• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA MAGANG

3.1 Kedudukan dan Koordinasi

Selama penulis melakukan praktik kerja magang 60 hari di koran The Jakarta Post, penulis menjalankan tugas sebagai researcher dalam divisi Research and Information Center (RIC). Penulis memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mencari, mengumpulkan dan menyusun data yang berkaitan dengan isu yang sedang terjadi pada hari itu.

Struktur koordinasi di koran The Jakarta Post terbilang cukup sederhana namun melewati beberapa proses yang ketat. Pada tahap awal penulis menjalankan praktik kerja magang di The Jakarta Post, penulis langsung berkomunikasi dengan pihak dari tim RIC, seperti Frans Surdiasis selaku ketua RIC dan Adnuri Mohamidi selaku wakil. Oleh karena itu, penulis langsung dapat berkoordinasi mengenai gaya penulisan dan Teknik melakukan riset data oleh kedua orang tersebut.

Pada praktik kerja magang ini, penulis memiliki tanggung jawab dalam mendukung berita di koran The Jakarta Post dengan data yang kredibel. Untuk rubrik yang biasa penulis dapat selama penugasan adalah politik dan semakin ke belakang penulis juga memegang isu kesehatan seperti melakukan riset jumlah kasus COVID-19. Pada awal menjadi peserta magang, penulis dilatih untuk memiliki pengetahuan luas terkait isu- isu yang sedang terjadi. Sehingga penulis di tiap paginya sembari menunggu budget dikirimkan dari tim redaksi, penulis melakukan monitoring media.

Untuk rincian kegiatan tersebut, penulis ditugaskan untuk membaca 5 media berbeda dan membaca salah satu berita penting yang diliput pada media tersebut. Setelah itu, penulis langsung melaporkan di dalam group chat hasil temuan atau apa yang sudah penulis baca.

(2)

Tak lama setelah itu, budget dikirimkan ke grup chat yang berisikan peserta magang, ketua, wakil, dan anggota RIC. Koordinasi penugasan berupa daftar headline yang berpotensi pada hari itu akan disampaikan oleh tim redaksi. Lalu, ketua RIC atau deputy RIC akan mengirimkannya ke dalam group chat tim RIC dan akan melakukan diskusi terkait pemilihan headline, angle, dan data yang menarik, serta menentukan pembagian tugas tersebut. Pelaksanaan pengerjaan selama masa pandemi COVID-19 tentu berbeda dengan sebelumnya, dimana penulis dan tim hanya dapat mengandalkan komunikasi via WhatsApp. Ketua akan memandu jalannya diskusi pada tiap harinya, namun bila sedang berhalangan maka deputy akan langsung mengambil alih sementara untuk menggantikan posisi ketua.

Setelah proses pembagian tugas dilakukan, penulis akan langsung mengerjakan tugas dengan memahami isu yang ingin disampaikan dari headline yang telah ditentukan, mencari informasi dan data terkait dapat berupa angka-angka, biografi tokoh, dan point timeline suatu peristiwa atau kebijakan. Selama proses pencarian data, penulis diharuskan untuk mencari data dari sumber-sumber terpercaya seperti website resmi lembaga pemerintah. Dari data tersebut, akan penulis olah dalam dua kemungkinan yaitu narasi atau tabel.

Jika penulis sudah berhasil mengerjakan tugas sesuai dengan kebutuhan headline, maka penulis dapat langsung mengirimkannya ke dalam group chat WhatsApp dan menunggu keputusan akan hasil penilaian data tersebut. Ketua RIC akan memberikan keputusan apakah data tersebut mampu untuk langsung diteruskan atau dikirimkan kembali ke tim redaksi atau perlu dilakukan beberapa pembetulan agar data dapat sesuai kredibilitas yang diinginkan.

(3)

Budgeting Rapat Redaksi

Update Budget

Bagan 3.1 Alur Kerja Produksi Berita

Sumber: Diolah Penulis

Sesuai dengan gambar alur kerja produksi berita koran The Jakarta Post di atas, dapat dilihat tahapan kerja secara lebih luas yang dilalui tim mulai dari yang paling awal akan dilakukan adalah budgeting. Pada tahap ini, para reporter, editor, dan researcher akan melakukan diskusi dan mengolah headline berita pada hari itu setiap pagi (biasanya jam 10 pagi).

Daftar headline yang berpotensi untuk dijadikan sebagai berita akan dimasukan ke dalam jaringan website bernama Trello. Pihak dan desk yang bersangkutan dalam penggarapan berita akan diberikan akses untuk ikut menginput dan meng-update informasi sesuai dengan isu tertentu.

Produksi

Cetak

(4)

Gambar 3.1 Tampilan Trello

Sumber: Tangkapan Layar Pribadi

Setelah melalui proses budgeting yang dilakukan melalui Trello, maka akan langsung berpindah ke tahapan selanjutnya yaitu rapat redaksi.

Pada tahapan ini, managing editors akan memimpin jalannya rapat untuk menentukan elemen-elemen dasar yang pasti ditampilkan pada surat kabar The Jakarta Post, seperti jumlah foto, grafik, dan iklan. Disaat rapat ini dilakukan, reporter akan langsung turun ke lapangan untuk mencari informasi terkait isu yang ditentukan di headline pada budgeting.

Selanjutnya, melalui rapat redaksi yang telah dilakukan, dimungkinkan akan terjadinya perubahan budgeting yang dikarenakan perolehan informasi yang mungkin lebih menarik dari angle yang ditemukan reporter setelah ke lapangan. Oleh karena itu, tahap selanjutnya

(5)

diberi nama Update Budget yang biasa terjadi sekitar pukul 16.00 – 17.00 WIB.

Sebelum budget tersebut akan dibawa ke produksi, maka akan melalui tahap Check Desk yang dimana akan melakukan pengecekan terlebih dahulu dari segi penulisan, ejaan, penyusunan kalimat sesuai kaidah jurnalistik yang telah diterapkan koran The Jakarta Post. Jika sudah dianggap layak, maka akan langsung dibawa ke tahap produksi.

Pada tahap produksi, layouter ikut mengambil andil untuk menyusun peleatakan baris, tulisan, dan gambar sesuai kolom koran yang terssedia. Dengan menentukan ukuran foto, artikel, dan gambar yang dibuat serta jumlah iklan yang akan dimasukkan. Setelah itu, sampailah ke tahap akhir, yaitu cetak sekitar jam 11 malam. Pencetakan koran yang sudah melalui proses yang cukup panjang dan tentunya ketat untuk menghasilkan surat kabar yang berkualitas akan dipublikasikan baik secara cetak maupun e-paper.

3.2 Tugas Yang Dilakukan

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, dalam praktik kerja magang penulis memiliki tugas dan bertanggung jawab untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah sebuah data sesuai dengan ide berita yang diberikan dari tim redaksi. Oleh karena itu, penulis menggunakan waktu untuk memperluas wawasan akan berita terkini untuk memudahkan dalam mengerjakan tugas dengan isu apapun.

Dalam pembuatan berita yang akan diangkat setiap harinya, tim redaksi cetak akan mengirimkan daftar headline kepada tim RIC yang dilakukan pada pk 10.00 WIB. Namun pada beberapa kesempatan, daftar headline baru dikirimkan pada siang hari. Pengiriman headline akan berpengaruh pada proses pengerjaan. Dikarenakan proses pengerjaan riset ini memiliki tenggat waktu hingga sekitar pk 14.00 WIB, maka jam pengiriminan headline oleh tim redaksi mempengaruhi rangkaian pengerjaan yang penulis lakukan. Ketua Tim, Fransiskus atau Adnuri selaku

(6)

wakil dan pembimbing lapangan penulis akan memimpin tim untuk mulai mendiskusikan headline mana dan angle apa yang akan disupport. Headline yang akan dipilih oleh tim RIC merupakan headline yang dapat dilengkapi oleh data berupa angka. Diskusi tersebut biasa dilakukan melalui Grup Whatsapp. Namun terkadang, sudah ada beberapa headline dan angle yang sudah di request dan ditentukan sebelumnya, sehingga penulis tidak perlu melakukan diskusi lebih lanjut.

Adapun penugasaan lain yang memang diberikan untuk menambah pengetahuan penulis dengan melakukan riset dari tulisan-tulisan hasil The Jakarta Post sebelumnya dengan istilah yang biasa disebut untuk mengetahui dan belajar mengikuti penulisan yang ada berdasarkan The Jakarta Post Style. Tentunya di tiap media akan memiliki ciri khas dari penulisannya. Begitu juga dengan koran The Jakarta Post yang menggunakan bahasa inggris. Ada beberapa lembaga pemerintah yang memiliki kepanjangan atau istilah berbeda dalam penyebutannya. Seperti contoh, penulisan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), biasa disebut People's Representative Council. Tapi lain halnya dengan penulisan di Jakarta Post yang menjadi House of Representatives.

Pada saat penulis mengerjakan penugasan mencari data, maka hal pertama yang akan penulis lakukan adalah mencari tahu informasi dasar akan isu tersebut agar setidaknya tidak sampai sama sekali tidak memahami isu yang akan diangkat. Umumnya, durasi yang dibutuhkan penulis untuk proses riset adalah 1-2 jam. Setelah itu, penulis akan mencari data-data yang dibutuhkan melalui sumber kredibel dan terpercaya. Sejak awal, Penulis tidak diperbolehkan untuk mengambil data olahan atau sudah berasal dari berita media lain, melainkan data mentah seperti dari situs pemerintah, buku tahunan pemerintah, dan hasil wawancara narasumber terpercaya yang dapat diakses dari tayangan ulang pertemuan resmi.

Hasil data yang sudah penulis olah nantinya akan ditinjau dan disunting kembali agar memenuhi standar riset data The Jakarta Post dan layak untuk dikirimkan serta diterima oleh tim redaksi. Selama pengerjaan,

(7)

ada kalanya penulis juga diminta oleh reporter langsung melalui salah satu anggota tim RIC untuk mencari data tentang kasus pembelaan HAM di Papua yang serupa dengan kasus Veronica Koman.

Dua software microsoft yang menjadi sarana penulis untuk menulis data-data tersebut adalah microsoft word (untuk mengumpulkan data berupa narasi seperti biografi tokoh) dan excel (untuk mengumpulkan data berupa angka).

Untuk merangkum serangkaian kegiatan penulis dari hari pertama hingga akhir periode magang, berikut rincian tugas yang dilakukan penulis per pekan.

Tabel 3.1 Rincian Tugas yang Dilakukan Per Pekan

Pekan Tugas yang dilakukan

Pekan 1

(14 Agustus – 21 Agustus)

- Health Protocols to Prevent Covid-19 in the Palace

- Millenial Politics - Deklarasi KAMI - Deklarasi KITA

- Timeline kemerdekaan Indonesia Pekan 2

(24 Agustus – 28 Agustus)

- Blasphemy Practices and Laws in ASEAN

- Odd-even plat licence policy in PSBB transition

- Hospitalizations of COVID-19 patients in Jakarta

- Biography of Yohanes Bayu Samodro

Pekan 3

(31 Agustus – 4 September)

- Technology used in several regions for handling covid-19 in Indonesia - 10 Provinces with the Most Dengue

Fever Cases from January - June 2020

- The Development of Potential Vaccines in Indonesia

- Independent Candidates in the 2015- 2020 Simultaneous Regional

Elections

(8)

Pekan 4

(7 September – 11 September)

- Number of Fallen Medical Workers Against COVID-19

- Data COVID-19 di Asia Tenggara - PSBB Violations & Sanctions - Oil Reserves in Indonesia Pekan 5

(14 September – 18 September)

- GDP Growth by Sector In 2020 - Rohingya Refugees

- Isolation Room capacity COVID-19 in Jakarta

- PSBB Violations & Sanctions in Jakarta

- Number of Deaths and Deployment of Medical Workers

Pekan 6

(21 September – 25 September)

- Pros and Cons delaying the Regional Election

- World Peace - Water Privatization - Rhino

Pekan 7

(28 September – 2 Oktober)

- Victims of G30S - Online Fraud - Food Estate

- MRT construction in phases 1 and 2 - The capacity of the isolation room

for COVID-19 in Jakarta (Update) Pekan 8

(5 Oktober – 9 Oktober)

- Islamic Boarding School - Immigration Policies Timeline - Government Officials Died from

Covid-19

- Migrant Workers that were Returned to Indonesia

- The capacity of the isolation room for COVID-19 in Jakarta (Update) Pekan 9

(12 Oktober – 16 Oktober)

- ODHA

- Vaccine Distribution

- Covid-19 Cases Eased in Bogor - MRT construction in phases 1

(Update)

- Papua Special Autonomy Fund 2002- 2019

Pekan 10

(19 Oktober – 23 Oktober)

- PSBB Violations & Sanctions in Jakarta (Update)

- PSBB Regulation in Banten

- Cases of human rights violations in

(9)

Papua

- MRT construction in phase 2 (Update)

Pekan 11

(26 Oktober – 30 Oktober)

- Anies achievement of the city programs

- Medical Waste

- Cinema Industry Growth in Indonesia

- Budget cuts for reconstruction development during COVID-19 Pekan 12

(2 November – 6 November)

- International Organizations that support Indonesia

- List of countries cooperating with Indonesia of developing COVID-19 vaccines

- the number of COVID-19 cases in Jakarta (Update)

- Potential COVID-19 vaccine (update)

Pekan 13

(9 November – 13 November)

- Historical Sites MRT

- Islamic political parties in general election

- The number of deaths and the spread of COVID-19 in medical workers (Update)

Sumber: Diolah Penulis

Selama melakukan praktik kerja magang di The Jakarta Post, penulis telah menghasilkan sekitar 40 data pendukung berita yang akan dimuat di koran The Jakarta Post. Penulis mendukung beberapa isu berita yang sebagian besar akan masuk kedalam kanal Headline. Hasil olahan data tersebut biasa akan dapat dibaca pada halaman pertama dan kedua koran The Jakarta Post.

Pada dua minggu awal magang, penulis dilatih untuk membuka wawasan dan membiasakan diri membaca berita-berita yang perlu diketahui setiap harinya dari 5 media yang berbeda. Penugasan tersebut dilakukan sembari menunggu headline turun dari redaksi. Tugas memantau berita- berita dari media lain merupakan penugasan yang sangat menyenangkan

(10)

bagi penulis karena mampu memaksa penulis untuk membuka wawasan lebih luas terhadap isu publik yang sedang terjadi pada saat itu. Setelah penulis mengetahui berita-berita penting di media lain maka penulis akan membuat laporan singkat yang dibagikan ke grup whatsapp untuk menuliskan hasil temuan dari apa yang telah dibaca. Bagi penulis, penugasan tersebut cukup membantu penulis ketika menerima tugas dari headline yang dikirimkan karena setidaknya sudah membaca terkait kasus serupa sebelumnya.

Dari beberapa hasil olahan data yang penulis lakukan, setidaknya dua sampai tiga pekerjaan penulis pasti akan diterbitkan ke dalam koran The Jakarta Post. Penulis pun sempat menanyakan kepada Supervisor sekaligus anggota tim RIC mengenai beberapa hasil olahan data penulis yang tidak dimuat. Alasannya adalah terkadang, redaksi dapat merubah angle begitu data sudah dikirimkan. Kedua, data membutuhkan banyak sekali perbaikan sedangkan waktu yang ada terbatas dan tenaga untuk melakukan proses penyuntingan sedikit bila pada hari itu terdapat banyak request untuk mensupport beberapa isu. Dan terkadang, data tersebut disimpan untuk menjadi tabungan data terkait isu tertentu yang nantinya akan dilakukan update lagi.

3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Magang

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Researcher atau periset memiliki peran untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah sebuah data untuk mendukung pemberitaan berupa ide yang telah diberikan tim redaksi.

Sehingga, perlu untuk memahami lebih lanjut, pengertian dari data itu sendiri.

Menurut Paul Bradshaw (dalam Gray, Bounegru & Chambers, 2012, p.2), sekarang kita sudah hidup di dunia teknologi, semua serba digital sehingga apapun yang ada bisa dan hamper dijelaskan dalam angka. Seperti, sejarah, dokumen (foto dan video), pembunuhan, pemilihan politik, penyakit, dan korupsi. Dari beberapa kemungkinan tersebut, maka

(11)

dibutuhkan keahlihan jurnalistik untuk mengelompokkan dan menyatukan informasi yang dikumpulkan dari situs pemerintah, kepolisian, dan Lembaga kemasyarakatan. Sehingga, dapat dikatakan data sebagai sumber dan cerita yang akan disampaikan.

Hampir serupa dengan apa dinyatakan oleh Paul Bradshaw di atas, penulis menerapkan beberapa hal terkait sebagai periset di The Jakarta Post.

Frans Surdiasis, selaku ketua tim RIC sempat mengatakan kepada penulis melalui wawancara singkat, bahwa kelengkapan berita dilihat dari 5W dan 1H, dan tugas RIC adalah untuk menjamin kedalaman berita yang dilihat dari banyaknya “how” dan “why” yang disampaikan melalui sebuah data.

Pengumpulan dan pemrosesan sebuah data di The Jakarta Post adalah data yang tentunya berasal dari website terpercaya seperti portal pemerintah, pernyataan ahli, dan Lembaga masyarakat. Data tersebut bisa berupa biografi tokoh (Pendidikan, sejarah karier, dan identitas), kumpulan tahun terkait isu berita tertentu, jumlah subjek berdasarkan isu berita yang dicari, dan timeline peristiwa penting. Tentunya, dari pencarian data tersebut akan diolah berdasarkan standard penulisan grammar Bahasa Inggris The Jakarta Post yang singkat dan padat untuk memudahkan pembaca langsung mengerti cerita yang disampaikan melalui sebuah data.

Selama menjalani praktik kerja magang di The Jakarta Post, penulis menjalankan tanggung jawab sebagai researcher. Penugasan yang diberikan sesuai dengan materi kuliah yang telah ditempuh penulis selama enam semester masa perkuliahan di jurusan Jurnalistik. Secara garis besar, penulis memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mencari dan mengolah data terkait isu tertentu sesuai dengan headline berita pada hari itu.

Berdasarkan Steve Doig (dalam Gray, Bounegru & Chamber, 2012, p.153), terdapat beberapa langkah dasar yang perlu dicermati dan dilakukan ketika bekerja dengan sebuah data, yakni:

(12)

1. Memahami jawaban yang ingin ditemukan.

Sebelum mencari data, alangkah lebih baiknya memahami terlebih dahulu pertanyaan yang ingin diberikan jawaban melalui data yang nantinya akan dicari.

2. Membersihkan atau merapikan data

Data-data yang telah dikumpulkan mungkin berasal dari sumber yang beragam sehingga persepsi di tiap datapun cenderung ikut berbeda. Pada tahap inilah, periset perlu merapihkan data tersebut agar sesuai dengan jawaban yang ingin dicari.

3. Kemungkinan data tidak dalam fitur yang terdokumentasi

Salah satu hal penting dalam sebuah data adalah format file yang dapat mempermudah proses pembersihan data menggunakan software analisis seperti Excel, Aaccess, SPSS, dll.

Sejalan dengan pernyataan diatas, ketiga tahap penulis sesuaikan kembali dengan praktik kerja magang khususnya yang selama ini telah diterapkan divisi researcher di The Jakarta Post dalam mengolah data yang berdasarkan pada 3 elemen:

3.3.1 Konstruksi Ide

Konstruksi ide dilakukan untuk menentukan cerita apa yang mau disampaikan melalui data. Tentunya harus merupakan angle yang menarik dan belum dibahas sebelumnya, sehingga dapat menjadi informasi penting untuk diketahui oleh pembaca.

Salah satu contoh praktik konstruksi ide yang akan penulis tampilkan adalah data medical workers yang meninggal akibat COVID-19. Penulis dikirimkan list headline yang dikirimkan dari tim redaksi.

(13)

Potential HL for Tuesday, Sept. 18, 2020 P1

DOCTORS: Families, friends remember doctor who died of COVID-19 (GN)

(diikuti dengan headline berikutnya)

Gambar 3.2 Konstruksi Ide via Whatsapp

Sumber: Dokumentasi Penulis

Penulis beserta tim langsung mendiskusikan headline tersebut seperti pada Gambar 3.2. Pada awalnya Deputy RIC menyarankan dari sekian daftar headline tersebut, tim kami mengambil headline medical workers dan angka pernikahan dini selama pandemi COVID-19. Ketua tim RIC langsung memberikan tanggapan untuk coba mencari data dari kategori dan jumlah medical workers yang meninggal karena COVID-19. Tak hanya itu, beliau juga memastikan terlebih dahulu apakah data tersebut ada dan memang telah tersedia. Lalu salah satu peserta magang yang lain, memberikan link nakes.laporcovid19.org yang merupakan situs untuk melaporkan medical workers yang gugur akibat Covid-19.

(14)

Penulis langsung menuju ke website tersebut untuk mulai memahami dan mencari data apa saja yang cocok untuk mendukung berita medical workers, sebelum masuk ke tahap yang berikutnya.

3.3.2 Konstruksi Data

Tahap selanjutnya adalah untuk mulai mencari data sesuai angle yang diminta dan pada tahap ini, penulis juga harus melatih sikap judgement dan skeptis. Dalam praktik sebagai seorang researcher, penulis dihadapkan dengan sederet angka yang apabila ditulis secara mentah tentu akan menyulitkan pembaca mencerna berita yang didapatnya. Maka pada tahap ini, penulis harus mencari, memilah, dan mengolah data yang penulis rasa perlu untuk dimasukkan menjadi sebuah data baru yang kredibel. Dalam tahap ini penulis membutuhkan waktu sebanyak satu jam, namun data tersebut akan sangat menjadi penting dan dibutuhkan pembaca ketika membaca sebuah berita. Hal ini selaras dengan Pedro Markun (dalam Bounegru, Chambers, & Gray, 2012, p.9), yang menyatakan bahwa salah satu pentingnya menerapkan data journalism adalah sebagai cara kita dalam menghemat waktu.

(15)

Gambar 3.3 Konstruksi Data

Sumber: Dokumentasi Penulis

Pada Gambar 3.3 dapat dilihat sebagai gambaran data mentah yang penulis dapat dari website tersebut yang terdapat banyak sekali data-data tentang medical workers yang meninggal akibat terpapar Covid-19, data tersebut seperti jumlah kematian para tim medis ditiap profesinya (seperti dokter, perawat, bidan, dokter gigi, petugas ambulan, dll), foto para tim medis, dan terdapat nama-nama dari para tim medis yang kalau diklik akan mengantarkan penulis ke laman selanjutnya yang berisi biografi singkat sampai cerita para tim medis kehilangan nyawanya.

Setelah itu, penulis langsung mengumpulkan dan memilah data yang penting dan mendukung pemberitaan tersebut. Melihat

(16)

dari isi headline yang ingin membahas mengenai jumlah medical workers yang gugur karena terpapar COVID-19, maka penulis berpikir untuk mulai mengkategorikan data-data dasar dan penting untuk diketahui publik. Sehingga, pengelompokkan data dilakukan sesuai profesi yang ada dikarenakan jenis pekerjaan tim medis yang terpapar tak hanya dokter saja melainkan perawat dan bidan.

Dari data tersebut, maka penulis mengambil data berupa:

1. Jumlah dokter dan perawat karena merupakan bagian dari pekerja medis yang paling terkena dampak dari penyebaran Covid-19.

2. Tanggal atau waktu meninggal, penulis gunakan untuk melakukan mengkategorikan tanggal kedalam hitungan bulan dan mempermudah penghitungan secara manual.

3. Rumah sakit atau tempat terakhir bersemayang sebagai pelengkap data dari segi pengelompokan daerah.

Gambar 3.4 Konstruksi Data dengan Excel

Sumber: Dokumentasi Penulis

Hal ini membuat penulis mengolah data sendiri pada lembar kerja excel. Dilihat dari Gambar 3.4, penulis telah mengambil data yang dibutuhkan dan menghapus data yang tidak dibutuhkan,

(17)

sehingga memudahkan pembaca untuk mudah mengerti dan mengingat kolom yang disediakan untuk tabel data pada koran The Jakarta Post memiliki perbandingan yang cukup kecil dibandingkan tulisan artikel beritanya.

Oleh karena itu, pada Gambar 3.4 penulis dapat melihat dan lebih mencermati isi informasi dari data tersebut. Lalu memutuskan untuk lebih mempertajam isi data dengan tidak menggunakan beberapa data sesuai dengan kebutuhan, yakni bulan, jumlah dokter, perawat, dan jumlah kematian medical workers. Langkah selanjutnya adalah penulis langsung menghitung jumlah dokter dan perawat yang terpapar berdasarkan data perbulan seperti yang sudah tertera pada Gambar 3.4.

Setelah mendapatkan data per bulan, penulis menjumlahkan data dokter dan perawat dari data yang penulis peroleh yaitu dari Maret – September 2020. Selain itu, penulis memilih untuk tidak menggunakan data mengenai tempat terakhir bersemayang karena data tersebut tidak begitu penting untuk diketahui oleh publik dan memiliki isi yang terlalu panjang.

Berikut adalah gambaran pengolahan data setelah penulis olah kembali menjadi lebih merinci.

(18)

Gambar 3.5 Konstruksi Data setelah Diolah

Sumber: Dokumentasi Penulis

Pada Gambar 3.5, penulis menjumlahkan secara manual tiap jumlah dokter dan perawat di tiap bulannya. Dapat dilihat sebagai contoh, pada bulan Maret, jumlah kematian yang menimpa para dokter sejumlah 7 orang, sedangkan para suster sebanyak 2 orang.

Data – data pada table tersebut telah diolah menggunakan fungsi- fungsi pada excel seperti SUM, yang merupakan salah satu rumusan coding untuk melakukan penjumlahan pada excel. Contoh penggunaannya seperti (=SUM B5:C5).

Tak hanya itu, penulis juga memerhatikan perataan tulisan yang rapi dan terstruktur. Penulis juga sudah menyertakan dengan judul, sumber data, dan penggunaan grammar sesuai style The Jakarta Post yang singkat dan jelas. Penulis menggunakan judul

“Number of Fallen Medical Workers Against Covid-19 until September 2020” karena untuk menjelaskan bahwa data tersebut berisikan jumlah medical workers yang gugur akibat melawan Covid-19, yang dalam artian ada yang melawan penyakit dan terkena paparan virus tersebut karena tuntutan pekerjaannya dalam mengobati pasien Covid-19. Lalu penulis juga menyertakan periode data ini terakhir melaporkan tentang jumlah kematian tersebut yaitu

(19)

pada bulan September 2020. Sehingga, penulis mengharapkan agar pada saat membaca judulnya saja, pembaca dapat langsung memahami dan mendapatkan gambaran bahwa data yang tertera membicarakan tentang hal tersebut.

Sebelumnya, data yang telah penulis olah akan langsung dikirimkan kembali ke group untuk mendapat persetujuan dan verifikasi apakah data tersebut layak untuk dilanjutkan ke redaksi atau dijadikan tabungan arsip dokumen. Untuk contoh kasus pengiriman data medical workers, penulis tidak mendapatkan revisi hanya saja deputy RIC sempat menanyakan untuk data mengenai bidan. Namun, pada nyatanya, data tersebut tidak penulis temukan dan penulis juga sertakan dengan bukti pencarian tersebut. Apabila layak dan mendapat sedikit koreksi, maka akan langsung dikirim ke redaksi untuk menjadi pertimbangan mengimput data tersebut pada sebuah artikel dengan isu terkait.

Penentuan dari kelayakan data tersebut biasanya dilihat dari komponen-komponen dasar yang tersedia dari data tersebut. Artinya data tersebut harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari sebuah isu terkait. Contohnya untuk isu medical workers, maka jumlah tim medis berdasarkan kategori perawat dan dokter itu sangatlah penting untuk diketahui, dan melengkapinya dengan memasukan bulan tim medis meninggal, dapat menambah pengetahuan pembaca jumlah tim medis yang meninggal paling banyak dan paling sedikit ada pada bulan keberapa.

3.3.3 Konstruksi Visual

Pada tahap selanjutnya yaitu konstruksi visual, yang artinya pada tahap ini data yang telah dikirimkan pada tahap sebelumnya, akan diolah menjadi visualisasi pada koran The Jakarta Post. Penulis tidak memiliki peran pada tahap visualisasi tersebut karena akan langsung dikirimkan lebih lanjut ke tim layouter.

(20)

Berkaitan dengan hal tersebut, Ishwara menyebut salah satu prinsip yang harus dilakukan oleh penulis yakni ‘Kiss and Tell’

(Ishwara, 2011, p. 130). Kiss sendiri merupakan singkatan dari Keep It Short and Simple atau dengan kata lain singkat dan sederhana.

Ishwara mengatakan bahwa wartawan harus menghindari kalimat- kalimat yang rumit dan memilih kalimat yang pendek dan tepat untuk diceritakan. Hal ini juga dimaksudkan agar wartawan tidak menulis secara berlebihan atau overwriting.

Setelah melewati beberapa proses, data tersebut berhasil mendukung artikel yang ditulis oleh Ardila Syakriah, seorang reporter The Jakarta Post yang berjudul “Nation Mourns Lost Medical Workers”. Berikut hasil olahan data yang telah disunting dan dimuat pada laman headline koran The Jakarta Post (edisi tgl berapa). Pada Gambar 3.6 dapat dilihat bahwa semua data yang telah penulis kirimkan ke tim redaksi, digunakan seluruhnya kecuali jumlah total. Hal tersebut mungkin saja terjadi melihat ketidakperluan mengikutsertakan total jumlah kematian karena angkanya yang sudah dapat dilihat secara jelas pada grafik tersebut.

Gambar 3. 6 Visualisasi data Penulis

Sumber: Dokumentasi Penulis

(21)

3.4 Kendala dan Solusi

Selama melakukan praktik kerja magang di The Jakarta Post, penulis mengalami beberapa kendala saat berada di lapangan. Namun dari kendala yang ada, penulis juga menemukan beberapa solusi untuk meminimalisir hal tersebut.

1. Pada beberapa kesempatan tim redaksi baru mengirimkan daftar headline pada siang hari, di mana sudah mendekati tenggat waktu pengumpulan penugasan harian yaitu sekitar pk 14.00 WIB. Hal ini menjadi kendala karena penulis membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meriset sebuah isu. Sedangkan waktu yang penulis miliki sudah mendekati tenggat waktu pengumpulan. Melihat kendala tersebut, maka penulis harus memperluas wawasan terkait isu yang sedang ramai dibicarakan media berita dan menabung data agar kelak jika diberikan penugasan dengan waktu terbatas, penulis tidak perlu mencari data dari awal lagi.

2. Tampilan data yang ada pada situs pemerintah terkadang berisi data yang berbeda-beda dan beragam. Hal tersebut menjadi kendala, lantaran penulis perlu mempertahankan konsistensi pada struktur data dari awal data itu dibuat.

Untuk solusi dari kendala tersebut, penulis mengusahakan satu lembaga pemerintah untuk sepanjang isu tersebut jika nanti di kemudian hari diperlukannya update.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah dengan citra merek global pada suatu merek produk tertentu, dan adanya positive word of mouth tentang produk, serta pengaruh persepsi kualitas dari negara

Seperti yang dilihat pada Gambar 3.6, pada modul Memory Games langkah awal yang dilakukan adalah jika semua tiles terbuka, maka akan men-generate board baru, lalu alert

Dalam pelaksanaan praktik kerja magang, penulis diberikan tugas di bagian Product Marketing dengan fokus pembuatan creative ideas dan creative messages untuk materi

Penulis melakukan kerja magang selama 60 hari kerja dengan melakukan praktik kerja magang secara work from home (WFH) karena faktor pandemi mengharuskan beberapa

Gambar 3.12 (b) adalah tampilan jika user belum melengkapi data akun Untuk kasus ini, setelah user memilih fitur LINIBILLS dan memilih satu fitur, aplikasi akan cek jika

Pada Gambar 3.2, dapat dilihat bahwa ketika masih ada hint atau petunjuk tersisa yang belum digunakan oleh pengguna, maka jawaban dari soal tersebut tidak akan langsung ditampilkan

Selama melakukan praktik kerja magang di Kanoo Studio, penulis dipercayakan untuk mengerjakan berbagai tugas, tugas utama yang dilakukan oleh penulis adalah segala tugas

Hubungan pengaruh tidak langsung dapat dilihat pada hubungan evoked fear yang terbukti sebagai partial mediation atau berfungsi memediasi secara parsial hubungan pictorial