• Tidak ada hasil yang ditemukan

November 13 th,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "November 13 th,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Online 2 1 1. Analisis Laporan Keuangan

Pengertian :

Suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa kini dan masa lalu dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi kinerja perusahaan di masa yang akan datang.

Prosedur Analisi Laporan Keuangan :

Langkah yang harus dilakukan dalam menganalisis laporan keuangan adalah a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

b. Memahami kondisi apa saja yang berpengaruh pada oerusahaan c. Mempelajari dan me-review laporan keuangan

d. Menganalisis laporan keuangan Metode Analisis Laporan Keuangan :

Metode analisis diklasifikasikan menjadi 2, yaitu a. Metode Horizontal

Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan variabel yang sama dalam periode yang berbeda. Teknik yang termasuk dalam metode horizontal antara lain Teknik Analisis Perbandingan, Teknik Analisis Trend, Teknik Analisis Sumber Penggunaan Dana, dan Teknik Analisis Perubahan Laba Kotor.

b. Metode Vertikal

Merupakan metode analisis yang dilakukan dengan menganalisis laporan keuanan pada periode tertentu dan hanya membandingkan pos-pos yang sama dari periode-periode tersebut. Teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain Teknik Analisis Persentase Perkomponen (Common-Size), Analisis Ratio, dan Analisis Impas.

2. Aspek ekonomi dalam suatu proyek

Berdasarkan studi kelayakan bisnis, dalam suatu pembangunan proyek dapat terlaksana atau dijalankan dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek atau ruang lingkup yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan suatu proyek antara lain aspek hukum, aspek ekonomi, aspek sosial dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek menejemen, dan aspek keuangan.

Hal-hal yang perlu dianalisis mengenai aspek ekonomi dalam penyusunan suatu proyek

adalah hal yang berkaitan dengan proyek terhadap perekonomian nasional dan sosial serta

(2)

Tugas Online 2 2 masalah-masalah yang menghambat pembangunan ekonomi. Pembangunan suatu proyek harus memperhatikan manfaatnya bagi perekonomian seperti:

a. Apakah proyek tersebut dapat membuka lapangan kerja baru;

b. Apakah proyek mampu memberdayakan sumber daya nasional;

c. Apakah proyek dapat menghasilkan dan menghemat devisa;

d. Apakah proyek ternyata mampu mendorong pertumbuhan industri lain;

e. Apakah proyek dapat memenuhi kebutuhan masyarakat; dan

f. Apakah proyek menambah pendapatan nasional atau justru hanya merugikan negara.

Aspek ekonomi juga menganalisis tentang hambatan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan proyek seperti:

a. Iklim yang kurang mendukung;

b. Kualitas SDM dan SDA kurang menunjang sehingga mengakibatkan produktivitas rendah;

c. Kurangnya modal yang tersedia sehingga berdampak negatif terhadap penyelesaian dan kesinambungan operasional proyek;

d. Tidak stabilnya kurs mata uang;

e. Tingginya interest rate atau suku bunga bank; serta

f. Situasi kondisi sosial politik dan keamanan nasional yang kurang kondusif.

(3)

Tugas Online 2 3

Prosedur Analsis Laporan Keuangan

A. Analisis Horizontal 1. LRA dan Neraca

Uraian Persamaan

SiLPA di LRA harus sama dengan EDL-SiLPA di neraca.

SiLPA (LRA) = EDL – SiLPA (Neraca)

SiLPA di LRA harus sama dengan kas di kas daerah ditambah kas di bendahara pengeluaran ditambah setara kas kemudian dikurangi dengan utang PFK di neraca.

SiLPA (LRA) = Kas di Kas Daerah + Kas di Bendahara Pengeluaran + Setara Kas – Utang PFK (Neraca)

Pengeluaran Pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) harus termasuk dalam Nilai Penyertaan Modal Daerah (Neraca)

Pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah harus tercermin dalam CaLK

Penerimaan pembiayaan pinjaman jangka panjang harus sama dengan utang jangka panjang ditambah bagian lancar utang jangka panjang tahun berkenaan dikurangi utang jangka panjang tahun sebelumnya.

Penerimaan Pembiayaan Pinjaman Jangka Panjang (LRA) = Utang Jangka Panjang + Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Tahun berkenaan – Utang Jangka Panjang Tahun sebelumnya (Neraca)

SiLPA (LRA) tahun sebelumnya harus sama dengan penerimaan pembiayaan-penggunaan SiLPA(LRA) tahun berjalan dan sama dengan EDL-SiLPA di neraca tahun sebelumnya.

SiLPA Tahun sebelumnya (LRA) = Penerimaan Pembiayaan – Penggunaan SiLPA Tahun berjalan (LRA) =

EDL – SiLPA Tahun Sebelumnya (Neraca)

Selisih antara Realisasi Belanja Modal (LRA) – Perubahan Aset Tetap dalam Neraca (Aset Tetap Tahun Berkenaan – Aset Tetap Tahun lalu) harus dijelaskan dalam CaLK

Teliti apakah pengungkapan selisih dalam CaLK sudah cukup memadai.

2. LRA dan LAK

Uraian Persamaan

Arus kas masuk dari aktivitas operasi Arus Kas Masuk Dari Aktivitas

(4)

Tugas Online 2 4 (LAK) harus sama dengan total

pendapatan daerah (LRA) dikurangi pendapatan asli daerah lainnya yang berasal dari penjualan aset tetap dan aset lainnya.

Operasi (LAK) = Total Pendapatan Daerah (LRA) – Pendapatan Asli Daerah Lainnya yang Berasal dari Penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya (LRA)

Arus kas keluar dari aktivitas operasi harus sama dengan belanja operasi ditambah belanja tak terduga (di LRA).

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Operasi =

Belanja Operasi + Belanja Tak Terduga (di LRA)

Arus kas masuk dari aktivitas investasi (LAK) harus sama dengan pendapatan asli daerah yang berasal dari penjualan aset tetap dan aset lainnya (di LRA).

Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Investasi (LAK) = Pendapatan Asli Daerah Yang Berasal Dari Penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya (di LRA)

Arus kas keluar dari aktivitas investasi (LAK) harus sama dengan belanja modal (di LRA).

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Investasi (LAK) =

Belanja Modal (di LRA) Ars kas masuk dari aktivitas

pembiayaan (LAK) harus sama dengan penerimaan pembiayaan di LRA (selain penggunaan SiLPA).

Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Pembiayaan (LAK) =

Penerimaan Pembiayaan Di LRA (Selain Penggunaan SiLPA)

Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan (LAK) harus sama dengan pengeluaran pembiayaan di LRA.

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Pembiayaan (LAK) =

Pengeluaran Pembiayaan di LRA

3. Neraca dan LAK

Persamaan Keterangan

Saldo akhir kas tahun lalu (LAK) harus sama dengan saldo awal kas tahun berkenaan (LAK), saldo akhir kas di neraca tahun lalu, dan saldo awal kas di neraca tahun berjalan.

Saldo Akhir Kas Tahun Lalu (LAK) = Saldo awal Kas Tahun Berkenaan (LAK) = Saldo Akhir Kas Tahun lalu (Neraca) = Saldo Awal Kas Tahun Berjalan (Neraca)

Apabila terdapat selisih haru diungkapkan dalam CaLK

Saldo akhir kas di neraca tahun berjalan harus sama dengan saldo akhir kas di LAK tahun berjalan.

Saldo Akhir Kas Tahun Berjalan (Neraca) = Saldo Akhir Kas Tahun Berjalan (LAK)

Apabila terdapat selisih harus

(5)

Tugas Online 2 5 diungkapkan dalam CaLk

Utang PFK di neraca harus sama dengan utang PFK di BUD ditambah utang PFK di bendahara pengeluaran.

Utang PFK (Neraca) = Utang PFK di BUD + Utang PFK pada Bendahara Pengeluaran

Saldo utang PFK di neraca tahun berjalan harus sama dengan saldo utang PFK di neraca tahun sebelumnya ditambah penerimaan PFK tahun berjalan dikurangi pengeluaran PFK tahun berjalan di LAK.

Saldo Utang PFK tahun berjalan (neraca) = Saldo Utang PFK Tahun sebelumnya (Neraca) + Penerimaan PFK Tahun berjalan – Pengeluaran PFK Tahun Berjalan (LAK)

Apabila terdapat selisih maka selisih tersebut adalah utang PFK yang ada di bendahara pengeluaran

B. Analisis Vertikal 1. LRA

Uraian Persamaan

SiLPA tahun berjalan harus sama dengan total pendapatan dikurangi total belanja ditambah total penerimaan pembiayaan kemudian dikurangi dengan total pengeluaran pembiayaan.

SiLPA = Total Pendapatan – Total Belanja + Total Penerimaan Pembiayaan –

Total Pengeluaran Pembiayaan

2. Neraca

Uraian Persamaan

Aset harus sama dengan total kewajiban ditambah dengan total ekuitas.

Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana

SiLPA di neraca harus sama dengan kas di daerah ditambah kas di bendahara pengeluaran ditambah setara kas ditambah investasi jangka pendek kemudian dikurangi utang PFK.

SiLPA di Neraca = Kas di Kas Daerah + Kas di Bendahara Pengeluaran + Setara Kas +

Investasi Jangka Pendek – Utang PFK

Kas di bendahara pengeluaran harus sama dengan sisa Uang Persediaan yang belum disetor ditambah dengan utang PFK di bendahara pengeluaran.

Kas di Bendahara Pengeluaran = Sisa Uang Persediaan yang Belum Disetor +

Utang PFK di Bendahara Pengeluaran Pendapatan yang ditangguhkan harus

sama dengan kas di bendahara penerimaan ditambah dengan penerimaan di bendahara

Pendapatan Ditangguhkan = Kas di

Bendahara Penerimaan +

Penerimaan di Bendahara

Pengeluaran

(6)

Tugas Online 2 6 pengeluaran.

*) Penerimaan di Bendahara pengeluaran harus diungkapkan dalam CaLK

Piutang harus sama dengan EDL- cadangan piutang.

Piutang = EDL - Cadangan Piutang

Persediaan harus sama dengan EDL- cadangan persediaan

Persediaan = EDL – Cadangan Persediaan

Kewajiban jangka pendek, kecuali utang PFK, harus sama dengan EDL- dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

Kewajiban Jangka Pendek (kecuali Utang PFK) = EDL - Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Investasi jangka panjang harus sama dengan EDI - diinvestasikan dalam investasi jangka panjang.

Investasi Jangka Panjang = EDI – Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang

Aset tetap harus sama dengan EDI- diinvestasikan dalam aset tetap.

Aset Tetap = EDI – Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Aset lainnya harus sama dengan EDI- diinvestasikan dalam aset lainnya.

Aset Lainnya = EDI – Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

Dana cadangan harus sama dengan EDC-diinvestasikan dalam dana cadangan.

Dana Cadangan = EDC – Diinvestasikan dalam Dana Cadangan

Kewajiban jangka panjang harus sama dengan dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang.

Kewajiban Jangka Panjang =

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang

3. LAK

Uraian Persamaan

Arus kas bersih dari aktivitas operasi harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas operasi dikurangi arus keluar dari aktivitas operasi.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

= Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi -

Arus Keluar dari Aktivitas Operasi Arus kas bersih dari aktivitas

investasi aset nonkeuangan harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan dikurangi arus keluar dari aktivitas investasi aset nonkeuangan.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan - Arus Keluar dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan harus sama dengan arus

Arus Kas Bersih dari Aktivitas

Pembiayaan =

(7)

Tugas Online 2 7 masuk kas dari aktivitas pembiayaan

dikurangi arus keluar dari aktivitas pembiayaan.

Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan - Arus Keluar dari Aktivitas Pembiayaan

Arus kas bersih dari aktivitas nonanggaran harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran ditambah arus keluar masuk dari aktivitas nonanggara.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran + Arus Keluar Masuk dari Aktivitas Non Anggaran

Kenaikan/ penurunan kas harus sama dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi ditambah arus kas bersih dari aktivitas investasi aset nonkeuangan ditambah arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan ditambah arus kas bersih dari aktivitas dari aktivitas nonanggaran.

Kenaikan/Penurunan Kas = Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran

Saldo akhir kas di BUD harus sama dengan saldo awal kas di BUD ditambah kenaikan/ penurunan kas.

Saldo Akhir Kas di BUD = Saldo Awal Kas di BUD + Kenaikan/Penurunan Kas

Saldo akhir kas harus sama dengan saldo akhir di BUD ditambah saldo akhir kas di bendahara pengeluaran ditambah saldo akhir kas di bendahara penerimaan.

Saldo Akhir Kas = Saldo Akhir di BUD + Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran + SaldoAkhir Kas di Bendahara Penerimaan

C. Analisis Ratio dan Trend

Akun Data yang

digunakan Harapan Risiko salah saji

Realisasi Penerimaan

LRA, BKU dan

Rekening Kas Daerah

Realisasi Penerimaan = Total nilai kredit Rekening Kasda – pengembalian belanja pada tahun

berjalan

Kurang/lebih saji penerimaan

Realisasi Belanja

LRA, BKU Realisasi belanja = (Total SP2D) + (Total SP3) – SP2D UP – SP2D TUP –

(total pengembalian sisa belanja)

Kurang/lebih saji belanja

Kas di Bendahara Pengeluaran

Neraca, BKU Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran

= saldo UP + jumlah pinjaman yang belum di SP2D kan

Kurang/lebih saji Kas di Bendahara Pengeluaran Kas Lainnya

dan Setara Kas

Neraca, BKU Potongan pajak yang belum disetor + SP2D LS ke bendahara yang belum

diberikan kepada yang berhak +

Kurang saji kas

lainnya dan

setara kas

(8)

Tugas Online 2 8 Akun Data yang

digunakan Harapan Risiko salah saji

bunga jasa giro Kas di

Bendahara Penerimaan

Neraca, BKU Kas di Bendahara Penerimaan = Saldo kas di BKU

Kurang/lebih saji Kas di Bendahara Penerimaan Aset Tetap LRA, Neraca (Belanja Modal + penambahan dari

hasil inventarisasi) = (So Aset Tetap per 31 Des 200X) – (So Aset Tetap

per 31 Des 200X-1) +/- mutasi masuk/keluar

Hibah aset tetap yang tidak diungkapkan, penghapusan AT tidak

diungkapkan, salah pengelom- pokkan

anggaran, aset tetap kurang/

lebih saji Neraca,

Daftar Inventaris Barang Daerah

Total aset tetap menurut Daftar Inventaris Barang DAerah intrakomptabel = total aset tetap di

Neraca

Aset yang dilaporkan tidak ada, aset tetap diperoleh dari hibah belum dicatat di

neraca Kesalahan kompilasi

Utang Jangka Panjang dan Bagian Lancar Utang Jangka Panjang

LRA dan Neraca

Penambahan/penurunan Utang Jangka Panjang dan Bagian Lancar

Utang Jangka Panjang = Penambahan/penurunan

Pembiayaan

Lebih/kurang saji akun utang atau akun

pembiayaan, kekurangan pengungkapan atas selisih yang mungkin terjadi Utang PFK Neraca dan

LAK

Utang PFK = saldo utang PFK tahun sebelumnya + penerimaan non Anggaran PFK (diluar penerimaan

karena kesalahan rekening) – pengeluaran non anggaran PFK (diluar pengeluaran karena kesalahan

rekening)

Lebih/kurang saji

utang PFK, selisih

fisik dan catatan

SAL

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan mode Course Review Horay berbasis eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep energi panas dan bunyi pada siswa kelas

Namun demikian, ELA dapat membantu untuk mengidentifikasi daerah yang dimanipulasi jika gambar asli memiliki tingkat kualitas lain dengan daerah disalin, adapun

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan perumusan masalah: Apakah Sistem Pengendalian Intern terhadap persediaan

Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya (2014) dimana sanksi perpajakan memiliki pengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak

Pemeriksaan kesehatan meliputi kesehatan umum, kesehatan gigi, narkoba, HIV, dan untuk program studi dengan syarat bebas ketunaan (daftar terlampir) ditambah pemeriksaan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut: Tingkat kesegaran jasmani siswa SMP Negeri 1 Sungguminasa

Theoretically, experts agree with the importance of the use of authentic texts in the teaching and learning activity with the reason that authentic texts perform real

Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat, ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja