• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1100364 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1100364 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Triana Kusumawati, 2015

ANALISIS GEOGRAFIS KELAYAKAN SITU LENGKONG PANJALU SEBAGAI OBJEK WISATA BERBASIS EKOWISATA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

mengenai Analisis Geografis Studi Kelayakan Situ Lengkong Panjalu sebagai

objek wisata berbasis Ekowisata, pada bab akhir ini penulis dapat menguraikan

beberapa kesimpulan dan rekomendasi yang berkaitan dengan hasil penelitian.

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan di objek wisata Situ

Lengkong Panjalu antara lain :

1. Berdasarkan hasil penskoran,aspek fisik seperti suhu dan kemiringan lereng

objek wisata Situ Lengkong Panjalu sangat mendukung untuk dijadikan

sebagai objek wisata berbasis ekowisata. Topografi yang beragam

memberikan pemandangan yang indah untuk wisatawan yang berkunjung. Situ

Lengkong yang berada di ketinggian 731 meter diatas permukaan laut

membuat suhu udara di sekitar Situ Lengkong terasa sejuk. Aspek lainnya

yang mendukung objek wisata Situ Lengkong Panjalu adalah atraksi sosial

budaya masyarakat dan aksesibilitas, sedangkan atraksi alam dan fasilitas

wisata kurang mendukung objek wisata Situ Lengkong Panjalu untuk

dijadikan sebagai objek wisata berbasis ekowisata. Atraksi sosial budaya

masyarakat mendukung, karena Desa Panjalu memiliki berbagai macam

kesenian tradisional dan terdapat kegiatan rutin berupa Upacara Adat Nyangku

yang bernilai budaya tinggi. Selain itu, terdapat cinderamata lokal dan

makanan khas Desa Panjalu yang dapat dijadikan buah tangan oleh wisatawan

yang berkunjung. Makanan khas yang terdapat di Desa Panjalu antara lain

jawadah takir dan kalua jeruk. Kalua jeruk terbuat dari kulit jeruk bali

setengah matang yang diberi gula aren (gula merah) yang diolah melalui

beberapa tahapan. Aksesibilitas menuju objek wisata Situ Lengkong Panjalu

(2)

120

Triana Kusumawati, 2015

ANALISIS GEOGRAFIS KELAYAKAN SITU LENGKONG PANJALU SEBAGAI OBJEK WISATA BERBASIS EKOWISATA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh bus pariwisata. Waktu tempuh untuk menuju lokasi wisata cukup lama,

karena jalan yang dilalui berbelok-belok. Atraksi alam dan fasilitas wisata

kurang mendukung karena saat ini kelelawar yang merupakan hewan khas Situ

Lengkong Panjalu hanya dapat dijumpai pada pagi hari atau sore hari saja.

Fasilitas wisata kurang mendukung karena masih perlu perbaikan dan

peningkatan pelayanan dalam beberapa hal, antara lain akomodasi, rumah

makan, sarana kebersihan, dan ketersediaan papan informasi. Oleh sebab itu,

Situ Lengkong Panjalu belum layak untuk dijadikan objek wisata berbasis

ekowisata akan tetapi berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata berbasis

ekowisata.

2. Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat lokal Desa Panjalu adalah

menjaga kelestarian lingkungan dengan cara tidak menebang pohon dan tidak

mengeksploitasi hewan yang terdapat di Nusa Gede.

Wisatawan merasa sangat puas terhadap pemandangan alam yang dimiliki Situ

Lengkong Panjalu. Wisatawan pun merasa puas terhadap keunikan dan

keragaman kesenian tradisional, keunikan cinderamata, keramahtamahan

pelayanan pengelola maupun masyarakat sekitar Situ Lengkong Panjalu. Perlu

perbaikan dalam beberapa aspek, seperti pengadaan papan informasi dan

kelengkapan fasilitas wisata, agar wisatawan yang mengunjungi objek wisata

merasa lebih nyaman dan akan menghabiskan waktu lebih lama di objek

wisata tersebut.

3. Pengelola wisata Situ Lengkong Panjalu mengutamakan masyarakat lokal

Desa Panjalu dalam pengelolaan wisata Situ Lengkong Panjalu. Hal ini

berkaitan dengan adanya pemberdayaan masyarakat lokal sehingga objek

wisata tersebut dapat dijadikan sebagai mata pencaharian. Selain itu,

masyarakat lokal yang menjadi pengelola wisata akan lebih paham mengenai

segala hal yang berkaitan dengan objek wisata. Objek wisata Situ Lengkong

Panjalu juga memerlukan pemandu wisata atau guide untuk memberikan

(3)

121

Pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh wisatawan telah terkoordinir secara

rapi oleh pihak kebersihan Kabupaten Ciamis. Selain itu, masyarakat lokal dan pengelola rutin melaksanakan Jum’at Bersih untuk melaksanakan kebersihan secara bersama-sama. Selain itu, pengelola wisata telah bekerja sama dengan

BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Barat dalam

mengkonservasi kawasan hutan Nusa Gede.

B. REKOMENDASI

1. Keberadaan flora dan fauna yang terdapat di objek wisata Situ Lengkong akan

menjadi suatu informasi yang penting untuk wisatawan yang berkunjung. Oleh

sebab itu, perlu disediakan papan informasi yang memuat tentang keberadaan

flora dan fauna tersebut.

2. Kegiatan kebudayaan atau pertunjukan kesenian khas daerah perlu

diagendakan secara khusus agar wisatawan dapat menikmati kesenian

tradisional yang dimiliki Desa Panjalu. Hal ini bertujuan agar wisatawan dapat

mengenal dan lebih melestarikan setiap kebudayaan daerah yang terdapat di

Indonesia.

3. Masyarakat lokal perlu dibina kembali untuk pengadaan cinderamata lokal dan

pemberdayaan makanan khas Desa Panjalu, agar wisatawan dapat mengenal

lebih jauh makanan khas yang dimiliki oleh Desa Panjalu.

4. Perlu diadakannya penambahan dalam bidang promosi wisata, sehingga Situ

Lengkong Panjalu dapat lebih dikenal oleh khalayak umum.

5. Objek wisata Situ Lengkong Panjalu berpotensi untuk dijadikan sebagai objek

wisata berbasis ekowisata. Hanya perlu perbaikan dalam hal sarana dan

prasarana dan pengagendaan kesenian tradisional yang dapat dipertontonkan

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan kegiatan E-Lelang Umum dengan Pasca Kualifikasi Pengadaan Jasa Sewa Kendaraan Dinas Operasional Cabang Jakarta – Tangerang Tahun 2017 , serta

Konsep bahwa ruang publik tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki lebih jelas lagi dalam karya Kollontai ini melalui pencitraan Vasya sebagai seorang individu yang

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

Dari tiga periode politik sejarah Islam, yaitu periode klasik (650-1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang), masa keemasan perkembangan

Sebelum merencanakan suatu struktur bangunan gedung hendaknnya didahului dengan studi kelayakan agar pada perhitungan struktur nantinya dapat diperoleh hasil perencanaan

mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 3) metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang.. dilakukan dalam proses penelitian. Dari kedua pendapat

jagung/merupakan bahan dasar pembuatan bunga kering yang makin diminati//Omzet penjualan bunga kering di jalan malioboro terus meningkat//terbukti tidak hanya masyarakat yogyakarta

penulis ucapkan satu per satu yang telah membantu menyelesaikan