B
ag Rachmat, agar dapat memberkan kontrbus yang besar bag pengembangan sektor mgas, kerja sama dengan ndustr merupakan hal pentng bag Lemgas. Lemgas tdak bsa bekerja sendran. Lemgas bukanlah lembaga yang melakukan peneltan dasar yang tdak menjadkan hubungan dengan ndustr sebaga hal yang krusal. Apa yang dlakukan oleh Lemgas adalah d antara peneltan dasar yang dlakukan oleh perguruan tngg dan peneltan terapan oleh ndustr. Sudah tentu pengkontrakkan yang demkan tdak mungkn dlakukan secara rigid, karena overlaping terutama d daerah batas antara peneltan dasar,sem-terapan dan terapan, sult untuk dhndar.
Para pendr tentu mempunya cta-cta menjadkan Lemgas sebaga
center of excellence, ujung tombak pemerntah d bdang ltbang, dklat
serta data dan nformas. Keputusan strategs pemerntah pada tahun 1966 untuk menyerahkan lapangan mgas dan klang mnyak Cepu ex PERMIGAN kepada Lemgas sebaga sarana ltbang dan dklat menunjukan hal tu. Hanya sayang, kesempatan emas n tdak dmanfaatkan secara optmal oleh Lemgas, terlepas dar konds nternal maupun eksternal Lemgas yang menghambat hal tu terjad. Pada awal pendran Lemgas, yang juga merupakan awal dar penngkatan kegatan ndustr mgas d Tanah Ar, sungguh tepat keputusan tu untuk melakukan pelayanan jasa lapangan yang sangat dbutuhkan oleh ndustr hulu mgas. SDM
Kerja Sama Erat
dengan Industri
Kerja Sama Erat Dengan Industr Pertambang a | Rachmat Sudibjo
Lemgas langsung dapat mengenal dan mengoperaskan peralatan laboratorun beserta SOP yang terkat sebaga jamnan mutu analss yang mereka lakukan. Melalu kerja sama dengan Corelab, Lemgas langsung dkenal oleh seluruh perusahaan mgas yang beroperas d Indonesa karena mereka tdak perlu lag mengrm contoh batuan dan fluda reservor ke luar neger yang sebelumnya secara rutn mereka lakukan. Demkan pula kerja sama dengan IFP antara lan melalu pembangunan laboratorum aplkas uj mesn yang dlakukan dalam rangka menngkatkan ctra Lemgas d kegatan hlr mgas dan ndustr lan pada umumnya. Melalu kerja sama semacam n dharapkan akan terjad transfer of technology yang dapat djadkan sebaga jalan pntas bag capacity building Lemgas.
Khusus hubungan antara Lemgas dengan Pertamna, Rachmat memberkan contoh saat Lemgas melakukan stud smulas reservor untuk Pertamna. Hubungan antara kedua nsttus waktu tu dlandas oleh kesadaran salng membutuhkan dan semangat salng mendukung. Faktor yang mempengaruh lancarnya kerja sama n juga tergantung pada hubungan pada level d bawah yang kemudan djalankan secara bottom up. Untuk mendapatkan kepercayaan ndustr, Rachmat mengngatkan,
sangat bergantung pada human relation yang dlakukan oleh para
pelaksana bak d tngkat atas maupun d tngkat bawah. Menurutnya, kadang-kadang orang tdak hanya melhat apa, tap juga sapa yang bekerja d nsttus mtra mereka.
Hubungan Lemgas dan Pertamna saat tu memang bak dan ntenstas kerja sama stud antara kedua lembaga n sangat tngg. Kembalnya Rachmat dar studnya d Perancs tahun 1977, bertepatan dengan kebutuhan Pertamna untuk melakukan stud-stud evaluas knerja lapangan mgas yang doperaskan oleh PSC. Tm Lemgas yang dpmpn Rachmat melakukan stud pada hampr seluruh lapangan mnyak yang melaksanakan proyek secondary recovery dan EOR, dan otomats melakukan kontrak stud dengan mayortas perusahaan mnyak yang beroperas d Indonesa. Dtambah lag ‘never ending study’ tentang gas deliverability dar ratusan reservor lapangan mgas
mgas d Indonesa merupakan faktor luck bagnya. Komentar Rachmat:
“Kalau tdak, mungkn saya akan mengalam frustras karena tdak langsung dapat menerapkan lmu yang saya pelajar. Banyak contoh lulusan dar luar neger yang sempat ‘menganggur’ dalam art tdak mendapat kesempatan bekerja sesua dengan bdang yang da tekun. Mau melakukan peneltan, peralatannya tdak ada. Akhrnya tmbul rasa frustras. Saya merasa beruntung karena begtu saya pulang, ada pekerjaan yang begtu besar menant.” Secara ntelektual, menurutnya, stud-stud smulas yang da lakukan memberkan kepuasan tersendr karena masalah yang da hadap cukup menantang dan dar ss lmu dan teknolognya cukup canggh. Terlebh, grup yang dpmpn Rachmat boleh dkatakan yang pertama melakukan smulas reservor d Indonesa, tdak saja model black oil, tap juga compositional dan thermal.
Gambar 36. Bersama Manajemen Mobl, North Sea Opt, UK
Menurunnya ntenstas kerja sama antara Lemgas dengan Pertamna serta kontraktor PSC sekarang n, menurut hemat Rachmat, bsa jad dsebabkan oleh kebutuhan ndustr terhadap stud smulas tdak lag terlalu besar dbandngkan sebelumnya. Stud smulas yang dberkan Lemgas, sekarang n sudah banyak yang dapat dtangan sendr oleh
Kerja Sama Erat Dengan Industr Pertambang a | Rachmat Sudibjo
tenaga Pertamna maupun PSC lannya. Dulu untuk melakukan stud smulas dperlukan komputer mainframe yang besar, sekarang cukup
dlakukan dengan laptop yang sedkt canggh. Sekarang sudah banyak tenaga yang dapat melakukan sendr smulas reservor yang sebelumnya hanya dapat dlakukan oleh beberapa orang d Lemgas. In tdak terlepas dar penddkan teknk permnyakan yang telah melahrkan rbuan alumn yang tersebar bekerja d perusahaan mgas d Tanah Ar dan bahkan d luar neger. Lebh lanjut Rachmat mengharapkan, agar Lemgas lebh banyak berkonsentras pada stud dan peneltan laboratorum, karena tdak semua perusahaan membangun sarana laboratorum sendr. Da melhat bahwa hal tersebut sudah dlakukan Lemgas hanya ntenstas promosnya yang perlu dtngkatkan melalu Public Relation (PR) yang lebh terstruktur. Peneltan laboratorum mencakup proses EOR yang merupakan doman dmana Lemgas bsa lebh berkprah sepert yang da harapkan pada saat semnar awal tahun 1980-an. Rachmat memberkan contoh masalah produks coal bed methane dan peralatan
pemboran yang sesua dmana Lemgas juga memberkan kontrbusnya. Masalah produks lepas panta, sepert flow assurance dan lan-lan, dapat
dtangan Lemgas melalu kerja sama dengan nsttus atau perguruan tngg yang berorentas pada ndustr lepas panta.
Terlepas dar faktor kerja sama yang erat dan kepercayaan yang dberkan oleh perusahaan mgas kepada Lemgas, Rachmat beranggapan bahwa pentng bag Lemgas untuk mempunya peralatan yang memada. Tentu n lebh mudah ducapkan darpada dlaksanakan. Secara nasonal Kementeran Energ dan Sumber Daya Mneral, sebelumnya Departemen Pertambangan dan Energ, dmana Lemgas berada, belum mendapatkan anggaran yang memada sesua dengan possnya yang strategs. Dar anggaran yang dberkan kepada Departemen n, sektar 80% dar total anggaran dperuntukan bag pengembangan lstrk pedesaan. Rachmat juga menyorot bagamana kerja sama dengan ndustr tergantung pada faktor SDM yang berkualtas. Faktor zero growth yang dterapkan secara menyeluruh bag rekrutmen pegawa neger menjad kendala bag jumlah tenaga penelt profesonal. Warsan lama yang sult datas adalah perbandngan antara jumlah penelt dengan tenaga pendukung yang
membuat pors anggaran lebh berat pada pengeluaran rutn pegawa ketmbang untuk peneltan. Dengan SDM yang tdak lebh dar 10.000 pegawa dar sektar 4.7 juta pegawa neger dan menghaslkan lebh dar seperempat dar penermaan negara, seharusnya kualtas SDM lebh dapat dtngkatkan dan rekrutmen untuk tenaga ‘profesonal’ dapat dlakukan menru pola kader spesals yang pernah dlakukan pada tahun 1970-an. Untuk menjaga kuanttas keseluruhan jumlah pegawa secara berangsur-angsur kelebhan tenaga pendukung harus dkurang sehngga propors jad terbalk dmana tenaga pendukung menjad sektar 30% dar total pegawa.
Tak lupa Rachmat mengngatkan bahwa masalah krons yang dhadap negara n adalah semboyan ‘lips service’ tentang penngkatan kualtas sumber daya manusa yang ddengung-dengungkan selama n. “Ingat bahwa jarang ada lulusan yang top yang mau masuk jad pegawa neger. Bukannya mereka mnta gaj berlebhan sepert d perusahaan swasta besar, tap palng tdak herark kebutuhan manusa vers Maslow dperhatkan. Masak lulusan doktor mash harus berkutat untuk
memenuh kebutuhan fsologs agar dapurnya tetap berasap. Jangan heran kalau kta tertnggal jauh dbandng dengan Neger Jran, Malaysa, yang kesejahteraan pegawa negernya maupun sstem pengupahan buruhnya jauh datas negara kta. Efek kumulatf dskrepens dar sstem renumeras tercermn dar kesenjangan kemajuan ekonom kedua negara dan bukan sebalknya. Yang dbutuhkan adalah perubahan mind-set dan political will dar penyelenggara negara. Saya lhat sudah ada perubahan
skap dar pemerntah dalam memandang masalah n. Jangan ada lag show TV dmana Kepala BKN demonstras mnum kop sambl makan sngkong untuk menunjukan bahwa gaj pegawa neger kta cukup memada,” Rachmat mengakhr komentarnya.
