• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA STUDI KASUS: TANAH ASET PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO (229K)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA STUDI KASUS: TANAH ASET PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO (229K)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN TANAH ASET PEMERINTAH KOTA STUDI KASUS: TANAH ASET

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

(229K)

Agus Prijadi Saido1dan Suryoto2

1

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 E-Mail: apsaido@uns.ac.id

2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126

E-Mail: suryoto@ft.uns.ac.id

ABSTRAK

Tanah merupakan salah salah satu aset pokok dan utama suatu kota. Keberadaan dan status aset tanah terkini merupakan prasyarat keberhasilan pengelolaan infrastruktur kota. Kemudahan untuk mengakses informasi dan memutakhirkan data aset tanah sangatlah diperlukan. Pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo tahun 2012 dilaksanakan untuk membuat peta tanah aset pemerintaah kota Probolinggo yang baku dan terpadu dari berbagai bentuk data/informasi menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Selain terpetakan sesuai kondisi terkini, tanah-tanah aset menjadi mudah ditelusuri kembali keberadaannya. Pemetaan dilakukan dengan cara kerjasama partisipatif aktif melibatkan unsur pemerintah dan penguna tanah aset. Peta kerja yang menunjukkan aset tanah dibuat di lingkungan SIG berdasarkan peta persil dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan dicocokkan dengan citra satelit terkini dari GoogleEarth yang sudah diikatkan dan direktifikasi serta dilengkapi dengan informasi keasetan lainnya dari basisdata yang sudah ada. Kebenaran keberadaan aset tanah di peta kerja diperiksa ke lapangan menggunakan GPS jenis pemetaan ketelitian sub-meter. Kelengkapan dan kesempurnaan data aset tanah digali dari pengguna dan pihak pemerintah kota di masing-masing kelurahan. Hasil pemetaan tanah aset pemerintah kota cara ini menunjukkan tingkat kebenaran yang tingi dan kemudahan bagi pengelola untuk mengenali lokasi dan lingkungan aset tanah dari citra satelit. Peta tanah aset yang diperoleh merupakan model awal basisdata dan dasar pengembangan sistem informasi tanah aset terpadu aneka data/informasi. Implementasi selanjutnya secara penuh terpadu, interaktif – online sistem pengelolaan aset tanah pemerintah kota berdasarkan cara pemetaan ini sangat memerlukan dukungan penuh yang berkelanjutan dari semua pihak pemangku kepentingan di lingkungan kota. Perlu adanya jaminan ketersediaan tenaga pengelola dan pelaksana yang kompeten. Diperlukan peningkatan kapasitas secara terusmenerus -berkelanjutan di bidang kelembagaan, tenaga pelaksana dan infrastruktur pendukungnya.

Kata kunci: peta, aset, tanah, pemerintah, kota, SIG, GoogleEarth, GPS

1. PENDAHULUAN

Kota Probolinggo merupakan merupakan salah satu di jalur pantai utara (pantura) propinsi Jawa Timur. Sebagai kota transit, kota ini menghubungkan kota-kota di bagian sebelah timur provinsi Jawa Timur, yaitu kota: Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dan kota-kota di bagian sebelah barat kota: Pasuruan, Malang, Surabaya. Wilayah administrasi kota Probolinggo dibatasi di sebelah utara: Selat Madura, sebelah timur: Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, sebelah selatan: Kecamatan Leces, Wonomerto, dan Sumberasih Kabupaten Proboliggo, dan sebelah barat: Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Posisi geografis kota Probolinggo berada pada 113º 10’ sampai dengan 113º 15’ bujur timur dan 07º 43’ 41” sampai dengan 07º 49’ 04” lintang selatan. Topografi umum kota Probolinggo berupa dataran pada ketinggian 0 sampai dengan kurang dari 50 meter di atas permukaan laut (DPL) dan dengan kemiringan rata-rata antara 0% - 2%.

Seperti halnya di pemerintahan tingkat kota/kabupaten lainnya di Indonesia, sebagai ujud pelaksanaan otonomi daerah, pengelolaan pendapatan yang semula ditangani oleh pemerintah pusat dilimpahkan ke pemerintah daerah, seperti aset tanah termasuk penetapan pajak dan penarikannya. Pengelolaan aset tanah yang akurat, lengkap dan terkini sangat diperlukan untuk mendukung pengelolaan dan perencanaan yang terpadu serta dapat dipertanggungjawabkan secara wajar. Saat ini data tanah aset di kota Probolinggo sudah ada, tetapi belum terkelola secara padu ataupun padu antar aneka data/informasi terkini. Peta dan data dalam berbagai bentuk berada di berbagai pihak yang belum dibakukan dan dipadukan.

(2)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) K - 238 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

2. PETA KERJA

Peta kerja pemetaan tanah aset pemerintahan kota merupakan peta persil tanah aset pemerintah kota dalam bentuk dan format SIG yang sudah dibakukan. Peta kerja dalam bentuk cetakan dibawa ke lapangan bersama-sama dengan borang survei setiap persil tanah aset untuk identifikasi, pemeriksaan dan penyempurnaan data/informasi persil tanah aset.

 Isi Peta

Peta ini menunjukkan lokasi, bentuk dan ukuran setiap persil tanah aset milik pemerintah kota yang sudah dilengakapi dengan kode status persil. Dalam peta kerja ditampilkan nama kelurahan, ditunjukkan batas RT/RW, unsur transportasi dan drainase/sungai penting.

(a) Citra persil BPN dipadukan dengan citra Google Earth (b) Peta kerja hasil dijitasi dari peta (a) Gambar 1. Peta kerja pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo tahun 2012.

 Fungsi Peta

Peta dasar tanah aset.

 Sumber dan Ketersediaan Data

Peta blok persil cetak berasal dari BPN Kota Probolinggo, citra satelit terkini dari Google Earth, batas wilayah administrasi, transportasi, drainase/sungai dari Peta Rawan Bencana Kota Probolinggo tahun 2011 (PRB 2011) yang dibuat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Probolinggo mengumpulkan peta persil dari BPN dan menyediakan semua data tanah aset pemerintah kota dari database yang sudah ada.

 Cara dan Tatacara Pembuatan Peta Kerja

Persil tanah aset bebentuk geometri polygon format shapefile mengadopsi sistem koordinat peta PRB 2011, yaitu UTM dengan elipsoid WGS 1984.

Peta blok persil BPN tingkat kelurahan di-scan, diikatkan dan direktifikasi, demikian pula potongan citra dari GoogleEarth untuk lokasi blok persil kelurahan ini diikatkan dan direktifikasi. Peta blok persil BPN sebagai petunjuk pendijitan persil tanah aset yang didijit berdasarkan citra dari GoogleEarth dan dilengkapi dengan atribut persil berdasarkan BPN dan DPPKA.

Setiap persil tanah aset dihitung koordinat titik sentroidnya. Koordinat titik sentroid persil tanah aset ini merupakan identitas lokasi spasial tanah aset.

(3)

3. SURVEI PARTISIPASI AKTIF TANAH

Survei tanah aset pemerintah kota Probolinggo dilakukan pada semua persil tanah aset yang sudah disusun data dan dibuat peta sementaranya, yaitu Peta Kerja. Keberadaan, status dan kondisi persil tanah aset pemerintah kota terkini lebih banyak diketahui oleh aparat pemerintah kelurahan setempat dan atau pengguna tanah aset daripada oleh staf/petugas DPPKA Kota Probolinggo sendiri. Partisipasi aktif petugas DPPKA Kota Probolinggo dan pihak yang berkepentingan dengan tanah aset pemerintah kota di ke

kelancaran survei, kebenaran dan kelengkapan rincian informasi tanah aset.  Lokasi dan Pelaksanaan Survei

Berdasarkan persil-persil tanah aset pemerintah kota yang telah dibuat peta kerjanya di bagian 2 di ditentukan lokasi, jumlah persil dan waktu survei yang disepakati bersama oleh semua pihak antara peneliti/juru ukur, DPPKA Kota Probolinggo dan para pihak di kelurahan.

 Perlengkapan dan Peralatan Survei

Kelengkapan survei tanah aset terdiri dari pet

tanah aset pemerintah kota. Borang Survei berisi data pokok persil tanah aset yang disalin dari tabel peta kerja di basisdata SIG peta kerja, disertakan pula koordinat sentroid

(a) Peta Kerja

Gambar 2 Perlengkapan dan peralatan survei pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo. Alat GPS pemetaan dengan ketelitian sub

sejatinya memiliki berbagai fitur untuk pemetaan terpadu Tetapi fitur-fitur itu merupakan tambahan (

yang digunakan saat survei meliputi pemotretan, komunikasi mobile dan internet.  Pengujian Lokasi dan Pemetaan Batas Persil

Kebenaran lokasi persil tanah aset

Sub-meter yang telah diatur pada radius tertentu, misal 10 meter radius pelacakan disesuaikan dengan

benar, maka dilanjutkan dengan

Koordinat titik-titik sudut persil diamati menggunakan alat GPS Pemetaan Sub koordinatnya telah diatur sama dengan sistem koordinat peta kerja. Data k

langsung ke memori tambahan yang nantinya bisa dipindahkan ke komputer.  Pengamatan dan Pembahasan Persil Tanah Aset Pemerintah Kota

.

SURVEI PARTISIPASI AKTIF TANAH ASET

Survei tanah aset pemerintah kota Probolinggo dilakukan pada semua persil tanah aset yang sudah disusun data dan dibuat peta sementaranya, yaitu Peta Kerja. Keberadaan, status dan kondisi persil tanah aset pemerintah kota terkini i oleh aparat pemerintah kelurahan setempat dan atau pengguna tanah aset daripada oleh staf/petugas DPPKA Kota Probolinggo sendiri. Partisipasi aktif petugas DPPKA Kota Probolinggo dan pihak yang berkepentingan dengan tanah aset pemerintah kota di kelurahan tempat tanah aset berada sangat menentukan kelancaran survei, kebenaran dan kelengkapan rincian informasi tanah aset.

Lokasi dan Pelaksanaan Survei

persil tanah aset pemerintah kota yang telah dibuat peta kerjanya di bagian 2 di ditentukan lokasi, jumlah persil dan waktu survei yang disepakati bersama oleh semua pihak antara peneliti/juru ukur, DPPKA Kota Probolinggo dan para pihak di kelurahan.

Perlengkapan dan Peralatan Survei

Kelengkapan survei tanah aset terdiri dari peta kerja dan borang survei. Satu borang survei untuk satu persil tanah aset pemerintah kota. Borang Survei berisi data pokok persil tanah aset yang disalin dari tabel peta kerja

isertakan pula koordinat sentroid persil tanah aset.

(b) Borang Survei (c) GPS Pemetaan Sub Gambar 2 Perlengkapan dan peralatan survei pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo.

Alat GPS pemetaan dengan ketelitian sub-meter yang digunakan dalam survei pemetaan tanah aset ini sejatinya memiliki berbagai fitur untuk pemetaan terpadu tabel, borang dan peta langsung dalam satu alat. fitur itu merupakan tambahan (optional) yang tidak disertakan saat survei dilaksanakan. Fitur lain yang digunakan saat survei meliputi pemotretan, komunikasi mobile dan internet.

Pengujian Lokasi dan Pemetaan Batas Persil

tanah aset dari peta kerja dilacak menggunakan piranti perlacak alat GPS Pemetaan meter yang telah diatur pada radius tertentu, misal 10 meter dari koordinat sentroid persil. Pengaturan kan dengan ukuran persil. Bila pelacakan lokasi persil tanah aset dengan radius itu benar, maka dilanjutkan dengan pengukuran batas persil.

titik sudut persil diamati menggunakan alat GPS Pemetaan Sub

koordinatnya telah diatur sama dengan sistem koordinat peta kerja. Data koordinat yang diperoleh disimpan langsung ke memori tambahan yang nantinya bisa dipindahkan ke komputer.

Pengamatan dan Pembahasan Persil Tanah Aset Pemerintah Kota di Lapangan

Survei tanah aset pemerintah kota Probolinggo dilakukan pada semua persil tanah aset yang sudah disusun data dan dibuat peta sementaranya, yaitu Peta Kerja. Keberadaan, status dan kondisi persil tanah aset pemerintah kota terkini i oleh aparat pemerintah kelurahan setempat dan atau pengguna tanah aset daripada oleh staf/petugas DPPKA Kota Probolinggo sendiri. Partisipasi aktif petugas DPPKA Kota Probolinggo dan pihak-pihak lurahan tempat tanah aset berada sangat menentukan

persil tanah aset pemerintah kota yang telah dibuat peta kerjanya di bagian 2 di atas, ditentukan lokasi, jumlah persil dan waktu survei yang disepakati bersama oleh semua pihak antara

Satu borang survei untuk satu persil tanah aset pemerintah kota. Borang Survei berisi data pokok persil tanah aset yang disalin dari tabel peta kerja

(c) GPS Pemetaan Sub-meter Gambar 2 Perlengkapan dan peralatan survei pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo.

meter yang digunakan dalam survei pemetaan tanah aset ini tabel, borang dan peta langsung dalam satu alat. yang tidak disertakan saat survei dilaksanakan. Fitur lain

dari peta kerja dilacak menggunakan piranti perlacak alat GPS Pemetaan dari koordinat sentroid persil. Pengaturan il tanah aset dengan radius itu

titik sudut persil diamati menggunakan alat GPS Pemetaan Sub-meter yang sistem oordinat yang diperoleh disimpan

(4)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) K - 240 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013 Persil tanah aset yang telah teruji kebenaran lokasi dan diukur koordinat titik-titik sudutnya dibuat sket situasi lapangan dan diamati serta dibahas lebih lanjut mengenai asal-usul tanah aset, status kepemilikan, nomor sertifikat, penggunaan dan pengguna dan tutupan lahan saat pengamatan. Pengamatan dicatat di borang survei dan foto lahan maupun diskusi lapangan difoto menggunakan dan disimpan menggunakan alat GPS yang sama.

4. PEMETAAN TANAH ASET

Pemetaan hasil pemeriksaan dan survei lapangan tanah aset pemerintah kota meliputi penyimpanan dan pengelolaan data tanah aset pemerintah kota Probolinggo tahun 2012 ke folder SIG pekerjaan Penelitian Pemetaan Daerah Rawan Bencana Kota Probolinggo di Kota Probolinggo, BPBD Kota Probolinggo Tahun 2011. Persil tanah aset di peta kerja direvisi dan disempurnakan. Dibuat dokumen peta SIG dan peta format gambar dijital untuk setiap kelurahan, setiap kecamatan dan kota Probolinggo.

 Penyimpanan Data dan Dokumen Tanah Aset Kota Probolinggo Tahun 2012

Semua data dan dokumen spasial (peta) – termasuk SIG dan data/informasi lainnya pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo oleh DDPKA Kota Probolinggo tahun 2012 disimpan ke dalam folder SIG Kota Probolinggo 2012 yang merupakan folder Penelitian Pemetaan Daerah Rawan Bencana Kota Probolinggo di Kota Probolinggo, BPBD Kota Probolinggo Tahun 2011. Gambar 3 berikut menunjukkan folder pemetaan tanah aset pemerintah kota tahun 2012 yang menyatu ke dalam folder pemetaan daerah rawan bencana kota Probolinggo tahun 2011.

 Penyuntingan Persil Tanah Aset Pemerintah Aset Kota Probolinggo Tahun 2012

Beberapa kemungkinan pada persil tanah aset pemerintah kota di Peta Kerja setelah dilakukan survei lapangan, yaitu: (1) tidak berubah, karena sudah benar; (2) perlu diubah karena ada pemisahan atau penggabungan; (3) penambahan. Gambar 3 berikut menunjukkan persil tanah aset di Peta Kerja pada Gambar 1 (b) dan (2) yang menunjukkan adanya penambahan (warna merah) dan penggabungan (arsir ungu).

Perhatikan, pada pengukuran lapangan hasil penggabungan maupun penambahan, titik-titik pembentuk persil pada peta kerja dan hasil survei pengukuran dengan GPS jenis pemetaan ketelitian sub-meter tepat menyambung atau berimpit. Ini menunjukkan bahwa pembuatan peta kerja yang sejatinya merupakan peta persil tanah aset yang didijit berdasarkan peta blok persil dari BPN yang disesuaikan dengan posisi persil pada citra satelit yang tersedia di GoogleEarth menghasilkan pemetaan persil tanah aset yang efektif dan efisien untuk pekerjaan inventarisasi awal.

Penyuntingan juga dilakukan untuk atribut pendaftaran kode dan nomor persil sesuai data di pengelolaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo di DPPKA Kota Probolinggo.

(a) Folder Peta Tanah Aset di SIG kota Probolinggo (b) Persil peta kerja setelah direvisi hasil survei GPS Gambar 3 Direktori kerja pemetaan tanah aset dan plot survei GPS ke peta kerja.

(5)

 Publikasi Peta Tanah Aset Pemerintah Kota Probolinggo

Peta tanah aset pemerintah kota Probolinggo tahun 2012 dibuat dalam format image jpg seperti ditunjukkan pada Gambar 4 yang menunjukkan peta tanah aset di tingkat kelurahan. Image ini merupakan export peta SIG ke format gambar image dalam bernagai ukuran dan tingkatan administrasi. Dengan demikian bila ada perubahan persil dalam basis data SIG akan mudah diperoleh pemutakhiran petanya.

Gambar 4 Peta tanah aset Pemerintah Kota Probolinggo Tahun 2012 di Kelurahan Kedung Galeng.

5. PEMBAHASAN

Pemetaan tanah aset pemerintah kota di kota Probolinggo secara partisipasi aktif diperlukan karena data tentang kepemilikan aset tanah melibatkan banyak pihak di lingkungan kota. Dalam proses ini diharapkan juga ada saling tukar alih pengetahuan dan pengalaman antara peneliti/pembuat peta dengan pihak-pihak berkaitan dengan aset tanah, khususnya DPPKA sebagai pihak pengelola aset kota.

Aset tanah hanyalah salah satu aset suatu kota, masih ada aset-aset lainnya yang umumnya juga menggunakan tanah sebagai dasar keberadaan aset tersebut. Persyaratan utama data/informasi aset tanah adalah kepastian hukum, ketepatan dan ketelitian lokasi, bentuk dan ukuran aset serta atribut lain-lainnya berkaitan dengan tanah – setidaknya nilai aset. BPN memiliki data tentang lokasi, bentuk, ukuran dan status tanah. Bagian pajak Kementrian Keuangan mempunyai data dan cara lengkap tentang penilaian aset. Bila kedua data/informasi ini bisa digabungkan dalam satu sistem terpadu maka ada harapan aset tanah bisa dikelola dengan persyaratan itu. DPPKA memiliki kesempatan itu dan merupakan pintu masuk untuk mewujudkannya.

Di khasanah yang lebih umum di bidang pengelolaan tanah dikenal land infortion management (LIM) dan land

information system (LIS). Penulis ke 1, diakhir tahun 1990-an dan di awal tahun 2000-an pernah terlibat dan

mengamati serta membuat catatan tentang LIS di kota Surakarta dan Semarang yang dipublikasikan dalam seminar nasional dan kemudian terpilih untuk dipublikasikan dalam junal ilmiah nasional terakreditasi waktu itu. Salah satu pokok masalah di bidang LIM/LIS adalah tiadanya atau kekurangan kapasitas. Kapasitas yang penulis 1 pahami dan adopsi dari Groot and van der Molen (2000) yang menyitir dari Enemark (2003):

“The development of knowledge, skills and attitudes in individuals and groups of people relevant in design,

development, management and maintenance of institutional and operational infrastructures and processes that are locally meaningful

”,

(6)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) K - 242 Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013

“Capacity can be defined as the ability of individuals and organizations or organizational units to perform

functions effectively, efficiently and sustainably.”

Kedua indikasi ini sekarang bisa dikaitkan dengan kompetensi dan perlu serta harus dikembangkan terus-menerus – berkelanjutan agar DPPKA Kota Probolinggo bisa mengelola aset pemerintah kota dengan sebaik-baiknya: efektif, efisien, terkini, tepat waktu, dapat dipertangungjawabkan dan dapat memaksimumkam fungsi guna maupun nilai aset tanah.

Saat pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo dilaksanakan, di lingkungan Bidang Aset DPPKA Kota Probolinggo belum memiliki petugas dengan latar belakang geomatika. Keahlian bidang geomatika ini yang memadukan survei pemetaan dan telematika sangat dibutuhkan untuk mendukung DPPKA secara umum.

GPS dengan jenis dan ketelitian dalam pemetaan ini juga belum dimiliki. Peralatan hardware dan piranti software banyak ada di pasaran dan mudah diperoleh. Dengan demikian faktor penentu keberhasilan pengelolaan tanah aset dan aset-aset lainnya di suatu lingkungan pemerintah kota adalah dukungan kebijakan yang memihak peningkatan kapasitas.

6. KESIMPULAN

Pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo menggunakan SIG sebagai basisdata, GoogleEarth sebagi sumber citra rupabumi gratis dan GPS jenis pemetaan dengan tingkat ketelitian sub-meter memberikan hasil yang baik untuk inventarisasi awal dan sangat membantu serta memudahkan dalam pengenalan maupun pengelolaan tanah aset pemerintah kota lebih lengkap dan terpadu lebih lanjut. Kerjasama pemerintah kota dengan berbagai pihak yang memiliki kemampuan kegeomatikaan dan keasetan harus terus menerus didukung dan dikembangkan dengan tujuan peningkatan kapasitas. Tenaga pengelola dan pelaksana keasetan juga perlu segera ditingkatkan kapasitasnya.

7. PEMBERITAHUAN DAN TERIMA KASIH

Isi dan pemikiran dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab kedua penulis dan tidak berarti merefleksikan ide atau kebijakan dari DPPKA Pemerintah Kota Probolinggo. Terimakasih kedua penulis sampaikan kepada Pemerintah Kota Probolinggo, DPPKA Kota Probolinggo – khususnya, yang telah membiayai upaya penelitian pemetaan tanah aset kota di Kota Probolinggo menggunakan APBD Kota Probolinggo tahun 2012, yaitu kerjasama antara Fakultas Teknik UNS dan DPPKA Kota Pobolinggo. Saat penyusunan makalah ini DPPKA Kota Probolinggo telah memperoleh hibah sistem basis data pajak bumi dan bangunan (PBB) dari Kementerian Keuangan dan sedang dirundingkan kerjasama dengan Fakultas Teknik UNS untuk menggabungkan data/informasi PBB ke data/informasi tanah dan bangunan yang sudah dimilki DPPKA Kota Probolinggo.

DAFTAR RUJUKAN PUSTAKA

BPBD Kota Probolinggo (2011). Laporan Akhir Penelitian Pemetaan Daerah Rawan Bencana Tahun 2011, Kerjasama BPBD Kota Probolinggo dan Fakultas Tenik UNS.

DPPKA Kota Probolingg0, (2012). Laporan Akhir

Enemark, S., (2003). Capacity Building for Developing Sustainable Land Administration Infrastructures, Article of

The Month International Federation of Surveyors July 2003,

di http://www.fig.net/pub/monthly_articles/july_2003/Stig_Enemark_July2003.pdf, diakses tanggal 1 Mei 2004.

Saido, A.P., (2002), LIS Surakarta: Sejarah dan Status Perkembangannya, Prosiding FIT-ISI 2002, ISBN

979-95834-3-8, hal. 82-88, ISI dan Jurusan Teknik Geodesi FT UGM, Yogyakarta, 2-3 Oktober

2002.

Saido, A.P., (2004) Teknologi Informasi Keruangan: Pengalaman Penerapan di Lingkungan

Pemerintahan Kota di Indonesia Proceedings Seminar Nasional Aplikasi Teknilogi Informasi 2004

Jurusan Teknik Informatika UII Yogyakarta 19 Juni 2004, halaman F21 – F27 ISBN 979-32896-2-7

Gambar

Gambar 2 Perlengkapan dan peralatan survei pemetaan tanah aset pemerintah kota Probolinggo.
Gambar 4 Peta tanah aset Pemerintah Kota Probolinggo Tahun 2012 di Kelurahan Kedung Galeng.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Perencanaan Unit Pengolahan Pangan

Choose the words which contain the sound /tʃ/ and /dʒ/ education, engineer, damage, mutual, computer, children, teach, Christmas, machine, village, religion, hamburger, enjoy,

mengenai cara peningkatan kecerdasan emosional melalui pemberian layanan bimbingan klasikal, (2) Melatih siswa untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya dengan

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi mineral tertentu wajib melakukan pengolahan dan/atau pemurnian untuk meningkatkan nilai tambah mineral yang diproduksi, baik secara langsung

b) apabila semua harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi di atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan gagal. 2) harga satuan yang nilainya lebih besar

He used Brunei's oil revenues to finance for the first time a five-year development plan (1953-1958) which gave Brunei an intensive infrastructure and transformed it

12 Pandangan ahli tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang diperoleh yakni kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap remaja mengenai

Oleh karena itu, melalui surat edaran ini kami mengumumkan pengaturan kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:. No Hari Tanggal