• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PEMANTAUAN PENYAKIT BERPOTENSI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OPTIMALISASI PEMANTAUAN PENYAKIT BERPOTENSI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA. OPTIMALISASI PEMANTAUAN PENYAKIT BERPOTENSI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA OLEH :. NAMA. : HASRULLAH, S.K.M.. NIP. : 19960909 202012 1 010. JABATAN. : AHLI PERTAMA EPIDEMIOLOG KESEHATAN. UNIT KERJA. : UPTD PUSKESMAS POLINGGONA. PELATIHAN DASAR BAGI CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXXIX LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN KOTA TAHUN 2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

(2) LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA. NAMA. : HASRULLAH, S.K.M.. NIP. : 19960909 202012 1 010. JABATAN. : AHLI PERTAMA EPIDEMIOLOG KESEHATAN. UNIT KERJA. : UPTD PUSKESMAS POLINGGONA. JUDUL AKTUALISASI. OPTIMALISASI PEMANTAUAN PENYAKIT BERPOTENSI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA Disetujui untuk Diseminarkan pada Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Tahun 2021 Kendari, 27 Maret 2021. Menyetujui. Coach,. Mentor,. Kamal N. Sidik, S.ST., M.Pd. Rachmayati. P, SKM. NIP. 19780330 200901 1 005. NIP. 19711107 199102 2 001. ii.

(3) PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA. BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puuwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA. NAMA NIP JABATAN UNIT KERJA. : : : :. HASRULLAH, S.K.M. 19960909 202012 1 010 AHLI PERTAMA EPIDEMIOLOG KESEHATAN UPTD PUSKESMAS POLINGGONA JUDUL AKTUALISASI. OPTIMALISASI PEMANTAUAN PENYAKIT BERPOTENSI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS POLINGGONA KABUPATEN KOLAKA Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan Penguji, Coach dan Mentor yang dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2021 di BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara Kendari, 30 Maret 2021 Menyetujui COACH. MENTOR. Kamal N. Sidik, S.ST., M.Pd NIP. 19780330 200901 1 005. Rachmayati. P, SKM PENGUJI. NIP. 19711107 199102 2 001. Heri Alamsyah, SE., M.Si NIP. 19681105 198902 1 003 Mengetahui Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara. Syahruddin Nurdin, SE Pembina Utama Muda, Gol IV/c NIP. 19660621 199012 1 001. iii.

(4) KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu wata’ala atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemantauan Penyakit Berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Polinggona” dengan baik. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS Pemerintah Kabuaten Kolaka Golongan III angkatan LXXXIX tahun 2021. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih kepada:. 1. Bapak H. Ahmad Safei, SH. MH. Selaku Bupati Kabupaten Kolaka atas segala dukungan yang telah menyetujui pelaksanaan Latihan Dasar CPNS tahun 2021 2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE., Selaku Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara 3. Ibu Hj. Tenri Gau SE., MM., selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Kolaka beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. 4. Bapak Heri Alamsyah, SE., M.Si selaku penguji 5. Bapak Kamal N. Sidik, S.ST., M.Pd selaku coach, atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya. 6. Ibu Rachmayati. P, SKM selaku mentor dan Kepala UPTD Puskesmas Polinggona atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.. iv.

(5) 7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan. pengarahan. terkait. materi. ANEKA. untuk. dapat. di. internalisasikan dan diaktualisasikan di instansi. 8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar. 9. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten/Kota dan Instansi Vertikal Golongan III Angkatan LXXXIX tahun 2021. 10. Seluruh keluarga besar saya, terutama orang tua, Saudara yang selalu mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya rancangan aktualisasi ini. Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga membuat laporan ini menjadi lebih baik., sehingga laporan aktualisasi ini dapat menjadi dasar dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.. Kendari, 27 Maret 2021. HASRULLAH, S.K.M. NIP. 19960909 202012 1 010. v.

(6) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL. …………………………………... i. LEMBAR PERSETUJUAN. …………………………………... ii. LEMBAR PENGESAHAN. …………………………………... iii. KATA PENGANTAR. …………………………………... iv. DAFTAR ISI. …………………………………... vi. 1.1 Latar belakang. …………………………………... 1. 1.2 Tujuan. …………………………………... 3. 1.3 Manfaat. …………………………………... 3. 1.4 Ruang Lingkup. …………………………………... 3. 1.5 Waktu dan Tempat. …………………………………... 4. …………………………………... 5. 2.1.1 Kedudukan Organisasi. …………………………………... 5. 2.1.2 Visi Misi Organisasi. …………………………………... 6. 2.1.3 Nilai Organisasi. …………………………………... 7. 2.1.4 Struktur Organisasi. …………………………………... 8. …………………………………... 9. 2.1.6 Tugas Pokok. …………………………………... 10. 2.1.7 Data-data Sumber daya. …………………………………... 11. …………………………………... 13. BAB I PENDAHULUAN. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPKONSEP NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.1 Gambaran Umum Organisasi. 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi. 2.1.8 Identifikasi, Analisis, Penetapan Isu dan Analisis dampak. 2.2 Konsepsi Nilai Dasar,. vi.

(7) Kedudukan dan Peran ASN. …………………………………... 17. 2.2.1 Akuntabilitas. …………………………………... 17. 2.2.2 Nasionalisme. …………………………………... 17. 2.2.3 Etika Publik. …………………………………... 18. 2.2.4 Komitmen Mutu. …………………………………... 18. 2.2.5 Anti Korupsi. …………………………………... 19. 2.2.6 Manajemen ASN. …………………………………... 20. 2.2.7 WoG. …………………………………... 20. 2.2.8 Pelayan Publik. …………………………………... 21. 3.1 Gagasan Kreatif. …………………………………... 22. 3.2 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan. ,…………………………………. 42. 3.3 Estimasi Biaya. ………………………………….. 42. 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan. ………………………………….. 44. ………………………………….. 45. ………………………………….. 45. ………………………………….. 51. ………………………………….. 72. ………………………………….. 73. 5.1 Kesimpulan. ………………………………….. 73. 5.2 Rencana Tindak Lanjut. ………………………………….. 73. 5.3 Saran. ………………………………….. 73. BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI. BAB IV HASIL DAN CAPAIAN 4.1 Hasil Aktualisasi 4.2 Uraian Kegiatan dan Analisis Dampak. 4.3 Kendala dan Solusi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. vii.

(8) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan ASN dalam pembangunan Nasional sangatlah penting, sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian sumbang dari masyarakat terhadap kualitas kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik (good govermance), sehingga dunia usaha (corporate govermance) dan masyarakat (civil society) dapat terlayani dengan maksimal dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang pada akhirnya akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan Indonesia. Pelayanan publik menurut UU No. 25 tahun 2009 merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atau jasa, barang, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil selama 1 tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk membentuk PNS yang profesional dan memiliki karakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai pelayan publik. Epidemiologi. adalah. suatu. kegiatan. dalam. rangka. mengenal. karakteristik penyakit yang berkaitan dengan penularan, penyebaran, faktor berpengaruh meliputi kondisi lingkungan, penyebab penyakit faktor risiko lainnya, serta cara-cara penanggulangan yang tepat melalui pengumpulan, pengolahan. data,. analisa,. interpretasi. (KEPMENPAN NO. 17 Tahun 2000).. 1. serta. penyebaran. informasi.

(9) Kejadian luar biasa (KLB) penyakit masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat meyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian. yang. besar,. sehingga. perlu. diantisipasi. dan. dicegah. penyebarannya dengan tepat dan cepat. Kemampuan pengamatan, pencegahan, analisis dan penyajian data adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang. tenaga. epidemiolog. Hal ini akan berdampak pada pengambilan kebijakan di bidang kesehatan. Saat ini pengelolaan data Surveilans mulai menggunakan sistem berbasis geografis dan grafis, namun sayangnya saat ini pengolahan data hanya menggunakan pengolahan data sederhana seperti microsoft excel. Padahal dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis (SIG) dan Grafis, petugas surveilans dapat menyajikan data untuk memudahkan petugas memantau kejadian penyakit dalam suatu wilayah sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa (KLB). Isu yang ditemukan adalah rendahnya pemantauan penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Polinggona disebabkan pengolahan data surveilans masih menggunakan pengolahan data sederhana seperti aplikasi microsoft excel yang disajikan hanya berbentuk tabel. Penyajiannya yang sederhana dalam bentuk tabel dan belum berbentuk SIG (Sistem Informasi Geografis) dan grafis, membuat sebaran penyakit berbasis wilayah belum terpetakan serta tren penyakit belum disajikan dalam bentuk grafis, sehingga sulit untuk memantau sebaran penyakit dan penyajiannya kurang menarik (monoton). Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemantauan Penyakit Berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Polinggona Kabupaten Kolaka”. 2.

(10) 1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Optimalisasi pemantauan penyakit berpotensi kejadian luar biasa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Polinggona 2. Tujuan Khusus a. Adanya pemetaan sebaran penyakit b. Adanya info grafis tren penyakit c. Meningkatnya kewaspadaan dini. 1.3 Manfaat 1. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya tentang nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi), serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di satuan kerja masing-masing. 2. Bagi Organisasi Kegunaan bagi UPTD Puskesmas Polinggona adalah dapat memberikan bahan masukan dan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi ). 3. Bagi Masyarakat “Terwujudnya masyarakat kecamatan polinggona yang hidup sehat”. 1.4 Ruang Lingkup Judul aktualisasi yang akan dilakukan adalah “Optimalisasi pemantauan penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Polinggona Kabupaten Kolaka” dengan membuat pemetaan sebaran penyakit dan info grafis tren penyakit untuk memudahkan pemantauan penyakit, khususnya penyakit yang berpotensi kejadian luar biasa (KLB).. 3.

(11) Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Polinggona dengan rincian sebagai berikut : 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan tentang kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dalam pelaksanaannya bisa mendapat masukan, bimbingan dan bantuan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Melakukan pengumpulan data penyakit rawat jalan di puskesmas dan data penyakit ditingkat Pustu/Poskesdes yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu 3. Membuat peta sebaran menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan microsoft excel penyakit berpotensi KLB di tiap-tiap desa/kelurahan 4. Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB 5. Evaluasi kegiatan untuk mengukur seberapa optimal hasil dari aktualisasi yang telah dilakukan. 1.5 Waktu dan Tempat . Waktu pelaksanaan aktualisasi berlangsung selama 30 hari terhitung mulai dari tanggal 26 Februari sampai dengan 27 Maret 2021 di lingkungan tempat kerja yaitu UPTD Puskesmas Polinggona Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka.. 4.

(12) BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN. 2.1 Gambaran Umum Organisasi 2.1.1 Kedudukan Organisasi Puskemas Polinggona terletak di Desa Wolunggere Kecamatan Polinggona Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak ± 60 km² di sebelah Selatan Kab Kolaka. Jarak UPTD Puskesmas Polinggona dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 200 m. UPTD Puskesmas Polinggona merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten Kolaka yang telah berdiri definitive sejak tahun 2008, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan Kecamatan Tanggetada 2. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Watubangga 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Timur 4. Sebelah Barat berbatasan Kecamatan Watubangga Wilayah kerja UPTD Puskesmas Polinggona terbagi atas 1 Kelurahan dan 6 desa dengan rincian masing-masing: 1. Desa Pondouwae terbagi atas 4 Dusun, yaitu Dusun 1, Dusun 2, Dusun 3, Dusun 4 2. Desa Wolunggere terbagi atas 3 Dusun, yaitu Dusun 1 Tamesiu, Dusun 2 Tondoha dan Dusun 3 Amasea 3. Kelurahan Polinggona terbagi atas 3 Dusun, yaitu Dusun 1 Pewisoa, Dusun Ruwitari, dan Dusun Plasma 4. Desa Puudongi terbagi atas 4 Dusun, yaitu Dusun 1 Molowua, Dusun 2 Keomolori, Dusun 3 Tedoso, Dusun 4 Watudemba 5. Desa Tanggeau terbagi atas 4 Dusun, yaitu Dusun 1 Jati Mulya, Dusun 2 Suka Maju dan Dusun 3 Tanggeau. 5.

(13) 6. Desa Plasma Jaya terbagi atas 5 Dusun, yaitu Dusun 1 Watudemba, Dusun 2 Polewali, Dusun 3 Wonogiri, Dusun 4 Jalur Panjang dan Dusun 5 Kali Sempit 7. Desa Lamondape terbagi atas 5 Dusun, yaitu Dusun 1 Ruwitari, Dusun 2 Ruwitari, Dusun 3 Plasma, Dusun 4 Amasea dan Dusun 5 PKS.. Gambar. 1 Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Polinggona. Wilayah kecamatan polinggona seluas ± 80,5 km² yang terdiri dari 6 desa definitive dan. kelurahan. Jumlah penduduk 8.012 jiwa. dengan tingkat kepadatan penduduk 94 per km². Kondisi topografi tanah daerah kecamatan Polinggona, umumnya sama seperti daerah-daerah lain di Sulawesi Tenggara, mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara rata-rata di wilayah kecamatan Polinggona berkisar 20֯ - 35֯ C.. 6.

(14) 2.1.2. Visi dan Misi Organisasi 1. Visi UPTD UPTD Puskesmas Polinggona UPTD Puskesmas Polinggona dalam melaksanakan fungsinya mempunyai Visi sebagai berikut: “Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Polinggona Hidup Sehat Tahun 2023”. 2. Misi UPTD Puskesmas Polinggona Untuk mewujudkan visi tersebut, UPTD Puskesmas Polinggona memiliki misi sebagai berikut: a. Memberdayakan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat b. Menggerakkan. kemandirian. masyarakat. menciptakan. lingkungan bersih dan sehat c. Meningkatkan peran serta lintas sektor d. Meningkatkan manajemen pelayanan secara professional e. Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan paripurna 2.1.3 Nilai Organisasi “EWAKO” 1. E = Empati (mampu memahami perasaan dan pikiran orang lain) 2. W = Wawasan (Memiliki pengetahuan dan konsep cara pandang) 3. A = Akhlak (Memiliki budi pekerti yang tinggi luhur) 4. K = Komitmen (Melaksanakan kewajiban dengan penuh tanggung jawab) 5. O = Optimis (Selalu berharap kebaikan berprasangka baik). 7.

(15) 2.1.4 Struktur Organisasi Gambar 2. Kelembagaan dan Struktur Organisasi. 8.

(16) 2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi. a. Pelayanan Kesehatan UPTD UPTD Puskesmas Polinggona UPTD UPTD Puskesmas Polinggona merupakan puskesmas Rawat jalan yang jenis pelayanannya meliputi : 1. Unit Gawat Darurat 2. Poli Umum 3. Poli Gigi 4. Poli KIA 5. Poli MTBS 6. Ruang Persalinan 7. Laboratorium 8. Farmasi 9. Gizi b. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau lazim disebut Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau pelayanan tingkat pertama yang berfungsi sebagai: a. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan b. Pusat Pemberdayaan Masyarakat c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama secara menyeluruh terpadu, dan berkesinambungan yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat. UPTD Puskesmas Polinggona bertanggung jawab atas wilayah kerja yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari: 1. Upaya Kesehatan Esensial, meliputi: a). UpayaPromosi Kesehatan. b). Upaya Kesehatan Lingkungan. c). Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana. d). Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat. e). Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular. f). Upaya Pengobatan. 2. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi : 9.

(17) a). Upaya Kesehatan Sekolah (UKS). b). Upaya Kesehatan Olahraga. c). Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN). d). Upaya Kesehatan Kerja (UKK). e). Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut). f). Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ). g). Upaya Kesehatan Mata. h). Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila). Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuaidengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat visi-misi Puskesmas. Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan. pelayanan. penunjang. dari. setiap. upaya. wajib. dan upaya. pengembangan Puskesmas. Apabila Perawatan kesehatan masyarakat menjadi masalah yang spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan. Disamping laborat dan pencatatan & pelaporan, pelayanan penunjang yang lain adalah : Bagian Umum dan Kepegawaian,. Kearsipan, SIK dan SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan,. Laboratorium dan. 2.1.6 Tugas Pokok Ahli Pertama Epidemiolog Kesehatan Tugas pokok dan fungsi epidemiolog kesehatan tertuang dalam pasal 4 No. 17 KEPMENPAN/17/11/2000 yaitu: 1. Mempersiapkan pelaksanaan epidemiologi 2. Melakukan pengamatan epidemiologi 3. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi 4. Melakukan pencegahan dan pemberantasan/pengendalian penyakit 5. Memberdayakan masyarakat 6. Membuat karya tulis ilmiah bidang epidemiologi kesehatan 7. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang epidemiologi kesehatan. 2.1.7 Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang 10.

(18) diangkat. 1. Data Sumber Daya Tabel 1 Jenis Ketenagaan PNS di UPTD UPTD Puskesmas Polinggona per Desember 2018 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16. Jenis Ketenagaan 2017 2018 Kepala Puskesmas 1 1 Kepala Tata Usaha 1 1 Dokter Umum 1 0 Dokter Gigi 1 0 Dokter Gigi PTT 0 0 Perawat kesehatan 1 1 Perawat Gigi 0 0 Bidan Puskesmas 2 2 Bidan Desa 6 6 Bendahara Puskesmas 2 2 Petugas Gizi 0 0 Petugas Farmasi 0 0 Petugas Laboratorium 0 0 Petugas Kesehatan Lingkungan 1 1 Supir Ambulans 0 0 Tenaga Tata Usaha 0 0 Jumlah 18 17 Sumber: Profil UPTD UPTD Puskesmas Polinggona Tahun 2018 JUMLAH Dari Tabel di atas ketersediaan tenaga PNS di UPTD UPTD Puskesmas Polinggona sebesar 17 orang.Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya karena ada yang pensiun/mutasi. 2. Data Terkait Isu Berdasarkan informasi dari mentor dan programer surveilans sebelumnya bahwa penyakit menular masih cukup banyak tiap tahunnya. Berdasarkan analisis penulis, hal tersebut terjadi karena kurangnya informasi sebaran dan tren penyakit, sehingga tidak ada upaya kewaspadaan dini sebagai upaya untuk mencegah peningkatan kasus kejadian penyakit.. 11.

(19) Gambar 3. Format Pelaporan Surveilans. 12.

(20) 2.1.8 Identifikasi, Analisis, Penetapan Isu dan Analisis Dampak 1. Identifikasi Isu NO.. Pelaksanaan tugas atau. Isu. Deskripsi. fungsi. teridentifikasi. dengan agenda III. Rendahnya. 1. Manajemen. pegawai. yang. keterkaitan. belum optimal 1.. a. Melakukan pencegahan. ASN:. dan. pemantauan. Melakukan. pemberantasan/pengen. penyakit. pemantauan penyakit. dalian penyakit. berpotensi. berpotensi. KLB. berdasarkan. b. Melakukan. KLB data. pengamatan. sebagai. bentuk. epidemiologi. profesionalitas. dan. upaya efektifitas dan efisiensi. pencegahan. penyakit 2. Whole. Of. Government: Melakukan koordinasi dan kerjasama lintas program. berkaitan. dengan data penyakit di tiap-tiap daerah 3. Pelayanan Publik: Memberikan aman. dan. kepada. rasa nyaman. masyarakat. dengan meningkatkan kewaspadaan penyakit KLB. 13. dini. berpotensi.

(21) 2.. a. Memberdayakan Masyarakat. Rendahnya. 1. Manajemen. ASN:. perilaku hidup. Melakukan. survei. bersih. dan. PHBS rumah tangga. sehat. pada. sekaligus. melakukan. tatanan rumah. penyuluhan. tangga. upaya. sebagai untuk. meningkatkan kesejahteraan masyarakat. dan. sebagai. bentuk. tanggungjawab seorang ASN 2. Whole. Of. Government: Membangun koordinasi. dan. kolaborasi. lintas. program. dan. sektor. lintas dalam. meningkatkan PHBS tatanan rumah tangga 3. Pelayanan Publik: Melakukan penyuluhan. dan. pemasangan spanduk tentang. pentingnya. PHBS rumah tangga sebagai. wujud. pelayanan publik yang efektif dan efisien 3.. b. Melakukan. Terdapat. 1. Manajemen ASN:. pengamatan. insidensi. Melakukan. epidemiologi. penyakit rabies. penyebab. tiap tahun. dengan. c. Melakukan pencegahan. 14. analisis penyakit profesional.

(22) dan. dan. penuh. pemberantasan/pengen. tanggungjawab untuk. dalian penyakit. pencegahan. dan. pemberantasan/ pengendalian penyakit 2. Whole. Of. Government: Membangun koordinasi. dan. kolaborasi. antara. tenaga. kesehatan. dengan. pemerintah. desa/kelurahan dalam upaya. pencegahan. penyakit. dan. pengendalian rabies 3. Pelayanan Publik: Melakukan penelusuran penyebab penyakit. sebagai. bentuk responsif dan penuh tanggung jawab sebagai epidemiolog. 15.

(23) 2. Analisis Isu MENINGKATNYA MORBIDITAS DAN MORTALITAS. KURANG OPTIMALNYA PEMANTAUAN PENYAKIT BERPOTENSI KLB. AKAR MASALAH. SOLUSI KREATIF. TIDAK ADA DISEMINASI INFORMASI LINTAS PROGRAM. DISEMINASI INFORMASI LINTAS PROGRAM. MODEL PELAPORAN HANYA MENGGUNAKAN TABEL SEDERHANA. MEMBUAT PEMETAAN DISTRIBUSI PENYAKIT. 16. DAMPAK. MASALAH. TIDAK ADA INFORMASI GRAFIS TREN PENYAKIT. MEMBUAT INFORMASI GRAFIS.

(24) 3. Penetapan Isu Dalam menganalisa isu-isu yang muncul di atas, penulis akan menganalisa isu menggunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga butuh dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk dipecahkan masalahnya.. Tabel 1. Pemilihan Isu melalui kriteria APKL No. 1. Isu. Rendahnya. pemantauan. penyakit. berpotensi KLB 2. Tingginya kasus diare. 3. Terdapat insidensi penyakit rabies tiap tahun. Kriteria Isu. Total. A P K L. Nilai. Rangking. 5. 5. 5. 5. 20. 1. 4. 5. 4. 4. 17. 3. 5. 5. 4. 4. 18. 2. Keterangan: A: Aktual P : Problematik K : Kekhalayakan L : Layak Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa isu tentang rendahnya pemantauan penyakit. berpotensi KLB menjadi isu. prioritas.. Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). 4. Analisis Dampak Dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak dilakukan upaya perbaikan, maka berpotensi meningkatnya morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) akibat penyakit yang tersebar di tengah-tengah masyarakat dikarenkan pemantauan penyakit kurang optimal. 17.

(25) 2.2 Konsep Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN 2.2.1 Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berikut : a.. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;. b.. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;. c.. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;. d.. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain : b) Jujur c) Transparan d) Integritas e) Tanggungjawab (responsibilitas) f) Keadilan g) Kepercayaan h) Keseimbangan i) Kejelasan target j) Konsisten k) Partisipatif (Sumber modul Akuntabilitas). 2.2.1 Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Sedangkan chauvinisme merupakan nasionalisme dalam arti sempit yakni sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Secara politis nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang disdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi 18.

(26) 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sumber modul Nasionalisme) 2.2.2 Etika Publik Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang menentukan baik atau buruk, benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam undang-undang ASN adalah: 1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila 2. Setia dan mempertahankan UUD 1945 3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur 7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik 8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah 9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat, berdaya guna, dan santun 10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi 11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama. 12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai 13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan 14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir (Sumber modul Etik Publik) 2.2.3 Komitmen Mutu Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui 19.

(27) penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilainilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup hal berikut: 1.. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien. 2.. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara agar customer/klien tetap setia. 3.. Menghasilkan pekerjaan yang bekualitas tinggi tanpa cacat, tanpa kesalahan dan tanpa pemborosan. 4.. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan teknologi. 5.. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. 6.. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark. (Sumber modul komitmen mutu) 2.2.4 Anti Korupsi Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain 1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang 2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan 3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain 4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien 5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal yang dilakukan 6. Kerja keras: kemauan untuk melakukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahann demi tercapainya suatu tujuan 7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta sidat iri dengki 8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak 9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar (Sumber modul anti korupsi) 20.

(28) 2.2.5 Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam. rberangka melaksanakan tugas. pemerintahan . Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. (Sumber modul manajemen ASN) 2.2.6 Whole Of Goverment Whole of Goverment (WOG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan pemeritahan. yang. menyatukan. upaya-upaya. kolaboratif. pemerintahan. dari. keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. WOG juga dikenal sebagai pendekatan intraagency yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WOG menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik bekerja lintas sektor atau lintas batas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu. (sumber modul WOG) 21.

(29) 2.2.7 Pelayanan Publik Menurut UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3 unsur penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan) (sumber modul pelayanan publik). 22.

(30) BAB III RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI 3.1 Gagasan Kreatif “Optimalisasi pemantauan penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Polinggona” a. Kegiatan kreatif pemecahan isu 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga dalam pelaksanaannya bisa mendapat masukan, bimbingan dan bantuan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Melakukan pengumpulan data penyakit rawat jalan di puskesmas dan data penyakit ditingkat Pustu/Poskesdes yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu 3. Membuat peta sebaran menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel penyakit berpotensi KLB di tiap-tiap desa/kelurahan 4. Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB 5. Evaluasi kegiatan b. Perkiraan Hambatan 1. Arsip data pelaporan penyakit tidak lengkap 2. Pencatatan data pasien tidak lengkap 3. Programer penyakit tidak koperatif memberikan informasi 3.2 Deskripsi Kegiatan 1.. Unit Kerja. : UPTD UPTD Puskesmas Polinggona. 3.. Isu yang diangkat. : Kurang. optimalnya. pemantauan. penyakit. : Optimalisasi pemantauan penyakit. berpotensi. berpotensi KLB 4.. Gagasan Pemecahan Isu. KLB di wilayah kerja UPTD UPTD Puskesmas 23.

(31) Polinggona 5.. Tujuan Gagasan. : Meningkatnya kewaspadaan dini. 24.

(32) No.. Kegiatan. Tahapan Kegiatan. Output/Hasil. Keterkaitan subtansi. Kontribusi. Penguatan Nilai-. Kegiatan. mata pelatihan. Terhadap Visi Misi. Nilai Organisasi. Organisasi 1.. Melakukan. Membuat daftar. Adanya Daftar. Keterkaitan tahapan. Visi :. 1. Wawasan luas. konsultasi. kegiatan yang. kegiatan yang. kegiatan dengan. . 2. Komitmen. dengan mentor. akan dilaksanakan. akan. agenda II. dan pimpinan. dilaksanakan. Masyarakat. 1. Akuntabilitas. Kecamatan. serta koordinasi.  Tanggung jawab. dengan.  integritas. Terwujudnya. Polinggona Hidup Sehat Tahun 2023. programer P2 Melakukan konsultasi. Arahan dari. dengan kepala. pimpinan. 2. Nasionalisme  kerja sama. puskesmas selaku pimpinan. 3. Etika Publik  Hormat  Sopan  Menghargai komunikasi,. 25. Misi : . Meningkatkan manajemen pelayanan secara profesional. 3. Optimis.

(33) konsultasi dan kerjasama. Melakukan konsultasi. Arahan dari. dengan mentor. mentor. 4. Komitmen Mutu  Koordinasi  Efisien. Melakukan koordinasi 1. Adanya dengan programer P2. Jadwal. Surveilans. pelaksanaan. 5. Anti Korupsi  Kejujuran  Tanggung jawab. kegiatan.  Disiplin. 2. Adanya kerjasama antar programer. 26.

(34) Keterkaitan kegiatan dengan agenda III : 1. Manajemen ASN . Profesional. 2. Pelayanan Publik . Tanggung Jawab. 3. Whole oOf Government . Kerjasama. Penjelasan Kolom 5 Keterkaitan kegiatan dengan agenda III Kegiatan. 1 Membuat perencanaan untuk membuat pemetaan dan info grafis 1. Manajemen ASN : Bahwa membuat perencanaan untuk pemetaan dan info grafis dilakukan secara profesional 2. Pelayanan Publik :Bahwa membuat perencanaan untuk pemetaan dan info grafis dilakukan dengan penuh tanggung jawab 3. Whole Of Government : Bahwa membuat perencanaan untuk pemetaan dan info grafis dilakukan kerjasama dengan programer. 27.

(35) Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II 1. Melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan serta koordinasi dengan programer P2 a. Akuntabilitas : Membuat daftar kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan rasa tanggung jawab dan integritas yang tinggi b. Nasionalisme : Diharapkan adanya kerja sama dengan pemimpin puskesmas di tempat tugas sehingga tujuan bersama bisa tercapai c. Etika Publik : Hormat dan sopan , serta menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan pemimpin puskesmas yang akan membantu pelaksanaan tugas ini. d. Komitmen mutu : Koordinasi dengan mentor akan mengefisienkan waktu dan meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan e. Anti Korupsi : Melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan penuh kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin 2.. Melakukan. 1. Menyusun jadwal . Tersusunnya. Keterkaitan tahapan. Visi :. 1. Komitmen. . 2. Optimis. pengumpulan. pengumpulan. jadwal. kegiatan dengan agenda. data penyakit. data. pengumpilan. II :. rawat jalan di. data. Masyarakat. 1. Akuntabilitas. puskesmas dan data penyakit. . ditingkat. . Terwujudnya. Integritas. Kecamatan Polinggona Hidup Sehat Tahun 2023. Kejelasan Misi :. Pustu/Poskesd es yang. 28.

(36) . berpotensi KLB. 3. Nasionalisme. berdasarkan. Meningkatkan Manajemen pelayanan secara. . orang, tempat. Persatuan, persamaan hak. dan waktu. dan kewajiban, dan rasa saling menghargai 2. Koordinasi. . Terdapat. 4. Etika Publik. dengan. kesepakatan. Penanggung. mengenai. jawab p2. waktu yang.  Jujur. Surveilans. telah.  Menghargai.  Santun. ditentukan. komunikasi dan kerjasama 5. Komitmen Mutu  Koordinasi  Efektif dan efisien. 29. profesional.

(37) 3. Pencatatan data penyakit. . Adanya rekapan data. 6. Anti Korupsi  Mandiri. penyakit tiaptiap.  Kerja keras. desa/kelurahan.  Disiplin  Jujur Keterkaitan kegiatan dengan agenda III : 1. Manajemen ASN  Profesional  Tanggungjawab 2. Pelayanan Publik  Tanggungjawab 3. Whole Of Government  Koordinasi. 30.

(38) Penjelasan Kolom 5 Keterkaitan kegiatan dengan agenda III Kegiatan 2. Melakukan pengumpulan data penyakit rawat jalan di puskesmas dan data penyakit ditingkat Pustu/Poskesdes yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu 1. Manajemen ASN : bahwa Melakukan pengumpulan data penyakit rawat jalan di puskesmas dan data penyakit ditingkat Pustu/Poskesdes yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu dilakukan dengan profesional dan penuh tanggung jawab 2. Pelayanan Publik : Bahwa melakukan pengumpulan data penyakit rawat jalan di puskesmas dan data penyakit ditingkat Pustu/Poskesdes yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu adalah bentuk penyelenggaraan pelayanan publik yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas 3. Whole of Government : Melakukan koordinasi dengan dengan penanggung jawab p2 Surveilans Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II 1. Menentukan waktu pengumpulan data a. Akuntabilitas : Dalam menentukan waktu pengumpulan data adalah sebagai wujud dari integritas dan kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan b. Nasionalisme : Bahwa menentukan waktu pengumpulan data perlu adanya koordinasi lintas program sebagai wujud persatuan, persamaan hak dan kewajiban, dan rasa saling menghargai.. 31.

(39) c. Etika Publik : Koordinasi lintas program dengan santun, jujur, menghargai komunikasi dan kerjasama d. Komitmen Mutu : Menetapkan waktu, koordinasi dan pencatatan data penyakit sebagai upaya pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien e. Anti Korupsi : Dalam pencatatan data penyakit dilakukan secara mandiri, kerja keras, disiplin dan mengedepankan sikap kejujuran 3.. Membuat peta. 1. Melakukan. . Ditetapkannya. Keterkaitan. tahapan Visi : dengan. sebaran. analisis jenis. penyakit. kegiatan. penyakit. penyakit yang. berpotensi. agenda II :. menggunakan. berpotensi KLB. KLB. . Masyarakat. 1. Akuntabilitas. Kecamatan. aplikasi QGIS dan info grafis.  Tanggung jawab. tren penyakit.  Integritas. penyakit berpotensi KLB di tiaptiap. Polinggona Hidup Sehat Tahun 2023 Misi :. menggunakan MS Excel. Terwujudnya. 2. Pembuatan peta. . Adanya peta. 2. Nasionalisme . sebaran penyakit. sebaran. berpotensi KLB. penyakit. dan rela. berpotensi. berkorban demi. KLB. bangsa dan. Cinta tanah air. negara. desa/kelurahan. . Meningkatnkan manajamen pelayanan secara profesional. . Memberikan pelayanan secara. 32. 1. Wawasan 2. Komitmen 3. Optimis.

(40) 3. Etika. komprehensip.  Profesional  Mengutamakan pencapaian hasil 4. Komitmen mutu  Inovasi  Efektif. dan. efisien 5. Anti Korupsi  Mandiri  Disiplin  Kerja keras  Kepedulian 3. Pembuatan Info. . Adanya info. 4. Nasionalisme . Grafis Tren. grafis tren. Penyakit. penyakit. dan rela. berpotensi KLB. berpotensi. berkorban demi. KLB. bangsa dan. Cinta tanah air. negara 5. Etika  Profesional. 33.

(41)  Mengutamakan pencapaian hasil 6. Komitmen mutu  Inovasi  Efektif efisien 7. Anti Korupsi  Mandiri  Disiplin  Kerja keras  Kepedulian. 34. dan.

(42) Keterkaitan. kegiatan. dengan agenda III :: 1. Manajemen ASN  Profesional  Efektif. dan. Efisien  Akuntabilitas 2. Pelayanan Publik  Efektif. dan. efisien 3. Whole of Government  Kerjasama Penjelasan Kolom 5 Keterkaitan kegiatan dengan agenda III Kegiatan 3. Membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel penyakit berpotensi KLB di tiap-tiap desa/kelurahan 1. Manajemen ASN : Bahwa tanggung jawab sebagai tenaga epidemiolog yakni melakukan pemantauan penyakit. Pemantauan penyakit akan lebih mudah dilakukan apabila ada peta sebaran dan tren penyakit. Kegiatan tersebut dilakukan secara profesional sebagai upaya. 35.

(43) untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien 2. Pelayanan Publik : Bahwa Membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel lebih efektif dan efisien 3. Whole Of Government : Bahwa membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel penyakit berpotensi KLB dilakukan dengan kerjasama programer Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda III 1. Melakukan analisis jenis penyakit yang berpotensi KLB a. Akuntabilitas : Melakukan analisis penyakit dengan penuh tanggung jawab, artinya data yang ditetapkan adalah data yang valid 2. Pembuatan peta sebaran penyakit berpotensi KLB a. Nasionalisme : Pembuatan Info Grafis Tren Penyakit sebagai bentuk cinta tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara b. Etika : Pembuatan Info Grafis Tren Penyakit sebagai wujud dalam melaksanakan tugas secara profesional dan mengutamakan pencapaian hasil c. Komitmen Mutu : Pembuatan Info Grafis Tren Penyakit sebagai bentuk inovasi agar dapat melaksanakan kebijakan dengan efektif dan efisien d. Anti Korupsi : Pembuatan Info Grafis Tren Penyakit dilakukan secara mandiri, disiplin, kerja keras sebagai wujud kepedulian 3. Pembuatan Info Grafis Tren Penyakit berpotensi KLB. 36.

(44) a. Nasionalisme : Pembuatan peta sebaran penyakit sebagai bentuk cinta tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara b. Etika : Pembuatan Info Grafis Tren Penyakit sebagai wujud dalam melaksanakan tugas secara profesional dan mengutamakan pencapaian hasil c. Komitmen Mutu : Pembuatan peta sebaran penyakit sebagai bentuk inovasi agar dapat melaksanakan kebijakan dengan efektif dan efisien d. Anti Korupsi : Pembuatan peta sebaran penyakit dilakukan secara mandiri, disiplin, kerja keras sebagai wujud kepedulian 4.. Diseminasi. 1. Menyiapkan data. informasi ke. . Tersedianya. Keterkaitan. tahapan Visi :. 1. Empati. pemetaan dan. data pemetaan. kegiatan. dengan. 2. Wawasan. pimpinan dan. info grafis tren. dan info grafis. agenda II :. programer. penyakit yang. tren penyakit. terkait, sebagai. telah di. yang telah di.  Tanggung jawab. upaya. modifikasi. modifikasi.  Integritas. peningkatan kewaspadaan. . Terwujudnya Masyarakat. 1. Akuntabilitas. Kecamatan Polinggona Hidup Sehat Tahun 2023. 2. Etika Publik . Mempertanggung. Misi :. dini penyakit. jawabkan. berpotensi. tindakan. manajamen. Mengutamakan. pelayanan secara. pencapaian hasil. profesional. KLB.  . Menjalankan tugas. 37. . secara. . Meningkatkan. Memberikan. 3. Akhlak 4. Komitmen 5. Optimis.

(45) profesional. pelayanan secara komprehensip dan. 3. Komitmen Mutu  2. Konsultasi. . Mendapatkan. Berorientasi mutu. 1. Akuntabilitas. sekaligus. arahan dan. . Transparansi. menyampaikan. masukan. . Tanggung jawab. informasi hasil. berkenaan. . Kejelasan. pemetaan dan. dengan hasil. tren penyakit. pemetaan dan. . Santun. berpotensi KLB. info grafis tren. . Menghargai. ke pimpinan. penyakit. 2. Etika Publik. 3. Anti korupsi  Kerja keras  Berani  Jujur  Tanggung Jawab. 38. paripurna.

(46) 3. Diseminasi. . Meningkatnya 1. Akuntabilitas. informasi ke. kewaspadaan. . Transparansi. pogramer terkait. dini penyakit. . Tanggung jawab. berpotensi. 2. Nasionalisme . KLB. Persatuan. dan. kesatuan Keterkaitan. kegiatan. dengan agenda III : 1. Manajemen ASN . Profesionalitas. . Efektif. . Akuntabilitas. 2. Pelayanan Publik . Berkeadilan. 3. Whole Government . 39. Integrasi. of.

(47) Penjelasan Kolom 5 Keterkaitan kegiatan dengan agenda III Kegiatan 4. Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB 1. Manajemen ASN : Bahwa Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dengan profesional, akuntable, dan mempertimbangkan efektifitas kegiatan sebagai seorang ASN 2. Pelayanan Publik : Bahwa Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB dalam Penyelenggaraan pelayanan untuk melindungi kelompok rentan 3. Whole Of Government : Bahwa Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB adalah bentuk kerjasama yang diharapkan dapat memudahkahkan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit. Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II 1. Menyiapkan data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah di modifikasi a. Akuntabilitas : Menyiapkan data yang akurat dan mudah dipahami sebagai bentuk tanggung jawab agar pelaksanaan kegiatan lebih tepat sasaran. b. Etika Publik : Menyiapkan data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah di modifikasi untuk mempertanggung jawabkan tindakan, mengutamakan pencapaian hasil, dan menjalankan tugas secara profesional c. Komitmen Mutu : Menyiapkan data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah di modifikasi yang berorientasi mutu agar. 40.

(48) mudah memahami sebaran dan tren penyakit 2. Konsultasi sekaligus menyampaikan informasi hasil pemetaan dan tren penyakit berpotensi KLB ke pimpinan a. Akuntabilitas : Bahwa konsultasi sekaligus menyampaikan informasi hasil pemetaan dan tren penyakit berpotensi KLB ke pimpinan sebagai bentuk tanggung jawab, memberikan informasi secara jelas dan mudah dipahami dan keterbukaan informasi tentang kegiatan yang telah dan akan dilakukan b. Etika Publik : Melakukan komunikasi dengan santun, komunikasi yang baik, dan melakukan upaya kerjasama c. Anti Korupsi : Menyampaikan hasil yang didapatkan kepada pimpinan dengan, berani, jujur, dan penuh tanggung jawab 3. Diseminasi informasi ke pogramer terkait a. Akuntabilitas : Diseminasi informasi kepihak terkait sebagai bentuk transparansi informasi dengan jelas dan penuh tanggung jawab b. Nasionalisme : Diseminasi informasi dilakukan sebagai bentuk persatuan dan kesatuan mengedepankan kepentingan masyarakat 5.. Evaluasi. 1. Menyusun. kegiatan. rencana evaluasi. Tersusunnya. Keterkaitan tahapan. rencana evaluasi. kegiatan dengan agenda II :. Visi :. 1. Akuntabilitas. . . Tanggung jawab. 2. Etika Publik . Profesional. 3. Komitmen mutu. 41. 1. Komitmen. Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Polinggona Hidup.

(49)  2. Melakukan. Hasil Evaluasi. 2. Akuntabilitas . evaluasi. Sehat Tahun 2023. Berorientasi mutu. Tanggung jawab. 3. Nasionalisme . Rela berkorban. Misi : . Meningkatkan manajamen pelayanan secara profesional. 3. Interpretasi hasil. Hasil. 4. Anti Korupsi . interpretasi. Jujur. evaluasi Keterkaitan kegiatan dengan agenda III 1. Manajemen ASN Penjelasan kolom 5 Keterkaitan kegiatan dengan agenda III Manajemen ASN : Evaluasi kegiatan merupakan upaya yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan keterbukaan informasi yang didapatkan. Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II: 1. Menyusun rencana evaluasi a. Akuntabilitas : dalam melakukan penyusunan evaluasi kegiatan dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab b. Etika Publik : Penyusunan rencana kegiatan dilakukan dengan profesional. 42.

(50) c. Komitmen mutu : penyusunan rencana evaluasi dilakukan dengan berorientasi mutu 2. Melakukan evaluasi a. Nasionalisme : Melakukan evaluasi kegiatan sebagai wujud rela berkorban demi kepentingan publik 3. Intrerpretasi hasil evaluasi a. Anti Korupsi : Dalam mengintrepretasikan hasil evaluasi dilakukan dengan penuh kejujuran berdasarkan keahlian ilmu yang dimiliki. 3.3 Estimasi Biaya Kegiatan No. Barang. Satuan. Harga. Total. 1.. Kertas. 1 rim. Rp. 50.000. Rp. 50.000. 2.. Tinta. 4 botot. RP. 45.000. Rp. 180.000. 3.. Bahan bakar. 10 Liter. RP. 10.000. Rp. 100.000. Total. Rp. 330.000. 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Polinggona Kecamatan Polinggona pada tanggal 26 Februari 2021 sampai dengan 27 Maret 2021. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :. No 1. Kegiatan/TahapanKegiatan. Maret 1. 2. 3. 4. 5. 6. 8 9. 10. Melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan. 43. 13. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

(51) 2. 3. 4. 5. Melakukan pengumpulan data penyakit dari laporan p2 Surveilans yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu Membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel penyakit berpotensi KLB di tiap-tiap desa/kelurahan Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait, sebagai upaya peningkatan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB Evaluasi Kegiatan. 44.

(52) BAB IV HASIL DAN CAPAIAN AKTUALISASI. 4.1 Hasil Aktualisasi No. Kegiatan. Tahap Kegiatan. Output. Waktu Pelaksanaan. Nilai Dasar. Keterangan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Adanya daftar kegiatan yang akan dilaksanakan. 01-03-2021. Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II :. Terlaksana. 1. Melakukan konsultasi. Membuat daftar kegiatan yang akan dilaksanakan. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku pimpinan. Adanya arahan dan masukan dari pimpinan. Melakukan konsultasi dengan mentor. Adanya arahan dan masukan dari mentor. 45. 1.   02-03-2021 2.  3.   . 02-03-2021 4.   5.   . Akuntabilitas Tanggung jawab Integritas Nasionalisme Kerja sama Etika Publik Hormat Sopan Menghargai Komunikasi, konsultasi dan kerja sama Komitmen Mutu Koordinasi Efisien Anti Korupsi Kejujuran Tanggung jawab Disiplin. Terlaksana. Terlaksana.

(53) Keterkaitan kegiatan dengan agenda III : 1.  2.  3.. 2. Melakukan pengumpulan data penyakit berpotensi KLB berdasarkan laporan program surveilans. Menyusun jadwal pengumpulan data. Tersusunnya jadwal pengumpulan data. Manajemen ASN Profesional Pelayanan Publik Tanggung Jawab Whole of Government  Kerjasama 03-03-2021 Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II :. Terlaksana. 1.   2.   . Koordinasi dengan penanggung jawab Surveilans. Pencatatan data penyakit. Terdapat kesepakatan mengenai waktu yang telah ditentukan. Adanya rekapan 46. 04-03-2021 3.   . 4.   05-03-2021 5. . Akuntabilitas Integritas Kejelasan Nasionalisme Persatuan Persatuan hak dan kewajiban Rasa saling menghargai Etika Publik Santun Jujur Menghargai komunikasi dan kerjasama Komitmen Mutu Koordinasi Efektif dan efisien Anti Korupsi Mandiri. Terlaksana. Terlaksana. Terlaksana.

(54) data penyakit tiap-tiap desa/kelurahan.  Kerja keras  Disiplin  Jujur Keterkaitan kegiatan dengan agenda III : 1.   2.  3.. 3. Membuat peta sebaran penyakit Melakukan analisis jenis menggunakan aplikasi QGIS dan penyakit berpotensi KLB info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel. Ditetapkannya penyakit berpotensi KLB. Pembuatan peta sebaran penyakit berpotensi KLB. Adanya peta sebaran penyakit berpotensi KLB. Manajemen ASN Profesional Tanggung jawab Pelayanan Publik Tanggung jawab Whole of Government  Koordinasi 06-03-2021 Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II :. Terlaksana. 1.  08-03-2021 2. . 3.   4.   5.   47. Akuntabilitas Tanggung jawab Nasionalisme Cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara Etika Publik Profesional Mengutamakan pencapaian hasil Komitmen Mutu Inovasi Efektif dan efisien Anti Korupsi Mandiri Disiplin. Terlaksana. Terlaksana.

(55) Pembuatan info grafis tren penyakit berpotensi KLB. Adanya info grafis tren penyakit berpotensi KLB.   15-03-2021 6. . 7.   8.   9.    . Kerja keras Kepedulian Nasionalisme Cinta tanah air dan rela berkorban bagi bangsa dan negara Etika Publik Profesional Mengutamakan pencapaian hasil Komitmen Mutu Inovasi Efektif dan efisien Anti Korupsi Mandiri Disiplin Kerja keras Kepedulian Keterkaitan kegiatan dengan agenda III :. Terlaksana. 1.    2.  3.. 4. Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait. Menyiapkan data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah dimodifikasi. Tersedianya data pemetaan dan info grafis tren penyakit. 48. Manajemen ASN Profesional Efektif dan efisien Akuntabilitas Pelayanan Publik Efektif dan efisien Whole of Government  Kerjasama 17-03-2021 Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II :. Terlaksana. 1. Akuntabilitas. Terlaksana.

(56)  Tanggung jawab 2. Etika Publik  Mempertanggung jawabkan tindakan  Mengutamakan pencapaian hasil  Menjalankan tugas secara profesional 3. Komitmen Mutu  Berorientasi mutu Konsultasi sekaligus menyampaikan hasil pemetaan dan info grafis tren penyakit berpotensi KLB ke pimpinan. Mendapatkan arahan dan masukan berkaitan dengan hasil pemetaan dan info grafis tren penyakit. Diseminasi informasi ke programer terkait. Meningkatnya kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB. 19-03-2021 4. Akuntabilitas  Transparansi  Tanggung jawab  Kejelasan 5. Etika Publik  Santun  Menghargai 6. Anti Korupsi  Kerja keras  Berani  Jujur  Tanggung jawab 22-03-2021 7. Akuntabilitas  Transparansi  Tanggung jawab 8. Nasionalisme  Persatuan dan kesatuan Keterkaitan kegiatan dengan agenda III : 1. Manajemen ASN  Profesionalitas. 49. Terlaksana. Terlaksana. Terlaksana.

(57)   2.  3.. 5. Evaluasi Kegiatan. Menyusun rencana evaluasi. Tersusunnya rencana evaluasi. Melakukan evaluasi. Hasil evaluasi. Interpretasi hasil evaluasi. Hasil interpretasi. Efektif Akuntabilitas Pelayanan Publik Berkeadilan Whole of Government  Integrasi 24-03-2021 Keterkaitan tahapan kegiatan dengan agenda II : 1. Akuntabilitas  Tanggung jawab 2. Etika Publik  Profesional 3. Komitmen Mutu  Berorientasi Mutu 25-03-2021 4. Akuntabilitas  Tanggung jawab 5. Nasionalisme  Rela berkorban 26-03-2021 6. Anti Korupsi  Jujur Keterkaitan kegiatan dengan agenda III : 1. Manajemen ASN. 50. Terlaksana. Terlaksana. Terlaksana. Terlaksana.

(58) 4.2 Uraian Kegiatan dan Analisis Dampak 4. 2.1 Kegiatan I : Melakukan konsultasi dengan mentor dan pimpinan 4.2.1.1 Aktualisasi Kegiatan dan Habituasi. No.. Deskripsi. 1.. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan mentor. 2.. Ouput : a. Lembar konsultasi aktualisasi dan habituasi kepada pimpinan dan mentor b. Surat izin pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dari Kepala Puskesmas c. Foto kegiatan. 3.. Jadwal kegiatan : 1-2 Maret 2021. 4.. Tahapan kegiatan : a. Membuat daftar kegiatan yang akan dilaksanakan Daftar kegiatan yang akan dilaksanakan disertai dengan rasa tanggung jawab dan integritas yang tinggi (Akuntabilitas), sehingga daftar kegiatan dapat dibuat dengan baik. b. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku pimpinan Diharapkan adanya kerja sama dengan pemimpin puskesmas di tempat tugas sehingga tujuan bersama bisa tercapai (Nasionalisme). Hormat dan sopan , serta menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan pemimpin puskesmas sehingga dapat membantu pelaksanaan aktualisasi (Etika Publik). c. Konsultasi dengan mentor Konsultasi dengan mentor akan mengefisienkan waktu dan meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan (Komitmen Mutu), sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik. d. Melakukan koordinasi dengan programer P2 Surveilans Melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan penuh kejujuran, tanggung jawab, dan disiplin (Anti Korupsi), sehingga mendapatkan dukungan dari programer surveilans.. 5.. Kedudukan dan Peran ASN : Membuat perencanaan untuk pemetaan dan info grafis tren penyakit berpotensi KLB dilakukan secara professional sebagai wujud manajemen ASN yang baik serta kerjasama yang dilakukan dengan pimpinan dan programer terkait sebagai wujud 51.

(59) pelaksanaan Whole Of Government (WOG), sehingga kegiatan saya mendapatkan dukungan.. 4.2.1.2 Analisis Dampak Aktualisasi dan Habituasi. No.. Deskripsi. 1.. Melakukan konsultasi dengan pimpinan dan mentor. 2.. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan tahapan kegiatan a. Membuat daftar kegiatan yang akan dilaksanakan Analisis Dampak : 1)Akuntabilitas Jika daftar kegiatan tidak dibuat dengan penuh tanggung jawab, maka pelaksanaan aktualisasi dan habituasi akan berjalan tidak terarah, terukur dan berpotensi terhambat serta hasil yang didapatkan tidak bermanfaat. b. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku pimpinan Analisis Dampak : 1) Nasionalisme Jika konsultasi tidak dilakukan maka kemungkinan besar kegiatan aktualisasi dan habituasi tidak akan berjalan lancar dikarenakan tidak ada kerjasama ataupun dukungan dari pimpinan. 2) Etika Publik Jika konsultasi tidak dilakukan dengan Hormat dan sopan , serta menghargai komunikasi,. konsultasi. dan. kerjasama. dengan. pemimpin. puskesmas. kemungkinan tidak akan mendapatkan masukan, dukungan serta respon yang baik. c. Melakukan konsultasi dengan mentor Analisis Dampak : 1) Komitmen Mutu Jika Koordinasi dengan mentor tidak dilakukan maka kegiatan, tahap kegiatan dan output dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini tidak akan maksimal 2) Anti Korupsi Jika kegiatan aktualisasi tidak dilakukan dengan penuh kejujuran, tanggung 52.

(60) jawab, dan disiplin. tentu akan berdampak pada hasil akhir dari kegiatan. aktualisasi ini, yakni hasil yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya dan tidak akan memiliki manfaat bagi organisasi maupun masyarakat. 3.. Habituasi Kedudukan dan Peran ASN Jika dalam membuat perencanaan untuk. pemetaan dan info grafis tren penyakit. berpotensi KLB tidak dilakukan secara professional dan tidak dilakukan kerjasama dengan pimpinan dan programer terkait akan menghambat proses maupun hasil aktualisasi dan habiatuasi yang dilaksanakan.. 4.2.1.3 Kontribusi Terhadap Organisasi Konsultasi dengan pimpinan dan mentor serta koordinasi dengan programer P2 dilakukan sebagai wujud cerminan visi misi Puskesmas Polinggona yakni meningkatkan manajemen pelayanan secara profesional sehingga terwujudnya masyarakat Kecamatan Polinggona hidup sehat tahun 2023 4.2.1.4 Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Terlaksananya kegiatan ini akan menguatkan nilai yang dianut oleh Puskesmas Polinggona yakni memiliki wawasan yang luas, komitmen, dan optimis 4.2.1.5 Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Terlaksananya kegiatan ini akan menguatkan pencapaian Visi Misi UPTD Puskesmas Polinggona yakni terwujudnya masyarakat Kecamatan Polinggona hidup sehat tahun 2023 melalui peningatan manajemen pelayanan secara profesional 4.2.1.6 Hasil dan Dokumentasi a. Membuat daftar kegiatan yang akan dilaksanakan. 53.

(61) b. Melakukan konsultasi kepada kepala puskesmas selaku pimpinan. 54.

(62) c. Melakukan konsultasi dengan mentor. 55.

(63) 4.2.2 Kegiatan II : Melakukan pengumpulan data penyakit berdasarkan laporan tahunan Surveilans yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu 4.2.2.1 Aktualisasi Kegiatan dan Habituasi No. 1.. Deskripsi Melakukan pengumpulan data penyakit berdasarkan laporan P2 Surveilans yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu. 2.. Ouput : a. Tersusunnya jadwal pengumpulan data b. Terdapat kesepakatan mengenai waktu yang telah ditentukan c. Terdapat rekapan data penyakit tiap-tiap desa/kelurahan. 3.. Jadwal kegiatan : 3-5 Maret 2021. 4.. Tahapan kegiatan : a. Menyusun jadwal pengumpulan data Dalam menentukan waktu pengumpulan data adalah sebagai wujud dari integritas dan kejelasan kegiatan yang akan dilaksanakan (Akuntabilitas). Menentukan waktu pengumpulan data perlu adanya koordinasi lintas program sebagai wujud persatuan, persamaan hak dan kewajiban, dan rasa saling menghargai (Nasionalisme). b. Koordinasi dengan Penanggung jawab p2 Surveilans Koordinasi lintas program dengan santun, jujur, menghargai komunikasi dan kerjasama (Etika Publik). Menetapkan waktu, koordinasi dan pencatatan data penyakit sebagai upaya pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien (Komitmen Mutu). c. Pencatatan data penyakit Dalam pencatatan data penyakit dilakukan secara mandiri, kerja keras, disiplin dan mengedepankan sikap kejujuran (Anti Korupsi).. 5.. Kedudukan dan Peran ASN : Bahwa melakukan pengumpulan data penyakit berdasarkan laporan P2 Surveilans yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu adalah bentuk penyelenggaraan pelayanan publik yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas 56.

(64) 4.2.2.2 Analisis Dampak Aktualisasi dan Habituasi No. 1.. Deskripsi Melakukan pengumpulan data penyakit berdasarkan laporan P2 Surveilans yang berpotensi KLB berdasarkan orang, tempat dan waktu.. 2.. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan tahapan kegiatan a. Menyusun jadwal pengumpulan data Analisis Dampak : 1)Akuntabilitas Jika penyusunan jadwal tidak dibuat maka tidak akan ada kejelasan pada kegiatan yang akan dilaksanakan, sehingga kegiatan tidak akan terarah sesuai dengan apa diharapkan. 2)Nasionalisme Jika penyusunan jadwal tidak dilakukan maka dapat menghilangkan rasa saling menghargai antar sesama, sehingga berdampak pada keharmonisan organisasi dan merusak optimisme sebagai nilai organisasi UPTD Puskesmas Polinggona b. Koordinasi dengan Penanggung jawab p2 Surveilans Analisis Dampak : 3)Etika Publik Jika koordinasi lintas program tidak dilakukan dengan santun, jujur, menghargai komunikasi dan kerjasama maka data yang dibutuhkan untuk membuat peta sebaran dan info grafis tren penyakit kemungkinan tidak akan dapat dikumpulkan sebagaimana mestinya. 4) Komitmen Mutu Jika penetapan waktu, koordinasi dan pencatatan data penyakit tidak dilakukan maka hasil yang akan dicapai dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini tidak akan maksimal. c. Pencatatan data penyakit Analisis Dampak : 5)Anti Korupsi Jika pencatatan data penyakit tidak dilakukan secara mandiri, kerja keras, disiplin dan mengedepankan sikap kejujuran maka output dari aktualisasi dan habituasi 57.

(65) ini tidak akan memiliki manfaat, khususnya di bidang P2 Surveilans 3.. Habituasi Kedudukan dan Peran ASN Melakukan pengumpulan data penyakit berdasarkan laporan P2 Surveilans yang berpotensi KLB dilakukan dengan antusias (passionate), cara terbaik (progressive), proaktif, dan penuh kesabaran (patience) agar data yang dikumpulkan dapat bermanfaat bagi organisasi dan bermanfaat bagi publik. 4.2.2.3 Kontribusi Terhadap Organisasi Pengumpulan data penyakit berdasarkan laporan P2 Surveilans yang berpotensi KLB merupakan cerminan visi UPTD Puskesmas Polinggona yakni mewujudkan masyarakat Kecamatan Polinggona hidup sehat melalui misi meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan yang profesional. 4.2.2.4 Penguatan Nilai-Nilai Organsasi Terlaksananya kegiatan ini menguatkan nilai organisasi UPTD Puskesmas Polinggona yakni komitmen dan optimis. 4.2.2.5 Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Terlaksananya kegiatan ini akan menguatkan pencapaian Visi Misi UPTD Puskesmas Polinggona yakni terwujudnya masyarakat Kecamatan Polinggona hidup sehat tahun 2023 melalui peningatan manajemen pelayanan secara profesional 4.2.2.6 Hasil dan Dokumentasi a. Menyusun jadwal pengumpulan data penyakit. 58.

(66) b. Koordinasi dengan penanggung jawab P2 Surveilans. c. Melakukan pencatatan data penyakit. 4.2.3. Kegiatan III : Membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Photoshop.. 4.2.3.1 Aktualisasi Kegiatan dan Habituasi No. 1.. Deskripsi Membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Photoshop CS5.. 2.. Ouput : a. Ditetapkan jenis penyakit berpotensi KLB 59.

(67) b. Adanya peta sebaran penyakit berpotensi KLB c. Adanya info grafis tren penyakit berpotensi KLB d. Foto kegiatan 3.. Jadwal kegiatan : 6-16 Maret 2020. 4.. Tahapan kegiatan : a. Melakukan analisis penyakit berpotensi KLB Melakukan analisis penyakit berdasarkan keilmuan yang dimiliki dengan penuh tanggun jawab (Akuntabilitas) b. Membuat peta sebaran penyakit berpotensi KLB Membuat peta sebaran penyakit sebagai bentuk cinta tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara (Nasionalisme). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud dalam melaksanakan tugas secara profesional dan mengutamakan pencapaian hasil (Etika Publik) dan sebagai bentuk inovasi agar dapat dijadikan acuan untuk membuat sebuah kebijakan dengan efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Kemudian kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri, disiplindan kerja keras sebagai wujud kepedulian dengan tugas dan fungsi yang dimiliki (Anti Korupsi). c. Membuat info grafis tren penyakit berpotensi KLB Membuat info grafis tren penyakit sebagai bentuk cinta tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara (Nasionalisme). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud dalam melaksanakan tugas secara profesional dan mengutamakan pencapaian hasil (Etika Publik) dan sebagai bentuk inovasi agar dapat dijadikan acuan untuk membuat sebuah kebijakan dengan efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Kemudian kegiatan tersebut dilakukan secara mandiri, disiplindan kerja keras sebagai wujud kepedulian dengan tugas dan fungsi yang dimiliki (Anti Korupsi).. 5.. Kedudukan dan Peran ASN : Dalam pelaksanaan pembuatan peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Photoshop merupakan bentuk tanggung jawab sebagai tenaga epidemiolog yaitu melakukan pemantauan penyakit. Pemantauan penyakit akan lebih mudah dilakukan apabila terdapat peta sebaran penyakit dan info grafis tren penyakit. Kegiatan tersebut dilakukan secara profesional sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien.. 60.

(68) 4.2.3.2 Analisis Dampak Aktualisasi dan Habituasi No. 1.. Deskripsi Membuat peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Photoshop CS5.. 2.. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan tahapan kegiatan a. Melakukan analisis penyakit berpotensi KLB Analisis Dampak : 1)Akuntabilitas Jika analisis penyakit berpotensi KLB tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, maka hasil dari pemetaan yang telah dibuat tidak akan memiki nilai manfaat dalam pemantaunn penyakit yang berpotensi KLB. b. Membuat peta sebaran penyakit berpotensi KLB Analisis Dampak : 1)Nasionalisme Jika pembuatan peta sebaran penyakit ini tidak dikerjakan dengan rasa cinta tanah air dan rela berkorban, maka akan dilaksanakan dengan asal-asalan sehingga tidak memiliki manfaat baik untuk programer maupun organisasi itu sendiri. 2)Etika Publik Jika pembuatan peta sebaran penyakit ini tidak dikerjakan dengan profesional dan mengutamakan pencapaian hasil, maka hasil pemetaan yang dibuat tidak akan maksimal. c. Pembuatan info grafis tren penyakit berpotensi KLB Analisis Dampak : 1)Komitmen Mutu Jika pembuatan info grafis tren penyakit berpotensi KLB tidak dilakukan, maka tidak akan muncul sebuah inovasi dalam melakukan pemantauan sebaran penyakit sehinggan upaya yang dilakukan tidak akan efektif dan efisien. 2)Anti Korupsi Jika dalam pembuatan info grafis tren penyakit tidak dilaksanakan dengan mandiri, disiplin dan kerja keras, maka hasilnya tidak akan maksimal sesuai. 61.

(69) dengan apa yang diharapkan. 3.. Habituasi Kedudukan dan Peran ASN Pembuatan peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Photoshop CS5 dilakukan dengan profesional untuk mendapatkan hasil yang optimal.. 4.2.3.3 Kontribusi Terhadap Organisasi Pembuatan peta sebaran penyakit menggunakan aplikasi QGIS dan info grafis tren penyakit menggunakan MS Excel kemudian dimodifikasi menggunakan aplikasi Photoshop CS5 dilaksanakan sebagai perwujudan visi UPTD Puskesmas Polinggona yakni mewujudkan masyarakat Kecamatan Polinggona hidup sehat melalui misi meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan yang profesional. 4.2.3.4 Penguatan Nilai – Nilai Organisasi Terlaksananya kegiatan ini menguatkan nilai UPTD Puskesmas Polinggona yakni empati, wawasan, akhlak, komitmen dan optimis. 4.2.3.5 Kontribusi Terhadap Pencapaian Visi dan Misi Terlaksananya kegiatan ini akan menguatkan pencapaian Visi Misi UPTD Puskesmas Polinggona yakni terwujudnya masyarakat Kecamatan Polinggona hidup sehat tahun 2023 melalui peningatan manajemen pelayanan secara profesional 4.2.3.6 Hasil dan Dokumentasi a.Melakukan analisis penyakit berpotensi KLB. 62.

(70) b. Membuat peta sebaran penyakit berpotensi KLB. 63.

(71) c. Membuat info grafis tren penyakit berpotensi KLB. 4.2.4 Kegiatan IV : Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait 4.2.4.1 Aktualisasi Kegiatan dan Habituasi No.. Deskripsi. 1.. Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait. 2.. Ouput : a. Tersedianya data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah dimodifikasi b. Adanya arahan dan masukan berkaitan dengan hasil pemetaan dan info grafis tren penyakit c. Meningkatkan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB d. Foto kegiatan. 3.. Jadwal kegiatan : 17-23 Maret 2021. 64.

(72) 4.. Tahapan kegiatan :. a. Menyiapkan data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah dimodifikasi Menyiapkan data yang akurat dan mudah dipahami serta terlihat lebih menarik sebagai bentuk tanggung jawab (Akuntabilitas), mengutamakan pencapaian hasil dengan menjalankan tugas dengan profesional (Etika Publik) dan berorientasi pada mutu (Komitmen Mutu). b. Konsultasi sekaligus menyampaikan hasil pemetaan dan info grafis tren penyakit berpotensi KLB ke pimpinan Informasi yang disampaikan ke pimpinan sebagai bentuk tanggung jawab dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami dan sebagai bentuk keterbukaan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan (Akuntabilitas). Informasi disampaikan dengan santun dan komunikasi yang baik (Etika publik) serta mengedepankan nilai-nilai kejujuran (Anti Korupsi). c. Diseminasi informasi ke programer terkait Menyampaikan informasi ke programer terkait dengan jelas dan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas), penyampaian informasi dilakukan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan antar programer demi kepentingan masyarakat luas. 5.. Kedudukan dan Peran ASN : Diseminasi informasi ke programer terkait sebagai bentuk kerja sama (WOG) dalam melakukan upaya-upaya peningkatan derajat kesehatan masyaraka. Berdasarkan informasi yang disampaikan kepada programer terkait, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung.. 4.2.4.2 Analisis Dampak Aktualisasi dan Habituasi No.. Deskripsi. 1.. Diseminasi informasi ke pimpinan dan programer terkait. 2.. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan tahapan kegiatan. a. Menyiapkan data pemetaan dan info grafis tren penyakit yang telah dimodifikasi. 65.

Gambar

Gambar 2. Kelembagaan dan Struktur Organisasi
Gambar 3. Format Pelaporan Surveilans
Tabel  1. Pemilihan Isu melalui kriteria APKL

Referensi

Dokumen terkait