• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Acuan Multistakeholder Forum Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi Jambi Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kerangka Acuan Multistakeholder Forum Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi Jambi Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka Acuan Multistakeholder Forum

“ Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi

Jambi “

Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015

I. Latar Belakang

Proyek Kemakmuran HIjau (Green Prosperity Project) selanjutnya disebut Proyek GP merupakan salah satu Program Compact, yang bertujuan untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam pembangunan ekonomi yang berbasis rendah emisi

(low-carbon development growth). Fokus dari Proyek GP adalah pengembangan energi

terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk pengembangan budidaya komoditas pertanian. Melalui beberapa skema pendanaan hibah bagi komunitas dan komersial yang telah, tengah dan akan dikembangkan, Proyek GP diharapkan akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada kabupaten-kabupaten dimana Proyek GP akan dilaksanakan. Proyek GP juga menyediakan bantuan teknis untuk membantu perencanaan tata guna lahan yang lebih baik serta memperkuat kapasitas daerah dalam melaksanakan pembangunan rendah emisi.

Proyek GP di Propinsi Jambi, telah diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Ketua Majelis Wali Amanat MCA-Indonesia dengan Pimpinan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten, yaitu Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Merangin, dan kemudian diikuti oleh Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Beberapa aspek penting yang telah ditindaklanjuti dari Nota Kesepahaman tersebut, diantaranya adalah penyiapan peraturan yang mendukung kegiatan (a.l. terkait pajak dan tata batas) serta pembentukan Tim Koordinasi Propinsi Jambi (yang telah dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur Jambi). Tim Koordinasi ini diharapkan akan dapat membantu kelancaran pelaksanaan Proyek Kemakmuran Hijau, sehingga akan bersinergi dengan program pembangunan daerah serta program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak, termasuk pihak swasta dan lembaga non pemerintah. Dalam pelaksanaannya, dan untuk memastikan terjadinya sinergi dan koordinasi ini, maka diadakanlah forum pertemuan Pemangku Kepentingan secara berkala, yang diadakan dalam bentuk rapat koordinasi pelaksanaan Proyek GP,

Sejalan dengan proses penyiapan Proyek Kemakmuran Hijau yang berjalan selama ini, maka telah dicapai beberapa perkembangan penting sebagai berikut:

a. Hibah Kemitraan Kakao Lestari pertama yang diluncurkan di Mamuju pada tanggal 31 Maret 2015, yang wilayah kerja programnya mencakup lokasi di Propinsi Sulawesi Barat (Mamuju, Mamasa, Majene, dan Polewali Mandar) – dengan pertemuan koordinasi yang akan diadakan melalui pertemuan pemangku kepentingan ini. Pertemuan pemangku kepentingan untuk Hibah

(2)

b. Hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau dan Hibah Pengetahuan Hijau, saat ini pada tahapan seleksi proposal untuk para pihak yang telah lolos dari tahapan usulan konsep. Terdapat 23 usulan konsep yang lokasi kegiatannya termasuk di wilayah Provinsi Jambi.

c. Hibah Energi Terbarukan Berbasis Komunitas dan Skala Komersial, saat ini masih dalam tahap evaluasi proposal.

d. Hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Komunitas, pada saat ini sedang dalam tahap pengadaan dan pemilihan lembaga pengelola hibah (grant

program manager) dan penyiapan panduan penyusunan usulan kegiatan.

Sehubungan dengan perkembangan Proyek Kemakmuran Hijau di Provinsi Jambi, juga perlu untuk diinformasikan kepada Pemangku Kepentingan di Propinsi Jambi. Pertemuan Pemangku Kepentingan (multistakeholder forum, MSF) ini diselenggarakan sebagai upaya agar diperoleh koordinasi dan sinkronisasi Proyek Kemakmuran Hijau dengan rencana pembangunan daerah, dan sebagai salah satu mekanisme akuntabilitas Proyek GP kepada publik.

II. Tujuan Kegiatan

Rapat Koordinasi ini bertujuan untuk:

1. Melakukan sosialisasi perkembangan skema hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau dan Pengetahuan Hijau, agar bersinergi dengan program pembangunan daerah.

2. Melakukan sosialisasi perkembangan skema hibah Energi Terbarukan Berbasis Komunitas dan Skala Komersial, dan hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Komunitas kepada pemangku kepentingan yang relevan.

III. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini:

1. Adanya pemahaman dari Tim Koordinasi terhadap inisiatif para pengusul hibah potensial yang akan berkoordinasi dalam rangka melakukan sinkronisasi usulan Proyek Kemakmuran Hijau dengan program pembangunan daerah.

2. Adanya pemahaman dari Tim Koordinasi dan pemangku kepentingan mengenai perkembangan hibah Energi Terbarukan Berbasis Komunitas dan Skala Komersial, dan hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Komunitas.

3. Diperolehnya masukan untuk penguatan koordinasi dan sinergi pemangku kepentingan Proyek GP Provinsi Jambi.

IV.

Jadwal dan Lokasi

Kegiatan ini akan dilakukan pada: Hari/Tanggal : Kamis, 11 Juni 2015 Waktu : 08.30 – 15.30

(3)

V. Peserta

Peserta pertemuan Pemangku Kepentingan ini akan diikuti oleh: 1. Tim Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau Provinsi Jambi 2. Tim Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau Kab. Merangin 3. Tim Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau Kab. Kerinci 4. Tim Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau Kab. Muaro Jambi 5. Tim Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau Kab. Tanjabtim 6. MCA-Indonesia

7. Satker Pengelola Hibah MCC, Bappenas 8. Perwakilan Forum MSF Kab. Merangin 9. Perwakilan Forum MSF Kab. Kerinci 10.Perwakilan Forum MSF Kab. Muaro Jambi 11.Perwakilan Forum MSF Kab. Tanjabtim 12.Lembaga terkait lainnya

Daftar peserta Pertemuan Pemangku Kepentingan terlampir.

VI. Agenda

N

o Waktu Agenda Penanggung Jawab

1 08:30 - 09:00 Registrasi Peserta Bappeda Provinsi 2 09.00 - 09.05 Pembukaan Bappeda Provinsi 3 09.05 - 09.15 Sambutan Ketua Tim Koordinasi Proyek GP- Jambi Kepala Bappeda Prov. Jambi 4 09.15 - 09.30 Presentasi Perkembangan Proyek Kemakmuran Hijau, MCA-Indonesia MCA-Indonesia

5 09:30 - 10:30

Diskusi:

Perkembangan hibah Energi Terbarukan Berbasis Komunitas dan Skala Komersial, dan hibah Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Komunitas

Moderator, MCA-Indonesia

6 10.30 - 10.45 Rehat Kopi

7 10:45 - 11:15

Presentasi Update Hibah Kemitraan

dan Hibah Pengetahuan Hijau

MCA-Indonesia

8 11:15 - 12:00

Diskusi:

Perkembangan hibah Kemitraan Kemakmuran Hijau dan Pengetahuan Hijau dan sinergi dengan rencana pembangunan daerah

Moderator, MCA-Indonesia

9 12:30 - 13:00 Kesimpulan dan Penutup MCA-Indonesia 1 13:00 - Ishoma

(4)

Kemakmuran Hijau

Lampiran: Peserta Forum Pemangku Kepentingan (MSF)

Proyek Kemakmuran Hijau MCA-Indonesia

11 Juni 2015 Provinsi Jambi

N

o Lembaga /Instansi

Provinsi Jambi

1 Kepala Bappeda 2 Kepala ESDM

3 Kepala Dinas Kehutan 4 Kepala BLHD

5 Kepala Dinas Perkebunan

6 Kabag Pemerintahan Setda Provinsi Jambi 7 Kepala BP DAS Batanghari

8 Ketua AMAN Jambi 9 Direktur SSS Pundi 10 Direktur KKI - Warsi 11 Direktur LSM Setara 12 Direktur LSM CAPPA 13 Direktur Walhi Jambi

14 Kepala Pusat Penelitian Universitas Jambi 15 Kepala Balai Taman Nasional Berbak

Kabupaten Kerinci

1 Kepala Bappeda 2 Kepala Dishutbun

3 Assistant 1 Pemerintahan

4 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan 5 Kepala ESDM

6 Kepala Kantor Pemdes 7 Kepala BLHD

8 Ketua Konsorsium Akar Network 9 Direktur Lembaga Lahar

10 Direktur Lembaga Hijau Konservasi 11 Ketua Koperasi Desa

12 Ketua Asosiasi Petani Kayu Manis

13 Ketua Lembaga Konservasi Hutan Tropis Sumatera 14 Ketua Lembaga Tumbuh Alami

15 Kepala Balai TNKS Kabupaten Merangin 1 Kepala Bappeda 2 Ketua BLHD 3 Kepala ESDM 4 Kepala Disbunhut 5 Kepala Dinas PU 6 Assistant I Pemerintahan

(5)

7 Ketua Forum Komunikasi Rumah Tani Merangin 8 Direktur Lembaga Tiga Beradik (LTB)

9 Ketua Pengurus Daerah AMAN Bathin Penghulu 10 Ketua Aliansi Perempuan Merangin

11 Ketua Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Ranting Merangin 12 Project Leader Fauna & Flora International - Merangin Project

13 Ketua Asosiasi Pengembang PLTMH Merangin

Kabupaten Muaro Jambi

1 Assistant 1 Pemerintahan 2 Kepala Bappeda 3 Kepala BLHD 4 Kepala ESDM 5 Kepala Dishutbun 6 Kepala BPMPD 7 Ketua IWAPI

8 Ketua Forum Tata Ruang 9 Direktur Gita Buana 10 Direktur Mitra Aksi

11 Direktur LSM Flora Muaro Jambi

Kabupaten Tanjung Jabung Timur

1 Assistant 1 Pemerintahan 2 Kepala Bappeda 3 Kepala BLHD 4 Kepala ESDM 5 Kepala Dishutbun 6 Kepala BPMPD 7 Kepala BLHD

8 Direktur Eksekutif Walestra 9 Manajer Lapangan ZSL Jambi 10 Direktur LSM Pinse

MCA-Indonesia

1 Sigit Widodo Associate Director, PLUP

2 Achmad Adhitya/Sunarto Program Manager, Partnership Grant 3 Arief Setyadi National Relationship Manager 4 Andreas Green Knowledge Manager 5 Nadhira Lestari Intern Administration Support

6 Desri Erwin Jambi Provincial Relationship Manager 7 Herman Hadi Kerinci District Relationship Manager 8 Azzubir Ya’toeb Merangin District Relationship Manager 9 Hermansyah Sormin Muaro Jambi District Relationship Manager

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Dan sejak tahun 1976 Sampai saat ini sudah 5.971 Perusahaan Swasta Nasional, PMA, BUMN dan BUMD, dengan jumlah peserta 1.370.090 orang, yang telah mempercayakan pengelolaan

Proletar ini dicirikan oleh: (1) mereka tidak punya alat produksi; (2) untuk bertahan hidup, mereka menjual tenaga kerjanya kepada majikan/kapitalis; dan 3) dari

Pemberian naungan berupa atap plastik transparan nyata berpengaruh terhadap umbi tanaman dan jumlah daun pertanaman (Tabel 1), begitu pula terhadap bobot umbi segar, bobot

Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias desain tadi menjadi kenyataan. Artinya, jika dalam desain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran,

metrik parsial dengan menggunakan teorema titik tetap pada pemetaan kontraktif lemah dan pemetaan Kannan lemah di ruang..

Berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Obligasi Konversi Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas Untuk Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I

(3) Pengelola sarana dan prasaran yang diperoleh dengan dana yang berasal dari masyarakat dan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan