• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP UTMOST GOOD FAITH DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI JIWA PT.ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) DI REGIONAL OFFICE SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRINSIP UTMOST GOOD FAITH DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN ASURANSI JIWA PT.ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) DI REGIONAL OFFICE SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan asuransi jiwa memberikan batasan, dengan memenuhi persyaratan suatu polis dapat dijadikan sebagai jaminan. Polis yang dijadikan jaminan itu harus memenuhi

Sementara itu, dalam KUHD Pasal 246 menyatakan bahwa: Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada

Dalam perjanjian asuransi jiwa, risiko tersebut adalah meninggalnya si tertanggung, dengan meninggalnya tertanggung maka penanggung akan membayarkan sejumlah manfaat

IMPLEMENTASI ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN ASURANSI UNTUK MEWUJUDKAN KEADILAN BAGI TERTANGGUNG SEBAGAI KONSUMEN (Studi Pada Polis Asuransi Jiwa

yaitu tentang meninggalnya seseorang, maka tertanggung atau ahli waris berhak atas uang santunan dari penanggung. Tetapi apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi jiwa,

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pembayaran klaim dalam perjanjian Asuransi Jiwa pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero),

Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri terhadap tertanggung, dengan memperoleh premi, untuk memberikan

GANTI RUGI DALAM ASURANSI JIWA KAITANNYA DENGAN KRISIS MONETER PADA POLIS DOLLAR (Study Pada P.T. Asuransi Jiwasraya Regional Malang)”.. Pada kesempatan yang berbahagia