• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 110 TAHUN 2020 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 110 TAHUN 2020 TENTANG"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 110 TAHUN 2020

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN

KABUPATEN PATI TAHUN 2017 - 2022

KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022

PEMERINTAH KABUPATEN PATI TAHUN

TAHUN 2020

(2)

- 1 -

BUPATI PATI

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 110 TAHUN 2020

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PATI

TAHUN 2017-2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan kegiatan dan untuk menyesuaikan dinamika perkembangan peraturan perundang-undangan, perlu dilakukan Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017-2022;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 123 ayat (1) dan Pasal 359 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 17 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Tahun 2017-2022;

Mengingat : . . .

SALINAN

(3)

- 2 -

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang . . .

(4)

- 3 -

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

15. Peraturan . . .

(5)

- 4 -

15. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 341);

16. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020–

2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klarifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28) sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 121);

21. Peraturan . . .

(6)

- 5 -

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 110);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pati Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2011 Nomor 57);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Pati Nomor 56);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 98);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 99) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 133);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 114);

27. Peraturan . . .

(7)

- 6 -

27. Peraturan Bupati Pati Nomor 17 Tahun 2018 tentang tentang Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 17);

28. Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 57) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Pati Nomor 86 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 86);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022.

Pasal I

Ketentuan Lampiran Peraturan Bupati Pati Nomor 17 Tahun 2018 tentang tentang Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Berita Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 17), diubah menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar . . .

(8)

- 7 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pati.

Ditetapkan di Pati

pada tanggal 12 Desember 2020 BUPATI PATI,

Ttd.

HARYANTO

Diundangkan di Pati

pada tanggal 12 Desember 2020

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PATI, Ttd.

SUHARYONO

BERITA DAERAH KABUPATEN PATI TAHUN 2020 NOMOR 110

(9)

ii

DAFTAR ISI

halaman Halaman Judul ... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel ... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... I - 1 1.2 Landasan Hukum ... I - 3 1.3 Maksud dan Tujuan ... I - 7 1.4 Sistematika Penulisan ... I - 9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah ... II - 2 2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ... II - 26 2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah... II - 31 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat

Daerah ... II - 41

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU–ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi

Pelayanan Perangkat Daerah ... III - 1 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah terpilih ... III - 7 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ... III - 8 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis ... III - 11 3.3 Penentuan Isu – Isu Stategis ... III - 15

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran angka Menengah Perangkat Daerah ... IV - 1 4.2 Diskripsi Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah ... IV - 2

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 Strategi Perangkat Daerah ... V - 1

(10)

iii BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 Program ... VI - 1 6.2 Kegiatan ... VI - 2

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN BAB VIII PENUTUP

(11)

iv DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Susunan Kepegawaian menurut Jabatan, Pendidikan, dan

Jenis Kelamin Dinas Perhubungan Kabupaten Pati ... II - 27 2.2 Susunan Kepegawaian menurut Golongan, Pendidikan, dan

Jenis Kelamin Dinas Perhubungan Kabupaten Pati ... II - 28 2.3 Sarana Prasarana Dinas Perhubungan ... II - 28 2.4 Gambaran Kinerja Dinas Perhubungan ... II - 31 2.5 Capaian Pendapatan Dinas Perhubungan Tahun 2018 s/d 2019 .... II - 34 2.6 Capaian Renstra Dishub Tahun 2018 s/d 2019 ... II - 35 2.7 Tabel Pertumbuhan Anggaran Dinas Perhubungan Tahun 2018 s/d

2019 ... II - 39 2.8 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Perhubungan Kabupaten

Pati Tahun 2018 s/d 2019 ... II - 40 3.1 Data Sumber Daya Aparatur Berdasarkan Status Kepegawaian ... III - 1 3.2 Data PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... III - 2 3.3 Plafon Anggaran Belanja Dinas Perhubungan ... III - 2 3.4 Data Sarana dan Prasarana Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan ... III - 2 3.5 Laju inflasi Kabupaten Pati menurut Lapangan Usaha ... III - 3 3.6 Banyaknya Kecelakaan Lalu Lintas Tahun 2015 - 2019 ... III - 4 3.7 Jumlah Perkara Lalu-lintas yang Diputuskan Pengadilan Negeri Pati

di Kabupaten Pati 2016-2019 ... III - 4 3.8 Pemetaan Permasalahan Untuk Penentu Prioritas Dan Sasaran

Pembangunan ... III - 5 4.1 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan PD ... IV - 3 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan ... V - 3 6.1 Rencana Program, Kegiatan Dan Pendanaan Perangkat Daerah

Dinas Perhubungan Kabupaten Pati ... VI – 5 7.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu Pada Tujuan

Dan Sasaran RPJMD ... VII - 2

(12)

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 110 TAHUN 2020 TENTANG

PERUBAHAN ATAS

PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS

PERHUBUNGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PATI TAHUN 2017-2022

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perangkat Daerah merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi daerah yang dijabarkan dalam kerangka tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap Perangkat Daerah. Renstra Perangkat Daerah setidaknya memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Renstra Perangkat Daerah merupakan penjabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pati untuk jangka waktu 5 (lima) tahunan. Dengan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, maka visi dan misi Kabupaten Pati tahun 2017-2022 dapat diwujudkan melalui pengelolaan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi Perangkat Daerah dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah terdiri atas empat tahapan yaitu tahapan persiapan penyusunan Renstra Perangkat Daerah, tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah, tahapan penyusunan rancangan akhir Renstra Perangkat Daerah dan tahapan penetapan Renstra Perangkat Daerah.

Renstra PD atau Rencana Strategis Perangkat Daerah merupakan salah satu dokumen rencana resmi daerah pada level

(13)

Perangkat Daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan Perangkat Daerah khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan masa kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Renstra Perangkat Daerah menjawab 3 pertanyaan dasar; (1) kemana pelayanan Perangkat Daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang; (2) bagaimana mencapainya dan ; (3) langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. Dalam konteks ini sangat penting bagi Renstra Perangkat Daerah untuk mengklarifikasikan secara eksplisit visi dan misi kepala daerah terpilih yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), kemudian diterjemahkan secara strategis, sistematis dan terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program prioritas Perangkat Daerah serta tolok ukur pencapaiannya

Dalam rangka efektifitas tercapainya tujuan perangkat daerah guna mendukung capaian indikator kinerja RPJMD Kabupaten Pati tahun 2017-2022 maka perlu dilakukan perubahan rencana strategis. Perubahan renstra karena adanya penyesuaian sasaran, indikator sasaran berikut targetnya serta indikator kegiatan berikut targetnya. Selain itu perubahan renstra juga tindaklanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Tahun 2017-2022 melalui evaluasi Sakip pada tahun rencana kedua dan ketiga merekomendasikan bahwa belum adanya indikator pada sasaran renstra yang menggambarnya ukuran kinerja terkait aksesibilitas konektifitas wilayah yang tertuang dalam sasaran strategis RPJMD.

Penyusunan Perubahan rencana strategis Perangkat Daerah Dinas Perhubungan Kabupaten Pati tahun 2017-2022, digunakan sebagai acuan dalam upaya mewujudkan sistem pelayanan perhubungan yang terintegrasi, efektif, efisien, berkesinambungan, terukur dan akuntabel. Sehingga pembangunan sektor perhubungan di Kabupaten Pati lebih optimal dan mampu mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

(14)

1.2. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati 2017 – 2022, didasarkan pada :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

(15)

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

12. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

(16)

17. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

19. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 341);

20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klarifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah

(17)

Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3; Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 85);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pati Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2011 Nomor 57);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pati Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2011 Nomor 5, Tambahan Lembaran daerah Kabupaten Pati Nomor 56);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 98);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 99).

30. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pati Tahun 2017-2022 (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 114);

(18)

31. Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Pati Nomor 86 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan;

32. Peraturan Bupati Pati Nomor 17 Tahun 2018 tentang tentang Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Tahun 2017-2022

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati 2017 – 2022 dimaksudkan untuk memberikan gambaran strategis arah program kerja Dinas Perhubungan yang merupakan pedoman dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun mendatang yang mana sudah dilaksanakan 3 (tiga) tahun. Dengan demikian Penyusunan Perubahan Rencana Strategis ini juga dapat mempertajam arah kebijakan yang koordinatif, sinergi, dan transparansi guna mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Perhubungan di Kabupaten Pati.

Sedangkan tujuan Penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Pati 2017 – 2022 adalah sebagai berikut:

1) Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis yang memuat dan menetapkan arah strategi tujuan, sasaran, kebijakan, indkator kinerja, program dan kegiatan Dinas Perhubungan Kabupaten Pati dalam mencapai visi, misi, tujuan dan strategi kelembagaan serta kebijakan berdasarkan kewenangan kedinasan yang dijabarkan dari visi dan misi Kabupaten Pati 2017 – 2022;

2) Sebagai dokumen yang menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah;

3) Sebagai dokumen untuk tolok ukur evaluasi kinerja Dinas Perhubungan Kabupaten Pati;

(19)

4) Meningkatkan kualitas pelayanan jasa transportasi;

5) Meningkatkan pelaksanaan fungsi pengendalian, pengawasan serta pengelolaan jasa transportasi serta menjamin keselamatan dan ketertiban lalu lintas;

6) Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi yang aspiratif, integratif dan berkelanjutan;

7) Merupakan tindaklanjut rekomendasi evaluasi Sakip terkait evaluasi hasil pelaksanaan renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Pati Tahun 2017-2022.

(20)

1.4. Sistematika Penulisan BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang perubahan rencana stategis (Renstra), landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan renstra serta sistematika penulisan.

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Dalam bab ini memaparkan gambaran pelayanan Perangkat Daerah terkait dengan tugas, fungsi dan struktur organisasi Perangkat Daerah, sumber daya yang dimiliki dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Perangkat Daerah.

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH Bab ini memuat tentang identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan tugas dan fungsinya, telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, telaahan renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Pemerintah Propinsi dan Kabupaten, telaahan rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis serta penentu isu – isu strategis.

TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini menjelaskan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Dalam bab ini memuat rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, pendanaan indikatif yang merujuk pada setiap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai

(21)

BAB VII

BAB VIII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini mengemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

PENUTUP

(22)

II-1 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Pati Nomor 86 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Pati mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Perhubungan dan tugas pembantuan di bidang Perhubungan yang diberikan kepada daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokok dinas juga mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya dalam hal ini bidang perhubungan. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi dibutuhkan penyediaan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana perhubungnan yang memadai.

Terkait dengan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dinas maka untuk peyalanan transportasi jalan dengan disediakannya fasilitas lalu – lintas, melalui pemasangan rambu – rambu lalu lintas jalan diseluruh jalan Kabupaten Pati utamanya pada jalur alternatif dan daerah rawan kecelakaan lalu lintas.

Terlayaninya jaringan layanan angkutan penumpang umum dengan lancar yang terintegrasi di tiga titik terminal yaitu terminal tipe C Kembang Joyo Pati, terminal tipe C juwana dan Terminal tipe C Tayu sehingga kondisi pelayanan angkutan umum berjalan dengan tertib dan lancar.

Untuk mewujudkan keselamatan dalam berlalu lintas juga didukung oleh kondisi kendaraan yang laik jalan/operasi. Utamanya kendaraan umum baik kendaraan umum angkutan penumpang maupun kendaraan umum angkutan barang diwajibkan uji berkala guna menjamin keselamatan bagi penumpang dan memastikan bahwa sebuah kendaraan tersebut adalah layak beroperasi dijalan raya. Kegiatan ini telah diselenggarakan dinas melalui kegiatan pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor atau populernya disebut dengan Kir. Untuk dinyatakan layak jalan atau layak operasi sebuah kendaraan angkutan umum tersebut selain memenuhi persyaratan teknis layak kendaraan atau lulus uji kendaraan, juga harus memenuhi syarat administrasi. Hal ini diampu dengan

(23)

II-2 pelayanan penerbitan perijinan angkutan, diantaranya adalah ijin trayek, ijin insidentil dan ijin khusus angkutan umum.

Untuk tercapainya target kinerja dinas dibutuhkan perumusan rencana strategis yang matang yang kemudian dilaksanakan dalam rencana kerja tahunan sehingga semua kebutuhan dalam penyelenggaran tugas pokok dan fungsi dinas akan terpenuhi dan berjalan dengan lancar. Juga penentuan skala prioritas pelaksanaan program kegiatan sangat utama untuk keberhasilan dinas dalam mengelola dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Sebagaimana Peraturan Bupati Pati Nomor 86 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan maka Dinas Perhubungan Kabupaten Pati mempunyai kedudukan sebagai berikut :

1. Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana urusan Pemerintahan di bidang Perhubungan;

2. Dinas Perhubungan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

Dinas Perhubungan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang Perhubungan dan tugas pembantuan di bidang Perhubungan yang diberikan kepada daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan urusan pemerintahan daerah dibidang Perhubungan;

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah dibidang Perhubungan;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan daerah dibidang Perhubungan;

d. pelaksanaan administrasi urusan pemerintahan daerah dibidang Perhubungan;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Parhubungan Kabupaten Pati sesuai dengan Peraturan Bupati Pati Nomor 86 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas

(24)

II-3 Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan maka Susunan Organisasi Dinas Dinas Perhubungan terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat terdiri dari :

1. Subbag Program dan Keuangan;

2. Subbag Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Lalu Lintas terdiri dari : 1. Seksi Manajemen Lalu Lintas;

2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas.

d. Bidang Angkutan dan Teknik Sarana terdiri dari : 1. Seksi Angkutan;

2. Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor.

e. Bidang Pengendalian dan Operasional terdiri dari : 1. Seksi Pengamanan dan Keselamatan Jalan;

2. Seksi Perparkiran.

f. Kelompok jabatan fungsional.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

(25)

II-4

KEPALA DINAS

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

KEUANGAN

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN UMPEG

SEKSI MANAJEMEN LALU LINTAS

BIDANG LALU LINTAS

UPTD SEKSI REKAYASA

LALU LINTAS

BIDANG ANGKUTAN DAN TEKNIK SARANA

BIDANG PENGENDALIAN DAN OPERASIONAL SEKSI ANGKUTAN

SEKSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

SEKSI PENGAMANAN DAN KESELAMATAN JALAN

SEKSI PERPARKIRAN KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PATI

(26)

II-5 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 5 Peraturan Bupati Pati Nomor 86 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pati Nomor 57 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan;

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perhubungan mempunyai rincian tugas :

a. merumuskan dan menetapkan program dan rencana kerja serta rencana kegiatan urusan pemerintahan bidang Perhubungan meliputi RPJMD, Renstra, Renja, dan Rencana Kegiatan Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis urusan pemerintahan bidang Perhubungan guna pedoman pelaksanaan tugas;

c. membina, mengarahkan, dan memberi petunjuk kebijakan urusan pemerintahan bidang Perhubungan serta mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugas pokok dan fungsinya agar tugas- tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif dan efisien;

d. menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horisontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

e. merumuskan kebijakan teknis urusan Dinas Perhubungan;

f. mengkoordinasikan pelaksanaan program urusan pemerintahan bidang Perhubungan;

g. menyelenggarakan kegiatan dibidang Pengendalian dan Operasional, bidang Angkutan dan Teknik Sarana dan bidang Lalu Lintas Jalan;

h. menyelenggarakan pembinaan dan fasilitasi bidang Pengendalian dan Operasional, bidang Angkutan dan Teknik Sarana dan bidang Lalu Lintas Jalan;

i. menyelenggarakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Perhubungan;

j. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan program kesekretariatan, bidang Pengendalian dan Operasional, bidang Angkutan dan Teknik Sarana dan bidang Lalu Lintas Jalan;

(27)

II-6 k. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

l. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan urusan Dinas Perhubungan baik secara lisan maupun tertulis kepada Bupati sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan program dan keuangan, umum dan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat dan organisasi (H2O) serta pengkoordinasian perencanaan dan pelaporan bidang di lingkungan dinas.

Sekretaris dalam menjalankan tugasnya mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang umum dan kepegawaian, program dan keuangan;

b. pengelolaan dan pelayanan program dan keuangan serta umum dan kepegawaian, serta hukum, hubungan masyarakat dan organisasi (H2O) untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi badan;

c. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan badan;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat mempunyai rincian tugas sebagai berikut :

a. merumuskan program dan rencana kerja serta rencana kegiatan dibidang kesekretariatan sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis bidang kesekretariatan;

c. memberi petunjuk, arahan serta membagi tugas kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku

(28)

II-7 agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif dan efisien;

d. menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

e. merumuskan bahan kebijakan teknis kesekretariatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan diatasnya sebagai bahan kajian pimpinan;

f. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan program dan keuangan, umum dan kepegawaian berdasarkan data yang masuk dan pemantauan lapangan untuk mengetahui perkembangan serta permasalahan yang mungkin timbul;

g. mengkoordinasikan perencanaan program dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna terwujudnya keterpaduan pelaksanaan tugas;

h. Mengkoordinasikan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian, serta pelayanan terkait hukum, hubungan masyarakat dan Organisasi (H20) dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna terwujudnya keterpaduan pelaksanaan tugas;

i. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

j. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan bidang kesekretariatan baik secara lisan maupun tertulis kepada atasan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.

(29)

II-8 2.a Subbag Program dan Keuangan mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan dibidang program dan keuangan berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

b. Mempelajari dan menelaah peraturan perundang - undangan yang terkait dengan bidang Program dan keuangan dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

c. Membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

d. Meneliti/memeriksa dan menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. Melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tuigas;

f. melaksanakan penyusunan rencana program dan kegiatan dinas dengan menghimpun kegiatan dari masing-masing bidang untuk pelaksanaan kegiatan;

g. merancang pengelolaan sistem informasi manajemen bidang perhubungan sebagai bahan informasi dinas;

h. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dari masing-masing bidang untuk mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan;

i. melaksanakan penyusunan rencana belanja dinas berdasarkan alokasi dana dalam dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah (DPA- SKPD) guna terwujudnya tertib penggunaan anggaran;

j. melaksanakan penyusunan belanja tidak langsung, belanja langsung dan penerimaan (PAD) sesuai petunjuk teknis kegiatan guna terwujudnya tertib anggaran;

k. Melaksanakan pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan den akuntansi sesuai dengan petunjuk dan pedoman yang telah ditentukan guna tertib administrasi;

(30)

II-9 l. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

m. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan subbagian Program dan Keuangan berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan subbagian Program dan Keuangan sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan baik lisan maupun tertulis.

2.b Subbag Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan subbagian umum dan kepegawaian berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan subbagian umum dan kepegawaian dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

c. membagi tugas, memberi petunjuk dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

d. meneliti/memeriksa dan menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

(31)

II-10 f. mengelola pelaksanaan surat menyurat dan kearsipan dinas dengan meneliti berikut kelengkapan surat untuk terwujudnya tertib administrasi;

g. menyusun pelaksanaan perencanaan, pengadaan dan pemeliharaan serta pelaporan sarana prasarana sesuai kebutuhan untuk mendukung kelancaran tugas;

h. menyusun pelaksanaan administrasi kepegawaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku guna tertib administrasi kepegawaian;

i. melaksanakan pelayanan urusan hukum, hubungan masyarakat dan Organisasi untuk kelancaran komunikasi dan informasi dinas;

j. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

k. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan subbagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

l. membuat laporan pelaksanaan kegiatan subbagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas.

3. Bidang Lalu Lintas

Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Manajemen Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas.

Bidang Lalu Lintas dalam menjalankan tugasnya mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Manajemen Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas;

b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Manajemen Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

(32)

II-11 c. pengoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan

Manajemen Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengendalian dan Operasional mempunyai rincian tugas : a. merencanakan operasional program dan kegiatan di bidang

Lalu Lintas sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis subbidang Manajemen Lalu Lintas dan Subbidang Rekayasa Lalu Lintas;

c. memberi petunjuk, arahan, serta membagi tugas kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tugas tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif, dan efisien;

d. mengoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e. menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal sesuai bidang tugasnya guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

f. merumuskan bahan kebijakan teknis Lalu Lintas berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai bahan kajian pimpinan;

g. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Manajemen Lalu Lintas dan Rekayasa Lalu Lintas berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis guna kelancaran pelaksanaan tugas;

h. menyelenggarakan kegiatan Manajemen Lalu Lintas sesuai dengan petunjuk teknis serta ketentuan yang ada guna peningkatan mutu kegiatan;

i. menyelenggarakan kegiatan Rekayasa Lalu Lintas Jalan sesuai dengan petunjuk teknis serta ketentuan yang ada guna peningkatan mutu kegiatan;

(33)

II-12 j. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan

berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

k. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan Lalu Lintas baik secara lisan maupun tertulis kepada atasan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis

3.a Seksi Manajemen Lalu Lintas mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Seksi Manajemen Lalu Lintas berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang undangan yang terkait dengan Seksi Manajemen Lalu Lintas dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

d. meneliti dan menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal sesuai bidang tugasnya guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

f. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Manajemen Lalu Lintas sesuai dengan peraturan perundang undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

g. melaksanakan kegiatan pelayanan bidang Manajemen Lalu Lintas berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis guna kelancaran pelaksanaan tugas;

(34)

II-13 h. melaksanakan kegiatan penentuan pola manajemen

penetapan kelas jalan pada jaringan jalan di wilayah kabupaten berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis untuk peningkatan pelayanan transportasi;

i. melaksanakan kegiatan survey penelitian dan Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) serta menganalisis hasil penelitian berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis untuk memberikan rekomendasi terhadap analisa dampak lalu lintas terhadap pendirian bangunan baru yang berdampak pada pola pergerakan lalu lintas disekitarnya oleh pihak swasta maupun instansi pemerintah;

j. melaksanakan kegiatan evaluasi hasil Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) guna mengetahui kinerja pergerakan lalu lintas di sekitar daerah pembangunan yang mendapatkan rekomendasi;

k. melaksanakan kegiatan mempersiapkan bahan penyusunan, penetapan dan rekomendasi rencana umum jaringan transportasi jalan di wilayah kabupaten berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis untuk peningkatan pelayanan transportasi;

l. melaksanakan program kegiatan Forum Lalu Lintas sesuai peraturan dan petunjuk teknis sebagai wadah koordinasi serta penanganan permasalahan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

m. melaksanakan kegiatan evaluasi unjuk kerja ruas jalan dan persimpangan di wilayah Kabupaten Pati secara periodik berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis guna kelancaran pelaksanan tugas;

n. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

o. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seksi Manajemen Lalu Lintas berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

(35)

II-14 p. membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi Manajemen

Lalu Lintas sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

3.b Seksi Rekayasa Lalu Lintas mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Seksi Rekayasa Lalu Lintas berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang - undangan yang terkait dengan Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

d. meneliti dan menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horizontal sesuai bidang tugasnya guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

f. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Rekayasa Lalu Lintas sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

g. melaksanakan kegiatan pelayanan bidang Rekayasa Lalu Lintas berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis guna kelancaran pelaksanaan tugas;

h. melaksanakan inventarisasi dan survei kebutuhan serta penentuan lokasi perlengkapan jalan;

i. melaksanakan kegiatan pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan rambu-rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat

(36)

II-15 pengendali dan pengamanan pemakai jalan serta fasilitas pendukung prasarana lalu lintas berdasarkan identifikasi kebutuhan untuk peningkatan kelancaran dan keselamatan transportasi;

j. melaksanakan kegiatan perencanaan, pemasangan dan perawatan fasilitas ATCS (Area Traffic Control System) sesuai peraturan dan petunjuk teknis untuk mendukung pelayanan transportasi;

k. melaksanakan kegiatan rekayasa lalu lintas ruas jalan pada jaringan jalan di wilayah Kabupaten berdasarkan peraturandan petunjuk teknis untuk peningkatan pelayanan transportasi;

l. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

m. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Rekayasa Lalu Lintas berdasarkan program kerja agar sesuai

dengan target hasil;

n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Rekayasa Lalu Lintas sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiata sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

4. Bidang Angkutan dan Teknik Sarana

Bidang Angkutan dan Teknik Sarana mempunyai tugas pokok menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan seksi Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor.

Bidang Angkutan dan Teknik Sarana dalam menjalankan tugasnya mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor;

(37)

II-16 b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Angkutan dan Teknik Sarana mempunyai rincian tugas :

a. merencanakan operasional program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di bidang Angkutan dan Teknik Sarana sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dgn rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis subbidang Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor;

c. memberi petunjuk, arahan, serta membagi tugas kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif, dan efisien;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan/sesuai ketentuan yang berlaku agar/untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e. menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horisontal sesuai bidang tugasnya guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

f. merumuskan bahan kebijakan teknis Angkutan dan Teknik Sarana berdasarkan peraturan perundang – undangan sebagai bahan kajian pimpinan;

g. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis guna kelancaran pelaksanaan tugas;

h. menyelenggarakan kegiatan Angkutan sesuai dengan petunjuk teknis serta ketentuan yang ada guna peningkatan mutu kegiatan;

i. menyelenggarakan kegiatan Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan petunjuk teknis serta ketentuan yang ada guna peningkatan mutu kegiatan;

(38)

II-17 j. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

k. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan Angkutan dan Teknik Sarana baik secara lisan maupun tertulis kepada atasan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan olehpimpinan, baik lisan maupun tertulis.

4.a Seksi Angkutan mempunyai rincian tugas:

a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di seksi Angkutan berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan seksi Angkutan dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

d. meneliti dan menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horisontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

f. menyusun bahan kebijakan teknis seksi Angkutan sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

g. melaksanakan kegiatan pelayanan umum bidang angkutan sesuai peraturan dan petunjuk teknis untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

h. menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis untuk penyebarluasan informasi pada pemakai jalan;

i. melaksanakan kegiatan penyusunan rencana program operasional dan pengendalian angkutan untuk transportasi jalan dengan kendaraan umum berdasarkan peraturan dan petunjuk

(39)

II-18 teknis agar tercapai keseimbangan antara kebutuhan jasa angkutan dengan penyedia jasa angkutan, kapasitas jaringan transportasi jalan dengan kendaraan umum yang beroperasi serta menjamin kualitas pelayanan angkutan penumpang;

j. melaksanakan kerjasama kemitraan dengan instansi lain dan organisasi/asosiasi dunia usaha angkutan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

k. melaksanakan penelitian jaringan transportasi jalan dengan mengadakan analisis pemilihan sarana angkutan sesuai peraturan yang ada agar terwujud simpul-simpul transportasi jaringan jalan, terminal, sub terminal, pangkalan serta sehlter dan halte;

l. memberikan rekomendasi perijinan berkaitan dengan penyelenggaraan angkutan dengan kendaraan umum meliputi ijin usaha angkutan, ijin trayek dan kartu pengawasan serta layanan pemberian ijin prinsip, ijin operasi, ijin insidentil, dan ijin peremajaan armada angkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka peningkatan tertib administrasi penyelenggaraan usaha angkutan;

m. melaksanakan kegiatan penyusunan penetapan jaringan trayek angkutan pedesaan, kebutuhan angkutan, komposisi kendaraan, jenis angkutan penumpang dan tarif angkutan pedesaan sesuai peraturan yang berlaku dalam rangka peningkatan pelayanan angkutan;

n. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pemantauan jaringan transportasi dan distribusi perjalanan berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis sebagai upaya pengendalian angkutan untuk transportasi jalan dalam rangka menjamin kelancaran dan kualitas pelayanan angkutan serta sebagai bahan evaluasi transportasi jaringan dan terpenuhinya kebutuhan angkutan jalan;

o. melaksanakan survey secara berkala dan menyajikan secara tertulis pada papan data berkaitan dengan situasi pelayanan angkutan sesuai dengan kondisi yang ada dan evaluasi terhadap pelayanan angkutan sesuai dengan ijin yang diberikan kepada masing-masing trayek untuk peningkatan pelayanan angkutan;

(40)

II-19 p. menyelenggarakan kegiatan pemilihan perusahaan dan awak angkutan umum teladan berdasarkan peraturan dan petunjuk teknis untuk peningkatan kualitas pelayanan angkutan;

q. melaksanakan pembinaan kepada pengusaha maupun awak / kru angkutan sesuai peraturan dan petunjuk teknis dalam rangka pemberdayaan kelompok masyarakat angkutan, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meningkatkan ketertiban, kelancaran, dan keselamatan pengguna jasa angkutan;

r. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

s. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seksi Angkutan berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

t. membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi Angkutan sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

u. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

4.b Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai rincian tugas :

a. merencanakan dan mengonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di seksi Pengujian Kendaraan Bermotor berdasarkan/sesuai program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana;

b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan seksi Pengujian Kendaraan Bermotor dan yang terkait dengan bidang tugasnya;

c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkanjabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar;

d. meneliti dan menyelia pelaksanaan tugasbawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

(41)

II-20 e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait baik vertikal maupun horisontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

f. menyusun bahan kebijakan teknis seksi Pengujian Kendaraan Bermotor sesuai dengan peraturan perundang – undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

g. melaksanakan kegiatan pelayanan bidang pengujian kendaraan bermotor;

h. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis tentang persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap pemilik kendaraan;

i. merumuskan mekanisme kerja petunjuk teknis dan persyaratan laik jalan yang wajib dipenuhi oleh pemilik kendaraan bermotor, pemilik karoseri dan perbengkelan, serta pemilik kendaraan tidak bermotor sebagai dasar kegiatan pembinaan dan pengendalian;

j. melaksanakan pembinaan kepada pemilik kedaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor, karoseri dan perbengkelan secara langsung maupun tidak langsung tentang pengujian, perawatan, pemeliharaan, dan pengawasan kendaraan bermotor dan tidak bermotor serta penggunaan suku cadang sehingga tumbuh kesadaran akan pentingnya keselamatan dijalan;

k. melaksanakan operasional pemeriksaan pengujian secara berkala kendaraan bermotor wajib uji sebagai pelayanan untuk memberikan rasa aman dan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan;

l. melaksanakan penetapan pemasangan persyaratan tambahan mengenai susunan perlengkapan dan asesories kendaraan bermotor;

m. menyelenggarakan training / pelatihan bagi karyawan bengkel dan karoseri kendaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga dapat meningkatkan pelayanan, memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pemakainya;

n. melaksanakan pengawasan dan pengendalian mutu bengkel dan karoseri kendaraan bermotor dan pemantauan produk yang disediakan oleh bengkel suku cadang kendaraan bermotor dengan memberikan petunjuk, pengarahan, sehingga

(42)

II-21 memberikan jaminan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan kepada masyarakat/ pemakainya tetap terjaga;

o. melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis kegiatan kursus mengemudi dengan pemantauan lapangan untuk meningkatkan ketertiban dan keselamatan;

p. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

q. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan seksi Pengujian Kendaraan Bermotor berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil;

r. membuat laporan pelaksanaan kegiatan seksi Pengujian Kendaraan Bermotor sesuaidengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

5. Bidang Pengendalian dan Operasional

Bidang Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan Pengendalian dan Operasional.

Bidang Pengendalian dan Operasional dalam menjalankan tugasnya mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Pengamanan dan keselamatan jalan serta perparkiran;

b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Pengamanan dan Keselamatan Jalan serta Perparkiran untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas;

c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Pengamanan dan Keselamatan Jalan serta Perparkiran;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari uji statistik Chi Square telah didapatkan angka signifikan p value = 0,017 < α = 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa H1 diterima yang berarti ada

Arsitektur pusat perbelanjaan seperti mall atau plaza sebagai sebuah obyek desain, mampu menggambarkan suatu fenomena gaya hidup dan perilaku masyarakat, dapat menjadi

Seperti yang telah diungkapkan di atas, materi pembelajaran aksara Jawa di SD kelas V adalah pengenalan aksara, kemudian membaca dan menulis kata serta kalimat

Elang Timur Express Jakarta Selatan DKI Jakarta 51 PT.Expresindo Logistik Utama Jakarta Utara DKI Jakarta... Ezra Berkat Anugrah Medan Sumatera Utara 53

Mitos yang terdapat dalam novel ini adalah penari sanghyang Dedari dipercaya sebagai titisan dewa yang menjelma untuk menyembuhkan duka dan petaka yang memburu

Sudut serang ini memiliki harga maksimum, apabila aerofoil bekerja diatas sudut maksimum tersebut maka gaya angkat akan hilang, (2) Jika kecepatan aliran

Sebagaimana penetapan pada sidang pemeriksaan atau dismissal, untuk tidak menerima permohonan pemeriksaan perkara Pemohon yang dikuatkan oleh majelis hakim pelawanan dan majelis

Berdasarkan rancangan perangkat pem- belajaran yang telah dikembangkan, pembela- jaran IPA Terpadu melalui blended learning berbantuan Moodle dengan menggunakan mo-