• Tidak ada hasil yang ditemukan

Di- Lamp :- I{al : Tanggapan Aparat dan Masyarakat Kampung Muara ponak Terkait Klaim Lahan Dalarn Lokasi Usaha pt. BSMJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Di- Lamp :- I{al : Tanggapan Aparat dan Masyarakat Kampung Muara ponak Terkait Klaim Lahan Dalarn Lokasi Usaha pt. BSMJ"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBRINTAH

KAMPTING

MUARA PONAK

KECAMATAN

SILUQ NGT]RAI

KABUPATEN

KUTAI

BARAT

PROVINST

KALIMANTAN TIMUR

Nomor:

Lamp

:-I{al

: Tanggapan Aparat dan Masyarakat Kampung Muara ponak Terkait Klaim Lahan Dalarn Lokasi Usaha pT. BSMJ

Kepada Yth, Complaint Panel

Roundtable on Sustainable palm Oil (RSPO)

Di-Tempat

Dengan Hormat,

Aparat Kampung Muara Ponak dan masyarakat, terutama para ahli waris

pemilik

lahan

yang melakukan penyerahan lahan kepada

pr.

Borneo surya

Mining

Jaya

(pr.

BSM.I) telalr mendengar tentang komplain

yang

disampaikan oleh Masrani

(Mantal

petilggi

Kampung Muara Tae) yang didarnpingi oleh Aliansi Masyarakat Ad,atNusantara

(AMAN)

Kalimantan Timur dan EIAkepada Cornplaint panet RSpO.

Informasi

karni

peroleh

dari

manajemen

PT.

BSMJ, terutarna karena sejak komplain disampaikan dan rnendapat rcspon Complaint Panel RSPO, rnanajernen

pT.

BSMJ telah

menghentikan pembukaan dan pembangunan kebun pada areal-areal yang sebelumnya

telah dibebaskan oleh masyalakat Karnpung Muara Ponak. Sepanjang pengamatan kami, PT. BSMJ hanya melanjutkan perawatan pada areal seluas 400 Ha yang telah ditanami kelapa sawit sebelum Janrrari 2013.

Informasi terkait komplain

ini

lebrh detail kembali kami peroleh dari Lingkar Komulitas Sawit

(LINKS),

fasilitator yang ditunjuk PT. BSMJ

-

First Resources untuk membantu

proses pernetaan partisipatif

di

Kampung Muara Ponak maupull penyelesaian klaim lahan

yang

disampaikan masyarakat Karnptrng

Muara Tae

kepada

pT.

BSMJ,

serta

dari kunjungan

sdri Amalia

Fallatr

Alam

(lndonesia Complaint Coordinator)

ke

Kampurg Muara Ponak pada tanggal 1 1 s.d T2 Julj 201 4 yang

lalt.

(2)

Mernandang bahwa selama

ini

inforrnasi hanya disampaikan secara sepihak oleh Masrani

{Mantan Petinggi Kampung

Muara

Tae),

AMAN

Kalirnantan

Timur

dan

EIA

kepada

Complaint

Panel

RSPO, maka

kami

(Aparat

dan Masyarakat Kampung

Muara

ponak) memutuskan

untuk

mengirimkan

surat tanggapan

yang

berisi

pandangan

kami

terkait kornplain dan

klaim

lahan di lokasi usaha pT'. BSMJ.

Pertarna, penyerahan lahan yang

dilakukan

oleh beberapa anggota masyarakat Kampung

Muara

Ponak seperti Bapak Yakobus, Bapak

Iyan,

Bapak

Giarto

dan beberapa

pemilik

lahan lainnya kepada

PT. BSM.T

adalah didasarkan pada hak waris, karena

leluhur

atau orang ruapara penyerah lahan merupakan pihak yang pertarna

kali

melaklkan

pembukaan

di

lahan tersebut. Pengakuan

hak waris

ini

dilengkapi

dengan

bukti-bukti

kepemilikan

seperti Surat

Keterangan

Tanah

(SKT),

tanda-tanda

alam yang

membgktikan

sisa

pembukaan

hutan

ataupun

sisa

garapan maupun keterangan saksi-saksi, sehingga para

pemilik

lahan merasa

yakin

bahwa lahan

yang

diserahkan pihaknya kepada

pT.

BSMJ adalah benarhenar lahan rniliknya yang diperoleh berdasarkan hak waris keluarqa.

Apobila

pda

lahanlahan

yang telah diserahkan kemudian terdapat hak pengelolaan (hak ketola) pihak lailn seperti rnasyarakat karnpung

lain

yang mengaku pernah bercocok tanam atau rnelakukan pengelolaan

di

atas lahan yang sama, rnaka

kami

bersedia rnengakui dan rnenyelesaikannya.

Hal

tersebut mengacu pada

klairn

atas hak

kelola

disampaikan secara

Nangzung

kepada

Aparat Kampung dan didukung oleh bukti-bukti

pengelolaan dan

keterangan saks i- saksi yang membenarkan

klaim

pengel olaan tersebut.

Kedua'

terkait

permasalahan batas antara Karnpung

Muara

Ponak dan Kampung Mgara

Iae.

Sejak

dilakukannya penataan batas

oleh

bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah

(SETDA)

Kabupaten

Kutai

Barat,

diikuti

oleh terbitnya

Surat Keputusan

Bupati

Kutai

Barat

No'

146-31R.52512012 tentang Penetapan

dan

Penegasan

Batas

Wilayah

Antara Karnpung Muara Ponak Kecamatan Siluq Ngurai dengan Kampung Muara Tae Kecamatan Jempang,

hingga

ditetapkannya putusan

Peradilan

Tata

Usaha

Negara

(pTUN)

Kota Samarinda

No.

23lGl2012PTUN.SMD yang menolak gugatan

Masrani

(mantan petinggi

Karnpung

Muara Tae) untuk

rnembatalkan

Surat

Keputusan

Bupati Kutai Barat

No. 146.31F..52512012, maka kami berpandangan bahwa masalah batas antara kedua kampung tersebut

telah

selesai.

Kami

tidak

pernah menyangka bahwa masalah batas kampung

ini

masih terus dipersoalkan dan

dijadikan

salah satu dasar

untuk

menyampaikan komplain

(3)

kepada RSPO maupun

klaim

lahan

di

lokasi usaha PT. BSMJ.

Hal

tersebut karena lahan-lahan yang

telah

diserahkan oleh rnasyarakat Kampung Muara .ponak kepada

pT.

BSMJ

dan

termasuk

dalam wilayah

administrasi Kampung

Muara ponak,

dipandang telah

rnenghilangkan hak kepemilikan masyarakat Kampung Muara Tae.

Kami

hendak rnengingatkan

pihak-pihak

yang menyampaikan

komplain,

termasuk juga Ccomplaint Panel RSPO, bahwa

kami

terbuka untuk menyelesaikan

komplain

ini

dengan sHpapun' masyarakat dari kampung lain, termasuk masyarakat Kampung Muara Tae yang mc'rasa

memiliki

hak kelola atas lahan yang masuk clalam wilayah administrasi Kampung

Muara

Ponak dapat menyampaikan

klaim

kepemilikan

lahan kepada

Aparat

Kampung. Sepanjang

klaim

tersebut

dapat

dibuktikan dan disertai

keterangan saksi-saksi yang menguatkan, maka Aparat Kampung bersedia mernfasilitasi pertemuan penyelesaian

klaim

dan rnenerbitkan Surat Keterangan Tanah

(SKT)

sebagai

bukti

kepernilikan

atas lahan tersebut, sehingga seharusnya perbedaan

wilayah

administrasi

dengan

domisili

(lokasi

tempat tinggal)

tidak

boleh

dipandang

akan

ataupun

telah

menghilangkan

hak-hak kepemilikan seseorang.

Ketiga, kami

awalnya

memandang persoalan

ini

seharusnya

bisa

diselesaikan secara sedethana,

melalui

musyawarah antar kampung ataupun melalui fasilitasi pemerintah baik

dilingkat

kecantatan maupun kabupaten. Narnun, karena komplain yang telah disarnpaikan kepada RSPO

ini

kemudian berdampak pada penghentian pernbuka

an

areal

baru

pada

lahan yang

telah

dibebaskan masyarakat

Kampung

Muara ponak

kepada

pT.

BSMJ, termasuk penundaan rencana pembangunan kebun plasma masyarakat

Kampung

Muara

Ponak

oleh PT. BSMJ

hingga tercapai

kesepakatan penyelesaian

klairn

lahan.

maka bersama

ini

kami meminta kepada

complaint

panel

RSpo

untuk :

a- Mendorong

percepatan penyelesaian

klaim

lahan dalam lokasi

usaha

pT.

BSMJ. Dengan mempertemukan para

pihak

yang

meliputi

:

penyampaian komplain Masrani,

AMAN

Kaltim

dan

EIA

dengan

Aparat Kampung

dan

Pemilik

Lahan

di

Karnpung

Muara Ponak

serta

PT. BSMJ

dan

tim

pendamping

dari

LINKS untuk

membahas penyelesaian

klaim

lahan dalam lokasi usaha PT. BSMJ. Percepatan penyelesaian

klaim

lahan

ini

kami harapkan

juga

diikuti

oleh pemberian ruang oleh Complaint panel RSPO

untuk

mendengarkan keterangan-keterangan

dari

masyarakat Kampung

Muara

ponak

selain

dari

pihak

penyampai

komplain,

sehingga

informasi yang diterima

terkait komplain dan

klaim

lahan

ini

akan lebih berimbans.

(4)

b'

Mendorong para

pihak

penyampai

klaim

untuk

menyampaikan komplain

terkait

batas

wilayah

administrasi

Kampung Muara Ponak dan

Kampung

Muara Tae

kepada Pemerintah Kabupaten

Kutai

Barat atau melalui

jalur

lain

sesuai peraturan perundangan

yang berlaku

di

Indonesia.

Karni ingin

menegaskan

bahwa sejak

terbitnya

Surat Keputusan Bupati

Kutai

Barat

No.

146.31R.52512012 tentang Penetapan dan penegasan

Batas

Wilayah

Antara Kampung

Muara Ponak

Kecamatan

Siluq Ngurai

dengan Kampung

Muara

Tae Kecamatan Jempang, dan ditetapkannya putusan peradilan Tata Usaha Negara

(PT[IN) Kota

Samarinda

No. z3lGl2)l2pTUN.SMD, maka

aparat dun masyarakat Kampung Muara Ponak masalah batas dengan Kampung

Muara

Tae telah selesai. Namun, bilamana masih terdapat

komplain

atas

hal

tersebut, maka

sebaiknya komplain tersebut disampaikan kepada pihak yang kompeten sesuai aturan perundangan

yang berlaku

yaitu

:

Bupati Kutai

Barat.

Kami

bersedia berdiskusi

kembali

terkait penetapan

dan

penegasan batas

Kampung Muara Ponak

dan

Kampung

Muara

Tae, sepanjang

diskusi

terkait hal

tersebut

difasilitasi oleh

Pemerintah Kabupaten

Kutai

Barat, sesuai prosedur dan aturan perundangan yang berlaku.

c'

Mendorong

komitrnen

manajemen

PT.

BSI\4J

untuk

merealisasikan pembangunan kebun plasma masyarakat Kampung Muara Ponak, terutama setelah penyelesaian

klaim

lahan dalam lokasi usaha pT. BSMJ dilakukan.

Demikian

strat

ini

kami

sampaikan, semoga diperoleh perhatian dan respon

positif

dari pihak Complaint Panel RSPO, Terima Kasih.

(5)

tuiffiq

#-Rh

t

t

F

ul

v

J o tr o q o o 5 E o0 c = CL E o Y E o J o I o T o

(6)

Pemilik Lahan di Lokasi

Usaha

pT. BSMJ

1. Yakobus

2.

Giarto 3. Burhan 4. Sensus 5.

Drum

6, Iyan

Tembusan

Surat

ini

Disampaikan Kepada

:

1' Bupati

Kutai

Barat u.p KepalaBagian Pemerintahan Sekretaris Daerah

Kutai Barat

2.

Camat Siluq Ngurai 3. Camat Jempang

4. Pjs. Kampung Muara Tae

5. Indonesia Complaint Coordinator_ RSpO 6. Pimpinan

AMAN

Kalimantan

Timur

7. Pimpinan pengurus Besar

AMAN

8. Pimpinan

EIA

9. Pimpinan Lingkar Komunitas Sawit

(LINKS)

10. Pirnpinan PT. Borneo Surya

Mning

Jaya

(pr.

BSMJ) dan pirst Resources I

I. TELAPAK

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati

Pemberian kombinasi pupuk hayati dengan pupuk organik cair memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diamati (persentase bobot pucuk peko, rasio

Selain menggunakan pendekatan antropometri yang diperlukan untuk menentukan parameter-parameter dalam perancangan desain meja dan kursi ini adalah suatu metode yang

Dengan penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran kebutuhan berprestasi seorang dosen akuntansi dipengaruhi oleh tiga teori kebutuhan profesionalisme yang disampaikan

Pada tabel 5 didapatkan perbedaan yang tidak bermakna antara reaktivitas serebrovaskular sisi nyeri pada kelompok migren dengan aura dan sisi yang sama pada kelompok migren tanpa aura

Menurut penanggung jawab area penyimpanan alat kerja, konsep 5S belum perlu diterapkan khususnya pada proyek Hotel D, hal ini dikarenakan jumlah alat yang ada sangat

Typhimurium lebih peka pada fase adaptasi terhadap ekstrak etilasetat konsentrasi 50% dengan diameter penghambatan sebesar 27.75 mm dibanding pada fase eksponensial (20.22

Dalam konteks itulah jika negara kita mau membangun pemerintahan yang maju setidaknya memperhatikan masalah secara khusus yang berkaitan dengan kesetaraan gender (World Bank,