• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1001850 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1001850 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nia Amelia, 2014

Potensi pengembangan budidaya sapi perah di kecamatan Cigugur kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAPI PERAH DI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN KUNINGAN

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi fisik dan sosial ekonomi, menganalisis potensi pengembangan budidaya sapi perah dan menganalisis strategi pengembangan budidaya sapi perah. Wilayah sampel penelitian meliputi lima desa/kelurahan yaitu Cisantana, Cileuleuy, Puncak, Babakanmulya dan Cipari dengan 60 sampel peternak. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi fisik dan sosial ekonomi di Kecamatan Cigugur mendukung dalam pengembangan budidaya sapi perah. Kondisi fisik meliputi iklim, ketersediaan air, topografi, kemiringan lereng dan jenis tanah. Sedangkan kondisi sosial ekonomi meliputi tingkat pendidikan peternak, pengalaman, kepemilikan ternak, modal, tenaga kerja dan aspek budidaya. Diidentifikasi dari kondisi tersebut maka terdapat potensi untuk pengembangan budidaya sapi perah yaitu potensi ketersediaan sumber pakan hijauan melimpah dengan hasil 10.295 BK/ton/Tahun. Jumlah sapi perah di Kecamatan Cigugur adalah 3.867,2 ST yang memerlukan pakan hijauan kering sebanyak 4.408 BK/ton/Tahun. Potensi pasar untuk sapi perah masih luas baik di Kabupaten Kuningan maupun dari luar wilayah Kabupaten. Melihat potensi tersebut Kecamatan Cigugur memiliki potensi untuk menambah jumlah sapi perah karena ketersediaan lahan dan pakan masih mencukupi untuk penambahan 3.673 ST dan permintaan pasar terhadap susu tinggi. Analisis SWOT menunjukan bahwa budidaya sapi perah potensial dikembangakan di Kecamatan Cigugur dengan cara meningkatkan produktivitas sapi perah agar dapat memenuhi permintaan susu. Saran dalam penelitian ini adalah peternak bisa lebih memanfaatkan sumberdaya pakan hijauan rumput selain dari limbah pertanian serta meningkatkan keterampilan peternak dalam melaksanakan budidaya sapi perah agar menghasilkan kuantitas dan kualitas susu yang optimal guna memenuhi permintaan pasar karena kecamatan Cigugur masih memiliki potensi untuk melakukan penambahan sapi perah.

(2)

Nia Amelia, 2014

Potensi pengembangan budidaya sapi perah di kecamatan Cigugur kabupaten Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

POTENTIAL OF DAIRY CATTLE DEVELOPMENT IN CIGUGUR SUB DISTRICT KUNINGAN REGENCY

The purpose of this study is to identify the physical and socio-economic conditions, analyze the potential for the development of dairy farming and the development of strategies to analyze dairy farming. Sample areas covering five villages is Cisantana, Cileuleuy, Puncak, Babakanmulya and Cipari with 60 sample farmers. Based on the results of the study showed that the physical and socio-economic conditions in Cigugur sub district support in the development of dairy farming. Physical conditions include climate, water availability, topography, slope and soil type. While the socio-economic conditions of farmers include education level, experience, ownership of livestock, capital, labor and cultivation aspects. Identified from these conditions, there is potential for the development of dairy farming is a potential source of forage availability is abundant with the results of 10 295 BK/ ton / year. The number of dairy cows in the district is 3867.2 ST Cigugur requiring as many as 4,408 dry forage BK/ ton / year. The potential market for dairy cows is still widespread in both the district Brass and outside the district. Seeing the potential of the Cigugur sub district has the potential to increase the number of dairy cows because of the availability of land and feed is sufficient for the addition of 3,673 ST and high market demand for milk. SWOT analysis shows that dairy farming is developed in sub district Cigugur potential by increasing productivity of dairy cows in order to meet the demand for milk. Suggestions in this research is to better utilize the resources breeders forage grass apart from agricultural waste and improving the skills of farmers in dairy farming implement in order to produce the quantity and quality of milk that is optimal in order to meet the market demand for sub districts Cigugur still have the potential to make the addition of dairy cows.

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan sumber pakan hijauan baik rumput maupun legume, dan limbah pertanian (jerami padi) umumnya sangat tergantung pada musim. Pada musim penghujan, akan melimpah

Selanjutnya bersama anggota kelompok mendemonstrasikan pembuatan lumbung pakan, pengolahan hijauan yang berasal dari limbah pertanian dan hijauan lain, menyimpanan hijauan

Tabel 2 menggambarkan hasil analisis residu pestisida pada hijauan pakan ternak yang terdiri dari rumput dan limbah hasil pertanian di Pangalengan – Jawa Barat, terdeteksi 3

1) Pengetahuan dan keterampilan peternak dalam manajemen usaha sapi potong masih rendah. 2) Peternak mengalami kesulitan dalam penyediaan pakan hijauan secara cukup

Usaha ternak ruminansia besar sapi potong dan sapi perah peternak selalu memanfaatkan lahan kosong sebagai lahan penggembalaan, sedangkan hasil dari limbah pertanian sebagai pakan

Pakan yang diberikan pada ternak kambing PE oleh peternak mandiri.. berupa hijauan yaitu daun ubi dan

Rumput lapang merupakan hijauan pakan yang umum digunakan peternak ruminansia, tetapi ketersediaan hijauan tersebut sangat tergantung pada musim dan memiliki

Dengan semakin banyak keanekaragaman pakan yang diketahui baik kelompok rumput, leguminosa, hijauan lain dan limbah pertanian di harapkan dapat meningkatkan daya dukung