• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK SELAMA MASA PANDEMI COVID -19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK SELAMA MASA PANDEMI COVID -19"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

115

STRATEGI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK SELAMA MASA PANDEMI COVID -19

Anik Rusmiati

Program Pascasarjana Pendidikan Dasar Universitas PGRI Semarang

ABSTRAK

Dalam penanganan terputus nya rantai corona virus diease -19, pemerintah menerapkan peraturan sekolah dari rumah atau belajar dari rumah (BDR), orang tua sangat berperan penting dalam proses belajar siswa selama sistem daring atau BDR sekarang ini. Jadi dengan adanya belajar di rumah, orang tua lah yang menjadi pendidik di rumah sebagai pengganti guru, strategi orang tua untuk menumbuhkan minat anak dalam belajar selama masa pandemi ini sangatlah di butuhkan dan di perlukan, adapun strategi orang tua yaitu memberikan dukungan psikologis melalui kata-kata motivasi,memberikan apresias, bujukan, pemberian reward berupa makanan kesukaan anak, menyediakan fasilitas belajar, mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah, mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar. strategi orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak sangat di perlukan karena apabila strategi orang tua berhasil di terapkan, anak akan merasa nyaman dan senang belajar di rumah, sehingga dapat meminimalisir penyebaran covid -19 Kata kunci: Strategi Orang Tua, Minat Anak, Pembelajaran Study from home, Pandemi Covid-19.

ABSTRACT

In handling the broken chain of the corona virus diease -19, the government implements school from home or study from home (BDR) regulations, parents play an important role in the student's learning process during the current online system or BDR. So with learning at home, it is the parents who become educators at home as a substitute for teachers, the strategy of parents to foster children's interest in learning during this pandemic is very much needed and needed, as for the strategy of parents, namely providing psychological support through words. words of motivation, giving appreciation, persuasion, giving rewards in the form of children's favorite foods, providing learning facilities, supervising the use of children's study time at home, supervising children's learning activities at home, recognizing children's difficulties in learning, helping children overcome their difficulties in learning. The strategy of parents in growing children's interest in learning is very necessary because if the parents' strategy is successfully implemented, the child will feel comfortable and happy to study at home, so as to minimize the spread of covid-19

Keywords: Parent's Strategy, Children's Interest, Study from home Learning, Pandemic Covid-19

PENDAHULUAN

Sejak akhir tahun 2019 masyarakat mulai digemparkan oleh adanya virus baru yang dikenal dengan sebutan corona virus disease 2019 atau lebih dikenal dengan COVID-19.

wabah penyakit tersebut menyebabkan kekhawatiran yang cukup tinggi, virus yang berasal dari negara Wuhan China tersebut kemudian menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk di negara Indonesia. Sekitar awal bulan maret, virus ini mulai ditemukan di Indonesia, mengutip dari (Fadli,2020) pada hari senin tanggal 2 maret 2020 presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa di Indonesia telah ditemukan dua pasien positif COVID-19.

(2)

116

Sejak saat itu kasus wabah COVID-19 ini terus meningkat dan menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Adanya pandemi wabah penyakit COVID-19 yang menyerang Indonesia ini memberikan dampak yang sangat besar di berbagai sektor mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga pendidikan (Ibrahim, 2020). Sejak virus covid 19 merebak, pendidikan di Indonesia telah mengalami perubahan dalam strategi pembelajaran, kegiatan yang seharus nya di lakukan di sekolah oleh peserta didik mulai dari interaksi dengan teman sebaya dan interaksi dengan guru menjadi terhambat karena sekolah tutup untuk sementara dan pelaksanaan proses belajar dilaksanakan di rumah atau sering di sebut dengan Study from home (BDR) dengan menggunakan media yang efektif dan media yang mudah di temui di sekeliling rumah. Ada nya study from home (BDR) memberikan tantangan baru di seluruh lembaga pendidikan sekolah, sesuai dengan pernyataan Chatarina pada bincang Sore secara daring,di Jakarta, pada Kamis (28/05/2020) tentang surat edaran Mendikbud No 4 tahun 2020 yang diperkuat oleh SE sekjen no 15 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan study from home (BDR) selama darurat covid -19, di dalam surat edaran tersebut menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan study from home (BDR) adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat Covid-19, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid 19, mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Sekolah taman kanak – kanak merupakan salah satu jenjang pendidikan yang merasakan dampak penerapan kebijakan belajar di rumah. Proses belajar anak usia dini yang idealnya melalui bermain sambil belajar mengalami perubahan yang sangat signifikan.

Kegiatan belajar anak yang selama ini berlangsung di sekolah sekarang beralih ke proses belajar dari rumah. Pada hakikatnya anak usiadini merupakan masa keemasan(golden Age).

Pada rentang usia ini, hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Hal ini ditandai dengan kemampuan anak mengolah informasi memori secara tajam, keingintahuan yang besar,kemampuan untuk mengeksplor hal baru di lingkungan sekitar. Oleh karenanya, penting untuk memberikan stimulasi atau rangsangan pendidikan yang mampu mengoptimalkan tumbuh dan kembangnya kemampuan anak sebagai bekal untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan selanjutnya.

Anak usia dini belajar dengan cara mengamati kemudian meniru, melakukan eksperimen berulang kali sehingga anak menemukan pembelajaran (Discoveri Learning) dalam kegiatan bermain,

Dalam proses belajar di rumah atau lebih di kenal dengan belajar jarak jauh dalam jaringan (daring) ini minat anak sangat dibutuhkan dalam pelaksanaanya, terutama peran orang tua sebagai guru pengganti. Keduanya sangat dibutuhkan komunikasi yang baik agar dapat terealisasinya proses belajar yang kondusif dan menyenangkan. Strategi orang tua dalam meningkatkan minat anak sendiri harus lebih ditingkatkan karena proses belajar di rumah pada masa pandemi ini cukup lama, Sehingga bagaimana cara orang tua harus mengatur waktu anak dalam hal belajar, bermain, istirahat dan kegiatan-kegiatan yang lainnya.

Menurut penjelasan dari Zuharini dkk (2008: 177) lingkungan keluarga merupakan suatu lingkungan pendidikan pertama bagi anak, terutama dalam hal peletakan dasar bagi

(3)

117

pendidikan moral agama dan karakter anak. di usia-usia inilah anak mulai peka terhadap pengaruh dari lingkungan tempat tinggal nya. Interaksi yang intens antara anak dengan orang tua akan memberikan pengaruh yang sangat positif bagi perkembangan anak.

Peran orang tua sangat penting ketika anak mulai belajar di rumah, karena orang tua ataupun keluarga pada dasar nya adalah tempat pendidikan yang pertama bagi anak.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari Mutiah yang mengatakan bahwa mengasuh, membina, dan mendidik anak di rumah merupakan kewajiban bagi setiap orang tua dalam usaha membentuk pribadi anak (Mutiah, 2012).

Berbagai aktivitas belajar anak yang awalnya di lakukan di sekolah dan sekarang harus dilakukan di rumah karena ada nya pembelajaran jarak jauh pada pengimplementasiannya ditemui berbagai kendala seperti kesulitan belajar dari rumah, rasa malas dan sulit untuk konsentrasi, menurunnya minat belajar anak, sulit dalam memahami materi, dan tugas yang terlalu banyak yang memicu kebosanan. Adapun kendala yang dialami orang tua ialah ketidakmampuan dalam memahami materi pelajaran anak, kurang tersedianya waktu untuk mendampingi anak karena disisi lain orang tua juga harus bekerja, kurang sabar dalam mengajari anak, serta kendala dalam penggunaan perangkat dan layanan internet yang masih terbatas (Sulistyawati 2020). Layanan internet yang bermasalah akan secara langung memengaruhi proses komunikasi anak, orang tua dan guru di sekolah.

Padahal komunikasi yang efektif antara guru dan anak akan mendorong motivasi anak untuk mengikuti semua proses pembelajaran (Nisa dan Sujarwo 2020).

Minat belajar merupakan kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umum nya di sertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu (D Marimba, 1980: 79)

Suatu keberhasilan dalam proses belajar bukan hanya semata tugas sekolah, guru dan siswa, akan tetapi orang tua juga mempunyai kewajiban untuk mendukung anak untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Dengan situasi pandemi seperti ini, sangat di perlukan dalam mengkaji strategi ataupun upaya orang tua sebagai pihak pelaksanaan pembelajaran di rumah utuk meningkatkan minat belajar anak. oleh sebab itu penelitian ini sangat penting di lakukan agar dapat hal-hal baru dan hasil penelitian nya dapat di manfaatkan selama melaksanakan pembelajaran dari rumah.

PEMBAHASAN

Adanya kebijakan pelaksanaan belajar dari rumah akibat dari wabah virus covid -19 yang menyebar di negara Indonesia, menyebabkan sistem perubahan pembelajaran pada setiap satuan pendidikan. Sistem pembelajaran yag biasa nya di laksanakan dengan tatap muka sekarang harus di laksanakan dengan sistem jarak jauh karena tidak memungkinkan siswa untuk belajar secara tatap muka. Sehingga dalam keadaan seperti ini peran orang tua sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak adapun Strategi orang tua dalam meningkatkan minat belajar anak sendiri harus lebih ditingkatkan karena proses belajar di rumah pada masa pandemi ini cukup lama.

Peran orang tua dalam belajar

Di dalam BKKBN (Orang tua pada awalnya berperan dalam membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar (Nurlaeni & Juniarti, 2017, Jurnal Pelita PAUD), namun pasa masa pandemi seperti ini perannya menjadi sangat luas yaitu sebagai pendamping

(4)

118

pendidikan akademik. Peran orang tua yang muncul selama pandemi Covid-19 adalah sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, dan pengembangkan prestasi anak.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasioanal) dijelaskan bahwa peran orang tua terdiri dari:

Peran sebagai pendidik

Orang tua perlu menanamkan kepada anak-anak arti penting dari pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan dari sekolah. Selain itu nilai-nilai agama dan moral, terutama nilai kejujuran perlu ditanamkan kepada anaknya sejak dini sebagi bekal dan benteng untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.

Peran sebagai pendorong

Sebagai anak yang sedang menghadapi masa peralihan, anak membutuhkan dorongan orang tua untuk menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri dalam menghadapi masalah.

Peran sebagai panutan

Orang tua perlu memberikan contoh dan teladan bagi anak, baik dalam berkata jujur maupun ataupun dalam menjalankan kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat.

Peran sebagai teman

Menghadapi anak yang sedang menghadapi masa peralihan. Orang tua perlu lebih sabar dan mengerti tentang perubahan anak. Orang tua dapat menjadi informasi, teman bicara atau teman bertukar pikiran tentang kesulitan atau masalah anak, sehingga anak merasa nyaman dan terlindungi. 7

Peran sebagai pengawas

Kewajiban orang tua adalah melihat dan mengawasi sikap dan perilaku anak agar tidak keluar jauh dari jati dirinya, terutama dari pengaruh lingkungan baik dari lungkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

Peran sebagai konselor

Orang tua dapat memberikan gambaran dan pertimbangan nilai positif dan negatif sehingga anak mampu mengambil keputusan yang terbaik

Minat belajar anak

Shalahudin (1990:95) menyatakan minat sebagai perhatian yang mengandung unsur – unsur perasaan. Pernyataan Shalahudin memberikan pengertian bahwa minat berkaitan dengan rasa senang atau tidak senang. Oleh karena itu, minat sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu pekerjaan atau situasi, atau dengan kata lain minat dapat menjadi sebab atau faktor motivasi dari suatu kegiatan. Aunurrahman (2016: 35) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya. Jadi pengertian minat belajar anak adalah suatu ketertarikan terhadap suatu pembelajaran yang kemudian akan mendorong individu untuk mempelajari dan menekuni pelajaran tersebut.

(5)

119

Adapun faktor yang mempengaruhi minat belajar anakmenurut syah (2003: 132) membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:

Eksternal

Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:

a) aspek fisiologi

kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam pembelajaran.

b). aspek psikologis

aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.

Eksternal

Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial

a) Lingkungan Sosial Lingkungan social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas

b) Lingkungan Nonsosial Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar

Pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses

Strategi mengatasi minat belajar anak selama belajar di rumah

Upaya atau strategi yang dilakukan orang tua adalah dengan memberikan dukungan psikologis melalui kata-kata motivasi, semangat, bujukan serta pemberian reward berupa makanan kesukaan anak, menyediakan fasilitas belajar, mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah, mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, mengenal kesulitan- kesulitan anak dalam belajar, menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar.

Motivasi belajar dapat distimulus dengan sesuatu dari dalam maupun dari luar anak. Selain upaya tersebut, strategi lainnya yang dilakukan adalah memberi penjelaan dan membantu anak mengerjakan tugas yang belum dipahami oleh anak. dan sangat di perlukan Orang tua berkoordinasi dengan guru untuk membahas tugas yang kurang dipahami oleh orang tua sekaligus untuk melaporkan perkembangan proses belajar anak.

Strategi orang tua

Sebagaimana diketahui bahwa strategi adalah suatu garis besar dalam suatu haluan bertindak untuk mencapai suatu tujuan, atau suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam suatu usaha untuk mencapai sasaran yang telah di tentukan. Dan juga berarti rencana yang cermat mangenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dengan demikian juga strategi merupakan suatu asas dan dasar yang dijadikan ukuran dalam mencapai tujuan tertentu, sebagaimana yang telah di targetkan sebelumnnya. Jika strategi ini

(6)

120

diarahkan pada proses belajar mengajar, maka orientasinya adalah bagaimana mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebagaimana sasaran yang akan dicapai.

Kartini Kartono menjelaskan mengenai macam-macam kegiatan orangtua atau strategi orang tua dalam memberikan bimbingan belajar kepada anaknya untuk meningkatkan minat belajar anak, yaitu: memberikan kata-kata motivasi, pujian, memberi reward anak misal makanan kesukaan anak, Menyediakan fasilitas belajar, Mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah, Mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, Mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar, Menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar. Dari penjelasan diatas, maka diketahui bahwasanya peranan orang tua dalam membimbing belajar anak ataupun minat belajar anak, keduanya sangat penting terutama dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dari terselenggaranya pendidikan akan tercapai secara optimal.

Penting nya motivasi dalam pembelajaran

Dukungan psikologis seperti motivasi, kata-kata penyemangat, membujuk anak untuk menyelesaikan tugas serta mengajak anak bersenda gurau merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat anak dalam belajar. Santrock (Sitorus 2020) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu proses untuk memberi energi yang terarah dan mempertahankan perilaku. Siagian juga menyatakan bahwa motivasi merupakan kemampuan untuk menggerakkan seseorang untuk berkontribusi mencapai tujuan yang diharapkan.

Adapun ahli lain mengatakan bahwa motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu motivasi belajar merupakan dorongan untuk belajar secara sungguh-sungguh dan penuh konsentrasi sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Motivasi siswa dapat terlihat dalam keterlibatannya secara kognitif, emosional dalam berbagai aktivitas di sekolah. Motivasi memiliki beberapa pengaruh terhadap proses pembelajaran perilaku yakni motivasi akan mengarahkan seorang siswa pada tujuan tertentu, mendorong siswa dalam bersungguh-sungguh mengerjakan tugas atau malas-malasan, serta memengaruhi proses-proses kognitif.

Motivasi dapat dibentuk oleh sesuatu yang berada di luar individu yang dikenal sebagai motivasi ekstrinsik, dan motivasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam diri yang dikenal sebagai motivasi intrinsik. Saad (2007) menyatakan bahwa pemberian motivasi adalah suatu hal yang penting dilakukan untuk memunculkan perilaku yang diharapkan. Dalam hal ini, perilaku yang diharapkan adalah anak mau belajar dan tidak merasa bosan belajar dari rumah. Oleh karena itu, pemberian motivasi, bujukan akan membuat anak merasa dihargai. Zeleeva et al., (2016) menyatakan bahwa pentingnya dukungan psikologis dalam proses pembelajaran akan mendorong kemampuan siswa untuk memasuki sistem pembelajaran baru dan meningkatkan perkembangan psikologis siswa.

Reward dan punishment merupakan bentuk penguatan atas sikap dan perilaku anak.

Reward adalah penguatan dalam bentuk hadiah, sedangkan punishment adalah hukuman ditujukan atas perilaku anak. Reward dan punishment merupakan sarana yang mendorong seseorang untuk melakukan perubahan perilaku agar tercapai hasil yang diharapkan.

Terbentuk persepsi ditengah masyarakat bahwa pemberian reward dan punishment akan selalu bisa memotivasi anak padahal, terkadang ada anak yang tidak termotivasi meskipun

(7)

121

telah diberikan reward dan punishment. Hal tersebut dipengaruhi oleh kekebalan terhadap hadiah atau hukuman. Oleh karena itu, orang tua harus memiliki tujuan yang jelas dalam pemberian reward. Hal ini akan mendorong anak untuk lebih bersemangat, berbeda jika orang tua tidak memiliki dasar kuat memberikan reward maka tidak akan memberikan efek apapun terhadap anak (Murdoko 2017)

Dalam pemberian reward dan punishment, orang tua juga perlu untuk menegaskan kepada anak bahwa punishment dan reward ditujukan untuk sikap dan perilaku tertentu anak, bukan pada pribadi anak oleh karena itu diperlukan komunikasi terbuka antara keduanya agar anak bisa memahami dengan baik. Rosyid & Aminal Rosid Abdullah (2018) mengemukakan beberapa alasan mengapa pemberian metode reward efektif dalam pendidikan yaitu peserta didik akan terbantu dalam meningkatkan kemampuan dan proses kognitif, informasi yang didapatkan melalui metode ini bersifat pribadi, menimbulkan rasa senang pada anak didik dan memungkinkan anak didik berkembang cepat sesuai dengan kecepatannya sendiri.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan: Pada umumnya anak mengalami kurang nya belajar di rumah yang ditunjukkan dengan rendahnya antusiasme mengikuti pembelajaran daring dan kesulitan belajar bersama orang tua di rumah. Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan berbagai cara untuk mengatasi minat belajar anak. Adapun strategi yang efektif perlu dilakukan orang tua adalah menyiapkan ruang belajar di rumah atau di luar rumah sehingga anak terkondisikan siap untuk menerima pelajaran, selanjut nyamemberikan kata – kata motivasi, memberikan pujian kepada anak, Menyediakan fasilitas belajar, Mengawasi penggunaan waktu belajar anak dirumah, Mengawasi kegiatan belajar anak dirumah, Mengenal kesulitan- kesulitan anak dalam belajar, Menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belaja.

Saran: Orangtua sebagai guru pertama yang ditemui anak semenjak kecil, diharapkan bisa mendampingi anak dan meningkatkan minat anak dalam belajar dalam kegiatan belajar secara daring, dan memanfaatkan situasi ini untuk sepenuhnya untuk membimbing dan menemani anak saat melaksanakan proses belajar

DAFTAR PUSTAKA

Adhe, Kartika Rinakit, Rohmatul Maulidiya, Muchamad Arif Al Ardha, Wulan Patria Saroinsong, dan Sri Widayati. 2020. “Learning During the Covid-19 Pandemic:

Correlation Between Income Levels And Parental Roles.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):293. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.554. Gerak.” Jurnal Pendidikan Usia Dini 9(1):33–50. doi: 10.21009/JPUD.091.03.

Agustin, Mubiar, Ryan Dwi Puspita, Dinar Nurinten, dan Heni Nafiqoh. 2020. “Tipikal Kendala Guru PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):334. doi:

10.31004/obsesi.v5i1.598.Berbasis Android Untuk Siswa SMPN 3 Babat.” Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling 6(2).

Ayuni, Despa, Tria Marini, Mohammad Fauziddin, dan Yolanda Pahrul. 2021. “Kesiapan Guru TK Menghadapi Pembelajaran Daring Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):414–21. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.579.

(8)

122

Damayamti, Della Tri, dan Alviyatun Masitoh. 2020. “Strategi Koping Siswa dalam Menghadapi Stres Akademik di Era Pandemi Covid-19.” Academica: Journal Of Multidisciplinary Studies 4(2):185–98.

Dhawan, Shivangi. 2020. “Online Learning: A Panacea in the Time of COVID-19 Crisis.”

Journal of Educational Technology Systems 49(1):5–22. doi:

10.1177/0047239520934018

Fadlilah, Azizah Nurul. 2020. “Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Anak Usia Dini Selama Pandemi COVID-19 melalui Publikasi.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):373. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.548.

Hewi, La, dan Linda Asnawati. 2020. “Strategi Pendidik Anak Usia Dini Era Covid-19 dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):158. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.530

Asep. 2019. “Manajemen Kelas Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa.” AWLADY: Jurnal Pendidikan Anak 5(2):78–94. doi:

http://dx.doi.org/10.24235/awlady.v5i2.4442.g2445.

Murdoko, E. Widijo Hari. 2017. Parenting With Leadership, Peran Orangtua dalam Mengoptimalkan dan Memberdayakan Potensi Anak. diedit oleh PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Nahdi, Khirjan, Sandy Ramdhani, Riyana Rizki Yuliatin, dan Yul Alfian Hadi. 2020.

“Implementasi Pembelajaran pada Masa Lockdown bagi Lembaga PAUD di Kabupaten Lombok Timur.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):177. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.529

Yoyo Sudaryo, Nunung Ayu Sofiati, dan R. Adam Medidjati. 2019. Metode Penelitian Survei Online dengan Google Forms. Yogyakarta: Andi Offset.

Sulistyawati, Theresia Endang. 2020. “Perspektif Aksiologi Terhadap Penurunan Minat Belajar Anak di Masa Pandemi.” Aksiologi: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial 1(1):33–43. doi: 10.47134/aksiologi.v1i1.16

Sri Wahyuni, Azlin Atika Puti, Siti Fadhilah 2021 “ Motivasi belajar anak usia dini pada program belajar dari rumah dimasa pandemi covid -19” Volume 03 Nomor 01, Juni 2021 Page 12-21

Referensi

Dokumen terkait

diri atau kepribadian anak. Karakteristik perkembangan sosial dan kepribadian anak-anak, remaja serta implikasinya dalam pendidikan. Perkembangan sosial merupakan

Oleh karena itu Kajian ini menemukan bahwa keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak selama belajar di masa pandemi sangat urgen, karena selama anak belajar di rumah

Orang tua sebagai guru, yaitu memiliki tanggung jawab dalam mendidik dan mengajar bagi anak (Lilawati, 2020). Orang tua dalam mendidik dan mengajar harus dapat mengerti

Peran orang tua sangat diperlukan dalam memotivasi anak dalam belajar selama masa pandemic covid-19 yang mengharuskan anak untuk belajar dari rumah.Orang tua

Hasil penelitian ini adalah tidak ada perbedaan efikasi diri orang tua dalam membantu anak belajar dari rumah pada masa pandemi Covid-19 di Sekolah dasar Negeri 5 Lawang

Prosedur Supervisi Akademik merupakan rangkaian kegiatan Supervisi untuk memberikan bantuan dan bimbingan kepada Kepala Sekolah dan Guru agar termotivasi melakukan perbaikan

Berdasarkan survey data awal yang dilakukan peneliti pada 10 orang ibu yang memiliki anak usia sekolah diperoleh hasil 6 diantaranya mengatakan anaknya tidak tertarik

Indikator semangat siswa dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas sudah tercapai dengan baik pada siklus I, 30 siswa (94%)