• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA (STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CARA (STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Perpajakan 1

Temu 2

(2)

CARA (STELSEL) PEMUNGUTAN PAJAK

Stelsel

 Fiktif  PPh ps 25

 Riil  PPh ps 21, 23

 Campuran  PPh ps 29

(3)

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK

Sistem pemungutan

Official assessment  SKP, PBB

Self assessment  PPh tahunan

Withholding system  PPh 21, 23,

(4)

YURISDIKSI PEMUNGUTAN PAJAK

Azas pemungutan pajak

 Domisili / tempat tinggal

 Sumber

 Kebangsaan

(5)

HUKUM PAJAK

Kumpulan peraturan yang mengatur hubungan antara pemerintah sebagai

pemungut pajak dan rakyat sebagai

pembayar pajak

(6)

Klasifikasi Hukum

Hukum

Perdata

Publik

(7)

KEDUDUKAN HUKUM PAJAK

Hukum Perdata: Bagian dari tata tertib hukum yang mengatur hubungan antarpribadi atau privat satu

dengan privat lainnya. (Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas kejadian, keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak dalam lingkungan perdata).

1. Hk. Perorangan

2. Hk. Keluarga (dibagi lagi menjadi Hk. Perkawinan dan Hk. Hubungan Keluarga)

3. Hk. Warisan

4. Hk. Harta Kekayaan (dibagi lagi menjadi Hk.

Kebendaan dan Hukum Perikatan – didalamnya

(8)

Hukum Publik: mengatur hubungan antara penguasa atau pemerintah dengan warganya.

• Hukum Pajak merupakan bagian hukum publik yang mengatur hubungan hukum antara penguasa dengan rakyat sebagai subyek pajak dan wajib pajak.

Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas

kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang bergerak dalam lingkungan perdata.

• Hukum Pidana

Mengenakan sanksi atas kealpaan dan kesengajaan terhadap WP yang melanggar peraturan.

Kedudukan lanj…

(9)

PEMBAGIAN HUKUM PAJAK

HUKUM PAJAK MATERIAL

Mengatur tentang obyek pajak, subyek pajak, besar pajak yang dikenakan timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan WP

• UU Pajak Penghasilan

• UU Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)

• UU Bea Meterai

• UU Pajak dan Retribusi Daerah

• UU Pajak Bumi dan Bangunan

HUKUM PAJAK FORMAL

T ata cara untuk mewujudkan hukum material menjadi

kenyataan

• UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,

• UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa,

• UU Pengadilan Pajak

(10)

Ilustrasi Hukum Material

Timbul karena sebab/keadaan/peristiwa tertentu

•Perbuatan, mis: mendirikan bangunan, jual beli, dll

•Keadaan, mis: punya rumah, kendaraan, dll

•peristiwa/kejadian, mis: undian

(11)

FORMAL: KUP UU 28/2007- UU Cipta Kerja (No. 11/2020)

PENDAFTARAN

PEMBAYARAN

PELAPORAN

PEMBUKUAN

WP

PEMERIKSAAN

PENETAPAN

FISKUS

KEBERATAN

KEP KEBERATAN BANDING

KEP BANDING

BPP

MA

NPWP

SSP

SPT

SKP-KB, N, KBT

(12)

Kewajiban dan Hak Wajib Pajak

Kewajiban

• Mendaftar

• Potong/pungut

• Setor

• Lapor

• Pencatatan/pem bukuan

Hak

• Mencabut pendaftaran

• Menunda penyampaian SPT

• Membetulkan SPT

• Menunda penyetoran

• Pengajuan keberatan

dan banding

(13)

Pengelompokan Pajak

Pajak

Golongan Sifat Lembaga

Pemungutnya

Pajak Daerah Pajak

Pusat Pajak

Obyektif Pajak

Subyektif

Pajak Langsung

pajak tak

langsung

(14)

Jenis Pajak Berdasarkan Golongan

• Pajak LangsungPajak yang harus

dipikul/ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh: Pajak Penghasilan

• Pajak Tak Langsung Pajak yang

pembebanannya dapat dilimpahkan/dialihkan kepada pihak lain.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai

(15)

Jenis Pajak berdasarkan Wewenang Pemungut

• Pajak Pusatpajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

Contoh: PPh, PPN

• Pajak Daerahpajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah

tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas:

– Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

– Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame

(16)

Jenis Pajak berdasarkan Sifat

• Pajak Subjektifpajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti

memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contoh: PPh

• Pajak Objektifpajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contoh: PPN dan PPnBM

(17)

Perlawanan Pajak

PASIF

• Struktur Ekonomi

• Sistem

Pemungutan

• Moral dan Intelektual penduduk

AKTIF

• Penghindaran Diri dari Pajak (tax aviodance)

usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar UU.

menahan tidak melakukan kegiatan, mengganti pemakaian BKP, menekan konsumsi, dll  tax saving.

• Pengelakan Pajak (tax evasion)

usaha meringankan beban pajak dgn melanggar UU

menyelundupkan pajak/menyembunyikan keadaan yang benar.

mis: pernyataan tidak benar, pembukuan ganda, tidak lapor pekerjaan sampingan.

• Melalaikan Pajak

tindakan menolak membayar pajak yang telah ditetapkan fiskus dan menolak memenuhi ketentuan KUP.

mis: tidak mendaftar NPWP/NPPKP, melenyapkan barang bukti, dll

(18)

Timbul dan Hapusnya Utang Pajak

• Utang Pajak adalah sejumlah tertentu uang yang harus dibayar oleh masyarakat (khususnya Wajib Pajak) akibat adanya kondisi, perbuatan, atau

peristiwa dan harus dilunasi dengan mekanisme yang berlaku dalam jangka waktu yang telah

ditetapkan.

• Adanya Utang Pajak berhubungan dengan adanya

kewajiban masyarakat kepada Negara berdasarkan

UU.

(19)

Cont…

• Saat timbulnya utang pajak

–Material: saat diberlakukannya UU

–Formal: saat ditagih / ditetapkan oleh fiskus

• Berakhirnya/hapusnya utang pajak

–Pembayaran –Kompensasi –Daluwarsa

–Pembebasan / penghapusan

(20)

Hukum Pajak Internasional

Merupakan hukum yang melingkupi seluruh warga di dunia.

Keseluruhan hukum pajak Nasional dari semua negara (Rosendorff).

Keseluruhan norma-norma (kebiasaaan atau

traktat) internasional, yang membatasi kedaulatan suatu negara dalam soal pajak (Dr. P. Verloren van Themaat).

Tata tertib dan norma-norma hukum pajak

dipandang dari segi internasional.

(21)

Sumber Formal Hk. Pjk. Internasional

1. Asas-asas yang terdapat dalam hukum antarnegara

 disimpulkan dari peraturan dalam hukum

antarnegara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis.

2. Peraturan-peraturan unilateral (sepihak) dari setiap negara yang maksudnya tidak ditujukan pada negara lain  seperti ‘pencegahan pengenaan pajak

berganda”.

3. Traktat-traktat (perjanjian) dengan negara lain  misalnya: untuk menghindari pajak berganda,

mengatur perlakuan fiskal pada orang asing,

mengatur pemecahan laba (bila perusahaan punya

sumber penghasilan di negara lain), dll.

(22)

Traktat Pajak

Tujuannya untuk menghindari pemungutan pajak berganda.

Bentuknya:

• Unilateral

• Bilateral  perjanjian antara dua negara.

Dapat dilakukan secara: - terbuka - tertutup

• Multilateral  bila perjanjian diadakan lebih dari dua

negara.

(23)

Sanksi Pajak

Jenis:

• Sanksi Administratif: sanksi yang sudah tercantum dalam peraturan perundangan.

• Sanksi Pidana: sanksi yang penetapannya melalui proses pengadilan

Bentuk:

• Bunga; Denda; Kenaikan; Kurungan; Penjara

(24)

Peradilan dalam Hukum Pajak

Hukum di bidang Pajak:

 Hukum Adminstrasi: hukum yang dijatuhkan sendiri oleh fiskus, misal: tambahan pokok pajak, denda, bunga.

 Hukum Pidana: hukum yang dijatuhkan oleh hakim pengadilan, misal: pidana kurungan atau penjara.

Peradilan administrasi pajak:

•  Administrasi Murni  ada hubungan segitiga antara 2 pihak yang berselisih dan badan atau pejabat yang mengadili

 mis: peradilan oleh BPSP.

•  Adminitrasi tak Murni  pihak yang mengadili adalah

badan atau pejabat yang termasuk dalam/dari 2 pihak yang

(25)

Pengadilan pajak

• Dasar Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

• Kedudukan kantor Pengadilan Pajak berada di ibu kota negara. Persidangan oleh

Pengadilan Pajak dilakukan di tempat

kedudukannya, dan dapat pula dilakukan di tempat lain berdasarkan ketetapan

Ketua Pengadilan Pajak.

(26)

Penagihan Utang Pajak

1. Penagihan Pasif

 penyerahan tagihan/ketetapan pajak

 apabila ketetapan pajak belum diserahkan, dan sampai batas waktu belum memenuhi

kewajiban, maka dikeluarkan surat teguran.

2. Penagihan Aktif  menggunakan surat paksa

dilanjutkan tindakan sita.

(27)

Tarif Pajak

Suatu dasar untuk menghitung besarnya pajak yang terutang.

Besarnya tarif pajak dapat dinyatakan dalam persentase.

Jenis:

• Tarif Marginal  tarif ini berlaku untuk kenaikan dasar pengenaan pajak.

mis: tarif pasal 17 (untuk penghasilan 0 – 50 juta

sebesar 5%, penghasilan 50jt-250jt sebesar 15%, dst).

(28)

Cont…

Tarif efektif  tarif yang efektif berlaku atau harus ditetapkan atas dasar pengenaan pajak tertentu.

mis:

PKP WPOP sebesar Rp.100.000.000.

5% x Rp.50.000.000 = Rp. 2.500.000,- 15% x Rp.50.000.000 = Rp. 7.500.000,-

Total = Rp.10.000.000,-

Tarif efektif = 10.000.000 x 100% = 10%

(29)

TARIF PAJAK

PERSENTASE TARIF

1. MARGINAL 2. EFEKTIF

STRUKTUR TARIF

1. PROPORSIONAL (PPN) 2. PROGRESIF:

progresif progresif Progresif degresif 3. DEGRESIF

4. TETAP (meterai)

(30)

Struktur Tarif

1. Proporsional  persentase tetap berapapun jumlah DPP

2. Progresif  persentase semakin besar bila jumlah DPP semakin besar.

Terbagi: - progresif – progresif - progresif – proporsional - progresif - degresif

3. Degresif  persentase yang semakin turun bila jumlah DPP semakin besar.

Terbagi: - degresif – progresif - degresif – proporsional - degresif – degresif

4. Tetap  jumlah yang tetap terhadap berapapun DPP.

(31)

HAK MENDAHULU

Pasal 21 ayat 1, 2 dan 3 UU KUP ( UU NO 16 TAHUN 2000 stbdtd UU NO. 28 TAHUN 2007

(1)Negara mempunyai hak mendahulu untuk utang pajak atas barang-barang milik Penanggung Pajak.

(2)Meliputi pokok pajak, sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak.

(3)Hak mendahulu untuk utang pajak melebihi segala hak mendahulu lainnya, kecuali terhadap:

a. biaya perkara yang hanya disebabkan oleh suatu

penghukuman untuk melelang suatu barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak;

b. biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud; dan/atau

c. biaya perkara, yang hanya disebabkan oleh pelelangan dan

penyelesaian suatu warisan.

(32)

HAK MENDAHULU

Pasal 21 ayat 3 A UU KUP NO. 28 TAHUN 2007

(3a)

Dalam hal Wajib Pajak dinyatakan pailit, bubar, atau dilikuidasi maka kurator, likuidator, atau orang atau badan yang ditugasi untuk

melakukan pemberesan dilarang membagikan

harta Wajib Pajak dalam pailit, pembubaran

atau likuidasi kepada pemegang saham atau

kreditur lainnya sebelum menggunakan harta

tersebut untuk membayar utang pajak Wajib

Pajak tersebut.

(33)

Penelitian Bidang Pajak

• Perusahaan:

– Ketaatan perusahaan memenuhi kewajiban pajak

– Pajak dalam laporan keuangan  book tax difference;

earning management; pajak tangguhan.

– Tax management, tax avoidance, tax evasion

– Pajak internasional  transfer pricing, heaven countries, thin capitalization

• Kebijakan pajak menguji efektivitas kebijakan yang telah dilakukan

• Penelitian individu ketaatan/tax compliance

(34)

Referensi

• Rochmat Soemitro, Asas dan Dasar Perpajakan, PT Eresco 1990.

• Santoso Brotodihardjo, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, PT Eresco, 1989.

• Dwi Martani, Departemen Akuntansi FE-UI.

• www.pajak.go.id

• https://jdih.setneg.go.id/

Referensi

Dokumen terkait

Gerai Muamalat di Kantor Pos Kendal akan melayani transaksi pembukaan Tabungan Ummat ( ATM ) dan penyetoran rekening saja dengan menggunakan teknologi Web Teller secara On Line

Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari data per enam bulan untuk saham-saham yang masuk ke dalam LQ45, situs Yahoo! Finance

(shell) dan jarak maksimum penegar cincinnya (inner ring stiffener) , dengan pemodelan ''metode elemen hingga'' menggunakan MSC. Nastran for Windows Version 4.5. Dari

diperlukan maka dari itu komunikasi menjadi hal yang penting, semakin bagus dan erat interaksi kita dengan orang lain maka pola bubllllgan kita akan semakin.. erat

Keterampilan proses sains dapat meningkat melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan pembekalan pengetahuan awal karena model pembelajaran berbasis

yang telah dilakukannya. Feedback tersebut berkaitan dengan pemahaman.. siswa, dan skor yang telah didapatkan ketika siswa mengerjakan evaluasi. Skoring, pada tahap ini dilakukan

Salmonella Sp Pada Bakso Yang Dijual Di Jalan Mulyosari Surabaya ” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya D3 Analis Kesehatan di

Prosentase limbah batu gamping optimum sebagai campuran stabilisasi tanah lempung adalah 12 % dengan pemeraman 12 hari baik untuk menurunkan sifat plastisitas