DIAGRAM 5 HAKIKAT HIDUP
HAKIKAT HIDUP
- dirahmati Allah
- ibadah kepada Allah
- khalifah di bumi
- ujian dunia
- kembali kepada Allah
AMALAN
- ilmu
- amal
- dakwah
- sabar
- kembali/ taubat
MANUSIA
- lemah
- keluh kesah
- kikir
- tergesa-gesa
- dari Allah
RUKUN ISLAM
- syahadat
- shalat
- zakat
- puasa
- haji
MANUSIA
- pemahaman
- kehendak
- perbuatan
PERTOLONGAN
- hidayah
- taufik
- inayah
IBADAH
- iman
- takwa
- amal shaleh
RUKUN IHSAN
Merasa melihat
atau dilihat Allah
RUKUN IMAN
- Allah
- Malaikat
- Kitab
- Rasul
- hari akhir
- takdir
KESIMPULAN
- iman (dirahmati, ibadah)
12- ujian (khalifah, dunia)
13UJIAN KEIMANAN
11HAKI
KAT
Mengapa kit
a
ada di duni
a ini ?
KONSEKUENSI
Apa yang har
u
s kita lakukan ?
HAKIKAT HIDUP
- dirahmati Allah
6- ibadah kepada Allah
7- khalifah di bumi
8- ujian dunia
9- kembali kepada Allah
10AMALAN
- ilmu
21- amal
21- dakwah
21- sabar
21- kembali/ taubat
22MANUSIA
- lemah
1- keluh kesah
2- kikir
2,3- tergesa-gesa
4- dari Allah
5RUKUN ISLAM
- syahadat
30- shalat
30- zakat
30- puasa
30- haji
30WAHYU
- al-alaq:1-5, al-qalam:1-7
- al-muzzammil:1-10
- al-muddatstsir:1-7
- al-muzzammil:10, al-muddatstsir:7
- an-nashr:1-3
PENGHALANG
- ilmu yang tidak bermanfaat
28- hati yang tidak khusyuk
28- nafsu tidak pernah puas
28- doa yang tidak didengar
28- lingkungan yang buruk
29FUNGSI
- dasar
23- pelaksanaan
24- pengaruh
25- daya tahan
26- tujuan, koreksi
27KEDUDUKAN
- hak
14,15- kewajiban
16,15- wewenang
17- amanat/ tanggung jawab
18,19- nilai dan balasan
20A
G
H
E
B
F
D
I
5 HAKIKAT HIDUP
HAKIKAT
3 UNSUR KEIMANAN
KONSEKUENSI
Apa yang harus kita lakukan ?
RUKUN ISLAM
- syahadat
30- shalat
30- zakat
30- puasa
30- haji
30MANUSIA
- pemahaman
31- kehendak
31- perbuatan
31PERTOLONGAN
- hidayah
34- taufik
35,36- inayah
37IBADAH
- iman
45- takwa
45- amal shaleh
45RUKUN IHSAN
Merasa melihat
atau dilihat Allah
49RUKUN IMAN
- Allah
48- Malaikat
48- Kitab
48- Rasul
48- hari akhir
48- takdir
48KEIMANAN
- yakin
39,40- menerima/ tunduk
39,41- benar/ jujur
39,11CIRI-CIRI MUNAFIK
- dusta
47- ingkar
47- khianat
47INTI
- tauhid
16- ikhlas
16- lurus/ mutabaah
16LAWAN (kesesatan)
- sesat
38- fasik
38- zhalim/ kegelapan
38LAWAN (kekufuran)
- kufur
46- maksiyat
46- fasad/ kerusakan
46LAWAN (kekafiran)
- syirik
42- kafir
43- munafik
44BAHASAN ILMU
- akidah
- akhlak
- fikih
TANDA IMAN
- hati
33- lisan
33- badan
33KEDUDUKAN
- dasar
32- penggerak/ jembatan
32- hasil/ bukti
32K
J
L
M
O
N
P
Q
S
R
T
U
V
W
H
Dalil Keterangan Diagram 5 Hakikat Hidup
A. Sifat‐sifat asli manusia yang Allah tetapkan, berkaitan dengan hakikat hidupnya dan amalan yang harus dilakukan 1. Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. [An‐ Nisa (4):28] 2. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. [Al‐Ma’arij (70):19] 3. Manusia itu menurut tabiatnya kikir [An‐Nisa (4):128] 4. Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa‐gesa. [Al‐Anbiya (21):37]
5. Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali; kemudian kepada‐Nyalah kamu dikembalikan. [Ar‐Rum (30):11]
B. Hakikat‐hakikat kehidupan manusia yang menjadi sumber dan inti syariat Islam
6. Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang‐orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan‐Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. [Hud (11):118‐119] 7. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah‐Ku. [Adz‐ Dzariyat (51):56]
8. Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". [Al‐Baqarah (2):30]
9. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. [Al‐Kahfi (18):7] 10. Hanya kepada‐Nya‐lah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang‐orang yang beriman dan yang mengerjakan amal shaleh dengan adil. Dan untuk orang‐orang kafir disediakan minuman air yang panas dan adzab yang pedih disebabkan kekafiran mereka. [Yunus (10):4]
C. Kesimpulan dari kelima hakikat hidup manusia
11. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang‐orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang‐orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang‐orang yang dusta. [Al‐Ankabut (29):2‐3]
12. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah: "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, maka hendaklah kamu berserah diri (kepada‐Nya)". [Al‐Anbiya (21):107‐108]
13. Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa‐penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan‐Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan‐Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al‐An’am (6):165]
D. Rincian tugas manusia yang bersumber dari hakikat hidupnya
14. Al‐An’am (6):54 Tuhanmu telah menetapkan atas diri‐Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertobat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
15. Dari Mu'az bin Jabal r.a., katanya: "Saya ada di belakang Nabi s.a.w. ketika menaiki seekor keledai, lalu beliau bertanya: "Hai Mu'az, tahukah engkau, apakah hak Allah atas sekalian hamba‐Nya dan apakah hak hamba‐hamba itu atas Allah?" Saya menjawab: "Allah dan Rasul‐ Nya yang lebih mengetahui." Beliau lalu bersabda: "Sesungguhnya hak Allah atas semua hamba‐hamba‐Nya yaitu mereka itu menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan diri‐Nya, sedang haknya hamba‐hamba atas Allah ialah Allah tidak akan menyiksa siapa saja yang tidak menyekutukan sesuatu dengan diri‐Nya." Saya lalu berkata: "Bukankah baik sekali jika berita gembira ini saya beritahukan kepada seluruh manusia?" Beliau bersabda: "Janganlah engkau beritahukan kepada mereka sebab mereka nantinya akan menyerah bulat‐bulat (tidak beramal)." [HR Bukhari dan Muslim]
16. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah (tauhid) dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada‐Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. [Al‐ Bayyinah (98):5]
17. Perbuatlah apa yang kamu kehendaki; sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. [Fushshilat (41):40]
18. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung‐gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dzalim dan amat bodoh, [Al‐Ahzab (33):72]
19. Tiap‐tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, [Al‐Muddatsir (74):38] 20. Dan adapun orang‐orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam
kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang‐orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. [Al‐Qari’ah (101):6‐11]
Semoga menjadi manfaat bagi pembaca, penulis dan penyebarnya.
Mohon disebarkan agar lebih banyak orang yang mendapatkan manfaat.
Iyas Al‐Jakarti | 05‐10‐2011
http://iyas.wordpress.com/
E. Amalan dasar sebagai konsekuensi dari hakikat hidup manusia agar hidupnya benar dan beruntung
21. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar‐benar berada dalam kerugian, kecuali orang‐ orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. [Al‐Ashr (103):1‐3]
22. Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan amal yang shaleh, semoga dia termasuk orang‐orang yang beruntung. [Al‐Qashash (28):67]
F. Fungsi‐fungsi dari amalan dasar yang lengkap dan saling melengkapi
23. Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang‐orang yang tidak mengetahui. [Al‐Jatsiyah (45):18]
24. Belumkah datang waktunya bagi orang‐orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang‐orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang‐orang yang fasik. [Al‐Hadid (57):16]
25. Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. [Ali Imran (3):110] 26. Berkatalah orang‐orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala
Allah adalah lebih baik bagi orang‐orang yang beriman dan beramal shaleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang‐orang yang sabar". [Al‐Qashash (28):80]
27. Kecuali orang‐orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal shaleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar‐benarnya. [Al‐Furqan (25):70‐71] G. Penghalang yang menghambat dalam menjalankan amalan dasar
28. Rasulullah berdoa:“Ya Allah, aku berlindung kepada‐Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari nafsu yang tidak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak didengar.” [HR. Muslim, Ahmad dan An‐Nasa’i dari Zaid bin Arqam]
29. Rasulullah bersabda (tentang orang yang telah membunuh 100 manusia dan ingin bertobat):Orang alim (yang ditanya) menjawab:”Ya masih diterima (tobatnya). Dan siapakah yang akan menghalangi antara dirinya dengan taubat? Pergilah engkau ke tempat begini‐ begini karena di sana terdapat sekelompok manusia yang menyembah Allah Ta’ala, maka sembahlah Allah bersama mereka. Dan janganlah kamu kembali ke tempatmu karena tempatmu adalah tempat yang buruk.” [HR Bukhari dan Muslim dari Abu Said Al‐Khudri] H. Rukun Islam bersumber dari amalan dasar sebagai penjaga dan pelatihan, serta terukur
sebagai bukti keislaman
30. Rasullulah bersabda, “Islam adalah engkau bersaksi tidak ada tuhan selain Alllah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu melakukannya”. [HR. Muslim dari Umar bin Khattab]
I. Urutan wahyu kepada rasulullah sebelum surat al‐fatihah berupa perintah berilmu (tauhid), amal, dakwah dan sabar. Kecuali surat an‐nashr yang merupakan isyarat kematian rasulullah dan perintah banyak bertaubat
- [Al‐Alaq] Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, (1) Dia telah
menciptakan manusia dengan segumpal darah. (2) Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah, (3) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (5)
- [Al‐Qalam] Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis, (1) berkat ni'mat Rabbmu kamu
(Muhammad) sekali‐kali bukan orang gila. (2) Dan sesungguhnya bagi kamu benar‐benar pahala yang besar yang tidak putus‐putusnya. (3) Dan sesungguhnya kamu benar‐benar berbudi pekerti yang agung. (4) Maka kelak kamu kamu akan melihat dan mereka (orang‐ orang kafir) pun akan melihat, (5) siapa di antara kamu yang gila. (6) Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan‐Nya; dan Dia‐lah Yang Paling Mengetahui orang‐orang yang mendapat petunjuk. (7)
- [Al‐Muzzammil] Hai orang yang berselimut (Muhammad), (1) bangunlah (untuk shalat) di
malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (2) (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, (3) atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al‐Qur'an itu dengan perlahan‐lahan. (4) Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. (5) Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. (6) Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak). (7) Sebutlah nama Rabbmu, dan beribadatlah kepada‐Nya dengan penuh ketekunan. (8) (Dia‐lah) Rabb masyrik dan maghrib, tiada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung. (9) Dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah mereka dengan cara yang baik. (10)
- [Al‐Muddatstsir] Hai orang yang berkemul (berselimut), (1) bangunlah, lalu berilah
peringatan! (2) dan Rabbmu agungkanlah, (3) dan pakaianmu bersihkanlah, (4) dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, (5) dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (6) Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah. (7)
- [An‐Nashr] Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (1) dan kamu lihat
manusia masuk agama Allah dengan berbondong‐bondong, (2) maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada‐Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (3)
J. Tiga unsur yang membentuk amal perbuatan manusia
31. Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah laa ilaaha illallaah (pemahaman), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan (perbuatan), dan malu (kehendak) adalah salah satu cabang iman.[HR. Al‐Bukhari dan Muslim]
K. Kedudukan tiga unsur amal perbuatan manusia dimana kehendak yang menggerakkan dan jembatan antara pemahaman dan perbuatan
32. Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?, Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia
menetapkan?, Kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri [Al‐Muddatsir (74):18‐23] L. Tanda keimanan seseorang; hatinya yang tampak dari semua ucapan dan perbuatan,
pengakuan keimanan oleh lisan dan perbuatannya sendiri
33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang‐orang yang berserah diri?" [Fushshilat (41):33]
M. Tiga bahasan ilmu agama yang sebenarnya satu kesatuan ‐
N. Pertolongan Allah dalam menjalankan keimanan
34. Dan Janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah [Ali Imran (3):73]
35. Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah‐lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki‐Nya. [Al‐Baqarah (2):272] 36. Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah‐olah ia sedang mendaki ke langit. [Al‐An’am (6):125]
37. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan/ inayah) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepada‐Nya‐lah aku kembali. [Hud (11):88]
O. Lawan dari pertolongan yaitu kesesatan yang merupakan ciri‐ciri kemusyrikan
38. Tetapi orang‐orang yang dzalim, mengikuti hawa nafsunya (fasik) tanpa ilmu pengetahuan (sesat); maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. [Ar‐Rum (30):29]
P. Tiga unsur keimanan manusia yang mencakup tiga unsur manusia
39. Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah (tunduk), sedang dia pun mengerjakan kebaikan (benar), dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus (yakin)? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan‐Nya. [An‐Nisa (4):125] 40. Sesungguhnya orang‐orang yang beriman hanyalah orang‐orang yang beriman kepada Allah dan Rasul‐Nya kemudian mereka tidak ragu‐ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang‐orang yang benar. [Al‐Hujurat (49):15] 41. dan agar orang‐orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang‐orang yang beriman kepada jalan yang lurus. [Al‐ Hajj (22):54]
Q. Lawan dari keimanan yaitu jenis‐jenis kekafiran yang disebabkan kebodohan, penolakan dan bukti amalan yang tidak sesuai ucapan
42. Dikatakan (kepada mereka): "Serulah olehmu sekutu‐sekutu kamu", lalu mereka menyerunya, maka sekutu‐sekutu itu tidak memperkenankan (seruan) mereka, dan mereka melihat adzab. (Mereka ketika itu berkeinginan) kiranya mereka dahulu menerima petunjuk. [Al‐Qashash (28):64]
43. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang‐orang yang kafir. [Al‐Baqarah (2):34]
44. Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada‐Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. [At‐Taubah (9):77]
R. Tiga jenis ibadah
45. Tidak ada dosa bagi orang‐orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang shaleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan‐amalan yang shaleh (ISLAM), kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman (IMAN), kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan (IHSAN). Dan Allah menyukai orang‐orang yang berbuat kebajikan. [Al‐Maidah (5):93]
S. Inti pokok dari tiga jenis ibadah, berupa kebersihan/ lurus dalam pemahaman, kehendak dan perbuatan
‐
T. Lawan dari 3 jenis ibadah yang merupakan ciri‐ciri kekufuran
46. Patutkah Kami menganggap orang‐orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh sama dengan orang‐orang yang berbuat kerusakan (fasad) di muka bumi? Patutkah (pula) Kami menganggap orang‐orang yang bertakwa sama dengan orang‐orang yang berbuat maksiat? [Shad (38):28]
U. Ciri‐ciri kemunafikan berupa tiga jenis kedustaan
47. Rasullulah bersabda, “Tanda orang‐orang munafik ada tiga; Apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila diberi amanat (dipercaya) ia berkhianat”. [HR Bukhari dan Muslim]
V. Rincian rukun iman berupa dasar‐dasar keyakinan
48. Rasullulah bersabda, “Iman adalah engkau beriman kepada Allah, kepada malaikat‐malaikat‐ Nya, kepada kitab‐kitab‐Nya, kepada rasul‐rasul‐Nya, kepada hari kiamat, dan engkau beriman kepada qadar yang baik dan buruk”. [HR. Muslim dari Umar bin Khattab]
W. Rukun ihsan yaitu merasa selalu diawasi Allah yang menjadi dasar takwa
49. Rasullulah bersabda, “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah‐olah engkau melihat‐Nya, jika engkau tidak dapat melihat‐Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”. [HR. Muslim dari Umar bin Khattab]