• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ERGONOMI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN KOMPUTER. Oleh: Supriyanta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN ERGONOMI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN KOMPUTER. Oleh: Supriyanta"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ERGONOMI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA MENGGUNAKAN KOMPUTER

Oleh: Supriyanta ABSTRAK

Peningkatan produktivitas dalam bekerja sangat penting, karyawan di tuntut agar bisa bekerja dengan baik, efektif dan efisien. Diharapkan dengan sumber daya yang sekecil-kecilnya di capai hasil yang sebesar-besarnya. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah penerapan ilmu ergonomi. Dengan ergonomi akan dapat meningkatkan produktivitas dan di isisi lain akan memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja sehingga karyawan bisa bekerja dengan tenang, aman, nyaman, tidak cepat lelah atau merasakan gangguan dalam bekerja. Ergonomi seharusnya diterapkan pada semua bidang pekerjaan. Berikut ini dibahas penerapan ergonomi untuk meningkatkan produktivitas kerja berkaitan dengan penggunaan komputer sebagai alat bantu.

I. PENDAHULUAN

Banyak pekerjaan bisa diselesaikan dengan memakai komputer. Pekerjaan yang sulit, dengan rumus-rumus yang rumit, dilakukan secara rutin atau berulang-ulang bisa dipermudah dengan komputer. Misalnya pemakaian komputer dalam dunia perbankan, data-data transaksi keuangan, menabung, perhitungan bunga berbunga, kredit, debet, pencarian data transfer dan lain-lain bisa di proses dengan cepat dan tepat. Agar pekerjaan bisa dilaksanakan secara maksimal maka banyak hal yang harus dilakukan diantaranya menerapkan ilmu ergonomi dalam komputer.

Ergonomi bisa diterapkan di semua bidang pekerjaan, disetiap tempat, organisasi atau lembaga. Setiap lembaga atau organisasi menginginkan karyawan atau pegawainya bekerja secara produktif, sehingga mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan lembaga tersebut.

Agar produktivitas karyawan selalu terjaga bahkan terus meningkat maka perlu pemahaman dan pengertian apa saja faktor yang berpengaruh dan menerapkan untuk mencapai hasil yang maksimal.

Produktivitas menurut Hadipranata, [1987, Hal. 3] adalah satuan ukuran yang menunjukkan perimbangan antara masukan (input) dan keluaran (output). Sedangkan rumusan non teknis produktivitas diartikan sebagai rasio kepuasan yang diperoleh atas usaha yang dilakukan. Diakui para ahli bahwa produktivitas kerja karyawan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju. Seorang karyawan dikatakan produktif bila karyawan tersebut menunjukkan output yang lebih besar dengan input yang relatif kecil.

Menurut As’ad [1987, Hal. 14], faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah yang bersumber dari individu bersangkutan atau internal factor (behavioral) dan faktor-faktor yang berada di luar individu atau external factor.

1. Faktor internal, Faktor internal meliputi: a. Kondisi Fisik seperti bentuk tubuh, kesehatan, ada cacad fisik atau tidak, penampilan fisik bila kerja dibidang yang berhubungan dengan pihak lain.

b. Intelegensi ialah kemampuan untuk menyesuaikan diri dalam memecahkan masalah.

(2)

c. Inisiatif, minat, bakat dan sikap karyawan yang positif terhadap pekerjaannya.

d. Taraf aspirasi karyawan terhadap bidang yang dihadapinya dan hal ini mempengaruhi kepuasan kerjanya.

e. Moralitas kerja, keinginan berpartisipasi aktif dalam mencapai visi dan misi lembaga atau kerja tim.

f. Usia karyawan, semakin tua seseorang biasanya kesigapan, kecekatan, kekuatan fisik dan kondisi kesehatan semakin menurun sehingga cenderung tidak produktif.

g. Lama kerja akan mendorong kesetiaan terhadap lembaga, kemampuan dan penguasaan terhadap bidang kerja juga semakin baik sehinga makin produktif.

h. Motivasi kerja, orang yang bermotivasi kuat akan semakin produktif.

2. Faktor eksternal.

Faktor eksternal meliputi:

a. Kondisi lingkungan kerja, misalnya pencahayaan, pemilihan warna, kebisingan, temperatur, sirkulasi udara, alat-alat pekerja dan aspek lainnya.

b. Waktu istirahat, sifat manusia antara lain mudah lelah sehingga setelah beberapa jam bekerja perlu istirahat.

c. Musik pengiring, irama musik

dapat menimbulkan

kegembiraan dalam diri karyawan sehingga berpengaruh pada produktivitas kerja.

d. Sistem penggajian (insentif), gaji merupakan penghargaan energi karyawan yang dimanivestasikan sebagai hasil produksi.

e. Lama waktu kerja yaitu lama kerja dalam sehari.

Disamping faktor-faktor tersebut di atas bisa juga ditambahkan faktor religiusitas karyawan, kondisi sosial budaya, pola kepemimpinan atau manajemen yang diterapkan, kebijakan pemerintah dan sebagainya.

II. PERMASALAHAN

Seorang karyawan yang bekerja secara rutin setiap hari dengan menggunakan alat bantu tertentu. Menempati ruang secara bersama-sama, mamakai meja dan kursi sederhana, ada suara hiruk pikuk, ada komunikasi dan tekanan dari berbagai hal, tempat kerja dengan suhu yang panas, udara yang tidak mengalir dengan lancar, berdebu dan lain-lain sulit untuk produktif. Bekerja sebentar saja sudah akan merasa cepat, apalagi kalau di tekan sedemikian rupa misalnya produksi harus mencapai angka tertentu.

Bekerja dengan komputer, dengan data yang banyak, tersebar dan di tuntut dengan hitungan yang tepat tentu memerlukan suasana yang aman, nyaman, tempat kerja yang kondusif, yang mendukung pekerjaan sehingga selama bekerja tidak cepat lelah, tidak mengeluh badan terasa sakit, bisa bekerja lebih tahan lama dan lebih produktif. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dipikirkan banyak hal diantaranya aspek ergonomis.

III. PEMBAHASAN

Pada tulisan ini akan dibahas penerapan ergonomi untuk meningkatkan produktivitas dalam bekerja dengan alat bantu komputer, hal ini berkaitan dengan kondisi lingkungan kerja, pemakaian peralatan, sikap saat bekerja dan lain-lain. Diharapkan setelah memahami pengertian ini selanjutnya bisa diterapkan dalam pekerjaan sehari-hari sehingga produktivitas meningkat dan keluhan sebelum, selama dan sesudah bekerja dengan komputer bisa di kurangi.

(3)

Menurut Wasisto [2005], Ergonomik adalah sebuah ilmu terapan yang mengkaji tentang metode atau pola kerja dan bagaimana meningkatkannya sehingga produktivitas tinggi. Ergonomik akan mengkaji dan berusaha mencari kesesuaian antara kondisi fisik pekerja, lingkungan kerja dan jenis aktivitasnya.

Hasilnya dapat berupa desain cara kerja atau linkungan bekerja yang lebih baik dengan metode kerja, perangkat kerja, tempat kerja, dan lain-lain. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan ergonomi yang tepat di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas kerja hingga 25 %. Memang ergonomi sangat luas, karena semua jenis dan bentuk pekerjaan akan membutuhkan ergonomi, demikian pula dengan pekerjaan yang memanfaatkan komputer.

a. Gangguan Kesehatan

Pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan alat bantu kerja berdampak terhadap kondisi fisik atau kesehatan pekerja. Secara garis besar gangguan kesehatan akibat pemakaian komputer yang salah dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: 1. Gangguan pada bagian mata dan kepala kita sering disebut dengan computer vision syndrome, mulai dari nyeri atau sakit kepala, mata kering dan iritasi, mata lelah, hingga gangguan yang lebih serius dan lebih permanen seperti kemampuan fokus mata menjadi lemah, penglihatan kabur (astigmatisma, myopi, presbyopi), pandangan ganda, hingga disorientasi warna.

2. Gangguan pada lengan dan telapak tangan mulai dari nyeri pada pergelangan tangan karena gangguan pada otot tendon di bagian pergelangan, nyeri siku, hingga cidera yang lebih serius seperti Carpal Tunnel Syndrome yaitu terjepitnya syaraf di bagian pergelangan yang menyebabkan nyeri di sekujur tangan. Cidera ini

harus segera diatasi sebelum terlambat, karena pada stadium lanjut tindakan operasi terpaksa harus dilakukan.

3. Gangguan pada leher, pundak dan punggung. Yaitu adanya gangguan berupa nyeri pada bagian leher, pundak, punggung dan pinggang. Nyeri di bagian ini sering pula mengakibatkan gangguan nyeri di bagian paha dan betis.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap suatu perusahaan yang banyak menggunakan komputer yaitu perusahaan asuransi diperoleh data keluhan nyeri otot akibat pemakaian komputer sebagai berikut:

1. 25 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu.

2. 19 % karyawan menderita nyeri pergelangan tangan.

3. 15% karyawan mengalarni nyeri pada leher secara berkala.

4. 14 % karyawan mengeluh nyeri punggung.

Hasil lain diperoleh pada biro pariwisata yang banyak menggunakan komputer, memberikan data keluhan nyeri otot sebagai berikut:

1. 54 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu.

2. 32 % karyawan merasakan nyeri pada pinggang bagian bawah

3. 24 % karyawan mengalami nyeri tungkai.

4. 18 % karyawan menderita nyeri leher. 5. 6 % karyawan mengatakan nyeri

kepala, lengan dan pergelangan tangan.

Data-data nyeri otot tersebut di atas merupakan gabungan nyeri yang disebabkan oleh keyboard, layar monitor, meja dan kursi komputer serta printer. b. Menggunakan komputer Secara

Ergonomis.

Menggunakan komputer dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomis merupakan cara jitu dalam menghindari ketidaknyamanan yang pada akhirnya akan menimbulkan gangguan kesehatan

(4)

seperti yang dijelaskan di atas. Berikut beberapa panduan cara kerja dan pengaturan tempat maupun perangkat kerja yang akan mampu menghindarkan anda dari ketidaknyamanan berkomputer.

1. Tempat bekerja.

Mengatur elemen atau komponen tempat kerja sehingga sesuai dengan kebutuhan merupakan faktor paling penting untuk mendapatkan kondisi kerja yang nyaman. Pikirkan dan tentukan bagaimana layout dan posisi terbaik perangkat kerja yang dipakai (komputer, telepon, dan lain-lain) dan bagaimana tempat kerja dapat dimanfaatkan secara efektif. Langkah ini akan dapat menghemat waktu dan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan. Pastikan bahwa cukup tempat di meja kerja untuk menata posisi yang paling nyaman untuk CPU, Monitor, Keyboard, Mouse, Printer, Penyangga buku, dan piranti lainnya seperti telepon, dan lain-lain.

a. Atur meja kerja dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu tersebut akan digunakan. Perangkat yang paling sering digunakan seperti keyboard, mouse dan telepon, tempatkan di posisi yang paling mudah dijangkau. b. Atur pencahayaan ruang kerja

secara optimal, cahaya yang terlalu kuat mengakibatkan tampilan monitor tidak tajam, cahaya rendah berpotensi menyebabkan gangguan pada mata. Hindari lampu yang menyorot langsung ke monitor karena akan memunculkan pantulan di layar. Usahakan posisi sejajar terhadap jendela, jangan berhadapan atau membelakangi. c. Buku, laporan, atau bahan cetakan

lain yang dibutuhkan dalam bekerja dengan komputer sebaiknya diletakkan di dekat monitor. Bisa di bawah atau disampingnya.

2. Kursi

Kursi salah satu komponen penting di tempat kerja anda. Kursi yang baik

akan mampu

memberikan postur dan sirkulasi yang baik dan

akan membantu

menghindari ketidaknyamanan. Pilih kursi yang nyaman, dapat diatur tinggi rendahnya, bisa diputar, ada pegangan tangan di kiri kanannya, ada roda dibagian bawah dan memiliki penyangga punggung. Aturlah kursi sebagai berikut sehingga:

a. Paha dalam posisi horisontal dan punggung bagian bawah atau pinggang terdukung. Tanpa ini, punggung dan pinggang berpotensi mendapatkan gangguan.

b. Bila kursi kurang dapat diatur, bagian bawah punggung dapat dibantu dengan diberi bantal.

c. Telapak kaki harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka kursi mungkin terlalu tinggi dan dapat manfaatkan penyangga kaki.

d. Ubahlah posisi duduk selama bekerja karena duduk dalam posisi tetap dalam jangka lama akan mengakibatkan ketidaknyamanan. 3. Keyboard. Keyboard sebagai penghubung antara manusia dengan komputer merupakan salah satu sumber penyebab penyakit akibat kerja yang pada urnumnya berupa nyeri otot. Pada saat ini banyak pilihan keyboard di pasaran, misalnya keyboard dengan tataletak QWERTY, ALHABETIK, DVORAK, KLOCKENBERG.

Sebagai perangkat input, saat ini keyboard mutlak diperlukan dan selalu kita pegang ketika kita bekerja dengan komputer.

(5)

Untuk pemakaian yang nyaman usahakan dalam posisi sebagai berikut: a. Posisikan Keyboard sehingga lengan

dalam posisi relaks dan nyaman, posisi lengan bagian depan dalam posisi horisontal.

b. Pundak dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat ke atas.

c. Pergelangan tangan harus lurus, tidak menekuk ke atas atau kebawah. Ketika mengetik tangan harus ikut bergeser kekiri kanan sehingga jari tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang dimaksud.

d. Jangan memukul tombol, tekan tombol secara halus sehingga tangan dan jari tetap relaks.

e. Perimbangkan untuk memanfaatkan keyboard ergonomik yang dirancang untuk dapat diatur sesuai ukuran jari dan posisi lengan.

f. Manfaatkan fitur shortcut dan macro untuk melakukan suatu aktivitas di komputer. Misal; Ctrl+S untuk menyimpan. Shortcut atau macro akan mampu mengurangi aktivitas penekanan tombol.

g. Seperti penjelasan di atas, postur dan posisi yang salah dalam pemakaian keyboard maupun mouse berpotensi menyebabkan gangguan Carpal Tunnel Syndrome.

4. Mouse

Sehubungan dengan penggunaan mouse tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

a. Tempatkan mouse di dekat dan di permukaan yang sama dengan keyboard sehingga dapat mudah meraih dan menggunakannya tanpa harus meregangkan tangan ke posisi yang berbeda.

b. Pegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas. Gerakkan mouse dengan lengan, jangan hanya dengan pergelangan. Jangan tumpukan pergelangan atau lengan

bagian depan di meja ketika menggerakkan mouse.

c. Untuk jenis rolling-ball mouse, bersihkan mouse secara periodik karena mouse yang kotor akan mengganggu pergerakan kursor dan menyebabkan pergelangan menjadi tegang.

d. Pertimbangkan untuk menggunakan scroll-point mouse, sehingga gerakan scrolling pada layar dapat lebih mudah dilakukan.

e. Gunakan optical mouse untuk memperoleh gerakan kursor yang lebih presisi. Pekerjaan di bidang Cad atau grafis sebaiknya menggunakan mouse jenis ini. Usaha untuk mengarahkan kursor secara presisi akan cenderung meningkatkan ketegangan di otot lengan dan bahu. 5. Monitor

a. Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan sinar dari luar jendela yang dapat menyebabkan kesilauan pada mata.

b. Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih rendah dari garis horizontal mata dengan membentuk sudut hurang lebih 30 derjat. Keadaan ini dapat dicapai bila pusat layar monitor terletak sekitar 25 cm dari garis horizontal mata sehingga mata akan mengarah ke bawah (ke layar monitor). Atur posisi sehingga jarak mata dan monitor berkisar 50 cm – 60 cm. Monitor yang terlalu dekat mengakibatkan mata anda tegang, cepat lelah, dan potensi gangguan penglihatan. Posisi monitor tepat lurus di depan anda, jangan sampai memaksa kepala menoleh untuk melihat layar.

(6)

c. Buatlah cahaya latar pada layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari penggunaan font huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal adalah font 12, lebih kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah membacanya. Resolusi layar monitor sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf maupun gambar. Layar monitor SVGA akan jauh lebih baik dari pada layar monitor VGA apalagi dengan yang monokrom.

d. Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara lembut (memijit ringan bola mata).

e. Kurangi radiasi dengan memasang filter di depan layar monitor .

f. Untuk kenyamanan, atur monitor sehingga mata sama tingginya dengan tepi atas layar, sekitar 5-6 cm di bawah bagian atas casing monitor. Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan pundak anda nyeri.

g. Sedikit tengadahkan monitor sehingga bagian atas monitor sedikit kebelakang.

h. Atur level brightness dan contrast monitor senyaman mungkin. Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika kondisi cahaya di ruang berubah, sesuaikan lagi brightness dan contrast monitor .

i. Bersihkan layar monitor secara periodik. Layar yang kotor akan menimbulkan efek pantulan dan tampilan buram.

j. Apabila anda mengalami kesulitan untuk melihat tampilan layar dengan jarak 50 cm - 60 cm, coba besarkan tampilan atau resolusi layar. Apabila resolusi 1024 x 768 terlalu kecil, ubah

ke 800 x 600. Juga atur warna dan ukuran font apabila perlu.

6. Printer

Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat pula menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer seringkali merasa terganggu karena kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada umumnya tidak menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik kebisingan yang ditimbulkan cukup tinggi. Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistem dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 (delapan) jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer. Masalah kebisingan ini kiranva perlu diperhatikan juga agar penyakit akibat kerja dapat ditekan sekecil mungkin.

(7)

c. Cara Bekerja dengan komputer . 1. Variasilah dalam bekerja dan istirahat

atau break secara periodik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kelelahan dan ketidaknyamanan. Ikuti aturan 20/20/20, yaitu: setiap 20 menit bekerja, break selama 20 detik, dengan alihkan pandangan ke jarak ± 6 meter.

2. Mengambil napas merupakan fungsi yang otomatis, tetapi ketika kita berkonsentrasi di depan layar monitor cenderung sering menahan napas, terlebih apabila pekerjaan kita diburu waktu. Ambil beberapa detik untuk menarik napas panjang.

3. Jangan lupa kedipkan mata saat memandang layar komputer. Ketika memandang layar monitor, kita cenderung akan lebih jarang berkedip daripada ketika kita bekerja dalam jarak dekat lainnya, misal: menulis surat di kertas, dan lain-lain. Berkediplah dengan dengan penuh dan sering. Bisa dipertimbangkan juga untuk memasang reminder atau pengingat di layar.

4. Jangan lupa untuk memeriksakan mata secara rutin, ukurlah jarak pandang dan lakukan konsultasi ke dokter mata.

d. Kebisingan dan Radiasi

Perangkat komputer merupakan perangkat elektronis yang telah didesain untuk digunakan di lingkungan perkantoran yang tenang (quiet office environtment). Standar kebisingan yang aman untuk pemakaian perangkat elektronik adalah 40-45 dB pada jarak 1 (satu) meter dari sumber. Untuk perangkat komputer saat ini, sumber kebisingan utama lebih pada CPU. Di waktu lalu, monitor CRT memegang peran penting sebagai sumber kebisingan, tetapi saat ini monitor hadir dengan sweep rate frekeuensi tinggi (30 Khz atau lebih) hingga monitor LCD yang lebih tenang dan ramah. Kebisingan dari

CPU sebagian besar disebabkan suara colling fan baik cooling fan power unit, processor, display adapter dan piringan harddisk.

Langkah antisipasi dengan cara pemilihan perangkat yang memenuhi standar kebisingan yang ditetapkan. Khususnya untuk perangkat CPU rakitan, perlu dicermati aspek ini. Untuk perangkat yang telah kita miliki, dapat dipertimbangkan untuk menata letak CPU sehingga dapat mengurangi tingkat kebisingannya.

Radiasi dari perangkat komputer lebih pada komponen VDT atau Visual Display Terminal dalam hal ini monitor. Seperti halnya televisi, radasi berupa gelombang elektromagnetik dihasilkan dari monitor, dari bagian CRT (Cathode ray tubes) dan komponen elektronis lainnya. Tetapi berdasarkan riset, kontribusi radiasi baik jenis ionizing maupun no-ionizing dari pemakaian perangkat VDT (monitor) selama rata-rata 8 jam per hari sangatlah kecil dibandingkan dengan kontribusi radiasi dari consumer product lainnya (reff:www.lenovo.com).

Karena telah ditetapkannya standar internasional untuk emisi radiasi yang aman, maka pemilihan perangkat komputer harus memperhatikan apakah telah mengikuti dan sesuai dengan standar radiasi yang berlaku, khususnya untuk perangkat monitor. Sekali lagi, masalah kesehatan berkomputer saat ini masih kurang atau belum mendapat perhatian dari para pengguna komputer. Kita masih terlalu asyik pada tahapan

(8)

bagaimana memiliki perangkat komputer, bagaimana memanfaatkan komputer, apa teknologi tercanggih yang harus dimiliki, dan lain-lain. Apabila kesadaran ini tidak segera digugah dan dimunculkan, maka di kurun waktu 3 – 5 tahun kedepan dampaknya pasti akan dirasakan oleh para pengguna komputer termasuk kita. Dan yang perlu kita beri perhatian khusus adalah anak-anak dan para remaja yang saat ini semakin akrab dengan komputer.

III. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Setiap orang yang merasakan aman dan nyaman pasti bisa berbuat atau bekerja secara maksimal. Tempat yang bersih, alat bantu yang cukup lengkap dan memenuhi standard kerja untuk mendukung proses menyelesaikan pekerjaan, serta kebijakan organisasi yang tepat dapat meningkatkan produktivitas karyawan dalam bekerja. Pemakaian alat bantu seperti komputer bisa dimaksimalkan dengan mempelajari dan memahami hal-hal sebagai berikut:

a. Pengaturan tata ruang kerja yang baik. b. Pengaturan atau penempatan alat-alat

kerja yang tepat.

c. Pengaturan suasana kerja, suhu udara dan pencahayaan yang nyaman. d. Pemakaian alat-alat dengan benar dan

sesuai aturan.

e. Memperhatikan posisi duduk, kaki tangan dan Panca indra.

f. Menggunakan alat-alat yang berfungsi untuk mencegah atau mengurangi dampak penggunaan komputer sepert radiasi dengan penggunaan filter screen.

2. Saran

Dari pembahasan diatas, dapat penulis sampaikan beberapa saran sebagai berikut:

a. Pekerja seharusnya berpikir positif terhadap fasilitas kerja yang telah disiapkan oleh perusahaan. Banyak

perusahaan yang belum

memperhatikan unsur ergonomi karena keterbatasan biaya.

Perusahaan-perusahaan yang sudah mapan seperti perbankan biasanya mampu memberikan fasilitas yang sudah mengarah pada penerapan ergonomi. b. Sikap tubuh dalam bekerja perlu

diperhatikan dengan sebaik-baiknya sehingga keluhan atau rasa sakit bisa di hindari.

c. Setiap pekerja perlu berusaha meningkatkan produktivitas kerja dengan mendalami ilmu ergonomi sehingga pada akhirnya bisa bertindak efektif dan efisien.

d. Produktivitas yang bagus akan menghasilkan keuntungan yang tinggi dan pada akhirnya fasilitas untuk bekerja yang memenuhi persyaratan akan dapat terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Arya Wardhana, Wisnu, dkk, 1997. Aspek Keselamatan Kerja pada Pemakaian Komputer. ELEKTRO.

As'ad, M., 1987. Hubungan faktor umur, pendidikan, masa kerja dan kepuasan kerja terhadap produktifitas kerja pada petugas dinas luar asuransi. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Hadipranata, A. F, dkk, 1987. Pengaruh penyuburan tugas (Job Enrichment) terhadap produktivitas kerja karyawan. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologis UGM.

Haryanto, Sentot, 1987. Mengoptimalkan Produktivitas Karyawan (Tinjauan Psikologi

Industri). Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.

Sasongko, Hidayat Heru, 1987. Teknik Perawatan dan Penggunaan Komputer. Electronic &

Computer Technical Solution, Yogyakarta. Santoso, Insap, 1997. Interaksi Manusia dan

(9)

Yogyakarta.

Wasisto, Sigit Wasi, 2005. Bekerja dengan Komputer Secara Ergonomis dan Sehat. Diambil

dari :

http://wahanakom.com/infotek/ergonomis. htm

Referensi

Dokumen terkait

Sanggahan ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung paling lambat hari Selasa tanggal 29 Januari 2013 Pukul 15.00 WIB.

Mata kuliah ini memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang dasar akuntansi keuangan, persamaan akuntansi, teknik pemrosesan data akuntansi yang meliputi jurnal,

Uji Statistik Ranking Hedonic Test Parameter Kerenyahan Cookies Tempe dengan Stevia rebaudiana Bertoni (Penelitian Utama) ... Uji Statistik Ranking Hedonic Test

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, kajian dan metedologi penelitian yang telah diuraikan terdahulu, maka pada sub ini akan disajikan hasil penelitian

Sub Unit Organisasi UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Buleleng. Tahun Cetak

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh filtrat bawang putih (Allium sativum linn.) dan lama penyimpanan terhadap jumlah koloni bakteri pada fillet ikan bandeng

Hasil penelitian menunjukkan ekspresi yang berbeda beda pada jaringan adenomiosis dibandingkan dengan jaringan endometrium eutopik, dan hal ini berarti sejalan

Lan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan oleh setiap operating system baik dari Windows 3.11 sampai Windows XP, bahkan dengan menggunakan Novell Netware juga kita bisa