• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP IRWAN HS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP IRWAN HS"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

1

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA

PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP

IRWAN HS

105720325111

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA

PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP

SKRIPSI

Diajukian Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Makassar Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

IRWAN HS

105720325111

(3)

3

HALAMAN PESETUJUAN

JudulPenelitian :ANALISISFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP

NamaMahasiswa : IRWAN HS No. Stambuk/Nim : 10572 0325 111

Jurusan : MANAJEMEN

Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS

PerguruanTinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi ini telah di seminar hasilkan pada tanggal 30 oktober 2015 di universitas muhammadiyah Makassar.

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.H.MahmudNuhung,MA EmyJuliastuti Muin,SE.,M.Ak

Mengetahui

DekanFakultasEkonomi KetuaJurusanManajemen

Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Moh. ArisPasigai, SE., NBM.497 794 NBM. 109 3485

(4)

4

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar nomor : tahun 1437 H/2016 dan telah dipertahankan di depan penguji,

pada hari sabtu tanggal 20 Februari tahun 2016, sebagai salah satu syarat memperoleh

Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Februari 2016

Panitia Ujian :

1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. (…..………….……) (Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung,MA. (………) (Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM. (………) (WD I Fak. Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. H Mahmud Nuhung. MA (………)

2. Ismail Rasulong, MM (………)

3. Faidul Adziem, MM (………)

(5)

5

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Tiada kata yang lebih utama diucapkan selain memanjatkan puji syukur

kehadirat allah Subhanahu Wataalah, atas nikmat dan rahmat-nya, sehingga penulis

dapat merampungkan skripsi ini yang berjudul : “Analisis Faktor-Faktor Yang

Memengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian Semen Terhadap Pembelian Semen

Pada PT.Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep”

Rampungnya penyusunan skripsi ini sesungguhnya tak lepas dari

bantuan,bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkanlah penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya

kepada :

1. Kedua orang tua Ayahanda dan Ibunda atas limpahan kasih saying serta dukungan

moril dan materil sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung, MA sebagai pembimbing I dan Ibu Emy Juliastuti

Muin, SE.,M.Ak sebagai pembimbing II yang telah membantu penulis selama

(6)

6

3. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen dalam lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya untuk urusan manajemen yang

telah membantu penulis selama dalam perkuliahan hingga selesainya studi ini.

4. Ucapan terima kasih kepada Bapak pimpinan beserta seluruh staf PT.Semen

Tonasa di Kabupaten Pangkep yang telah membantu memberikan data-data yang

diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Teman-teman yang tidak sempat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

dukungan dan doa yang diberikan selama ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya bidang ilmu manajemen dan khusus bagi peneliti lainnya

dapat dijadikan salah satu referensi yang dapat membantu.

Makassar, Oktober2015

(7)

7 ABSTRAK

Irwan Hs, 105 7203 251 11. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian Semen Tonasa Pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep (dibimbing oleh)

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui fakto-faktor apa yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian semen pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, serta untuk menganalisis tanggapan konsumen melalui kualitas produk, citra merek, harga dan promosi terhadap pembelian semen tonasa.

Sedangkan medote analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji validitas, uji realibilitas, analisis regresi, linear berganda, uji asumsi klasik yang terdri dari uji normalita, uji multikolineritas, uji heterokesdastisitas, pengujian hipotesis yang meliputi : uji simultan ( uji F ) dan uji parsial ( uji t ).

Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian semen pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, maka dapat disimpulkan bahwa keempat faktor yakni : kulitas produk, citra merek, harga dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian semen. Sedangkan dari hasil pengujian koefisien regresi maka diperoleh hasil bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian semen adalah kualitas produk, alasannya karena memiliki nilai koefisien regresi dan nilai thitung yang terbesar

(8)

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI……….. iii

KATA PENGANTAR………... iv

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Masalah Pokok………. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 6

A. Pengertian Persepsi Konsumen……… 6

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen……….. 9

C. Pengertian Perilaku Konsumen……… 11

D. Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian……….. 14

E. Pembelian Konsumen………...18

F. Keputusan Pembelian………...19

G. Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian……… 22

H. Kerangka Pikir………. 23

I. Hipotesis……….. 24

BAB III METODE PENELITIAN………... 25

A. Daerah dan Waktu Penelitian……….. .25

B. Populasi dan Sampel Penelitian………... 25

C. Metode Pengumpulan Data……….. 26

D. Jenis dan Sumber Data………. 26

(9)

9

F. Metode Analisis………...28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………....30

A. Sejarah Berdirinya dan Tujuan Perusahan………30

B. Status Perusahaan ……….34

C. Struktur Organisasi ………..35

D. Uraian Tugas ………37

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………46

A. Deskripsi Karakteristik Responden ………46

B. Deskripsi Variabel ………..50

C. Uji Validitas dan Reabilitas ………59

D. Uji Asumsi Klasik ………...62

E. Analisis Regresi dan Korelasi ……….66

F. Pembuktian Hipotesis ……….68

BAB VI PENUTUP ………...72

A. Kesimpulan ……….72

B. Saran-Saran ……….72

(10)
(11)
(12)

KARTU KONTROL BIMBINGAN PROPOSAL

Konsultasi Dosen Pembimbing I :

Catatan :

Mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke Dosen Pembimbing minimal 3 kali.

KetuaJurusan MANAJEMEN

Moh. Aris pasigai SE.MM NBM.

No Hari / Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan Nama Mahasiswa : IRWAN HS

NIM : 10572 03251 11

Jurusan : Manajemen

Pembimbing I : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA

Judul Skripi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI KONSUMEN TERHADAP

PEMBELIAN SEMEN PADA PT.SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP

(13)

KARTU KONTROL BIMBINGAN PROPOSAL

Konsultasi Dosen Pembimbing I :

Catatan :

Mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke Dosen Pembimbing minimal 3 kali.

KetuaJurusan MANAJEMEN

Moh. Aris pasigai SE.MM NBM.

No Hari / Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan Nama Mahasiswa : IRWAN HS

NIM : 10572 03251 11

Jurusan : Manajemen

Pembimbing II : Emy Juliastuti Muin,SE.,M.Ak

Judul Skripi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMENGARUHI KONSUMEN TERHADAP

PEMBELIAN SEMEN PADA PT.SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era situasi hyper competition seperti sekarang ini yang dialami oleh

setiap perusahaan, baik perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur,

perdagangan maupun jasa, senantiasa selalu memerhatikan mengenai keunggulan

bersaing perusahaan yang sangat ditentukan oleh kemampuannya memberikan

superior value yang lebih tinggi dibandingkan perusahaaan pesaingnya.Untuk itu, maka pemahaman terhadap apa yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan

pelanggan mutlak dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk memuaskan

pelanggan.

Masalah pemasaran hahekatnya tidak hanya diarahkan untuk memuaskan

pelanggan melainkan juga ditujukan untuk memengaruhi keputusan pembelian

konsumen, sehingga keputusan pembelian konsumen mempunyai suatu momen

yang penting dalam aktivitas perusahaan. Oleh karena itulah keputusan pembelian

merupakan titik pokok dalam proses pencarian dan evaluasi atas beberapa

alternatif yang guna dapat menentukan pembelian yang nyata atas suatu produk.

Melihat pentingnya keputusan pembelian maka Fausi Arman (2010),

meneliti faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian laptop merek Acer

pada pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.Hasil

penelitian yang dilakukan menemukan bahwa kualitas, merek, dan promosi

(15)

Sedangkan Darmawan (2010), meneliti faktor-faktor yang memengaruhi

keputusan pembelian konsumen dalam membeli sepeda motor dengan

mengujikualitas produk, harga kompetitif dan citra merek. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan Fausi Arman, maka peneliti akan melakukan penelitian

mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keputusan membeli yakni, kualitas,

harga, promosi citra merek dengan obyek penelitian pada PT. Semen Tonasa di

Kabupaten Pangkep.

PT. Semen Tonasa di kabupaten pangkep merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang industri semen. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat

dengan perusahaan industri semen lainnya, seperti : perusahaan PT. Semen

Bosowa maros dan PT. Semen Tiga Roda maka perusahaan perlu melakukan

evaluasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap

pembelian semen pada perusahaan PT. Semen Tonasa dikabupaten pangkep. Hal

ini perlu diperhatikan oleh perusahaan agar perusahaan dapat lebih meningkatkan

penjualan serta dapat mengantisipai persaingan yang semakin ketat dengan

perusahaan pesaing lainnya.

Adapun pembelian, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

terhadap pembelian semen adalah faktor kualitas produk, citra merek,harga dan

promosi. Keempat faktor tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal

ini disebabkan karena dengan adanya kualitas produk semen, citra merek yang

melekat selama ini pada produk semen tonasa,harga yang kompetitif serta

(16)

konsumen dalam melakukan pembelian semen yang diproduksi oleh PT. Semen

Tonasa di Kabupaten Pangkep.

Kotler (2007), mengatakan bahwa, “perilaku konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor budaya, social, pribadi, dan psikologis”. Beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut ;

a. Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian.Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling

dasar.Masing-masing Budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang

lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para

anggotanya.Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras,

dan wilayah geografis. Kelas sosial memiliki ciri seperti orang-orang

didalam kelas social yang sama cenderung berperilaku lebih seragam

daripada orang-orang dari dua kelas yang berbeda.

b. Faktor sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial.Kelompok

acuan, keluaraga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan membuat

seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup yang baru dan

mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan

menuntut orang mengikuti kebiasaan sehingga dapat mempengaruhi

(17)

c. Faktor pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhin oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan

gaya hidup pembeli.

d. Faktor psikologis

Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik

konsumen tersebut untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan

pembelian. Empat proses psikologis penting, motivasi, persepsi,

pembelajaran, dan memori. secara fundamental mempengaruhi

tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi

akan pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara

merek-merek yang ada. Dengan adanya alasan diatas maka penulis mengangkat judul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian Semen Pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep”.

B. Masalah Pokok

Dari latar belakang masalah, perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut : Seberapa besar pengaruh konsumen terhadap pembelian semen pada

(18)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mempengaruhi faktor-faktor apa yang mempengaruhi Konsumen

terhadap pembelian semen pada PT.Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.

b. Untuk menganalisis tanggapan konsumen melalui kualitas produk, citra

merek, harga dan promosi terhadap pembelian semen tonasa.

2. Manfaat

Adapun manfaat yang di harapkan dengan di adakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Bagi perusahaan, penelitian ini memberikan masukan bagi perusahaan

dalam mengetahui persepsi konsumen terhadap pembelian semen melalui

nilai produk, citra merek, harga dan promosi yang digunakan sehingga

berpengaruh terhadap keputusan pembelian

b. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan

dalam bidang yang diteliti dan memperdalam pengetahuan dalam

manajemen pemasaran

khususnya mengenai persepsi konsumen terhadap pembelian semen.

c. Bagi pihak lain, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perserpsi Konsumen

Ketika kita sedang berjalan-jalan di mall, sering kali tercium bau yang lezat

dan enak serta sangat merangsang selera makan kita.Apa yang kita rasakan ini

menimbulkan persepsi bahwa disekitar tempat kita berjalan-jalan pasti ada

restoran yang masakannya enak.Meskipun dalam kenyataannya belum tentu,

tetapi itulah yang ada dipikiran kita. Kalau kita bertanya kepada teman, obat flu

apa yang membuat orang ngantuk dan bisa kera terus, teman kita akan menjawab

sana flu. Kalau kita menyatakan kepada ibu-ibu alat elektronik mana diantara

merek yang ada yang mutunya baik akan menjawab sony, meskipun untuk produk

tape recorder, si ibu itu belum pernah membuktikan bahwa untuk produk tersebut

memang mutunya bagus. Mengapa hal demikian terjadi?Mengapa terdapat

persepsi seperti itu pada konsumen?Inilah sebuah kotak hitam yang pada

konsumen harus bisa diungkap dan dipahami oleh pemasar.

Pemahaman terhadap persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi

pemasar dalam upaya membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya pesepsi yang

tepat pada konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan

penilaian yang tepat.Berdasarkan persepsi inilah konsumen, tertarik dan membeli.

Dua produk makanan yang bentuk, rasa dan kandungannya sama dapat

dipersepsikan berbeda, begitu konsumen melihat mereknya berbeda.

Jika konsumen mempersepsikan bahwa produk kita memiliki keunggulan

(20)

konsumen, maka konsumen akan memilih produk kita, meskipun sebenarnya

produk tersebut relatif mirio dengan yang lainnya. Hal ini benar-benar teradi

untuk produk susu dan makanan untuk bayi dan anak-anak. Meskipun sebenarnya

dan aspek kandungan produk-produk tersebut hampir sama, tetapi ibu-ibu

memiliki persepsi bahwa diantara merk-merk yang ada memiliki mutu dan

manfaat yang lebih berbeda-beda. Oleh karena itu ada keyakinan bahwa persepsi

lebih penting dari pada realitas. (Suryani, 2008 : 95-97)

Menurut Kotler (2008 : 179), persepsi adalah proses dimana kita memilih,

mengatur, dan menerjemahkan, masukan onformasi untuk menciptakan gambaran

dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung

pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang

yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Seseorang mungkin

menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat bersifat agresif dan tidak

jujur, orang lain mungkin menganggapnya rajin dan membantu. Masing-masing

orang akan merespon atau memberikan tanggapan secara berbeda terhadap

wiraniaga.

Machfoedz (2005 : 41), mengemukakan bahwa persepsi adalah proses

pemilihan, penyusunan, dan penafsiran informasi untuk mendapatkan arti.

Seseorang menerima informasi melalui pancar indra. Masukan informasi

merupakan rasa yang diterima melalui salah satu orang panca indra. Ketika

seseorang mendengar iklan, melihat orang lain, mencium bau sedap dan

sebaliknya, atau menyentuh sesuatu barang-barang, ia mendapat masukan

(21)

sodik (2003), menyebutkan bahwa persepsi tehadap suatu produk melalui

proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk)

serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang

mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau

melalui stimulasi lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat,

penjualan, dampak dari Negara penjualan). Informasi yang diperoleh dan diproses

konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek,

yang ada gilirannya akan sikap ini sering kali secara langsung akan memengaruhi

apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.

Persepsi produk/pesan tertujuh pada produk yang dibuat dalam komunikasi.

Perhatian berfokus pada dua tipe respon yaitu argument yang mendukung

(counter argument) (Belch dan Belch,2002). Counter argument merupakan persepsi konsumen akan mengekspresikan ketidakyakinan dan ketidaksetujuan

terhadap klaim dalam iklan mengenai produk. Konsumen lain dan yang

mendukung argumen atau berpersepsi bahwa konsumen setuju atau sependapat

dengan klaim dalam iklan. Argumen yang menolak berhubungan secara negatif

dengan penerimaan pesan juga akan semakin minimal, sehingga indikasi bahwa

pemrosesan informasi iklan berjalan efektif bila seorang konsumen memberikan

argument yang mendukung (support argument). sodik (2003), menyebutkan

bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan

komponennya (kemasan,bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang

ditunjukkan untuk memengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk

(22)

diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari Negara

penjualan). Persepsi mengenai pesan/produk yang telah terbentuk setelah

konsumen sasaran menyaksikan penayangan iklan akan membentuk sikap mereka

terhadap merek yang akan memengaruhi minat beli secara tidak langsung

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri atas 2 bagian,

yaitu :

1. Faktor Internal

Faktor internal dalam mempengaruhi pola kegiatan konsumsi merupakan

faktor-faktor yang berasal dari dalam individu atau yang melekat pada diri

individu, yang mempngaruhi seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau

aktifitas yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

menggunakan dan menghabiskan barang-barang dan jasa, termasuk proses

keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Faktor-faktor internal tersebut antara lain :

a. Sumber daya konsumen

menurutEngel(2010), diidentifikasikan menjadi 3 sumber daya yang

dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Terdiri dari : Sumber Daya

Ekonomi, Sumber Daya Temporal, dan Sumber Daya Kognitif.

b. Motivasi

Motivasi diartikan sebagai proses dimana perilaku diarahkan tujuannya,

diberi energi, dan diaktifkan untuk mencapai keadaan seperti yang

(23)

c. Pengetahuan

Dipahami sebagai informasi yang disimpan didalam ingatan. Pengetahuan

konsumen terdiri dari 3 bidang pengetahuan, yaitu : pengetahuan produk

(product knowledge), pengetahuan pembelian (purchase knowledge), pengetahuan pemakaian (usage knowledge).

d. sikap

sikap didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang

memungkinkan orang melakukan respon dengan cara menguntungkan

atau tidak menguntungkan secara konsisteen berkenaan dengan obyek

atau alternatif yang diberikan.

e. Kepribadian

Menurut Yinger (2013), merupakan keseluruhan perilaku dari seorang

individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan

serangkaian situasi

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dalam mempengaruhi pola kegiatan konsumsi,mrupakan

faktor-faktor yang berasal dari luar individu, yang mempengaruhi seseorang

dalam melakukam tindakan atau aktivitas yang langsung terlibat dalam

mendapatkan,mengkonsumsi,menggunakan dan menghabiskan barang-barang

dan jasa,termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan

(24)

Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain :

a. Nilai-nilai Budaya dan Etnis

Merupakan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada

sejumlah orang yang memiliki persamaan ras, agama, lokasi geografis,

dan warisan budaya yang membedakan mereka dengan kelompok

lainnya.

b. Kelompok social

Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang

dikarenakan pengaruh yang signifikan dari kelompok acuan (reference

group) yang menjadi rujukan dalam berpikir, bertindak, merasa dan berperilaku seseorang dalam melakukan konsumsi.

c. Pengaruh Situasi

Pengaruh situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor yang

khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik, yang lepas dari

karakteristik konsumen dan karakteristik objek.

Karakteristik-karakteristik situasi konsumen tersebut antara lain : Lingkungan fisik,

lingkungan sosial, waktu, tugas, dan keadaan Anteseden.

C. Pengertian Perilaku Konsumen

Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang

harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran.Untuk itu

perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam

(25)

menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang

produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.

Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dharmmesta dan Handoko,

(2008 : 10), Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa

pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan

seperti apa (what) yang dibeli,dimana membeli (where), bagaimana kebiasan (how

often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa di beli. Keberhasilan perusahaan dapat merancang apa saja yang di

inginkan konsumen.

Menurut teori ini setiap konsumen akan berusaha mendapatkan kepuasan

maksimal, dan konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk

untuk jangka waktu yang lama, bila ia telah mendapatkan kepuasan dari produk

yang sama yang telah dikonsumsikannya. Dalam hal ini, kepuasan yang

didapatkan sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan

dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk lain, melalui suatu

perhitungan yang cermat terhadap konsekuensi dari setiap pembelian.

Para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa

yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan,

(26)

kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan

memungkinkan pemasar dapat memengaruhi keputusan konsumen,sehingga

konsumen dapat membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Persaingan yang

ketat antar merek menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat

dalam posisi tawar menawar.

Apakah perilaku konsumen itu? Perilaku konsumen, seperti didefenisikan oleh

Prasetijo dan Ihalauw John (2005 : 11), adalah proses yang dilalui oleh seseorang

dalam mencari,membeli,menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca

konsumsi produk,jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhanya.

Sumarwan (2003 : 25), mengemukakan bahwa : “ perilaku konsumen

adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk dan jasa, termaksud proses keputusan yang mendahului dan

mengikuti tindakan ini “.

American Marketing Association yang dikutip oleh Amirullah (2002 : 2), mendefinisikan bahwa : “ Perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan keajaiban disekitar

kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka “.

Adalah beberapa alasan mengapa perilaku konsumen dipelajari, pertama adalah

kepentingan pemasar, kedua adalah kepentingan pendidikan dan perlindungan

konsumen, ketiga adalah untuk perumusan kebijakan masyarakat dan

(27)

Menurut Umar (2003 : 50), dijelaskan bahwa perilaku konsumen terdiri dari

bagian sumber :

a. Perilaku yang tampak

Variabel-variabel yang termaksud dalam perilaku ini adalah jumlah

pembelian, waktu, karena siapa dan bagaimana konsumen melakukan

pembelian, membeli,menggunakan, menghabiskan, produk dan jasa

setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.

D. Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan pembelian

Dalam pemasaran, persepsi lebih penting dari pada realitas, karena persepsi yang

memengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persepsi

berbeda-beda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman atensi

selektif, distorsi selektif dan retensi selektif.

Adapun variable-variabel yang memengaruhi keputusan pembelian dapat

dikemukakan sebagai berikut :

1. Kualitas produk

Keputusan juga tergantung pada akualitas produk dan jasa.Apa sebenarnya

kualitas itu? Berbagai ahli mendefinisikannya sebagai “ kecocokan untuk

digunakan”, pemenuhan tuntutan, bebas dari variasi, dan seterusnya. Kita akan menggunakan definisi American society for Quality Control (Quality)

adalah total fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat

(28)

mengatakan bahwa penjual telah mengantarkan kualitas ketika produk atau

jasanya memenuhi atau melebihi ekpektasi pelanggan.Perusahaan yang

memuaskan sebagian besar kebutuhan pelanggannya sepanjang waktu disebut

perusahaan berkualitas. Lexus memberikan kinerja kualitas yang lebih tinggi

dibandingkan Hyundai : mobil lexus maupun Hyundai lebih mulus, lebih

kencang, dan lebih tahan lama. Tetapi kita dapat mengatakan bahwa baik

lexus maupun Hyundai menghantarkan kesesuaian kualitas yang sama, jika

semua unit masing-masing menghantarkan kualitas yang diinginkan.

(Kotler,2008 : 143).

Menurut Mantan pemimpin GE, John F. Welch Jr, dikutip oleh Kotler

(2008 : 143), pelanggan,pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar

negeri, dan satu satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan

penghasilan. Dorongan untuk menghasilkan barang bermutu tinggi di pasar

dunia menyebakan sejumlah Negara dan kelompok Negara mengakui atau

memberikan penghargaan kepada perusahaan yang menunjukkan praktek

kualitas terbaik.

2. Harga

Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya

secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para

pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang

tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau

serendah mungkin.Sering di jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu

(29)

murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut.Harga

merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan

penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.Walaupun

penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan

yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga

tersebut.Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga

mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang

dapat dicapai oleh perusahaan. Chandra (2002 : 149), mengemukakan bahwa

harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter)

yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk

mendapatkan suatu produk

3. Distribusi

Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh prudusen untuk

menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan

yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.Saluran

distribusi penting, karena barang yang telah di buat dan harganya sudah

ditetapkan itu masih menghadapi masalah, yakni harus disampaikan kepada

konsumen.Pada penyalur dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk

mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar.Penentuan jumlah

penyalur juga merupakan masalah yang penting untuk di pertimbangkan,

dalam kasus-kasus tertentu disesuaikan dengan sifat produk yang di

tawarkan.Barang kebutuhan sehari-hari, misalnya membutuhkan banyak

(30)

Kesalahan menentukan jumlah penyalur akan menentukan persoalan baru

bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu sedikit menyebabkan

penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah penyalur yang terlalu

banyak menyebabkan pemborosan waktu, perhatian, dan biaya.

Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan

menentukan jumlah penyalur. Menurut Kasmir dan Jakfar (2003 : 114),

mengemukakan bahwa distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan

fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen akhir kepada konsumen.

E. Pembelian Konsumen

Istilah purchasing atau pembelian menurut Brown dkk (2001:132),

mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai

:“managing the inputs into the organizatoin’s transformation (production

process)”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan kedalam proses produksi organisasi. Inilah

yang sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh,

bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan

pembelian dalam perusahaan, karena itu dalam bidang ini pemborosan

mudahsaja terjadi, baik karena perilaku yang difungsional maupun karena

kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana,

maupun prasarana yang dibutuhkan.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian marupakan area yang

(31)

1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan

perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi

bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.

2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara

langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, bgitu

penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang

langsung terhadap struktur biaya perusahaan.

3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek

operasi manajemen.

Bagaimana cara sebuah perusahaan dalam pengendalikan strategi

pengadaan barangnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap

bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya.

Dengan demikian, apapun jenis dan ukuran perusahaannya, pembelian yang

dilaksakan dengan ekonomis dan efektif amat diperlukan dalam upaya

mencapai kondisi perusahaan yang sehat karena pembelian merupakan

kegiatan yang memerlukan pengerahan sumber daya dalam jumlah besar.

F. Keputusan Pembelian

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang

mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau

merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali

dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik

berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan rangsangan dari luar

(32)

sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum diakhir diambil keputusan

pembelian.Karateristik pribadi konsumen yang digunakan untuk memproses

rangsangan tersebut sangat komplek, dalam salah satunya adalah motivasi

konsumen untuk membeli.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2003) dalam Albari (2002), menyatakan

bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang

memaksa mereka melakukan tindakan yang memaksa mereka untuk melakukan

tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek

tertentu, maka dia akan terdorong untuk menguasai produk tersebut. Sebaliknya

jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang

bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang

tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran

atau tidak.Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini

secara kontektual dapat di pengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi

konsumen untuk membeli.

Proses keputusan pembelian suatu produk mengikuti aturan. Peran seseorang

(bukan pembeli utama) dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk

perlu diketahui oleh marketer, karena diantara mereka ini terkadang justru

menjadi faktor pendorong yang sangat kuat bagi pengambil keputusan pembelian.

Sejumlah orang yang memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian, adalah

(33)

1. Intiator adalah orang yang pertama kali menyadari adanya kebutuhan yang

belum terpenuhi dan berinisiatif mengusulkan untuk membeli produk

tertentu.

2. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh

yang karena pandangan,nasehat atau pendapatnya mempengaruhi

keputusan pembelian.

3. Decoder adalah orang yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam

menentukan apakah produk jadi dibeli,produk apa yang akan

dibeli,bagaimana cara membeli,dan dimana produk itu dibeli.

4. Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual

5. User adalah orang yang menkomsumsi atau menggunakan produk yang

dibeli

Marketer harus paham betul peran-peran tersebut dijalankan oleh siapa.Jika

dalam satu keluarga peran diatas dimainkan oleh anak, ibu dan lebih dominan

ditentukan oleh seorang bapak, maka pesan komunikasi pemasaran harus

diarahkan pada yang lebih dominan sebagai pengambil keputusan akhir untuk

menentukan pembelian.

Keterlibatan psikologis dalam proses pengambilan keputusan pembelian itu

berbeda-beda, sesuai dengan sifat keputusan itu sendiri, yaitu pengambilan

keputusan yang kompleks, (extended decision making) pengambilan keputusan

yang terbatas (limited decision making) dan pengambilan keputusan berdasarkan

(34)

Proses pengambilan keputusan pembelian berakhir pada tahap perilaku

purnabeli dimana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang

dirasakan akan memengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia

akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau

membeli produk lain pada perusahaan yang sama di masa mendatang, dan

cenderung merekomendasikan kepada orang lain. Banyak orang berpendapat

bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk. (Hasan

2008,hal. 138-139).

G. Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian

Menurut Swastha dan Irawan (2005 : 349), mengemukakan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan

perasaan emosi,bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli

barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat mmbeli, kegagalan

biasanya menghilangkan minat. Tidak ada pembelian yang terjadi jika

konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan

masalah terjadi ketika konsumen melihat adanya perbedaan yang signifikan

antara apa yang dimiliki dengan apa yang dibutuhkan. Berdasarkan

pengenalan akan masalah, selanjutnya konsumen mencari atau

mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia

(35)

Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu

kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber

informasi luar seperti konsumen lain.

H. Kerangka Pikir

Berikut ini akan dikemukakan skema kerangka piker dapat dilihat melalui

gambar di bawah ini :

Gambar 1 Kerangka pikir Kualitas produk (X₁) Citra merek (X₂) Keputusan pembelian (Y) Harga (X₃)

(36)

Keterangan :

PT.Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep adalah merupakan perusahaan

yang bergerak dibidang industri semen merek Tonasa,dimana dalam menjalankan

aktivitas uasahanya maka perusahaan perlu mengetahui pemahaman terhadap

persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi pemasar dalam upaya

membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya persepsi yang tepat pada

konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan penilaian

yang tepat. Berdasarkan persepsi inilah konsumen tertarik dan membeli, dimana

terdapat empat variabel dalam mengukur persepsi konsumen terhadap pembelian

semen, yang meliputi: nilai kualitas produk, citra merek, harga dan promosi.

Keempat variabel tersebut harus diperhatikan oleh perusahaan sehingga

berpengaruh terhadap pembelian semen yang diproduksi oleh PT. Semen Tonasa

di Kabupaten Pangkep.

I. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual diatas, peneliti

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1. Diduga bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

semen pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.

H2. Diduga bahwa citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian semen

pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.

H3. Diduga bahwa harga berpengaruh pada terhadap keputusan pembelian semen

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Daerah dan Waktu Penelitian

Penelitian akan di PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, Dalam

pelaksanaan penelitian, penulis mengumpulkan data melalui penyebaran

kuesioner kepada developer dan distributor. Sedangkan waktu penelitian yang

direncanakan memakan waktu kurang lebih tiga bulan lamanya dimulai dari bulan

November sampai dengan Januari 2015.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli langsung

pada perusahaan PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep yang berjumlah

sebanyak 60 responden,yang terdiri atas pihak developer dan pihak distributor.

2. Sampel

sampel dengan mengggunakan metode non probability sampling, dimana

menurut Sugiono (2009 : 95), yakni tekhnik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk di pilih menjadi sampel. Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel di

tentukan sebanyak 60 responden, dimana untuk developer sebanyak 30 responden

(38)

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan melalui:

a. Kuesioner atau daftar pertanyaan adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang

disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan tentang variabel-variabel yang

diteliti.

b. Studi dokumen yaitu pengumpulan data dan informasi dari buku-buku dan

internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan sumber data terdiri

dari:

1. data penjualan dan biaya yang dikomplikasi dalam siklus akuntansi, tahun

2014.

2. data yang berasal dari luar organisasi dimana riset sedang dilakukan dari sumber yang terdapat pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.

(39)

E. Variabel Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah penilitian untuk melihat identifikasi

perilaku konsumen,yaitu:

1. Kualitas produk (X₁),merupakan keunggulan yang memiliki PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep akan produknya. Diukur dengan menggunakan

skala likert yakni : sangat tidak setuju =1, tidak setuju =2, cukup setuju =3,

setuju =4, dan sangat setuju =5.

2. Citra merek (X₂), merupakan keseluruhan persepsi atau sikap yang berupa kayakinan dan preferensi terhadap merek dan bentuk dari informasi dan

pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Diukur dengan menggunakan skala

likert yakni : sangat tidak setuju =1, tidak setuju = 2, cukup setuju = 3, setuju

=4, dan sangat setuju =5.

3. Harga (X₃), merupakan nilai yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk. Diukur dengan menggunakan skala likert yakni : sangat

tidak setuju =1, tidak setuju =2, cukup setuju =3, setuju =4, dan sangat setuju

=5.

4. Keputusan beli merupakan sikap atau upaya dari konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan dan memutuskan membeli dan

menggunakan produk tersebut.Diukur dengan menggunakan skala likert

yakni: sangat tidak setuju =1, tidak setuju =2, cukup setuju =3, setuju =4, dan

(40)

F. Metode Analisis

Untuk memecahkan permasalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan,

maka digunakan metode analisis sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linear Berganda

yaitu suatu analisis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terhadap variabel

bebas (kualitas produk, citra merek, harga, dan promosi) terhadap variabel

terikat (keputusan pembelian) dengan perhitungan persamaan regresi linear

berganda dikutip dari buku Riduwan dan Akdom (2007:142), yaitu:

Y=b₀+b₁X₁+b₂X₂+b₃X₃+b₄+e Keterangan: Y = Keputusan pembelian b₀ = Nilai constan/reciprocal X₁ = Kualitas produk X₂ = Citra merek X₃ = Harga b₁,b₂,b₃,b₄,= Koefisien regresi e = Standar eror

(41)

Pada pengujian hipotesa tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji

statistik, sebagai berikut:

a. Koefisien determinasi

Koefisien determinasi dapat fokus pada staf hubungan dan seberapa

hubungan.Berguna juga untuk peramalan untuk suatu variabel jika variabel

diketahui.Dengan analisis ini kita dapat memprediksi perilaku dari variabel

dependen dengan menggunakan variabel independen.

b. Uji simultan ( Uji F ) untuk penguian hipotesis pertama

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya

secara bersama-sama mempunyai pengaruh bermakna terhadap variabel

berikut. Pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel

pada derajat kesalahan 5% dalam arti (ɑ = 0.05). Apabila nilai Fhitung ≥ dari

nilai Ftabel, maka berarti variabel bebasnya secara bersama-sama

memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau

hipotesis pertama sehingga dapat diterima.

c. Uji Parsial (Uji t) untuk pengujian hipotesis kedua

Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel

bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak. Pengujian

dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung masing-masing

variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (ɑ

= 0.05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel maka variabel bebasnya memberikan

(42)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Berdirinya dan Tujuan Perusahaan

PT. Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar dikawasan timur Indonesia.

Sejak awal perseroan telah menetapkan diri untuk membawa kehidupan bangsa

menjadi lebih berarti melalui kontribusi terhadap pembangunan Nasional komitmen

ini telah menjadi focus utama perseroan selama masa operasionalnya hingga masa

yang akan datang.

Diawali pada tahun 1960, melalui keputusan MPRS (Majelis Permusyawaratan

Perwakilan Rakyat Sementara) Republik Indonesia No.II/MPRS/1960 tanggal 5

Desember 1960, ditetapkan untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan yang

berlokasi di Desa Tonasa Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep sekitar 54 Km

sebelah Utara Makassar. Pabrik Semen Tonasa unit 1 merupakan proyek di bawah

Departemen Perindustrian dan merupakan hasil kerja antara Pemerintah Indonesia

dengan Pemerintah Cekoslovakia yang dimulai sejak tahun tahun 1960 dan

diresmikan pada tanggal 2 November 1968. Pabrik ini menggunakan proses basah

dengan kapasitas terpasang 110.000 ton semen pertahun. Pada tahun 1984 pabrik

Semen Tonasa unit 1 dihentikan pengoperasiannya karena dianggap tidak ekonomis

(43)

Selanjutnya demi pengembangan pabrik berdasarkan peraturan pemerintah

Republik Indonesia No.54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971, pabrik Semen

Tonasa ditetapkan sebagai badan usaha Milik Negara yang Berbentuk Perusahaan

Umum (perum) kemudian, dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia No.1

tahun 1975 tanggal 9 Januari tahun 1975 bentuk Perum tersebut diubah menjadi

perseroan (persero)

Dalam rangka memenuhi kebutuhan semen yang sangat meningkat serta

perkembangan kehidupan bangsa yang semakin maju, berdasarkan persetujuan

bappenas No.032/XC-LC/B.V/76 dan No.2854 /D.I/IX/76 tanggal 2 september 1976,

dibangun pabrik semen tonasa unit II.

Pabrik yang merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan

pemerintah Kanada ini beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton

semen pertahun,kemudian dioptimalisasi menjadi 590.000 ton semen pertahun pada

tahun 1991. Pabrik semen unit II terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro

Kabupaten Pangkep, yang berjarak sekitar 23 km dari pabrik semen tonasa unit I.

Setelah pabrik semen Tonasa unit II pada tahun 1982, berdasarkan persetujuan

Bappenas No.32 XC-LC/B.V/1981 dan No. 21771/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober

1981 dilakukan perluasan dengan membangun pabrik semen Tonasa unit II pabrik

(44)

pemerintah jerman barat. Pabrik selesai pada tahun 1984 dan diresmikan oleh

presiden soeharto pada tanggal 3 April 1985.

Selanjutnya perseroan terus melakukan perluasan pabrik untuk menjawab

kebutuhan semen yang semakin meningkat dan berdasarkan surat Menteri Muda

Perindustrian No.182/MPP-IX/1990 tanggal 2 Oktober 1990 dan surat Menteri

Keuangan RI No.51549/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990,dilakukan

perluasan dengan membangun pabrik semen tonasa tahap IV yang berkapasitas

2.300.000 ton semen per tahun.pabrik ini berlokasi dekat Tonasa Unit II dan Unit III.

Selama empat dekade perseroan memberikan kontribusinya untuk

melaksanakan pembangunan guna memenuhi kebutuhan bangsa akan kehidupan yang

lebih berarti. Komitmen ini akan terus dilanjutkan untuk menghasilkan kehidupan

yang lebih baik bagi nusa dan bangsa di masa yang akan dating. Menjawab tantangan

tersebut, melalui RUBSLB No.24 tanggal 10 Desember 2007, pemegang saham

memutuskan untuk menambah kapasitas produksi guna menghadapi pasar kompetitif

dalam negeri. Upaya tersebut dilakukan dengan membangun pabrik semen Tonasa

Unit V dengan kapasitas 2.500.000 ton semen per tahun dan membangun power

plant dengan kapasitas BTG 2 x 35 MW. Saat ini PT.semen Tonasa memiliki

kapasitas produksi terpasang total sebesar 3.840.000 ton semen per tahun yang

berasal dari pabrik semen Tonasa Unit II dan III dan IV. Dan power plant yang ada

(45)

Tonasa Unit IV, maka total kapasitas produksi terpasang bertambah menjadi kurang

lebih 6.000.000 ton semen per tahun dengan power plant sebesar 129 MW.

Perseroan meyakini bahwa dengan pengembangan kapasitas produksi melalui

pembangunan pabrik semen Tonasa Unit V, perseroan akan senantiasa berfokus

kepada pemenuhan kebutuhan pembangunan nasional serta kemajuan Bangsa dan

Negara.

PT.semen Tonasa memiliki 7 Unit pengantongan semen yang berlokasi di

Makassar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali dan Ambon dengan kapasitas

masing-masing 300.000 metrik ton per tahun kecuali Makassar dan Bali yang

berkapasitas masing-masing 600.000 metrik semen per tahun dan Palu yang

berkapasitas 175.000 metrik ton semen per tahun. PT. Semen Tonasa juga memiliki

Konsolodasi PT.Semen Tonasa dengan PT.Semen Gresik (Persero) Tbk.

Sebelum konsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, pemegang saham

PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dilaksanakan pada tanggal 15 September 1995 dan

kemudian sesuai dengan keputusan RUPS LB pada tanggal 13 mei 1997, 500 lembar

saham portepel dijual kepada Koperasi Karyawan Semen Tonasa (KKST), sehingga

pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan

(46)

4.2 Status Perusahaan

Pada awal berdirinya pabrik Semen Tonasa I dalam masa kontruksi, perusahaan

masih berstatus “proyek” dibawah naungan Departemen Perindustrian dan Pertambangan. Dengan selesainya proyek pembangunan pabrik Semen Tonasa I, pada

tanggal 2 November 1968, status perusahaan di tingkatkan menjadi status “Pabrik” sampai tahun 1971. Pabrik Semen Tonasa ditetapkan menjadi BUMN yang berbentuk

Perusahaan Perum (PERUM) berdasarkan PP No.54 tahun 1971 tanggal 8 September

1971.

Pada tahun 1975, perusahaan meningkat menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero), berdasarkan PP No. 1 tahun 1975. Perubahan bentuk hokum dari PERUM

menjadi PERSERO disahkan tahun 1976 dengan akte Notaris Soewarno SH, No. 6

tanggal 9 januari 1976 di Jakarta dan perbaiki dihadapan Notaris. H. Bebasa Dg. Lalo

SH, No. 64 tanggal 20 mei 1976. Terakhir dengan perubahan Anggaran Dasar oleh

Notaris Hadi Moentoro SH, di Jakarta No. 11 tanggal 12 Desember 1984.

Pada tanggal 15 September 1995, PT.Semen Tonasa mengadakan konsolidasi

dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan hal tersebut masih berlangsung hingga

(47)

4.3 struktur organisasi

Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat yang penting

agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Suatu perusahaan akan berhasil

mencapai prestasi kerja yang efektif dari karyawan apabila terdapat suatu sistem kerja

sama yang baik, dimana fungsi-fungsi dalam organisasi tersebut mempunyai

pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah dinyatakan dan

diuraikan dengan jelas.

Struktur organisasi PT. Semen Tonasa (persero) mengikuti metode atau prinsip

organisasi fungsional yang telah dinyatakan dan diuraikan menekankan pada

pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas dan tegas. Didalam

struktur organisasi PT. Semen Tonasa (Persero) tersebut terdiri atas beberapa unsur

(48)
(49)

4.4 Uraian Tugas

Berdasarkan gambar 4.1, maka akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab

bagian-bagian tersebut, yaitu:

1. Dewan Direksi

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Semen Tonasa (Persero) diurus

dan dipimpin oleh direksi dari seorang Direktur Utama dibantu tiga orang direktur

lainnya. Dalam menjankan tugasnya Dewan Direksi bertanggung jawab sekaligus

diawasi oleh Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham. Dewan Direksi

diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan lama masa

jabatan 5 tahun, Dewan Direksi terdiri atas :

a) Direktur Utama

Direktur Utama bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan.

Direktur Utama juga mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap

bidang-bidang yang mendapat pengawasan secara langsung yaitu bidang

umum, bidang sumber daya manusia, bidang satuan pengawas intern dan

bidang pengawas usaha sampingan (Yayasan Dana Pensiun dari Hari Tua,

YKST, PT. PKM, Koperasi, Dharma Wanita, Bengkel Kendari) serta

perwakilan Jakarta.

b) Direktur Keuangan dan Komersial

Bertanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan. Tugas Direktur

(50)

1) Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta

mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan dari anggaran pendapatan

dan belanja perusahaan.

2) Menyusun penditribusian hasil produksi semen yang dilakukan secara

menyusun strategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran termasuk

pengangkutannya.

3) Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku, bahan

pembantu, dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengkapan dalam kegiatan

produksi.

c) Direktur Produski

Tugas Direktur Produksi adalah :

1) Terselenggaranya kelancaran operasi pabrik Unit II, pabrik Unit III, dan

pabrik Unit IV.

2) Terselenggaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan

karyawan, gedung pabrik, dan gedung lainnya serta pelabuhan khusus

Biringkassi.

d) Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Tugas Direktur Litbang adalah melaksanakan kegiatan untuk merealisasikan

tujuan perusahaan dengan baik meliputi:

1) Terselenggaranya semua aktivitas perencanaan pelaksanaan

proyek-proyek perluasan termasuk di dalamnya pengurusan sumber dana untuk

(51)

2) Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan

yang akan digunakan baik dalam unit yang telah ada maupun dalam

proyek perluasan yang telah direncanakan.

2. Kepala Departemen atau Bidang

Dalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa (Persero) terdapat 12 departemen.

Tugas dari departemen tersebut adalah :

a. Departemen Hubungan Luar

Bertugas menangani masalah kehumasan yang menyangkut perwakilan PT.

Semen Tonasa (Persero) di Makassar dan masalah hubungan dengan para

pemegang saham. Selain itu bertanggung jawab terhadap perwakilan PT.

Semen Tonasa (Persero) di Jakarta.

b. Departemen Umum

Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang bersifat umum, pengamanan

instalasi dan kompleks perusahaan, pengurusan masalah tanah dan izin, serta

kegiatan yang menyangkut hukum dan kesekretariatan.

c. Departemen Satuan Pengawasan Intern

Bertanggung jawab dan kelancaran pengelolaan tugas Departemen Satuan

Pengawasan intern yang meliputi pengawasan finansial dan pengawasan

operasional serta tugas-tugas lainnya yang diberikan direksi.

d. Departemen Pemasaran

Bertugas merencanakan perencanaan dan analsis pasaran untuk kelancaran

(52)

pengantongan di Banjarmasin, Samarinda, Bitung, Celukan Bawang dan

Ambon.

e. Departemen Logistik

Bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan

prosedur pengadaan dan manajemen pergudangan.

f. Departemen Akuntansi dan Keuangan

Bertugas memimpin dan mengkoordinir pengelolaan tugas-tugas akuntansi

dan keuangan perusahaan.

g. Departemen Operasi I

Bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pengoperasian

pabrik unit II dan unit III sesuai RKAP secara efektif, efisiensi, ekonomis,

aman terhadap personil dan peralatan serta ikut menjaga kelestarian

lingkungan hidup.

h. Departemen Operasional II

Bertugas merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengoperasian aset

perusahaan dalam memproduksi semen, termasuk pengangkutan dan

pemuatan semen keatas kapal pelabuhan Biringkassi dan Makassar dengan

biaya serendah mungkin dan aman terhadap personil peralatan serta

(53)

i. Departemen Litbang

Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan penelitian proses teknologi

penyelenggaraan studi pengembangan perusahaan sistem manajemen

perusahaan.

j. Departemen Pengembangan dan Energi

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi serta mengevaluasi

pengoperasian asset perusahaan yang meliputi mesin, pembangkit tenaga

listrik, alat-alat berat/kecil dan alat-alat tambang, mesin-mesin dan peralatan

unit pemecah batu kapur, tanah liat dan pasir silica, sehingga kondisinya tetap

terpelihara untuk menunjang kelancaran proses produksi.

k. Departemen Sumber Daya Manusia

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi serta mengevaluasi

pengoperasian asset perusahaan dalam penyediaan, pemeliharaan, perawatan,

pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia agar tercapai

produktivitas tenaga kerja yang optimal.

l. Departemen teknik

Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pembuatan,

pabrikasi perhitungan teknik dan finansial untuk modifikasi dan renovasi

peralatan serta pembuatan bangunan, sarana dan prasarana di lingkungan

pabrik, perumahan, pelabuhan Biringkassi dan terminal-terminal

(54)

3. Kepala Biro

Tugas kepala biro ini adalah membantu kepala departemen atau kepala bidang

dalam menangani pekerjaan sehari-hari. Penentuan kepala biro berdasarkan pada

jenis pekerjaan yang akan di tangani pada masing-masing bidang.

4. Kepala Seksi

Tugas kepala seksi adalah membantu Kepala Biro dalam melaksanakan tugas

sehari-harinya. Dan bertanggung jawab penuh secara teknis terhadap semua

kegiatan yang langsung dibawahinya.

4.5 Proses Produksi

Produksi merupakan suatu proses kegiatan untuk mengubah bahan-bahan baku

menjadi bahan setengah jadi yang dapat dimanfaatkan. Barang jadi ini lalu di

distribusikan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhannya melalui distributor yang

ada.

Proses pembuatan semen yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa (Persero)

merupakan proses kering (Dry Process). Proses pembuatan semen tersebut menurut

urutan-urutannya adalah sebagai berikut :

1. Bahan mentah yang terdiri atas :

a. Pasir silica 1-2 %

b. Gypsum 3%

c. Tanah liat 18%

(55)

2. Proses pembuatan yang meliputi :

a. Quary

Batu kapur yang diquary diledakkan dengan menggunakan bahan peledak.

Lalu dengan alat-alat berat batu kapur itu dipilih yang mempunyai diameter

maksimum 170 cm, selanjutnya dimuat dan diangkat dengan menggunakan

Damp Truck keatas pemecah. b. Crusher

Tanah liat yang merupakan hasil Quary dipecah oleh Hummer Crusher

menjadi ukuran yang kecil-kecil dengan diameter maksimum 36 cm.

c. Clay Pit

Tanah liat yang berasal dari Clay Pit diambil dengan menggunakan alat-alat

berat kemudian diangkat menuju Storage Hall (tempat pengumpul).

d. Clay Drier

Clay yang terdapat di Storage Hall dikeringkan dengan Clay Drier untuk mendapatkan kadar air maksimum 1% yang selanjutnya dikumpulkan

kedalam silo.

e. Pasir Silika

Pasir silika diambil dari deposit yang terdapat didaerah Sulawesi Selatan.

Pasir silika ini sebagian diperoleh dari kandungan Clay dari Clay Pit.

f. Raw Material

Batu kapur, Clay dan pasir silika secara bersama-sama digiling dalam Raw

(56)

pengawasan dari laboratorium sehingga Raw material yang dihasilkan

langsung siap dibakar.

g. Kiln/Tungku Putar

Raw mill yang berasal dari silo diangkut ke kiln untuk dibakar dengan temperatur 1350-1500₀C sehingga dapat menghasilkan klinker.

h. Finish Mill

Klinker bersama-sama gypsum yang dengan perbandingan 94 : 4 digiling untuk selanjutnya didalam proses finish mill menghasilkan semen. Semen

hasil penggilingan ini kemudian disimpan dalam silo-silo. Semen yang

dihasilkan ini siap untuk dikantongkan atau diangkut ke pelabuhan

Bringkassi.

Berdasarkan uraian proses produksi diatas, maka selanjutnya akan

(57)
(58)

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi Karakteristik Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli langsung pada

perusahaan PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep dengan menggunakan metode

non probability sampling, dimana menurut sugiyono (2009, hal. 95), yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap

unsur atau anggota populasi untuk dipilih manjadi sampel.

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada responden, nampak bahwa

dari 60 kuesioner yang dibagikan kepada responden, ternyata dari 60 eksamplar yang

dibagikan semua telah mengembalikan kuesioner serta mengisi kuesioner secara

lengkap dan benar serta dapat diolah lebih lanjut..

Deskripsi karakteristik responden memberikan gambaran mengenai identitas

responden, dimana dapat didasarkan pada pelanggan, lama berlangganan, serta

pendapatan. Oleh karena itulah akan disajikan analisis deskripsi karakteristik

(59)

1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pelanggan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pelanggan yaitu menguraikan

mengenai jenis pelanggan yang mengambil semen pada PT. Semen Tonasa di

Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat melalui table berikut ini :

TABEL 5.1

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PELANGGAN

No. Kategori Jawaban Responden Frekuensi Persen 1. Distributor 30 50 2. Kontraktor/pengembang 30 50 Jumlah 60 100

Sumber : Data primer, 2015

Berdasarkan table 5.1 yakni karakteristik responden berdasarkan pelanggan

yang menujukkan bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah

distributor dan kontraktor atau pengembang perumahan dengan jumlah

masing-masing sebanyak 30 orang atau sebesar 50%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pelanggan yang membeli langsung pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep

(60)

2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berlangganan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan lama berlangganan yakni

menguraikan gambar mengenai identitas responden berdasarkan lamanya

berlangganan, yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

TABEL 5.2

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BERLANGGANAN

No. Kategori Jawaban Responden Frekuensi Persen 1. < 1 tahun 11 18,3 2. 2 – 5 tahun 21 35 3. > 5 tahun 28 46,7 Jumlah 60 100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.1 yakni karakteristik responden berdasarkan lama

berlangganan, nampak bahwa sebagian besar lama berlangganan responden yang

terbesar dalam penelitian ini adalah diatas dari 5 tahun yakni sebanyak 28 orang atau

sebesar 46,7% kemudian disusul lama berlangganan antara 2 – 5 tahun yakni

Gambar

Gambar 1  Kerangka pikir Kualitas produk  (X₁) Citra merek (X₂)  Keputusan pembelian Harga (Y)  (X₃)

Referensi

Dokumen terkait

Novika Dyah P (13/2/17) Pada tahun 2017 perusahaan Nutrifood Indonesia Tropicanaslim, sebuah merek yang konsisten dikonsentrasikan untuk kontrol dan pencegahan diabetes

Pada tahap ini, dicari solusi dari permasalahan kontrol optimal yaitu memini- mumkan biaya produksi total dengan memanfaatkan persamaan sistem, fungsi objektif, serta kondisi

a) Guru membaca wacana lisan yang telah ditampilkan. c) Guru menyajikan pembelajaran dengan media yang dipersiapkan.. d) Guru menunjuk salah satu siswa maju ke depan untuk

Jawabannya adalah, karena kamu telah diikat dengan peraturan khusus ataupun umum yang tidak boleh kamu langgar, maka apalagi dengan apa yang telah diwajibkan Allah Subhaanahu

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tatalaksana pemeliharaan dan produksi susu sapi perah friesian holstein pada dataran sedang Ciawi dan dataran tinggi Cikole.. Data

Kesehatan merupakan harapan semua orang saat ini, ditengah hiruk pikuk, polusi dan kesibukan kerja di perkotaan. Pentingnya menjaga kesehatan menjadi salah satu tujuan hidup

Kemudian cara perawatan luka dengan madu secara rutin akan lebih baik, dari jaman dulu madu sangat dipercaya oleh masyarakat untuk berbagai jenis pengobatan

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan personal hygiene (kebersihan handuk, kebersihan badan dan kebersihan tangan serta kuku), sanitasi lingkungan (sarana air bersih),