P E N G E M B A N G A N
K A W A S A N R U M A H P A N G A N L E S T A R I
( K R P L )
S I K I B
Soli,loilo Ll* Xak"d hdrmi4&M1{
KATA PENGANTAR
Dalam berbagai kesempatan Presiden selalu mengingatkan kepada kita untuk berupaya meningkatkan ketahanan pangan. Di antaranya pada Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta bulan Mei 2OIO, Pencanangan Gerakan Nasional Penanganan Anomali Iklim oleh Petani dan Nelayan Indonesia di Sidoarjo Jawa Timur, Januari 20lL dan saat Penganugerahan Penghargaan Ketahanan Pangan bulan Desember 2011, secara terus menerus Presiden mengajak untuk menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan nasional agar dimulai dari rumah tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga.
Melalui beberapa kajian, Kementerian Peftanian telah menginisiasi penerapan rumah pekarangan pangan yang kemudian melahirkan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari di Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan sejak bulan Februari 2011, yang kemudian menjadi awal pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di berbagai lokasi seperti Kabupaten Pasuruan, sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Malang, Karawang, Kota Malang, Kota Padang, Kota Bengkulu, dan pada tahun 2012 diterapkan di seluruh provinsi. Pengembangan KRPL lebih lanjut bersinergi dengan berbagai program seperti Gerakan Perempuan Optimalisasi Pekarangan (GPOP), Desa Mandiri Pangan, Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), Pasar Tani, program Rumah Hijau dan Rumah Sehat sefta program lainnya yang berbasis lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Pemanfaatan lahan pekarangan selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan
gizi keluarga sendiri, juga berpeluang meningkatkan penghasilan rumah bngga, apabila
dirancang dan direncanakan dengan baik. Pemanfaabn pekarangan tersebut juga dirancang
untuk meningkatkan konsumsi aneka ragam sumber pangan lokal dengan prinsip gizi seimbang
yang diharapkan berdampak menurunkan konsumsi beras. Melalui penanaman dan pengelolaan
sumber pangan lokaltersebut maka petani dan masyarakat telah melakukan pelestarian sumber
daya genetik yang sangat bermanfaat bagi kehidupan generasi mendatang.
Bi6 gerakan pengembangan KRPL dapat dilakukan dengan baik diharapkan bisa mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional yang semakin tangguh. Ucapan terima . 'kasih
disampaikan kepada Solidaritas Istri lGbinet Indonesia Bersatu, yang telah mengembangkan KRPL dalam bentuk pertanian perkotaan di berbagai lokasi.
Jakafta, Januari 2012
Menteri Peftanian,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi
il. PEMILIHAN KOMODITAS I. MENGENAL KRPL
III, KONSEP LESIARI
t l
iv 1 3 4 5 22 ry. PETAKSANMN PENGEMBANGAN KRPL
LAMPIRAN
1
Kawasan Rumah Pangan Lestari
1
Mengenal KRPL
Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari waktu ke waktu. Ke depan, setiap rumah tangga diharapkan mengoptimalisasi sumberdaya yang dimiliki, termasuk pekarangan, dalam menyediakan pangan bagi keluarga.
Kementerian Pertanian menginisiasi optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui konsep Rumah Pangan Lestari (RPL). RPL adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam. Apabila RPL dikembangkan dalam skala luas, berbasis dusun (kampung), desa, atau wilayah lain yang memungkinkan, penerapan prinsip Rumah Pangan Lestari (RPL) disebut Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Selain itu, KRPL juga mencakup upaya intensifikasi pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah ibadah, dan lainnya), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran hasil.
Prinsip dasar KRPL adalah: (i) pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, (ii) diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal, (iii) konservasi sumberdaya genetik pangan (tanaman, ternak, ikan), dan (iv) menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa menuju (v) peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
2
Kawasan Rumah Pangan Lestari Untuk menjaga keberlanjutan dan mendapatkan nilai ekonomi dari KRPL, pemanfaatan pekarangan diintegrasikan dengan unit pengolahan dan pemasaran produk.Hal ini dimaksudkan sebagai upaya penyelamatan hasil yang melimpah dan peningkatan nilai tambah produk.
Dampak yang diharapkan dari pengembangan KRPL antara lain:
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari.
2. Meningkatnya kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan pekarangan di perkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), ternak dan ikan, serta pengolahan hasil dan limbah rumah tangga menjadi kompos.
3. Terjaganya kelestarian dan keberagaman sumber pangan lokal.
4. Berkembangnya usaha ekonomi produktif keluarga untuk menopang kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan lestari dan sehat.
3
Kawasan Rumah Pangan Lestari
2
Pemilihan Komoditas
Komoditas yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, berbasis sumber pangan lokal, dan bernilai ekonomi. Komoditas tersebut antara lain sayuran, tanaman rempah dan obat, buah-buahan (pepaya, belimbing, jambu biji, srikaya, sirsak, dan buah lainnya, disesuaikan dengan lokasi), dan pangan lokal (ubijalar, ubikayu, ganyong, garut, talas, suweg, ubi kelapa, gembili, labu kuning, dan pangan lokal lainnya).
Pada pekarangan Strata 2 dan 3 dapat ditambahkan budidaya ikan dalam kolam dan ternak unggas atau ternak lainnya. Tiap kawasan menentukan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan secara komersial.
4
Kawasan Rumah Pangan Lestari3
Konsepsi Lestari
Untuk melestarikan KRPL, para petugas lapangan setempat dan ketua kelompok agar sejak awal dilibatkan secara aktif mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Diharapkan keterlibatan ini akan memudahkan proses keberlanjutan dan kemandiriannya.
Beberapa faktor lain yang mendukung keberlanjutan KRPL adalah ketersediaan benih/bibit, penanganan pascapanen dan pengolahan, dan pasar bagi produk yang dihasilkan. Untuk itu diperlukan penumbuhan dan penguatan kelembagaan KBD, pengolahan hasil, dan pemasaran. Selanjutnya, untuk mewujudkan kemandirian kawasan, maka dilakukan pengaturan pola dan rotasi tanaman termasuk sistem integrasi tanaman-ternak.
Untuk memenuhi Pola Pangan Harapan, diperlukan model diversifikasi yang dapat memenuhi kebutuhan kelompok pangan (padi-padian, aneka umbi, pangan hewani, minyak dan lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, dan lainnya) bagi keluarga. Model ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
5
Kawasan Rumah Pangan Lestari
4
Pelaksanaan Pengembangan KRPL
1. Sosialisasi dan Pelatihan
Sosialisasi dilakukan oleh tim kepada warga di suatu kawasan perdesaan/perkotaan dengan melibatkan pemerintah daerah, penyuluh, tokoh masyarakat, untuk menyampaikan maksud dan tujuan pengembangan KRPL serta membuat perencanaan kegiatan.
6
Kawasan Rumah Pangan Lestari Sosialisasi, Pelatihan (Training of Trainers), dan Advokasi KRPL kepada Pelaksana di Daerah (BPTP) maupun Stakeholders7
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Pelatihan dilaksanakan untuk membekali warga tentang teknologi yang akan diterapkan pada kawasan. Pelatihan meliputi teknik budidaya tanaman, perbenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan pemasaran serta pengelolaan limbah.
8
Kawasan Rumah Pangan Lestari2. Penyiapan Lahan dan Media Tanam
Antusiasme dan partisipasi warga saat penyiapan lahan di pekarangan, media tanam, kelengkapan vertikultur, sangat menentukan keberhasilan program.
Penyiapan media dan wadah tanaman menggunakan bahan baku lokal seperti bambu, wadah dari barang/kemasan bekas pakai, dilakukan oleh warga dengan bimbingan tenaga detasir.
9
Kawasan Rumah Pangan Lestari
3. Perawatan Tanaman
Perawatan tanaman secara rutin oleh warga dengan pemberian pupuk kandang, pemasangan ajir untuk penopang tanaman, pemeriksaan dan pengendalian hama/penyakit, dan pemeliharaan ayam/ternak, ikan.
10
Kawasan Rumah Pangan Lestari4. Pengembangan Kebun Bibit Desa (KBD) dan Kebun Percontohan
KBD merupakan jantung KRPL, menjadi tempat produksi benih dan bibit untuk RPL dan kawasan. Benih/bibit hasil produksi KBD juga dijual untuk masyarakat.
Kebun Percontohan di KRPL dibangun untuk tempat pembelajaran warga sekaligus konservasi sumber daya genetik. Kebun Percontohan dapat menyatu dengan KBD atau terpisah untuk tiap komoditas spesifik lokasi.
Di Desa Mulyasari (Situ Cipule), Karawang, KBD sekaligus menjadi kebun kelompok yang berisi rumah bibit, Breeding Center Ayam Kampung Unggul, percontohan budidaya ayam teknik longyam, budidaya sayuran, TOGA, tanaman pangan lokal (ubi, ganyong, garut, talas) dan konservasi tanaman kelor (moringa). Dilengkapi dengan jaringan irigasi tetes dan spray jet sprinkler.
11
Kawasan Rumah Pangan Lestari
KBD di KRPL Kayen Pacitan, memiliki rumah pembibitan yang mampu memproduksi benih/bibit tanaman secara masal dengan inovasi pembuatan media sistem lontong. Media dapat dibuat secara cepat dalam jumlah banyak.
12
Kawasan Rumah Pangan Lestari5. Penerapan Rumah Pangan Lestari
Penerapan RPL dikelompokkan berdasar strata, yaitu strata 1 untuk lahan sempit, strata 2 untuk lahan sedang, dan strata 3 untuk lahan luas. Di Mulyasari, tepi Situ Cipule, untuk Strata 1 berupa rumah tanpa halaman yang merupakan warung.
Tanaman yang dikembangkan adalah sayuran dalam pot/polibag yang diatur dalam vertikultur menggunakan rak dan bambu yang digantung di pagar.
Penerapan RPL Strata 1 di Mulyasari, tepi Situ Cipule, Karawang berupa rumah sekaligus kios dan warung makan
13
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Tanaman kangkung dan selada tumbuh baik ditanam di bambu yang ditata di pagar
14
Kawasan Rumah Pangan Lestari Penerapan RPL Strata 1 di Dusun Nogosari, Kayen, Pacitan15
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Penerapan RPL Strata 2, berupa rumah dengan pekarangan yang
dimanfaatkan untuk penanaman sayuran, TOGA, dalam bedengan, dan
vertikultur sayuran. Intensifikasi pagar untuk RPL di perkotaan umumnya
menyukai sayuran seperti di KRPL Mulyasari, sedang untuk perdesaan
sebagian besar menggunakan tanaman untuk pakan ternak.
16
Kawasan Rumah Pangan LestariUntuk strata 3, komoditas yang dikembangkan lebih beragam. Pada pekarangan depan dapat dimanfaatkan untuk sayuran, tanaman obat keluarga dan tanaman buah. Pekarangan samping dimanfaatkan untuk kolam ikan dan sayuran secara bedengan. Sedangkan pekarangan belakang dimanfaatkan untuk memelihara ayam dan ternak kambing, serta tanaman buah.
Penataan budidaya pada RPL strata 3 di pekarangan depan, samping dan belakang meliputi sayuran, tanaman buah, kolam, dan kandang ternak
17
Kawasan Rumah Pangan Lestari
6. Percontohan RPL
Percontohan Rumah Pangan Lestari dibangun pada beberapa acara kegiatan seperti PENAS XIII di Kalimantan Timur, Hari Pangan Sedunia di Gorontalo, dan Pekan Pertanian Spesifik Lokasi di Bogor dan acara GPTP di Situ Cipule. Percontohon ini dibangun untuk memberi kesempatan kepada masyarakat memahami konsep RPL.
Contoh RPL pada Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (PENAS KTNA) XIII di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menampilkan rumah sederhana dengan penataan pekarangan yang intensif terdiri dari bedengan sayuran, TOGA, ikan nila dalam kolam mini, ayam kampung yang dikandangkan dan pemeliharaan kambing. Teras rumah dimanfaatkan untuk vertikultur sayuran dan pot gantung sayuran
18
Kawasan Rumah Pangan Lestari Contoh RPL pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXXI di Gorontalo menampilkan Rumah Adat Gorontalo dengan penataan pekarangan berisi bedengan aneka sayuran, buah semusim (semangka, melon), kacang, aneka ubi jalar, talas, budidaya ayam kampung dalam kandang dan kambing. Contoh RPL ini dilengkapi pemeliharaan ikan secara akuaponik yang mengintegrasikan pemeliharaan ikan dengan tanaman sayuran. Dalam teknik akuaponik, air kolam disirkulasikan untuk pupuk tanaman sayuran. Percontohan ini mendapatkan apresiasi yang baik dari Wapres, pejabat pemerintah daerah dan juga masyarakat luas19
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Contoh RPL pada kegiatan Gerakan Perempuan Tanam Pelihara (GPTP) 2011 menunjukkan pemanfaatan halaman sebagai sumber pangan, gizi dan kesehatan keluarga, yaitu berbagai jenis tanaman sayuran dataran rendah, tanaman obat, tanaman pangan (aneka ubi, jagung) dengan budidaya secara vertikultur, pot, pot gantung, dan hidroponik
20
Kawasan Rumah Pangan Lestari7. Implementasi KRPL dan Kebun Bibit di Halaman, Pekarangan dan
Perkantoran
Selain pada rumah warga, KRPL juga memanfaatkan ruang terbuka fasilitas umum yang terdapat pada kawasan, seperti di pagar halaman, pekarangan perkantoran dan sebagainya.
Contoh penerapan RPL di perkantoran
21
Kawasan Rumah Pangan Lestari
8. Pelaksanaan KRPL di Beberapa Lokasi
KRPL di Kelurahan Talang Keramat, Banyuasin, Sumsel
KRPL di Desa Gunungsari, Kecamatan Arjosari, Pacitan
22
Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL di desa Ulupohara, Kec. Besulutu, Kab. Konawe23
Kawasan Rumah Pangan Lestari
LAMPIRAN
Lampiran 1. Basis komoditas dan contoh model budidaya rumah pangan lestari menurut kelompok pekarangan perkotaan
No Kelompok
Lahan Model Budidaya Basis Komoditas 1. Rumah Tipe 21
(luas tanah sekitar 36 m2), tanpa halaman
• Vertikultur (model gantung, tempel, tegak, rak)
• Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun
• Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong, Sirih
• Pot/ polibag
• Benih/bibit
• Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Buncis tegak
• Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Temu Lawak, Kumis kucing
2. Rumah Tipe 36 (luas tanah sekitar 72 m2), halaman sempit
• Vertikultur (model gantung, tempel, tegak, rak)
• Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun
• Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong, Sirih
• Pot/ polibag Benih/bibit • Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung
• Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya.
• Buah: jeruk, mangga, jambu, belimbing 3. Rumah Tipe 45
(luas tanah sekitar 90 m2), halaman sedang
• Vertikultur (model gantung, tempel, tegak, rak)
• Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Caisim, Bayam, Kangkung, Kemangi, Seledri, Selada Bokor
24
Kawasan Rumah Pangan Lestari• Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong, Sirih
• Pot/ polibag / tanam langsung
• Benih/bibit
• Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung, Katuk, Kelor, Labu Kuning
• Toga: Jahe, Kencur, Kunyit, Kumis Kucing, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya, Sambiloto, Temulawak, Gempur batu.
• Tanaman buah : Pepaya, Jambu biji, Srikaya, Sirsak, Belimbing, Jeruk Nipis/Limau
• Tanaman pangan: Talas, Ubijalar, Ubikelapa, Garut, Ganyong, atau tanaman pangan lokal lainnya.
• Kolam mini Pemeliharaan ikan : Lele/Nila/Gurame 4. Rumah Tipe 54
(luas tanah sekitar 120 m2), halaman luas
• Vertikultur (model gantung, tempel, tegak, rak)
• Sayuran: Sawi, Kucai, Pakcoi, Bayam, Kangkung, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor
• Toga: Kencur, Antana Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong, Sirih.
• Pot/ polibag/ tanam langsung
• Benih/ bibit
• Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Buncis Tegak dan Buncis Rambat Katuk, Kelor, Labu Kuning
• Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Temulawak, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya, Sambiloto, Kumis Kucing.
• Buah : Pepaya, Jambu biji, Srikaya, Sirsak,
25
Kawasan Rumah Pangan Lestari
Belimbing, Jeruk Nipis/Limau, Mangga, Pisang
• Tanaman pangan: Talas, Ubijalar, Ubikayu, Ubikelapa, Garut, Ganyong, Jagung, atau tanaman pangan lokal lainnya.
• Kolam mini Pemeliharaan ikan : Lele/Nila/Gurame
• Ternak unggas dalam
kandang • Ayam buras
5 Lahan terbuka
hijau • Tanaman buah
• Intensifikasi pagar
• Pelestarian tanaman pangan
• Mangga, Rambutan, Pohon Salam, Belimbing sayur, Tanaman khas daerah/
tanaman langka
• Katuk, Kelor, Labu Kuning, Daun Mangkokan, Beluntas, Daun Pandan, Sereh
• Tanaman pangan: aneka umbi, aneka talas, aneka jenis jagung dan serealia 6. Kebun bibit • Pot, rak, bedengan • Sayuran
• Tanaman pangan
26
Kawasan Rumah Pangan Lestari Lampiran 2. Basis komoditas dan contoh model budidaya rumah pangan lestarimenurut kelompok lahan pekarangan perdesaan
No Kelompok
Lahan Model Budidaya Basis Komoditas 1. Pekarangan
Sangat Sempit (tanpa halaman)
• Vertikultur (model gantung, tempel, tegak, rak)
• Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun
• Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong, Sirih.
• Pot/ polibag
• Benih/ bibit
• Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Mentimun
• Toga: Jahe, Kencur, Kunyit, Temulawak, Kumis Kucing, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya, Sambiloto 2. Pekarangan
sempit (<120 m2) • Vertikultur (model gantung, tegak, tempel, rak)
• Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisin, Seledri, Selada Bokor
• Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong, Sirih.
• Pot/ polibag / tanam langsung
• Benih/bibit
• Pelestarian tanaman pangan
• Sayuran: Cabai, Kenikir, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Buncis Tegak, Buncis Rambat, Katuk, Kelor, Labu Kuning
• Toga: Jahe, Kencur, Kunyit, Temulawak, Kumis Kucing, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya, Sambiloto
• Buah: Pepaya, Jeruk Nipis, Jambu
• Tanaman pangan: Talas, Ubijalar, Ubikayu, Ubikelapa, Garut, Ganyong, Jagung, atau tanaman pangan lokal
27
Kawasan Rumah Pangan Lestari
lainnya.
Kandang Ternak ayam buras
Kolam terpal Pemeliharaan ikan
3. Pekarangan sedang (120-400 m2)
• Pot/polibag/ tanam
langsung • Sayuran : Cabai, Sawi, Kenikir, Terong, Tomat, Bayam, Kangkung, Kacang panjang, Kecipir, Katuk, Kelor, Labu Kuning
• Toga : Jahe, Kencur, Lengkuas, Kunyit, Temulawak, Sirih,
• Kandang Ternak Kambing, Domba dan/atau ayam buras
• Kolam Pemeliharaan ikan atau lele:
Lele/Nila/Gurame
• Bedengan, Surjan,
Multistrata Intensifikasi pekarangan:
Sayuran/Buah/Umbi/ Kacang-kacangan
• Multistrata Intensifikasi pagar : Kaliandra, Dadap, Gliriside, Rumput, Garut, Talas, Pisang, Nenas, Melinjo, Katuk, Kelor, Labu Kuning, Ganyong, Garut
4. Pekarangan luas (>400 m2)
• Bedengan, Pot/
polibag Sayuran : Cabai, Sawi, Kenikir, Terong, Tomat, Bayam, Kangkung, Kacang panjang, Kecipir, Buncis Tegak & Rambat, Katuk, Kelor, Labu Kuning
• Bedengan, Pot/
polibag
Toga : Jahe, Kencur, Lengkuas, Kunyit, Temulawak, Sirih, Lidah Buaya
• Kandang Ternak Kambing, Domba dan/atau ayam buras
• Kolam Pemeliharaan ikan atau lele:
Lele/Nila/Gurame
• Bedengan, Surjan, Multistrata
Intensifikasi pekarangan:
Sayuran/Buah/Umbi/ Kacang-kacangan
28
Kawasan Rumah Pangan Lestari• Benih/Bibit Sayuran
Tanaman Pangan
• Multistrata Intensifikasi pagar : Kaliandra, Dadap, Gliriside, Rumput, Garut, Talas, Pisang, Nenas , Melinjo, Ganyong, Garut, Katuk, Kelor, Labu Kuning
5 Intensifikasi pagar
jalan • Multistrata Tanaman buah, tanaman hijauan makan ternak
6 Intensifikasi halaman kantor desa, sekolah, dan fasilitas umum lainnya
• Pot, bedengan, tanam
langsung Tanaman Sayuran
Tanaman Buah
Tanaman pagar multistrata
7 Kebun Bibit Desa • Pot, rak, Bedengan, Kandang
Tanaman Sayuran Tanaman Pangan Ternak
8 Pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan
• Bedengan Tanaman pangan lokal: aneka umbi (ubi, gembili, gadung, dll), aneka talas, suweg, aneka jenis jagung dan serealia (sorgum, jewawut, hotong, dll)