• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUTORIAL PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PENJADWALAN PROYEK (CONTOH PROYEK PENAMBAHAN LANTAI GEDUNG BELAKANG INSPEKTORAT SUMENEP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUTORIAL PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN PENJADWALAN PROYEK (CONTOH PROYEK PENAMBAHAN LANTAI GEDUNG BELAKANG INSPEKTORAT SUMENEP)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

i

KERJA PRAKTIK (RC18−4802)

TUTORIAL PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN

PENJADWALAN PROYEK

(CONTOH PROYEK PENAMBAHAN

LANTAI GEDUNG BELAKANG INSPEKTORAT SUMENEP)

ABYAN FARRASI 03111740000074

ALBY KRISNADINATA 03111740000118

Dosen Pembimbing

Dr. Farida Rachmawati, ST., MT.

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember

▸ Baca selengkapnya: seseorang yang berprofesi khusus dalam pembuatan anggaran biaya disebut sebagai...

(2)

ii

TUTORIAL PEMBUATAN RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN

PENJADWALAN PROYEK

(CONTOH PROYEK PENAMBAHAN LANTAI GEDUNG

BELAKANG INSPEKTORAT SUMENEP)

ABYAN FARRASI NRP. 03111740000074 ALBY KRISNADINATA NRP. 03111740000118 Surabaya, Januari 2021 Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Farida Rachmawati, ST, MT. NIP. 19811014 200812 2 001 Mengetahui, Sekretaris Departemen I

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Departemen Teknik Sipil FTSPK – ITS

Data Iranata, ST. MT. Ph.D

▸ Baca selengkapnya: contoh rencana anggaran biaya study tour

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Pengganti Kerja Praktek dengan judul “Tutorial Pembuatan Rencana

Anggaran Biaya dan Penjadwalan Proyek (Contoh Proyek Penambahan Lantai Gedung Belakang Inspektorat Sumenep)” tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian Tugas Pengganti ini, penulis tentunya mengalami kendala, namun tentu saja penulis juga mendapat banyak bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Farida Rachmawati, ST., MT. selaku dosen asistensi tugas pengganti ini yang selalu memberikan bimbingan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan Tugas Pengganti ini.

2. Departemen Teknik Sipil, selaku pihak yang memberikan kesempatan penulis untuk memenuhi mata kuliah “Kerja Praktek” dengan mengadakan solusi Tugas Pengganti dimasa pandemi Covid-19.

3. Teman-teman Departemen Teknik Sipil S1 ITS yang telah membantu mengedukasi dan menyelesaikan problematika dalam penyusunan Tugas Pengganti ini.

Akhir kata, terdapat peribahasa “Tiada gading yang tak retak”. Penulis sadar bahwa segala sesuatu yang terdapat didalam laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis ingin meminta maaf apabila ada kesalahan atau kurangnya informasi yang terdapat didalam laporan ini.

(4)

iv

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 1 1.3 Tujuan ... 1 1.4 Batasan Masalah ... 1 1.5 Manfaat ... 2

1.6 Peserta Tugas Pengganti Kerja Praktek ... 2

BAB II LANDASAN TEORI... 3

2.1 Proyek ... 3

2.2 Perencanaan Proyek ... 3

2.2.1 Work Breakdown Structure ... 3

2.2.2 Analisa Harga Satuan ... 4

2.2.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... 4

2.2.4 Penjadwalan ... 4

2.3 Metode Pelaksanaan ... 5

2.3.1 Pekerjaan Persiapan ... 5

2.3.2 Pekerjaan Bongkaran ... 5

2.3.3 Pekerjaan Beton ... 5

2.3.4 Pekerjaan Penutup Atap... 6

2.3.5 Pekerjaan Pasangan ... 6

2.3.6 Pekerjaan Pintu dan Jendela ... 7

2.3.7 Pekerjaan Plafond ... 7

2.3.8 Pekerjaan Pengecatan ... 7

2.3.9 Pekerjaan Penutup Lantai ... 7

2.3.10 Pekerjaan Elektrikal ... 8

2.3.11 Pekerjaan Sanitasi ... 8

2.3.12 Pekerjaan Interior ... 8

BAB III TUTORIAL PEMBUATAN RAB SERTA PENJADWALAN PROYEK ... 9

3.1 Work Breakdown Structrure (WBS) ... 9

(5)

v

3.3 Perhitungan Volume ... 11

3.4 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ... 12

3.5 Penjadwalan ... 13

3.5.1 Produktivitas dan Durasi ... 13

3.5.2 Sequencing ... 13

3.6 Penjadwalan Menggunakan Microsoft Project ... 14

3.7 Kurva-S ... 24

BAB IV KESIMPULAN ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

(6)

vi

Gambar 2. 1 Site Plan ... 3

Gambar 3. 1 Contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan ... 10

Gambar 3.2 Menambahkan Project Baru ... 15

Gambar 3.3 Mengatur Project Information ... 15

Gambar 3.4 Mengatur Tanggal Mulai Proyek ... 16

Gambar 3.5 Change Working Time ... 16

Gambar 3.6 Mengatur Hari Kerja Dalam Satu Minggu ... 17

Gambar 3.7 Mengatur Waktu Kerja Dalam Sehari ... 18

Gambar 3.8 Menambahkan Jenis Pekerjaan ... 18

Gambar 3.9 Mengubah Task Mode Menjadi otomatis ... 19

Gambar 3.10 Menambahkan Durasi Pekerjaan ... 19

Gambar 3.11 Menambahkan Predecessors Pekerjaan ... 20

Gambar 3.12 Hasil dari Data yang Telah Dimasukkan ... 20

Gambar 3. 13 Resource Sheet ... 21

Gambar 3. 14 Menambahkan RAB ke Resource Sheet ... 21

Gambar 3. 15 Menambahkan Resources Names ... 22

Gambar 3. 16 Hasil Setelah Menambahkan Resources Names ... 22

Gambar 3. 17 Menampilkan Hasil Project Dalam Bentuk Grafik atau Kurva ... 23

Gambar 3. 18 Menentukan Report Project yang Akan Digunakan ... 23

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 HSPK Kabupaten Sumenep ... 10

Tabel 3. 2 Perhitungan Volume ... 11

Tabel 3. 3 Rencana Anggaran Biaya ... 12

Tabel 3. 4 Produktivitas dan Durasi ... 13

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ketekniksipilan merupakan cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan bangunan serta infrastruktur. Teknik sipil berkembang memberi dukungan penting di sektor publik dan swasta. Mahasiswa Teknik Sipil harus memiliki keahlian untuk mengetahui bagaimana proses bekerja dalam proyek, mulai dari perencanaan awal, proses pembuatan jadwal, merencanakan struktur bangunan, metode konstruksi, hingga analisis keunangan.

Untuk menjadi seorang insinyur sipil atau ahli dalam bidang konstruksi dapat ditempuh melalui perkuliahan dalam perguruan tinggi. Dalam perkuliahan, sebagian besar hanya membahas pada sebuah teori dan perhitungan saja, sedangkan penerapan di lapangan tentunya akan menemui hal – hal yang tidak atau belum didapatkan saat perkuliahan di dalam kelas. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan di lapangan dalam perkuliahan yang dituangkan dalam bentuk “Kerja Praktek”.

Kerja praktek adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa teknik sipil. Dalam kerja praktek ini mahasiswa teknik sipil akan diberikan kesempatan untuk belajar dengan terjun langsung ke lapangan. Sebagai seorang Civil Engineer, maka kerja praktek yang dilakukan yaitu dengan mengamati sekaligus mengetahui aplikasi dan teori yang sudah diajarkan didalam bangku perkuliahan dengan dunia konstruksi yang ada dilapangan dengan harapan permasalahan yang terjadi di lapangan akan membantu menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa.

Namun, dengan segala keterbatasan akibat dampak pandemi ini, muncul sebuah solusi alternatif Kerja Praktek lapangan berbentuk “Tugas Pengganti Kerja Praktek”. Dalam hal ini, penulis membuat Tugas pengganti tersebut dengan judul “Tutorial Pembuatan Rencana Anggaran Biaya dan Penjadwalan Proyek pada Proyek Penambahan Lantai Gedung Belakang Inspektorat Sumenep”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam tugas pengganti kerja praktek “Tugas Pengganti Kerja Praktek”. Dalam hal ini, penulis membuat Tugas pengganti tersebut dengan judul “Tutorial Pembuatan Rencana Anggaran Biaya dan Penjadwalan Proyek pada Proyek Penambahan Lantai Gedung Belakang Inspektorat Sumenep” adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara membuat Rencana Anggaran Biaya sebuah proyek penambahan lantai suatu gedung?

2. Bagaimana cara membuat penjadwalan sebuah proyek penambahan lantai Gedung?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam tugas pengganti kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara membuat Rencana Anggaran Biaya proyek penambahan lantai suatu gedung

2. Mengetahui cara membuat penjadwalan sebuah proyek penambahan lantai suatu gedung.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam tugas pengganti kerja praktek sebagai berikut : 1. Tidak menunjukkan cara permodelan.

(9)

2 2. Tidak menganalisa struktur proyek

3. Alat bantu program menggunakan Microsoft Project 4. Tidak mempertimbangkan optimasi waktu dan biaya

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari tugas pengganti kerja praktek ini, adalah ilmu yang lebih mendalam mengenai pembuatan RAB dan penjadwalan proyek bagi penulis. Serta juga referensi tambahan bagi mahasiswa Teknik Sipil dalam memperlajari Langkah-langkah pembuatan RAB dan penjadwalan proyek.

1.6 Peserta Tugas Pengganti Kerja Praktek

Adapun Mahasiswa yang melaksanakan tugas pengganti kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

1. Abyan Farrasi (03111740000074) 2. Alby Krisnadinata (03111740000118)

(10)

3

LANDASAN TEORI

2.1 Proyek

Proyek sampel yang digunakan untuk membuat tutorial ini adalah penambahan lantai 2 pada Gedung Belakang Inspektorat Sumenep. Dengan detail gambar yang kami peroleh dari stakeholder proyek tersebut. Proyek tersebut dilaksanakan mulai bulan April hingga Juli 2020.

Gambar 2. 1 Denah Rencana

Area yang diberi kotak merah merupakan area yang dibangun/ditambahkan lantai lantai baru. Lalu untuk menyesuaikan dengan pembangunan tersebut, dibuatkan jalan akses yang mengakibatkan perlunya penyesuaian beberapa ruangan pada lantai 2 gedung eksisting.

2.2 Perencanaan Proyek

2.2.1 Work Breakdown Structure

Work Breakdown Structure (WBS) adalah daftar kegiatan atau target dari ruang lingkup suatu proyek yang terorganisir dan biasa dibuat dengan menggunakan project management tools. Menurut (Satzinger, et al., 2012)

WBS menyediakan sebuah struktur hirarki yang bertindak sebagai jembatan atau penghubung antara ruang lingkup proyek dan rencana rinci proyek yang akan dibuat dengan menggunakan sebuah software project management. Salah satu software yang biasa digunakan

(11)

4 untuk membuat WBS yaitu Microsoft Project. WBS mengurai atau membagi proyek ke dalam komponen lebih kecil dan lebih mudah diatur yang biasa disebut work packages (Marchewka, 2015). Work package memberikan dasar logis untuk mendefinisikan kegiatan proyek dan menugaskan sumber daya yang dimiliki ke dalam setiap kegiatan tersebut jadi seluruh pekerjaan proyek teridentifikasi.

2.2.2 Analisa Harga Satuan

Analisa bahan suatu pekerjaan merupakan menghitung banyaknya volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan. sedangkan Yang diamksud dengan analisa upah suatu pekerjaan ialah, menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut. (H.bachtiar,1993) Sebagai contoh daftar analisa upah dan bahan (SNI) . SNI merupakan pembaharuan dari analisa BOW (Burgeslijke Openbare Werken) 1921, dengan kata lain bahwa analisa SNI merupakan analisa BOW yang diperbaharui. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh Pusat Penelitian Dan Pengembangan Pemukiman. Sistem penyusunan biaya dengan menggunakan analisa SNI ini hampir sama dengan 7 sistem perhitungan dengan menggunakan analisa BOW. Prinsip yang mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan, upah dan alat sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan bangunan. Dari ketiga koefisien tersebut akan didapatkan kalkulasi bahan-bahan yang diperlukan, kalkulasi upah yang mengerjakan, serta kalkulasi peralatan yang dibutuhkan. Komposisi perbandingan dan susunan material, upah tenaga dan peralatan pada satu pekerjaan sudah ditetapkan, yang selanjutnya dikalikan dengan harga material, upah dan peralatan yang berlaku dipasaran. Dari data kegiatan tersebut di atas, menghasilkan produk sebuah analisa yang dikukuhkan sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) pada tahun 1991- 1992, dan pada tahun 2001 hingga sekarang, SNI ini disempurnakan dan diperluas sasaran analisa biayanya. Adapun dalam penelitian ini, penulis didalam perhitungan analisa pekerjaan menggunakan Standart Nasional Indonesia (SNI) edisi revisi tahun 2002 dengan nomor seri SK- SNI T – 04 – 2002 – 03.

2.2.3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

J. A. Mukomoko, berpendapat pada bukunya yang berjudul Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, 1987, Rencana Anggaran Biaya adalah perkiraan uang yang digunakan dalam suatu kegiatan (proyek) yang memperhitungkan gambar kerja serta bestek, upah, harga bahan, hingga jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.

RAB atau rencana anggaran biaya merupakan rangkaian dari proses perencanaan pembangunan, perencanaan anggaran biaya sebuah bangunan direncanakan sebelum pekerjaan itu dimulai. Untuk menghitung anggaran biaya bangunan, perlu dibuat analisisi/perhitungan terperinci tentang banyaknya bahan yang dipakai maupun upah kerja. Supaya lebih mudah dilakukan, setiap jenis pekerjaan perlu dihitung volumenya. Dari situ dibuatlah jumlah harga total bahan upah untuk setiap jenis pekerjaan yang bersangkutan (Zainal,2005).

2.2.4 Penjadwalan

Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas. Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang

(12)

5 hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada. (Yulianto, 2013)

2.3 Metode Pelaksanaan

Dalam subbab ini, dibahas mengenai metode pelaksanaan yang digunakan dalam proyek penambahan lantai Gedung Belakang Inspektorat Sumenep. Data yang digunakan mengacu pada definisi-definisi menurut literatur, wawancara dengan stakeholder proyek, dan asumsi yang akan dijelaskan dalam laporan ini apabila terdapat data-data yang perlu ditambahkan.

2.3.1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan dalam proyek ini terdapat dua hal, yakni pembuatan papan nama proyek dan pembersihan lokasi.

Pembersihan lokasi bertujuan untuk menyiapkan area yang akan dibangun agar tidak terganggu proses konstruksi. Pembersihan ini meliputi pembersihan area dari material maupun barang-barang yang ada pada gedung eksisting yang dinilai bisa mengganggu proses konstruksi.

2.3.2 Pekerjaan Bongkaran

Pekerjaan bongkaran dalam proyek ini meliputi 3 jenis pembongkaran, yakni : 1. Pembongkaran dinding partisi

2. Pembongkaran dinding bata putih 3. Pembongkaran plafond

4. Pembongkaran Beton Pelindung Jendela

Pembongkaran dinding partisi terletak pada bekas ruangan pertemuan wilayah D, lalu pembongkaran dinding bata putih yang dibongkar adalah dinding Ruang Pertemuan Wilayah D, dari sisi dalam bangunan maupun sisi teras. Pembongkaran kedua dinding ini bertujuan untuk membuka akses menuju gedung baru.

Sementara, pembongkaran plafond sendiri bertujuan untuk menyesuaikan ulang tatanan plafon pasca perombakan ruangan. Khususnya Ruang Pertemuan Wilayah D yang kemudian akan diubah menjadi Ruang Inspektur Wilayah D.

Lalu, pembongkaran beton bertulang bertujuan untuk menghilangkan sosoran di atas jendela lantai 1. Yang pada gambar rencana, direncanakan akan ditembok.

Dari segi pelaksanaan, pembongkaran beton bertulang dan dinding tembok dilakukan menggunakan alat bantu godam. Lalu, material akan disingkirkan dan dikumpulkan di sebuah lokasi di lantai 2, lalu dari diturunkan ke lantai dasar.

2.3.3 Pekerjaan Beton

Pekerjaan Beton pada proyek ini terbagi menjadi 2, yakni beton struktural dan non-struktural. Namun, secara umum didominasi oleh beton non-struktural antar lain :

1. Sosoran Pelindung Jendela 2. Balok Latai

Sementara, pekerjaan strukturalnya adalah antara lain : 1. Kolom

2. Ring Balk

Pelat lantai, balok utama, balok anak, dan elemen struktur selain itu, sudah terdapat pada gedung eksisting. Yang mana atap dari lantai 1 eksisting merupakan dak beton yang pada akhirnya dialihfungsikan menjadi lantai 2.

(13)

6 Proses pekerjaan beton dalam proyek ini terbagi menjadi beberapa sub pekerjaan untuk setiap elemennya. Antara lain. :

1. Pembuatan Bekisting

Bekisting yang digunakan adalah bekisting kayu, dengan alat bantu penopang rangka kayu dan scaffolding selama proses pengeringan beton. Sebelum dipasang, bekisting diberi minyak untuk melumasi bagian dalam bekisting agar tidak lengket dengan beton setelah mengering. Lalu, kemudian bekisting yang sudah dibentuk sesuai ukuran elemen struktur dan diminyaki dirakit, dan disiapkan rangka penopang dibawahya sebelum akhirnya dilanjutkan dengan proses pengecoran.

2. Pembuatan beton

Pembuatan campuran beton dalam proyek ini, menggunakan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3Kr yang diaduk dalam molen bervolume 300liter. Dari hasil wawancara kami dengan konsultan proyek, proses pengadukan tersebut dilakukan sekitar 10-15 menit hingga adukan beton cukup merata. Lalu dilakukan slump test untuk menguji tingkat workability beton apakah sesuai dengan rencana. Apabila beton sudah dinyatakan layak, maka bisa dilanjutkan pada tahap pengecoran.

3. Pembesian

Pekerjaan pembesian bertujuan untuk merakit besi beton bertulang. Dalam proyek ini, kesemuanya dirakit langsung di lokasi pengecoran. Dalam proses pembuatannya menggunakan alat bantu tang potong untuk memotong kawat bendrat, dan gerinda untuk memotong tulangan.

4. Pengecoran

Proses pengecoran pada lantai 2 menggunakan alat bantu katrol dan ember plastik untuk mengangkat beton dari lantai dasar menuju ke lantai 2. Proses yang sama dilakukan untuk semua elemen yang membutuhkan beton. Proses yang perlu diperhatikan dalam pengecoran ini adalah ketinggian penuanan beton dari ember. Penuangan tidak boleh terlalu tinggi dari permukaan pengecoran, untuk menghindari agregat yang jatuh ke sisi bawah elemen. Sehingga, pengecoran harus dilakukan secara perlahan dan hati-hati

2.3.4 Pekerjaan Penutup Atap

Pekerjaan penutup atap dalam proyek ini meliputi proses pembuatan rangka atap hingga pemasangan penutup atap.

Rangka atap bangunan baru menggunakan gording CNP, tanpa menggunakan rangka kuda kuda. Gording tersebut langsung diletakkan di atas ringbalk, yang kemudian di atasnya dipasang juga reng berbahan galvalum. Yang mana, reng tersebut menjadi tempat untuk memasang sekrup/paku untuk penutup atap seng.

2.3.5 Pekerjaan Pasangan

Pekerjaan pasangan secara umum bisa dikatakan merupakan pekerjaan dinding yang meliputi proses pemasangan dinding bata, plesteran, dan acian.

Proses pemasangan dinding bata dilakukan dengan menyusun bata setebal ½ bata satu per satu menggunakan mortar (semen + air + pasir). Istilah ½ bata digunakan untuk menggambarkan kondisi bata disusun pada sisi pendeknya, sehingga menghasilkan tebal dinding sebelum plester dan aci setebal ½ tebal bata jika disusun dengan posisi tidur.

Setelah pemasangan dinding bata dilakukan, dilanjutkan dengan proses plesteran. Plesteran adalah suatu proses dalam pekerjaan konstruksi batu dan beton yang terduri dari pekerjaan menempatkan atau merekatkan bahan berupa campuran semen+pasir+air terhadap suatu bidang kasar yang bertujuan membuat suatu bidang menjadi rata. (Handayono, 2015).

(14)

7 menggunakan alat bantu sekop.

Setelah dinding cukup rata setelah diplester, lalu kemudian dilanjutkan dengan proses acian. Acian adalah campuran antara semen antara air. permukaan dinding setelah pekerjaan plesteran kemudian dilanjutkan dengan acian yaitu berguna memberikan tekstur halus pada dinding dengan ketebalan acian 2-3 mm dan untuk mempermudah pekerjaan selanjutnya yakni pekerjaan pengecatan.

2.3.6 Pekerjaan Pintu dan Jendela

Sebelum dilanjutkan dengan pekerjaan pengecatan, pintu dan jendela sudah mulai bisa dipasang. Pekerjaan pintu dan jendela terbagi menjadi 3, antara lain :

1. Pekerjaan kusen aluminium

Kusen yang digunakan dalam proyek ini adalah kusen berbahan aluminium, yang dipasang pada lubang yang sudah disiapkan di tembok.

2. Pekerjaan daun pintu dan jendela

Setelah kusen aluminium terpasang, daun pintu dan jendela dipasangkan pada kusen menggunakan engsel swing.

3. Penambahan Aksesoris

Setelah daun pintu dan jendela terpasang, dipasanglah asesoris tambahan seperti kunci dan grendel pada jendela. Kunci yang digunakan untuk pintu plywood adalah kunci tipe KODAI.

2.3.7 Pekerjaan Plafond

Plafond pada Gedung Baru menggunakan rangka galvalum Hollow 40.40 untuk rangka utama, dan menggunakan rangka 40.20 untuk rangka sekundernya. Rangka plafond terlebih dahulu harus dipasang pada elevasi yang sudah ditentukan pada dinding/ringbalk. Lalu, baru kemudian dilanjutkan dengan pemasangan plafond gypsum tebal 9mm yang disekrup pada rangka sekunder.

2.3.8 Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan pengecatan secara umum metodenya tidak jauh berbeda, namun bidang catnya yang berbeda. Dalam proyek ini ada 2 jenis bidang yang perlu dicat. Yakni gipsum dan dinding tembok. Bidang gipsum yang dicat adalah plafond dan dinding partisi.

Pengecatan ini dilakukan pada bidang baru, sehingga lapisan cat yang digunakan pun harus 2 lapis, berbeda dengan pengecatan pada bidang cat lama. Dari segi urutan, setelah dilakukan proses acian pada dinding, tembok harus terlebih dulu diplamir menggunakan campuran semen putih. Lalu kemudian dilanjutkan pengecatan dengan 1 warna cat dasar. Setelah cat dasar mengering, baru bisa dilanjutkan dengan cat warna dinding yang diinginkan, dengan pelapisan sebanyak 2 kali.

2.3.9 Pekerjaan Penutup Lantai

Penutup lantai yang digunakan adalah granite tile 60x60 cm. Proses pemasangannya tidak berbeda jauh dengan keramik atau ubin pada umumnya. Di awal, perlu membuat benangan sebagai panduan untuk memasang keramik agar bisa lurus dan sejajar. Setelah itu, penutup lantai bisa langsung dipasang dengan menggunakan perekat mortar, alat bantu sekop untuk meratakan mortar, serta palu karet untuk meratakan keramik.

(15)

8

2.3.10 Pekerjaan Elektrikal

Pekerjaan elektrikal dilakukan setelah pekerjaan plafond selesai. Selain itu, instalasi listrik juga melibatkan beberapa instalasi pada dinding. Sehingga, instalasi elektrikal juga harus dilakukan sebelum plesteran dimulai.

Proses instalasi elektrikal pada dinding dimulai dengan pembongkaran sebagian kecil dinding untuk memberi ruang bagi kabel stopkontak/saklar untuk lewat. Lalu beberapa kabel tersebut diteruskan ke atas plafon dan dihubungkan pada titik-titik lampu. Titik-titik lampu yang dipasang pada plafon sebelumnya harus lebih dahulu disiapkan lubang pada plafon.

Setelah kabel terpasang dan instalasi sudah selesai sempurna, lubang pada dinding bisa ditutup dengan plesteran.

2.3.11 Pekerjaan Sanitasi

Pekerjaan sanitasi atau plumbing dalam proyek ini hanya sebatas menyiapkan talang tegak sebanyak 3 buah untuk meneruskan air ke selokan di lantai 1 dari talang beton. Digunakan talang berbahan PVC dengan D4” sebagai talang tegak. Talang tegak tersebut nanti akan dikaitkan ke bangunan dengan pengait pipa.

Pemasangan talang tegak ini dilakukan setelah talang beton sudah selesai total.

2.3.12 Pekerjaan Interior

Pekerjaan interior dalam hal ini meliputi pekerjaan interior dan pekerjaan-pekerjaan akhir dalam proyek ini. Antara lain adalah pengadaan Air Conditioner, furniture, wallpaper serta pelapis anti bocor.

Pemasangan air conditioner dilakukan dengan melubangi salahsatu bagian dinding untuk memberi jalan bagi pipa AC untuk masuk. Lalu, selain itu juga diperlukan pemasangan baut fischer pada dinding untuk memasang AC dan Outdoor Systemnya, berhubung AC yang dipasang merupakan AC split. Sistem listrik untuk AC tersebut sudah disiapkan pada pekerjaan elektrikal, dengan menyiapkan titik stop kontak dekat dengan titik pemasangan AC.

Pengadaan furniture dalam pekerjaan interior ini disesuaikan dengan ukuran ruangan, sehingga harus dibuat gambar rencana terlebih dahulu mengenai ukuran-ukuran furnitur yang ingin dipasang sebelum menentukan.

(16)

9

TUTORIAL PEMBUATAN RAB SERTA PENJADWALAN PROYEK

3.1 Work Breakdown Structrure (WBS)

WBS dalam proyek ini terbagi menjadi 11 Pekerjaan, yang diturunkan lagi menjadi sub-sub pekerjaan dan elemen terkecilnya yaitu paket pekerjaan. Fungsi dari WBS ini adalah untuk mengetahui lingkup dari proyek ini menghasilkan paket-paket pekerjaan apa saja sehingga bisa memudahkan perencana untuk mengatur sequence penjadwalan dan kemudahan untuk menentukan metode pelaksanaan.

3.2 Analisa Harga Satuan

Analisa Harga Satuan Pekerjaan dalam proyek ini menggunakan 2 cara pendekatan. Yakni dengan menggunakan Harga Satuan Pokok Pekerjaan Kabupaten Sumenep yang diberikan oleh stakeholder proyek, yang menggunakan Harga Satuan Bupati. Namun apabila tidak ditemukan AHSP untuk sebuah pekerjaan, maka AHSP diambil dari Permen PU no.11 tahun 2013, atau HSPK Kota/Kabupaten yang dimiliki, lalu kemudian dikalikan dengan faktor Indeks Kemahalan Konstruksi 2020 menurut BPS.

Hasil dari perhitungan AHSP ini menghasilkan harga dalam rupiah untuk setiap satuan pekerjaan. Yang mana satuan pekerjaan tersebut bisa dalam bentuk meter panjang, meter persegi, buah, atau satuan lainnya. Koefisien-koefisien yang ada menandakan kebutuhan pekerja, bahan atau alat untuk setiap masing, masing pekerjaan. Lalu, akan dicantumkan juga harga satuan yang disesuaikan untuk masing-masing daerah. Berikut adalah runtutan pembuatan AHSP :

1. Menentukan koefisien pekerjaan

2. Menentukan harga satuan untuk setiap item, berdasarkan masing-masing daerah. 3. Mengalikan harga satuan dengan koefisien, untuk memperoleh harga masing-masing

item setiap satuan pekerjaan.

4. Jumlah harga masing-masing item untuk memperoleh harga satuan pekerjaan. Berikut adalah ilustrasinya :

(17)

10 Gambar 3. 1 Contoh Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Keterangan :

• Kolom 1 : Menandakan kode analisa • Kolom 2 : Menandakan uraian pekerjaan

• Kolom 3 : Menandakan indeks atau koeffisien yang berupa sebuah angka ketetapan dari SNI, baik untuk bahan, upah tenaga dan alat. Koefisien / indeks mendeskripsikan seberapa besar alat dan tenaga yang digunakan didalam mengerjakan pekerjaan galian tanah dengan volume 1 m3.

• Kolom 4 : Menandakan satuan bahan, upah tenaga dan peralatan

• Kolom 5 : Menandakan harga satuan bahan, upah tenaga, dan peralatan.

• Kolom 6 : Menandakan jumlah harga yang berarti koeffisien dikalikan dengan harga satuan

Koefisien yang digunakan dalam proses perhitungan AHSP didasarkan pada produktivitas pekerja yang dimiliki atau pengalaman yang dimiliki oleh perencana biaya. Sehingga, sebelum merencanakan seharusnya perlu dimiliki terlebih dahulu data mengenai produktivitas masing masing tenaga kerja atau tim tenaga kerja dalam melaksanakan satu paket pekerjaan.

Namun, dalam perencanaan biaya pada tutorial ini, digunakan dokumen HSPK dan standar sesuai Permen PU no.11 tahun 2013, sebab tidak adanya data yang mendukung untuk digunakan sebagai acuan penentuan koefisien dalam perhitungan AHSP

Berikut adalah contoh AHSP yang dihitung menggunakan HSPK Kabupaten Sumenep 2019 :

(18)

11 Harga satuan yang tidak tercantum dalam dokumen HSPK Kabupaten Sumenep, dilakukan AHSP dengan sistematika yang sama, namun dengan harga satuan yang dirilis dalam Peraturan Bupati Sumenep.

3.3 Perhitungan Volume

Volume menyatakan jumlah/besaran setiap item pada sebuah proses konstruksi. Besaran tersebut bisa dinyatakan dalam besaran buah, meter Panjang, meter persegi atau satuan lainnya.

a. Pekerjaan Beton

Berikut adalah contoh perhitungan untuk pekerjaan beton : Tabel 3. 2 Perhitungan Volume

Dalam proses perhitungan volume terhadap 3 bagian perhitungan, yakni

Dimension, Timesing, dan Squaring.

Squaring menandakan hasil perkalian timesing dan dimension. Hasil perkalian

tersebut adalah total volume untuk satu pekerjaan. Semisal, pada tabel 3.2, volume pekerjaan Kolom K1 15/60 adalah 1,26 meter kubik.

Timesing menggambarkan jumlah dari item yang sama, semisal dalam Tabel 3.2,

terdapat timesing sejumlah 4 untuk kolom K1 15/60. Artinya, terdapat 4 buah kolom K1 15/60.

Dimension menyatakan ukuran dari item pekerjaan tersebut. Semisal dalam

Tabel 3.2, tertera dimension untuk Kolom K1 15/60 yang berarti Kolom K15/60 memiliki panjang 0,15 m, lebar 0,60 m, dan tinggi 3,5 m.

(19)

12 b. Pekerjaan Pembesian

Metode perhitungan untuk pekerjaan pembesian cenderung berbeda dengan pekerjaan beton, sebab pekerjaan pembesian dihitung dengan mengestimasi beratnya.

Tabel 3.3 Daftar Berat Besi Ulir

Semisal terdapat sebuah balok anak sepanjang 4 meter dengan tulangan 4D13. Maka untuk menghitung volume tulangan utamanya, nya didasarkan pada tabel berat besi ulir di atas.

Volume Tulangan Utama = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐷13

12 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

= 4 𝑥 4

12 𝑥 12.48

= 16,64 Kg

Untuk perhitungan Sengkang, juga digunakan tabel berat yang sama.

3.4 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Perhitungan RAB adalah estimasi terakhir untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah proyek. Biaya yang harus dikeluarkan untuk masing-masing pekerjaan adalah hasil perkalian dari volume pekerjaan dengan Harga Satuan hasil AHSP di tahap sebelumnya. Berikut adalah contohnya :

Tabel 3. 3 Rencana Anggaran Biaya

Dari perhitungan tersebut, diperoleh bahwa biaya total yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 505.653.588,16.

(20)

13

3.5 Penjadwalan

3.5.1 Produktivitas dan Durasi

Dikarenakan pada tugas ini tidak dilakukan perhitungan produktivitas pekerja dalam sehari maka analisa produktivitas ini dihitung menggunakan koefisien pekerja yang ada pada Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (HSPK) atau Analisa Harga Satuan sesuai dengan pekerjakan yang dilakukan. Perhitungan produktivitas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut (Pratama & Nugraheni) : 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 =volume pekerjaan HSPK 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 (𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 =𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠

Contoh Perhitungan menggunakan pekerjaan pembersihan lokasi pada proyek penambahan lantai kantor inspektorat sumenep dengan data sebagai berikut :

Volume Pekerjaan HSPK = 1 m2

Koefisien pekerjaan pembersihan lokasi = 0,1

Volume pekerjaan = 60 𝑚2

Jumlah Pekerja = 5 orang

Cara perhitungan sebagai berikut : Produktivitas Pekerjaan :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 = 1

0,1= 10 𝑚

2/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑖

Diasumsikan jumlah pekerja 5 orang sehingga produktivitas kelompok :

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 (𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘) = 5 × 10 𝑚2 = 50 𝑚2 Durasi Pekerjaan :

𝐷𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ𝑎𝑛 =60

50= 1,2 ℎ𝑎𝑟𝑖

Maka didapat produktivitas pekerjaan pembersihan yaitu 50 dan durasi pekerjaannya adalah 1,2 hari

Produktivitas dan durasi di setiap pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. 4 Produktivitas dan Durasi

3.5.2 Sequencing

Activity Sequencing (atau yang dapat disebut juga sebagai Sequencing) adalah hubungan antar

aktivitas dengan aktivitas lainnya, dimana dalam setiap hubungan aktivitas dapat ditentukan aktivitas mana yang bisa dikerjakan terlebih dahulu sebelum aktivitas lain dimulai (Start to

Finish, SF), aktivitas mana yang bisa dikerjakan secara bersamaan (Start to Start, SS), aktivitas

mana yang harus diselesaikan secara bersamaan (Finish to Finish, FF), dan aktivitas mana yang harus dikerjakan setelah aktivitas sebelumnya selesai (Finish to Start, FS).

Pekerja Pembantu Tukang I

1 Pembersihan lokasi 60 m2 0.1 - 0.1 10 5 50.0 1.2

2 Pemasangan Papan Nama Proyek 1 bh 0.125 - 0.125 8 5 40.0 0.025

Produktivitas Resources Produktivitas Durasi

PEKERJAAN PERSIAPAN

NO JENIS PEKERJAAN Volume Satuan Koefisien Koefisien yang

(21)

14 Dalam contoh proyek penambahan lantai gedung kantor inspektorat di Kabupaten. Berikut ini adalah contoh urutan pekerjaan pada proyek penambahan lantai gedung kantor inspektorat Sumenep.

Adapun urutan serta penjabaran sequencing dalam setiap tahap pekerjaan yang dijabarkan berikut ini :

a. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan dimulai dengan melakukan pembersihan lokasi dan pemasangan papan nama proyek. Pekerjaan persiapan sendiri menggunakan hubungan tipe Start to

Start.

b. Pekerjaan Bongkaran

Pekerjaan bongkaran terdiri dari bongkaran dinding bata dan dinding partisi, tipe hubungan yang dilakukan adalah Finist to Start. Pekerjaan dimulai setelah pekerjaan persiapan telah selesai keseluruhan.

c. Pekerjaan Struktur Beton

Pekerjaan Struktur Beton terdiri dari pekerjaan kolom tipe K1, kolom tipe K2, kolom tipe K3, kolom praktis, beton kantilever pelindung jendela, balok induk, balok lantai, konsol dan pelat talang beton. Tipe hubungan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Finish to Start. Pada pengerjaan balok induk dan balok lantai diberikan Lags sebesar 6 hari untuk menunggu beton mengering dan mampu untuk dilakukan pengerjaan balok pada kolom.

Berikut ini adalah contoh tabel dari sequencing yang telah direncanakan : Tabel 3. 5 Sequencing

3.6 Penjadwalan Menggunakan Microsoft Project

Setelah mendapatkan hasil dari produktivitas dan durasi serta sequencing. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk penjadwalan menggunakan program bantu Microsoft Project antara lain :

1. Buka microsoft project dan pilih blank project untuk membuat penjadwalan.

No. Uraian Pekerjaan Predecessor Durasi (Hari)

I

1 Pembersihan lokasi - 2

2 Pemasangan Papan Nama Proyek I.1 SS 1

II

1 Dinding bata I.1 FS 12

2 Dinding partisi I.1 FS 18

3 Bongkaran Beton II.2 SS 6

III

1 Pekerjaan Kolom Tipe K1 II.2 FS 6

2 Pekerjaan Kolom Tipe K2 III.1 FS 6

3 Pekerjaan Kolom Tipe K3 III.2 FS 10

4 Pekerjaan Kolom Praktis III.3 FS 2

5 Pekerjaan Beton Kantilever Pelindung Jendela III.4 FS 1

6 Pekerjaan Balok Induk III.3 FS+6 2

7 Pekerjaan Balok Lantai III.6 FS+6 2

8 Pekerjaan Konsol III.7 FS 1

9 Pekerjaan Pelat Talang Beton III.8 FS 2

Sequencing Pada Proyek Pembangunan

PEKERJAAN PERSIAPAN

PEKERJAAN BONGKARAN

(22)

15 Gambar 3.2 Menambahkan Project Baru

2. Kemudian buka tab project dan pilih project information

Gambar 3.3 Mengatur Project Information 3. Kemudian mengatur tanggal proyek akan dimulai.

(23)

16 Gambar 3.4 Mengatur Tanggal Mulai Proyek

4. Kemudian pilih change working time untuk menentukan berapa hari untuk bekerja dalam satu minggu dan menentukan jam kerja dalam satu hari.

Gambar 3.5 Change Working Time 5. Setelah terbuka pilih tab work weeks dan pilih details.

(24)

17 Gambar 3.6 Mengatur Hari Kerja Dalam Satu Minggu

6. Disini direncanakan pekerjaan akan dilakukan dari hari Senin sampai dengan Sabtu serta waktu bekerja dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 dengan waktu istirahat dari pukul 12.00 hingga 13.00.

(25)

18 Gambar 3.7 Mengatur Waktu Kerja Dalam Sehari

7. Kemudian memasukkan jenis pekerjaan yang telah direncanakan di sequencing pada kolom task name.

Gambar 3.8 Menambahkan Jenis Pekerjaan

8. Setelah memasukkan jenis pekerjaan, pada task mode diganti dari manually schedule menjadi auto schedule.

(26)

19 Gambar 3.9 Mengubah Task Mode Menjadi otomatis

9. Kemudian memasukkan durasi di setiap pekerjaan sesuai dengan sequencing yang telah direncanakan sebelumnya.

Gambar 3.10 Menambahkan Durasi Pekerjaan

10. Kemudian memasukkan predecessors sesuai dengan sequencing yang telah direncanakan.

(27)

20 Gambar 3.11 Menambahkan Predecessors Pekerjaan

11. Maka hasil dari tahap-tahap yang dilakukan sebelumnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3.12 Hasil dari Data yang Telah Dimasukkan

(28)

21 Gambar 3. 13 Resource Sheet

13. Kemudian hasil dari rekapitulasi dari RAB akan terlihat seperti gambar bawah ini.

Gambar 3. 14 Menambahkan RAB ke Resource Sheet

14. Dan kembali pada sheet gantt chart dan memasukan resources names sesuai dengan pekerjaan dan RAB yang telah direncanakan.

(29)

22 Gambar 3. 15 Menambahkan Resources Names

15. Tampilan setelah memasukkan resources names akan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 3. 16 Hasil Setelah Menambahkan Resources Names

16. Kemudian pilih tab report dan pilih visual report untuk menunjukan hasil dalam bentuk kurva S

(30)

23 Gambar 3. 17 Menampilkan Hasil Project Dalam Bentuk Grafik atau Kurva

17. Kemudian pilih Cash Flow Report dan tentukan level of usage data dalam weeks, setelah itu pilih view dan hasil akan terlihat seperti pada Kurva S.

(31)

24

3.7 Kurva-S

Kurva S merupakan kurva yang terbentuk dari perbandingan tahapan pekerjaan setiap minggu dengan biaya yang dibutuhkan.

Dari hasil alat bantu program Microsoft Project didapat hasil kurvs-s sebagai berikut :

Gambar 3. 19 Kurva S 0 100000000 200000000 300000000 400000000 500000000 600000000 Week 50 Week 52 Week 53 Week 2 Week 4 Week 6 Week 8 Week 10 Week 12 Week 14 Week 16 Week 18 Week 20 Week 22 Q4 Q1 Q2 2020 2021 Cost

Cash Flow Report

(32)

25

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari tutorial ini sebagai berikut :

1. Pembuatan rencana anggaran biaya proyek konstruksi harus terlebih dahulu diawali dengan perhitungan volume, yang mana membutuhkan dokumen Detailed Engineering Design. Lalu kemudian, dihitung harga satuan untuk masing-masing item pekerjaan sesuai dengan daerah masing masing yang bisa dicek melalui dokumen HSPK, atau mengikuti Peraturan Menteri PU no. 11 2013 apabila beberapa Harga satu an tidak terdapat dalam HSPK. Namun tetap, harus digunakan harga upah dan bahan sesuai daerah masing-masing. Terakhir, volume pada item pekerjaan tersebut dikalikan dengan hargas gan harga satuan untuk memperoleh biaya akhir suatu item pekerjaan, sebelum ditotal menjadi total biaya konstruksi.

2. Pembuatan penjadwalan proyek harus terlebih dahulu menghitung kemampuan produktivitas pekerjaan sehingga mengetahui kebutuhan waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Kemudian mengetahui tahapan pekerjaan konstruksi untuk dapat menentukan urutan pekerjaan. Sehingga dapat mengetahui hubungan antar aktivitas dengan aktivitas lainnya, dimana dalam setiap hubungan aktivitas dapat ditentukan aktivitas mana yang bisa dikerjakan terlebih dahulu sebelum aktivitas lain dimulai (Start to Finish, SF), aktivitas mana yang bisa dikerjakan secara bersamaan (Start to Start, SS), aktivitas mana yang harus diselesaikan secara bersamaan (Finish to

Finish, FF), dan aktivitas mana yang harus dikerjakan setelah aktivitas sebelumnya

(33)

26

DAFTAR PUSTAKA

A.Z. Zainal, 2005. Analisis Bangunan, Menghitung Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Ahmad Yulianto, 2013. OPTIMASI PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN CPM DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN LABORATORIUM EKONOMI UBHARA SURABAYA. Surabaya. Universitas Tujuh Belas Agustus.

Harga Satuan Pokok Pekerjaan Kabupaten Sumenep 2019

J. A. Mukomoko (1987), “Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan”

Kementerian Pekerjaan Umum, 2013. Pedoman Bahan Konstruksi bangunan dan Rekasa Sipil Bagian 4 : Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Cipta Karya. Jakarta. Balitbang PU.

Marchewka, J. T., 2015. INFORMATION TECHNOLOGY PROJECT MANAGEMENT. 5th ed. Hoboken: John Wiley.

Pratama, R. A. Z. & Nugraheni, Fitri (2019). ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI LAPANGAN PADA PEKERJAAN KOLOM.

Satzinger, J. W., Jackson, R. B. & Burd, S. D., 2012. SYSTEM ANALYSIS AND DESIGN IN A CHANGING WORLD. 6th ed. Boston: Joe Sabatino.

(34)

27 Lampiran 1 : Work Breakdown Structure

(35)

28

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

TAHUN ANGGARAN 2019

NO KOEF SAT HARGA SAT JUMLAH

Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6=(3x5)

A. PEKERJAAN PERSIAPAN A.00

9 Membersihkan 1 m² lapangan dan perataan

Pekerja 0,1 OH 96.000,00 9.600,00 Mandor 0,05 OH 127.000,00 6.350,00 Jumlah (1) 15.950,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (2) - Jumlah (1) + (2) 15.950,00

Overhead dan Profit 2.392,50

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 18.342,50

A.01 0

ABK. SNI. 6.13 - 1 M3 Bongkaran beton

bertulang Pekerja 13,33 4 OH 96.000,00 1.280.064,0 0 Mandor 0,666 OH 127.000,00 84.582,00 Jumlah 1.364.646,0 0 Peralatan Peralatan - Jumlah (2) - Jumlah (1) + (2) 1.364.646,0 0

Overhead dan Profit 204.696,90

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 1.569.342,9

0

A.01 1

Membongkar 1 m³ dinding tembok batu

putih Pekerja 6,667 OH 96.000,00 640.032,00 Mandor 0,033 OH 127.000,00 4.191,00 Jumlah 644.223,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (2) - Jumlah (1) + (2) 644.223,00

Overhead dan Profit 96.633,45

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 740.856,45

D. PEKERJAAN DINDING

D.00

6 Memasang 1 m² dinding batu putih; tebal ½ bata; campuran 1 PC : 4 PH

Tenaga

Pekerja 0,3 OH 96.000,00 28.800,00 Tukang Batu 0,1 OH 115.000,00 11.500,00

(36)

29 Mandor 0,015 OH 127.000,00 1.905,00 Jumlah (1) 43.425,00 Bahan Batu Putih 40 bh 2.400,00 96.000,00 Portland Cement (PC) 11,5 kg 1.960,00 22.540,00 Pasir Hitam 0,043 m³ 586.200,00 25.206,60 Jumlah (2) 143.746,60 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 187.171,60

Overhead dan Profit 28.075,74

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 215.247,34

D.00 1 Benangan Tenaga Pekerja 0,06 OH 96.000,00 5.760,00 Tukang Batu 0,003 OH 115.000,00 345 Kepala Tukang 0,001 OH 122.000,00 122 Mandor 0,022 OH 127.000,00 2.794,00 Jumlah (1) 9.021,00 Bahan Semen PC 0,16 Kg 1.960,00 313,6 Pasir Pasang 0,009 m3 193.000,00 1.737,00 Jumlah (2) 2.050,60 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 11.071,60

Overhead dan Profit 1.660,74

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 12.732,34

E. PEKERJAAN PLESTERAN E.004 Memasang 1 m² plesteran 1 Pc : 4 Ps; tebal 15 mm

Tenaga Pekerja 0,3 OH 96.000,00 28.800,00 Tukang Batu 0,15 OH 115.000,00 17.250,00 Kepala Tukang 0,015 OH 122.000,00 1.830,00 Mandor 0,015 OH 127.000,00 1.905,00 Jumlah (1) 49.785,00 Bahan Portland Cement (PC) 6,24 kg 1.960,00 12.230,40 Pasir Hitam 0,024 m³ 586.200,00 14.068,80 Jumlah (2) 26.299,20 Peralatan Peralatan -

(37)

30

Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) +

(3) 76.084,20

Overhead dan Profit 11.412,63

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 87.496,83

E.006 Memasang 1 m² plesteran 1 Pc : 6 Ps; tebal 15 mm

Tenaga Pekerja 0,3 OH 96.000,00 28.800,00 Tukang Batu 0,15 OH 115.000,00 17.250,00 Kepala Tukang 0,015 OH 122.000,00 1.830,00 Mandor 0,015 OH 127.000,00 1.905,00 Jumlah (1) 49.785,00 Bahan Portland Cement (PC) 4,416 kg 1.960,00 8.655,36 Pasir Pasang 0,027 m³ 586.200,00 15.827,40 Jumlah (2) 24.482,76 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 74.267,76

Overhead dan Profit 11.140,16

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 85.407,92

E.020 Memasang 1 m² acian

Tenaga Pekerja 0,2 OH 96.000,00 19.200,00 Tukang Batu 0,1 OH 115.000,00 11.500,00 Kepala Tukang 0,01 OH 122.000,00 1.220,00 Mandor 0,01 OH 127.000,00 1.270,00 Jumlah (1) 33.190,00 Bahan Portland Cement (PC) 3,25 kg 1.960,00 6.370,00 Jumlah (2) 6.370,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 39.560,00

Overhead dan Profit 5.934,00

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 45.494,00

F. PEKERJAAN BETON

RSNI-T-13-2002 F.017 Pembesian 10 kg dengan besi polos

Tenaga

Pekerja 0,07 OH 96.000,00 6.720,00 Tukang Besi 0,07 OH 115.000,00 8.050,00 Kepala Tukang 0,007 OH 122.000,00 854 Mandor 0,004 OH 127.000,00 508

(38)

31

Bahan

Besi Beton (polos) 10,5 kg 14.100,00 148.050,00 Kawat Beton 0,15 kg 19.500,00 2.925,00 Jumlah (2) 150.975,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 167.107,00

Overhead dan Profit 25.066,05

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 192.173,05

F.029 Memasang 1 m² bekisting untuk kolom

Tenaga Pekerja 0,66 OH 96.000,00 63.360,00 Tukang Kayu 0,33 OH 115.000,00 37.950,00 Kepala Tukang 0,033 OH 122.000,00 4.026,00 Mandor 0,033 OH 127.000,00 4.191,00 Jumlah (1) 109.527,00 Bahan Kayu Bekisting 0,04 m³ 3.996.000,00 159.840,00 Paku Biasa 2"-5" 0,4 kg 25.800,00 10.320,00 Minyak Bekisting 0,2 liter 24.000,00 4.800,00 Balok Kayu 5/7 0,015 m³ 3.996.000,00 59.940,00 Plywood tebal 9 mm 0,35 lemba

r 165.600,00 57.960,00 Penyangga Kayu Gelam 0,019

2 m³ 3.996.000,00 76.723,20 Jumlah (2) 369.583,20 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 479.110,20

Overhead dan Profit 71.866,53

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 550.976,73

F.030 Memasang 1 m² bekisting untuk balok

Tenaga Pekerja 0,66 OH 96.000,00 63.360,00 Tukang Kayu 0,33 OH 115.000,00 37.950,00 Kepala Tukang 0,033 OH 122.000,00 4.026,00 Mandor 0,033 OH 127.000,00 4.191,00 Jumlah (1) 109.527,00 Bahan Kayu Bekisting 0,04 m³ 3.996.000,00 159.840,00 Paku Biasa 2"-5" 0,4 kg 25.800,00 10.320,00 Minyak Bekisting 0,2 liter 24.000,00 4.800,00 Balok Kayu 5/7 0,018 m³ 3.996.000,00 71.928,00

(39)

32

Plywood tebal 9 mm 0,35 lemba

r 165.600,00 57.960,00 Penyangga kayu gelam 2 batan

g 124.000,00 248.000,00 Jumlah (2) 552.848,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 662.375,00

Overhead dan Profit 99.356,25

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 761.731,25

F.031 Memasang 1 m² bekisting untuk lantai

Tenaga Pekerja 0,66 OH 96.000,00 63.360,00 Tukang Kayu 0,33 OH 115.000,00 37.950,00 Kepala Tukang 0,033 OH 122.000,00 4.026,00 Mandor 0,033 OH 127.000,00 4.191,00 Jumlah (1) 109.527,00 Bahan Kayu Bekisting 0,04 m³ 3.996.000,00 159.840,00 Paku Biasa 2"-5" 0,4 kg 25.800,00 10.320,00 Minyak Bekisting 0,2 liter 24.000,00 4.800,00 Balok Kayu 5/7 0,015 m³ 3.996.000,00 59.940,00 Plywood tebal 9 mm 0,35 lemba

r 165.600,00 57.960,00 Penyangga kayu gelam 2 batan

g 124.000,00 Jumlah (2) 292.860,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 402.387,00

Overhead dan Profit 60.358,05

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 462.745,05

G. PEKERJAAN KAYU

G.01

3 Membuat dan memasang 1 m² pintu teakwood rangkap; rangka Kayu benuas

Tenaga Pekerja 0,8 OH 96.000,00 76.800,00 Tukang Kayu 2,4 OH 115.000,00 276.000,00 Kepala Tukang 0,24 OH 122.000,00 29.280,00 Mandor 0,04 OH 127.000,00 5.080,00 Jumlah (1) 387.160,00 Bahan

Papan Kayu Benuas 0,025 m³ 9.966.000,00 249.150,00 Paku 1 cm - 2,5 cm 0,03 kg 22.200,00 666 Lem Kayu 0,3 kg 20.400,00 6.120,00

(40)

33 Teakwood tbl. 4 mm; uk. (90 x 220) cm 1 r 103.200,00 103.200,00 Jumlah (2) 359.136,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 746.296,00

Overhead dan Profit 111.944,40

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 858.240,40

I. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

I.010 Memasang 1 m² langit-langit gypsum board uk. (120 x 240) cm, tebal 9 mm

Tenaga Pekerja 0,1 OH 96.000,00 9.600,00 Tukang Kayu 0,05 OH 115.000,00 5.750,00 Kepala Tukang 0,005 OH 122.000,00 610 Mandor 0,005 OH 127.000,00 635 Jumlah (1) 16.595,00 Bahan

Gypsum Board 0,364 lemba

r 63.500,00 23.114,00 Paku Sekrup 0,11 kg 34.400,00 3.784,00 Jumlah (2) 26.898,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 43.493,00

Overhead dan Profit 6.523,95

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 50.016,95

I.012 Memasang 1 m' list gypsum profil

Tenaga Pekerja 0,06 OH 96.000,00 5.760,00 Tukang Kayu 0,06 OH 115.000,00 6.900,00 Kepala Tukang 0,006 OH 122.000,00 732 Mandor 0,003 OH 127.000,00 381 Jumlah (1) 13.773,00 Bahan

Gypsum profil Motif Kipas 13/15 1,05 m' 35.700,00 37.485,00 Tepung Gypsum 0,015 kg 33.600,00 504 Jumlah (2) 37.989,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 51.762,00

Overhead dan Profit 7.764,30

(41)

34 J. PEKERJAAN SANITASI J.021 Memasang 1 m' pipa PVC D Ø 4" Tenaga Pekerja 0,081 OH 96.000,00 7.776,00 Tukang Batu 0,135 OH 115.000,00 15.525,00 Kepala Tukang 0,013 5 OH 122.000,00 1.647,00 Mandor 0,004 1 OH 127.000,00 520,7 Jumlah (1) 25.468,70 Bahan Pipa PVC 1,2 m' 52.466,67 62.960,00 Perlengkapan 35% 52.466,67 18.363,33 Jumlah (2) 81.323,33 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 106.792,03

Overhead dan Profit 16.018,81

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 122.810,84

K. PEKERJAAN BESI DAN ALUMUNIUM K.007 Memasang 1 m' kusen pintu alumunium

Tenaga Pekerja 0,043 OH 96.000,00 4.128,00 Tukang Besi 0,043 OH 115.000,00 4.945,00 Kepala Tukang 0,004 3 OH 122.000,00 524,6 Mandor 0,002 1 OH 127.000,00 266,7 Jumlah (1) 9.864,30 Bahan Profil Alumunium 1,1 m 178.250,00 196.075,00 Sekrup Fixer 2 bh 2.400,00 4.800,00 Sealant 0,06 tube 16.700,00 1.002,00 Jumlah (2) 201.877,00 Peralatan Peralatan - Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 211.741,30

Overhead dan Profit 31.761,20

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 243.502,50

L. PEKERJAAN KUNCI DAN KACA L.003 Memasang 1 buah kunci

Tenaga

Pekerja 0,005 OH 96.000,00 480 Tukang Kayu 0,5 OH 115.000,00 57.500,00 Kepala Tukang 0,005 OH 122.000,00 610

(42)

35

Jumlah (1) 58.971,00

Bahan

Kunci Pintu Kodai Ultima 1 bh 143.200,00 143.200,00 Jumlah (2) 143.200,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 202.171,00

Overhead dan Profit 30.325,65

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 232.496,65

L.004 Memasang 1 buah engsel pintu

Tenaga Pekerja 0,015 OH 96.000,00 1.440,00 Tukang Kayu 0,15 OH 115.000,00 17.250,00 Kepala Tukang 0,015 OH 122.000,00 1.830,00 Mandor 0,000 8 OH 127.000,00 95,25 Jumlah (1) 20.615,25 Bahan Engsel Pintu 1 bh 25.200,00 25.200,00 Jumlah (2) 25.200,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 45.815,25

Overhead dan Profit 6.872,29

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 52.687,54

L.005 Memasang 1 buah engsel jendela

Tenaga Pekerja 0,01 OH 96.000,00 960 Tukang Kayu 0,1 OH 115.000,00 11.500,00 Kepala Tukang 0,01 OH 122.000,00 1.220,00 Mandor 0,000 5 OH 127.000,00 63,5 Jumlah (1) 13.743,50 Bahan Engsel Jendela 1 bh 36.200,00 36.200,00 Jumlah (2) 36.200,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) 4.994,35 Jumlah (1) + (2) + (3) 54.937,85

Overhead dan Profit 8.240,68

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 63.178,53

(43)

36 Tenaga Pekerja 0,02 OH 96.000,00 1.920,00 Tukang Kayu 0,2 OH 115.000,00 23.000,00 Kepala Tukang 0,02 OH 122.000,00 2.440,00 Mandor 0,001 OH 127.000,00 127 Jumlah (1) 27.487,00 Bahan

Kunci pintu ex. Kodai Ultima 1 bh 143.200,00 143.200,00 Jumlah (2) 143.200,00 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 170.687,00

Overhead dan Profit 25.603,05

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 196.290,05

N. PEKERJAAN PENGECATAN N.00

7 Mengecat 1 m² bidang tembok baru (1 lps plamir, 1 lps cat dsr, 2 lps cat penutup)

Tenaga Pekerja 0,02 OH 96.000,00 1.920,00 Tukang Cat 0,063 OH 115.000,00 7.245,00 Kepala Tukang 0,006 3 OH 122.000,00 768,6 Mandor 0,003 OH 127.000,00 381 Jumlah (1) 10.314,60 Bahan Plamir 0,1 kg 38.400,00 3.840,00 Cat Dasar 0,1 kg 27.380,00 2.738,00 Cat Penutup 0,26 kg 27.380,00 7.118,80 Jumlah (2) 13.696,80 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 24.011,40

Overhead dan Profit 3.601,71

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 27.613,11

N.00

9 Mengecat 1 m² plafond (1 lps plamir, 1 lps cat dsr, 2 lps cat penutup)

Tenaga Pekerja 0,02 OH 96.000,00 1.920,00 Tukang Cat 0,063 OH 115.000,00 7.245,00 Kepala Tukang 0,006 3 OH 122.000,00 768,6 Mandor 0,003 OH 127.000,00 381 Jumlah (1) 10.314,60 Bahan Plamir 0,1 kg 38.400,00 3.840,00

(44)

37 Cat Penutup 0,26 kg 27.380,00 7.118,80 Jumlah (2) 13.696,80 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 24.011,40

Overhead dan Profit 3.601,71

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 27.613,11

I.010 Memasang 1 m² langit-langit gypsum board uk. (120 x 240) cm, tebal 9 mm

Tenaga Pekerja 0,1 OH 96.000,00 9.600,00 Tukang Kayu 0,05 OH 115.000,00 5.750,00 Kepala Tukang 0,005 OH 122.000,00 610 Mandor 0,005 OH 127.000,00 635 Jumlah (1) 16.595,00 Bahan

Gypsum Board 0,364 lemba

r 154.600,00 56.274,40 Paku Sekrup 0,11 kg 34.400,00 3.784,00 Jumlah (2) 60.058,40 Peralatan Peralatan Jumlah (3) - Jumlah (1) + (2) + (3) 76.653,40

Overhead dan Profit 11.498,01

Harga Satuan Pekerjaan Jumlah 88.151,41

(45)

NO JENIS PEKERJAAN URAIAN VOL SAT I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan lokasi 8,00 10,00 = 80,00 m2 2 Papan nama proyek 1,00 bh II PEKERJAAN BONGKARAN a Dinding bata 1 Dinding Pintu Masuk 1,70 X 3,50 = 5,95 m2 1,00 X 2,50 = 2,50 m2 2 Dinding Teras 1,70 X 3,50 = 5,95 m2 3 Bongkar Kusen Jendela (ditembok) 0,60 X 1,80 = 1,08 m2

(46)

1 Dinding Partisi Inspektur Wilayah 5,50 X 3,50 = 19,25 m2 2 Plafond Partisi Inspektur Wilayah 1,70 X 4,00 = 6,80 m2 26,05 a Beton Bertulang 1 Sosoran Jendela Lama 1,62 x 0,50 0,81 0,80 x 1,65 1,32 2,13 m2 III PEKERJAAN BETON 1 Kolom K 1 15/60 0,15 X 0,60 X 3,50 X 4,00 = 1,26 m 3 1,26 m3

(47)

2 /30 0,15 X 0,30 X 3,50 X 6,00 = 0,95 m 0,95 m3 3 Kolom K3 15 /25 0,15 X 0,25 X 3,50 X 15,00 = 1,97 m 3 1,97 m3 4 Kolom Praktis 15/15 0,15 X 0,15 X 3,50 X 4,00 = 0,32 m3 0,32 m3 4 Beton kantileveil pelindung jendela Tebal 8cm 0,08 X 0,60 X 1,85 = 0,09 m3

(48)

5 Balok lantai 15/20 0,15 X 0,20 X 0,50 X 10,00 = 0,15 m 3 0,15 X 0,20 X 1,15 = 0,03 m3 0,15 X 0,20 X 1,70 = 0,05 m3 0,15 X 0,20 X 1,05 = 0,03 m3 0,15 X 0,20 X 2,80 = 0,08 m3 0,35 m3 7 Balok BI 15 / 25 0,15 X 0,25 X 9,85 = 0,37 m 3 0,37 m3

(49)

8 nempel pada plat lantai samping pintu masuk 0,15 X 0,30 X 3,50 = 0,16 m3 sisi selatan 0,16 m3 9 Plat talang beton 0,08 x 0,30 x 9,85 = 0,24 m 3 0,24 m3 10 Besi tulangan Kolom K 1 15/60 0,012 X 0,012 X 6.165 X 3,50 X 10,00 X 4,00 = 124,29 kg 0,008 X 0,008 X 6.165 X 1,34 X 7,00 X 3,50 X 4,00 = 51,97 kg 176,73 kg

(50)

0,008 X 0,008 X 6.165 X 0,74 X 7,00 X 3,50 X 6,00 = 43,15 kg 155,01 kg 12 Besi tulangan Kolom K3 15 /25 0,010 X 0,010 X 6.165 X 3,50 X 4,00 X 15,00 = 129,47 kg 0,008 X 0,008 X 6.165 X 0,64 X 7,00 X 3,50 X 15,00 = 93,38 kg 222,85 kg 13 Besi tulangan Kolom Praktis 15/15 0,010 X 0,010 X 6.165 X 3,50 X 4,00 X 4,00 = 34,52 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,64 X 7,00 X 3,50 X 4,00 = 14,01 kg 48,53 kg

(51)

14 Beton kantileveil pelindung jendela Tebal 8cm 0,010 X 0,010 X 6.165 X 0,65 X 14,00 = 5,61 kg 0,010 X 0,010 X 6.165 X 2,00 X 3,00 = 3,70 kg 0,010 X 0,010 X 6.165 X 4,00 X 2,00 = 4,93 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,44 X 7,00 X 2,00 = 1,38 kg 15,62 kg 15 Besi tulangan Balok lantai 15/20 0,010 X 0,010 X 6.165 X 4,00 X 0,50 X 10,00 = 12,33 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,54 X 7,00 X 0,50 X 10,00 = 4,23 kg 0,010 X 0,010 X 6.165 X 4,00 X 2,80 = 6,90 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,54 X 7,00 X 2,80 = 2,37 kg

(52)

0,010 X 0,010 X 6.165 X 4,00 X 1,70 = 4,19 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,54 X 7,00 X 1,70 = 1,44 kg 0,010 X 0,010 X 6.165 X 4,00 X 1,70 = 4,19 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,54 X 7,00 X 1,70 = 1,44 kg 0,010 X 0,010 X 6.165 X 4,00 X 1,15 = 2,84 kg 0,006 X 0,006 X 6.165 X 0,54 X 7,00 X 1,15 = 0,97 kg 44,37 kg 16 Besi Beton Polos Balok BI 15 / 25 0,012 X 0,012 X 6.165 X 6,00 X 10,25 = 54,60 kg 0,008 X 0,008 X 6.165 X 0,64 X 7,00 X 9,85 = 17,52 kg

(53)

17 Besi tulangan Konsol 15 /30 0,012 X 0,012 X 6.165 X 6,00 X 3,50 = 18,64 kg 0,008 X 0,008 X 6.165 X 0,74 X 7,00 X 3,50 = 7,19 kg 25,83 kg 18 Besi Tulangan Plat Talang Beton 0,010 X 0,010 X 6.165 X 0,65 X 67,00 = 26,85 kg 0,010 X 0,010 X 6.165 X 10,00 X 3,00 = 18,50 kg 45,34 kg 19 Bekisting Kolom K 1 15/60 ( 0,15 + 0,60 )X 2,00 X 3,50 X 4,00 = 21,00 m2 21,00 m2

(54)

18,90 m2 21 Bekisting Kolom K3 15 /25 ( 0,15 X 0,25 )X 2,00 X 3,50 X 15,00 = 42,00 m2 42,00 m2 22 Bekisting Kolom Praktis 15/15 ( 0,15 X 2,00 X 3,50 X 4,00 = 4,20 m2 4,20 m2 23 Bekisting Beton Sosoran jendela 0,60 X 2,00 x 2,00 = 2,40 m2 0,15 X 2,00 X 2,00 x 2,00 = 1,20 m2

(55)

24 Bekisting Balok lantai 15/20 0,20 X 2,00 X 0,50 X 10,00 = 2,00 m2 0,20 X 2,00 X 1,15 = 0,46 m2 0,20 X 2,00 X 1,70 = 0,68 m2 0,20 X 2,00 X 1,05 = 0,42 m2 0,20 X 2,00 X 2,80 = 1,12 m2 4,68 m2 25 Bekisting Balok BI 15 / 25 0,150 X 2,000 X 9,85 = 2,96 kg 2,96 kg

(56)

2,40 m2 9 Bekisting Plat talang beton 0,60 X 9,85 = 5,91 m 2 5,91 m2 VI PEKERJAAN PASANGAN 1 Pasangan batu putih 1Pc:3Ps Sisi Utara 1,95 X 0,85 = 1,66 1,65 X 0,85 = 1,40 4,05 X 0,85 = 3,44

(57)

0,70 X 0,60 = 0,42 2,55 X 0,60 = 1,53 2,55 X 0,95 = 2,42 0,55 X 0,70 = 0,39 0,55 X 0,70 = 0,39 0,28 X 2,55 = 0,70 0,28 X 2,55 = 0,70 0,55 X 0,70 = 0,39 0,55 X 0,70 = 0,39 2,55 X 0,95 = 2,42 21,21 = 21,21 m1

(58)

0,85 X 2,85 = 2,42 0,85 X 1,95 = 1,66 2,55 X 2,85 = 7,27 2,55 X 2,85 = 7,27 2,55 X 1,95 = 4,97 = 26,01 m2 Sisi Timur 0,85 X 1,95 = 1,66 0,85 X 2,85 = 2,42 0,85 X 4,05 = 3,44 2,55 X 1,45 = 3,70

(59)

0,55 X 0,70 = 0,39 2,55 X 0,35 = 0,89 2,55 X 0,65 = 1,66 0,55 X 0,70 = 0,39 0,55 X 0,70 = 0,39 2,55 X 0,65 = 1,66 2,55 X 0,35 = 0,89 0,55 X 0,70 = 0,39 0,55 X 0,70 = 0,39 2,55 X 1,40 = 3,57 = 22,20 m2

(60)

Antara R. Irban dengan R. Rapat 3,40 X 3,50 = 11,90 Antara R. Irban dengan R. Staf 3,35 X 3,65 = 12,23 Lorong Pintu Masuk 1,70 X 3,50 = 5,95 Pembatas R Wil. D 5,20 X 3,50 = 18,20 Teras 1,00 X 2,50 = 2,50 Bekas Jendela 0,60 X 1,80 = 1,08 72,13 Pengurangan 0,90 X 2,50 X 3,00 = 6,75 = 65,38 = 65,38 m2 113,59 m2

(61)

Talang 1,05 X 9,85 = 10,34 m2 Kolom 0,45 X 2,80 X 15,00 = 18,90 m2 29,24 m2 4 Plesteran 1Pc:6Psr Sisi Dalam Ruang Irban ( 4,05 + 3,35 )x 2,00 x 3,10 = 45,88 m2 Ruang Rapat ( 6,35 + 2,85 )x 2,00 x 3,10 = 57,04 m2 Ruang Staf ( 2,00 + 0,50 + 1,70 + 3,50 + 1,20 + 6,35 + 5,50 + 6,50 + 5,85 + 1,20 + 1,20 + 1,70 + 1,70 )x 3,10 = 120,59 m2 5 Plesteran 1 Pc : 6 Psr Sisi Luar Sisi Utara 1,20 X 2,80 = 3,36 m2

(62)

1,20 X 2,80 = 3,36 m2 1,95 X 2,80 = 5,46 m2 Lisplank 8,00 X 1,05 = 8,40 m2 Kantilever 0,60 X 2,00 = 1,20 m2 Sisi Timur 1,65 X 2,80 X 2,00 = 9,24 m2 0,50 X 1,00 X 6,00 = 3,00 m2 1,10 X 2,80 X 2,00 = 6,16 m2 Sisi Barat 8,00 X 3,75 = 30,00 m2 296,81 m2

Gambar

Gambar 2. 1 Denah Rencana
Tabel 3.1 HSPK Kabupaten Sumenep
Tabel 3. 3 Rencana Anggaran Biaya
Gambar 3.3 Mengatur Project Information  3.  Kemudian mengatur tanggal proyek akan dimulai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk merencanakan anggaran biaya, waktu dan sumber daya manusia yang baik diperlukan ketelitian, secara umum proyek akan mendapatkan keuntungan apabila jadwal dapat dibuat

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Evaluasi Anggaran Biaya Dan

1) Mengetahui besar volume dari struktur gedung kuliah 5 lantai dengan system daktail penuh di wilayah gempa 3. 2) Rencana Anggaran Biaya (RAB) struktur Gedung Kuliah 5