• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI YANG DITERBITKAN PT. PEFINDO PERIODE 2008-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI YANG DITERBITKAN PT. PEFINDO PERIODE 2008-2011."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI YANG

DITERBITKAN PT PEFINDO PERIODE 2008 - 2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : PUPUT PRATIWI

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi yang berjudul, ”Pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Peringkat Obligasi yang diterbitkan PT. Pefindo Periode 2008 - 2011”, dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program

Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyusunan hingga skripsi ini dapat diselesaikan, penulis

banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Ahmad Hidayat, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Universitas Negeri Medan.

5. Ibu T. Teviana, S.E M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

(6)

iv

6. Bapak Syahrizal Chalil selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Terima kasih

atas segala pengarahan dan koreksi yang diberikan, sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan.

7. Orang Tua Penulis; Ayah dan Ibu. Ibu adalah matahari yang selalu

menyinari setiap langkah penulis. Terima kasih kasih sayang yang tidak

ada hentinya. Ayah yang masih semu, terima kasih telah membiarkan saya

hadir.

8. Nenek dan Olot, serta adik-adik tercinta (Ayu, Ndari, Rika, Icha, dan

Irham). Terima kasih atas dukungan moril maupun materil. Kalian semua

adalah alasan kenapa aku harus berusaha menjadi orang yang sukses.

Terima kasih atas do’a dan semangatnya.

9. Djuliadi Rendra sebagai abangda angkat penulis. Terima kasih atas

segalanya, kedatanganmu bagaikan malaikat. Terima kasih atas

bantuannya, penulis tidak mungkin bias membalas segala baik budimu.

Penulis hanya bias memberikan do’a semoga abangda dedek dan keluarga

selalu dalam lindungan Rahmat dan Hidayah-Nya.

10.Teman-teman Manajemen 2010. Terima kasih telah menjadi bagian hidup

penulis.

11.Terkhusus teman-teman seperjuangan, senasib, sehati yaitu Khairy Rizky,

Desi Yuni Astuti, Rahmi Af Idah Gulo, Agustina Simbolon dan Umi

Nadrah. Terima kasih atas motivasi, saran, waktu, dan selalu menjadi

(7)

12.Sahabat penulis, Luci Irmayani dan Mawar Ningsih terima kasih atas

pengertian, waktu, dan semua candaanya. Masa kuliah 4 tahun kita

habiskan bersama-sama.

13.Mr. Junong yang terhormat, terima kasih saran, sindiran, semangat, dan

mimpi-mimpinya. Sehingga penulis tidak pernah takut bermimpi.

Semangat ya go Internationalnya.

14.Teman-teman kerja di Crystal Jade Restaurant, terima kasih semua

masukannya dan terima kasih bersedia direpotkan dengan jadwal sidang

penulis.

Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis

selama ini menjadi berkah bagi kita semua. Penulis menyadari bahwa penulisan

dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

memohon maaf apabila terdapat kesalahan. Penulis juga sangat mengharapkan

saran serta kritik demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhir kata penulis

ucapkan terima kasih.

Medan, September 2014

(8)

i ABSTRAK

Puput Pratiwi, NIM 7103210049, Pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Peringkat Obligasi yang diterbitkan PT. Pefindo Periode 2008-2011.

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Peringkat Obligasi yang diterbitkan PT. Pefindo Periode 2008-2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity

Ratio (DER) Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan yang diterbitkan PT.

Pefindo Periode 2008-2011.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan sampelnya. Sampel dalam peneltian ini terdiri dari 18 perusahaan dengan periode 4 tahun yang menerbitkan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (http://www.bei.co.id), laporan peringkat obligasi yang diterbitkan oleh PT. Pefindo diperoleh dengan mengakses situs resmi PT. Pefindo (http://www.pefindo.co.id). Hasil uji normalitas diketahui bahwa data tidak berdistribusi normal sehingga mendukung penelitian menggunakan analisis regresi logistik. Sesuai dengan model regresi logistic, persamaannya adalah

Investment Grade = -12,817 + 23,205 ROA - 11,230 DER dan Non Investment Grade = -18,721 - 12,501 ROA + 23,259 DER.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on Asset (ROA) dan Debt

to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh terhadap peringkat obligasi sebesar

39,3%. Dari persamaan dapat disimpulkan bahwa Variabel ROA mempunyai hubungan positif dan secara statistic signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kategori Investment Grade dan mempunyai hubungan negative signifikan dengan probabilitas perusahaan pada Non Investment Grade, sedangkan variable DER mempunyai hubungan negative dan secara statistic signifikan dengan probabilitas perusahaan pada kategori Investment Grade dan mempunyai hubungan positif signifikan dengan probabilitas perusahaan pada Non Investment

Grade.

(9)

ABSTRACT

Puput Pratiwi, NIM 7103210049, The influence of Return on Asset (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER) againts Corporate Bonds Rating pubilhed by PT. Pefindo period 2008 – 2011.

The problem in this research is how to influence of the Return on Asset (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER) againts Corporate Bonds Rating pubilhed by PT. Pefindo period 2008 – 2011. This research aims to determine and explain the influence of Return on Asset (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER) againts Corporate Bonds Rating pubilhed by PT. Pefindo period 2008 – 2011.

The research used a purposive sampling method in the sample collection. The sample in this research consisted of 18 companies and 4 of year period that issue bonds are traded on the Indonesia Stock Exchange (http://www.bei.co.id) , bond rating report issued by PT. Pefindo is obtained by accessing the official website of PT. Pefindo (http://www.pefindo.co.id). The result of the normality test is known that the data was not normally distribute so that support research using logistic regression analysis. According to the logistic regression model, the equitation is Investment Grade = -12,817 + 23,205 ROA 11,230 DER dan Non

Investment Grade = 18,721 – 12,501 ROA + 23,259 DER.

The result of this research indicate that the Return on Asset (ROA) and Debt to Equity Ratio (DER) has an influence on the bond rating of 39,3%. From the equitation it can be concluded that the ROA variables have a positive relationship and statistically significant with a probability of companies in the category of Investment Grade and had a significant negative relationship with the probability of the company in the Non Investment Grade, while the DER variable has a negative relationship and statistically significant with a probability of companies in the category Investment grade and had a significant positive relationship with the probability of the company in the Non Investment Grade.

(10)

vi 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

2.1.3 Resiko Investasi Obligasi ... 14

2.1.4 Peringkat Obligasi ... 15

2.1.5 Debt to Equity Ratio (DER) ... 22

2.1.6 Return On Asset (ROA) ... 24

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 25

2.3 Kerangka Berfikir ... 27

2.4 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 31

3.2 Populasi dan Sampel ... 31

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasi ... 33

3.3.1 Variabel Penelitian ... 33

3.3.2 Definisi Operasional ... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.5 Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 39

4.1.1. Deskripsi Data Perusahaan Sampel ... 39

4.1.2. Deskripsi Data HasilPenelitian... 40

4.1.2.1. Deskripsi Keadaan Return on Asset (ROA) ... 40

4.1.2.2. Deskripsi Keadaan Debt to Equity Ratio (DER) .... 41

4.1.2.3. Deskripsi Keadaan Peringkat Obligasi ... 43

4.1.3. Deskripsi Statistik ... 44

(11)

4.1.5. Analisis Regresi Logistik ... 46

4.1.5.1. Menilai Model Fit ... 47

4.1.5.2. Menilai Ketepatan Prediksi ... 48

4.1.5.3. Menguji Koefisien Regresi ... 49

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

4.2.1. Hubungan ROA dengan Peringkat Obligasi ... 53

4.2.2. HubunganDER terhadap peringkat obligasi ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 56

5.2. Saran ... 58

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data ROA, DER, dan Peringkat Obligasi PT Duta Pertiwi Tbk.... 6

Tabel 2.1 Definisi Peringkat Obligasi PT. PEFINDO ... 19

Tabel 3.1 Sampel Penelitian ... 32

Tabel 3.2 Kategori Peringkat Obligasi ... 34

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian ... 39

Tabel 4.2 Perkembangan ROA Tahun 2008-2011 ... 40

Tabel 4.3 Perkembangan DER Tahun 2008-2011 ... 41

Tabel 4.4 Perkembangan Peringkat Obligasi untuk tahun 2008-2011 ... 43

Tabel 4.5 Statistic Deskriptif Variabel Independent ... 44

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 46

Tabel 4.7 Case Processing Summary ... 47

Tabel 4.8 Model Fit ... 47

Tabel 4.9 Hosmer and Lemeshow Test ... 48

Tabel 4.10 Classification Table ... 48

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap instrumen investasi dalam pasar modal tentu memiliki karakteristik

yang berbeda satu sama lain, misalnya melakukan investasi pada obligasi

mungkin lebih tepat untuk dilakukan apabila investor yang berorientasi

pendapatan tetap, sedangkan investasi dalam bentuk saham akan lebih tepat

dilakukan investor yang berorientasi pertumbuhan.

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh emiten (badan

hukum/perusahaan/pemerintah) yang kekurangan dana untuk kebutuhan

operasional maupun ekspansi mereka. Secara umum obligasi dapat juga diartikan

sebagai surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu lembaga, dengan

nilai nominal (nilan pari/par value) dan jangka waktu jatuh tempo tertentu.

Obligasi menarik bagi investor dikarenakan kelebihan dalam hal

keamanannya bila dibandingkan dengan saham, yaitu (1) volatilitas saham lebih

tinggi dibandingkan dengan obligasi sehingga daya tarik saham berkurang, dan (2)

obligasi menawarkan tingkat return yang positif dan memberikan pendapatan

yang tetap. Obligasi akan memberikan income yang tetap kepada investor berupa

pembayaran bunga pada waktu yang sudah terjadwal dan investor akan

(16)

2

deviden setiap tahun karena pembagian deviden tergantung pada besarnya laba

yang diperoleh perusahaan dan hasil RUPS.

Sama halnya investasi pada saham maupun efek lainnya, obligasi juga

memiliki peluang resiko, salah satu resiko dalam investasi obligasi yaitu default

risk, merupakan peluang dimana emiten mengalami kondisi tidak mampu

memenuhi kewajiban keuangannya (gagal bayar) atau dengan kata lain resiko

tidak terbayarnya bunga maupun pokok utangnnya.Obligasi yang diterbitkan

pemerintah biasanya lebih aman dari resiko gagal bayar, dikarenakan pemerintah

dianggap akan mampu untuk melunasi kupon dan pokok utang (principal) ketika

obligasi tersebut mengalami jatuh tempo. Akan tetapi obligasi yang diterbitkan

perusahaan (corporate bonds), terdapat default risk, yang bergantung pada

kesehatan keuangan perusahaan emiten penerbit obligasi.

Sebelum ditawarkan kepada publik, obligasi harus diberikan peringkat

terlebih dahulu oleh lembaga atau agen pemeringkat obligasi (Rating Agency).

Agen pemeringkat obligasi tersebut merupakan lembaga independen yang

memberikan informasi pemeringkatan skala resiko, dimana salah satunya adalah

sekuritas obligasi sebagai petunjuk sejauh mana keamanan suatu obligasi bagi

investor. Keamanan tersebut ditunjukkan oleh kemampuan suatu perusahaan

dalam membayar kewajiban atau pokok pinjamannya.

Peringkatobligasi memiliki banyak manfaat, terutama bagi para investor.

peringkatobligasi dapat digunakan sebagai acuan apakah investor layak untuk

berinvestasi pada obligasi tertentu, karena dalam peringkatobligasi terdapat sinyal

(17)

3

Jadi, investor dapat menggunakan peringkatobligasi untuk mengidentifikasi risiko

default emiten, sehingga investor dapat berinvestasi pada obligasi yang tingkat

risikonya dapat ditolerir. Investor tidak perlu melakukan penelitian sendiri untuk

mengetahui peringkat dari suatu obligasi, melainkan cukup menilik pengumuman

peringkatobligasi yang dikeluarkan para lembaga pemeringkat kredit. Hal ini

tentunya akan menghemat biaya dan waktu.

Peringkat obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang

diperdagangkan. Skala tersebut menunjukkan tingkat keamanan suatu obligasi

bagi investor. Keamanan ini ditunjukkan oleh kemampuan emiten (sebagai

penerbit obligasi) dalam membayar bunga dan pelunasan pokok obligasi pada

akhir masa jatuh temponya. Peringkat obligasi sangat penting karena mampu

memberikan pernyataan informatif dan memberikan signal tentang probabilitas

kegagalan utang suatu perusahaan. Selain itu dengan adanya pemeringkatan

obligasi oleh agen pemeringkat maka investor dapat memperhitungkan return

yang akan diperoleh dan risiko yang ditanggung.

Investor dapat memanfaatkan jasa agen pemeringkat obligasi untuk

mengetahui informasi mengenai peringkat obligasi yang beredar. Peringkat

obligasi dikeluarkan oleh agen pemeringkat yang independen, obyektif, dan dapat

dipercaya. Agen pemeringkat obligasi merupakan lembaga independen yang

memberikan jasa penilaian dan informasi mengenai peringkat obligasi.

(18)

4

oleh perusahaan pemeringkat yang mendapat pengakuan internasional. Dahulu

perusahaan pemeringkat ini didominasi oleh 3 pemain besar seperti Standard &

Poor, Moody’s Investor Service dan Fitch Rating. Namun belakangan ini juga

semakin bermunculan perusahaan pemeringkat yang ratingnya juga diakui selain 3

pemain di atas yaitu JCRA (Japan Credit Rating Agency) dan Rating &

Information Service Inc.Sedangkan di Indonesia terdapat agen pemeringkat

sekuritas utang yaitu PT PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia). Pemeringkatan

rating tersebut dilakukan untuk memperkirakan kemampuan dari penerbit obligasi

untuk membayar bunga dan pokok utang berdasarkan analisis keuangan dan

kemampuan membayar kredit. Semakin tinggi tingkat rating, maka hal tersebut

menunjukkan kemampuan penerbit obligasi untuk membayar utangnya.

Lembaga pemeringkat yang mengeluarkan rating sesuai dengan keadaan

keuangan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam

membayar bunga dan pokok utang akan menjadi kredibilitas bagi perusahaan

pemeringkat tersebut. Namun ada beberapa kejadian yang membuat lembaga

rating kehilangan kepercayaan dari para investor, diantaranya adalah peringkat

obligasi Bank Global pada tahun 2004, dimana peringkat obligasi dinilai oleh

agen pemeringkat Kasnic dengan A-, kemudian dengan pengumuman BI bahwa

izin Bank Global dibekukan peringkat obligasi tersebut diturunkan menjadi D

(default).BI menemukan sekitar Rp 30 milyar kredit fiktif dan Rp 400 milyar

obligasi fiktif. Sehingga, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio --

CAR) anjlok di bawah 8%. Dengan CAR yang terus anjlok, sebuah bank bukan

(19)

5

oleh PT Barito Pacific Timber Tbk yang peringkatnya diturunkan oleh perusahaan

pemeringkat nasional (Kasnic). Obligasi Barito Pacific Timber I tahun 2002

sebesar Rp 400 miliar, diturunkan dari CCC (Triple C) menjadi D (Default)

karena kegagalan perseroan membayar kupon bunga obligasi yang jatuh tempo.

Hal ini karena perseroan mengalami kesulitan arus kas.

Menurut Chan dan Jagadeesh (1999) dalam Amrullah (2007), salah satu

alasan mengapa peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh agen pemeringkat

tersebut bisa diturunkan alasannya adalah karena agen Moody’s dan S&P’s tidak

melakukan monitoring terhadap kinerja perusahaan setiap hari. Dengan demikian

agen pemeringkat hanya dapat menilai setelah terjadinya suatu peristiwa yang

menyebabkan perubahan peringkat. Sedangkan menurut Kerwer (1999) dalam

Amrullah (2007), setelah proses penetapan peringkat yang dilakukan oleh agen

dan ternyata hasilnya tersebut tidak disetujui oleh pihak eksekutif perusahaan,

maka pihak eksekutif perusahaan tersebut menyediakan informasi tambahan untuk

dapat meminta agen agar merevisi kembali keputusan pemeringkatan semula.

Selain kejadian diatas, ada beberapa hal yang menjadi dasar atas

pertanyaan apakah benar adanya pengaruh antara rasio-rasio keuangan dengan

peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat. Berikut ini dapat

dilihat gambaran suatu data empiris mengenai hubungan variabel-variabel

(20)

6

Tabel 1.1

Data Retun on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Peringkat Obligasi

Berdasarkan Tabel 1.2 tersebut dapat dilihat adanya fenomena, Rata-rata

perusahaan nilai DER ditahun 2008 turun ditahun 2009 sedangkan nilai ROA dari

2008 naik ditahun 2009 ternyata tidak mempengaruhi peringkat obligasinya.

Sedangkan menurut teori Bringham dan Houston, peringkat obligasi dipengaruhi

oleh bermacam-macam faktor, yaitu rasio keuangan dan faktor non keuangan.

Hal ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian mengenai

pemeringkatan obligasi dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang

(21)

7

keuangan perusahaan lebih menggambarkan kondisi perusahaan. Sejumlah

penelitian yang meneliti peringkat obligasi di Indonesia masih jarang dilakukan.

Hal ini disebabkan karena keterbatasan data obligasi serta pengetahuan para

investor terhadap obligasi. Selain itu, Wansley et al. (1992) dalam Adrian (2011)

menyatakan bahwa sebagian besar perdagangan obligasi dilakukan melalui pasar

negosiasi (over the countermarket) dan secara historis tidak terdapat informasi

harga yang tersedia pada saat penerbitan atau saat penjualan. Dengan tidak

tersedianya informasi tersebut membuat pasar obligasi menjadi tidak semeriah

pasar saham.

Pemilihan variabel-variabel yang diduga dapat mempengaruhi peringkat

obligasi mengacu pada beberapa model penelitian terdahulu. Adanya perbedaan

hasil penelitian seperti penelitian Linandarini (2010) yang menyimpulkan bahwa

Return in Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi

perusahaan sedangkan penelitian Manurung dkk (2007) yang menemukan bahwa

Return in Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan;

Adrian (2011) yang menemukan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak

berpengaruh terhadap rating obligasi dan penelitian Raharja dan sari (2008)

menemukan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap peringkat

obligasi. Selain itu obligasi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai

pengaruh variabel yang telah dipergunakan tersebut dan penelitian mengenai

(22)

8

Berdasarkan uraian dan perbedaan hasil penelitian tersebut maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Return on Asset

(ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Peringkat Obligasi yang

diterbitkan PT PEFINDO Periode 2008-2011”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya maka beberapa

masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

1. Turunnya peringkat obligasi menyebabkan hilangnya kepercayaan

investor terhadap agen pemeringkat akibat kegagalan penilaian yang

dikarenakan kurangnya monitor terhadap kinerja perusahaan.

2. Turunnya peringkat obligasi karena adanya campur tangan pihak

eksekutif perusahaan dalam proses pembuatan peringkat obligasi.

3. Turunnya peringkat obligasi dikarenakan agen pemeringkat dalam

memberikan peringkat obligasi perusahaan tidak berdasarkan

factor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi sesuai dengan teori yaitu

berbagai macam rasio keuangan.

4. Turunnya peringkat dikarenakan tidak adanya konsistensi agen

pemeringkat obligasi yang tidak dipengaruhi oleh rasio keuangan Debt

(23)

9

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka penelitian ini dibatasi

pada peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT PEFINDO, Return on Asset

(ROA) yang merupakan perbandingan antara laba operasi terhadap total aset, Debt

to Equity Ratio (DER) yang merupakan perbandingan antara utang terhadap total

ekuitas, dan obligasi korporasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2008-2011.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap Peringkat Obligasi

yang diterbitkan PT PEFINDO Periode 2008-2011?

2. Apakah ada pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Peringkat

Obligasi yang diterbitkan PT PEFINDO Periode 2008-2011?

3. Apakah ada pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity Ratio

(DER) terhadap Peringkat Obligasi yang diterbitkan PT PEFINDO Periode

2008-2011

1.5 Tujuan Penelitian

(24)

10

1. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap

peringkat obligasi yang diterbitkan PT PEFINDO periode 2008-2011.

2. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER)

terhadap peringkat obligasi yang diterbitkan PT PEFINDO periode

2008-2011.

3. Untuk menguji dan mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to

Equity Ratio (DER) terhadap Peringkat Obligasi yang diterbitkan PT

PEFINDO Periode 2008-2011.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan dibidang keuangan terutama mengenai

pengaruh Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity (DER) terhadap

Peringkat Obligasi Korporasi yang dikeluarkan PT PEFINDO.

2. Bagi Perusahaan dan Investor

Memberikan informasi bagi pihak yang berkepentingan seperti perusahaan

dan investor mengenai kondisi peringkat obligasi sebagai implikasi dari

Return on Asset (ROA) dan Debt to Equity (DER).

3. Bagi Universitas Negeri Medan

Sebagai bahan literature dan kepustakaan mengenai pengaruh Debt to Equity

(25)

11

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang ingin memperdalam penelitian

(26)

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh ROA dan DER terhadap

peringkatobligasi perusahaan yang terdaftar di PT Pefindo periode 2008-2011

dengan menggunakan tehnik Analisis Binominal Logistik dapat diambil

kesimpulan penelitian ini sebagai berikut :

1. Berdasarkan Nilai Cox & Snell R-Square adalah sebesar 0,208 dan

nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,393 yang berarti bahwa kedua

variabel bebas mampu menjelaskan varians ketepatan

peringkatobligasiperusahaan sebesar 39,3% dan sisanya yaitu sebesar

60,7% dijelaskan oleh faktor lain.

2. Pada pengujian binominal logit menunjukkan variabel Return on Asset

(ROA) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap peringkat

obligasi. Artinya jika nilai Return on Asset (ROA) perusahaan naik

maka peringkat obligasi perusahaan juga akan naik dan perusahaan

masuk kedalam kategori Investment Grade (AAA, AA, A, BBB),

sebaliknya jika nilai Return on Asset (ROA) perusahaan turun maka

peringkat obligasi perusahaan juga akan turun dan perusahaan masuk

kedalam kategori Non Investment Grade (BB, B, CCC, D).Hasil

penelitian ini didukung dengan teori Dendawijayayang menyatakan

bahwa ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

(27)

57

besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh

perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut

dari segi penggunaan asset.semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini

selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor.

Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut

makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin

besar.

3. Pada pengujian binominal logit menunjukkan bahwa Debt to Equity

Ratio (DER) memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap peringkat

obligasi. Artinya jika nilai Debt to Equity Ratio (DER) naik maka

peringkat obligasi perusahaan akan turun dan perusahaan masuk

kedalam kategori Non Investment Grade (BB, B, CCC, D) sebaliknya

jika nilai Debt to Equity Ratio (DER) turun maka peringkat obligasi

perusahaan akan naik dan perusahaan masuk kedalam kategori

Investment Grade (AAA, AA, A, BBB),. Hasil penelitian ini juga

sesuai dengan Teori Simetri Informasi dan Teori Sinyal bahwa pihak

manajer memberikan sinyal kepada investor. Jika utang meningkat,

maka kemungkinan bangkrut akan semakin meningkat. Hal ini

dianggap sebagai suatu signal kepada para investor dikarenakan

(28)

58

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa saran

yang dapat dikemukakan penulis, antara lain:

1. Bagi investor agar lebih jeli dalam melihat rating obligasi, karena

perusahaan pemeringkat terkadang bisa salah dalam memberikan

peringkat. Sebaiknya dalam berinvestasi obligasi jangan hanya melihat

rating perusahaan, karena rating juga bisa dimanipulasi, maka lebih

dianjurkan untuk menganalisis kinerja perusahaan dengan melihat laporan

keuangan perusahaan secara keseluruhan.

2. Bagi perusahaan, agar lebih memperhatikan proporsi utang yang

digunakan, karena penggunaan utang yang tinggi akan menyebabkan

angka Debt to Equity Ratio menjadi tinggi dan akan mempengaruhi

peringkat obligasi yang akan diberikan perusahaan pemeringkat

3. Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa variable

lain baik yang berupa data keuangan maupun non-keuangan yang mungkin

menjadi model pengaruh peringkat obligasi untuk meningkatkan

pengetahuan mengenai peringkat obligasi di Indonesia.

4. Periode penelitian selanjutnya sebaiknya lebih dari empat tahun karena

periode yang lebih panjang diharapkan dapat memungkinkan tingkat

kebenaran yang mendekati 100% sehingga mencerminkan kondisi

(29)

59

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Nicko. 2011. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Peringkat

Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Semarang:Universitas Diponegoro.

Amrullah, Karim. 2007. Kemampuan Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk

Memprediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta. Jurnal. Surabaya: STIE Perbanas Surabaya.

Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. 2009. Dasar-dasar Manajemen

Keuangan. Edisi10. Jakarta: Salemba Empat.

Fabozzi, Frank J. 2000. Manajemen Investasi Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadianto, Bram &Wijaya. 2010. Prediksi Kebijakan Utang, Profitabilitas,

Likuiditas, Ukuran, dan Status Perusahaan Terhadap Kemungkinan Penentuan Peringkat Obligasi: Studi Empirik Pada Perusahaan yang Menerbitkan Obligasi Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Bandung:

Universitas Kristen Maranatha Bandung

Huda, Nurul & Nasution, Mustafa Edwin. 2008. Investasi Pada Pasar Modal

Syariah. Jakarta: Kencana.

Husnan, Suaddan Pudjiastuti, Enny. 2002. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Unit Penerbit & Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Ibrahim, Hadiasman. 2008. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Peringkat Obligasi,

Ukuran Perusahaan, dan DER Terhadap YTM Obligasi Korporasi di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2006. Tesis. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Lestari, Maharani Ikadan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank

Non Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). JurnalVol.2. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Linandarini, Ermi. 2010. Kemampuan Raio Keuangan Dalam Memprediksi

Peringkat Obligasi Perusahaan Indonesia .Skripsi. Semarang: Universitas

(30)

60

LukmanSyamsudin (dalamManjasari, 2009:12). 2005. Pengaruh EPS, PER dan

DER terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan.

Manurung, Silitonga & Tobing. 2008. Hubungan Rasio-rasio Keuangan Dengan

Rating Obligasi. Jurnal. Jakarta: ABFI Institute Perbanas.

Raharja& Sari.2008. Perbandingan Alat Analisis (Diskriminan & Regresi

Logistik) Terhadap Peringkat Obligasi (PT PEFINDO) .Jurnal MAKSI Vol

8 No 1. Semarang: Universitas Diponegoro.

Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sartono, Agus.2009. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Trihendradi, Cornelius. 2007. Kupas Tuntas Analisis Regresi. Yogyakarta: PENERBIT ANDI.

Yohanes, Andrey. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan dan Karakteristik Obligasi

Terhadap Rating Obligasi Korporasi di Indonesia. Jurnal.Bandung: Institute

Gambar

Gambar 2.1   KerangkaBerfikir .......................................................................
Tabel Data VariabelPenelitian
Data Tabel 1.1 Retun on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Peringkat

Referensi

Dokumen terkait

Apakah di dalam perusahaan keluarga toko Rapi Motor melaksanakan rapat atau musyawarah anggota keluarga yang aktif. dalam perusahaan keluarga ( family council

Berdasarkan hasil perhitungan dari kuesioner yang telah disebarkan dan selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan aplikasi expert choice (AHP), maka

Berbeda dengan penelitian Susilowati dan Turyanto (2011) yang melakukan penelitan pada perusahaan manufaktur dengan menggunakan variabel EPS, NPM, ROA, ROE, dan DER untuk

Berdasarkan masalah tersebut maka di usulkan sistem untuk menghitung biaya pokok produksi profil dan panel gypsum pada cv rifqy gypsum dengan menggunakan metode Job Order

30 dan kelas “Swasta” berjumlah 30 dan 5 data uji sebagai contoh penghitungan prediksi siswa SD Negeri Mojosari Mantup Lamongan berdasarkan hasil lolos... seleksi di

Jika dilihat dari letak Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin saat ini kaitannya dengan pengembangan wilayah Kota Makassar sebagai salah satu pusat transportasi

Salah satu upaya melestarikan aksara Jawa, yaitu mengembangkan alat permainan yang dapat memudahkan siswa pada jenjang TK-SD untuk mengenal aksara Jawa yang

Analisis fungsional promoter  - aktin dilakukan dengan mengamati ekspresi gen GFP yang dikendalikan oleh sekuen promoter  - aktin hasil isolasi pada larva ikan