1
No. 02/101/9171 Th. XX, 1 Ferbuari 2017PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN
/
INFLASI KOTA SORONG
JANUARI 2017 INFLASI 0,86 PERSEN
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitu juga Kota Sorong, rilis inflasi dilakukan pada hari kerja pertama setiap awal bulan oleh BPS Kota Sorong.
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil
Pada bulan Januari 2016 Kota Sorong mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 124,57. Dari 82 kota Inflasi di Indonesia, 82 kota mengalami inflasi dan tidak ada kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pontianak yaitu sebesar 1,82 persen dengan IHK sebesar
137,25 dan Inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari yaitu sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 122,35.
Inflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya perubahan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok bahan makanan 1,23 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar
0,0,31 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 1,04 persen; kelompok sandang
sebesar 0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 1,00 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender 2017 (Januari 2017 terhadap Januari 2017) di Kota Sorong sebesar 0,86 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) di Kota Sorong sebesar 2,70 persen.
2
SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.
SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Total sampel SBH 2012 di Kota Sorong sebanyak 120 Blok Sensus yang terbagi 4 triwulan (setiap triwulannya adalah 30 Blok Sensus) dengan jumlah rumah tangga setiap Blok Sensus adalah 10 rumah tangga. Sehingga jumlah rumah tangga sampel SBH 2012 di Kota Sorong ada sebanyak 1.200 rumah tangga.
Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 859 komoditas. Paket Komoditas terbanyak terdapat di Jakarta yaitu 462 komoditas dan yang paling sedikit di Kota Singaraja yaitu sebanyak 225 komoditas. Sedangkan untuk Kota Sorong menurut hasil SBH 2012 terdapat sebanyak 316 komoditas.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sorong pada Januari 2017 terjadi inflasi 0,86 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,84 pada Desember 2016 menjadi 127,93 pada Januari 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2017 terhadap Januari 2017) sebesar 0,86 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 2,70 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh perubahan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar 1,23 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,31 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar lainnya sebesar 1,04 persen; kelompok Sandang sebesar 0,08 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,03 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 1,00 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Januari 2017 antara lain Biaya Perpanjangan STNK, Cabai Rawit, Teri, Angkutan Udara, dan Wortel. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu Tomat Sayur, Ikan make-make, Tauge/Kecambah, Bawang Merah, dan Daun Singkong.
Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap perubahan indeks pada Januari 2017, yaitu: kelompok bahan makanan 0,4282 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0466 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,2218 persen; kelompok sandang 0,0033 persen; kelompok kesehatan 0,0014 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0000 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan 0,1551 persen.
3
Tabel 1IHK dan Tingkat Inflasi Kota Sorong Januari 2017, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)
Kelompok Pengeluaran Desember IHK 2016 IHK Januari 2017 Inflasi Januari 2017 *)
Laju Inflasi tahun Kalender 2017 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] U m u m 126.84 127.93 0.86 0.86 2.70 1 Bahan Makanan 134.98 136.64 1.23 1.23 0.46
2 Makanan Rokok dan Tembakau Jadi, Minuman, 138.90 139.33 0.31 0.31 4.11
3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 121.59 122.86 1.04 1.04 4.10
4 Sandang 100.92 101.00 0.08 0.08 0.51
5 Kesehatan 137.15 137.19 0.03 0.03 13.84
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 99.29 99.29 0.00 0.00 1.02
7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 123.45 124.69 1.00 1.00 2.91 *) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Januari 2016
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Januari 2017 (Persen)
KELOMPOK PENGELUARAN ANDIL INFLASI(%)
[1] [2]
U M U M 0,86
1. BAHAN MAKANAN 0,43
2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 0.05
3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 0.22
4. SANDANG 0.00
5. KESEHATAN 0.00
6. PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA 0.00
7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 0.16
4
Gambar 1Perkembangan IHK Kota Sorong (2012=100), Januari 2013–Januari 2017
Gambar 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Januari 2017
5
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,23 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 134,98 pada Desember 2016 menjadi 136,64 pada Januari 2017.
Dari 11 subkelompok dalam kelompok Bahan Makanan, 8 subkelompok mengalami inflasi, 3 subkelompok mengalami deflasi dan 1 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Bumbu-bumbuan yaitu sebesar 6,75 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya yaitu sebesar 0,25 persen. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Ikan Diawetkan yaitu sebesar -2,53 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok Ikan Segar yaitu sebesar -0,66 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Bahan Makanan Lainnya.
Kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,4282 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Cabai Rawit sebesar 0,3180 persen; Daging Ayam Ras sebesar 0,1914 persen; Ikan Teri Segar sebesar 0,1164 persen; Bayam sebesar 0,0242 persen dan Telur Ayam Ras sebesar 0,0186 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Cakalang/Sisik sebesar -0,0981 persen; Bawang Merah sebesar -0,0661 persen; Tomat Sayur sebesar -0,0473 persen; Kembung sebesar -0,0384 persen; dan Daun Singkong sebesar -0,0136 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 138,90 pada Desember 2016 menjadi 139,33 pada Januari 2017.
Dari 3 subkelompok dalam kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau; 1 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok Makanan Jadi sebesar 0,77 persen. Deflasi terjadi pada subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol dan Tembakau dan Minuman Beralkohol, masing-masing mengalami deflasi sebesar -0,05 persen dan sebesar -0,11 persen.
Kelompok ini pada Januari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0466 persen. Komoditas dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Mie sebesar 0,0339 persen, Roti Tawar sebesar 0,0112; Sate sebesar 0,0037 persen, Siomay sebesar 0,0032 persen dan Biskuit sebesar 0,0035 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yaitu Gula Pasir sebesar -0,0030 persen dan Buah Pinang sebesar -0,0072 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok ini pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,04 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,59 pada Desember 2016 menjadi 122,86 pada Januari 2017.
6
Dari 4 subkelompok dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, 3 subkelompok mengalami inflasi dan 1 subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Bakar, Penerangan dan Air yaitu sebesar 3,54 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Perlengkapan Rumahtangga sebesar 0,09 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok Biaya Tempat Tinggal sebesar -0,01 persen.
Pada Januari 2017 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,2218 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Tarif Listrik sebesar 0,2183 persen; Kayu Lapis sebesar 0,0032 persen; Sabun Detergen Bubuk/Cair sebesar 0,0017 persen dan Kompor sebesar 0,0013 persen. Sedangkan komoditas satu-satunya yang memberikan sumbangan deflasi adalah Seng sebesar -0,0039 persen.
4. Sandang
Kelompok Sandang pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 100,92 pada Desember 2016 menjadi 101,00 pada Januari 2017.
Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami inflasi paling tinggi adalah Sandang Wanita sebesar 0,24 persen dan subkelompok Sandang Laki-laki sebesar 0,04 persen. Sedangkan subkelompok Sandang Anak dan Barang Pribadi dan Sandang Lain tidak mengalami perubahan indeks.
Pada Januari 2017 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0033 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Sepatu sebesar 0,0027 persen; Celana Panjang Jeans sebesar 0,0009 persen dan Setelan Rok dan Blus sebesar 0,0002 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Jaket sebesar 0,0003 persen dan Celana Dalam Wanita sebesar -0,0002 persen.
5. Kesehatan
Kelompok Kesehatan pada bulan Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 137,15 pada bulan Desember 2016 menjadi 137,19 persen pada Januari 2017.
Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, 1 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok Obat-obatan sebesar 0,17 persen. Sedangkan subkelompok Jasa Kesehatan, Perawatan Jasmani dan Kosmetik dan subkelompok Jasa Perawatan Jasmani tidak mengalami perubahan indeks.
Pada Januari 2017 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0014 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Obat Gosok sebesar 0,0014 persen. Sedangkan sebaliknya tidak ada komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi.
7
6. Pendidikan, Rekreasi dan OlahragaKelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,00 persen atau tidak terjadi perubahan indeks dari bulan Desember 2016 ke bulan Januari 2017.
Dari 5 subkelompok dalam kelompok ini, 5 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks.
Pada Januari 2017 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,00 persen. Tidak ada komoditas yang memberikan sumbangan inflasi maupun deflasi.
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Januari 2017 mengalami inflasi sebesar 1,00 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,45 pada bulan Desember 2016 menjadi 124,69 pada bulan Januari 2017. Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 3 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Sarana dan Penunjang Transpor sebesar 3,02 persen, Transpor sebesar 1,10 persen, dan subkelompok Komunikasi dan Pengiriman sebesar 0,50 persen. Sedangkan 1 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok tersebut adalah subkelompok Jasa Keuangan.
Secara keseluruhan kelompok ini pada Januari 2017 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,1551 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain Angkutan Udara sebesar 0,1012 persen; Bensin sebesar 0,0188 persen dan Tarip Pulsa Pulsa sebesar 0,0179 persen. Sedangkan sebaliknya tidak ada komoditas yang memberikan sumbangan deflasi.
8
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNANTingkat inflasi tahun kalender (Januari 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 0,86 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 2,70 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2013, 2014, 2015 dan 2016 masing-masing -0,98 persen; -0,17 persen; 0,32 persen dan 1,11 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Januari 2013 terhadap Januari 2012, Januari 2014 terhadap Januari 2013, Januari 2015 terhadap Januari 2014 dan Januari 2016 terhadap Januari 2015 masing-masing -0,98 persen; -0,17 persen; 0,32 persen dan 1,11 persen.
Tabel 3
Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun Tahun 2013–2017 Inflasi 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Januari -0,98 -0,17 0,32 1,11 0,86 2. Tahun Kalender -0,98 -0,17 0,32 1,11 0,86 3. Tahun ke Tahun 4,49 7,00 7,36 7,17 2,70 Gambar 3
9
Perbandingan Antarkota di Wilayah Indonesia Bagian TimurKota-kota IHK di wilayah Indonesia Bagian Timur yang berjumlah 18 kota, pada Januari 2017 tercatat 18 kota mengalami inflasi dan tidak ada yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Watampone sebesar 1,52 persen dengan IHK sebesar 122,10 dan inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,09 persen dengan IHK 122,46.
Tabel 4
Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Januari 2017 Kota-Kota di Wilayah Indonesia Bagian Timur
(2012=100) K O T A Januari 2017 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. WATAMPONE 122,10 1,52 2. PALU 128,77 1,32 3. GORONTALO 123,34 1,28 4. MAKASSAR 127,88 1,14 5. MANADO 127,02 1,10 6. MERAUKE 133,47 1,02 7. BULUKUMBA 131,53 0,99 8. PARE-PARE 123,23 0,93 9. KENDARI 122,75 0,88 10. SORONG 127,93 0,86 11. PALOPO 124,79 0,82 12. TERNATE 131,09 0,63 13. MAMUJU 126,26 0,59 14. BAU-BAU 129,45 0,45 15. AMBON 126,20 0,28 16. JAYAPURA 128,81 0,12 17. TUAL 140,27 0,10 18. MANOKWARI 122,46 0,09
10
Tabel 5
Indeks Harga Konsumen Kota Sorong, Laju Inflasi Bulanan, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Laju Inflasi Tahunan (Year on Year) pada Bulan Januari 2017 (2012 = 100)
Kelompok/Sub Kelompok Januari IHK 2016 IHK Desember 2016 IHK Januari 2017 Inflasi Januari 2017 Inflasi Tahun Kalender Januari 2017 Inflasi Tahunan Januari 2017 UMUM 124,57 126,84 127,93 0,86 0,86 2,70 I BAHAN MAKANAN 136,02 134,98 136,64 1,23 1,23 0,46
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 114,73 119,69 119,99 0,25 0,25 4,58 Daging dan Hasil-hasilnya 137,38 178,75 183,31 2,55 2,55 33,43
Ikan Segar 157,8 122,10 121,30 -0,66 -0,66 -23,13
Ikan Diawetkan 128,71 107,52 104,80 -2,53 -2,53 -18,58
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 133,57 123,45 125,23 1,44 1,44 -6,24
Sayur-sayuran 142,9 135,03 133,96 -0,79 -0,79 -6,26
Kacang - kacangan 137,12 119,89 120,27 0,32 0,32 -12,29
Buah - buahan 121,08 118,13 118,47 0,29 0,29 -2,16
Bumbu - bumbuan 144,59 153,84 164,23 6,75 6,75 13,58
Lemak dan Minyak 113,01 114,13 114,60 0,41 0,41 1,41
Bahan Makanan Lainnya 109,5 108,14 108,14 0,00 0,00 -1,24
II
MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK &
TEMBAKAU 133,83 138,90 139,33 0,31 0,31 4,11
Makanan Jadi 129,94 130,58 131,59 0,77 0,77 1,27
Minuman yang Tidak Beralkohol 121,8 136,62 136,55 -0,05 -0,05 12,11 Tembakau dan Minuman Beralkohol 154,71 157,68 157,50 -0,11 -0,11 1,80
III
PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS &
BAHAN BAKAR 118,02 121,59 122,86 1,04 1,04 4,10
Biaya Tempat Tinggal 108,99 112,30 112,29 -0,01 -0,01 3,03
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 142,4 145,82 150,98 3,54 3,54 6,03 Perlengkapan Rumahtangga 114,53 120,56 120,67 0,09 0,09 5,36 Penyelenggaraan Rumahtangga 115,98 119,86 120,07 0,18 0,18 3,53 IV SANDANG 100,49 100,92 101,00 0,08 0,08 0,51 Sandang Laki-laki 98,58 99,79 99,83 0,04 0,04 1,27 Sandang Wanita 103,14 108,34 108,60 0,24 0,24 5,29 Sandang Anak-anak 97,73 97,51 97,51 0,00 0,00 -0,23
Barang Pribadi dan Sandang Lain 105,04 97,18 97,18 0,00 0,00 -7,48
V KESEHATAN 120,51 137,15 137,19 0,03 0,03 13,84
Jasa Kesehatan 127,64 164,10 164,10 0,00 0,00 28,56
Obat-obatan 116,05 122,35 122,56 0,17 0,17 5,61
Jasa Perawatan Jasmani 115,8 115,80 115,80 0,00 0,00 0,00
Perawatan Jasmani dan Kosmetika 119,79 134,09 134,09 0,00 0,00 11,94
VI
PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH
RAGA 98,29 99,29 99,29 0,00 0,00 1,02
Pendidikan 90,52 91,17 91,17 0,00 0,00 0,72
Kursus-kursus / Pelatihan 102,97 102,97 102,97 0,00 0,00 0,00 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 104,02 108,35 108,35 0,00 0,00 4,16
Rekreasi 110,76 110,99 110,99 0,00 0,00 0,21
Olahraga 101,9 101,90 101,90 0,00 0,00 0,00
VII
TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA
KEUANGAN 121,17 123,45 124,69 1,00 1,00 2,91
Transpor 130,87 132,51 133,97 1,10 1,10 2,37
Komunikasi Dan Pengiriman 100,53 104,81 105,33 0,50 0,50 4,77 Sarana dan Penunjang Transpor 102,09 102,84 106,13 3,20 3,20 3,96
Jasa Keuangan 123,77 123,77 123,77 0,00 0,00 0,00
Catatan:
a. Inflasi Januari 2017 adalah persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016. b. Inflasi Tahun Kalender Januari 2017 adalah persentase perubahan IHK bulan Januari 2017 terhadap IHK bulan
Desember 2017