1
SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA
PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP
IRWAN HS
105720325111
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA
PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP
SKRIPSI
Diajukian Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Makassar Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
IRWAN HS
105720325111
3
HALAMAN PESETUJUAN
JudulPenelitian :ANALISISFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEMEN PADA PT. SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP
NamaMahasiswa : IRWAN HS No. Stambuk/Nim : 10572 0325 111
Jurusan : MANAJEMEN
Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS
PerguruanTinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Skripsi ini telah di seminar hasilkan pada tanggal 30 oktober 2015 di universitas muhammadiyah Makassar.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Dr.H.MahmudNuhung,MA EmyJuliastuti Muin,SE.,M.Ak
Mengetahui
DekanFakultasEkonomi KetuaJurusanManajemen
Dr. H. Mahmud Nuhung, MA Moh. ArisPasigai, SE., NBM.497 794 NBM. 109 3485
4
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar nomor : tahun 1437 H/2016 dan telah dipertahankan di depan penguji,
pada hari sabtu tanggal 20 Februari tahun 2016, sebagai salah satu syarat memperoleh
Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Makassar, Februari 2016
Panitia Ujian :
1. Pengawas Umum : Dr. H. Irwan Akib, M.Pd. (…..………….……) (Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung,MA. (………) (Dekan Fak. Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM. (………) (WD I Fak. Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. H Mahmud Nuhung. MA (………)
2. Ismail Rasulong, MM (………)
3. Faidul Adziem, MM (………)
5
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Tiada kata yang lebih utama diucapkan selain memanjatkan puji syukur
kehadirat allah Subhanahu Wataalah, atas nikmat dan rahmat-nya, sehingga penulis
dapat merampungkan skripsi ini yang berjudul : “Analisis Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian Semen Terhadap Pembelian Semen
Pada PT.Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep”
Rampungnya penyusunan skripsi ini sesungguhnya tak lepas dari
bantuan,bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkanlah penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya
kepada :
1. Kedua orang tua Ayahanda dan Ibunda atas limpahan kasih saying serta dukungan
moril dan materil sehingga ananda dapat menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
2. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung, MA sebagai pembimbing I dan Ibu Emy Juliastuti
Muin, SE.,M.Ak sebagai pembimbing II yang telah membantu penulis selama
6
3. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen dalam lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, khususnya untuk urusan manajemen yang
telah membantu penulis selama dalam perkuliahan hingga selesainya studi ini.
4. Ucapan terima kasih kepada Bapak pimpinan beserta seluruh staf PT.Semen
Tonasa di Kabupaten Pangkep yang telah membantu memberikan data-data yang
diperlukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Teman-teman yang tidak sempat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
dukungan dan doa yang diberikan selama ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya bidang ilmu manajemen dan khusus bagi peneliti lainnya
dapat dijadikan salah satu referensi yang dapat membantu.
Makassar, Oktober2015
7 ABSTRAK
Irwan Hs, 105 7203 251 11. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian Semen Tonasa Pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep (dibimbing oleh)
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui fakto-faktor apa yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian semen pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, serta untuk menganalisis tanggapan konsumen melalui kualitas produk, citra merek, harga dan promosi terhadap pembelian semen tonasa.
Sedangkan medote analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji validitas, uji realibilitas, analisis regresi, linear berganda, uji asumsi klasik yang terdri dari uji normalita, uji multikolineritas, uji heterokesdastisitas, pengujian hipotesis yang meliputi : uji simultan ( uji F ) dan uji parsial ( uji t ).
Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap pembelian semen pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, maka dapat disimpulkan bahwa keempat faktor yakni : kulitas produk, citra merek, harga dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian semen. Sedangkan dari hasil pengujian koefisien regresi maka diperoleh hasil bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian semen adalah kualitas produk, alasannya karena memiliki nilai koefisien regresi dan nilai thitung yang terbesar
8
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI……….. iii
KATA PENGANTAR………... iv
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Masalah Pokok………. 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 6
A. Pengertian Persepsi Konsumen……… 6
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen……….. 9
C. Pengertian Perilaku Konsumen……… 11
D. Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian……….. 14
E. Pembelian Konsumen………...18
F. Keputusan Pembelian………...19
G. Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian……… 22
H. Kerangka Pikir………. 23
I. Hipotesis……….. 24
BAB III METODE PENELITIAN………... 25
A. Daerah dan Waktu Penelitian……….. .25
B. Populasi dan Sampel Penelitian………... 25
C. Metode Pengumpulan Data……….. 26
D. Jenis dan Sumber Data………. 26
9
F. Metode Analisis………...28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………....30
A. Sejarah Berdirinya dan Tujuan Perusahan………30
B. Status Perusahaan ……….34
C. Struktur Organisasi ………..35
D. Uraian Tugas ………37
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………46
A. Deskripsi Karakteristik Responden ………46
B. Deskripsi Variabel ………..50
C. Uji Validitas dan Reabilitas ………59
D. Uji Asumsi Klasik ………...62
E. Analisis Regresi dan Korelasi ……….66
F. Pembuktian Hipotesis ……….68
BAB VI PENUTUP ………...72
A. Kesimpulan ……….72
B. Saran-Saran ……….72
KARTU KONTROL BIMBINGAN PROPOSAL
Konsultasi Dosen Pembimbing I :
Catatan :
Mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke Dosen Pembimbing minimal 3 kali.
KetuaJurusan MANAJEMEN
Moh. Aris pasigai SE.MM NBM.
No Hari / Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan Nama Mahasiswa : IRWAN HS
NIM : 10572 03251 11
Jurusan : Manajemen
Pembimbing I : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA
Judul Skripi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI KONSUMEN TERHADAP
PEMBELIAN SEMEN PADA PT.SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP
KARTU KONTROL BIMBINGAN PROPOSAL
Konsultasi Dosen Pembimbing I :
Catatan :
Mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian skripsi jika sudah konsultasi ke Dosen Pembimbing minimal 3 kali.
KetuaJurusan MANAJEMEN
Moh. Aris pasigai SE.MM NBM.
No Hari / Tanggal Uraian Perbaikan Tanda Tangan Nama Mahasiswa : IRWAN HS
NIM : 10572 03251 11
Jurusan : Manajemen
Pembimbing II : Emy Juliastuti Muin,SE.,M.Ak
Judul Skripi : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI KONSUMEN TERHADAP
PEMBELIAN SEMEN PADA PT.SEMEN TONASA DI KABUPATEN PANGKEP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era situasi hyper competition seperti sekarang ini yang dialami oleh
setiap perusahaan, baik perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur,
perdagangan maupun jasa, senantiasa selalu memerhatikan mengenai keunggulan
bersaing perusahaan yang sangat ditentukan oleh kemampuannya memberikan
superior value yang lebih tinggi dibandingkan perusahaaan pesaingnya.Untuk itu, maka pemahaman terhadap apa yang dibutuhkan, diinginkan dan diharapkan
pelanggan mutlak dilakukan oleh pimpinan perusahaan untuk memuaskan
pelanggan.
Masalah pemasaran hahekatnya tidak hanya diarahkan untuk memuaskan
pelanggan melainkan juga ditujukan untuk memengaruhi keputusan pembelian
konsumen, sehingga keputusan pembelian konsumen mempunyai suatu momen
yang penting dalam aktivitas perusahaan. Oleh karena itulah keputusan pembelian
merupakan titik pokok dalam proses pencarian dan evaluasi atas beberapa
alternatif yang guna dapat menentukan pembelian yang nyata atas suatu produk.
Melihat pentingnya keputusan pembelian maka Fausi Arman (2010),
meneliti faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian laptop merek Acer
pada pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan.Hasil
penelitian yang dilakukan menemukan bahwa kualitas, merek, dan promosi
Sedangkan Darmawan (2010), meneliti faktor-faktor yang memengaruhi
keputusan pembelian konsumen dalam membeli sepeda motor dengan
mengujikualitas produk, harga kompetitif dan citra merek. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan Fausi Arman, maka peneliti akan melakukan penelitian
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi keputusan membeli yakni, kualitas,
harga, promosi citra merek dengan obyek penelitian pada PT. Semen Tonasa di
Kabupaten Pangkep.
PT. Semen Tonasa di kabupaten pangkep merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang industri semen. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat
dengan perusahaan industri semen lainnya, seperti : perusahaan PT. Semen
Bosowa maros dan PT. Semen Tiga Roda maka perusahaan perlu melakukan
evaluasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap
pembelian semen pada perusahaan PT. Semen Tonasa dikabupaten pangkep. Hal
ini perlu diperhatikan oleh perusahaan agar perusahaan dapat lebih meningkatkan
penjualan serta dapat mengantisipai persaingan yang semakin ketat dengan
perusahaan pesaing lainnya.
Adapun pembelian, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
terhadap pembelian semen adalah faktor kualitas produk, citra merek,harga dan
promosi. Keempat faktor tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal
ini disebabkan karena dengan adanya kualitas produk semen, citra merek yang
melekat selama ini pada produk semen tonasa,harga yang kompetitif serta
konsumen dalam melakukan pembelian semen yang diproduksi oleh PT. Semen
Tonasa di Kabupaten Pangkep.
Kotler (2007), mengatakan bahwa, “perilaku konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor budaya, social, pribadi, dan psikologis”. Beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut ;
a. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian.Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling
dasar.Masing-masing Budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya.Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras,
dan wilayah geografis. Kelas sosial memiliki ciri seperti orang-orang
didalam kelas social yang sama cenderung berperilaku lebih seragam
daripada orang-orang dari dua kelas yang berbeda.
b. Faktor sosial
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial.Kelompok
acuan, keluaraga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan membuat
seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup yang baru dan
mempengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan
menuntut orang mengikuti kebiasaan sehingga dapat mempengaruhi
c. Faktor pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhin oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan
gaya hidup pembeli.
d. Faktor psikologis
Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan karakteristik
konsumen tersebut untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan
pembelian. Empat proses psikologis penting, motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan memori. secara fundamental mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.
Perilaku membeli yang rumit akan menimbulkan keterlibatan yang tinggi
akan pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang jelas diantara
merek-merek yang ada. Dengan adanya alasan diatas maka penulis mengangkat judul
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian Semen Pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep”.
B. Masalah Pokok
Dari latar belakang masalah, perumusan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : Seberapa besar pengaruh konsumen terhadap pembelian semen pada
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mempengaruhi faktor-faktor apa yang mempengaruhi Konsumen
terhadap pembelian semen pada PT.Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.
b. Untuk menganalisis tanggapan konsumen melalui kualitas produk, citra
merek, harga dan promosi terhadap pembelian semen tonasa.
2. Manfaat
Adapun manfaat yang di harapkan dengan di adakannya penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Bagi perusahaan, penelitian ini memberikan masukan bagi perusahaan
dalam mengetahui persepsi konsumen terhadap pembelian semen melalui
nilai produk, citra merek, harga dan promosi yang digunakan sehingga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian
b. Bagi penulis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan
dalam bidang yang diteliti dan memperdalam pengetahuan dalam
manajemen pemasaran
khususnya mengenai persepsi konsumen terhadap pembelian semen.
c. Bagi pihak lain, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perserpsi Konsumen
Ketika kita sedang berjalan-jalan di mall, sering kali tercium bau yang lezat
dan enak serta sangat merangsang selera makan kita.Apa yang kita rasakan ini
menimbulkan persepsi bahwa disekitar tempat kita berjalan-jalan pasti ada
restoran yang masakannya enak.Meskipun dalam kenyataannya belum tentu,
tetapi itulah yang ada dipikiran kita. Kalau kita bertanya kepada teman, obat flu
apa yang membuat orang ngantuk dan bisa kera terus, teman kita akan menjawab
sana flu. Kalau kita menyatakan kepada ibu-ibu alat elektronik mana diantara
merek yang ada yang mutunya baik akan menjawab sony, meskipun untuk produk
tape recorder, si ibu itu belum pernah membuktikan bahwa untuk produk tersebut
memang mutunya bagus. Mengapa hal demikian terjadi?Mengapa terdapat
persepsi seperti itu pada konsumen?Inilah sebuah kotak hitam yang pada
konsumen harus bisa diungkap dan dipahami oleh pemasar.
Pemahaman terhadap persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi
pemasar dalam upaya membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya pesepsi yang
tepat pada konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan
penilaian yang tepat.Berdasarkan persepsi inilah konsumen, tertarik dan membeli.
Dua produk makanan yang bentuk, rasa dan kandungannya sama dapat
dipersepsikan berbeda, begitu konsumen melihat mereknya berbeda.
Jika konsumen mempersepsikan bahwa produk kita memiliki keunggulan
konsumen, maka konsumen akan memilih produk kita, meskipun sebenarnya
produk tersebut relatif mirio dengan yang lainnya. Hal ini benar-benar teradi
untuk produk susu dan makanan untuk bayi dan anak-anak. Meskipun sebenarnya
dan aspek kandungan produk-produk tersebut hampir sama, tetapi ibu-ibu
memiliki persepsi bahwa diantara merk-merk yang ada memiliki mutu dan
manfaat yang lebih berbeda-beda. Oleh karena itu ada keyakinan bahwa persepsi
lebih penting dari pada realitas. (Suryani, 2008 : 95-97)
Menurut Kotler (2008 : 179), persepsi adalah proses dimana kita memilih,
mengatur, dan menerjemahkan, masukan onformasi untuk menciptakan gambaran
dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung
pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang
yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Seseorang mungkin
menganggap wiraniaga yang berbicara dengan cepat bersifat agresif dan tidak
jujur, orang lain mungkin menganggapnya rajin dan membantu. Masing-masing
orang akan merespon atau memberikan tanggapan secara berbeda terhadap
wiraniaga.
Machfoedz (2005 : 41), mengemukakan bahwa persepsi adalah proses
pemilihan, penyusunan, dan penafsiran informasi untuk mendapatkan arti.
Seseorang menerima informasi melalui pancar indra. Masukan informasi
merupakan rasa yang diterima melalui salah satu orang panca indra. Ketika
seseorang mendengar iklan, melihat orang lain, mencium bau sedap dan
sebaliknya, atau menyentuh sesuatu barang-barang, ia mendapat masukan
sodik (2003), menyebutkan bahwa persepsi tehadap suatu produk melalui
proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk)
serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang
mencerminkan produk melalui latar kata-kata, gambar dan simbolisasi atau
melalui stimulasi lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat,
penjualan, dampak dari Negara penjualan). Informasi yang diperoleh dan diproses
konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek,
yang ada gilirannya akan sikap ini sering kali secara langsung akan memengaruhi
apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak.
Persepsi produk/pesan tertujuh pada produk yang dibuat dalam komunikasi.
Perhatian berfokus pada dua tipe respon yaitu argument yang mendukung
(counter argument) (Belch dan Belch,2002). Counter argument merupakan persepsi konsumen akan mengekspresikan ketidakyakinan dan ketidaksetujuan
terhadap klaim dalam iklan mengenai produk. Konsumen lain dan yang
mendukung argumen atau berpersepsi bahwa konsumen setuju atau sependapat
dengan klaim dalam iklan. Argumen yang menolak berhubungan secara negatif
dengan penerimaan pesan juga akan semakin minimal, sehingga indikasi bahwa
pemrosesan informasi iklan berjalan efektif bila seorang konsumen memberikan
argument yang mendukung (support argument). sodik (2003), menyebutkan
bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan
komponennya (kemasan,bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang
ditunjukkan untuk memengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk
diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan, dampak dari Negara
penjualan). Persepsi mengenai pesan/produk yang telah terbentuk setelah
konsumen sasaran menyaksikan penayangan iklan akan membentuk sikap mereka
terhadap merek yang akan memengaruhi minat beli secara tidak langsung
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terdiri atas 2 bagian,
yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam mempengaruhi pola kegiatan konsumsi merupakan
faktor-faktor yang berasal dari dalam individu atau yang melekat pada diri
individu, yang mempngaruhi seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau
aktifitas yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
menggunakan dan menghabiskan barang-barang dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Faktor-faktor internal tersebut antara lain :
a. Sumber daya konsumen
menurutEngel(2010), diidentifikasikan menjadi 3 sumber daya yang
dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Terdiri dari : Sumber Daya
Ekonomi, Sumber Daya Temporal, dan Sumber Daya Kognitif.
b. Motivasi
Motivasi diartikan sebagai proses dimana perilaku diarahkan tujuannya,
diberi energi, dan diaktifkan untuk mencapai keadaan seperti yang
c. Pengetahuan
Dipahami sebagai informasi yang disimpan didalam ingatan. Pengetahuan
konsumen terdiri dari 3 bidang pengetahuan, yaitu : pengetahuan produk
(product knowledge), pengetahuan pembelian (purchase knowledge), pengetahuan pemakaian (usage knowledge).
d. sikap
sikap didefinisikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang
memungkinkan orang melakukan respon dengan cara menguntungkan
atau tidak menguntungkan secara konsisteen berkenaan dengan obyek
atau alternatif yang diberikan.
e. Kepribadian
Menurut Yinger (2013), merupakan keseluruhan perilaku dari seorang
individu dengan system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian situasi
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam mempengaruhi pola kegiatan konsumsi,mrupakan
faktor-faktor yang berasal dari luar individu, yang mempengaruhi seseorang
dalam melakukam tindakan atau aktivitas yang langsung terlibat dalam
mendapatkan,mengkonsumsi,menggunakan dan menghabiskan barang-barang
dan jasa,termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan
Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain :
a. Nilai-nilai Budaya dan Etnis
Merupakan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang pada
sejumlah orang yang memiliki persamaan ras, agama, lokasi geografis,
dan warisan budaya yang membedakan mereka dengan kelompok
lainnya.
b. Kelompok social
Kelompok sosial dapat mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang
dikarenakan pengaruh yang signifikan dari kelompok acuan (reference
group) yang menjadi rujukan dalam berpikir, bertindak, merasa dan berperilaku seseorang dalam melakukan konsumsi.
c. Pengaruh Situasi
Pengaruh situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor yang
khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik, yang lepas dari
karakteristik konsumen dan karakteristik objek.
Karakteristik-karakteristik situasi konsumen tersebut antara lain : Lingkungan fisik,
lingkungan sosial, waktu, tugas, dan keadaan Anteseden.
C. Pengertian Perilaku Konsumen
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang
harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran.Untuk itu
perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam
menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang
produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.
Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu
yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dharmmesta dan Handoko,
(2008 : 10), Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa
pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan
seperti apa (what) yang dibeli,dimana membeli (where), bagaimana kebiasan (how
often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang-barang dan jasa-jasa di beli. Keberhasilan perusahaan dapat merancang apa saja yang di
inginkan konsumen.
Menurut teori ini setiap konsumen akan berusaha mendapatkan kepuasan
maksimal, dan konsumen akan meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk
untuk jangka waktu yang lama, bila ia telah mendapatkan kepuasan dari produk
yang sama yang telah dikonsumsikannya. Dalam hal ini, kepuasan yang
didapatkan sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan
dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk lain, melalui suatu
perhitungan yang cermat terhadap konsekuensi dari setiap pembelian.
Para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa
yang dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan,
kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan
memungkinkan pemasar dapat memengaruhi keputusan konsumen,sehingga
konsumen dapat membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar. Persaingan yang
ketat antar merek menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat
dalam posisi tawar menawar.
Apakah perilaku konsumen itu? Perilaku konsumen, seperti didefenisikan oleh
Prasetijo dan Ihalauw John (2005 : 11), adalah proses yang dilalui oleh seseorang
dalam mencari,membeli,menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca
konsumsi produk,jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhanya.
Sumarwan (2003 : 25), mengemukakan bahwa : “ perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termaksud proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan ini “.
American Marketing Association yang dikutip oleh Amirullah (2002 : 2), mendefinisikan bahwa : “ Perilaku konsumen (consumer behavior) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan keajaiban disekitar
kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka “.
Adalah beberapa alasan mengapa perilaku konsumen dipelajari, pertama adalah
kepentingan pemasar, kedua adalah kepentingan pendidikan dan perlindungan
konsumen, ketiga adalah untuk perumusan kebijakan masyarakat dan
Menurut Umar (2003 : 50), dijelaskan bahwa perilaku konsumen terdiri dari
bagian sumber :
a. Perilaku yang tampak
Variabel-variabel yang termaksud dalam perilaku ini adalah jumlah
pembelian, waktu, karena siapa dan bagaimana konsumen melakukan
pembelian, membeli,menggunakan, menghabiskan, produk dan jasa
setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
D. Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan pembelian
Dalam pemasaran, persepsi lebih penting dari pada realitas, karena persepsi yang
memengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persepsi
berbeda-beda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman atensi
selektif, distorsi selektif dan retensi selektif.
Adapun variable-variabel yang memengaruhi keputusan pembelian dapat
dikemukakan sebagai berikut :
1. Kualitas produk
Keputusan juga tergantung pada akualitas produk dan jasa.Apa sebenarnya
kualitas itu? Berbagai ahli mendefinisikannya sebagai “ kecocokan untuk
digunakan”, pemenuhan tuntutan, bebas dari variasi, dan seterusnya. Kita akan menggunakan definisi American society for Quality Control (Quality)
adalah total fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat
mengatakan bahwa penjual telah mengantarkan kualitas ketika produk atau
jasanya memenuhi atau melebihi ekpektasi pelanggan.Perusahaan yang
memuaskan sebagian besar kebutuhan pelanggannya sepanjang waktu disebut
perusahaan berkualitas. Lexus memberikan kinerja kualitas yang lebih tinggi
dibandingkan Hyundai : mobil lexus maupun Hyundai lebih mulus, lebih
kencang, dan lebih tahan lama. Tetapi kita dapat mengatakan bahwa baik
lexus maupun Hyundai menghantarkan kesesuaian kualitas yang sama, jika
semua unit masing-masing menghantarkan kualitas yang diinginkan.
(Kotler,2008 : 143).
Menurut Mantan pemimpin GE, John F. Welch Jr, dikutip oleh Kotler
(2008 : 143), pelanggan,pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar
negeri, dan satu satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan
penghasilan. Dorongan untuk menghasilkan barang bermutu tinggi di pasar
dunia menyebakan sejumlah Negara dan kelompok Negara mengakui atau
memberikan penghargaan kepada perusahaan yang menunjukkan praktek
kualitas terbaik.
2. Harga
Pengusaha perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya
secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para
pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang
tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau
serendah mungkin.Sering di jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu
murah itu maka semua orang dapat memakai barang tersebut.Harga
merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan
penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.Walaupun
penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan
yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga
tersebut.Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga
mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang
dapat dicapai oleh perusahaan. Chandra (2002 : 149), mengemukakan bahwa
harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter)
yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
mendapatkan suatu produk
3. Distribusi
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh prudusen untuk
menyalurkan produk sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan
yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.Saluran
distribusi penting, karena barang yang telah di buat dan harganya sudah
ditetapkan itu masih menghadapi masalah, yakni harus disampaikan kepada
konsumen.Pada penyalur dapat menjadi alat bagi perusahaan untuk
mendapatkan umpan balik dari konsumen di pasar.Penentuan jumlah
penyalur juga merupakan masalah yang penting untuk di pertimbangkan,
dalam kasus-kasus tertentu disesuaikan dengan sifat produk yang di
tawarkan.Barang kebutuhan sehari-hari, misalnya membutuhkan banyak
Kesalahan menentukan jumlah penyalur akan menentukan persoalan baru
bagi perusahaan. Bila jumlah penyalur terlalu sedikit menyebabkan
penyebaran produk kurang luas, sedangkan jumlah penyalur yang terlalu
banyak menyebabkan pemborosan waktu, perhatian, dan biaya.
Karena itu manajer pemasaran perlu berhati-hati dalam menyeleksi dan
menentukan jumlah penyalur. Menurut Kasmir dan Jakfar (2003 : 114),
mengemukakan bahwa distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan
fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen akhir kepada konsumen.
E. Pembelian Konsumen
Istilah purchasing atau pembelian menurut Brown dkk (2001:132),
mengatakan bahwa secara umum pembelian bisa didefinisikan sebagai
:“managing the inputs into the organizatoin’s transformation (production
process)”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa pembelian merupakan pengelolaan masukan kedalam proses produksi organisasi. Inilah
yang sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh,
bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan
pembelian dalam perusahaan, karena itu dalam bidang ini pemborosan
mudahsaja terjadi, baik karena perilaku yang difungsional maupun karena
kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana,
maupun prasarana yang dibutuhkan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelian marupakan area yang
1. Fungsi pembelian memiliki tanggung jawab untuk mengelola masukan
perusahaan pada pengiriman, kualitas dan harga yang tepat, yang meliputi
bahan baku, jasa dan sub-assemblies untuk keperluan organisasi.
2. Berbagai penghematan yang berhasil dicapai lewat pembelian secara
langsung direfleksikan pada lini dasar organisasi. Dengan kata lain, bgitu
penghematan harga dibuat, maka akan mempunyai pengaruh yang
langsung terhadap struktur biaya perusahaan.
3. Pembelian dan suplai material mempunyai kaitan dengan semua aspek
operasi manajemen.
Bagaimana cara sebuah perusahaan dalam pengendalikan strategi
pengadaan barangnya akan mempunyai pengaruh langsung terhadap
bagaimana perusahaan tersebut menjalankan bisnisnya.
Dengan demikian, apapun jenis dan ukuran perusahaannya, pembelian yang
dilaksakan dengan ekonomis dan efektif amat diperlukan dalam upaya
mencapai kondisi perusahaan yang sehat karena pembelian merupakan
kegiatan yang memerlukan pengerahan sumber daya dalam jumlah besar.
F. Keputusan Pembelian
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang
mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau
merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali
dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik
berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan rangsangan dari luar
sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum diakhir diambil keputusan
pembelian.Karateristik pribadi konsumen yang digunakan untuk memproses
rangsangan tersebut sangat komplek, dalam salah satunya adalah motivasi
konsumen untuk membeli.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2003) dalam Albari (2002), menyatakan
bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang
memaksa mereka melakukan tindakan yang memaksa mereka untuk melakukan
tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek
tertentu, maka dia akan terdorong untuk menguasai produk tersebut. Sebaliknya
jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang
bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang
tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran
atau tidak.Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini
secara kontektual dapat di pengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi
konsumen untuk membeli.
Proses keputusan pembelian suatu produk mengikuti aturan. Peran seseorang
(bukan pembeli utama) dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk
perlu diketahui oleh marketer, karena diantara mereka ini terkadang justru
menjadi faktor pendorong yang sangat kuat bagi pengambil keputusan pembelian.
Sejumlah orang yang memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian, adalah
1. Intiator adalah orang yang pertama kali menyadari adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi dan berinisiatif mengusulkan untuk membeli produk
tertentu.
2. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh
yang karena pandangan,nasehat atau pendapatnya mempengaruhi
keputusan pembelian.
3. Decoder adalah orang yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam
menentukan apakah produk jadi dibeli,produk apa yang akan
dibeli,bagaimana cara membeli,dan dimana produk itu dibeli.
4. Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual
5. User adalah orang yang menkomsumsi atau menggunakan produk yang
dibeli
Marketer harus paham betul peran-peran tersebut dijalankan oleh siapa.Jika
dalam satu keluarga peran diatas dimainkan oleh anak, ibu dan lebih dominan
ditentukan oleh seorang bapak, maka pesan komunikasi pemasaran harus
diarahkan pada yang lebih dominan sebagai pengambil keputusan akhir untuk
menentukan pembelian.
Keterlibatan psikologis dalam proses pengambilan keputusan pembelian itu
berbeda-beda, sesuai dengan sifat keputusan itu sendiri, yaitu pengambilan
keputusan yang kompleks, (extended decision making) pengambilan keputusan
yang terbatas (limited decision making) dan pengambilan keputusan berdasarkan
Proses pengambilan keputusan pembelian berakhir pada tahap perilaku
purnabeli dimana konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang
dirasakan akan memengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, ia
akan memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan pembelian ulang atau
membeli produk lain pada perusahaan yang sama di masa mendatang, dan
cenderung merekomendasikan kepada orang lain. Banyak orang berpendapat
bahwa pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk. (Hasan
2008,hal. 138-139).
G. Pengaruh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Terhadap Pembelian
Menurut Swastha dan Irawan (2005 : 349), mengemukakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan
perasaan emosi,bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli
barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat mmbeli, kegagalan
biasanya menghilangkan minat. Tidak ada pembelian yang terjadi jika
konsumen tidak pernah menyadari kebutuhan dan keinginannya. Pengenalan
masalah terjadi ketika konsumen melihat adanya perbedaan yang signifikan
antara apa yang dimiliki dengan apa yang dibutuhkan. Berdasarkan
pengenalan akan masalah, selanjutnya konsumen mencari atau
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang produk yang dia
Terdapat dua sumber informasi yang digunakan ketika menilai suatu
kebutuhan fisik, yaitu persepsi individual dari tampilan fisik dan sumber
informasi luar seperti konsumen lain.
H. Kerangka Pikir
Berikut ini akan dikemukakan skema kerangka piker dapat dilihat melalui
gambar di bawah ini :
Gambar 1 Kerangka pikir Kualitas produk (X₁) Citra merek (X₂) Keputusan pembelian (Y) Harga (X₃)
Keterangan :
PT.Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep adalah merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang industri semen merek Tonasa,dimana dalam menjalankan
aktivitas uasahanya maka perusahaan perlu mengetahui pemahaman terhadap
persepsi dan proses yang terkait sangat penting bagi pemasar dalam upaya
membentuk persepsi yang tepat. Terbentuknya persepsi yang tepat pada
konsumen menyebabkan mereka mempunyai kesan dan memberikan penilaian
yang tepat. Berdasarkan persepsi inilah konsumen tertarik dan membeli, dimana
terdapat empat variabel dalam mengukur persepsi konsumen terhadap pembelian
semen, yang meliputi: nilai kualitas produk, citra merek, harga dan promosi.
Keempat variabel tersebut harus diperhatikan oleh perusahaan sehingga
berpengaruh terhadap pembelian semen yang diproduksi oleh PT. Semen Tonasa
di Kabupaten Pangkep.
I. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual diatas, peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1. Diduga bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
semen pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.
H2. Diduga bahwa citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian semen
pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.
H3. Diduga bahwa harga berpengaruh pada terhadap keputusan pembelian semen
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Daerah dan Waktu Penelitian
Penelitian akan di PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep, Dalam
pelaksanaan penelitian, penulis mengumpulkan data melalui penyebaran
kuesioner kepada developer dan distributor. Sedangkan waktu penelitian yang
direncanakan memakan waktu kurang lebih tiga bulan lamanya dimulai dari bulan
November sampai dengan Januari 2015.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli langsung
pada perusahaan PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep yang berjumlah
sebanyak 60 responden,yang terdiri atas pihak developer dan pihak distributor.
2. Sampel
sampel dengan mengggunakan metode non probability sampling, dimana
menurut Sugiono (2009 : 95), yakni tekhnik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk di pilih menjadi sampel. Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel di
tentukan sebanyak 60 responden, dimana untuk developer sebanyak 30 responden
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan melalui:
a. Kuesioner atau daftar pertanyaan adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang
disusun oleh peneliti yang berisikan pertanyaan tentang variabel-variabel yang
diteliti.
b. Studi dokumen yaitu pengumpulan data dan informasi dari buku-buku dan
internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan sumber data terdiri
dari:
1. data penjualan dan biaya yang dikomplikasi dalam siklus akuntansi, tahun
2014.
2. data yang berasal dari luar organisasi dimana riset sedang dilakukan dari sumber yang terdapat pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep.
E. Variabel Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah penilitian untuk melihat identifikasi
perilaku konsumen,yaitu:
1. Kualitas produk (X₁),merupakan keunggulan yang memiliki PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep akan produknya. Diukur dengan menggunakan
skala likert yakni : sangat tidak setuju =1, tidak setuju =2, cukup setuju =3,
setuju =4, dan sangat setuju =5.
2. Citra merek (X₂), merupakan keseluruhan persepsi atau sikap yang berupa kayakinan dan preferensi terhadap merek dan bentuk dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Diukur dengan menggunakan skala
likert yakni : sangat tidak setuju =1, tidak setuju = 2, cukup setuju = 3, setuju
=4, dan sangat setuju =5.
3. Harga (X₃), merupakan nilai yang harus dikeluarkan konsumen untuk memperoleh produk. Diukur dengan menggunakan skala likert yakni : sangat
tidak setuju =1, tidak setuju =2, cukup setuju =3, setuju =4, dan sangat setuju
=5.
4. Keputusan beli merupakan sikap atau upaya dari konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan dan memutuskan membeli dan
menggunakan produk tersebut.Diukur dengan menggunakan skala likert
yakni: sangat tidak setuju =1, tidak setuju =2, cukup setuju =3, setuju =4, dan
F. Metode Analisis
Untuk memecahkan permasalah pokok yang dihadapi oleh perusahaan,
maka digunakan metode analisis sebagai berikut:
1) Analisis Regresi Linear Berganda
yaitu suatu analisis untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh terhadap variabel
bebas (kualitas produk, citra merek, harga, dan promosi) terhadap variabel
terikat (keputusan pembelian) dengan perhitungan persamaan regresi linear
berganda dikutip dari buku Riduwan dan Akdom (2007:142), yaitu:
Y=b₀+b₁X₁+b₂X₂+b₃X₃+b₄+e Keterangan: Y = Keputusan pembelian b₀ = Nilai constan/reciprocal X₁ = Kualitas produk X₂ = Citra merek X₃ = Harga b₁,b₂,b₃,b₄,= Koefisien regresi e = Standar eror
Pada pengujian hipotesa tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan uji
statistik, sebagai berikut:
a. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi dapat fokus pada staf hubungan dan seberapa
hubungan.Berguna juga untuk peramalan untuk suatu variabel jika variabel
diketahui.Dengan analisis ini kita dapat memprediksi perilaku dari variabel
dependen dengan menggunakan variabel independen.
b. Uji simultan ( Uji F ) untuk penguian hipotesis pertama
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebasnya
secara bersama-sama mempunyai pengaruh bermakna terhadap variabel
berikut. Pengujian dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel
pada derajat kesalahan 5% dalam arti (ɑ = 0.05). Apabila nilai Fhitung ≥ dari
nilai Ftabel, maka berarti variabel bebasnya secara bersama-sama
memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau
hipotesis pertama sehingga dapat diterima.
c. Uji Parsial (Uji t) untuk pengujian hipotesis kedua
Uji ini adalah untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat apakah bermakna atau tidak. Pengujian
dilakukan dengan membandingkan antara nilai thitung masing-masing
variabel bebas dengan nilai ttabel dengan derajat kesalahan 5% dalam arti (ɑ
= 0.05). Apabila nilai thitung ≥ ttabel maka variabel bebasnya memberikan
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Berdirinya dan Tujuan Perusahaan
PT. Semen Tonasa adalah produsen semen terbesar dikawasan timur Indonesia.
Sejak awal perseroan telah menetapkan diri untuk membawa kehidupan bangsa
menjadi lebih berarti melalui kontribusi terhadap pembangunan Nasional komitmen
ini telah menjadi focus utama perseroan selama masa operasionalnya hingga masa
yang akan datang.
Diawali pada tahun 1960, melalui keputusan MPRS (Majelis Permusyawaratan
Perwakilan Rakyat Sementara) Republik Indonesia No.II/MPRS/1960 tanggal 5
Desember 1960, ditetapkan untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan yang
berlokasi di Desa Tonasa Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep sekitar 54 Km
sebelah Utara Makassar. Pabrik Semen Tonasa unit 1 merupakan proyek di bawah
Departemen Perindustrian dan merupakan hasil kerja antara Pemerintah Indonesia
dengan Pemerintah Cekoslovakia yang dimulai sejak tahun tahun 1960 dan
diresmikan pada tanggal 2 November 1968. Pabrik ini menggunakan proses basah
dengan kapasitas terpasang 110.000 ton semen pertahun. Pada tahun 1984 pabrik
Semen Tonasa unit 1 dihentikan pengoperasiannya karena dianggap tidak ekonomis
Selanjutnya demi pengembangan pabrik berdasarkan peraturan pemerintah
Republik Indonesia No.54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971, pabrik Semen
Tonasa ditetapkan sebagai badan usaha Milik Negara yang Berbentuk Perusahaan
Umum (perum) kemudian, dengan peraturan pemerintah Republik Indonesia No.1
tahun 1975 tanggal 9 Januari tahun 1975 bentuk Perum tersebut diubah menjadi
perseroan (persero)
Dalam rangka memenuhi kebutuhan semen yang sangat meningkat serta
perkembangan kehidupan bangsa yang semakin maju, berdasarkan persetujuan
bappenas No.032/XC-LC/B.V/76 dan No.2854 /D.I/IX/76 tanggal 2 september 1976,
dibangun pabrik semen tonasa unit II.
Pabrik yang merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan
pemerintah Kanada ini beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton
semen pertahun,kemudian dioptimalisasi menjadi 590.000 ton semen pertahun pada
tahun 1991. Pabrik semen unit II terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro
Kabupaten Pangkep, yang berjarak sekitar 23 km dari pabrik semen tonasa unit I.
Setelah pabrik semen Tonasa unit II pada tahun 1982, berdasarkan persetujuan
Bappenas No.32 XC-LC/B.V/1981 dan No. 21771/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober
1981 dilakukan perluasan dengan membangun pabrik semen Tonasa unit II pabrik
pemerintah jerman barat. Pabrik selesai pada tahun 1984 dan diresmikan oleh
presiden soeharto pada tanggal 3 April 1985.
Selanjutnya perseroan terus melakukan perluasan pabrik untuk menjawab
kebutuhan semen yang semakin meningkat dan berdasarkan surat Menteri Muda
Perindustrian No.182/MPP-IX/1990 tanggal 2 Oktober 1990 dan surat Menteri
Keuangan RI No.51549/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990,dilakukan
perluasan dengan membangun pabrik semen tonasa tahap IV yang berkapasitas
2.300.000 ton semen per tahun.pabrik ini berlokasi dekat Tonasa Unit II dan Unit III.
Selama empat dekade perseroan memberikan kontribusinya untuk
melaksanakan pembangunan guna memenuhi kebutuhan bangsa akan kehidupan yang
lebih berarti. Komitmen ini akan terus dilanjutkan untuk menghasilkan kehidupan
yang lebih baik bagi nusa dan bangsa di masa yang akan dating. Menjawab tantangan
tersebut, melalui RUBSLB No.24 tanggal 10 Desember 2007, pemegang saham
memutuskan untuk menambah kapasitas produksi guna menghadapi pasar kompetitif
dalam negeri. Upaya tersebut dilakukan dengan membangun pabrik semen Tonasa
Unit V dengan kapasitas 2.500.000 ton semen per tahun dan membangun power
plant dengan kapasitas BTG 2 x 35 MW. Saat ini PT.semen Tonasa memiliki
kapasitas produksi terpasang total sebesar 3.840.000 ton semen per tahun yang
berasal dari pabrik semen Tonasa Unit II dan III dan IV. Dan power plant yang ada
Tonasa Unit IV, maka total kapasitas produksi terpasang bertambah menjadi kurang
lebih 6.000.000 ton semen per tahun dengan power plant sebesar 129 MW.
Perseroan meyakini bahwa dengan pengembangan kapasitas produksi melalui
pembangunan pabrik semen Tonasa Unit V, perseroan akan senantiasa berfokus
kepada pemenuhan kebutuhan pembangunan nasional serta kemajuan Bangsa dan
Negara.
PT.semen Tonasa memiliki 7 Unit pengantongan semen yang berlokasi di
Makassar, Bitung, Samarinda, Banjarmasin, Bali dan Ambon dengan kapasitas
masing-masing 300.000 metrik ton per tahun kecuali Makassar dan Bali yang
berkapasitas masing-masing 600.000 metrik semen per tahun dan Palu yang
berkapasitas 175.000 metrik ton semen per tahun. PT. Semen Tonasa juga memiliki
Konsolodasi PT.Semen Tonasa dengan PT.Semen Gresik (Persero) Tbk.
Sebelum konsolidasi dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, pemegang saham
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dilaksanakan pada tanggal 15 September 1995 dan
kemudian sesuai dengan keputusan RUPS LB pada tanggal 13 mei 1997, 500 lembar
saham portepel dijual kepada Koperasi Karyawan Semen Tonasa (KKST), sehingga
pemegang saham PT. Semen Tonasa adalah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan
4.2 Status Perusahaan
Pada awal berdirinya pabrik Semen Tonasa I dalam masa kontruksi, perusahaan
masih berstatus “proyek” dibawah naungan Departemen Perindustrian dan Pertambangan. Dengan selesainya proyek pembangunan pabrik Semen Tonasa I, pada
tanggal 2 November 1968, status perusahaan di tingkatkan menjadi status “Pabrik” sampai tahun 1971. Pabrik Semen Tonasa ditetapkan menjadi BUMN yang berbentuk
Perusahaan Perum (PERUM) berdasarkan PP No.54 tahun 1971 tanggal 8 September
1971.
Pada tahun 1975, perusahaan meningkat menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero), berdasarkan PP No. 1 tahun 1975. Perubahan bentuk hokum dari PERUM
menjadi PERSERO disahkan tahun 1976 dengan akte Notaris Soewarno SH, No. 6
tanggal 9 januari 1976 di Jakarta dan perbaiki dihadapan Notaris. H. Bebasa Dg. Lalo
SH, No. 64 tanggal 20 mei 1976. Terakhir dengan perubahan Anggaran Dasar oleh
Notaris Hadi Moentoro SH, di Jakarta No. 11 tanggal 12 Desember 1984.
Pada tanggal 15 September 1995, PT.Semen Tonasa mengadakan konsolidasi
dengan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, dan hal tersebut masih berlangsung hingga
4.3 struktur organisasi
Adanya struktur organisasi yang baik merupakan salah satu syarat yang penting
agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Suatu perusahaan akan berhasil
mencapai prestasi kerja yang efektif dari karyawan apabila terdapat suatu sistem kerja
sama yang baik, dimana fungsi-fungsi dalam organisasi tersebut mempunyai
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang telah dinyatakan dan
diuraikan dengan jelas.
Struktur organisasi PT. Semen Tonasa (persero) mengikuti metode atau prinsip
organisasi fungsional yang telah dinyatakan dan diuraikan menekankan pada
pemisahan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas dan tegas. Didalam
struktur organisasi PT. Semen Tonasa (Persero) tersebut terdiri atas beberapa unsur
4.4 Uraian Tugas
Berdasarkan gambar 4.1, maka akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab
bagian-bagian tersebut, yaitu:
1. Dewan Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan PT. Semen Tonasa (Persero) diurus
dan dipimpin oleh direksi dari seorang Direktur Utama dibantu tiga orang direktur
lainnya. Dalam menjankan tugasnya Dewan Direksi bertanggung jawab sekaligus
diawasi oleh Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham. Dewan Direksi
diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan lama masa
jabatan 5 tahun, Dewan Direksi terdiri atas :
a) Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan.
Direktur Utama juga mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap
bidang-bidang yang mendapat pengawasan secara langsung yaitu bidang
umum, bidang sumber daya manusia, bidang satuan pengawas intern dan
bidang pengawas usaha sampingan (Yayasan Dana Pensiun dari Hari Tua,
YKST, PT. PKM, Koperasi, Dharma Wanita, Bengkel Kendari) serta
perwakilan Jakarta.
b) Direktur Keuangan dan Komersial
Bertanggung jawab atas semua aktivitas perusahaan. Tugas Direktur
1) Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan dari anggaran pendapatan
dan belanja perusahaan.
2) Menyusun penditribusian hasil produksi semen yang dilakukan secara
menyusun strategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran termasuk
pengangkutannya.
3) Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku, bahan
pembantu, dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengkapan dalam kegiatan
produksi.
c) Direktur Produski
Tugas Direktur Produksi adalah :
1) Terselenggaranya kelancaran operasi pabrik Unit II, pabrik Unit III, dan
pabrik Unit IV.
2) Terselenggaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan
karyawan, gedung pabrik, dan gedung lainnya serta pelabuhan khusus
Biringkassi.
d) Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Tugas Direktur Litbang adalah melaksanakan kegiatan untuk merealisasikan
tujuan perusahaan dengan baik meliputi:
1) Terselenggaranya semua aktivitas perencanaan pelaksanaan
proyek-proyek perluasan termasuk di dalamnya pengurusan sumber dana untuk
2) Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan
yang akan digunakan baik dalam unit yang telah ada maupun dalam
proyek perluasan yang telah direncanakan.
2. Kepala Departemen atau Bidang
Dalam struktur organisasi PT. Semen Tonasa (Persero) terdapat 12 departemen.
Tugas dari departemen tersebut adalah :
a. Departemen Hubungan Luar
Bertugas menangani masalah kehumasan yang menyangkut perwakilan PT.
Semen Tonasa (Persero) di Makassar dan masalah hubungan dengan para
pemegang saham. Selain itu bertanggung jawab terhadap perwakilan PT.
Semen Tonasa (Persero) di Jakarta.
b. Departemen Umum
Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang bersifat umum, pengamanan
instalasi dan kompleks perusahaan, pengurusan masalah tanah dan izin, serta
kegiatan yang menyangkut hukum dan kesekretariatan.
c. Departemen Satuan Pengawasan Intern
Bertanggung jawab dan kelancaran pengelolaan tugas Departemen Satuan
Pengawasan intern yang meliputi pengawasan finansial dan pengawasan
operasional serta tugas-tugas lainnya yang diberikan direksi.
d. Departemen Pemasaran
Bertugas merencanakan perencanaan dan analsis pasaran untuk kelancaran
pengantongan di Banjarmasin, Samarinda, Bitung, Celukan Bawang dan
Ambon.
e. Departemen Logistik
Bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pelaksanaan
prosedur pengadaan dan manajemen pergudangan.
f. Departemen Akuntansi dan Keuangan
Bertugas memimpin dan mengkoordinir pengelolaan tugas-tugas akuntansi
dan keuangan perusahaan.
g. Departemen Operasi I
Bertugas merencanakan, mengkoordinir, dan mengawasi pengoperasian
pabrik unit II dan unit III sesuai RKAP secara efektif, efisiensi, ekonomis,
aman terhadap personil dan peralatan serta ikut menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
h. Departemen Operasional II
Bertugas merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pengoperasian aset
perusahaan dalam memproduksi semen, termasuk pengangkutan dan
pemuatan semen keatas kapal pelabuhan Biringkassi dan Makassar dengan
biaya serendah mungkin dan aman terhadap personil peralatan serta
i. Departemen Litbang
Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan penelitian proses teknologi
penyelenggaraan studi pengembangan perusahaan sistem manajemen
perusahaan.
j. Departemen Pengembangan dan Energi
Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi serta mengevaluasi
pengoperasian asset perusahaan yang meliputi mesin, pembangkit tenaga
listrik, alat-alat berat/kecil dan alat-alat tambang, mesin-mesin dan peralatan
unit pemecah batu kapur, tanah liat dan pasir silica, sehingga kondisinya tetap
terpelihara untuk menunjang kelancaran proses produksi.
k. Departemen Sumber Daya Manusia
Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi serta mengevaluasi
pengoperasian asset perusahaan dalam penyediaan, pemeliharaan, perawatan,
pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia agar tercapai
produktivitas tenaga kerja yang optimal.
l. Departemen teknik
Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pembuatan,
pabrikasi perhitungan teknik dan finansial untuk modifikasi dan renovasi
peralatan serta pembuatan bangunan, sarana dan prasarana di lingkungan
pabrik, perumahan, pelabuhan Biringkassi dan terminal-terminal
3. Kepala Biro
Tugas kepala biro ini adalah membantu kepala departemen atau kepala bidang
dalam menangani pekerjaan sehari-hari. Penentuan kepala biro berdasarkan pada
jenis pekerjaan yang akan di tangani pada masing-masing bidang.
4. Kepala Seksi
Tugas kepala seksi adalah membantu Kepala Biro dalam melaksanakan tugas
sehari-harinya. Dan bertanggung jawab penuh secara teknis terhadap semua
kegiatan yang langsung dibawahinya.
4.5 Proses Produksi
Produksi merupakan suatu proses kegiatan untuk mengubah bahan-bahan baku
menjadi bahan setengah jadi yang dapat dimanfaatkan. Barang jadi ini lalu di
distribusikan kepada konsumen sesuai dengan kebutuhannya melalui distributor yang
ada.
Proses pembuatan semen yang dilakukan oleh PT. Semen Tonasa (Persero)
merupakan proses kering (Dry Process). Proses pembuatan semen tersebut menurut
urutan-urutannya adalah sebagai berikut :
1. Bahan mentah yang terdiri atas :
a. Pasir silica 1-2 %
b. Gypsum 3%
c. Tanah liat 18%
2. Proses pembuatan yang meliputi :
a. Quary
Batu kapur yang diquary diledakkan dengan menggunakan bahan peledak.
Lalu dengan alat-alat berat batu kapur itu dipilih yang mempunyai diameter
maksimum 170 cm, selanjutnya dimuat dan diangkat dengan menggunakan
Damp Truck keatas pemecah. b. Crusher
Tanah liat yang merupakan hasil Quary dipecah oleh Hummer Crusher
menjadi ukuran yang kecil-kecil dengan diameter maksimum 36 cm.
c. Clay Pit
Tanah liat yang berasal dari Clay Pit diambil dengan menggunakan alat-alat
berat kemudian diangkat menuju Storage Hall (tempat pengumpul).
d. Clay Drier
Clay yang terdapat di Storage Hall dikeringkan dengan Clay Drier untuk mendapatkan kadar air maksimum 1% yang selanjutnya dikumpulkan
kedalam silo.
e. Pasir Silika
Pasir silika diambil dari deposit yang terdapat didaerah Sulawesi Selatan.
Pasir silika ini sebagian diperoleh dari kandungan Clay dari Clay Pit.
f. Raw Material
Batu kapur, Clay dan pasir silika secara bersama-sama digiling dalam Raw
pengawasan dari laboratorium sehingga Raw material yang dihasilkan
langsung siap dibakar.
g. Kiln/Tungku Putar
Raw mill yang berasal dari silo diangkut ke kiln untuk dibakar dengan temperatur 1350-1500₀C sehingga dapat menghasilkan klinker.
h. Finish Mill
Klinker bersama-sama gypsum yang dengan perbandingan 94 : 4 digiling untuk selanjutnya didalam proses finish mill menghasilkan semen. Semen
hasil penggilingan ini kemudian disimpan dalam silo-silo. Semen yang
dihasilkan ini siap untuk dikantongkan atau diangkut ke pelabuhan
Bringkassi.
Berdasarkan uraian proses produksi diatas, maka selanjutnya akan
BAB V
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli langsung pada
perusahaan PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep dengan menggunakan metode
non probability sampling, dimana menurut sugiyono (2009, hal. 95), yakni teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih manjadi sampel.
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada responden, nampak bahwa
dari 60 kuesioner yang dibagikan kepada responden, ternyata dari 60 eksamplar yang
dibagikan semua telah mengembalikan kuesioner serta mengisi kuesioner secara
lengkap dan benar serta dapat diolah lebih lanjut..
Deskripsi karakteristik responden memberikan gambaran mengenai identitas
responden, dimana dapat didasarkan pada pelanggan, lama berlangganan, serta
pendapatan. Oleh karena itulah akan disajikan analisis deskripsi karakteristik
1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pelanggan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pelanggan yaitu menguraikan
mengenai jenis pelanggan yang mengambil semen pada PT. Semen Tonasa di
Kabupaten Pangkep yang dapat dilihat melalui table berikut ini :
TABEL 5.1
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PELANGGAN
No. Kategori Jawaban Responden Frekuensi Persen 1. Distributor 30 50 2. Kontraktor/pengembang 30 50 Jumlah 60 100
Sumber : Data primer, 2015
Berdasarkan table 5.1 yakni karakteristik responden berdasarkan pelanggan
yang menujukkan bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah
distributor dan kontraktor atau pengembang perumahan dengan jumlah
masing-masing sebanyak 30 orang atau sebesar 50%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pelanggan yang membeli langsung pada PT. Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep
2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berlangganan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan lama berlangganan yakni
menguraikan gambar mengenai identitas responden berdasarkan lamanya
berlangganan, yang dapat dilihat melalui tabel berikut ini :
TABEL 5.2
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BERLANGGANAN
No. Kategori Jawaban Responden Frekuensi Persen 1. < 1 tahun 11 18,3 2. 2 – 5 tahun 21 35 3. > 5 tahun 28 46,7 Jumlah 60 100
Sumber : Data Primer, 2015
Berdasarkan tabel 5.1 yakni karakteristik responden berdasarkan lama
berlangganan, nampak bahwa sebagian besar lama berlangganan responden yang
terbesar dalam penelitian ini adalah diatas dari 5 tahun yakni sebanyak 28 orang atau
sebesar 46,7% kemudian disusul lama berlangganan antara 2 – 5 tahun yakni