• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT

(Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah)

AMIN FAUZI

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Partisipasi Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Juli 2009

Amin Fauzi NIM I351070081

(3)

ABSTRACT

Community forest management is a solution to improve the welfare of the community and one of the real form of community participation in forestry development. This research was conducted a focused on farmers participation in the community forestry. The objectives of the study were : 1) To identify the farmers participation, 2) To identify the farmers competencies, 3) To analyze the factors related to the farmers participation in the community forestry, and 4) To analyze the relationship between farmers participation and farmers welfare.

Research carried out for two months starting in March until April 2009. Research was conducted in the Purbalingga Regency, Kartanegara District, Central of Java. This research used purposive sampling for choosing numbers of farmers member of the forestry farmer group. Simple random sampling was used to get respondent from the group of 60 respondents. To find out the relationship between variable were used product moment correlation statistical test. Farmers participation in the community forest management are on the medium category.

Technical competence and conceptual competence of farmers are on the high category, while the relationship competence on medium level. Level of farmers social welfare are on the medium category, and economic welfare are on the low category. Based on analysis there is no significant correlation between the internal factors and the farmers participation. The external factors and farmers competence have significance correlation with the farmers participation in the community forestry and there is significance correlation between farmers participation and the farmers welfare.

Keywords: farmers participation, farmers competencies, community forestry, farmers welfare

AMIN FAUZI. Farmer Participation in the Community Forest Management (Case in Kertanegara District, Purbalingga Regency, Central of Java). Supervised by PUDJI MULJONO and RICHARD W.E. LUMINTANG.

(4)

RINGKASAN

AMIN FAUZI. Partisipasi Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah).

Dibimbing oleh PUDJI MULJONO dan RICHARD W.E. LUMINTANG.

Pergeseran paradigma pembangunan dan pendekatan pembangunan yang sentralistik dan top down menuju pendekatan pembangunan partisipatif memberikan imbas pada pembangunan sektor kehutanan, dari kehutanan industrial (konvensional) menuju pembangunan kehutanan yang berbasis masyarakat. Sejalan dengan paradigma pembangunan kehutanan yang berorientasi pada community based management, masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan perlu dilibatkan secara penuh dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan.

Salah satu strategi yang dikembangkan sebagai implementasi dari paradigma pembangunan kehutanan adalah pengembangan hutan rakyat. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan rakyat merupakan salah satu modal sosial yang bisa dikembangkan secara integratif dalam rangka mengoptimalkan sumber daya alam yang ada, meningkatkan kehidupan di pedesaan lebih produktif, mampu mempertahankan nilai-nilai budaya yang baik, mendukung sistem penguasaan dan tata guna lahan yang jelas, meningkatkan pendapatan petani yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. Partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat sangat diperlukan agar terjaga kelestarian fungsi dan kemampuan sumberdaya hutan dan ekosistemnya sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat merupakan bentuk keterlibatan petani secara langsung dalam pengelolaan hutan rakyat.

Meningkatnya partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang diduga berhubungan nyata dengan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan ciri-ciri atau sifat-sifat individu yang melekat pada pribadi seseorang (individu) yang berkaitan dengan semua aspek kehidupan. Faktor eksternal adalah berbagai stimuli atau rangsangan yang berasal atau berada di luar pribadi seseorang (individu) yang mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku pada individu tersebut. Partisipasi petani juga berkaitan dengan kemampuan petani dalam mengelola hutan rakyat, sehingga usahatani hutan rakyat dapat mendatangkan manfaat yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan.

Penilitian ini bertujuan : 1) mengidentifikasi partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat, 2) mengidentifikasi kompetensi petani pengelola hutan rakyat, 3) menganalisis faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat, dan 4) menganalisis hubungan partisipasi petani dengan kesejahteraan petani pengelola hutan rakyat di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah dan dilaksanakan selama dua bulan mulai bulan Maret sampai dengan April 2009. Populasi penelitian adalah petani-petani pengelola hutan rakyat yang tergabung dalam kelompok tani hutan. Pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 20 responden pada

(5)

masing-masing desa sehingga total responden sebanyak 60 petani. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hubungan antar peubah diketahui dengan menggunakan Korelasi Product Moment Pearsons.

Partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga berada pada kategori sedang. Partisipasi dalam perencanaan berada pada kategori tinggi, partisipasi dalam pelaksanaan termasuk dalam kategori sedang, dan partisipasi dalam pemanfaatan hasil termasuk kategori sedang. Kompetensi teknis dan kompetensi konseptual petani berada pada kategori tinggi, sedangkan kompetensi relasional berada pada kategori sedang.

Tingkat kesejahteraan sosial petani berada pada kategori sedang, dan kesejahteraan ekonomi berada pada kategori rendah. Faktor internal petani tidak berhubungan nyata dengan partisipasi petani. Faktor eksternal dan faktor kompetensi petani berkorelasi sangat nyata dengan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat, serta faktor partisipasi petani berkorelasi sangat nyata dengan kesejahteraan petani.

Sub peubah yang berhubungan nyata dengan aspek perencanaan dalam pengelolaan hutan rakyat adalah pendidikan nonformal, luas lahan, motivasi, kelompok tani hutan, dan kompetensi relasional. Sub peubah yang berhubungan nyata dengan partisipasi dalam pelaksanaan adalah penyuluhan kehutanan, kelompok tani hutan, kompetensi teknis, dan kompetensi konseptual. Sub peubah yang berhubungan nyata dengan partisipasi dalam pemanfaatan hasil adalah motivasi, kelompok tani hutan, dan sumber informasi.

Sub peubah partisipasi dalam perencanaan berkorelasi sangat nyata dengan kesejahteraan ekonomi petani hutan rakyat, sub peubah partisipasi dalam pelaksanaan berkorelasi sangat nyata dengan kesejahteraan sosial petani hutan rakyat, dan sub peubah partisipasi dalam pemanfaatan hasil berkorelasi sangat nyata dengan kesejahteraan ekonomi petani hutan rakyat.

Partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat merupakan faktor yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kualitas lingkungan. Oleh karena itu, beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah : 1) kegiatan pendampingan dan fasilitasi khususnya oleh penyuluh kehutanan perlu dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan kemandirian petani dalam mengelola usaha tani hutan rakyat, 2) kelompok-kelompok tani hutan rakyat sebagai lembaga yang menghimpun para petani pengelola hutan rakyat perlu diberdayakan secara fungsional dalam rangka mewujudkan kemandirian kelompok sehingga berfungsi sebagai stimulan terbentuknya petani-petani yang produktif dan mandiri berbasis pembangunan kehutanan, 3) perlu dibangun jejaring kerja secara sinergis antara dinas teknis, penyuluh kehutanan, dan kelompok-kelompok tani hutan rakyat dalam rangka menumbuhkan penyuluh kehutanan swakarsa yang memiliki kompetensi tinggi di bidangnya, 4) Kegiatan pelatian teknis oleh dinas teknis tingkat kabupaten dan provinsi perlu mengikutsertakan para petani hutan rakyat secara merata, sehingga dapat meningkatkan kompetensi petani hutan rakyat yang pada akhirnya dapat meningkatkan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat.

Kata kunci : partisipasi petani, kompetensi petani, hutan rakyat, kesejahteraan petani

Referensi

Dokumen terkait

Tahap amalan kepimpinan instruksional guru besar menurut persepsi guru menunjukkan sub dimensi memastikan persekitaran pembelajaran yang selamat dan teratur adalah

Berdasarkan hasil penelitian 11 responden yang tidak mengalami keluhan pengeluaran cairan dari saluran kelamin ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya selalu

Terdapat sedikit perbedaan hasil pengukuran suhu dan besar output, hal ini disebabkan oleh ketepatan pada saat proses pengambilan gambar dan penyimpangan dari sistem dan

Dari uraian yang telah dijabarkan dalam hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu perbandingan optimum adsorben arang aktif dan bentonit yang

Meskipun dalam buku pedoman yang ditulis oleh BKKBN terkait dengan program PUP ini lebih banyak menitikberatkan pada aspek kesehatan reproduksi, namun aspek-aspek lain seperti

Bentuk Pertanyaan pada Kuesioner yang Disederhanakan 31 untuk Mengetahui Respon Pengguna dan Kategori Kano... Pilihan Sejumlah Rute untuk Memulai Penelitian Kansei 32

Terhadap kewajiban penyerahan 25% (dua puluh lima persen) bagian Kontraktor sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 huruf a diberikan insentif DM0 fee sesuai harga pasar dalam jangka