persentase dan kriteria kualitatif kelayakan media ... 28

Tabel 7 Skor Angket Tanggapan Siswa ... 29

Tabel 8 Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa ... 29

Tabel 9 Distribusi frekuensi hasil belajar siswa ... 30

Tabel 10. Revisi berdasarkan saran validator materi ... 37

Tabel 11 Revisi berdasarkan saran validator media... 38

Tabel 12 Data kriteria kualitatif angket tanggapan siswa uji coba skala kecil .. 38

Tabel 13 Revisi berdasarkan tanggapan siswa pada uji skala kecil ... 39

Tabel 14 Data kriteria kualitatif angket tanggapan siswa pada uji coba skala besar ... 40

Tabel 15 Hasil Test Siswa Pengujian Skala Kecil ... 40

Tabel 16 Skor Siswa Pengujian Skala Besar ... 42

Tabel 17 Validasi Ahli media ... 43

(9)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 11

Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Pati Cara Kering ... 15

Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Pati Cara Basah ... 16

Gambar 4. Kerangka Berpikir ... 17

Gambar 5 Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D dengan Modifikasi ... 23

(10)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi angket penilaian media untuk ahli media ... 52

Lampiran2. Kisi-kisi angket penilaian media untuk siswa ... 56

Lampiran3. Kisi-kisi angket penilaian media untuk ahli materi ... 57

Lampiran4. Instrumen test untuk siswa ... 59

Lampiran 5. Kunci jawaban instrument tes... 61

Lampiran6. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa skala kecil ... 62

Lampiran7. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa skala besar ... 63

Lampiran8. Nilai Soal Post test skala kecil ... 65

Lampiran9. Nilai Soal Posttest skala Besar ... 66

Lampiran 10. Data Hasil Validasi Materi ... 67

Lampiran11. Data Hasil Tanggapan siswa ... 69

Lampiran12. Data Hasil Tanggapan Siswa ... 71

Lampiran13. Hasil Validasi Media... 74

Lampiran 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 76

Lampiran15. Hasil Validadi isi soal ... 81

(11)

1

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara (Sugiyono, 2010). Hal ini berkaitan dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta persaingan antar bangsa agar menjadi negara yang maju. Untuk itu diperlukan kualitas pendidikan yang bermutu dan tepat guna.

Berdasarkan pengamatan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan pada peserta didik Kelas X TPHP Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian SMKN 2 Indramayu, terlihat bahwa peserta didik kurang termotivasi dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran mengenai kompetensi dasar ekstraksi. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat mengajar hanya dengan cara metode ceramah saja. Metode pembelajaran konvensional yang diterapkan dalam proses belajar mengajar kurang mampu menarik perhatian siswa, dengan metode ini siswa cenderung kurang terlibat aktif dalam pembelajaran (Ayuningrum, 2012).

Salah satu pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa salah satunya adalah menggunakan media audiovisual. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Cahyani (2006) yang menyatakan bahwa media audiovisual dapat meningkatkan minat belajar kelompok eksperimen dengan rata-rata sebesar 75,412% dari pada nilai kelas kontrol sebesar 72,118%. Selain itu juga penelitian Widiastuti (2011) menunjukan bahwa 80% peserta didik telah mencapai batas kriteria ketuntasan minimal yaitu 70.

(12)

2

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam proses pembelajaran yang menimbulkan terganggunya informasi yang seharusnya diterima oleh siswa.

Salah Satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa menerapkan proses ekstraksi. Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dalam air. Proses pembuatan pati dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara basah dan cara kering. Proses pembuatan cara kering tidak dapat dipraktikkan secara langsung karena keterbatasan alat dan bahan. Oleh karena itu, pada pembelajaran ekstraski diperlukan pembelajaran yang menarik dan memudahkan peserta didik untuk mencapai kompetensi tersebut. Kompetensi ini dapat membuat siswa mengetahui materi mengenai ekstraksi dan memahami tahapan proses dalam pembuatan pati dengan cara ekstraksi.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guna meningkatkan kualitas pembelajaran adalah dengan menggunakan media. Media Pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Media tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan (Sanjaya, 2008). Penggunaan media audio visual merupakan salah satu usaha untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan. Adanya media di kalangan siswa dapat membantu untuk belajar secara mandiri.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi di SMK N 2 Indramayu”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas terdapat beberapa masalah yang muncul dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian dan konsentrasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar pada pembelajaran ekstraksi.

(13)

3

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Terbatasnya kegiatan praktikum yang mendukung proses pembelajaran ekstraksi pati secara kering.

C. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka masalah dibatasi dengan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Pengembangan media video pembelajaran dilakukan pada mata pelajaran produktif, standar kompetensi penerapan teknik konfersi bahan dalam pengolahan pada kompetensi dasar ekstraksi dalam pembuatan pati di kelas X jurusan TPHP SMK N 2 Indramayu

2. Penelitian dilaksanakan sampai ujicoba terbatas, hingga mengetahui kelayakan media. 3. Efektivitas penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa

dilihat dari nilai KKM siswa.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan media audiovisual (video) pembelajaran pada kompetensi dasar ekstraksi dalam proses pembuatan pati di SMK N 2 Indaramayu?

2. Bagaimana kelayakan media audiovisual (video) untuk kompetensi dasar ekstraksi pada proses pembuatan pati dilihat dari hasil pengujian ahli media, ahli materi dan angket peserta didik.

3. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan media?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah :

1. Mengetahui prosedur pengembangan media audiovisual untuk kompetensi dasar ekstraksi pada proses pembuatan pati.

(14)

4

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengetahui efektivitas media audiovisual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menerapkan proses ekstraksi dengan menggunakan media audiovisual.

F. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat dan dapat mempermudah peserta didik dalam menyerap pelajaran khusunya pada pembuatan pati dan memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya tentang penggunaan media.

2. Secara Praktis

a. Video dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat belajar karena kemudahan yang didapat dalam mempelajari materi ekstraksi untuk siswa SMK N 2 Indramayu.

b. Video digunakan sebagai alat bantu mengajar materi ekstraksi SMK N 2 Indramayu.

c. Video dapat merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

a. Mengetahui bagaimana prosedur pengembangan media audiovisual pembelajaran ekstraksi dalam proses pembuatan pati.

b. Dapat menjadi media mengajar bagi peneliti apabila kelak menjadi tenaga pengajar.

G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan dalam bab ini mengemukakan tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

(15)

5

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III Metodelogi penelitian, pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian, prosedur penelitian dan pengembangan, lokasi dan subjek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

(16)

17

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat

1. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan dan difokuskan pada kelas X TPHP program keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP).

2. Subjek Penelitian 1) Populasi

Sugiyono (2013:117) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu.

2) Sampel

Sampel merupakan bagian yang diambil dari suatu populasi yang dinilai dapat mewakili populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel yang diambil untuk uji coba terbatas (skala kecil) dalam penelitian ini adalah 5 orang siswa kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu Sedangkan sampel untuk uji coba skala besar adalah 20 orang siswa kelas X TPHP SMK Negeri 2 Indramayu. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan simple radom sampling yaitu pengambilan sampel dari satu populasi dilakukan secara acak.

B. Pendekatan Penelitian

(17)

18

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam pendidikan (Sugiyono, 2013).

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan atau dikenal dengan Research dan Development (R&D). Research dan Development (R&D) yaitu suatu metode untuk melakukan penelitian, mengembangkan dan menguji suatu produk penelitian. Dalam konteks pendidikan, produk yang dimaksud berkaitan dengan komponen sistem pendidikan. Penelitian dan pengembangan pada prinsipnya berupaya menghasilkan suatu komponen dalam sistem pendidikan, melalui langkah-langkah pengembangan dan validasi. (Samsudi, 2006).

(18)

19

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghasilkan produk tertentu. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk (Arifin, 2011). Pada penelitian pengembangan ini akan menghasilkan suatu produk media pembelajaran ekstraksi pada Mata Pelajaran Produktif Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Metode penelitian ini dengan tahap-tahap penelitian sebagai berikut :

1. Tahap Studi Pendahuluan 2. Tahap Studi Pengembangan 3. Pengembangan produk 4. Tahap Evaluasi 5. Revisi

6. Uji coba terbatas (skala kecil) 7. Revisi

8. Produk final

9. Uji coba terbatas (skala besar)

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian, maka penulis menganggap perlu digunakannya definisi operasional sebagai berikut:

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar (Sumiati dan Asra, 2007:160).

1. Berbasis

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata basis berarti dasar, pokok dasar (Poerwadarminta, 2002). Kata berbasis memiliki makna berdasar atau berpokok dasar.

(19)

20

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Media berbasis audio visual merupakan media visual yang menggabungkan penggunaan gambar dan suara. Media Audiovisual digunakan dalam upaya peningkatan mutu proses pembelajaran.

4. Kompetensi Dasar: Menerapkan proses ekstraksi

Menerapkan proses ekstraksi merupakan kompetensi dasar yang termasuk kedalam standar kompetensi menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan yang dipelajari oleh siswa kelas X program keahlian TPHP SMK Negeri 2 Indramayu pada mata pelajaran produktif semester genap tahun ajaran 2013-2014.

1. Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004).

E. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan mengadopsi langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013) dengan beberapa modifikasi. Dalam pelaksanaannya, penelitian hanya akan dilakukan hingga tahap uji coba produk pada kelompok terbatas. Langkah-langkah prosedur penelitian sesuai alur metode Research and Development (R&D) dijabarkan sebagai berikut:

1) Tahap studi Pendahuluan, merupakan tahap awal dimana kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

- Observasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik, untuk mengetahui permasalahan yang ada pada program keahlian TPHP SMK N 2 Indramayu, serta untuk identifikasi kurikulum untuk menentukan bahan ajar.

b. Mengkaji teori yang berkaitan dengan pembelajaran dengan penggunaan media berbasis audiovisual.

2) Tahap studi pengembangan produk

(20)

21

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambar dan video yang dibutuhkan dalam melengkapi media pembelajaran nantinya serta naskah media.

3) Pengembangan produk

Produk yang dihasilkan berupa video yang memuat materi pada Kompetensi Dasar Ekstraksi

4) Tahap evaluasi

Setelah media audiovisual selesai dibuat maka tahap selanjutnya adalah validasi yang dilakukan oleh dua orang ahli yaitu:

a. validator ahli media

Dilakukan dengan meminta seorang ahli media pembelajaran dari Dosen Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri UPI untuk mengevaluasi produk media pembelajaran menggunakan software ulead dari sisi media pembelajaran.

b. validator materi.

Dilakukan dengan meminta guru TPHP di SMK Negeri 2 Indramayu untuk menjadi ahli materi dan mengevaluasi produk media pembelajaran menggunakan ulead dari sisi materi pembelajaran.

Evaluasi dilakukan untuk memvalidasi produk, dimana dalam penelitian dan pengembangan ini validasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pembelajaran dengan media yang layak dilihat dari segi materi dan media.

5) Revisi Produk

Setelah tahap evaluasi dilakukan maka tahap berikutnya adalah melakukan perbaikan produk dengan mempertimbangkan saran dan masukan dari ahli media dan materi.

6) Uji Coba Terbatas (skala kecil)

(21)

22

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan yang telah selesai dibuat berupa media pembelajaran kemudian dilakukan uji coba kepada responden atau orang lain.

Media audiovisual yang telah diperbaiki kemudian di ujicobakan pada kelompok kecil 5 orang siswa kelas X TPHP 1 program keahlian TPHP SMK Negeri 2 Indramayu. Uji coba ini juga dilakukan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media audiovisual apakah sudah layak digunakan atau tidak melaui tanggapan siswa dengan menggunakan angket dan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pencapaian angka KKM. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran dan maka dilakukan post test.

7) Revisi produk akhir

Media audiovisual kemudian direvisi dan disempurnakan kembali berdasarkan hasil ujicoba terbatas (skala kecil) hingga dihasilkan produk akhir.

8) Produk Akhir

Media pembelajaran yang telah melewati pengujian serta revisi dan sudah dinyatakan layak selanjutnya diuji-cobakan untuk diterapkan dalam pembelajaran Ekstraksi pada pengolahan pati singkong.

9) Uji coba terbatas (skala besar )

(22)

23

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 5. Langkah-langkah Prosedur Penelitian Sesuai Alur Metode R&D dengan Modifikasi

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk melaksanakan penelitian dan memperoleh data, maka perlu ditentukan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah:

1. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian di kelas X TPHP 1 SMK N 2 Indramayu.

2. Angket Validasi Ahli dan Tanggapan Siswa

Pengumpulan data menggunakan angket dilakukan melalui permintaan keterangan kepada sumber data. Pengumpulan data melalui angket validasi pada penelitian ini dilakukan pada tahap validasi ahli. Sedangkan pengumpulan data melalui angket tanggapan siswa dilakukan pada uji coba skala kecil dan besar

3. Tes

Tes merupakan kumpulan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu/kelompok. Pengumpulan data melalui tes dilakukan pada tahap uji coba skala kecil dan besar berupa post test yang dilakukan setelah penggunaan media audiovisual yang dihasilkan sebagai media pembelajaran. Soal yang diujicobakan kepada siswa sebelumnya di validasi isi terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran yaitu oleh Ir. Nurhayati. Tabel validasi isi dapat dilihat pada lampiran17.

G. Jenis Data

(23)

24

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa saran dan masukan dari responden sebagai data tambahan. Data tersebut memberi gambaran mengenai kelayakan produk yang dikembangkan.

1. Data dari ahli materi

Berupa kualitas produk ditinjau dari aspek isi materi yaitu: kesesuaian dengan KD, relevansi dengan kemampuan peserta didik, kejelasan topik pembelajaran, keruntutan materi, cakupan materi, ketuntasan materi, relevansi gambar, video dan ilustrasi dengan materi, kemudahan penggunaan, dan kemudahan memahami materi.

2. Data dari ahli media

Berupa kualitas produk ditinjau dari aspek media yaitu: kemudahan memulai program, logika berpikir, interaksi dengan pengguna, kejelasan petunjuk penggunaan, penggunaan bahasa format teks, penggunaan warna, kualitas gambar, Kualitas video dan ilustrasi, penggunaan animasi, urutan penyajian, penggunaan back sound, dan tampilan program.

3. Data dari peserta didik

Berupa kualitas produk ditinjau dari daya tarik peserta didik. Data ini digunakan untuk menganalisa daya tarik dan ketepatan materi yang diberikan kepada peserta didik.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2013). Lebih lanjut Sugiyono (2013:148) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:

(24)

25

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar validasi beserta rubrik penskoran merupakan instrumen dari angket validasi yang digunakan pada tahap validasi ahli media dan ahli materi.. Kisi-kisi instrument angket untuk validator materi tersaji pada tabel 3 dan kisi-kisi instrument angket untuk ahli media tersaji pada tabel 4.

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Lembar Validasi Materi

Aspek Indikator No butir

Materi

a. Kesesuaian materi dengan KD dan tujuan pembelajaran

b. Kedalaman materi

c. Kejelasan penyajian materi d. Penggunaan bahasa

e. Penjabaran materi

f. Keterkaitan materi dengan soal latihan g. Ketepatan materi untuk di multimrdiakan h. Ketepatan penulisan/redaksi

i. Ketepatan pemilihan animasi dan video j. Kebenaran konsep

Aspek Indikator No butir

Pembelajaran a. Manfaat media pembelajaran b. Keselarasan ilustrasi dan deskripsi c. Penekanan-penekanan pembelajaran

1

2,3,4,5,6

7,8

Standar isi a. Akurasi (informasi tidak menyesatkan) b. Appropriateness (kesesuain informasi dengan

(25)

26

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23,24,25

2. Lembar angket tanggapan siswa

Lembar angket tanggapan siswa merupakan instrumen dari angket tanggapan yang digunakan pada tahap uji coba terbatas (skala kecil) dengan 5 orang siswa dan pada tahap uji coba terbatas (skala besar) dengan 20 orang siswa kelas X pada program keahlian TPHP SMK Negeri 2 Indramayu sebagai responden penelitian. Kisi-kisi instrumen angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Angket Tanggapan Siswa

Aspek Indikator No butir

Pembelajaran a. a. Manfaat media pembelajaran

b. Keselarasan ilustrasi dan deskripsi c. Penekanan-penekanan pembelajaran

1

(26)

27

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilihat di lampiran 5. Validitas soal test dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif di SMK N 2 Indramayu. (data lengkap ada dilampiran 17)

I. Teknik Analisis Data 1. Validasi media audiovisual

Sebelum instrumen penelitian digunakan, dilakukan pengujian validitas instrumen terlebih dahulu. Sugiyono (2013:173) mengemukakan bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Selain itu, Sugiyono (2013:173) pun mengemukakan definisi dari instrumen yang reliabel, yaitu “Instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”.

Dalam penelitian yang akan dilakukan, validasi angket tanggapan siswa dan lembar validasi media hanya akan dilakukan melalui pendapat dari seorang ahli. Menurut Sugiyono (2013), secara teknis pengujian validitas instrumen dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Indikator yang terdapat dalam kisi-kisi instrumen validasi ahli dan angket tanggapan siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur, selain itu terdapat pula nomor butir item instrumen sehingga pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

2. Validasi media audiovisual dan materi pembelajaran

Validasi media audiovisual dan materi pembelajaran yang dihasilkan dilakukan oleh validator media dan materi dan dianalisis menggunakan teknik deskriptif persentase (Sanjaya, 2013) dengan rumus:

(27)

28

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I = Jumlah item

R = Jumlah responten

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif uji kelayakan media dapat ditetapkan pada Tabel 6

Tabel 6. Rentang Persentase dan Kriteria Kualitatif Kelayakan Media Rentang Persentase Kriteria Kualitatif

82 % – 100 % Sangat layak

63 % – 81 % Layak

44 % - 62 % Kurang layak 25 % - 43 % Tidak layak Sumber: Sudjana (2005) dengan modifikasi

3. Analisis data tanggapan siswa

Pengolahan data angket dan lembar validasi menggunakan skala Likert, berikut pemberian skor yang digunakan:

Tabel 7. Skor Angket Tanggapan Siswa

Skala Likert Skor

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif SS (Sangat Setuju)

(28)

29

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

………… (3.2)

dimana P= persentase skor

f = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum

Sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketepatan sebagai berikut.

Tabel 8. Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa Rentang Persentase Kriteria Kualitatif

81 % – 90% Sangat baik

71 % – 80 % Baik

61% - 70 % Kurang baik 50 % - 60 % Tidak baik Sumber: Sudjana (2005) dengan modifikasi

4. Penilaian Hasil Penerapan Media Audiovisual

Hasil belajar siswa terhadap penerapan media audiovisual diukur melalui hasil post test. Nilai post test tiap siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:

………. (3.3) Keterangan: Jika jawaban benar, diberi bobot nilai 1

Jika jawaban salah, diberi bobot nilai 0

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas ke Interval Kelas Frekuansi

1 91-100 9

(29)

30

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 71-80 16

4 61-70 5

Jumlah 50

Untuk menentukan interval menggunakan rumus : R = (Nilai maksimal – nilai minimal) + 1

K = 1+ 3,3 . log n I = R/K

Keterangan : R = Range K = Kelas I = Interval

(30)

49

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Pengembangan media video pembelajaran pengolahan pati dengan cara ekstraksi melalui beberapa tahap antara lain :

a) Tahap studi pendahuluan dengan menganalisis kebutuhan terlebih dahulu untuk mengetahui media apa yang dibutuhkan dan alasan yang mendasari sehingga media ini dibutuhkan, pengumpulan sumber yang dikumpulkan didapat dari buku, silabus dan silabus

b) Tahap studi pengembangan produk yaitu pembuatan storyboard, audio dan video, memprogram materi kemudian memvalidasi dan merevisi. c) Media pembelajaran memuat materi dengan standar kompetensi

menerapkan teknik konversi bahan dalam pengolahan pada mata pelajaran produktif. Media pembelajaran yang dikembangkan dinilai layak ditinjau dari segi media serta dinilai sangat layak ditinjau dari segi materi.

2. Hasil pengujian kelayakan untuk media video pembelajaran pengolahan pati dengan cara ekstraksi dari peserta didik kelas X SMK N 2 Indramayu dan adalah 77.2% hasil pengujian dengan skala kecil dengan kategori layak dan 84.5% dengan skala besar dengan kategori sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran pengolahan pati dengan cara ekstraksi layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan peserta didik di SMK Negeri 2 Indramayu.

B. Saran

(31)

50

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Media audiovisual ini setelah di uji cobakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga diharapkan bagi guru mata pelajaran dapat menggunakan media audiovisual dalam Kompetensi Dasar yang lain. 2. Media pembelajaran audiovisual adalah media pembelajaram yang harus

(32)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abduh, M. (2013).Menciptakan Pembelajaran yang Menyenangkan.[Online].

Tersedia di:

http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/jgri1331699416.pdf .Diakses 5 Maret 2014.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arsyad, Azhar. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press.

Ayuningrum, Fiskha. (2012). Pengembangan Media Video Pembelajaran Untuk Siswa Kelas X Pada Kompetensi Mengolah Soup Kontinental Di SMK N 2 Godean. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: tidak diterbitkan.

Azhar, Muhammad (2008). Jenis-jenis alat ekstraksi. [onlone]. Tersedia:

http://generalpoenya.blogspot.com/2013/04jenis-jenis-alat-ekstraksi.html [Diakses 09 mei 2014]

Djamarah, S. B. dan Aswan, Z. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dwiari, Sri Rini, dkk (2008). Teknologi Pangan Jilid I. Jakarta. Depdiknas

Martinis (2012). Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Kualitas Dan Kualitas Pati Kentang Varietas Granda. Jurnal Teknologi Dan Industry Pertanian Indonesia, 4 (3), hlm 26:30

Poerwadarminta, WJS. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Sadiman. (1984). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sadiman, A. S. (1996). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Samsudi. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Program Produktif Sekolah Menengah Kejuruan: Studi Model Prespektif dengan Penerapan Learning Guide pada Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Disertasi Doktor pada Program Pascasarjana UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

(33)

Gina Rosginasari, 2014

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Ekstraksi D i Smk N 2 Indramayu

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suherman, (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Bagi ABK.[Online]. Tersedia di: http://lib.unnes.ac.id/17224/1/2301408032.pdf. Diakses 25 Februari 2014

Wasti, Sriana. (2013). Hubungan Minat Belajar dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang. Skripsa pada Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Padang: tidak diterbitkan.

Gambar

tabel 3 dan kisi-kisi instrument angket untuk ahli media tersaji pada tabel
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Angket Tanggapan Siswa
Tabel 6. Rentang Persentase dan Kriteria Kualitatif Kelayakan Media
Tabel 8. Rentang persentase dan kriteria kualitatif tanggapan siswa

Referensi

Dokumen terkait

pengembangan media pembelajaran berbasis audio visual dengan melalui tahap uji coba dan menghasilakan produk berupa media pembelajaran berbasis audio visual tokoh-tokoh

Hasil penelitian pengembangan ini menghasilkan produk multimedia interaktif yang telah melalui proses uji coba dan telah dilakukan beberapa kali revisi berdasarkan saran

Berdasarkan hasil penilaian dari validasi ahli materi,ahli media,uji coba skala kecil serta penerapan media video pada uji coba luas yang diterapkan kepada 73

pengembangan ini memiliki tahap uji coba produk pengembangan yaitu komik “DANI”, yang meliputi beberapa uji a) Uji validitas ahli media dan ahli materi, b) Uji Coba

Hasil uji coba dari penelitian pengembangan ini adalah berupa: (1) Sebuah media pembelajaran pada praktikum listrik dinamis berbasis website yang dibuat dengan

Penelitian ini menghasilkan suatu produk pengembangan media pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut:.. Produk berupa media pembelajaran dan dibuat dengan

pengembangan ini memiliki tahap uji coba produk pengembangan yaitu komik “DANI”, yang meliputi beberapa uji a) Uji validitas ahli media dan ahli materi, b) Uji Coba

pengembangan ini memiliki tahap uji coba produk pengembangan yaitu komik “DANI”, yang meliputi beberapa uji a) Uji validitas ahli media dan ahli materi, b) Uji Coba