• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN

DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

MATARAM, MEI 2012

(2)

DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGURUSAN TAHANAN PADA RUMAH TAHANAN

DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN 1. Umum

a. Tugas pokok Polri sesuai yang diamanatkan dalam Undang-undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban, sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum. Di dalam menjalankan tugas pokok Polri dituntut mampu menjalankan peran secara maksimal perlindungan dan pelayanan masyarakat sebagai wujud interpretasi dan tuntutan serta harapan masyarakat;

b. Dengan menyadari peran Polri sebagai pelindung dan pelayan atau to protec and to serve. Konsep pengurusan Tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB yang meliputi; Penerimaan Tahanan, Penjagaan Tahanan, Perawatan Tahanan, Pengeluaran Tahanan harus memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan hak asasi manusia;

c. Sering kali muncul kritik masyarakat yang sangat tajam tertuju kepada sistem pelayanan tahanan Polri, baik disampaikan secara langsung ataupun melalui media massa cetak dan elektronik, hal ini dapat mencuat apabila ada hal-hal yang tidak manusiawi terjadi pada pelayanan tahanan Polri yang menyangkut, antara lain:

1) Terjadinya kekerasan atau penganiayaan terhadap tahanan baik yang dilakukan oloeh penyidik/petugas jaga tahanan ataupun oleh sesama tahanan;

/2) Terjadinya...

(3)

2) Terjadinya perlakuan yang tidak manusiawi terhadap tahanan seperti:

a) Kapasitas ruang tahanan yang tidak sesuai dengan jumlah tahanan;

b) Fasilitas ruang tahanan yang tidak memadai;

c) Menu makan tahanan yang tidak layak;

d) Tidak adanya kesempatan untuk melakukan ibadah dan olahraga;

e) Pelayanan kesehatan yang belum memadai;

f) Sangat terbatasnya kesempatan untuk

berkonsultasi/berkomunikasi dengan keluarga dan penasehat hukum;

g) Tidak tersedianya ruangan untuk besuk tahanan;

h) Tidak tersedianya ruangan untuk melakukan olahraga;

i) Tidak tersedianya ruangan untuk melakukan pembinaan mental.

3) Birokrasi yang berbelit-belit dalam rangka besuk tahanan, sehingga menimbulkan kesan Polisi mempersulit.

d. Prosedur atau tata cara didalam melakukan pengurusan Tahanan di Rumah tahanan (Rutan) Polda NTB menjadikan komitmen bersama didalam setiap Satker. Agar prosedur atau tata cara tersebut dapat dipedomani maka disusun adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai parameter atau tolak ukur pelaksanaan tugas. Dengan adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), adanya interaksi antara petugas jaga tahanan dengan para tahanan, dan sebagai komitmen Polri dalam memberikan pelayanan prima;

e. Direktorat Tahanan Dan Barang Bukti Polda NTB dalam melakukan Pengurusan Tahanan di Rutan Polda NTB, selalu memperhatikan hak-hak yang dimiliki oleh setiap Tahanan seperti halnya; berhak mendapatkan pembinaan rohani dan jasmani, dukungan kesehatan, makanan, minuman, serta kunjungan.

2. Dasar

a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

b. Undang-undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2005 tanggal 15 Juli 2005 tentang pengurusan tahanan pada rutan Polri;

d. Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 tanggal 28 Sepetember 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Polda;

/e. Peraturan...

(4)

e. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Polres dan Polsek;

f. Surat Telegram Kabareskrim Polri Nomor : ST/1912/IX/2011,tanggal 29 September 2011 tentang ketentuan besuk tahanan.

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud

Pembuatan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk dapat digunakan sebagai pedoman tugas dalam rangka pengurusan tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polda NTB dan jajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar hak-hak asasi manusia.

b. Tujuan

Tujuan pembuatan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah menciptakan komitmen atau kesamaan pola pikir mengenai kegiatan yang dikerjakan oleh setiap Anggota Dit Tahti Polda NTB dan jajaran dalam melakukan tugas pengurusan dan perawatan tahanan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan dalam pelaksanaan tugas.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi proses penerimaan tahanan, penjagaan tahanan, perawatan tahanan, dan pengeluaran tahanan.

5. Tata Urut

I. PENDAHULUAN II. PELAKSANAAN SOP III. ADMINISTRASI SOP

IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN V. PENUTUP

/6. Pengertian...

(5)

6. Pengertian

a. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada satuan kerja;

b. Perawatan adalah upaya memberikan pelayanan kepada tahanan dalam bentuk standarisasi ruang tahanan, pelayanan makanan, dukungan kesehatan, pakaian, angkutan, kesempatan melaksanakan ibadah, serta hak-hak lainnya;

c. Pembinaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh pejabat Polri dalam bentuk pelayanan kepada tahanan yang mencakup di dalamnya suatu kegiatan bimbingan dan penyuluhan;

d. Tahanan adalah seorang/para tersangka yang ditempatkan pada tempat tertentu oleh penyidik karena diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang cukup;

e. Rumah Tahanan Polri (Rutan Polri) adalah suatu tempat khusus untuk menahan seseorang sesuai dengan tindak pidana yang dipersangkakan kepadanya dalam proses penyidikan;

f. Petugas jaga adalah anggota Polri yang bertugas untuk melaksanakan penjagaan tahanan pada Rutan Polri;

g. Petugas kawal adalah anggota Polri ayang diberi tugas untuk melaksanakan pengawalan tahanan Polri selama tahanan berada di luar Rutan Polri;

h. Pengeluaran tahanan adalah keluarnya tahanan dari rutan karena perubahan status atau pindah ketempat penahanan lain.

II. PELAKSANAAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Dalam melaksanakan tugas pengurusan tahanan yang dilakukan oleh Anggota Dit Tahti Polda NTB standar kerja sebagai pedoman di dalam melaksanakan tugas pokok. Standar kerja ini sekaligus dapat digunakan untuk menilai kinerja secara internal maupun eksternal. Standar internal yang bersifat prosedural ini yang diinterpretasikan sebagai Standar Operasional Prosedur (SOP). Pembuatan SOP menjadi relevan karena sebagai tolak ukur dalam menilai efektivitas dan efisiensi kinerja dalam melaksanakan program kerjanya. Secara konseptual prosedur diartikan sebagai langkah-langkah sejumlah intruksi logis untuk menuju pada suatu proses yang dikehendaki.

Secara umum, SOP merupakan gambaran langkah-langkah kerja (sistem dan mekanisme tata kerja internal) yang diperlukan dalam pelaksanaan suatu tugas untuk mencapai tujuan.

/1. Sop Penerimaan...

(6)

1. SOP PENERIMAAN TAHANAN

a. Meneliti Surat Perintah Penahanan;

b. Mencocokkan identitas tahanan;

c. Pemeriksaan badan;

d. Kondisi fisik dan kesehatan tahanan.

2. SOP PENJAGAAN TAHANAN

a. Mengecek jumlah tahanan secara berkala untuk mengantisipasi tahanan melarikan diri atau bunuh diri;

b. Mengecek kondisi ruang tahanan setiap 1 (satu) jam sekali;

c. Merazia barang-barang yang tidak boleh berada di dalam ruang tahanan;

d. Mencatat dalam mutasi setiap kegiatan yang berkaitan dengan tugas jaga tahanan.

3. SOP PERAWATAN TAHANAN

a. Mengecek kesehatan tahanan secara berkala;

b. Memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang hukum;

c. Memperhatikan makanan dan minuman tahanan;

d. Memberikan kesempatan bagi tahanan untuk bertemu keluarga sesuai dengan jam besuk tahanan.

4. SOP PENGELUARAN TAHANAN

a. Meneliti Surat Perintah Pengeluaran Tahanan;

b. Mencocokkan identitas tahanan yang akan dikeluarkan;

c. Mengecek kondisi kesehatan tahanan

d. Pengeluaran tahanan dilakukan pada jam kerja.

/A. Pengamanan...

(7)

A. PENGAMANAN TAHANAN 1. TINGKAT POLDA

1. Satuan kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugas pengamanan tahanan:

a. Dit Sabhara (klasifikasi pelaksanaan tugas BP/bawah perintah sesuai kebutuhan dan bersifat sementara):

1) Melakukan penjagaan tahanan di ruang tahanan;

2) Melakukan penjagaan tahanan di rumah sakit di bantu oleh penyidik apabila ada tahanan yang sakit;

3) Melakukan penjagaan tahanan di tempat lain dimana tahanan melakukan aktivitas;

4) Melakukan pengawalan terhadap tahanan dari ruang tahanan menuju ke tempat lain atau sebaliknya.

b. Bid Propam

Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polda NTB yang melakukan jaga tahanan.

c. Dit Reskrimum

1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4) Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan;

5) Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit.

d. Dit Reskrimsus

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan;

5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit.

/e. Dit Lantas....

(8)

e. Dit Lantas

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan;

5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit.

f. Dit Resnarkoba

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan;

5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit.

g. Dit Polair

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan;

5. Penyidik membantu Sabhara melakukian penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit.

2. TINGKAT POLRES/TA a. Sat Sabhara

1. Malakukan penjagaan tahanan di ruang tahanan;

2. Melakukan penjagaana tahanan di rumah sakit dibantu oleh penyidik apabila ada tahanan yang sakit;

3. Melakukan penjagaan tahanan di tempat lain dimana tahanan melakukan aktivitas;

/4. Melakukan...

(9)

4. Melakukan pengawalan terhadap tahanan dari ruang tahanan menuju ke tempat lain atau sebaliknya.

b. Si Propam

Melakukan pengamanan dan pengawasan anggota Polres yang melakukan jaga tahanan.

c. Sat Reskrim

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

d. Sat Lantas

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

e. Sat Resnarkoba

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

f. Sat Polair

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

/2. Memperpanjang....

(10)

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

3. TINGKAT POLSEK a. Unit Sabhara

1. Melakukan penjagaan tahanan di ruang tahanan;

2. Melakukan penjagaan tahanan di rumah sakit apabila ada tahanan yang sakit;

3. Melakukan penjagaan tahanan di tempat lain dimana tahanan melakukan aktivitas;

4. Melakukan pengawalan tahanan dari ruang tahanan menuju ke tempat lain atau sebaliknya.

b. Unit Provos

Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polsek yang melakukan jaga tahanan.

c. Unit Reskrim

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

d. Unit Lantas

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

/e. Unit polair...

(11)

e. Unit Polair

1. Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2. Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3. Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT);

4. Melakukan Bon Tahanan untuk kepentingan penyidikan.

B. PERAWATAN TAHANAN 1. TINGKAT POLDA

a. Satuan kerja terkait dalam rangka pelaksanaan tugas perawatan tahanan:

1) Dit Tahti (Subdit Harwattah)

Dalam rangka memberikan pelayanan material kepada tahanan dalam bentuk:

a) Standarisasi ruang tahanan termasuk kebersihannya;

b) Pelayanan makan tahanan sesuai dengan indek yang ada;

c) Menyediakan pakaian/seragam tahanan;

d) Menyediakan sarana angkutan/kendaraan tahanan;

e) Memberikan kesempatan melaksanakan ibadah;

f) Memberikan kesempatan berolahraga;

g) Memberikan kesempatan mendapatkan pembinaan mental.

2) Bid Dokkes

Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan berupa:

a) Memberikan pengobatan terhadapan tahanan yang sakit;

b) Melakukan perawatan terhadap tahanan apabila diperlukan;

c) Membuat rujukan untuk perawatan lanjutan.

3) Dit Reskrimum

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

/4). Dit Reskrimsus...

(12)

4) Dit Reskrimsus

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

5) Dit Lantas

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

6) Dit Resnarkoba

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

7) Dit Polair

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

8) Bid Propam

Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polda NTB yang melakukan penjagaan tahanan.

9) Biro SDM

Menyelenggarakan fungsi pembinaan rohani dan mental bagi para tahanan.

/2. Tingkat...

(13)

2. TINGKAT POLRES/TA a. Sat Tahti

Dalam rangka memberikan pelayanan meterial kepada tahanan dalam bentuk:

1) Standarisasi ruang tahanan termasuk kebersihannya;

2) Pelayanan makan tahanan sesuai dengan indek yang ada;

3) Menyediakan pakaian/seragam tahanan;

4) Menyediakan sarana angkutan/kendaraan tahanan;

5) Memberikan kesempatan melaksanakan ibadah;

6) Memberikan kesempatan berolahraga;

7) Memberikan kesempatan mendapatkan pembinaan mental.

b. Ur Dokkes

Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan berupa:

1) Memberikan pengobatan terhadapan tahanan yang sakit;

2) Melakukan perawatan terhadap tahanan apabila diperlukan;

3) Membuat rujukan untuk perawatan lanjutan.

c. Sat Reskrim

1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

d. Sat Lantas

1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

e. Sat Resnarkoba

1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

/2). Memperpanjang...

(14)

2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

f. Sat Polair

1) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

2) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

3) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

g. Si Propam

Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polres yang melakukan jaga tahanan.

h. Bag Sumda

1) Menyelenggarakan pembinaan rohani dan mental bagi para tahanan pada rutan Polres dan jajarannya;

2) Menyelenggarakan fungsi perbaikan dan perawatan ruang otahanan Polres dan Polsek.

3. TINGGKAT POLSEK

a. Si/Ur/Unit fungsi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas perawatan tahanan

1) Si Um/Ur Tahti/Ba Tahti

Dalam rangka memberikan pelayanan material kepada tahanan dalam bentuk:

a) Standarisasi ruang tahanan termasuk kebersihannya;

b) Pelayanan makan tahanan sesuai dengan indek yang ada;

c) Menyediakan pakaian/seragam tahanan;

d) Menyediakan sarana angkutan/kendaraan tahanan;

e) Memberikan kesempatan melaksanakan ibadah;

f) Memberikan kesempatan berolahraga;

g) Memberikan kesempatan mendapatkan pembinaan mental.

/2). Unit Reskrim...

(15)

2) Unit Reskrim

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

3) Unit Lantas

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

4) Unit Polair

a) Melakukan penahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Penahanan(SPP);

b) Memperpanjang masa penahanan dengan memintakan Surat Perpanjangan Penahanan dari Instansi terkait;

c) Mengeluarkan tahanan dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan (SPPT).

5) Unit Provos

Melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap anggota Polsek yang melakukan jaga tahanan.

C. KOORDINASI ANTAR FUNGSI

1. TINGKAT POLDA

a. Setelah melakukan penahanan oleh satker yang mempunyai kewenangan untuk itu (Dit Reskrimum, Dit Reskrimsus, Dit resnarkoba, Dit Lantas, Dit Polair, Bid Propam) dengan diterbitkannya Surat Penahanan segera memberitahukan Dit Tahti Polda NTB untuk disalurkan kebutuhan material tahanan berupa jatah makan tahanan dan perawatan dengan memberikan tembusan Surat Perintah Penahanan dan Surat Perpanjangan Penahanan;

/b. Pada...

(16)

b. Pada saat tahanan akan dimasukkan ke ruang tahanan wajib didampingi oleh penyidik yang menangani perkaranya dan melaporkan kepada aapetugas jaga tahanan untuk dilakukan pemeriksaan badan dan mengecek barang bawaan, dan apabila ada yang sakit segera dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pengobatan;

c. Setiap orang yang akan dimasukkan ke ruang tahanan harus dilengkapi dengan Surat Perintah Penahanan;

d. Petugas jaga tahanan setiap 1 jam wajib mengecek jumlah dan kondisi ruang tahanan/blok sel tahanan dan dalam keadaan terkunci;

e. Dalam keadaan mendesak petugas jaga tahanan bisa berkoordinasi dengan penyidi9k dan dokter untuk dilakukan pengecekan terhadap tahanan yang sakit;

f. Perawatan kesehatan tahanan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram atau Rumah Sakit lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Mataram;

g. Bon tahanan atau pengeluaran tahanan harus dilengkapi dengan surat formulir untuk mengecek tahanan keluar dan kembali.

h. Besuk tahanan dilakukan pada hari Selasa pukul 10.00 s.d 14.00 Wita, hari Jumat pukul 14.00 s.d 17.00 Wita, dan hari libur keagamaan pukul 10.00 s.d 14.00 wita, dan waktunya dibatasi 15 menit pada Ruang Besuk Tahanan yang sudah disediakan;

i. Konsultasi pengacara atau penasehat hukum dilakukan di ruangan penyidik dibawah pengawasan dan tanggung jawab penyidik;

j. Para tahanan juga dilakukan pengecekan kesehatan setiap hari Senin, hari Selasa dilakukan kegiatan olahraga, hari Rabu dilakukan kegiatan penyuluhan hukum, hari Kamis dilakukan pembinaan rohani dan mental, hari Jumat dilakukan penyuluhan mengenai narkoba, yang sudah dijadwalkan dalam rencana kegiatan bulanan tahanan.

k. Dalam hal pengeluaran tahanan wajib dilaporkan kepada penyidik atau penyidik pembantu untuk melapor kepada Kasubdit Harwatah untuk dilakukan penghentian jatah makanan dengan menembuskan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan;

l. Sebelum tahanan dikeluarkan terlebih dahulu petugas jaga tahanan agar mengembalikan barang titipan tahanan dan mencatan dalam buku mutasi.

/2. Tingkat Polres/Ta....

(17)

2. TINGKAT POLRES/TA

a. Setelah melakukan penahanan oleh satker yang mempunyai kewenangan untuk itu (Sat Reskrim, Res Narkoba, Sat Lantas, Sat polair, Si Propam) dengan diterbitkannya Surat Penahanan segera memberitahukan Sat Tahti untuk disalurkan kebutuhan material tahanan berupa jatah makan tahanan dan perawatan dengan memberikan tembusan Surat Perintah Penahanan dan Surat Perpanjangan Penahanan;

b. Pada saat tahanan akan dimasukkan ke ruang tahanan wajib didampingi oleh penyidik yang menangani perkaranya dan melaporkan kepada aapetugas jaga tahanan untuk dilakukan pemeriksaan badan dan mengecek barang bawaan, dan apabila ada yang sakit segera dibawa ke Poliklinik Polres/Ta untuk dilakukan pengobatan;

c. Setiap orang yang akan dimasukkan ke ruang tahanan harus dilengkapi dengan Surat Perintah Penahanan;

d. Petugas jaga tahanan setiap 1 jam wajib mengecek jumlah dan kondisi ruang tahanan/blok sel tahanan dan dalam keadaan terkunci;

e. Dalam keadaan mendesak petugas jaga tahanan bisa berkoordinasi dengan penyidi9k dan dokter untuk dilakukan pengecekan terhadap tahanan yang sakit;

f. Perawatan kesehatan tahanan dilakukan di Poliklinik polres/Ta atau Rumah Sakit Bhayangkara Mataram atau Rumah Sakit lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Mataram;

g. Bon tahanan atau pengeluaran tahanan harus dilengkapi dengan surat formulir untuk mengecek tahanan keluar dan kembali.

h. Besuk tahanan dilakukan pada hari Selasa pukul 10.00 s.d 14.00 Wita, hari Jumat pukul 14.00 s.d 17.00 Wita, dan hari libur keagamaan pukul 10.00 s.d 14.00 wita, dan waktunya dibatasi 15 menit pada Ruang Besuk Tahanan yang sudah disediakan;

i. Konsultasi pengacara atau penasehat hukum dilakukan di ruangan penyidik dibawah pengawasan dan tanggung jawab penyidik;

j. Para tahanan juga dilakukan pengecekan kesehatan, penyuluhan hukum, pembinaan rohani, dan olahraga, yang sudah dijadwalkan dalam rencana kegiatan bulanan tahanan.

k. Dalam hal pengeluaran tahanan wajib dilaporkan kepada penyidik atau penyidik pembantu untuk melapor kepada Kasat Tahti untuk dilakukan penghentian jatah makanan dengan menembuskan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan;

l. Sebelum tahanan dikeluarkan terlebih dahulu petugas jaga tahanan agar mengembalikan barang titipan tahanan dan mencatan dalam buku mutasi.

/3. Tingkat polsek...

(18)

3. TINGKAT POLSEK

a. Setelah melakukan penahanan oleh satker yang mempunyai kewenangan untuk itu (Unit Reskrim, Unit Lantas, Unit polair, Unit provos) dengan diterbitkannya Surat Penahanan segera memberitahukan Kasium melalui Ur Tahti/Baur Tahti untuk disalurkan kebutuhan material btahanan berfupa jatah makan tahanan dan perawatan dengan memberikan tembusan Surat Perintah Penahanan dan Surat Perpanjangan Penahanan;

b. Pada saat tahanan akan dimasukkan ke ruang tahanan wajib didampingi oleh penyidik yang menangani perkaranya dan melaporkan kepada petugas jaga tahanan untuk dilakukan pemeriksaan badan dan mengecek barang bawaan, dan apabila ada yang sakit segera dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pengobatan;

c. Setiap orang yang akan dimasukkan ke ruang tahanan harus dilengkapi dengan Surat Perintah Penahanan;

d. Petugas jaga tahanan setiap 1 jam wajib mengecek jumlah dan kondisi ruang tahanan/blok sel tahanan dan dalam keadaan terkunci;

e. Dalam keadaan mendesak petugas jaga tahanan bisa berkoordinasi dengan penyidi9k dan dokter untuk dilakukan pengecekan terhadap tahanan yang sakit;

f. Perawatan kesehatan tahanan dilakukan di Puskesmas atau RS.

Bhayangkara Mataram atau Rumah Sakit lain yang sudah mendapatkan rekomendasi dokter Rumah Sakit Bhayangkara Mataram;

g. Bon tahanan atau pengeluaran tahanan harus dilengkapi dengan surat formulir untuk mengecek tahanan keluar dan kembali.

h. Besuk tahanan dilakukan pada hari Selasa pukul 10.00 s.d 14.00 Wita, hari Jumat pukul 14.00 s.d 17.00 Wita, dan hari libur keagamaan pukul 10.00 s.d 14.00 wita, dan waktunya dibatasi 15 menit pada Ruang Besuk Tahanan yang sudah disediakan;

i. Konsultasi pengacara atau penasehat hukum dilakukan di ruangan penyidik dibawah pengawasan dan tanggung jawab penyidik;

j. Para tahanan dilakukan pengecekan tahanan dan pembinaan serta penyuluhan tentang hukum dann agama;

k. Dalam hal pengeluaran tahanan wajib dilaporkan kepada penyidik atau penyidik pembantu untuk melapor kepada Kasium melalui Ur Tahti/BaurTahti untuk dilakukan penghentian jatah makanan dengan menembuskan Surat Perintah Pengeluaran Tahanan;

l. Sebelum tahanan dikeluarkan terlebih dahulu petugas jaga tahanan agar mengembalikan barang titipan tahanan dan mencatan dalam buku mutasi.

/III. Adsministrasi...

(19)

III. ADMINISTRASI STANDAR OPERATING PROSEDUR (SOP)

1. Penyelenggaraan administrasi pengurusan tahanan di rumah tahanan (Rutan) berpedoman pada ketentuan yang berlaku antara lain:

a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;

b. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Peraturan Kapolri Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pengurusan Tahanan Pada Rumah Tahanan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

d. Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang susunan organisasi bdan tata kerja pada tingkat Polda;

e. Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada Tingkat Polres bdan Polsek;

f. Surat Telegram Kabareskrim Polri Momor : ST/1912/IX/2011, tanggal 29 September 2011 tentang ketentuan besuk tahanan.

2. Pada Jajaran Dit Tahti Polda NTB agar dapat mempedomani Standar Operating Prosedur (SOP) sebagai indikator keberhasilan kinerja kesatuan.

IV. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

1. Pengawasan dan Pengendalian dilakukan oleh Pimpinan atau Perwira yang ditunjuk di dalam pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP);

2. Sistem pelaporan secara berkala sebagai bukti dalam pelaksanaan tugas kepada Pimpinan.

V. FASILITAS RUTAN 1. Rutan Umum

Bangunan yang memiliki kapasitas 8 orang untuk setiap ruangan serta masing-masing ruangan dilengkapi dengan halaman depan, ruangan besuk tahanan dan kamar mandi.

/2. Rutan...

(20)

2. Rutan Provos

Bangunan yang dilengkapi dengan satu buah kamar mandi dan khusus dipergunakan untuk tahanan Anggota Polri.

3. Ruang Pembinaan Rohani Menggunakan fasilitas dinas.

VI. PENUTUP

Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagai pedoman Anggota Dit Tahti Polda NTB beserta jajaran, dalam rangka meningkatkan kinerja serta profesionalisme dalam pelaksanaan tugas.

Ditetapkan di : Mataram

Pada tanggal : 12 Mei 2012 DIR TAHTI POLDA NTB

I WAYAN RASNA, SH AKBP NRP 55040201

Referensi

Dokumen terkait