• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis dan Karakterisasi Silika Nanopartikel serta Pengaruh Perbedaan Morfologinya terhadap Efektivitas Abrasi Staining Gigi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis dan Karakterisasi Silika Nanopartikel serta Pengaruh Perbedaan Morfologinya terhadap Efektivitas Abrasi Staining Gigi."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

v !

ABSTRAK

Silika merupakan produk yang dihasilkan dari hydrated silica yang tersedia dalam berbagai ukuran partikel dan karakteristik. Silika adalah bahan yang mudah ditemukan dan secara mekanis dapat menjadi stain remover. Ukuran partikel silika yang besar dapat mengakibatkan goresan yang dalam pada gigi dan mudah mengalami stain kembali sehingga digunakan ukuran nano. Penelitian bertujuan menguji ada atau tidaknya hasil sintesis silika nanopartikel dengan morfologi nanosphere dan nanorod dan perbedaan efektivitas abrasi pada silika yang berbeda morfologinya.

Penelitian merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan 27 sampel dibagi 3 kelompok. Kelompok satu merupakan gigi yang dipoles dengan silika nanosphere, kelompok dua dengan silika nanorod, dan kelompok ketiga dengan campuran kedua jenis silika. Gigi yang masih bersih difoto kemudian dialiri kopi selama dua bulan untuk mendapatkan staining lalu di foto kembali. Gigi staining dipoles dengan proses three body wear dengan partikel abrasif dari ketiga kelompok yang diaplikasikan menggunakan rubber cup dan low speed handpiece kemudian dianalisis menggunakan software Image J.

Analisis data menggunakan metode ANOVA dengan nilai p<0,05 dan juga uji t-tidak berpasangan.

Simpulan penelitian menunjukkan hasil sintesis silika nanopartikel dengan morfologi nanosphere dan nanorod dan terdapat perbedaan efektivitas abrasi pada silika yang berbeda morfologinya, yang paling signifikan adalah silika nanorod yaitu 0,000000002306.

(2)

vi !

Silica is a product which is produced from hydrated silica available in a variety of particle sizes and characteristics. Silica is easy to find and mechanically used as stain remover. Large size of silica particles can cause deep scratches on the teeth and restaining can occurred so that nanoscale be used. The aim of this research to determine the result test from synthesis silica nanoscale with morphology nanosphere and nanorod and differences effectiveness of abrasion with different morphology. This research was an experimental study with 27 sample divided into three groups. The first group were polished with silica nanosphere, the second group with silica nanorod and the third group with a mixture of both silica. Tooth samples was captured then flowed by a solution of coffee during 2 months until the color changes and last taken picture of it. The tooth staining was polished with three body wear process with three abrasive particles from three groups was applied use to rubber cup and low speed handpiece then analyzed using software image J.

The data were statistically analyzed using ANAVA test with p<0,05 and continued with unpaired t-test.

Research conclude that the result test of synthesis nanoparticle silica obtained morphology nanosphere and nanorod and there are also differences effectiveness abrasion of silica with different morphology, the significant of nanorod silica is 0,000000002306.

(3)

!

xi !

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

SURAT PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI) ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.3.1 Maksud Penelitian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademik ... 4

1.4.2 Manfaat Ilmiah ... 5

(4)

!

!

1.5 Kerangka Pemikiran ... 5

1.6 Hipotesis ... 9

1.7 Metodologi ... 10

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedokteran Gigi Pencegahan ... 11

2.2 Tindakan Abrasi dan Bahan Abrasif ... 12

2.3 Nanoteknologi ... 17

2.4 Nanopartikel ... 19

2.5 Teknik Sol Gel ... 19

2.6 Scanning Electron Microscopy (SEM) ... 23

2.7 Uji Efektivitas Abrasi Menggunakan Image J ... 24

2.8 Silika ... 25

2.8.1 Silika Nanopartikel ... 25

2.8.2 Silika Nanosphere ... 26

2.8.3 Silika Nanorod ... 27

2.9 Staining Gigi ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 31

3.1.1 Alat Penelitian ... 31

(5)

xiii! !

!

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Variabel Penelitian ... 34

3.2.3 Definisi Operasional ... 35

3.2.4 Sampel Penelitian ... 37

3.3 Prosedur Penelitian ... 38

3.3.1 Prosedur Pembuatan Larutan Chitosan 1% ... 38

3.3.2 Prosedur Pembuatan Larutan Sodium Silicate 0,3 M ... 39

3.3.3 Prosedur Pembuatan Silika Nanosphere ... 39

3.3.4 Prosedur Pembuatan Silika Nanorod ... 41

3.3.4.1 Prosedur Pembuatan Template dengan Larutan Kanji ... 41

3.3.4.2 Prosedur Sintesis Silika Nanorod ... 41

3.3.5 Pembuatan Larutan Kopi Robusta ... 43

3.3.6 Kriteria Gigi yang Digunakan ... 43

3.3.7 Prosedur Pembuatan Sampel ... 44

3.3.8 Prosedur Pembuatan Bahan Poles ... 44

3.3.9 Prosedur Pemolesan ... 45

3.3.10 Pengujian ... 45

3.4 Analisis Data ... 46

3.4.1 Hipotesis Statistik ... 46

(6)

!

!

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 47

4.1.1 Hasil Karakterisasi SEM Silika Nanopartikel ... 47

4.1.2 Hasil Uji Optik ... 49

4.1.3 Hasil Analisa Statistik Uji Optik ... 54

4.2 Pembahasan ... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 67

(7)

!

xv

!

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skema Alur Penelitian ... 38

Tabel 4.1 Nilai mean berdasarkan selisih antara gigi stainig dan setelah pemolesan silika nanosphere ... 53

Tabel 4.2 Rata-Rata Nilai Mean Sampel ... 54

Tabel 4.3 Uji dan Analisa statistik ... 54

Tabel 4.4 Uji setelah ANAVA ... 55

Tabel 4.5 Uji Statistik t-test ... 56

(8)

xvi

!

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alat dental prophylaxis ... 17

Gambar 2.2 Proses Sol Gel ... 22

Gambar 2.3 Scanning Electron Microscope ... 24

Gambar 2.4 Silika Nanosphere ... 27

Gambar 2.5 Silika Nanorod ... 28

Gambar 3.1 Bahan dan Alat ... 33

Gambar 4.1 Hasil Karakterisasi SEM Silika Nanopartikel ... 48

Gambar 4.2 Gambar gigi setelah dan sebelum ... 49

Gambar 4.3 Grafik Histogram Gigi Sesudah dan Sebelum ... 50

Gambar 4.4 Gambar gigi yang diaplikasi silika nanosphere ... 50

Gambar 4.5 Gambar histogram gigi yang diaplikasi silika nanosphere ... 51

Gambar 4.6 Gambar gigi yang diaplikasi silika nanorod ... 51

Gambar 4.7 Gambar histogram gigi yang diaplikasi silika nanorod ... 52

Gambar 4.8 Gambar gigi yang diaplikasi campuran silika nanosphere dan nanorod ... 52

(9)

 

 

1  

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak lama, fokus utama dari praktek kedokteran gigi adalah pencegahan dan

pengobatan penyakit yang terjadi pada gigi. Kedokteran gigi pencegahan merupakan kedokteran gigi yang berhubungan dengan pemeliharaan mekanisme

mastikasi yang normal dengan memperkuat struktur rongga mulut terhadap kerusakan dan penyakit. Salah satu proses yang dilakukan dalam kedokteran gigi pencegahan ini ialah brushing untuk mengilangkan plak ataupun stain untuk mempertahankan senyum yang indah. Senyum adalah ekspresi wajah yang paling dasar, senyum juga memiliki peran yang penting dalam ekspresi emosional.

Senyum yang menarik memiliki peran yang penting pada penampilan seseorang. Senyum yang menarik didapat melalui tampilan gigi yang lebih putih dan cerah tanpa adanya staining. Staining atau pewarnaan pada gigi dapat terjadi pada gigi vital maupun nonvital.1,2

Extrinsic stain pada permukaan gigi dapat disebabkan oleh konsumsi diet

seperti kopi dan teh atau kebiasaan seperti merokok dan mengunyah tembakau. Extrinsic stain lebih banyak ditemukan dibandingkan intrinsic stain, sebab extrinsic stain ini dihasilkan secara langsung dari pelikel yang mengambil kromogen dari diet. Extrinsic stain langsung terjadi ketika pelikel mengabsorbsi agen pewarnaan (staining agent) meskipun agen awalnya tidak bewarna atau

(10)

Extrinsic stain pada gigi dapat dihilangkan dengan berbagai cara salah satunya dengan menggunakan pasta gigi. Pasta gigi ini berfungsi untuk mengurangi plak

dan membantu menghilangkan stain. Namun pasta gigi ini terkadang efektivitasnya terbatas untuk menghilangkan stain yang ringan. Penghilangan stain biasanya dilakukan dokter gigi setelah tindakan scalling yaitu pada tindakan profilaksis dengan menggunakan pasta profilaksis. Profilaksis ini dapat dilakukan dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung bahan abrasif sehingga lebih

efektif untuk menghilangkan stain.2,3

Partikel abrasif yang digunakan pada pasta profilaksis yang ada dipasaran mengandung pumice, aluminum oxide (alumina), silicon carbide, aluminum silicate, silicone dioxide, senyawa carbide, garner, feldspar, zirconium silicate, zirconium oxide, boron, calcium carbonate, hydrated silica dan partikel abrasif lain yang digunakan juga adalah emery, perlite dan silika. Partikel abrasif ini memiliki nilai Moh’s hardness 3,0-9,3. Silika merupakan salah satu dari banyak produk yang dihasilkan oleh hydrated silica yang tersedia dalam berbagai ukuran

partikel dan karakteristik. Perbedaan hydrated silica dengan silika adalah hydrated silica ini soluble air sehingga efektivitasnya terhadap abrasi berkurang dibandingkan dengan silika yang tidak memiliki unsur air di dalamnya. Namun kebanyakan pasta gigi pemutih, pasta gigi yang digunakan sebagai stain remover dan pasta profilaksis komposisinya menggunakan hydrated silica. Silika termasuk

bahan yang banyak dan mudah ditemukan dengan harga yang relatif murah juga secara mekanis dapat membersihkan gigi. Selain silika, yang umum digunakan

(11)

3

Pada penelitian sebelumnya telah digunakan hydrate silica dan juga silika dengan morfologi partikelnya mikro. Ukuran abrasif yang lebih besar lebih

mengabrasi sehingga mengakibatkan goresan pada gigi dan permukaan gigi menjadi kasar yang mengakibatkan stain mudah kembali. Dalam penelitian ini digunakan silika dengan ukuran nano. Silika ukuran nano ini dapat

menghilangkan stain pada permukaan gigi, tetapi tidak menghasilkan goresan yang dalam sehingga stain tidak mudah kembali. Terdapat berbagai macam morfologi partikel silika dalam bentuk nano yaitu, nanosphere, nanowire, nanofiber, nanorod.Pada penelitian ini akan dibandingkan pengaruh perbedaan morfologi dari nanopartikel silika yaitu silika nanosphere yang memiliki morfologi berbentuk bulat (round) dan nanorod yang berbentuk batang terhadap efektivitas abrasifnya pada gigi yang mengalami extrinsic staining dalam pengembalian warna gigi.7,8,15

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah didapatkan hasil sintesis silika nanopartikel dengan morfologi yang berbeda saat dikarakterisasi ?

2. Apakah terdapat perbedaan efektivitas abrasi pada silika yang berbeda

(12)

1.3. Maksud dan Tujuan 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk mensintesis silika nanorod dan nanosphere lalu dikarakterisasi morfologi mikrostruktur melalui uji Scanning Electron Microscope (SEM) dan untuk mengetahui pengaruh dari perbedaan karakteristik morfologi nanopartikel silika terhadap perubahan warna gigi yang mengalami extrinsic staining melalui mikroskop CCD yang dianalisa dengan Image J.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Menguji ada atau tidaknya hasil sintesis silika nanopartikel dengan morfologi yang berbeda saat dikarakterisasi.

2. Menguji ada atau tidaknya perbedaan efektivitas abrasi pada silika yang berbeda morfologinya.

1.4. Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini terdiri dari manfaat akademik, manfaat ilmiah,

dan manfaat praktis yang akan diuraikan sebagai berikut: 1.4.1. Manfaat Akademik

Dapat memberikan wawasan lebih luas terhadap pengetahuan dalam bidang

(13)

5

1.4.2. Manfaat Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi yang

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang material kedokteran gigi dan menyumbangkan pengetahuan mengenai perbedaan morfologi nanopartikel silika terhadap efektivitas abrasi staining gigi.

1.4.3. Manfaat Praktis

Mengetahui pengaruh nanopartikel silika terhadap pengaruh morfologi dalam menghilangkan stain pada gigi sehingga masyarakat luas mendapat informasi yang berguna dan bahan ini juga dapat diproduksi dan digunakan oleh

masyarakat. Serta mendorong pemanfaatan sumber daya alam Indonesia untuk keperluan material kedokteran gigi.

1.5. Kerangka Pemikiran

Pada saat ini dengan gaya hidup yang ada, masyarakat lebih peduli terhadap

penampilannya dan memiliki keinginan melakukan perawatan pada permasalahan giginya. Banyak masyarakat lebih memilih mencegah daripada memperbaiki

sehingga lebih terbiasa dengan kedokteran gigi pencegahan dibandingkan dengan reparatif. Penampilan menjadi hal yang penting dan salah satunya dapat dilihat dari senyum yang menarik dan gigi putih. 1,16

Pada sebagian orang dapat saat terjadi perubahan warna pada gigi sangat mengganggu penampilan karena berbagai faktor.Perubahan warna dapat terjadi

(14)

warna yang terjadi di luar substansi gigi dan terletak pada permukaan gigi atau dalam pelikel. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan extrinsic stain ini yaitu diet yang menghasilkan stain berwarna cokelat pada permukaan gigi dikarenakan deposisi dari tanin yang terdapat dalam teh, kopi dan minuman lainnya, dapat juga disebabkan oleh oral hygiene dengan adanya akumulasi plak,

kalkulus dan partikel makanan yang menghasilkan stain berwarna cokelat atau hitam. Stain berwarna cokelat gelap dan hitam dihasilkan dari kebiasaan merokok,

cerutu, pipe, dan mengunyah tembakau yang terdapat pada sepertiga servikal sampai pertengahan gigi. Stain yang disebabkan oleh makanan yang berwarna cerah sulit untuk dihilangkan dari pit, fissure, groove dan defek enamel. 2,7,9,23

Dalam penelitian ini digunakan kopi karena memiliki dampak yang lebih progresif terhadap pemberian stain pada gigi. Pewarnaan dari kopi berbanding lurus dengan jumlah polifenol dalam kopi. Jenis biji kopi, dimana kopi tersebut tumbuh dan metode roasting kopi tidak mempengaruhi pewarnaan yang dihasilkan kopi tersebut. Metode dalam penyajian kopi secara signifikan

mempengaruhi pewarnaan yang terjadi yaitu dari jumlah polifenol yang terdapat dalam kopi tersebut yang dipengaruhi oleh pembuatan (brewing) kopi juga suhu

air yang digunakan. Pada kopi yang dingin kandungan polifenol lebih sedikit dibandingkan dengan kopi yang panas. Polifenol ini mengakibatkan pewarnaan tetapi, memiliki manfaat bagi kesehatan umum dan juga membuat gigi lebih tahan

(15)

7

Perubahan warna secara extrinsic merupakan perubahan warna yang terletak pada permukaan luar dari struktur gigi dan disebabkan oleh agen topikal atau

ekstrinsik. Dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu langsung dan tidak langsung. Pewarnaan langsung disebabkan oleh senyawa dimasukkan ke dalam lapisan pelikel dan stain adalah hasil dari warna dasar kromogen tersebut. Pewarnaan langsung memiliki etiologi multifaktorial dengan kromogen yang berasal dari diet yang biasanya dikonsumsi. Diet menghasilkan stain pada permukaan gigi dapat disebabkan oleh pengendapan tanin yang ditemukan dalam teh, kopi dan minuman lain. Di sisi lain pewarnaan langsung disebabkan oleh interaksi kimia di permukaan gigi. Hal ini biasanya berhubungan dengan cationic

antiseptics dan metal salt. Agen ini tanpa warna atau warna yang berbeda dari stain yang dihasilkan pada permukaan gigi. Secara tradisional, extrinsic stain dapat diklasifikasikan menurut asalnya, seperti logam atau non-logam.2,10

(16)

menghilangkan stain secara selektif sedangkan bristle brush digunkan untuk menghilangkan stain pada permukaan okklusan dan interproksimal pada fossa, disekitar alat ortodontik, digunakan untuk polishing sebelum prosedur sealant, dan untuk menghilangkan material yang tidak diperlukan sebelum menggunakan bahan abrasif dengan ukuran yang lebih kecil. Kecepatan putaran maksimum yang

digunakan pada low speed handpiece adalah 3000rpm. Kecepatan yang digunakan rendah untuk mengurangi abrasi dan panas. Air powder polishing juga dapat digunakan yaitu pembersihan dan pemolesan menggunakan gabungan dari tekanan udara dan air dengan bubuk seperti natrium bikarbonat, aluminium trihydroxide, atau kalsium karbonat.2,11,43

Proses material removal yang dapat terjadi ketika permukaan yang satu dengan lainnya saling digesekkan disebut dengan wear. Dalam kedokteran gigi, partikel terluar atau permukaan material dari intrumen yang dapat mengikis disebut abrasif. Abrasif merupakan komponen utama yang berkontribusi terhadap penghilangan stain. Terdapat beberapa jenis pasta gigi abrasif yaitu terdiri dari silika (hydrated silica), metal oxide (alumina), phosphates (calcium carbonat), karbonat (kalsium karbonat), dan silikat (aluminum silicate). Pada pasta gigi

pemutih ataupun pasta gigi untuk penghilang stain sering menggunakan hydrated silica namun bahan ini larut (soluble) air sehingga efektivitas mengabrasi berkurang dibandingkan dengan silika yang tidak larut air. Dalam pasta gigi

beberapa bahan ini dapat menimbulkan goresan pada gigi. Goresan ini ditimbulkan karena ukuran partikel bahan abrasif yang besar. Ukuran bahan

(17)

9

tetapi dampaknya pada gigi adalah membuat adanya goresan pada gigi sehingga stain dapat lebih mudah terbentuk kembali sehingga di sini digunakan silika dengan ukuran nano yang hanya menghilangkan stain pada gigi tanpa menggores gigi. 12,13

Silika nanopartikel semakin meningkat dalam penelitiannya karena

preparasinya mudah dan dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Sintesis ini menggunakan teknik sol gel yang dapat membentuk material padat terutama material inorganik nonlogam yang berasal dari larutan. Pada teknik ini digunakan pendekatan soft template dengan menggunakan tapioka untuk mendapatkan silika nanopartikel dengan morfologi batang(rod) sedangkan untuk mendapatkan

morfologi bulat (sphere) tidak memerlukan template karena morfologi umum yang didapatkan dari sintesis adalah bulat (sphere). Pada nanopartikel ini juga

terdapat berbagai bentuk. Bentuknya antara lain adalah nanosphere, nanorod, nanowire dan nanofiber. Pada nanosphere sifat khas yang dimiliki dan diinginkan adalah kemampuannya dalam proses polishing. Polishing bertujuan untuk mendapatkan permukaan enamel yang halus. Partikel yang kecil dapat menghasilkan permukaan yang halus dan licin. Untuk mendapatkan hasil tersebut

tergantung pada kekerasan dan ukuran partikel abrasif. 13,14

1.6. Hipotesis

(18)

2. Kekuatan abrasif silika untuk aplikasi bahan poles akan dipengaruhi oleh morfologi silika tersebut.

3. Silika nanorod akan lebih mengabrasif dibandingkan silika nanosphere. 4. Silika nanosphere memiliki sifat polishing yang lebih baik dari nanorod. 5. Kombinasi silika nanorod dan nanosphere akan menghasilkan bahan poles

yang memiliki sifat abrasif dan polishing yang baik.

1.7. Metodologi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode ANOVA dam untuk melihat perbedaan rerata

sebelum dan sesudah perlakuan pada kedua kelompok perlakuan menggunakan uji t-tidak berpasangan dengan program MegaStat dimana kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05.

1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Advanced Material Processing Laboratorium di Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, ITB. Pengujian

(19)

60

 

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Sintesis dengan teknik sol-gel tanpa menggunakan template menghasilkan

serbuk silika dengan morfologi nanosphere dan dengan menggunakan

template menghasilkan morfologi nanorod.

2. Kekuatan abrasif silika untuk aplikasi bahan poles dipengaruhi oleh

morfologi silika tersebut.

3. Silika nanorod memiliki sifat abrasif yang lebih baik dibandingkan silika

nanosphere.

4. Silika nanosphere memiliki sifat polishing yang lebih baik dari nanorod.

5. Kombinasi silika nanorod dan nanosphere akan menghasilkan bahan poles

yang memiliki sifat abrsif dan polishing yang baik.

5.2 Saran

Penelitian ini perlu untuk dilanjutkan dengan berbagai penelitian yang lainnya.

Saran untuk penelitian lanjutan adalah :

1. Perlu dilakukan penelitian dengan adanya variasi komposisi silika dalam

bahan poles.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan variasi dalam

(20)

 

3. Perlu dilakukan penelitian dengan membandingkan silika nanopartikel

berbagai bentuk ini dengan pasta profilaksis yang telah beredar dipasaran.

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menambahkan saliva saat

simulasi pembuatan staining sehingga lebih menyerupai kondisi di dalam

(21)

62

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Goldstein RE. Esthetics in Dentistry. 2nd ed. London : BC Decker Inc; 1998:

1-2.

2. Prathap S, Rajesh H, Boloor VA, Rao SA. Extrinsic Stains and Management:

A New Insight. J Acad Indus Res; 2013: 1(8): 435-442.

3. American Academy of Pediatric Dentistry. Guideline on the Role of Dental

Prophylaxis in Pediatric Dentistry. Clinical Affairs Committee; 2007: 151-152.

4. Putt M. Abrasion, Polishing, and Stain Removal Characteristics of Various

Commercial Dentifrices In Vitro. The Journal of Clinical Dentistry; 2011:(21): 11-18.

5. Sadeghi B. Synthesis and Application of Nanorods. Department of Chemistry;

2012: 117-128.

6. Venkatathri N, Yoo JW. Synthesis and Characterization of Silica Nanosphere

from Octadecyltrimethoxy Silane. Bull Korean Chem Soc; 2008: 1(29): 29-30.

7. Manuel ST, Abhishek P, Kundabala M. Etiology of tooth discoloration. Nig

Dent J; 2010: (18): 56-63.

8. Watts A, Addy M. Tooth discolouration and staining: a review of the

literature. British Dental Journal; 2001:(190): 309-316.

9. Darby M. An Evidence-Based Approach to Cleansing and Polishing Teeth.

The American Academy For Oral Systemic Health; 2012.

10.Gladwin M, Bagby M. Clinical Aspects of Dental Materials: Theory, Practice,

(22)

 

11.Venkatathri N. Preparation of silica nanoparticle through coating with

octyldecyltrimethoxy silane. Indian Journal of Chemistry; 2007: (46): 1955-1958.

12.Wen JZ, Ringuette S, Zanjani GB, Hu A, Ha N, Persic J, Petre CF, Zhou YN.

Characterization of thermochemical properties of Al nanoparticle and NiO nanowire composites. Nanoscale Research Letters; 2013: (8): 184.

13.Marcella MA, Wahyudi IA, Puspita RM. Effect of Coffee, Tea, and Milk

Consumption on Tooth Surface Hardness (In Vitro Study). Jurnal PDGI; 2014: (63): 14-18.

14.Powers JM, Wataha JC. Dental Materials Properties and Mannipulation.9th

ed. Houston : Mosby Elsevier; 2010: 119-126.

15.Covey DA, Barnes C, Watanabe H, Johnson WW. Effects of a Paste-Free

Prophylaxis Polishing Cup and Various Prophylaxis Polishing Pastes on Tooth Enamel and Restorative Materials. Dental Materials; 2011: 466-473.

16.The Australian Schedule of Dental Services and Glossary.10th ed. Australian

Dental Association. Australia. [serial online] Available from URL : http://www.ada.org.au/app_cmslib/media/lib/1303/m538110_v1_10th%20edit ion%20schedule%20and%20glossary_web.pdf

17.Ferracane JL. Material in Dentistry: Principle and Aplications. 2nded.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins;2001: 293-297.

18.Callister WD. Material Science and Engineering : An Introduction. 7th ed.

USA: John Wiley & Sons; 2007: 440-1,66-70.

19.Rahman IA, Padavettan V. Synthesis of Silica Nanoparticles by Sol-Gel:

Size-Dependent Properties, Surface Modification, and Applications in Silica-Polymer Nanocomposites. Journal of Nanomaterials; 2012:1-15.

20.Dai S, Yang S, Hu S, Bai L. Experimental Study on Developing White Carbon

(23)

64

 

21.Pham H, Nguyen QP. Effect of Silica Nanoparticles on Clay Swelling and

Aqueous Stability of Nanoparticle Dispersions. Journal of Nanoparticle Research; 2013.

22.Powers JM, Ronald LS. Craig’s Restorative Dental Materials. 12th ed.

Missouri : Elsevier; 2006.

23.Wardani CK. Pengaruh kebiasaan minum kopi terhadap perubahan warna

dan kekerasan komposit nanofilled dan microhybrid. Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Kristen Maranatha; 2009: 25,29.

24.Karadas M, Seven N. The effect of different drinks on tooth color after home

bleaching. European Journal of Dentistry;2014: 8(2): 249-253.

25.Annusavice KJ. Phillips’ science dental materials. 11th ed. United States of

America : Saunders Elsevier ; 2003 : 351-377.

26.Buzea C, Blandino IIP, Robbie K. Nanomaterials and nanoparticles: Sources

and toxicity. Biointerphases; 2007: (2) : 1-103.

27.Manappallil JJ. Basic Dental Materials. 2nded. New Delhi : Jitendar P Vic;

2003: 396-401.

28.Poole CP, Owens FJ. Introduction to Nanotechnology. United State of

America: Wiley Interscience;2003: 1-5.

29.Attia SM, Wang J, Guangming WU, Shen J, Jianhua MA. Review on Sol-Gel

Derived Coating: Process, Techniques and Optical Applications. Journal

Material Science Technology; 2002: 3(18): 211-218.

30.Spesifications of SEM in FMIPA ITB. Institut Teknologi Bandung. [serial

online]. Available from URL:

(24)

 

31.Image J User Guide. [serial online]

http://imagej.nih.gov/ij/docs/guide/user-guide.pdf

32.Pradipta AS. Aplikasi Nanorod White Carbon Black dan Chitosan pada

Sintesis Serat Rayon Viskosa Hidrofobik. Program Studi Teknik Material

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Institut Teknologi Bandung; 2014 :

12-16.

33.Gao F, Peng Z, Fu X. One-Step Synthesis and Characterization of Silica

Nano-/Submicron Spheres by Catalyst- Assisted Pyrolysis of a Preceramic Polymer. Journal of Nanomaterials; 2013:1-4.

34.Catherine J, Murphy, Jana RN. Controlling the Aspect Ratio of Inorganic

Nanorods and Nanowires. Advanced Material; 2002: 80-83.

35.The Academy of Prosthodontic.The Glossary of Prosthodontic Terms. Journal

of Prosthetic Dentistry. [serial online] Available from URL :

http://www.academyofprosthodontics.org/_Library/ap_articles_download/GP T8.pdf

36.Devlin H. Operative Dentistry.Ney York : Springer; 2006:90.

37.Pribadi S. Penerapan Lapisan Tipis Silika Pada Aisi 304 dengan Metode

Sams’s untuk Memberikan Efek Proteksi terhadap Korosi Media HCL. Program Studi Teknik Material Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Institut Teknologi Bandung; 2010 : 12-14.

38.Hiremath SS. Textbook of Preventive and Community Dentistry. 2nded. India :

Elsevier;2011: 320

39.Karadas M, Seven N. The Effect of Different Drinks on Tooth Color After

Home Bleaching. European Journal of Dentistry; 2014:8(2):249-253.

40.Maller AU, Thangaraj DN, Maller SV. Applications of Abrasives on

(25)

66

 

41.NIST Traceable Silica Size Standards Nanosphere and Microspheres. [serial

online] Available from URL :

http://www.microspheres-nanospheres.com/Microspheres/Size%20standards/Silica%20size%20standard s.htm

42.Huang JJ, Chen LY, Huang YY, Chang CH. High Brightness Light-Emiting

Diodes. [serial online] 2005. Available from URL : http://spie.org/x44329.xml

43.Young Dental’s Guide to Polishing. [serial online] Available from URL :

http://www.youngdental.com/wp-content/uploads/pdf/YoungDental PolishingGuide.pdf

44.Frey S. Does Iced Coffee or Regular Coffee Cause More Teeth Staining.

[serial online] Available from URL :

https://www.quora.com/Does-iced-coffee-or-regular-coffee-cause-more-teeth-staining

45.Niederberger N, Pinna N. Metal Oxide Nanoparticles in Organic Solvents:

Synthesis, Formation, Assembly and Application. British : Springer; 2009:7.

46.Luther W. Bottom-up Methods for Making Nanotechnology Product. [serial

online] Available from URL :

http://www.azonano.com/article.aspx?ArticleID=1079

47.Hu J, Chen M, Fang X, Wu L. Fabrication and Application of Inorganic

Hollow Spheres. Journal The Royal Society of Chemistry. [serial online]

2011; Available from URL :

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan model/desain sambungan balok – kolom beton bertulang pracetak gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya yang tahan terhadap gempa

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,

(2) Strategi peningkatan kualitas fasilitas kepariwisataan yang mendorong pertumbuhan, meningkatkan kualitas dan daya saing kawasan pariwisata sebagaimana dimaksud dalam

Secara keseluruhan, pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Apotek Safa belum berjalan dengan optimal dan dapat dikategorikan kurang dikarenakan kehadiran apoteker yang tidak intensif

PLTU yang menjadi objek penelitian adalah PLTU Suralaya unit 1-4 yang memiliki transformator pemakaian sendiri yaitu unit SST (Station Service Transformator)

Diperkuat dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94 Tahun 2011 tentang Badan Informasi Geospasial maka fungsi Badan koordinasi Survei dan Pemetaan

Deliberasi dijalankan melalui politik representasi dengan membentuk kekuasaan komunikatif dan akumulasi tekanan yang terkonsolidasi dan bertransformasi menjadi

Keputusan Kerapatan Adat Nagari (KAN) menjadi pedoman bagi Wali Nagari dalam rangka menjalankan pemerintahan Nagari dan wajib ditaati oleh seluruh masyarakat dan