• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARBON EMISSION DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (Periode ) KERTAS KERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARBON EMISSION DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI (Periode ) KERTAS KERJA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARBON

EMISSION DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

(Periode 2011-2013)

Oleh: David Setiawan NIM : 232011121

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

HALAMAN MOTTO

I Can Do All This Through Him Who Gives Me Strength (Philippians 4 : 13)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Pemanasan global merupakan isu lingkungan yang selalu menjadi sorotan di beberapa dekade ini. Aktivitas ekonomi dan konsumsi manusia merupakan penyumbang utama penyebab adanya global warming. Pemanasan global (Global Warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari waktu ke waktu akibat terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas-gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrooksida (N2O) yang

menyebabkan energi matahari terperangkap dalam atmosfer. Berbagai langkah serius ditempuh oleh banyak negara terkait upaya penurunan tingkat emisi gas CO2. Kemunculan

kebijakan-kebijakan terkait pengurangan emisi gas rumah kaca pada akhimya berdampak terhadap akuntansi, yang kemudian memunculkan konsep akuntansi karbon (Carbon

Accounting). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang

mempengaruhi pengungkapan emisi karbon pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Salatiga, 2 November 2015

(8)

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur atas berkat Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikat berkat kepada diri penulis, sehingga akhirnya kertas kerja ini dapat selesai dengan baik. Penulis sadar akan keterbatasan yang dimiliki dalam proses penyusunan kertas kerja ini sehingga tanpa campur tangan Tuhan Yesus Kristus dan peran berbagai pihak semua ini tidak akan terjadi. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang selama ini turut serta memberikan bantuan, motivasi, dan memberikan dukungan hingga terselesainya skripsi ini :

1. Keluarga terkasih Papa (Alm), Mama, Ci Linna, Ko Agus terima kasih telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Sahabat-sahabat saya yaitu Ardy, Oselia, Roy, Yuri, Puput, Gilang, Jess, Joshua, Venny dan Vano. Terima kasih untuk motivasi, bantuan dan doa yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 3. Ibu Like Soegiono SE.,M.Si., selaku pembimbing utama, terima kasih atas segala

bimbingan, dukungan, saran, kesabaran dan waktu yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Ibu Yayuk Ariani S.Si, M.Sc selaku wali studi yang memberikan pengarahan dalam menjalani kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

5. Terima kasih untuk semua teman-teman basket saya yaitu Hendri, Andrew, Satya, Melisa, Santo, Felicia, Christ, Siska, Dimas, dll yang bersedia meluangkan waktunya untuk melakukan kegiatan ini bersama-sama.

6. Terima kasih untuk seluruh dosen FEB UKSW atas semuanya ilmu yang diberikan kepada penulis. Terutama untuk Ko Hans dan Mbak Git.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Pernyataan Tidak Plagiat ... ii

Persetujuan Akses ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Pernyataan Keaslian ... v

Halaman Persetujuan/Pengesahaan ... vi

Halaman Motto ... vii

Kata Pengantar ... viii

Ucapan Terima Kasih ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran ... xii

Pendahuluan ... 1 Kerangka Teoritis... 4 Teori Legitimasi ... 4 Carbon Accounting ... 6 Leverage ... 7 Ukuran Perusahaan ... 10 Profitabilitas ... 12

(10)

x

Metoda Penelitian ... 15

Populasi dan Sampel ... 15

Teknik Analisis ... 19

Analisis dan Pembahasan ... 20

Penutup ... 22 Keterbatasan ... 22 Simpulan ... 23 Saran ... 23 Daftar Pustaka ... 24 Lampiran-Lampiran

(11)
(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel ... 15

Tabel 2.Carbon Emission Disclosure Checklist ... 16

Tabel 3.Deskripsi Ruang Lingkup ... 18

Tabel 4.Tabel Pengukuran dan Deskripsi ... 18

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Daftar Nama Perusahaan ... 29

Lampiran 2. Hasil Perhitungan ... 31 Lampiran 3. Hasil Uji Regresi Binary Logit ... 37

(14)

1 PENDAHULUAN

Saat ini global warming sedang marak dibicarakan di seluruh dunia (Dwijayanti, 2011). Sekarang ini, aktivitas ekonomi dan konsumsi manusia telah menjadi faktor utama penyebab adanya global warming (Jafar dan Kartikasari, 2009). Pemanasan global terjadi sebagai akibat semakin banyaknya gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer bumi. Gas rumah kaca yang berpengaruh langsung adalah carbondioksida (CO2), Methane (CH4), Nitrous oxide (N20),

Perflourocarbons (PFCs), Sulphur Hexaflouride (SF6) dan Hydroflourocarbon

(HFCs). Dari semua jenis gas rumah kaca tersebut, gas CO2 menempati urutan

pertama penyebab global warming (Hariyani dan Martini, 2011).

Dengan terjadinya pemanasan global maka muncul istilah carbon

accounting yang dilatarbelakangi dengan adanya Protokol Kyoto oleh beberapa

negara di dunia, yang merupakan sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Carbon accounting, diharapkan dapat menjadi pengerak perlindungan lingkungan dan penyelamatan dunia dari persoalan peningkatan pemanasan global (Dwijayanti, 2011).

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena imbas pemanasan global. Sektor bisnis di Indonesia yang terus berkembang masih hanya memfokuskan tujuannya pada pencarian keuntungan semata. Perusahaan atau organisasi lainnya menganggap bahwa sumbangsih kepada masyarakat cukup diberikan melalui nilai dalam penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan dengan produknya dan pembayaran pajak kepada negara. Ketiga hal

(15)

2

tersebut tidaklah cukup apabila perusahaan ingin bertahan sampai lima tahun ke depan karena masyarakat tidak hanya menuntut perusahaan menyediakan barang dan jasa saja tetapi juga pertanggungjawaban secara sosial terhadap kehidupannya (Hariyani dan Martini, 2011).

Praktik pengungkapan sukarela berupa pengungkapan sosial dan lingkungan semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir (Deegan, 2002). Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line. Tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines yaitu juga memperhatikan masalah sosial dan lingkungan (Daniri, 2008). Triple bottom line reporting merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan dari sebuah entitas. Konsep tentang CSR muncul ketika kesadaran akan sustainability jangka panjang perusahaan lebih penting dibandingkan profitability.

Pelaporan akuntansi lingkungan terkait dengan penggunaan informasi lingkungan untuk mengungkapkan pengaruh aktivitas sebuah perusahaan terhadap lingkungan kepada para pemangku kepentingan, termasuk kepada para pemegang saham. Isu ini semakin berkembang seiring dengan semakin dibutuhkannya informasi akan aktivitas tanggung jawab sosial suatu entitas, terutama bagaimana organisasi menanggapi permasalahan atau isu lingkungan hidup. Beberapa isu lingkungan antara lain adalah standar emisi, pengelolaan limbah, polusi air dan udara, perubahan iklim, dan teknologi ramah lingkungan. Seiring dengan

(16)

3

globalisasi keuangan, adanya standar pelaporan keuangan dan standar audit atau pemeriksaan laporan keuangan yang berlaku internasional semakin dibutuhkan.

Dalam beberapa penelitian terdahulu, ada banyak faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam melaporkan carbon emission disclosure. Ghomi dan Philomena (2013), meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, jenis industri dan struktur kepemilikan institusional dengan hasil ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage dan struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap carbon emission disclosure sedangkan jenis industri tidak berpengaruh terhadap carbon emission disclosure. Penelitian Jannah dan Muid (2014) yang meneliti tentang pengaruh media exposure, tipe industri, profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage dan peringkat Proper, memiliki hasil

media exposure, tipe industri, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan leverage

berpengaruh terhadap carbon emission disclosure sedangkan peringkat Proper tidak berpengaruh terhadap carbon emission disclosure. Penelitian Suhardjanto dan Choiriyah (2010) yang meneliti pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas,

leverage, jenis perusahaan dan cakupan operasional perusahaan memiliki hasil leverage berpengaruh terhadap carbon emission disclosure, sedangkan ukuran

perusahaan, profitabilitas, jenis perusahaan dan cakupan operasional perusahaan tidak berpengaruh terhadap carbon emission disclosure.

Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan total assets turnover mempengaruhi carbon

(17)

4

Indonesia periode 2011-2013. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan total assets turnover yang mempengaruhi carbon emission disclosure.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Ghomi dan Philomena (2013) yang meneliti tentang carbon emission disclosure di 71 perusahaan di Australia. Namun terdapat perbedaan yaitu penelitian ini menambahkan variabel total assets turnover dengan periode penelitian dari tahun 2011-2013. Total assets turnover digunakan sebagai variabel bebas karena semakin besar nilai rasio total assets turnover perusahaan, maka semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam pengunaan aktivanya sehingga kemungkinan besar perusahaan akan melakukan carbon emission disclosure. Sedangkan perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI karena perusahaan yang masuk dalam kategori Industri yang intensif dalam menghasilkan emisi gas karbon (Wijaya, 2014).

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat memberikan kontribusi dalam menjelaskan secara empiris tentang carbon emission disclosure yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan dapat digunakan sebagai acuan perusahaan dalam menerapkan carbon emission

disclosure.

KERANGKA TEORITIS Teori Legitimasi

Teori legitimasi didasarkan pada pengertian kontrak sosial yang diimplikasikan antara institusi sosial dan masyarakat (Ahmad, 2009). Teori

(18)

5

legitimasi secara eksplisit mengakui bahwa bisnis dibatasi oleh kontrak sosial yang menyebutkan bahwa perusahaan sepakat untuk menunjukkan berbagai aktivitas sosial perusahaan yang pada akhirnya akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan (Reverte, 2008).

Perusahaan menggunakan laporan tahunan mereka untuk menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Hal tersebut dapat mendorong atau membantu investor dalam melakukan pengambilan keputusan investasi (Tamba dan Chariri, 2011).

Ghozali dan Chariri (2007) menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, karena teori legitimasi adalah hal yang paling penting bagi organisasi. Batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial serta reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan. Teori ini dilandasi oleh kontrak sosial yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat.

Sehingga teori legitimasi merupakan teori yang paling sering digunakan terutama ketika berkaitan dengan wilayah sosial dan akuntansi lingkungan. Meskipun masih terdapat pesimisme yang kuat yang dikemukakan oleh banyak

(19)

6

peneliti, teori ini telah dapat menawarkan sudut pandang yang nyata mengenai pengakuan sebuah perusahaan secara sukarela oleh masyarakat.

Carbon Accounting

Definisi yang sederhana untuk carbon accounting adalah suatu proses pengukuran, pencatatan dan pelaporan karbon yang dihasilkan oleh perusahaan. Warren (2008) mendefinisikan Carbon accounting sebagai proses pengukuran

carbon emission yang dihasilkan perusahaan dan penentuan target pengurangan

emisi.

Ada beberapa langkah pengimplementasian carbon accounting dalam perusahaan yang disampaikan oleh Warren (2008), yaitu: mengukur emisi carbon perusahaan saat ini, menentukan target pengurangan emisi, membangun sistem untuk memantau emisi yang dikeluarkan dan mengadakan audit emisi secara periodik, serta melaporkan baik internal maupun eksternal mengenai program pengurangan dan kemajuan dalam mencapai target. Tujuan utama penerapan

carbon accounting ini adalah untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan

oleh industri sebagai bagian dari kesepakatan dalam Protokol Kyoto. Melalui

carbon accounting, tiap industri dapat mengukur emisi karbon yang mereka

hasilkan, membuat strategi untuk menguranginya, mencatatnya serta melaporkannya pada stakeholder perusahaan.

Carbon accounting menurut Louis (2010) adalah proses perhitungan

banyaknya karbon yang dikeluarkan proses industri, penetapan target industri, pembentukan sistem dan program unruk mengurangi emisi karbon, dan pelaporan perkembangan program tersebut. Dengan adanya carbon accounting, perusahaan

(20)

7

dapat mengetahui tingkat emisi karbon yang dihasilkannya dari hasil pengukuran, kemudian manajemen perusahaan dapat menerapkan strategi-strategi untuk mengurangi emisi karbon tersebut dan melaporkannya kepada stakeholder perusahaan.

Louis (2010) mengatakan bahwa carbon footprint adalah ukuran secara keseluruhan dari emisi CO2 yang diakibatkan secara langsung maupun tidak

langsung dari aktivitas atau terakumulasi dalam siklus hidup produk.

Dua cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengurangi carbon

footprint (Grey dan Edens 2008) yaitu:

1. Mengurangi emisi karbon itu sendiri

Cara ini dilakukan dengan mengurangi kadar gas karbon yang dihasilkan dalam proses produksi perusahaan.

2. Membeli kredit karbon dari perusahaan lain (perdagangan karbon) Perusahaan juga dapat membeli kelebihan kredit karbon dari perusahaan lain sehingga dapat digunakan untuk mengurangi jumlah karbon yang dihasilkannya.

Kedua cara tersebut sama-sama mengeluarkan biaya, tetapi biaya tersebut bisa dilaporkan oleh perusahaan sebagai sebuah pernyataan bahwa perusahaan turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon.

Leverage

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan

tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Riyanto, 2008). Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat bergantung

(21)

8

pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat leverage lebih rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Tingkat leverage perusahaan, dengan demikian menggambarkan risiko keuangan perusahaan (Riyanto, 2008).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini sama dengan rasio sovabilitas. Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam pembayaran kewajibannya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Perusahaan yang tidak sovabel yaitu perusahaan yang total utangnya lebih besar dari total asetnya. Rasio ini juga menyangkut struktur keuangan perusahaan, struktur keuangan adalah bagaimana perusahaan mendanai aktivitasnya. Biasanya, aktivitas perusahaan didanai dengan hutang jangka pendek dan modal pemegang saham. Menurut Brigham dan Houston (2006) seberapa jauh perusahaan menggunakan utang (financial leverage) akan memiliki 3 (tiga) implikasi penting yaitu:

1. Dengan memperoleh dana melalui utang, para pemegang saham dapat mempertahankan kendali mereka atas perusahaan tersebut dengan sekaligus membatasi investasi yang mereka berikan.

2. Kreditor akan melihat pada ekuitas, atau dana yang diperoleh sendiri, sebagai suatu batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal yang diberikan pemegang saham, maka semakin kecil risiko yang dihadapi kreditor.

(22)

9

3. Jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka pengembalian dari modal pemilik akan diperbesar, atau diungkit.

Ada beberapa macam rasio leverage, antara lain debt ratio (debt to total asset),

debt to equity ratio, long term debt to equity, dan time interested earned. Leverage

atau solvabilitas merupakan istilah yang sering digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan di dalam memenuhi seluruh kewajiban finansialnya apabila perusahaan dilikuidasi, secara umum solvabilitas dapat dihitung dengan membagi total hutang dengan total aset.

Leverage menunjukan seberapa besar ekuitas yang tersedia untuk

memberikan jaminan terhadap hutang. Hutang disini meliputi hutang lancar dan hutang jangka panjang. Leverage sering juga disebut dengan solvabilitas. Untuk mengukur leverage dapat digunakan Debt To Equity Ratio. Dalam rangka mengukur risiko fokus perhatian kreditor jangka panjang terutama ditujukan pada prospek laba dan perkiraan arus kas (Riyanto, 2008). Keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan dapat diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER). DER juga dapat memberikan gambaran tentang struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu hutang (Brigham dan Houston, 2006). Kewajiban yang lebih tinggi dari hutang dan pembayaran kembali bunga akan membatasi kemampuan perusahaan dalam carbon emission disclosure.

H1 : leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure.

(23)

10 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan perbandingan dari besaran perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis (Riyanto, 2008). Ukuran perbandingan yang digunakan adalah total aset perusahaan (Riyanto, 2008). Menurut Sartono (2010), perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula. Menurut Fahmi (2011), semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin menyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut, yang otomatis tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan merasa puas dalam berbagai urusan dengan perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan perolehan laba bersih setelah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Dengan kata lain, laba bersih dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah biaya operasi. Agar diperoleh laba bersih yang sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka perencanaan dan pengendalian menjadi hal yang sangat penting dilakukan oleh pihak manajemen (Fahmi, 2011).

Perusahaan yang berada pada pertumbuhan penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan modal yang semakin besar, demikian juga sebaliknya, pada perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah kebutuhan terhadap modal juga semakin kecil. Tetapi, jika dana dari sumber intern sudah tidak mencukupi, maka tidak ada pilihan lain bagi perusahaan untuk menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan, baik utang maupun dengan

(24)

11

mengeluarkan saham baru. Perusahaan yang besar cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih banyak dan memiliki kemungkinan untuk bangkrut yang lebih kecil, sehingga lebih mampu untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Dengan kata lain, perusahaan besar cenderung memiliki utang atau menggunakan dana eksternal dalam jumlah yang lebih besar (Fahmi, 2011).

Menurut Riyanto (2008), suatu perusahaan yang besar yang sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya pengendalian dari pihak yang dominan terhadap perusahaan bersangkutan. Dengan demikian, maka perusahaan yang besar akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhan untuk membiayai pertumbuhan yang didasarkan pada penjualan, dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Brigham dan Houston (2006) mengemukakan bahwa ukuran perusahaan yaitu rata–rata total aset bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Sesuai dengan teori legitimasi yaitu semakin besar suatu perusahaan,maka semakin besar pula tanggung jawabnya terhadap lingkungan sekitar sehingga perusahaan dipandang mampu melakukan carbon emission disclosure.

H2 : ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure.

(25)

12 Profitabilitas

Menurut Kasmir (2008), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni menunjukkan tingkat efesiensi suatu perusahaan.

Profitability ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010). Rasio ini mengungkapkan kemampuan perusahaan dalam melakukan pengurangan emisi karbon. Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan yang terdaftar di BEI digunakan

Return On Equity (ROE), karena ROE mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan dalam bentuk penyertaan modal sendiri yang ditanamkan oleh pemegang saham.

Return On Equity sering juga dinamakan rentabilitas usaha adalah

perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba dilain pihak (Riyanto, 2008). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Sawir (2005) rentabilitas modal sendiri (ROE) adalah untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income. Menurut Tandelilin (2001) rasio ROE bisa dihitung dengan membagi laba bersih

(26)

13

dengan jumlah equitas perusahaan. Rasio yang dipergunakan oleh investor guna melihat tingkat pengembalian terhadap modal yang mereka tanamkan disebut juga dengan rentabilitas modal sendiri atau Return On Equity (ROE). Kesimpulan dari pengertian ROE adalah untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan oleh investor, yaitu dengan menggunakan rasio

return on equity (ROE). Perusahaan dengan kemampuan kinerja keuangan yang

baik, semakin besar memiliki kemampuan untuk mengurangi emisi dari aktivitas perusahaan mereka. Contohnya dengan penggantian mesin baru yang lebih ramah lingkungan dan melakukan aksi tanam pohon untuk mengurangi CO2.

H3 : Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure.

Total Assets Turnover

Menurut (Sawir 2005) mengemukakan bahwa rasio perputaran total aktiva (total assets turnover) menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih (Net Sales) yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Jika perputarannya lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. Menurut Djarwanto (2004: 203), rasio total assets

turnover bertujuan untuk mengukur pendayagunaan aktiva usaha (Operating Asset) yakni apakah misalnya terjadi kecederungan kelebihan investasi dalam

(27)

14

semakin tinggi perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut. Perputaran total Aktiva (total assets turnover) merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi efisien penggunaan assets maka semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul, 2007). Total assets turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan beroperasi pada volume yang memadai bagi kapsitas investasinya. Sedangkan menurut (Weston dan Brigham, 1995) total assets turnover merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan. Beberapa aktiva harus dijual, atau gabungan dari langkah-langkah tersebut harus segera dilakukan. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisien penggunaan aktiva sehingga meningkat (Sawir, 2005). Sedangkan Total Assets Turnover dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva, baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, Total Assets Turnover dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva (Leunupun, 2003). Total assets turnover yang

(28)

15

tinggi menandakan kemampuan perusahaan mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga cenderung mempunyai laba yang tinggi yang dapat digunakan untuk melakukan carbon emission disclosure.

H4 : Total assets turnover berpengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure.

METODA PENELITIAN

Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2011 hingga 2013. Pemilihan sampel dengan menggunakan metoda purposive judgement sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1

Kriteria Pengambilan Sampel

No. Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah

1. Jumlah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013

366

2. Laporan keuangan disajikan dalam USD (52)

3. Laporan keuangan tidak dapat diakses (30)

4. Perusahaan memiliki laba negatif (44)

5. Tidak melampirkan Carbon Emission (30)

Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 210

(29)

16 Jenis data dan Variabel Penelitian

Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Data yang digunakan merupakan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang berupa total kewajiban, total aset, laba setelah pajak, total ekuitas, total penjualan, dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.

Variabel terikat

Carbon Emission Disclosure dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan beberapa item yang diadopsi dari penelitian Jannah dan Muid (2014) berdasarkan penelitian Choi et al. (2013). Untuk mengukur sejauh mana pengungkapan karbon, Choi et al. mengembangkan checklist berdasarkan lembar permintaan informasi yang diberikan oleh Carbon Disclosure Project (CDP). CDP adalah sebuah organisasi non-profit independen yang memegang volume terbesar informasi perubahan iklim (Climate Change) di dunia, yaitu lebih dari 3.000 organisasi di 60 negara. Berikut checklist pengungkapan emisi karbon yang ditunjukkan pada Tabel 2:

Tabel 2

Carbon Emission Disclosure Checklist

Kategori Item

Perubahan Iklim: Risiko

dan Peluang

CC-1: Penilaian/deskripsi terhadap risiko (peraturan/regulasi baik khusus maupun umum) yang berkaitan dengan perubahan iklim dan tindakan yang diambil untuk mengelola risiko tersebut.

CC-2: Penilaian/deskripsi saat ini (dan masa depan) dari implikasi keuangan, bisnis dan peluang dari perubahan iklim.

Emisi Gas Rumah Kaca

(GHG/Greenhouse

Gas)

GHG-1: Deskripsi metodologi yang digunakan untuk menghitung emisi gas rumah kaca (misalnya protocol GRK atau ISO).

GHG-2: Keberadaan verifikasi eksternal kuantitas emisi GRK oleh siapa dan atas dasar apa.

GHG-3: Total emisi gas rumah kaca (metric ton CO2-e) yang dihasilkan. GHG-4: Pengungkapan lingkup 1 dan 2, atau 3 emisi GRK langsung.

(30)

17

GHG-5: Pengungkapan emisi GRK berdasarkan asal atau sumbernya (misalnya: batu bara, listrik, dll).

GHG-6: Pengungkapan emisi GRK erdasarkan fasilitas atau level segmen. GHG-7: Perbandingan emisi GRK dengan tahun-tahun sebelumnya. Konsumsi Energi

(EC/Energy

Consumption)

EC-1: Jumlah energi yang dikonsumsi (misalnya tera-joule atau PETA-joule). EC-2: Kuantifikasi energi yang digunakan dari sumber daya yang dapat diperbaharui.

EC-3: Pengungkapan menurut jenis, fasilitas atau segmen. Pengurangan Gas

Rumah Kaca dan Biaya

(RC/Reduction and

Cost)

RC-1: Detail/rincian dari rencana atau strategi untuk mengurangi emisi GRK. RC-2: Spesifikasi dari target tingkat/level dan tahun pengurangan emisi GRK. RC-3: Pengurangan emisi dan biaya atau tabungan (costs or savings) yang dicapai saat ini sebagai akibat dari rencana pengurangan emisi karbon.

RC-4: Biaya emisi masa depan yang diperhitungkan dalam perencanaan belanja modal (capital expenditure planning).

Akuntabilitas Emisi Karbon

(AEC/Accountability

of Emission Carbon)

AEC-1: Indikasi dimana dewan komite (atau badan eksekutif lainnya) memiliki tanggung jawab atas tindakan yang berkaitan dengan perubahan iklim.

AEC-2: Deskripsi mekanisme dimana dewan (atau badan eksekutif lainnya) meninjau kemajuan perusahaan mengenai perubahan iklim.

Sumber : Choi et al. 2013 dalam Jannah dan Muid 2014

Checklist dibuat untuk menentukan tingkat pengungkapan sukarela terkait

perubahan iklim dan emisi karbon yang tersedia dalam laporan. Choi et al. menentukan lima kategori besar yang relevan dengan perubahan iklim dan emisi karbon sebagai berikut: risiko dan peluang perubahan iklim (CC/Climate

Change), emisi gas rumah kaca (GHG/Greenhouse Gas), konsumsi energi

(EC/Energy Consumption), pengurangan gas rumah kaca dan biaya (RC/Reduction and Cost) serta akuntabilitas emisi karbon (AEC/Accountability of

Emission Carbon). Dalam lima kategori tersebut, 18 item yang diidentifikasi.

Perusahaan dikatakan melakukan carbon emission disclosure jika ada salah satu poin yang terdapat di checklist.

Perusahaan yang diklasifikasikan berdasarkan emisi perusahaan tersebut menjadi tiga kategori yaitu lingkup (scope) 1-3. Lingkup 1-2 yang dilaporkan, sedangkan lingkup 3 merupakan pilihan (Jannah dan Muid, 2014). Konsep “Ruang Lingkup/Scope” yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis sumber emisi karbon dan untuk membantu akuntansi dan pelaporan. Istilah

(31)

18

lingkup 1, lingkup 2 dan lingkup 3 telah diterima secara luas dan telah digunakan pada sejumlah program dan standar (The Institute of Chartered Accountants in

Australia, 2008). Tabel 3 berikut adalah deskripsi dari Lingkup (Scope) 1, 2, dan

3.

Tabel 3

Deskripsi Ruang Lingkup (Scope) 1,2, dan 3

Scope Arti Kriteria

1 Emisi GRK langsung

Emisi GRK terjadi dari sumber yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan, misalnya: emisi dari pembakaran boiler, tungku, kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan; emisi dari produksi kimia pada peralatan yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan.

Emisi CO2 langsung dari pembakaran biomassa tidak dimasukkan dalam lingkup 1 tetapi dilaporkan secara terpisah.

Emisi GRK yang tidak terdapat pada protocol Kyoto, misalnya CFC, NOX, dll sebaiknya tidak dimasukkan dalam lingkup 1 tetapi ilaporkan secara terpisah. 2 Emisi GRK secara tidak langsung yang berasal dari listrik

Mencakup emisi GRK dari pembangkit listrik yang dibeli atau dikonsumsi oleh perusahaan.

Lingkup 2 secara fisik terjadi pada fasilitas dimana listrik dihasilkan.

3 Emisi GRK tidak langsung lainnya

Lingkup 3 adalah kategori pelaporan opsional yang memungkinkan untuk perlakuan semua emisi tidak langsung lainnya.

Lingkup 3 adalah konsekuensi dari kegiatan perusahaan, tetapi terjadi dari sumber yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan.

Contoh lingkup 3 adalah kegiatan ekstraksi dan produksi bahan baku yang dibeli, transportasi dari bahan bakar yang dibeli, dan penggunaan produk dan jasa yang dijual.

Sumber : Choi et al. 2013 dalam Jannah dan Muid 2014

Berikut ini merupakan Tabel 4 yang berisi tentang cara pengukurannya beserta dengan definisi dari variabel:

Tabel 4

Tabel pengukuran dan definisi

Variabel Indikator Pengukuran Definisi

Carbon Emission Disclosure

Dummy varibel, bernilai 1 jika melampirkan,dan bernilai 0 jika sebaliknya

Kemampuan perusahaan untuk melakukan pengungkapkan emisi gas karbon.

Leverage Rasio Total Kewajiban= Kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban

(32)

19

maupun jangka panjang jika suatu perusahaan dilikuidasi (Krisnata dan Supramono 2012).

Ukuran Perusahaan Ukuran Perusahaan= Ln[Total aset]

Rata-rata asset bersih untuk tahun berjalan sampai beberapa tahun (Brigham dan Houston 2001). Profitabilitas Return on Equity= Kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan dengan modal yang dimilikinya yang terefleksi dalam harga saham (Kasmir 2009).

Total Assets Turnover Perputaran aktiva= Rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam

menghasilkan volume penjualan tertentu (Syamsuddin 2009). Sumber : data diolah (2015)

TEKNIK ANALISIS

Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi binary logit dengan menggunakan software Eviews 7.

Adapun model yang akan diestimasi adalah sebagai berikut: Log (P / 1 – p) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Keterangan:

P : Probability perusahaan yang melaporkan carbon emission disclosure. X1 : Variabel independen yaitu leverage.

X2 : Variabel independen yaitu ukuran perusahaan .

X3 : Variabel independen yaitu profitabilitas.

X4 : Variabel independen yaitu total assets turnover.

(33)

20 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis

Hasil olahan regresi binary logit menunjukkan bahwa variabel leverage, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan total assets turnover jika diuji secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap carbon emission disclosure. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probability (F-statistic) yang kurang dari 0,05.

Tabel 5

Hasil Regresi Binary Logit CED Coefficient Probability LEV -0.825052 0.0221 SIZ 0.597957 0.0000 ROE 1.736881 0.0737 TAT -0.688457 0.1281 Adjusted R-squared 0.219885 Prob (F-statistic) 0.000000 Sumber: Data diolah (2015)

Dari hasil olahan tabel diatas leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan. Untuk profitabilitas dan total assets turnover tidak berpengaruh secara signifikan.

Pembahasan

Pada hasil uji statistik di atas menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap carbon emission disclosure. Hal ini mendukung teori stakeholder bahwa pada dasarnya stakeholder dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Ketika stakeholder mengendalikan sumber ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder. Terkait dengan pengungkapan emisi karbon, perusahaan

(34)

21

Hal ini menunjukkan bahwa Leverage dapat berimplikasi pada keuangan suatu perusahaan. Perusahaan yang high-leverage akan lebih berhati-hati dalam mengambil tindakan yang menyangkut pengeluaran-pengeluaran termasuk tindakan pencegahan dan pengurangan karbon.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap carbon emission disclosure. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Freedman dan Jaggi (2005) dan Lorenzo et al. (2009) yang menyatakan bahwa, perusahaan besar memiliki tekanan yang lebih besar dari masalah lingkungan sehingga mereka cenderung untuk meningkatkan respon terhadap lingkungan. Perusahaan besar lebih didorong untuk memberikan pengungkapan sukarela yang berkualitas untuk mendapatkan legitimasi. Perusahaan yang besar diharapkan dapat memberikan lebih banyak tentang

carbon emission disclosure secara sukarela. Hasil ini sejalan dengan penelitian

Jannah dan Muid (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Carbon Emission Disclosure.

Profitabilitas menunjukan hasilnya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Choi et al. (2013) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan kondisi keuangan yang baik mampu membayar sumber daya tambahan manusia atau keuangan yang dibutuhkan untuk pelaporan sukarela dan pengungkapan emisi karbon yang lebih baik untuk menahan tekanan eksternal. Dugaannya adalah karena perusahaan manufaktur belum memiliki kewajiban untuk melakukan

(35)

22

carbon emission disclosure karena yang memiliki kewajiban untuk melaporkan carbon emission disclosure

adalah perusahaan pertambangan dan perhutanan.

Sedangkan total assets turnover juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penungkapan emisi karbon. Semakin besar nilai rasio total assets

turnover perusahaan, maka semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam

pengunaan aktivanya. Dugaannya semakin tinggi efisiensi menunjukan perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya terkait aset sehingga Carbon

Emission Disclosure dirasa tidak diperlukan untuk diungkapkan.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian diatas maka simpulan yang dapat disimpulkan yaitu leverage dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure. Untuk profitabilitas dan total perputaran aset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap carbon emission disclosure.

Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti menganggap perusahaan telah melakukan carbon emission apabila terdapat salah satu point yang terdapat di checklist sehingga perlu dilihat secara lebih luas lagi mana perusahaan yang

(36)

23

hanya melakukan salah satu point dan mana yang melakukannya lebih dari satu

point. Saran

Atas dasar simpulan yang telah dikemukakan di atas, dapat diberikan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna dalam penelitian yang akan datang yaitu variabel yang signifikan dan dapat digunakan sebagai dasar dalam carbon

emission disclosure adalah variabel leverage dan ukuran perusahaan dan dalam

melakukan carbon emission disclosure, perusahaan perlu memperhatikan variabel

leverage dan ukuran perusahaan. Sampel peneliti dapat mengambil sector lain

(37)

24

DAFTAR PUTAKA

Abdul H. 2007. “Manajemen Keuangan Bisnis”. Ghalia Indonesia. Bogor

Ahmad. 2009. “Corporate governance dan profitabilitas; pengaruhnya terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Busa Efek Indonesia)”. Jurnal Magister Akuntansi. Universitas Diponegoro.

Brigham, E. F. dan Houston. 2001. “Manajemen Keuangan”. Edisi Kedelapan. Buku II. Jakarta : Erlangga.

---. 2006. “Dasar – dasar Manajemen Keuangan”, Buku 1, Edisi Kesepuluh. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Choi, Bo Bae, Doowon Lee dan Jim Psaros. 2013. “An analysis of Australian

Company Carbon Emission Disclosures”. Pacific Accounting Review Vol. 25 No. 1, 2013 pp. 58-79.

Daniri, M.A. 2008a. “Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan” (Bag I). http://www.madani-ri.com /2008/01/17/standarisasi-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-bag-i/

---. 2008b. “Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan” (Bag II). http://www.madani-ri. com/2008/02/11/standarisasi-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-bag-ii/

---. 2008c. “Standarisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan” (Bag III - Finish). http://www.madani-ri.com/2008/02/11/standarisasi-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-bag-iii-finish/

Deegan, C. 2002. “The Legitimizing Effect Of Social And Environmental

Disclosures: A Theoretical Foundation. Accounting, Auditing and

Accountability Journal”, Vol. 15, Page 282-311.

Djarwanto, 2004. “Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan”, edisi kedua, Gadjah Mada, BPFE, Yogyakarta.

Dwijayanti, P. F. (2011).” Manfaat Penerapan Carbon Accounting Di Indonesia” . Jurnal Akuntansi Kontemporer, Vol. 3 No. I, Januari 2011 , 79-92.

(38)

25

Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan: Panduan bagi Akademisi, Manajer,

dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan”. Alfabeta. Bandung.

Freedman, M dan Jaggi. 2005. “Global Warming, Commitment To The Kyoto

Protocol, And Accounting Disclosures By The Largest Global Public Firms From Polluting Industries”, The International Journal of Accounting, Vol. 40 No. 3, pp. 215-232.

Ghomi, Z.B. dan Philomena L. 2013. “An Empirical Analysis of the Determinants

of Greenhouse Gas Voluntary Disclosure in Australia. Sciedu Press Vol 2, No 1.”

Ghozali, I. dan Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Grey, P. L. dan Edens. 2008. "Carbon Accounting: A Practical Guide for

Lawyers". Natural Resources and Environment. Volume 22. Number 3.

Winter 2008. pp. 41-49.

Hariyani, R., & Martini. (2011). “Implementasi Carbon Accounting di Indonesia dan Kendala/permasalahan/solusi”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas

Budi Luhur jakarta

Jafar, M. dan L. Kartikasari. 2009. "Need Assesments: Standar Akuntansi Carbon dan Praktik Carbon Accounting", Makalah disampaikan pada The 3rd

National Conference Faculty of Economics, Unika Widya Mandala

Surabaya.

Jannah R. dan Muid. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Carbon Emission Disclosure Pada Perusahaan Di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012)”.

http://ejournal s1.undip.ac.id/index.php/accounting. Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 1

Kasmir. 2008. “Analisis Laporan Keuangan”, Jakarta:Rajawali Pers.

(39)

26

Krisnata D. S dan Supramono. 2012. “Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen Dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak”. Jurnal

Keuangan dan Perbankan. 16(2): 167–177.

Leunupun, P. 2003. “Profitabilitas ekuitas dan Beberapa Faktor yang

Mempengaruhinya (Studi Pada Beberapa KUD di Kota ambon)”. Jurnal

Akuntansi & Keuangan, Vol. 5, No. 2, November 2003: 133 – 149.

Lorenzo, Jose-Manel Prado, Luiz Rodriguez-Dominguez, Isabel Gallego-Alvarez dan Isabel-Maria Garcia-Sanchez. 2009. ‘Factors Influencing the

Disclosure of Greenhouse Gas Emissions in Companies World-Wide’. Journal of Management Decisions, Vol.47, pp.1133-1157.

Louis, S. 2010. "Peran Carbon Accounting dalam Implementasi Corporate Social

Responsibility untuk Mengurangi Polusi Industri", Makalah disampaikan

pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke- XXIII, Bali. Reverte, C. 2008. “Determinants of Corporate Social Responsibility Disclosure

Ratings by Spanish Listed Firms”. Journal of Business Ethics.

http://www.springer.com

Riyanto, Bambang. 2008. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Negara”. Yogyakarta: BPFE.

Santoso, 2010. “Analysis of The Effect of NPM, ROA, Company Size, Financial

Leverage and DER Income Smoothing to Practice on Property and Real Estate Companies Listed in Indonesia Stock Exchange”, Universitas

Gunadarma, Jakarta, Skripsi.

Sartono, Agus.2010. “Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi” edisi keempat. Yogyakarta : BPFE

Sawir. 2005. “Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan”. Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Suhardjanto, D. & Choiriyah, U. 2010. “ Information Gap: Demand Supply

Environmental Disclosure di Indonesia”. Jurnal Keuangan dan Perbankan

(40)

27

Syamsuddin, Lukman. 2009. “Manajemen Keuangan Perusahaan Konsep

Aplikasi Dalam :Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Tamba, E. G., & Chariri, A. (2011). “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”.

Tandelilin, E. 2001. “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Warren, J. 2008. Carbon Accounting. (Online).

(http://www.scotlink.org/files/putlicationl . .ILINKGuidetoCarbonAccoun

t08.pdf, diunduh 17 Januari 2011).

Weston, J. F. dan Brigham. 1995. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Erlangga. Wijaya S, 2014. “Kondisi Perubahan Iklim Global dan Indonesia: Upaya dan

(41)

28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : David Setiawan

Tempat, Tanggal Lahir : Semarang, 23 April 1993

Nim : 232011121

Alamat Asal : Kalinyamat 75 Salatiga

Judul Skripsi :Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Carbon Emission

Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di BEI (Periode 2011-2013) Riwayat Pendidikan:

SD kelas 1-3 Petrus Donders School, Spanyol

SD kelas 4 Marsudirini 78 Salatiga, Lulus Tahun 2005 SMP Kristen 2 Salatiga, Lulus Tahun 2008

SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, Lulus Tahun 2011

Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Lulus Tahun 2015

Pengalaman Kepanitiaan:

Sie acara Pekan Olah Raga Mahasiswa 2012 UKSW

Sie perlengkapan Seminar Nasional Kelompok Studi Manajemen 2013 FEB UKSW

Sie perlengkapan Kambing Cup 2014 FEB UKSW

Sie perlengkapan Studi Banding Lembaga Kemahasiswaan 2014 FEB UKSW

Sie pertandingan Economic’s Sport Competition (ESCO) 2014 FEB UKSW

Pengalaman Bekerja :

(42)

29 Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan 1 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

2 SMCB Holcim Indonesia Tbk

3 SMGR Semen Gresik Tbk

4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk

5 ARNA Arwana Citramulia Tbk

6 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

7 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk 8 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk

9 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 10 INAI Indal Aluminium Industry Tbk 11 JPRS Jaya Pari Steel Tbk

12 LION Lion Metal Works Tbk

13 LMSH Lionmesh Prima Tbk

14 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk

15 BUDI Budi Acid Jaya Tbk

16 EKAD Ekadharma International Tbk 17 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk

18 SRSN Indo Acidatama Tbk

19 AKPI Argha Karya Prima Tbk 20 APLI Asiaplast Industries Tbk

21 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk 22 TRST Trias Sentosa Tbk

23 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk 24 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk

25 MAIN Malindo Feedmill Tbk

26 SIPD Sierad Produce Tbk

27 ALDO Alkindo Naratama Tbk

28 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk

29 SPMA SuparmaTbk

30 ASII Astra International Tbk 31 AUTO Astra Otoparts Tbk

32 IMAS Indomobil Sukses International Tbk

33 INDS Indospring Tbk

34 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk

(43)

30 Lanjutan lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan

No Kode

Perusahaan

Nama Perusahaan 36 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk

37 SMSM Selamat Sempurna Tbk

38 HDTX Panasia Indo Resources Tbk

39 PBRX Pan Brothers Tbk

40 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk

41 JECC Jembo Cable Company Tbk

42 KBLI KMI Wire and Cable Tbk

43 KBLM Kabelindo Murni Tbk

44 SCCO Supreme Cable Manufacturing and Commerce Tbk 45 VOKS Voksel Electric Tbk

46 ADES Akasha Wira International Tbk 47 AISA Tiga Pilar Sejahtera Tbk

48 CEKA Cahaya Kalbar Tbk

49 DLTA Delta Djakarta Tbk

50 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 51 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 52 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk

53 MYOR Mayora Indah Tbk

54 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk 55 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk

56 SKLT Sekar Laut Tbk

57 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk

58 GGRM Gudang Garam Tbk

59 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 60 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk

61 KAEF Kimia Farma Tbk

62 KLBF Kalbe Farma Tbk

63 MERK Mercy Tbk

64 PYFA Pyridam Farma Tbk

65 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk

66 MBTO Martina Berto Tbk

67 TCID Mandom Indonesia Tbk

68 UNVR Unilever Indonesia Tbk

69 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk 70 KICI Kedaung Indah Can Tbk

(44)

31 Lampiran 2

Hasil Perhitungan

2011

KODE LEV SIZ ROE TAT CED

INTP 0,153641002 30,529765 0,228900929 0,765117004 1 SMCB 0,454779163 30,024406 0,141294442 0,687088563 0 SMGR 0,345294034 30,609689 0,270629235 0,833034517 1 AMFG 0,254239698 28,620783 0,157092579 0,96494307 1 ARNA 0,720930397 27,446506 0,198581768 1,10965292 0 TOTO 0,761337754 27,92337 0,28680103 1,001759315 0 ALMI 2,167992102 28,214087 0,093159886 2,014971092 0 BTON 0,288636435 25,499996 0,207834011 1,294237589 0 GDST 0,311374448 27,608226 0,133724985 2,141815546 1 INAI 4,131701007 27,022734 0,248502738 1,021320336 0 JPRS 0,296103525 26,805139 0,111557404 1,464832649 0 LION 0,211067953 26,625396 0,173922621 0,733741742 0 LMSH 0,54232634 25,308429 0,19050404 2,117164025 0 PICO 1,989875483 27,054484 0,067212539 1,105711925 0 BUDI 1,618007203 25,872489 0,07763575 1,179297174 0 EKAD 0,609207615 27,154129 0,177105804 1,382451184 0 ETWA 0,651018495 25,553056 0,194068311 1,456778369 0 SRSN 0,431897623 26,612648 0,095099089 1,072462154 0 AKPI 1,035952634 28,073526 0,074270992 0,967209726 0 APLI 0,505776021 26,536508 0,074018307 0,92151697 0 IGAR 0,223663766 26,597016 0,190381154 1,442078245 0 TRST 0,607672359 28,388293 0,108563648 0,950018629 0 YPAS 0,509004362 26,132719 0,112216307 1,669047202 0 CPIN 0,42955762 29,811236 0,381696171 2,029561253 0 MAIN 2,147757278 27,914545 0,485904238 1,984077582 0 SIPD 1,078247414 28,602407 0,018450772 1,5252599 0 ALDO 1,011697394 25,826314 0,113013658 1,487957866 0 KBRI 0,103194331 27,336088 0,028772435 0,034033345 0 SPMA 1,065012294 28,070422 0,044015544 0,766545456 0 ASII 1,024328173 32,664858 0,277921359 1,058903994 1 AUTO 0,474567712 29,571808 0,233243219 1,057354822 1 IMAS 1,54002374 30,189329 0,190963154 1,230639312 0 INDS 1,607673063 27,7618 0,190455201 1,083591962 0 LPIN 0,330772048 25,781875 0,095719679 0,400060378 0 NIPS 1,690931237 33,732883 0,107417416 1,296707866 0 PRAS 2,447224326 26,901027 0,009684476 0,685699616 0

(45)

32 Lanjutan lampiran 2

Hasil Perhitungan

2011

KODE LEV SIZ ROE TAT CED

SMSM 0,645543087 27,759289 0,249642897 1,590252144 0 HDTX 0,793192803 27,644505 0,030580297 1,003262077 0 PBRX 1,213879536 28,046462 0,105387505 1,43277331 0 UNIT 0,269627933 26,442931 0,00146925 0,338665679 0 JECC 3,91805942 27,164273 0,232933329 2,021278368 0 KBLI 0,505047117 27,711239 0,08848623 1,699953038 0 KBLM 1,631133971 27,18934 0,077764942 1,344966462 0 SCCO 1,803301698 28,006453 0,21150894 2,31085508 0 VOKS 2,167327912 28,084031 0,222736393 1,280710764 0 ADES 1,513384124 26,47916 0,205716285 0,947352934 0 AISA 0,958902062 28,909259 0,081814496 0,488203662 0 CEKA 1,032695061 27,43666 0,237757965 1,503798631 0 DLTA 0,215087501 27,268855 0,264803039 2,002613722 0 ICBP 0,434931261 30,362454 0,19310422 1,261303086 0 INDF 0,69980578 31,614731 0,154793763 0,852040111 0 MLBI 1,302256595 27,830538 0,956840692 1,522550956 0 MYOR 1,721956992 29,518067 0,199402926 1,432437463 0 PSDN 1,042601335 26,766769 0,115655601 2,957736412 0 ROTI 0,389238115 27,355448 0,212159216 1,071403668 0 SKLT 0,743183665 26,090353 0,048631196 1,607725631 0 ULTJ 0,612843027 28,409971 0,072247504 0,964758226 0 GGRM 0,592147759 31,296855 0,201951714 1,071520584 0 HMSP 0,899308347 30,595074 0,790491354 2,727899067 0 DVLA 0,267925908 27,556611 0,16611135 1,047405872 0 KAEF 0,43252238 28,215604 0,137135646 1,940187344 0 KLBF 0,269895117 29,744206 0,233728054 1,318724851 0 MERK 0,182537852 27,093832 0,467760426 1,571783735 0 PYFA 0,432494418 25,494235 0,062769638 1,280097001 0 TSPC 0,395424838 29,078028 0,192506473 1,360036453 0 MBTO 0,352351089 27,01793 0,106504118 1,196984572 0 TCID 0,108242725 27,754004 0,13723742 1,463190573 1 UNVR 1,84772926 29,98071 1,131316293 2,238935265 1 KDSI 1,104699557 27,099256 0,084639512 2,009143055 0 KICI 0,359601466 25,19398 0,000598673 1,001124103 0

(46)

33 Lanjutan lampiran 2

Hasil perhitungan

2012

KODE LEV SIZ ROE TAT CED

INTP 0,171814564 30,75581305 0,245298536 0,759842471 1 SMCB 0,445525784 30,12987316 0,160463532 0,740523763 1 SMGR 0,463214779 30,9111457 0,271116481 0,737356037 1 AMFG 0,267931687 28,76738541 0,141064894 0,917150523 1 ARNA 0,549846385 27,56633301 0,262371368 1,188085555 1 TOTO 0,695305521 28,05148249 0,262697466 1,03552924 0 ALMI 2,200583189 28,26312686 0,02372775 1,712207133 1 BTON 0,282045116 25,70069264 0,218782961 1,068264091 0 GDST 0,467946963 27,7828586 0,058758488 1,415780912 1 INAI 3,737907851 27,14036442 0,179196718 0,951700933 0 JPRS 0,147039411 26,71124061 0,027654406 1,156843293 0 LION 0,165849331 26,79515081 0,229604557 0,770298105 0 LMSH 0,318097494 25,579566 0,423301024 1,735379443 0 PICO 1,986324767 27,11118182 0,055935933 0,997730907 0 BUDI 1,692398743 25,94109482 0,005952221 0,998128864 0 EKAD 0,426693385 27,5911953 0,188551729 1,405791288 0 ETWA 1,195222137 25,60817795 0,088177867 1,042952075 0 SRSN 0,493695288 26,71998893 0,062985806 0,955326606 1 AKPI 1,033561147 28,17033765 0,036899067 0,880076389 0 APLI 0,527047769 26,53400945 0,019226956 1,029384297 0 IGAR 0,290518702 26,46736701 0,183894197 1,781523146 0 TRST 0,617251467 28,41406797 0,045420104 0,890785309 0 YPAS 1,123087246 26,57959268 0,100082427 1,18424895 0 CPIN 0,510264951 30,144566 0,327876696 1,725772833 0 MAIN 1,639623593 28,21874199 0,443516783 1,860992848 0 SIPD 1,583232629 28,82437481 0,011796796 1,320287012 0 ALDO 0,960609353 25,94306336 0,108648222 1,142206986 0 KBRI 0,041177573 27,3309333 0,051362325 0,060263236 1 SPMA 1,135175296 28,14045773 0,051178232 0,765939018 0 ASII 1,029460886 32,83653217 0,253212194 1,031705016 1 AUTO 0,619230938 29,81500757 0,207090884 0,93197688 1 IMAS 2,079238532 30,49765012 0,15750189 1,12533941 0 INDS 1,349195128 28,14071371 0,117958371 0,88719727 0 LPIN 0,277431644 25,87232205 0,123093494 0,399008094 0 NIPS 1,44578009 26,98608083 0,000100553 1,339293805 0 PRAS 1,059803073 27,08171431 0,055532412 0,537324119 0

(47)

34 Lanjutan lampiran 2

Hasil perhitungan

2012

KODE LEV SIZ ROE TAT CED

SMSM 0,709901937 28,07327728 0,279782519 1,458211582 0 HDTX 1,143744329 27,94037653 0,004880568 0,632025534 0 PBRX 1,429468825 19,15449698 0,078987658 1,375957248 0 UNIT 0,580118956 26,66317585 0,001467094 0,232866046 0 JECC 3,962038503 27,28705815 0,22236636 1,741757274 0 KBLI 0,374561388 27,78090403 0,148119228 1,956788093 0 KBLM 1,730697209 27,30659392 0,090022409 1,411175461 0 SCCO 1,273424816 28,0277289 0,259526081 2,382698287 0 VOKS 1,815741904 28,16051835 0,24378851 1,462931615 0 ADES 0,860607684 26,6870868 0,398695498 1,224994474 0 AISA 0,901974621 28,98364907 0,124745445 0,710425083 0 CEKA 1,21770845 27,65833733 0,125903888 1,093244739 0 DLTA 0,245891827 27,33706183 0,356765245 2,307525528 0 ICBP 0,486928172 30,51133603 0,190445782 1,21868992 1 INDF 0,739572136 31,71513696 0,139994517 0,845294678 1 MLBI 2,492610345 27,77256234 1,374566853 1,360172493 0 MYOR 1,706294426 29,74757854 0,242654734 1,265958177 0 PSDN 6,60042E-11 27,24919117 0,062560608 1,911947664 0 ROTI 0,80757718 27,81745477 0,223744147 0,988282626 0 SKLT 0,928803894 26,24371211 0,061496264 1,608528117 0 ULTJ 0,443940689 28,51511645 0,210812759 1,160715048 0 GGRM 0,560165856 31,35693922 0,152926216 1,181148959 0 HMSP 0,972249674 30,89859289 0,747293518 2,538377158 1 DVLA 0,277043518 27,70305474 0,176946957 1,011806545 0 KAEF 0,440373954 28,3616315 0,142739638 1,798466276 0 KLBF 0,277592579 29,87363932 0,240800958 1,447915394 1 MERK 0,366387682 27,06790337 0,258692884 1,632993118 0 PYFA 0,492746576 25,63481357 0,054328803 1,300932036 0 TSPC 0,38167889 29,16422248 0,189426343 1,431217583 0 MBTO 0,402544937 27,13589496 0,104756014 1,177679161 0 TCID 0,150208001 27,86338043 0,137099648 1,467337122 1 UNVR 2,020130205 30,11467523 1,21943042 2,278122306 1 KDSI 0,8055475 27,06989127 0,116570721 2,280782715 1 KICI 0,426684782 25,27667915 0,033947937 0,998223222 0

(48)

35 Lanjutan lampiran 2

Hasil Perhitungan

2013

KODE LEV SIZ ROE TAT CED

INTP 0,157959937 30,91220451 0,218137448 0,702488695 1 SMCB 0,697831983 30,33204603 0,108550183 0,650303357 1 SMGR 0,412260051 31,05830474 0,268392457 0,795678661 1 AMFG 0,282051068 28,89497636 0,122561195 0,908765995 1 ARNA 0,477241049 27,75786943 0,309305196 1,248752892 1 TOTO 0,686068638 28,18845033 0,228414444 0,980030154 0 ALMI 3,186679212 28,64337746 0,039733883 1,043325519 1 BTON 0,268834303 25,89452394 0,186452998 0,644659123 0 GDST 0,347218174 27,8062313 0,103894603 1,183484175 1 INAI 5,063131169 27,36429318 0,039737397 0,836555979 0 JPRS 0,038671379 26,65429209 0,041502342 0,518528752 0 LION 0,199102159 26,93500562 0,155757071 0,669265614 0 LMSH 0,282701576 25,67696104 0,130199577 1,808151748 0 PICO 1,889764142 27,15524121 0,071799369 1,101462142 1 BUDI 1,692146046 26,26989796 0,048452133 1,086483345 1 EKAD 0,445479909 27,88698902 0,16596297 1,218471843 1 ETWA 1,898420343 25,63696476 0,017751634 0,933696278 0 SRSN 0,338470614 26,76538202 0,050876382 0,932347427 0 AKPI 1,025156733 28,36558237 0,033633652 0,797952303 0 APLI 0,39440586 26,43895874 0,008642103 0,927392939 0 IGAR 0,394271178 26,47503385 0,15517846 2,044194397 0 TRST 0,907330588 28,81303033 0,019281741 0,623489591 0 YPAS 2,593898509 27,14306335 0,036424461 0,716233548 0 CPIN 0,579977389 30,38609465 0,254116713 1,632277728 0 MAIN 1,567468816 28,42600201 0,280159252 1,893553532 0 SIPD 1,455552569 28,78022524 0,006518852 1,221375826 0 ALDO 1,009085624 26,14460711 0,132628078 1,137964948 0 KBRI 0,137778369 27,39371422 0,026283845 0,015047604 1 SPMA 1,338881487 28,20036419 0,031575673 0,789900759 0 ASII 1,015237127 32,99696909 0,209976645 0,90600671 1 AUTO 0,320012838 30,16611996 0,110685451 0,848174125 1 IMAS 2,350669328 30,73628122 0,093266047 0,900502627 0 INDS 1,681662158 28,41789466 0,084209792 0,77506618 0 LPIN 0,369430173 26,00337247 0,059653859 0,393252235 0 NIPS 2,383860699 27,40588511 0,143558885 1,141101413 0 PRAS 0,957519861 27,40240041 0,032468448 0,3973889 0

(49)

36 Lanjutan lampiran 2

Hasil Perhitungan

2013

KODE LEV SIZ ROE TAT CED

SMSM 0,689615532 28,16229812 0,335938741 1,394966903 0 HDTX 2,303243559 28,49758712 0,303636649 0,44449928 0 PBRX 1,360678992 19,2701584 0,105488512 1,452789067 0 UNIT 0,903026384 26,85257513 0,003448003 0,221916821 0 JECC 7,396443367 27,84598871 0,152739391 1,201844651 0 KBLI 0,507948732 27,92146609 0,082930475 1,923939557 0 KBLM 1,426337476 27,20682608 0,028472806 1,578470651 0 SCCO 1,490113888 28,19748897 0,148333329 2,128815862 0 VOKS 2,252945551 28,30183594 0,065019238 1,283760564 0 ADES 0,665787943 26,81245583 0,210198733 1,139344857 0 AISA 1,130380822 29,24461518 0,147119812 0,807981917 0 CEKA 1,024754973 27,69833139 0,123172527 2,367068588 0 DLTA 0,281546905 27,48835187 0,399815041 2,308263384 0 ICBP 0,603188697 30,68819979 0,168482234 1,179956102 1 INDF 1,035090467 31,98891884 0,089037175 0,739274378 1 MLBI 0,804646528 28,20884049 1,18601505 1,998705495 0 MYOR 1,493701214 29,90420041 0,260293846 1,237647845 0 PSDN 0,632741305 27,24804962 0,051059058 1,876638888 0 ROTI 1,315003033 28,23133403 0,200695688 0,82598836 0 SKLT 1,162468485 26,43365805 0,081918978 1,877709552 0 ULTJ 0,395245007 28,66478229 0,161341826 1,230689083 0 GGRM 0,725924098 31,55833169 0,149030854 1,09191806 0 HMSP 0,936031525 30,94173178 0,764285359 2,737687229 0 DVLA 0,301028148 27,80502004 0,137527131 0,925742784 0 KAEF 0,521797897 28,5360242 0,132755692 1,758972621 0 KLBF 0,331190262 30,05715581 0,231819082 1,414232824 1 MERK 0,360642288 27,26997423 0,342519287 1,713119463 0 PYFA 0,864925953 25,88873113 0,06598207 1,099571249 0 TSPC 0,399954781 29,31889267 0,165297196 1,26755595 0 MBTO 0,355516765 27,13962182 0,035812534 1,048245016 0 TCID 0,239191883 28,01352629 0,135375931 1,383332309 1 UNVR 2,137302776 30,22240176 1,258058792 2,304240471 1 KDSI 1,415376066 27,46877726 0,10227802 1,630509768 0 KICI 0,328741123 25,31124634 0,100295267 1,007467005 0

(50)

37 Lampiran 3

Hasil Uji regresi Binary Logit Dependent Variable: CED

Method: ML - Binary Logit (Quadratic hill climbing) Date: 04/14/15 Time: 12:43

Sample: 1 210

Included observations: 210

Convergence achieved after 5 iterations

Covariance matrix computed using second derivatives

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob. C -17.16609 3.380879 -5.077406 0.0000 LEV -0.825052 0.360585 -2.288095 0.0221 SIZ 0.597957 0.117603 5.084522 0.0000 ROE 1.736881 0.971019 1.788721 0.0737 TAT -0.688457 0.452452 -1.521614 0.1281 McFadden

R-squared 0.219885 Mean dependent var 0.209524 S.D. dependent var 0.407941 S.E. of regression 0.352209 Akaike info criterion 0.848525 Sum squared resid 25.43051 Schwarz criterion 0.928218 Log likelihood -84.09509 Hannan-Quinn

criter. 0.880742 Deviance 168.1902

Restr. deviance 215.5965 Restr. log likelihood -107.7983 LR statistic 47.40636 Avg. log likelihood -0.400453 Prob(LR statistic) 0.000000

Obs with Dep=0 166 Total obs 210

Referensi

Dokumen terkait

Semua mahasiswa punya Nomor induk mahasiswa, dan karena Andi adalah seorang mahasiswa, maka andi pasti punya nomor induk mahasiswa (C).. Karena hanya sebagian perajin tempe

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dengan memberikan soal-soal tes

Adapun tinjauan Undang-Undang Ketenagakerjaan dan ekonomi Islam terhadap sistem pembayaran upah pekerja diketahui bahwa pihak perusahaan tidak ada melakukan perjanjian kerja

"Pengaruh Konflik Peran Ganda terhadap Kinerja Wanita Karir dengan stress kerja sebagai Variabel

Madura(22/06) Tim SIDI Week 2014 telah melakukan kegiatan site visit menuju dua pulau adopsi yang telah direncanakan yaitu pulau Poteran di Madura dan Pulau Maratua.. Tim SIDI untuk

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul berjudul “Efek Pemberian Ekstrak

Asuhan Kefarmasian berupa pelayanan informasi obat dan konseling pada kelompok intervensi baik pada kelompok Prolanis maupun non-Prolanis memberikan pengaruh yang

Sebagai salah satu bentuk pertunjukan bagurau saluang dendang di Minangkabau secara umum irama dendang yang dibawakan oleh tukang dendang kebanyakan dimulai dan