• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Mikro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekonomi Mikro"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Referensi utama: Referensi utama:

Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4th ed. 2005

(2)
(3)

Keputusan menutup usaha

Perusahaan akan meneruskan usahanya selama masih memperoleh keuntungan.

Produksi akan diteruskan selama hasilnya masih Produksi akan diteruskan selama hasilnya masih dapat menutupi biaya yang dapat dihindari

(4)

Misalkan sebuah perusahaan mempunyai biaya

tetap dan tidak dapat dipulihkan (sunk) sebesar Rp 200 juta.

MC perusahaan ybs konstan (TC linear) sebesar Rp 10 juta jika output yang dihasilkannya kurang dari 100 unit. Lebih dari 100 unit, MC nya akan

meningkat tajam, sehingga perusahaan meningkat tajam, sehingga perusahaan

(5)

Jika harga pasar Rp 9 juta per unit, maka

perusahaan tidak dapat menutupi biaya variabel sebesar Rp1 juta per unit. Dengan penjualan 100 unit, kerugian total menjadi Rp 300 juta. Jika tidak produksi, kerugian hanya sebesar Rp 200 juta.

Jika harga pasar Rp 11 juta, perusahaan tidak hanya dapat menutupi biaya variabel, tetapi juga

mempunyai kelebihan sebesar Rp 1 juta per unit. Dengan penjualan 100 unit, kerugian total menjadi Rp 100 juta, yang lebih kecil dari kerugian jika

(6)

Kesimpulan:

Jika P > MC = AVC min. ; lanjutkan usaha

Jika P = MC = AVC min. ; indifferen

(7)
(8)

Keputusan untuk menutup usaha

MC

AC Rp

Po

AVC

AVC* AC* Ps

qo q1

(9)

Keseimbangan jangka pendek

Typical firm Market

MC S

• Profit

AVC

Qs=nqs qs qo

0 Qo=nqo

ps po

(10)

Pada jangka pendek (short-run), sebuah

perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang positif (misal karena relatif lebih efisien

dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis).

Hal tersebut menjadi insentif bagi perusahaan lain Hal tersebut menjadi insentif bagi perusahaan lain untuk masuk ke industri, tetapi tidak dapat

(11)

Keseimbangan jangka panjang

Typical firm Market

MC SR supply curve

• Profit

(12)

Pada jangka panjang, perusahaan dapat menyesuaikan

modal (capital) nya sehingga dapat masuk ke pasar.

Jika jumlah perusahaan yang dapat (potentially)

berproduksi dengan biaya yang sama sangat banyak, kurva suplai jangka panjang akan berbentuk horizontal pada

biaya variabel minimum.

Keuntungan atau kerugian jangka panjang menjadi Keuntungan atau kerugian jangka panjang menjadi

pertimbangan perusahaan untuk masuk atau keluar pasar.

(13)

Kemiringan (slope) kurva suplai jangka panjang

Pada contoh yang terakhir, kurva suplai jangka panjang berbentuk datar.

Tetapi jika peningkatan output menyebabkan harga

Tetapi jika peningkatan output menyebabkan harga

beberapa jenis input utama yang digunakan dalam proses produksi naik, maka kurva suplai cenderung mempunyai

upward sloping.

Misal, dengan meningkatnya harga ayam, maka nilai

(14)

Dengan meningkatnya sewa kandang, maka kurva biaya variabel setiap peternak naik, sehingga biaya variabel minimum juga meningkat. Akibatnya,

kurva suplai jangka panjang untuk komoditi ayam (yang tingginya ditentukan oleh titik biaya

rata-rata minimum) naik dengan bertambahnya output.

output.

Harga input naik dengan meningkatnya

(15)

Tetapi harga input utama dapat turun dengan

meningkatnya output, jika input tsb berada pada economies of scale. Dalam kondisi ini, kurva

(16)

D input

S input tetap Ec of scale input

D ouput

% input kecil

P input P input input price taker

Biaya

Min. AVC

LR eq.

Upward slope LRS

Biaya Biaya tetap

Min. AVC Min. AVC tetap

LR eq. LR eq. tetap

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Lampiran II PDRB Kabupaten Banyuwangi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012 Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rp) Lampiran III Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten

Misalnya satuan barang yang terjual = 100.000 unit Maka perincian biaya per satuan adalah sbb:.. Harga penjualan per satuan

Setiap kenaikan per satu juta rupiah pembiayaan perbankan syariah, maka PDRB sektor pertanian akan naik sebesar Rp 0,89 juta, sedangkan jumlah bank, tiap kenaikan satu unit

Dari data diatas bisa kita lihat bahwa jika harga sangat rendah maka permintaan dan penawaran tidak seimbang.begitu juga jika harga terlalu tinggi maka permintaan tidak

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan (Juta Rp) Tahun 2012 GDRP Per Capita Based on Current Market and Constant Price (Million Rp), 2012.. PDRB perkapita merupakan

Jika diketahui gambar tersebut mempunyai keseimbangan pasar setelah pajak Et 2,3 ; 7,3 dan besarnya pajak per unit yang dibebankan adalah Rp 2,- per unit.. Tentukan fungsi permintaan,

Biaya bahan baku Rp 320.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp 100.000 Biaya bahan penolong Rp 82.000 Harga Pokok Produksi Rp 502.000 Perbandingan harga pokok produksi per unit dengan

Tetapi konsumen ini hanya memiliki anggaran sebanyak Rp.80.000,- berapa porsi soto dan bakso yang dapat dibeli agar diperoleh kepuasan maksimum, jika harga soto Rp.10.000,- /porsi dan