• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBAYARAN SUMBANGAN SISWA PADA SMA NEGERI 1 RAMBATAN OLEH : AMALIA SARTI NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBAYARAN SUMBANGAN SISWA PADA SMA NEGERI 1 RAMBATAN OLEH : AMALIA SARTI NIM :"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

“ SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PEMBAYARAN SUMBANGAN SISWA PADA SMA NEGERI 1 RAMBATAN“

Diajukan Kepada Program D.III Manajemen Informatika Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya

Dalam Bidang Ilmu Manajemen Informatika

OLEH : AMALIA SARTI NIM : 16 5040 1013

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Amalia Sarti, NIM 1650401013, judul Tugas Akhir “Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Siswa Pada Sma Negeri 1 Rambatan” jurusan

Manajemen Informatika Institut Agama Islam Negeri Batusangkar.

Setelah dilakukan penelitian pada SMAN 1 Rambatan ditemukan permasalahan mengenai sistem pengolahan pembayaran siswa yang masih menggunakan sistem manual. Hal ini mengakibatkan sewaktu-waktu laporan dari pembayaran siswa yang diminta dihasilkan belum akurat dan cepat. Dalam penulisan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan yaitu wawancara dengan mengajukan pertanyaan dengan melalui tanya jawab, penelitian perpustakaan dan penelitian di labor dengan menggunakan pemrograman PHP-MYSQL. Dengan memanfaatkan sistem komputerisasi diharapkan dapat membantu proses pengambilan keputusan dan dengan memanfaatkan PHP-MYSQL sebagai software aplikasi diharapkan dapat menggantikan cara yang kurang efisien dan efektif serta diharapkan dapat mempermudah pembuatan laporan hasil proses pengambilan keputusan.

(6)

ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGESAHAN TIM PENGUJI

ABSTRAK ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR ... vi BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 3 C. Batasan Masalah ... 3 D. Rumusan Masalah... 3 E. Tujuan Penilitian... 4 F. Kegunaan Penilitian ... 4 G. Metodelogi Penilitian ... 4 H. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Gambaran Umum ... 7

1. Latar Belakang SMA Negeri 1 Rambatan ... 7

2. Profil Sekolah SMAN 1 Rambatan ... 7

3. Visi dan Misi SMAN 1 Rambatan ... 8

4. Struktur Organisasi ... 9

5. Tugas Dan Wewenang Masing-masing Bagian ... 10

B. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13

1. Pengertian Sistem ... 13

2. Pengertian Informasi ... 17

3. Pengertian Sistem Informasi ... 19

4. Komponen Sistem Informasi ... 20

(7)

iii

C. Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi ... 23

1. Use Case Diagram ... 23

2. Class Diagram ... 24

3. Activity Diagram ... 25

4. Sequence Diagram ... 26

D. Perangkat Lunak Pembantu Sistem ... 27

1. Database ... 27

2. WEB ... 27

3. PHP ... 28

4. MySQL Database ... 30

5. Dreamweaver CS5 ... 30

E. Metode System Development Life Cycle (SDLC) ... 34

1. Definisi SDLC ... 34

2. Pendekatan dan Fase-Fase dalam SDLC ... 35

3. SDLC Model Air Terjun (Waterfall) ... 37

BAB III ANALISA DAN HASIL ... 41

A. Analisisa Sistem yang Sedang Berjalan ... 41

B. Perancangan Sistem ... 42

1. Actor ... 42

2. Use Case Diagram ... 43

3. Sequence Diagram ... 44 4. Activity Diagram ... 45 5. Collaboration Diagram ... 47 6. Statechart Diagram ... 48 7. Class Diagram ... 49 8. Struktur Program ... 50 C. Desain Output ... 51 D. Desain Input ... 52 E. Desain Tabel ... 56 BAB IV PENUTUP ... 58 A. Kesimpulan ... 58

(8)

iv

B. Saran-saran ... 59

(9)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Simbol-simbol Use Case Diagram ... 23

Tabel 2. 2 Simbol-simbol Class Diagram ... 24

Tabel 2. 3 Simbol-simbol Activity Diagram ... 25

Tabel 2. 4 Simbol-simbol Sequence Diagram... 26

Tabel 2. 5 Fase dan Tugas dalam SDLC ... 36

Tabel 3. 1 Tabel Aktor ... 43

Tabel 3. 2 Tabel User ... 56

Tabel 3. 3 Tabel Data siswa ... 56

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi SMAN 1 Rambatan ... 10

Gambar 2. 2 Sistem Informasi ... 18

Gambar 2. 3 Siklus Pengolahan Data ( Faisal, 2008 ) ... 21

Gambar 2. 4 Tampilan halaman welcome screen Dreamweaver CS5(Madcoms,2011) ... 31

Gambar 2. 5 Tampilan lembar kerja Dreamweaver CS5 ... 31

Gambar 2. 6 Tampilan Application Bar ... 31

Gambar 2. 7 Tampilan Toolbar Document ... 32

Gambar 2. 8 Tampilan Panel Property ... 33

Gambar 2. 9 Tampilan Toolbar Coding ... 33

Gambar 2. 10 Tampilan Panel Insert... 34

Gambar 2. 11 Fase-Fase dalam SDLC ... 36

Gambar 2. 12 Model SDLC Air Terjun (Waterfall) ... 37

Gambar 3. 1 Sistem yang Sedang Berjalan di SMAN 1 Rambatan ... 42

Gambar 3. 2 Use Case Diagram ... 44

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Admin ... 44

Gambar 3. 4 Sequence Diagram Siswa ... 45

Gambar 3. 5 Activity Diagram Admin ... 46

Gambar 3. 6 Activity Diagram Siswa ... 46

Gambar 3. 7 Collaboration Admin ... 47

Gambar 3. 8 Collaboration Siswa ... 47

Gambar 3. 9 Statechart Admin ... 48

Gambar 3. 10 Statechart Siswa ... 49

Gambar 3. 11 Class Diagram... 50

Gambar 3. 12 Struktur Program Admin ... 50

Gambar 3. 13 Output Bukti Pembayaran Siswa... 51

Gambar 3. 14 Output Laporan Pembayaran Siswa ... 52

Gambar 3. 15 Input Login ... 53

Gambar 3. 16 Desain Menu Home ... 53

(11)

vii

(12)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi informasi dimamfaatkan hampir dalam semua aspek kehidupan, selain untuk keefektifan dan keefisien waktu, juga data dan informasi yang dihasilkan lebih akurat dan berimbang. Dalam aspek pendidikan misalnya, teknologi informasi masa sekarang ini telah menjadi bagian terpenting dalam mendukung kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Banyak lembaga pendidikan yang membutuhkan kemajuan untuk memperlancar proses pendidikan di lembaga itu sendiri (Deden Rizal Mantopani, 2017).

Dalam suatu lembaga pendidikan tentu tidak lepas dari sistem informasi yang berlaku pada lembaga tersebut. Dengan semakin berkembangnya suatu lembaga pendidikan, bertambahnya jumlah siswa serta ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, mau tidak mau sekolah harus meningkatkan pelayanan, salah satunya pembayaran sumbangan siswa yang setiap bulannya dibayarkan oleh seluruh siswa demi menunjang kelangsungan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan tersebut.

Pengolahan administrasi pembayaran siswa adalah suatu proses penarikan uang oleh sekolah kepada peserta didik bersifat wajib, mengikat serta jumlah dan jangka waktu pengumutannya ditentukan sesuai kebijakan lembaga tersebut (Dadang Nur Alamsyah,2016). Sistem informasi administrasi pembayaran siswa dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan atau usaha proses pengolahan keuangan yang dilakukan secara terinci sehingga dapat menghasilkan suatu laporan keuangan untuk membantu, melayani, mengarah atau mengatur semua kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.

Pada SMA Negeri 1 Rambatan, setiap siswa diwajibkan untuk membayar sumbangan komite seperti sumbangan rutin dan isidentil.

(13)

Besarnya jumlah sumbangan rutin di SMA Negeri 1 Rambatan tidaklah sama setiap siswanya, hal ini disebabkan oleh ketentuan dan kebijakan dari sekolah tersebut menurut golongan siswanya. Bagi siswa golongan pertama, jumlah sumbangan rutinnya sebanyak Rp 80.000. Bagi siswa golongan kedua adalah siswa pemegang kartu KIS, PKH, dan Indonesia Pintar, jumlah sumbangannya RP 60.000. Golongan ketiga adalah pemegang kartu PIP, jumlah sumbangannya Rp 40.000. Golongan keempat adalah siswa yang tinggal di panti asuhan, siswa golongan ke empat ini tidak dibebankan atas sumbangan rutin. Namun pada sumbangan isisdentil, jumlahnya Rp 300.000 setiap siswa pertahun. Perbedaan jumlah bayar setiap siswa ini menyebabkan kesulitan pada bagian tata usaha untuk mengelola pembayaran sumbangan setiap siswanya.

Proses pengelolaan sumbangan siswa di SMA Negeri 1 Rambatan belum memiliki sistem informasi berbasis komputer yang mengelola data administrasi pembayaran sumbangan siswanya, sehingga tekadang terjadi permasalahan seperti sulitnya mencari data siswa yang sudah membayar atau belum membayar. Permasalahan lain yang muncul adalah dalam penyusunan laporan pembayaran yang dikarenakan jumlah pembayaran siswa tidaklah sama. Permasalah terjadi karena jumlah siswa yang cukup banyak hanya dilayani oleh seorang staf tata usaha sekolah, selain itu data keuangan siswa dicatat terpisah untuk tiap kelas di dalam sebuah buku keuangan, sehingga untuk informasi keuangan siswa dibutuhkan waktu

yang cukup lama

.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengajukan judul tugas akhir dengan judul “SISTEM

INFORMASI ADMINISTRASI PEMBAYARAN SUMBANGAN SISWA PADA SMA NEGERI 1 RAMBATAN” yang diharapkan dapat

(14)

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat di identifikasi beberapa permasalah yaitu sebagai berikut :

1. Proses pengelolaan data sumbangan siswa dan data pelaporan sumbangan siswa masih secara konvensional, karena belum adanya sistem komputerisasi yang baik.

2. Pencarian data yang sulit apabila sewaktu-waktu laporan sumbangan dibutuhkan karena pengarsipan data yang lemah dan kurang praktis. 3. Proses pembayaran sumbangan siswa masih secara tatap muka.

C. Batasan Masalah

Agar pembahasan dilakukan lebih terarah, maka penulis memberikan batasan masalah yaitu :

1. Sistem informasi yang dibangun hanya membahas tentang administrasi pembayaran sumbangan siswa, pengimputan data siswa dan laporan pembayaran tahunan siswa pada SMA Negeri 1 Rambatan.

2. Sistem informasi yang dibangun menggunakan bahasa pemograman PHP dan MySQL.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka diambil suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan pekerjaan petugas tata usaha agar target penyampaian informasi, ketelitian, maupun volume pekerjaan dapat ditangani lebih efektif dan efisien sehingga memudahkan petugas tata usaha dalam mengelola data sumbangan siswa pada SMA Negeri 1 Rambatan”.

(15)

E. Tujuan Penilitian

1. Untuk Menghasilkan sistem informasi administrasi pembayaran sumbangan siswa pada SMA Negeri 1 Rambatan yang lebih efektif dan efisien.

2. Untuk mengetahui solusi dari kendala yang dihadapi serta untk mempermudah kegiatan administrasi pembayaran sumbangan siswa yang sebelumnya masih menggunakan sistem konvensional menjadi terkomputerisasi pada SMA Negeri 1 Rambatan.

F. Kegunaan Penilitian

1. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program DIII Manajemen Informatika IAIN Batusangkar.

2. Sebagai Implementasi dan pengembanagn ilmu yang telah penulis dapatkan selama masa perkuliahan.

3. Sebagai tambahan referensi bagi pembaca yang akan melakukan penilitian.

4. Memberikan kemudahan pada SMA Negeri 1 Rambatan dalam kegiatan administrasi pembayaran siswa/i-nya.

5. Dapat membantu petugas tata usaha dalam mengelola data sumbanagn siswa dari pengimputan data hingga pelaporan data yang cepat, tepat dan akurat.

6. Sebagai bahan kajian dan masukan bagi SMA Negeri 1 Rambatan.

G. Metodelogi Penilitian

Metodelogi yang digunakan dalam penilitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Field Research (Studi Lapangan)

Data yang dipoleh dalam penilitian di lapangan ini untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dalam masalah yang diteliti dengan cara sebagai berikut :

(16)

5

Teknik pengumpulan data yang mengadakan penilitian dan peninjauan langsung ke SMA Negeri 1 Rambatan.

b. Interview

Dalam penilitian ini,wawancara dilakukan drngan tujuan untuk mendefinisikan dan menganalisa kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun.

2. Library Research (Studi Kepustakaan)

Penilitian keputusan ini ialah pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai literature,buku,hasil penilitian yang sejenis dan media lain yang mempunyai kaitan dengan masalah dan tema penilitian.

3. Laboratory Research (Penilitian Labor)

Penilitian ini dilakukan untuk mempraktekkan secara langsung analisa serta pembuatan program yang berguna untuk pengembangan sistem baru yang bermaksud dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam penyelesaian ini.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dapat diartikan sebagai cara yang digunakan dalam pembuatan laporan untuk memberikan gambaran isi tugas akhir yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, analisa dan hasil serta penutup.

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi dalam IV bab yang disusun sebagai berikut :

BAB 1 Pendahuluan, Bab ini merupakan penguraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penilitian,metodelogi penilitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, Bab ini berisi teori-teori dasar mengenai Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Sumbangan Siswa pada SMA Negeri 1 Rambatan.

(17)

BAB III Analisa dan Hasil, Bab ini membahas analisa dan hasil perancangan Sistem Informasi Administrasi Pembayaran Sumbangan Siswa pada SMA Negeri 1 Rambatan.

BAB IV Penutup, Bab ini berisi kesimpulan yang di dapat selama pembuatan laporan tugas akhir serta saran-saran yang akan menjadi masukan bagi perkembangan sistem selanjutnya.

(18)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Gambaran Umum

1. Latar Belakang SMA Negeri 1 Rambatan

SMAN 1 Rambatan merupakan sebuah sekolah negeri yang terletak di jalan lintas Sumatera yaitu di Simpang Gobah kenagarian Padang Magek Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar yang berjarak sekitar 7 KM dari pusat Kota Batusangkat. Meskipun berada pada lokasi jalan lintas namun kondisi geografis lokasi sekolah ini nyaman, berhubung lokasinya sekitar 30 meter dari simpang 4 simpang gobah sehingga dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran. Tidak heran sekolah ini menjadi salah satu andalan bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikannya khususnya di Kecamatan Rambatan.

SMAN 1 Rambatan memiliki lingkungan yang sangat hijau dan asri sebagai modal untuk menciptakan susana pembelajaran yang efektif. Selain itu tersedia berbagai inrastruktur seperti ruang kelas yang memadai, perkantoran yang layak, fasilitas teknologi informasi, labor praktikum, serta fasilitas perkembangan diri siswa seperti lapangan olahraga dan peralatan olahraga yang memadai dan juga guru yang dilatar belakangi oleh pendidikan yang sesuaidengan bisangnya sehingga tercipta proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta SMAN 1 Rambatan jauh dari kebisingan dan keramaian.

2. Profil Sekolah SMAN 1 Rambatan

Nama Sekolah : SMAN 1 Rambatan

Nama Instansi induk : Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar Alamat : Jalan Simpang Gobah Padang Magek

Rambatan Tahun Pendirian : 1985

(19)

Kode Pos : 27271

Telepon /Fax : (0752) 7575273

E-mail/Wabsite : [email protected]

Surat Kepemilikan Tanah : Hak Milik

Luas Tanah : 13.500 m2

Data Siswa : 625 orang siswa

Data Ruang Kelas : 23 ruang kelas (status milik sendiri)

Jumlah Rombongan Belajar : 24 rombel

3. Visi dan Misi SMAN 1 Rambatan Visi SMAN 1 Rambatan :

“ Berprestasi dan Menguasai IPTEK Berdasarkan IMTAQ Serta Berkarakter dan Berbudaya di Lingkungan Yang Asri ”

1) Berprestasi dalam peningkatan Nilai Ujian Nasional. 1) Berprestasi dalam lomba Olah Raga dan Kesenian. 2) Berprestasi di bidang Iptek.

3) Berprestasi dalam disiplin.

4) Berprestasi dalam aktivitas keagamaan.

5) Membudayakan salam dan bersalaman antar warga sekolah. 6) Membudayakan shalat berjama’ah.

7) Membudayakan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. 8) Membudayakan membaca Al-Qur’an.

9) Membudayakan membaca Asmaul Husna. 10) Membudayakan sopan santun.

11) Membudayakan rasa malu. 12) Membudayakan hidup bersih

13) Membudayakan menjaga lingkungan dari pengaruh pemanasan global

Misi SMAN 1 Rambatan :

Untuk mewujudkan visi, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu, baik jangka

(20)

9

pendek maupun jangka panjang sesuai dengan skala prioritas untuk kemudian menjadi dasar penyusunan tujuan dan program sekolah. Langkah – langkah strategis tersebut dinyatakan dalam Misi sekolah sebagai berikut :

1) Meningkatnya hasil Ujian Nasional.

2) Meningkatnya prosentase lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik.

3) Meningkatnya kegiatan Olimpiade Sains dan kegiatan Ekstrakurikuler

4) Terealisasinya pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

5) Meningkatnya kemampuan Guru, Tata Usaha dan Peserta Didik dalam mengoperasikan komputer.

6) Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan Guru, Tata Usaha dan Peserta Didik yang diwujudkan dalam praktek keagamaan disekolah setiap hari

7) Membudayanya mengucapkan salam dan bersalaman. 8) Membudayanya shalat berjama’ah.

9) Meningkatnya prosentase membaca Al-Qur’an Asmaul Husna. 10) Membudayanya sopan santun dan rasa malu.

11) Membudayanya menjaga kebersihan diri dan lingkungan dari pengaruh pemanasan global.

12) Mengembangkan lingkungan yang sehat melalui penyadaran pemeliharan lingkungan yang sehat dan bersih.

13) Mengembangkan dan meningkatkan liffe skill bagi peserta didik sejalan dengan perkembangan IPTEK untuk memasuki dunia kerja.

4. Struktur Organisasi

Merupakan satu alat untuk pencapaian tujuan dari orang-orang yang berada di luar organisasi tersebut. Untuk itu organisasi harus disusun

(21)

dan beroperasi berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada. Oleh sebab itu setiap instansi atau perusahaan mempunyai struktur organisasi yang dibuat oleh instansi itu sendiri dalam pencapaian visi dan misi.

Struktur organisasi akan menggambarkan tingkat dan hubungan dari masing-masing bagian, adapun organisasi pada SMAN 1 Rambatan dapat dilihat pada gambar berikut.

KEPALA SEKOLAH Drs. KHAIRUL EFENDI TATA USAHA Aswar WAKIL KEPALA SEKOLAH KOMITE SEKOLAH Drs. Darimi Dinri WAKIL KEPALA SEKOLAH WAKIL KURIKULUM Yulianis Sanofa, S.Pd WAKIL KESISWAAN Drs. Niviko WAKIL HUMAS

Dra. Hermi Rosita

WAKIL SARANA & PRASARANA Drs. Eli Adrial WALI KELAS GURU BP GURU MAPEL KELAS KELAS KELAS Gambar 2. 1

Struktur Organisasi SMAN 1 Rambatan Sumber : SMAN 1 Rambatan

5. Tugas Dan Wewenang Masing-masing Bagian

a) Kepala Sekolah Uraian tugas :

1. Kepala sekolah sebagai pimpinan dan penanggung jawab terhadap pengolahan dan kelancaran aktifitas sekolah.

2. Kepala sekolah bertanggung jawab kepada setiap atasannya.

3. Menerapkan program pendidikan dengan cara mempelajari program sekolah yang sudah diterapkan pada rapat sekolah.

4. Menerapkan rencana program pendidikan dan cara mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, visi dan misi sekolah.

(22)

11

5. Menganalisa dan membahas rencana program yang telah ditelusuri oleh para setiap unit bagian sesuai dengan persetujuan rapat dan penerapan program sekolah sebelumnya.

b) Dewan Komite Sekolah

Dewan komite sekolah sama tingkatannya dengan kepala sekolah namun tugas dan wewenang dari dewan komite sekolah sebagai berikut :

1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komite masyarakat terhadap penyelengaraan pendidikan yang bermutu.

2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat, baik perseorangan maupun organisasi, dunia usaha dan dunia industri, pemerintah dan DPRD berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu. 3. Menopang dan menganalisis aplikasi, pandangan, tuntutan, dan

berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat. 4. Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam

pendidikan dan menggalang dana dalam pembiayaan

penyelenggaraan pendidikan. c) Tata Usaha ( TU )

1. Mengatur dan meyelenggarakan urusan tata usaha sekolah.

2. Mengendalikan seluruh kegiatan administrasi setiap akhir bulan, kurikulum, semester dan tahunan.

3. Membantu pelaksanaan Ujian Semester dan UAS.

4. Memahami konsep-konsep yang akan diajukan / di paraf kepala sekolah.

5. Mencatat dan mendokumenter hasil rapat dinas. d) Wakil Kurikulum

1. Menyusun Program pengajaran.

2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran. 3. Menyusun pelaksanaan ulangan umum serta ujian akhir. 4. Menetapkan kriteria persyaratan naik / tidak naik kelas. 5. Mengatur jadwal penerimaan buku lapor penilaian belajar. 6. Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.

(23)

7. Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran. e) Wakil Kesiswaan

1. Menyusun program pembinaaan kesiswaan / OSIS.

2. Melaksanakan bimbingan, pengarahan pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka mengerakan disiplin dan tata terti sekolah serta pemilihan ketua OSIS.

3. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi.

4. Menyusun program dan jadwal, pembinaan siswa secara berkala. 5. Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,

ketertiban.

6. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan luar sekolah.

f) Wakil Hubungan Masyarakat

1. Mengatur dan menyelnggarakan hubungan sekolah dengan orang tua / wali kelas.

2. Membina pengembangan hubungan antara sekolah dengan lembaga pemerintahan, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya. 3. Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara

berkala.

g) Wakil Sarana dan Prasarana

1. Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana. 2. Mengkoordinasi pendayagunaan sarana dan prasarana. 3. Pengelola alat-alat pengajaran.

4. Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana secara berkala.

h) Wali Kelas

1. Wali kelas bertanggung jawab untuk menyusun rapor para siswa untuk setiap semester dengan berkoordinasi dengan guru bidang studi.

2. Wali kelas bertanggung jawab penuh terhadap siswa pada kelas yag diwalikannya.

(24)

13

i) Guru Bp

1. Mengarahkan siswa keminat mana yang dia inginkan. 2. Memberikan pengarahan kepada siswa yang bermasalah. j) Guru

1. Menyusun satuan pelajaran berdasarkan kurikulum sekolah dan melaporkan kepada kepala sekolah.

2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelajaran yang diajarkan. 3. Memberi pelajaran kepada siswa sesuai dengan satuan pelajaran

yang telah ditetapkan oleh sekolah berdasarkan kurikulum. k) Siswa

1. Mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.

2. Menyalurkan bakat, minat dan inspirasi para siswa untuk dapat dikembangkan dan diselenggarakan di sekolah.

B. Konsep Dasar Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut para ahli dalam buku M. Faisal. MT (2008:14) yaitu:

a. Menurut L. Ackof sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

b. Menurut Ludwing Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut dengan linkungan.

c. Menurut Anatol Raporot, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

Dalam Buku Karangan Adbul Khadir (2014:61) Sistem adalah sekumpulan elemen yang terkait atau terpadu yang dimaksudkan unutk mencapai suatu tujuan. Menurut Paulus dalam bukunya Sistem Informasi (2005:23) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefenisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan

(25)

pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefenisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefenisikan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian di dalam suatu sistem, komponen-komponen ini tidak dapat berdiri sendiri tetapi sebaliknya, saling berhubungan hingga membentuk suatu kesatuan sehinggan tujuan sistem itu dapat tercapai. Kedua kelompok defenisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya.

a. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa rangkaian prosedur-prosedur tersebut adalah sebuah sistem. Hal ini dijelaskan dalam buku Jogiyanto HM (2005:3), Untuk lebih jelasnya karakteristik sistem dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Komponen Sistem

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat merupakan suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem.

2) Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya.

3) Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Merupakan apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem ada yang menguntungkan, dan merupakan energi bagi sistem, dan ada juga yang merugikan.

(26)

15

4) Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainya, sehingga memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya

5) Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat merupakan masukan perawatan (Maintenanca Include) dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance adalah Energi yang dimasukan sistem supaya sistem tersebut dapat beroperasi.

6) Keluaran Sistem (Output)

Merupakan energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau supra sistem.

7) Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolah akan mengubah masukan menjadi keluaran.

8) Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan (Goal) atau sasaran (Objective), jika tidak maka operasi sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan.

b. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem ini juga diterangkan dalam buku karangan Jogiyanto HM (2005:6), disini ada empat majam bentuk-bentuk sistem yang dapat kita temui. Namun demikian sistem dapat kita pilah-pilah atau diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system).

(27)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan manusia (Human Made System).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (Deterministic System) dan sistem tak tentu (Probabilistic System)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Interaksi dengan bagian-bagianya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran sistem dapat diramalkan sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4) Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan berpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.

(28)

17

2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi, digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Grudnitski (1989), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu : (1) relevansi, (2) tepat waktu, (3) akurasi (Abdul dan Terra, 2013:384).

Informasi adalah rangkaian data yang bersifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberikan kejutan atau surprise pada yang menerimanya. Yang mana data adalah representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata dan angka.

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.kejadian-kajadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu.

Pengertian Informasi merut para ahli dalam buku karangan Abdul Khadir (2014:45). Menurut McFadden, ddk. (1999) mendefenisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Shanon Weaver, dua orang insinyur listrik, melakukan pendekatan secara matematis untuk mendefenisikan informasi (Kroenke, 1992). Menurut mereka, informasi adalah “jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesa diterima”. Artinya, dengan adanya informasi, tingkat kepastian menjadi meningkat. Menurut Davis (1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermamfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Dari kelima pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi

(29)

menerimanya, menggambarkan suatu kejadian- kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan.

Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai sebuah siklus yang berkesinambungan seperti berikut:

Input (Data) Hasil Tindakan Tindakan Keputusan Output (Informasi) Proses (Model) Gambar 2. 2 Sistem Informasi

Informasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: d. Akurat

Informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak boleh menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksudnya.

e. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan, Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan.

f. Relevan

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Informasi yang baik hanya akan dihasilkan oleh data yang baik dengan pemrosesan data yang tepat.

(30)

19

Di samping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya.

3. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut para ahli dalam buku karangan Abdul Khadir (2014:8) yaitu sebagai berikut :

1. Alter, sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

2. Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.

3. Gelinas, Oram, dan Wiggins, sistem informasi suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

4. Hall, sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, di proses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

5. Turban, McLean, dan Wetherbe, sebuah sistem informasi mengumpulkan, meproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

6. Wilkinson, sistem informasi adalah kerangka kerja yang

mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

(31)

Dari beberapa defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sistesistem informasi mencakup sejumlah komponen- komponen (manusia, komputer, teknologi gtugtutinformasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimasukkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

4. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (Building Block), dimana masing-masing blok ini saling berinteraksi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Hal ini dijelaskan oleh John Burch dan Gary grudnitski dalam buku karangan Jogiyanto HM (2005:12)

Adapun blok-blok tersebut adalah sebagai berikut: a. Blok Masukan (Input Block)

Meliputi metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, dapat berupa dokomen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang berfungsi memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran tertentu.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Berupa keluaran dokumen dan informasi yang berkualitas. d. Blok Teknologi (Technology Block)

Untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis data (Database Block)

Merupakan kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer serta perangkat lunak untuk memanipulasinya.

(32)

21

f. Blok Kendali (Controls Block)

Meliput masalah pengendalian yang berfungsi mencegah dan menangani kesalahan/kegagalan sistem.

5. Metode Pengolahan Data

Metode Pengolahan Data adalah suatu proses penerima data sebagai masukan, memproses menggunakan program tertentu, dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam bentuk informasi.

Siklus, pengolahan atau pemproses data terdiri 3 langkah dasar yaitu: (1) Input, (2) Proses, (3) Output.

Input Proses Output

Gambar 2. 3

Siklus Pengolahan Data ( Faisal, 2008 )

Sistem pengolahan data dapat didefinisikan secara garis besar

sebagai sistem yang menerima, menghubungkan, menyimpan,

menghapus, mengolah dan menyediakan data serta peralatan, tenaga pelaksana dan lain-lain yang merupakan suatu kesatuan yang saling

berhubungan dan bekerjasama dalam pengolahan data untuk

menghasilkan informasi.

Dalam pengolahan data waktu dan kualitas merupakan faktor yang sangat utama, untuk mencapai hal tersebut perlu suatu unit peralatan yang bisa dijalankan oleh tenaga elektronik disebut dengan istilah Elektronik Data Processing System.Dalam pengolahan data ada beberapa proses yang perlu diperhatikan:

1) Organizing-Recording (Perekam Data)

Pencatatan data kedalam bentuk formulir dengan tulisan tangan maupun diketik.

2) Clasifiying (Klasifikasi)

Mengelompokkan data sesuai dengan jenis dan fungsi dari data yang akan diolah agar pengolahan yang optimal dapat tercapai.

(33)

3) Sorting (Pengurutan)

Proses pengurutan data berdasarkan identifikasi tertentu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan tujuan agar proses pencarian data dapat dilakukan dengan cepat.

4) Calculating (Perhitungan)

Memanipulasi data dalam bentuk perhitungan matematik maupun logoka.

5) Summarizing (Penyusunan Laporan)

Merupakan tujuan dari proses pengolahan data yaitu menghasilkan laporan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi pihak manajemen dalam mengambil keputusan. 6) Storing (Penyimpanan)

Penyimpanan data kedalam suatu media penyimpanan seperti tape, diskette, hardisk dan lain-lain yang memungkinkan data tersebut dapat dipelihara untuk pengambilan kembali apabila diperlukan. 7) Retrieving (Pengambilan Kembali)

Proses pengambilan data yang telah disimpan didalam file-file database.

8) Reproducing (Penggandaan)

Menciptakan beberapa salinan data (copy) sesuai dengan keinginan pemakai ataupun untuk back up yang bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

9) Communicating (Komunikasi)

Menstransfer data dari suatu tempat ketempat lain apabila diperlukan.Dalam pengolahan data, komputer memegang peranan penting sebagai alat yang digunakan untuk membantu proses pengolahan data sehingga proses pengolahan data dapat dilakukan dengan cepat dan informasi yang dihasilkan menjadi lebih bernilai dalam arti kualitas maupun kuantitas.

(34)

23

C. Alat Bantu Perancangan Sistem Informasi

1. Use Case Diagram

Use Case Diagram bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna Nugroho (2005). Simbol-simbol yang digunakan dalam Use Case Diagram dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2. 1

Simbol-simbol Use Case Diagram

No. Simbol Nama Keterangan

1 Actor

Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

2 Use Case

Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang

ditampilkan sistem yang

menghasilkan suatu hasil yang

terukur bagi suatu actor.

3 System Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas.

4 Dependenc

y

Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya

elemen yang tidak mandiri

(independent).

5 Generaliza

tion

Hubungan dimana objek anak

(descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).

(35)

6 Include Menspesifikasikan bahwa usecase sumber secara eksplisit.

7 Extend

Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.

8 Assosiation Menghubungkan antara objek satu

dengan objek lainnya.

2. Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang akan menghasilkan objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi kelas, package beserta hubungan satu sama lain. Simbol-simbol yang digunakan dalam class diagram yaitu:

Tabel 2. 2

Simbol-simbol Class Diagram

No Simbol Nama Keterangan

1 Class Himpunan dari objek-objek

yang berbagi atribut serta operasi yang sama

2 Nary

Association

Upaya untuk menghindari

asosiasi dengan lebih dari 2 objek

3 Asosiasi Hubungan statis antar class

yang menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain

(36)

25

4 Generalizati

on

Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor)

5 Dependency Hubungan dimana perubahan

yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen

yang tidak mandiri

(independent)

3. Activity Diagram

Diagram aktivitas (activity diagram) sesungguhnya adalah bentuk khusus dari state machine yang bertujuan memodelkan komputasi dan aliran-aliran kerja yang terjadi dalam sistem / perangkat lunak yang sedang dikembangkan. State pada diagram aktivitas mempresentasikan state dari komputasi yang sedang dieksekusi, bukan state dari suatu objek biasa. Biasanya, suatu diagram aktivitas mengasumsikan komputasi- komputasi dilaksanakan tanpa adanya interupsi-interupsi eksternal berbasis event terjadi padanya.

Tabel 2. 3

Simbol-simbol Activity Diagram

No Simbol Nama Keterangan

1 Activity Memperlihatkan bagaimana

masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain

(37)

3 Join Penggabungan

4

Decision Pilihan untuk pengambilan keputusan

5 Initial Node Titik awal

6 Actifity

Final Node

Titik akhir

7 Fork Menunjukkan kegiatan yang

dilakukan secara paralel atau

untuk menggabungkan dua

kegiatan paralel menjadi satu

8 Asosiasi

berarah

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity

4. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu, menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antara objek seperti sequence diagram, akan tetapi lebih menekankan pada masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message. Setiap message memiliki sequence number, dumana message dari level tertinggi memiliki nomor.

Tabel 2. 4

Simbol-simbol Sequence Diagram

(38)

27

1 Object

dan lifeline

Orang, tempat, benda, kejadian atau konsep yang ada dalam dunia nyata yang penting bagi suatu aplikasi yang saling berintekrasi.

2 Message Spesifikasi dari komunikasi antar objek

yang memuat informasi-informasi

tentang aktivitas yang terjadi

3 Actor Menspesifikasikan himpunan peran yang

pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.

D. Perangkat Lunak Pembantu Sistem 1. Database

Database adalah sekumpulan data yang terdiri dari suatu atau lebih tabel yang saling berhubungan. User mempunyai wewenang untuk mengakses data tersebut, baik untuk menambah, mengubah atau menghapus data yang ada dalam table tersebut. Database digunakan untuk menampung beberapa tabel atau query yang dijadikan media untuk menyimpan data sebagai sumber pengolahan data.

2. WEB

Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen – dokumen multimedia (teks, gambar, suara, video) di dalamnya yang menggunakan protokol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser. Beberapa jenis browser yang populer saat ini diantaranya: Internet Explorer yang diporduksi oleh Microsoft. Mozila Firefox, Opera dan Safari yang diproduksi oleh Apple.Situs web adalah dokumen – dokumen web yang terkumpul menjadi satu kesatuan yang memiliki Unified Resource Locator (URL)/domain dan biasanya di-publish di internet atau intranet.Secara umum jenis pemograman web terbagi 2, yaitu Client Side Scripting (CSS)

(39)

dan Server Side Scripting (SSS). Perbedaan kedua jenis script ini adalah pada bagaimana cara kerjanya dan pemprosesannya dilakukan dimana. Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang arsitekturnya berbasis client server. Maksudnya adalah aplikasi web dapat diolah disisi client dan sisi server.

a. Client Side Scripting

Client Side Scripting adalah salah satu jenis bahasa pemograman web yang proses pengolahannya ( baca:diterjemahkan) dilakukan disisi client. Proses pengolahan client side scripting dilakukan oleh browser sebagai clientnya.

b. Server Side Scripting

Server Side Scripting adalah bahasa pemprograman web yang pengolahannya dilakukan di sisi server. Maksud server di sini adalah web server yang di dalamnya telah mengintegrasikan komponen web engine. Tugas web engine adalah memproses semua script yang termasuk kategori client side scripting di dalam dokumen web.

3. PHP

a. Sejarah PHP

James word menjelaskan PHP diciptakan pertama kali oleh Ramus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya , PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage-nya. Ramus Lerdorf adalah salah seorang pengunjung open saurce. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Page Tools versi 1.0 secra gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0 (Arief, 2011).

Pada tahun 1996, PHP telah banyak dalam website didunia.sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari rasmus,zeew suraski,andi gutman,stig bakken,shane caraveo, dan jim wistead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0.akhirnya,pada

(40)

29

tahun 1998,PHP 3.0 diluncurkan.penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkanPHP 4.0. tidak berhenti sampai disitu,kemampuan PHP terus ditambah dan saat buku ini disusun,versi terbaru yang telah dikeluarkan adalah PHP 5.0.x

b. Pengertian PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yaang dinamis.karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirimkan ke browser dalam format HTML. c. Kelebihan PHP

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa scprit sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan scprit server-side,yang dapat dilakukan oleh CGI,seperti mengumpulkan data dari from,menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies,bahkan lebih daripada kemampuan CGI.PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi.

d. Script PHP

Script PHP termasuk dalam HTML- embedded, artinya kode PHP dapat disisipkan pada sebuah halaman HTML. Ada beberapa cara untuk menuliskan script PHP,yaitu;

1) <?php Script PHP ?> 2) <? Script PHP ?> 3) <script language = “php”> Script PHP Anda

(41)

</script> 4) <%

Script PHP Anda %>

4. MySQL Database

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL AB yang pada saat itu bernama TcX Data Konsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun cikal bakal kodenya sudah ada sejak 1979. Awalnya TcX membuat MySQL dengan tujuan mengembang aplikasi web untuk klien. TcX merupakan perusahan pengembangan software dan konsultan database. Saat ini MySQL sudah diakui oleh Oracle Corp. (Arief, 2011)

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat,dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahan – perusahan skala menengah-kecil,

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa pemprograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

5. Dreamweaver CS5

a. Pengertian Dreamweaver

Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan

oleh Web Desainer maupun Web Programmer dalam

(42)

31

fasilitas, dan kemampuan Dreamweaver yang mampu

meningkatkan produktifitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu situs web(Madcoms, 2011)

b. Ruang Kerja Dreamweaver CS5

Halaman welcome screen Dremweaver CS5

Gambar 2. 4

Tampilan halaman welcome screen Dreamweaver CS5(Madcoms,2011)

c. Tampilan ruang kerja Dreamweaver CS5

Gambar 2. 5

Tampilan lembar kerja Dreamweaver CS5

(Madcoms,2011) 1) Application Bar

Berada di bagian paling atas jendela aplikasi Dreamweaver CS5, baris ini berisi tombol workspace (workspace switcher), menu, dan aplikasi lainnya.

Gambar 2. 6

(43)

(Madcoms,2011)

2) Toolbar Document

Berisi tombol-tombol yang digunakan untuk mengubah tampilan jendela dokumen, sebagai contoh tampilan desain atau tampilan code, juga dapat digunakanuntuk operasi-operasi umum, misalnya untuk melihat hasil sementara halaman web pada jendela browser.

Gambar 2. 7

Tampilan Toolbar Document

(Madcoms,2011) 3) Jendela Dokumen

Lembar kerja tempat membuat dan mengedit desain halaman web.

4) Workspace Switcher

Digunakan untuk mengubah tampilan ruang kerja (workspace) Dreamweaver CS5. Sebagai contoh mengubah tampilan menjadi classic, yaitu tampilan ruang kerja Dreamweaver versi sebelumnya.

5) Panel Group

Kumpulan panel yang saling berkaitan, panel-penel ini

dikelompokkan pada judul-judul tertentu berdasarkan

fungsinya. Panel ini digunakan untuk memonitor dan memodifikasi pekerjaan

6) Tag Selector

Diletakkan dibagian bawah jendela dokumen, satu baris dengan satu bar. Bagian ini menampilkan hirarki pekerjaan yang sedang terpilih pada jendela dokumen, dapat juga digunakan untuk memeilih objek pada jendela desain berdasarkan jenis atau kategori objek.

(44)

33

Digunakan untuk melihat dan mengubah berbagai property objek atau teks pada jendela desain. Properti untuk satu objek dengan objek lainnya selalu berbeda-beda. Untuk menampilkan atau menyembunyikan panel property klik menu

Windows → Propertyes. Dalam jendela panel property

terdapat dan pilihan yaitu HTML dan CSS.

Gambar 2. 8

Tampilan Panel Property

(Madcoms,2011) 8) Toolbar Coding

Berisi tombol-tombol yang digunakan untuk melakukan operasi code-code standar. Toolbar ini hanya tampil pada jendela code.

Gambar 2. 9

Tampilan Toolbar Coding

(Madcoms,2011) 9) Panel Insert

Berisi simbol-simbol untuk menyisipkan berbagai jenis objek, seperti image, table, atau objek media ke dalam jendela dokumen. Masing-masing objek adalah suatu potongan code HTML, dapat dengan bebas mengatur property dari objek

(45)

tersebut. Seperti contoh menyembunyikan objek form dengan mengklik tombol Form dalam panel tersebut.

Gambar 2. 10 Tampilan Panel Insert

(Madcoms,2011) 10) Panel Group

Kumpulan panel yang saling berkaitan satu sama lainnya dikelompokkan di bawah satu judul, seperti : insert, files CS5 Styles dan sebagainya.

11) Panel Files

Digunakan untuk mengatur file-file dan folder-folder yang membentuk situs web

E. Metode System Development Life Cycle (SDLC) 1. Definisi SDLC

Projek merupakan usaha yang telah dirancang, dimulai dengan fase awal perencanaan dan berakhir dengan menghasilkan produk yang diinginkan. Sistem analis ditugaskan untuk memecahkan masalah bisnis. Dalam kaitannya dengan kegiatan pemecahan masalah, perlu diatur dan difokuskan pada menghasilkan tujuan. Seorang analis mencapai hasil ini dengan cara mengorganisir suatu proyek, sehingga akhirnya akan menghasilkan suatu sistem informasi yang dikembangkan melalui fase-fase pengembangan. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p38), Systems Development Life Cycle (SDLC) adalah seluruh proses ruang lingkup sistem yang dimulai pada tahap membangun (building),

(46)

35

menyebarkan (deploying), menggunakan (using), dan memperbarui (updating) sistem informasi.

System Development Life Cycle (SDLC) merupakan salah satu metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. Menurut Azhar Susanto (2004, p341), System Development Life Cycle adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dikembangkan.

Menurut Kendall & Kendall (2006), System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan yang dilakukan secara bertahap dalam hal melakukan analisa dan membangun rancangan sistem dengan

menggunakan siklus-siklus secara spesifik terhadap kegiatan

penggunanya. Sehingga berdasarkan definisi yang telah diuraikan diatas, dapat dijelaskan bahwa System Development Life Cycle merupakan metode yang dilakukan oleh analis dan programmer dalam membangun sistem informasi melalui beberapa fase bertahap mulai dari perencanaan sampai dengan implementasi. SDLC merupakan salah satu kunci konsep dasar dalam sistem informasi.

2. Pendekatan dan Fase-Fase dalam SDLC

Dalam lingkungan pengembangan saat ini, banyak pendekatan yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi melalui SDLC. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p39), dalam dunia dimana

teknologi informasi berjalan seiring dengan perubahan

perkembangannya, ada dua pendekatan SDLC dengan menggunakan perspektif yang berbeda, yaitu :

a. Pendekatan Prediktif (Predictive Approach)

Adalah pendekatan SDLC yang mengasumsikan bahwa pembangunan proyek dapat direncanakan dan diatur dahulu dan bahwa sistem informasi baru dapat dikembangkan sesuai dengan rencana. Metode ini berguna untuk membangun sistem yang dipahami dengan baik dan dapat diprediksikan secara jelas.

(47)

b. Pendekatan Adaptif (Adaptive Approach)

Pendekatan Adaptif digunakan ketika persyaratan sistem atau kebutuhan pengguna tidak dipahami dengan baik. Dalam situasi ini, proyek tidak dapat direncanakan sepenuhnya pada awal. Beberapa persyaratan sistem mungkin belum perlu ditentukan setelah beberapa pekerjaan mulai dilakukan.

SDLC memiliki beberapa fase yang dibutuhkan dengan serangkaian aktivitas mulai dari fase awal hingga fase akhir. Pada umumnya SDLC memiliki 5 (lima) fase utama yaitu fase perencanaan (Project Planning), fase analisis (Analysis), fase design (Design), fase implementasi (Implementation) dan fase dukungan (Support).

Gambar 2. 11 Fase-Fase dalam SDLC

Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p40)

Tabel 2. 5

Fase dan Tugas dalam SDLC

Fase Tugas

Project Planning

Untuk mengidentifikasi ruang lingkup sistem baru,

memastikan bahwa proyek ini layak, dan

mengembangkan jadwal, rencana sumber daya, dan anggaran dari proyek

Analysis Untuk memahami dan merincikan kebutuhan bisnis dan persyaratan pengolahan sistem baru

Design

Untuk merancang sistem yangg menghasilkan solusi berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dan keputusan yang dibuat selama analisis

(48)

37

Implement ation

Untuk membangun, menguji, dan memasang sistem informasi yang handal dengan pengguna dilatih siap untuk mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan dari penggunaan sistem

Support

Untuk menjaga sistem agar mampu berjalan secara produktif, baik pada awalnya dan selama bertahun-tahun hidup system

Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, (2010, p40)

3. SDLC Model Air Terjun (Waterfall)

Salah satu model SDLC yang paling awal dan paling banyak digunakan adalah SDLC model air terjun (Waterfall). Model SDLC yang dikembangkan oleh Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p40) menggambarkan pendekatan sekuensial beberapa tahap yang biasanya disebut juga dengan model air terjun. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau urut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap support.

Gambar 2. 12

Model SDLC Air Terjun (Waterfall)

(49)

Model SDLC menurut Satzinger ini mengatakan bahwa hal pertama yang dilakukan adalah dengan mendifeinisikan perumusan permasalahan untuk kelak dilakukan suatu pemecahan dari perumusan tersebut (plan). Selanjutnya tim proyek menganalisis, mendefinisikan dan memahami secara menyeluruh masalahnya beserta kebutuhan untuk selanjutnya dicari solusi (analysis). Setelah masalah dipahami, solusi ditinjau secara mendalam (design). Sistem ini kemudian dibangun, dikembangkan dan diinstal (implementation).

Berdasarkan gambar diatas, beberapa tahapan dalam SDLC model air terjun ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Fase Perencanaan (Project Planning Phase)

Kegiatan awal dari SDLC yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkup sistem yang baru dan rencana dari suatu proyek. Aktivitas yang tercantum dalam perencanaan ini adalah :

a. Mendefinisikan masalah

Kegiatan yang paling penting dari perencanaan proyek adalah untuk mendefinisikan dengan tepat masalah bisnis dan ruang lingkup solusi yang dibutuhkan

b. Menghasilkan jadwal proyek dan menentukan staf Sebuah jadwal proyek yang menghasilkan rincian daftar

tugas, kegiatan, dan staf yang diperlukan

dikembangkan.

c. Konfirmasi kelayakan proyek

Analisis kelayakan menyelidiki kelayakan anggaran, organisasi, pelaksana teknis, sumber daya, dan pelaksanaan jadwal proyek.

d. Peluncuran proyek

Total dari keseluruhan rencana proyek yang telah ditinjau kepada pimpinan, proyek mulai dilaksanakan.

(50)

39

Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk identifikasi dan evaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011), pada tahap ini dilakukan dalam analisis sistem antara lain :

a. Analisa Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan.

b. Analisa Kebutuhan

Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan pengguna. c. Analisa Kelayakan Sistem

Menurut Kadir (2003), studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai.

3. Fase Design (Design Phase)

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang berfokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011), tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya.

Pada tahap desain dilakukan perancangan antara lain : a. Perancangan Proses

(51)

Rancangan proses berupa diagram alir data atau data flow diagram (DFD). Perancangan Proses yang digunakan adalah model logika yang mana model logika lebih menjelaskan kepada pengguna bagaimana nantinya fungsi-fungsi sistem informasi secara logika akan bekerja.

b. Perancangan Basis Data

Perancangan yang dimaksud dalam tahap ini adalah menentukan dan menunjukan hubungan antara entity dan relasinya (Entity Relationship Diagram).

c. Perancangan Tabel

Rancangan berupa tabel-tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem. Tabel yang dirancang membentuk suatu identitas yang mewakili perancangan basis data

dengan menghubungkan antar tabel sehingga

membentuk koneksi antar tabel tersebut. d. Perancangan Antarmuka

Desain aplikasi adalah tahap yang harus dilakukan sebelum mulai membuat aplikasi. Konsep rancangan dalam mendesain halaman aplikasi adalah tampilan pada halaman aplikasi yang akan dipergunakan oleh pengguna.

4. Fase Implementasi (Implementation Phase)

Segala bentuk masukan (input) yang dilakukan dari desain sistem, sistem yang telah dikembangkan menjadi sebuah program yang disebut dengan unit, yang mana berhubungan dengan tahapan selanjutnya. Dari tiap-tiap unit tersebut dikembangkan dan di uji coba untuk mengetahui fungsi yang berkaitan dengan unit tersebut.

(52)

41

BAB III

ANALISA DAN HASIL

A. Analisisa Sistem yang Sedang Berjalan

Analisa sistem yang sedang berjalan adalah suatu acuan untuk merancang suatu sistem yang baru, yang mana hal ini berguna sekali untuk mengetahui kelemahan-kelemahan sistem lama dan mengetahui keunggulan sistem yang baru dan sistem yang lama akan dijadikan sebagai perbandingan terhadap sistem yang baru. Analisa sistem informasi bertujuan untuk mencari pemecahan masalah dari kendala yang dihadapi selama ini agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

Analisis dan perancangan sistem merupakan suatu kegiatan yang terpicu pada penelitian dan penjabaran dari sistem yang sedang di pakai untuk mendapatkan suatu data yang nyata secara detail sesuai dengan fakta yang ada dalam penelitian. Perkembangan suatu sistem sering kali dipengaruhi oleh perubahan kondisi yang dihadapi. Salah satu faktor penyebabnya adalah pertambahan jumlah data yang akan diolah untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini akan mengakibatkan sistem lama kewalahan dalam mengolah data dan akhirnya sistem tidak terpakai lagi. Sistem informasi saat ini sudah menggunakan komputer dalam pengolahan datanya akan tetapi memiliki masalah-masalah seperti yang telah dirumuskan di dalam BAB I.

Adapun sistem informasi administrasi pembayaran siswa pada SMAN 1 Rambatan hingga menjadi bentuk sebuah laporan pembayaran siswa pada SMAN 1 Rambatan adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Pembayaran Sumbangan Siswa

Setiap siswa diberikan sebuah kartu untuk pencatatan pembayaran sumbangan. Kartu ini wajib dibawa saat siswa melakukan pembayaran siswa setiap bulannya. Sebagai bukti pembayaran, bagian tata usaha akan mencatat dan menandatangai pada kartu tersebut sesuai dengan bulan pembayaran dikembalikan kepada

(53)

siswa, bendahara juga mencatat pembayaran siswa kedalam buku harian transaksi pembayaran.

b. Prosedur Rekapitulasi Pembayaran Sumbangan

Pegawai Tata Usaha membuat rekapitulasi pembayaran sumbangan siswa perhari berdasarkan data yang ada pada buku harian transaksi pembayaran kemudian rekapitulasi pembayaran siswa perhari tersebut di rekapitulasi kedalam buku besar untuk dibuat laporan pembayaran perbulan.

c. Prosedur Pembuatan Laporan

Setiap akhir bulan, bagian tata usaha sekolah membuat laporan pembayaran siswa berdasarkan data pada buku besar pembayaran sumbangan. Selanjutnya laporan ini diserahkan kepada Kepala Sekolah.

SISWA

PETUGAS TATA USAHA

KEPALA SEKOLAH

 Siswa datang ke ruang tata usaha

 Siswa melakukan pembayaran kepada petugas

 Petugas mencatat pembayaran dibuku

 Petugas memberi kwitansi sebagai bukti pembayaran  Petugas mencatat rekap pembayaran

 Menerima laporan pembayaran sekolah

Gambar 3. 1

Sistem yang Sedang Berjalan di SMAN 1 Rambatan

B. Perancangan Sistem 1. Actor

Actor yang berperan dalam sistem informasi pembayaran administrasi siswa pada SMA Negeri 1 Rambatan adalah sebagai berikut :

(54)

43 Tabel 3. 1 Tabel Aktor Aktor Peran Admin 1. Login 2. Pembuatan Akun

3. Mengelola biodata siswa

4. Mengelola transaksi pembayaran 5. Memferivikasi pembayaran 6. Mencetak transaksi

Siswa 1. Login

2. Siswa mengisi informasi data diri 3. Siswa melakukan pembayaran 4. Siswa upload bukti pembayaran

2. Use Case Diagram

Use case diagram menjelaskan manfaat dari aplikasi jika dilihat dari sudut pandang orang yang berada diluar sistem (aktor). Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisa untuk menangkap requirements atau permintaan terhadap sistem dan untuk memahami bagaimana sistem tersebut harus bekerja.

Use Case Diagram memperlihatkan suatu urutan interaksi antara aktor dan admin system, di mana aktor (User) melakukan login untuk masuk ke dalam system. Pada aktor (Admin) melakukan login untuk masuk ke dalam system. Kemudian Admin mengelola transaksi pembayaran siswa yang akan di proses, memferivikasi pembayaran. Aktor (Admin) mencetak laporan untuk di jadikan arsip di SMAN 1 Rambatan. Pada Aktor (Siswa) bisa login untuk masuk, lalu mengisi biodata siswa, upload bukti pembayaran.

Gambar

Diagram  ini  sangat  penting  untuk  mengorganisasi  dan  memodelkan  perilaku  dari  suatu  sistem  yang  dibutuhkan  serta  diharapkan  pengguna  Nugroho (2005)
Diagram  aktivitas  (activity  diagram)  sesungguhnya  adalah  bentuk  khusus  dari  state  machine  yang  bertujuan  memodelkan  komputasi  dan  aliran-aliran kerja yang terjadi dalam sistem / perangkat lunak yang sedang  dikembangkan
Gambar 2. 10  Tampilan Panel Insert
Gambar 2. 11  Fase-Fase dalam SDLC
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Pada bait-bait dalam lagu DREAM SOLISTER dan TUTTI mengandung nilai-nilai sosial dominan karena banyaknya orang yang menganut nilai tersebut. dan tinggi

Berdasarkan kedua pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen pelayanan merupakan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, selama ini melakukan pengendalian kualitas pada proses pengantongan dengan cara sederhana yaitu dengan menggunakan diagram pareto, dimana

Sehubungan dengan akan dilaksanakan penelitian dengan judul Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perseorangan dengan Kejadian Skabies di Rutan Cabang Sibuhuan Kabupaten

Penelitian ini menganalisis dan mengevaluasi tingkat pelayanan yang diberikan oleh simpang tiga bersinyal Jogja Phone Yogyakarta setelah adanya alternatif desain,

Pada umumnya kinerja diberi batasan sebagai kesuksesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan.Prawirosentono (dalam Sutrisno, 2010:170) mengemukakan kinerja

Enam primer hasil desain menggunakan program komputer OligoExplorer (MedProbe) dan Genetyx (Software Development) terbukti mampu mengamplifikasi dan mensekuen gen pengkode

Berdasarkan hasil persentase diatas yang didapatkan dari pengujian kuisioner, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi data mining yang dibangun sudah sesuai dengan tujua