• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA SEKTOR KETENAGALISTRIKAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM PERCEPATAN PROGRAM PERCEPATAN

SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

Kamar Dagang dan Industri Indonesia

Jakarta, Juli 2006

(2)

DAFTAR ISI

1. Taksonomi Sektor Ketenagalistrikan (Berdasarkan UU No. 15/1985 dan PP No. 3/2005)

2 P t P d U d di Bid K t li t ik

2. Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Ketenagalistrikan 3. Perbandingan PP No. 3/2005 dan PP No. 26/2006

4. Perpres No. 71/2006 tentang Penugasan Kepada PT PLN (Persero)

k M l k k P P b P b ki Li ik

untuk Melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik yang Menggunakan Batubara

5. Perpres No. 72/2006 tentang Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik

6. Proyek Sektor Ketenagalistrikan

7. Lokasi Proyek Pembangkit Baru IPP (Crash Program 2006 – 2009)

8. Proyek IPP Baru Program Kemitraan dan Penanggulangan Daerah Krisis (2006 s.d. 2009)

9. Lokasi Proyek PLTU Baru PLN (Sesuai Lampiran Peraturan Presiden)

10. Rencana Penggunaan Energi Primer

(3)

TAKSONOMI SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

(Berdasarkan UU No. 15 Tahun 1985 dan PP No. 3 Tahun 2005)

TATARAN

KEBIJAKAN

DESDM

MAKRO

KEBIJAKAN

DESDM

REGULASI

PLN (PKUK)

Transmisi Distribusi Pembangkitan

KEMENTERIAN NEGARA BUMN

MIKRO / KORPORASI

Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) diselenggarakan oleh BUMN, yaitu PLN, melaksanakan fungsi regulasi pada tataran playing field, antara lain:

• Menyelenggarakan lelang penyediaan tenaga listriky gg g y g

• Penyediaan tenaga listrik untuk sosial

• Mengajukan usulan daerah krisis listrik

• Mengajukan usulan untuk penunjukan langsung

• Mengajukan usulan harga jual listrik

(4)

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI BIDANG KETENAGALISTRIKAN

UU 15/1985 Ketenagalistrikan

PP 3/2005

Perubahan PP 10/1989

PP 26/2006

Perubahan Kedua PP 10/1989 PP 10/1989

RUKN, RUPTL, PKUK Keppres

133/2000 Tim

R t kt i i &

Keppres 37/1992

Usaha

P di

Perpres 71/2006

Penugasan kepada PT PLN (Persero) untuk Melakukan

P t P b

Perpres 72/2006 Tim Koordinasi

Percepatan

P b

Restrukturisasi &

Rehabilitasi PT PLN (Persero)

Penyediaan Tenaga Listrik

Swasta

P M 001/2006 Percepatan Pembangunan

Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Batubara

Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik PerMen 001/2006

Prosedur pembelian Tenaga Listrik dan/atau sewa menyewa jaringan dalam usaha penyediaan Tenaga Listrik untuk kepentingan umum

PerMen 002/2006

PerMen 0010/2005

Tata cara perijinan usaha Ketenagalistrikan untuk lintas provinsi atau Pengusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala

Menengah

Tata cara perijinan usaha Ketenagalistrikan untuk lintas provinsi atau yang terhubung dengan jaringan transmisi nasional

Penunjukkan Langsung

Keterangan :

RUKN : Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional RUPTL : Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik

(5)

PERBANDINGAN PP No. 3/2005 DAN PP No. 26/ 2006

HAL YANG PP NO 3 TAHUN 2005 TENTANG PP No 26/ 2006 TENTANG PERUBAHAN HAL YANG

DIATUR

PP NO. 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP NO. 10 TAHUN 1989

PP No. 26/ 2006 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PP NO. 10 TAHUN 1989 PEMBELIAN

TENAGA LISTRIK

• Lelang Terbuka (vide Pasal 11 ayat (5))

• Penunjukan Langsung (vide Pasal 11 ayat (6))

• Pelelangan Umum (vide Pasal 11 ayat (5))

• Penunjukan Langsung (vide Pasal 11 ayat LISTRIK (6)): (6))

– Pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan, gas marjinal, batubara di mulut tambang, dan energi setempat lainnya

(6)):

– Pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan, gas marjinal, batubara di mulut tambang, dan energi setempat lainnya

energi setempat lainnya

– Pembelian kelebihan tenaga listrik – Kondisi krisis penyediaan tenaga listrik

energi setempat lainnya

– Pembelian kelebihan tenaga listrik – Kondisi krisis penyediaan tenaga listrik – Penambahan kapasitas pembangkit

tenaga listrik pada lokasi yang sama oleh tenaga listrik pada lokasi yang sama oleh Koperasi, BUMD, swasta, swadaya masyarakat dan perorangan selaku Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum

• Pemilihan Langsung (vide Pasal 11 ayat (6a)):

– Diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik ke non-BBM

HARGA JUAL TENAGA LISTRIK

Rupiah (vide Pasal 32 A ayat (1)) Rupiah atau mata uang asing (vide Pasal 32 A ayat (1))

(6)

PERPRES No. 71/2006 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT PLN (PERSERO) UNTUK MELAKUKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGGUNAKAN BATUBARA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK YANG MENGGUNAKAN BATUBARA

• Pemerintah menugaskan kepada PT PLN (Persero) untuk menyelenggarakan pengadaan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan batubara termasuk juga pembangunan transmisi terkait (vide Pasal 1 ayat (1) batubara termasuk juga pembangunan transmisi terkait (vide Pasal 1 ayat (1) dan ayat (2))

• Pembangunan pembangkit tenaga listrik dibiayai dari :

a Dana yang tidak mengikat dilakukan melalui metode lelang terbuka a. Dana yang tidak mengikat dilakukan melalui metode lelang terbuka b. Dana yang mengikat dilakukan melalui metode pemilihan langsung (vide Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2))

• Perizinan yang menyangkut AMDAL pembebasan dan kompensasi jalur

• Perizinan yang menyangkut AMDAL, pembebasan dan kompensasi jalur transmisi dan pengadaan tanah diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 120 hari (vide Pasal 2 ayat (3))

• PT PLN (Persero) menyampaikan laporan setiap 1 (satu) bulan mengenai ( ) y p p p ( ) g pelaksanaan pengadaan pembangunan pembangkit tenaga listrik kepada Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Menteri Keuangan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (vide Pasal 2 ayat (5))

D l h l t j di i j d l i k dit t k Ti K di i

• Dalam hal terjadi penyesuaian jadwal operasi proyek ditetapkan Tim Koordinasi

Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik (vide Pasal 1 ayat (3))

(7)

PERPRES No. 72/2006 TENTANG TIM KOORDINASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

TUGAS :

a. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan bagi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pendanaan, pengadaan tanah, pembebasan dan kompensasi jalur transmisi, perizinan, perpajakan,

kepabeanan, dan percepatan persetujuan AMDAL untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik PT PLN (Persero) dalam rangka diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik batubara

b. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan bagi penyelesaian masalah perizinan, proses pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik swasta

c. Mengambil langkah-langkah kebijakan bagi tersedianya batubara untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik

d. Mengambil langkah-langkah kebijakan untuk penyesuaian jadwal operasi proyek

(vide Pasal 2)

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM KOORDINASI :

Ketua (merangkap anggota) : Menko Bidang Perekonomian

A t M t i K

Anggota : - Menteri Keuangan

- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral - Menteri Negara BUMN

- Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Pelaksana Harian

Ketua : Dr. Ir. Yogo Pratomo

Sekretaris : Ir. Sapto Triono Widiastoto

Anggota : - Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, Dep. ESDM - Deputi Usaha Pertambangan, Listrik Industri Strategis, Energi dan

Telekomunikasi Kementerian Negara BUMN Telekomunikasi, Kementerian Negara BUMN

(vide Pasal 1 ayat (2))

(8)

PROYEK SEKTOR KETENAGALISTRIKAN

1. Proyek Pembangkit Baru IPP : 2.125 MW 2. Proyek IPP Baru Program Kemitraan dan

Penanggulangan Daerah Krisis : 1.272 MW

3. Proyek pembangkit baru PLN : 9.162 MW

Total Proyek Ketenagalistrikan : 12.559 MW

(9)

LOKASI PROYEK PEMBANGKIT BARU IPP

(Crash Program 2006 – 2009)

B-Aceh

PLTU Sumut 2 x 100 MW (ex IPP G-1)

PLTU Pontianak Gambut 1x60 MW

(Crash Program 2006 2009)

Tarakan

Minahasa Medan

PLTU Sulut 1 1x55 MW (ex IPP G-1)

Bangka

Pontianak Singkawang

Mahakam

Kotamobagu

Palu Sorong

Padang

Serui Gorontalo

Bengkulu

Sumsel-Lampung

Banjarmasin

Ambon

Jayapura

PLTU Jeneponto 1x100 MW (IPP Baru) PLTU Kaltim

2x60 MW PLTU Kalsel

1x25 MW

Bima Sumbawa

Kupang PLTU Cilacap

2x300 MW (exp III)

Total Kapasitas : 2.125 MW

PLTU Paiton 800 MW

(exp III – IV) PLTU Bali Timur

1x100 MW (Infrastructure Summit) PLTU Madura

1 x65 MW (IPP usulan baru)

(10)

PROYEK IPP BARU

PROGRAM KEMITRAAN DAN PENANGGULANGAN DAERAH KRISIS

(2006 s.d. 2009)

Banda-Aceh PLTU Tanjung Balai 2 x 7 MW

PLTU Nunukan 2 x 7 MW PLTU Ketapang

2 x 7 MW

PLTU Sulut 2 PLTU Pontianak

2 x 25 MW

Tarakan

Minahasa Banda Aceh

Medan

3

2 x 7 MW

PLTU Tanjung Pinang 2 x 10 MW

PLTU Bangka 2 x 10 MW

PLTU Sorong 2 x 5 MW PLTU Ternate

2 x 7 MW PLTU Gorontalo

2 x 7 MW PLTU Riau

2 x 7 MW

PLTU Ternate 2 x 7 MW PLTU Sulut 2

1 x 50 MW

PLTU Tawaeli 2 7 MW 2 x 25 MW

PLTU Mulut Tambang Kalsel 2 x 65 MW

PLTU Pangkalanbun 2 x 7 MW

Bengkulu

Bangka

Sumsel-Lampung Ketapang Pontianak Singkawang

Banjar

Mahakam

Kotamobagu Palu

Sorong Padang

Ambon Serui

Gorontalo

Jayapura 2 x 10 MW

PLTU Mulut Tambang Sumsel 1

PLTU Jayapura 2 x 10 MW

PLTU Ambon 2 7 MW PLTU Palu 2 x 10 MW PLTU Kotabaru

2 x 3 MW PLTU Rengat

2 x 7 MW

2 x 7 MW

PLTU Bau-Bau 2 x 7 MW PLTU Tanah Grogot

2 x 7 MW

PLTU Embalut PLTU Sampit

Bi Sumbawa

PLTU Mulut Tambang Sumsel 1 1 x 100 MW

PLTU Mulut Tambang Sumsel 2 1 x 100 MW

PLTU Mulut Tambang Sumsel 3 1 x 100 MW

2 x 7 MW PLTU Kendari

2 x 10 MW PLTU Mulut Tambang Kaltim

2 x 25 MW 2 x 3 MW

PLTU L T h

PLTU Bali Utara

PLTU Ambon 2 x 7 MW

PLTU Lakatong 2 x 20 MW PLTU Belitung

2 x 7 MW

PLTU Embalut 2 x 25 MW p

2 x 7 MW

Bima Sumbawa

Kupang PLTU Labuan

2 x 7 MW PLTU Lombok

2 x 25 MW

PLTU Bima 2 x 7 MW

PLTU Kupang 2 x 15 MW PLTU Lampung Tengah

2 x 6 MW

PLTU Kalianda 2 x 6 MW

1 x 130 MW

Kemitraan : 852 MW

IPP Penanggulangan Daerah Krisis (15 Proyek) IPP Baru Program Kemitraan (24 Proyek)

Keterangan: Kemitraan : 852 MW

Daerah Krisis: 420 MW Total : 1.272 MW

(11)

LOKASI PROYEK BARU PLN BATUBARA

(SESUAI LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN)

B-Aceh PLTU Meulaboh

2x100 MW

PLTU Sulut Baru

2x25 MW PLTU Jayapura Baru

PLTU Sibolga Baru 2x100 MW

PLTU Bengkalis

Tarakan

Minahasa

Medan PLTU Pontianak

2x25 MW

2x25 MW

2x10 MW

PLTU Sumbar Pesisir

PLTU Bengkalis 2x7 MW

PLTU Tanjung Balai Karimun Baru 2x7 MW

PLTU Ternate Baru 2x7 MW PLTU Singkawang

2x50 MW

PLTU Sampit Baru 2x7 MW PLTU Medan Baru

2x100 MW

PLTU Selat Panjang 2x5 MW

PLTU Amurang Baru 2x25 MW

Bengkulu

Bangka

Pontianak

Banjarmasin

Mahakam

Kotamobagu

Palu Sorong

Padang

Ambon

Serui Gorontalo

Jayapura PLTU Sumbar Pesisir

Selatan 2x100 MW

PLTU Mantung PLTU Air Anyer

2x10 MW PLTU Bangka Baru

2x25 MW

Sumsel-Lampung

Banjarmasin

PLTU Bone 2x50 MW PLTU Asam-asam

2x65 MW PLTU Jabar Utara

2x300 MW PLTU Tarahan Baru

2x100 MW

PLTU Kendari 2x10 MW

PLTU Labuan 1 300 MW

PLTU Palangkaraya

2x65 MW PLTU Gorontalo Baru

2x25 MW PLTU Mantung

2x10 MW

PLTU Ambon Baru 2x7 MW PLTU Suralaya Baru

2x660 MW

PLTU Belitung Baru 2x15 MW

PLTU Tj. Awar2 2x300 MW

Bima Sumbawa Kupang

PLTU Jatim Selatan 2x300 MW

2x50 MW 1x300 MW

PLTU Bima PLTU Rembang

2x300 MW 2x660 MW

PLTU Teluk Naga 2x300 MW

PLTU Tj Jati Baru 1x600 MW PLTU Jabar Selatan

2x300 MW

PLTU Paiton Baru

PLTU Lombok Baru 2x25 MW

PLTU Kupang Baru 2 15 MW

PLTU Timika 2x7 MW

PLTU Bima

2x7 MW PLTU Ende

2x7 MW U a to a u

2x660 MW 2x15 MW

Total : 9.162 MW

(12)

RENCANA PENGGUNAAN ENERGI PRIMER

8% 8%

6% 2% 2%

100%

20%

14% 12%

6%

6% 7%

9%

9%

8% 8% 8%

24%

15%

6%

70%

80%

90%

19%

24%

5%

40%

50%

60%

42% 47%

60%

70% 71%

10%

20%

30%

0%

10%

2006 2007 2008 2009 2010

Batubara Gas Panas Bumi Tenaga Air BBM

Batubara Gas Panas Bumi Tenaga Air BBM

Catatan : Kebutuhan batubara ± 3juta ton / tahun / 1000 MW

(13)

TERIMA KASIH

Situs : Situs :

www.esdm.go.id

d t

www.mesdm.net

Referensi

Dokumen terkait

Dari Tabel 3.3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa koefisien Cronbach's Alpha > 0,60 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item

Apabila Direksi tidak atau lalai memanggil dan menyelenggarakan RUPS Tahunan dalam waktu yang telah ditentukan dalam Pasal 20 ayat (1) Anggaran Dasar ini, maka Dewan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Efektivitas Pemberian Seduhan Teh Hitam, Teh Hijau ( Camelia sinensis var. assamica) , Teh Daun Murbei ( Morus kanva ) dan

Pembentukan Air Asam Tambang (AAT) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan "Acid Mine Drainage (AMD)" atau " Acid Rock Drainage (ARD)" terbentuk saat mineral sulfida

dan ikan lele secara luring yakni tatap muka langsung dengan masyarakat namun dengan tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah yakni tetap memakai masker

Tentu masih banyak hal baik lainnya yang berkaitan dengan serangga, meskipun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian kecil serangga merupakan hama tanaman,

Jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa Hasil SP2010 (angka sementara) sebanyak 415.363 orang, sedangkan jumlah penduduk hasil SP2000 sebanyak 360.579 orang, dengan demikian

Setiap individu dalam ekosistem masyarakat harus melakukan hak dan kewajibannya agar interaksi yang terjadi di dalam masyarakat tersebut dapat berjalan dengan baik.. Jika ada