• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun oleh : KELOMPOK I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun oleh : KELOMPOK I"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Disusun oleh :

KELOMPOK I

1. Paulo MP Harianja ( 11.032.111.006 ) 2. Dian Asmita Panjaitan ( 11.032.111.034 ) 3. Linceria Manurung ( 11.032.111.071 ) 4. Simjoli Rivi Ricardo Cibro ( 11.032.111.112 ) 5. Daniel Noventra Saragi ( 11.032.111.113 )

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Darma Agung

Medan 2012

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas berkah dan rahmatNya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas (makalah) yang berjudul “Teori Ekonomi Mikro”. Dimana penulisan makalah ” Teori Ekonomi Mikro” ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Teori

Ekonomi Mikro. Dalam penulisan mengenai pokok bahasan Teori Ekonomi Mikro ini, kami

mendapat tugas untuk mengulas mengenai tiga subpokok bahasan yaitu:

1. Penggolongan dan jenis analisa ilmu ekonomi mikro 2. Sifat, metode, dan pernyataan dalam teori ekonomi mikro 3. Masalah-masalah ekonomi dan sistem perekonomian

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah Teori Ekonomi Mikro ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas ini, khususnya kepada :

1. Ibu Dosen

2. Teman-teman dan keluarga

Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah Teori Ekonomi Mikro ini. Dan juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya kami berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan karunia yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amin.

(3)

Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi ... 4

1.2 Penggolongan Ilmu Ekonomi Berdasarkan Jenis Analisa ………..… 5

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Jenis Analisa Ilmu Ekonomi Mikro

...…………... 8

2.1.1 Analisa Biaya dan Manfaat ... 8

2.1.2 Teori Permintaan dan Penawaran ………... 10

2.1.3 Elastisitas ………... 11

2.1.4 Model-Model Pasar ………... 13

2.1.5 Teori Produksi ……….... 15

2.1.6 Teori Harga Pasar ………... 17

2.1.7 Industri ... 17

2.2 Sifat, Metode, dan Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro ..……. 18

2.2.1

Sifat-Sifat Teori Ekonomi ... 18

2.2.2 Metode dalam Teori Ekonomi Mikro ... 20

2.2.3 Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro ... 20

2.3 Masalah-Masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian ... 21

2.3.1 Masalah-Masalah Ekonomi ... 21

2.3.2 Sistem Perekonomian ... 22

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……….... 23

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam

Smith, seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris, menerbitkan bukunya yang berjudul : “ An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.” Beberapa pandangan dalam

buku tersebut masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Adam Smith dapat dianggap sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”.

Sebelum era Adam Smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara. Tetapi tulisan-tulisan itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih terbatas dan belum ada analisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat. Keterbatasan analisis itu menyebabkan pula pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat dipandang sebagai satu cabang ilmu yang berdiri sendiri.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisible hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, John Maynard Keynes mengajukan teori dalam bukunya: “General

Theory of Employment, Interest, and Money” yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu

mampu menciptakan keseimbangan, dan karena oleh karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya

(5)

seperti new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya. Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglas C. North. Dalam dua abad setelah zamannya Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi Industri baru akan bermula. Sekarang ini kegiatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak perekonomian negara secara keseluruhannya juga sudah sangat jauh berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan ekonomi diberbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi sejak penerbitan buku Adam Smith seperti dinyatakan diatas.

Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian. Secara garis besarnya analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk: teori

mikroekonomi dan teori makroekonomi.

1.2

Penggolongan Ilmu Ekonomi Berdasarkan Jenis Analisa

Penggolongan ilmu ekonomi berdasarkan jenis analisanya secara garis besar dapat dibedakan kepada tiga golongan yaitu :

1. Ekonomi Deskriptif

Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis kenyataan yang wujud. Adakalanya hal itu tidak mudah dilakukan. Ilmu ekonomi sebagai salah satu ilmu sosial tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang wujud. Ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang wujud sangat berkaitan satu sama lain sehingga sering kali timbul kesukaran untuk menggambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian. Contoh: Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga kepada kenaikan produksi pangan. Ini sukar dijelaskan karena produksi pangan bukan saja dipengaruhi oleh harganya tetapi oleh banyak faktor seperti iklim, harga barang lain dan keadaan ekonomi.

(6)

2. Teori Ekonomi

Teori Ekonomi adalah pandangan–pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang wujud/nyata dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Selain itu, teori ekonomi juga memberikan gambaran tentang sifat-sifat utama dari sistem ekonomi dan bagaimana sistem ekonomi berfungsi. Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran umum dan yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi. Mengetahui kenyataan dalam perekonomian belumlah cukup, yang lebih penting lagi ialah menyusun kenyataan secara sistematik, dan membuat gambaran umum tentang kegiatan suatu perekonomian dan komponen-komponennya, adalah tugas yang dijalankan oleh teori ekonomi. Teori dan kenyataan adalah dua hal yang saling berhubungan satu sama lain. Dapat dikatakan: Teori tanpa kenyataan tidak ada gunanya, tetapi mengetahui kenyataan saja

tanpa teori tidak akan berarti sama sekali. Contoh : Teori Permintaan dan Teori Penawaran.

3. Ekonomi Terapan

Bidang ini lazim disebut sebagai teori kebijakan ekonomi, yaitu cabang ilmu yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.Salah satu peranan teori ekonomi adalah: berfungsi sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi. Bagaimana bentuk-bentuk kebijakan-kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dianalisis di dalam teori kebijakan ekonomi. Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, yang pertama-tama harus diperhatikan adalah tujuan-tujuan dari kebijakan ekonomi yang ingin dicapai, yaitu sebagai berikut:

• Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat.

• Menciptakan kestabilan harga-harga.

• Mengatasi masalah pengangguran.

• Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata.

Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, pandangan yang menerangkan “apa yang sebenarnya harus wujud,” (Value Judgement) sangat penting peranannya. Misalnya: andaikan dalam perekonomian dihadapi masalah kekurangan bahan makanan, kebijakan yang bagaimanakah yang harus dilaksanakan? Seseorang mungkin berpendapat yang terbaik ialah

(7)

membeli bahan makanan dari luar negeri karena harganya murah, sehingga masyarakat tidak perlu menderita karana kenaikan harga bahan makanan. Yang lain berpendapat bahwa kekurangan itu harus diatasi dengan menaikkan produksi dalam negeri. Dalam jangka pendek, langkah ini mungkin akan menaikkan harga, tetapi dalam jangka panjang produksi dalam negeri akan naik dan penggunaan tenaga kerja bertambah.

Pandangan-pandangan ini disebabkan oleh Value Judgement yang berbeda. Pendukung kebijakan pertama berpendapat kepentingan konsumen perlu diutamakan. Sedangkan pendukung kebijakan kedua lebih mengutamakan kepentingan negara secara keseluruhannya. Perbedaan pandangan seperti ini akan selalu terjadi pada ketika merumuskan kebijakan ekonomi.

(8)

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Analisa Ilmu Ekonomi Mikro

Ilmu ekonomi mikro adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisa mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Misalnya: tingkah laku konsumen (rumah tangga) dan produsen (perusahaan) di pasar. Di bawah ini akan dibahas mengenai jenis-jenis analisa pada ilmu ekonomi mikro.

2.1.1 Analisa Biaya dan Manfaat

Di dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu dipertimbangkan investasi yang dikeluarkan sebab menyangkut kepada dana perusahaan. Jika manfaat yang diharapkan l e b i h k e c i l d a r i s u m b e r - s u m b e r d a ya ya n g d i k e l u a r k a n , m a k a s i s t e m i n f o r m a s i i n i dikatakan tidak bernilai atau tidak layak. Teknik yang digunakan untuk menilai layak atau tidaknya suatu sistem adalah dengan menggunakan teknik analisis biaya/manfaat (Cost/Benefit Analysis) atau disebut juga dengan analisis biaya/efektivitas (Cost/Effectiveness Analysis).

Analisa biaya/manfaat (CBA) adalah metode yang paling umum dipakai dalam melihat perkiraan nilai ekonomi dan kebijakan untuk suatu proyek. CBA merupakan suatu alat yang menjustifikasi suatu proyek dengan membandingkan antara biaya (disadvantages) dengan manfaat/benefit (advantages). Jika suatu proyek memperlihatkan nilai manfaat/benefit bersih (net benefit) maka proyek tersebut dapat dilaksanakan dan beberapa proyek dapat dinilai sesuai dengan besarnya net benefit tersebut.

Komponen Analisa Biaya dan Manfaat :

1. Komponen Biaya 2. Komponen Manfaat

Klasifikasi Biaya dalam Analisa Biaya dan Manfaat : 1. Biaya pengadaan (procurement cost)

Yaitu biaya yang termasuk sehubungan untuk memperoleh perangkat keras dan biasanya digunakan pada tahun pertama.

(9)

2. Biaya persiapan operasi ( start-up cost)

Yaitu yang berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem siap dioperasikan.

3. Biaya proyek (project-related cost)

Yaitu biaya yang berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem termasuk penerapannya. Biaya-biaya proyek tersebut adalah biaya dalam tahap analisis sistem, biaya dalam tahap desain sistem dan biaya penerapan sistem.

4. Biaya operasi (ongoing cost) dan biaya perawatan (maintenance cost).

Biaya operasi yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya dapat beroperasi. Biaya perawatan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya.

Komponen Manfaat :

1. Manfaat mengurangi biaya

2. Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan 3. Manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas

4. Manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen.

Manfaat dari suatu sistem informasi. dapat juga diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak berwujud (intangble benefits).

Tangible Benefits atau manfaat keuntungan yang berwujud adalah keuntungan

penghematan-penghematan atau peningkatan-peningkatan di dalam perusahaan yang dapat di ukur secara kuantitatif dalam bentuk satuan nilai moneter/uang. Diantaranya adalah: keuntungan dari pengurangan biaya operasional, keuntungan dari pengurangan kesalahan-kesalahan proses, keuntungan dari pengurangan biaya telekomunikasi, keuntungan akibat peningkatan penjualan, keuntungan akibat pengurangan biaya persediaan, dan keuntungan akibat pengurangan kredit yang tidak tertagih.

Intangible Benefits atau manfaat keuntungan yang tidak berwujud adalah nilai keuntungan

yang sulit atau tidak mungkin di ukur dalam bentuk satuan nilai moneter/uang. Diantaranya adalah seperti : keuntungan akibat peningkatan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, keuntungan akibat peningkatan kepuasan kerja sumber daya manusia yang ada, dan keuntungan akibat peningkatan pengambilan keputusan manajerial yang lebih baik.

Intangible benefits sulit untuk diukur dalam satuan nilai moneter/uang, karena itu cara

pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan penaksiran. Sebagai contoh : kualitas pelayanan kepada pelanggan yang menjadi lebih baik merupakan salah satu bentuk

(10)

intangible benefits. Dan tentu saja akan sulit untuk mengukur dalam satuan nilai uang

peningkatan pelayanan yang lebih baik tersebut.

2.1.2 Teori Permintaan dan Penawaran

A. Teori Permintaan

Yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah barang yang diminta/dibeli oleh pembeli (konsumen) pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dalam periode tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang : 1. Harga barang yang bersangkutan

2. Tingkat pendapatan rumah tangga dan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat. 3. Selera (cita rasa) masyarakat

4. Ramalan/estimasi mengenai keadaan di masa yang akan datang

5. Harga barang lain/substitusi yang berkaitan erat dengan barang tersebut 6. Jumlah penduduk

7. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat 8. Iklim/musim

Dalam analisis ekonomi dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya dengan mengganggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya dengan mengasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami

perubahan”. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. Dengan

demikian dapat dikatakan Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan:

Semakin rendah harga suatu barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

B. Teori Penawaran

Yang dimaksud dengan penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan’dijual oleh penjual (produsen) pada suatu pasar tertentu.pada tingkat harga tertentu dalam periode tertentu.

(11)

1. Harga barang yang bersangkutan

2. Harga barang lain/harga bahan baku yang berkaitan erat dengan barang tersebut 3. Kebijakan pemerintah

4. Daya konsumsi masyarakat 5. Biaya produksi

6. Tujuan-tujuan operasional/produksi dari perusahaan 7. Tingkat teknologi yang digunakan

Dalam analisis ekonomi dijelaskan sifat hubungan antara penawaran suatu barang dengan tingkat harganya dengan mengganggap bahwa penawaran suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya dengan mengasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami

perubahan”. Oleh sebab itu, dalam teori penawaran harga sesuatu barang selalu dipandang

sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan penawaran barang tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan Hukum penawaran pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan:

Semakin tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, semakin rendah harga sesuatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.

2.1.3 Elastisitas

Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana responsifnya permintaan maupun penawaran terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap permintaan maupun penawaran.Suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan berapa besar pengaruh

perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta disebut elastisitas permintaan.

Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda terhadap penawaran berbagai barang. Suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan berapa besar pengaruh perubahan

harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan disebut elastisitas penawaran.

Di dalam elastisitas permintaan dan penawaran, nilai dari pengukuran kuantitatif tersebut dapat dinyatakan dengan koefisien elastisitas permintaan ( Ed = Elasticity of Demand ) dan koefisien elastisitas penawaran ( Es = Elasticity of Supply ), dimana :

A. Sifat elastisitas permintaan adalah:

(12)

Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka permintaan akan naik/turun sebesar 1%.

b. Ed < 1 INELASTIS

Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka permintaan akan naik/turun kurang dari 1%.

c. Ed > 1 ELASTIS

Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka permintaan akan naik/turun lebih dari 1%.

d. Ed = 0 INELASTIS SEMPURNA

Permintaan tidak responsif terhadap perubahan harga. Jadi berapapun harga di pasar, jumlah permintaan adalah tetap (kurva permintaan sejajar dengan sumbu vertikal/sumbu harga)

e. Ed = ~ ELASTIS SEMPURNA

Apabila pada suatu tingkat harga tertentu, pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Berapapun banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada harga tersebut, semuanya akan dapat terjual (kurva permintaan sejajar dengan sumbu horizontal/sumbu jumlah barang)

Faktor yang mempengaruhi nilai elastisitas permintaan (Ed) :

1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan (barang substitusi).

2. Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut 3. Jangka waktu di dalam mana permintaan tersebut dianalisis.

B. Sifat elastisitas penawaran adalah: a. Es = 1 ELASTISITAS UNITER

Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka penawaran akan naik/turun sebesar 1%. b. Es < 1 INELASTIS

Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka penawaran akan naik/turun kurang dari 1%.

c. Es > 1 ELASTIS

Apabila harga turun/naik sebesar 1 %, maka penawaran akan naik/turun lebih dari 1%.

(13)

d. Es = 0 INELASTIS SEMPURNA

Penawaran tidak responsif terhadap perubahan harga. Jadi berapapun harga di pasar, jumlah penawaran adalah tetap (kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal/sumbu harga)

e. Es = ~ ELASTIS SEMPURNA

Berapapun banyaknya jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar, tingkat harga tidak mengalami perubahan (kurva penawaran sejajar dengan sumbu horizontal/sumbu jumlah barang).

Faktor yang mempengaruhi nilai elastisitas penawaran (Es) : 1. Sifat perubahan biaya produksi

Bagaimana biaya produksi akan berubah sekiranya harus dilakukan pertambahan produksi sangat besar pengaruhnya kepada elastisitas penawaran. Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tetapi kalau penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.

2. Jangka waktu analisis

2.1.4 Model-Model Pasar

Di dalam ilmu ekonomi, pasar dibagi atas 4 jenis (model), yaitu:

A. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan adalah pengambil harga (price taker)

Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Yang menentukan harga pasar di dalam pasar persaingan sempurna adalah keseluruhan penjual dan pembeli yang ada di pasar.

b. Terdapat banyak penjual dan pembeli yang ada di pasar.

(14)

d. Setiap perusahaan bebas keluar masuk industri

e. Penjual dan pembeli mengetahui secara sempurna mengenai informasi pasar.

Pada umumnya perusahaan dalam pasar prsaingan sempurna menghasilkan atau menjual barang untuk kebutuhan sahari-hari.

B. Pasar Monopoli

Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan pasar persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti (substitusi) yang sempurna. Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan adalah penentu harga (price setter)

Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasai oleh perusahaan tersebut. Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan, perusahaan monopoli dapat menentukan harga (price setter) pada tingkat yang dikehendakinya. b. Pasar monopoli adalah industri sekaligus satu perusahaan.

c. Barang yang dijual atau dihasilkan tidak memiliki barang pengganti (substitusi) yang sempurna

d. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri.

Hal ini dapat disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri membutuhkan dana yang sangat besar, menggunakan teknologi yang sangat canggih dan tidak dapat dicontoh serta tidak mendapat ijin dari pemerintah (dibatasi oleh undang-undang). Hal ini menimbulkan hambatan masuk yang sangat tangguh sehingga perusahaan lain tidak dapat masuk ke dalam industri.

e. Kesempatan memperoleh Laba Ekonomi Murni (LEM) sangat besar. f. Dalam paasar monopoli, promosi kurang diperlukan.

C. Pasar Persaingan Monopolistis

Pasar persaingan monopolisris pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar

(15)

di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis adalah sebagai berikut:

a. Terdapat banyak penjual dan pembeli, tetapi tidak sebanyak dalam pasar persaingan sempurna

b. Perusahaan mudah keluar masuk pasar

c. Barang yang dijual tidak sama dan berbeda corak, namun dapat memperoleh barang pengganti (substitusi) yang sempurna.

d. Persaingan mempromosi penjualan sangat aktif.

e. Tingkat harga cenderung lebih tinggi dari tingkat harga pada pasar persaingan sempurna.

D. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini saling mempengaruhi satu sama lain. Ciri-ciri pasar oligopoli adalah sebagai berikut:

a. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi melalui iklan

b. Menghasilkan barang standar (standardized product) maupun barang berbeda corak.

c. Saling mempengaruhi (ketergantungan) antar perusahaan dalam industri, sehingga apabila salah satu di antara perusahaan tersebut menaikkan harga, maka perusahaan yang lain akan melakukan reaksi yang sama.

d. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh.

2.1.5 Teori Produksi

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output, sehingga nilai kegunaan suatu barang bertambah, dan akan menghasilkan kepuasan bagi produsen dan konsumen.

Faktor-faktor produksi dapat dibagi atas empat golongan, yaitu: 1. Sumber Daya Alam (Natural Resources)

2. Tenaga Kerja (Labour) 3. Modal (Capital)

4. Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Di dalam produksi ada dua aspek yang harus dipikirkan untuk mancapai keuntungan yang maksimum, yaitu:

(16)

1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan

tingkat produksi yang tinggi?

2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?

Jenis-jenis fungsi produksi:

1. Fungsi produksi jangka pendek

Di dalam fungsi produksi jangka pendek, input yang digunakan dalam proses produksi adalah fixed input (input yang jumlahnya tetap, tidak dapat diubah, walaupun sekiranya permintaan membutuhkan perubahan) dan variabel input (input yang jumlahnya berubah-ubah), dimana jika sekiranya pasar membutuhkan perubahan, maka output dapat diubah melalui perubahan variabel input.

2. Fungsi produksi jangka panjang

Di dalam fungsi produksi jangka panjang, semua input yang digunakan dalam proses produksi adalah variabel input, artinya dalam jangka panjang tidak ada lagi fixed input.

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan : 1. Teori produksi dengan satu faktor berubah

Q = f ( L )

L = Labour = Tenaga kerja

Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

2. Teori produksi dengan dua faktor berubah

Q = f ( L , K )

L = Labour = Tenaga kerja K = Kapital = Modal

Teori produksi yang menggambarkan tentang hubungan di antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.

(17)

Di dalam analisa teori produksi, kita mengenal tiga jenis kurva dari fungsi produksi, yaitu:

1. Kurva Total Produksi (Total Product = TP)

Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan satu input variabel, sedangkan input lainnya dianggap tetap.

2. Kurva Produksi Rata-Rata ( Average Product = AP)

Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah output yang dihasilkan rata-rata per unit tingkat penggunaan input .

3. Kurva Marjinal Produksi (Marginal Product = MP)

Yaitu kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah perubahan total produksi sebagai akibat dari perubahan satu unit input yang digunakan.

2.1.6 Teori Harga Pasar

Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini pada dasarnya membahas perilaku harga pasar barang-barang dan jasa-jasa. Teori mi, seperti disinggung di atas banyak memanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori permintaan dan teori penawaran, khususnya konsepsi permintaan (hukum permintaan) dan konsepsi penawaran (hukum penawaran) yang dihasilkan oleh kedua teori tersebut.

2.1.7 Industri

Istilah industri mempunyai dua arti. Pertama, industri dapat berarti himpunan perusahaan-perusahaan sejenis. Dalam konteks ini sebutan industri baja, misalnya, berarti himpunan perusahaan pengahasil produk-produk baja; industri tekstil maksudnya himpunan perusahaan penghasil produk-produk tekstil. Kedua, industri dapat pula merujuk ke suatu sektor ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi.

Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pelaku industri tersebut. Karena adanya kelebihan yang dimiliki sektor industri tersebut, maka industrialisasi dianggap sebagai pilihan utama dalam mengatasi masalah pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi secara substansial.

(18)

2.2 Sifat, Metode, dan Pernyataan dalam Teori Ekonomi

Mikro

2.2.1

Sifat-Sifat Teori Ekonomi

Ilmu ekonomi memiliki sifat atau ciri , agar analisanya dapat menjadi sah yaitu

a. Variabel-variabel dan definisi

Agar analisanya dapat diterima dengan cepat dan secara logis, maka setiap variabelnya diberikan definisi, sehingga sifat-sifat hubungan di antara variabel-variabel tersebut dapat dipahami dengan jelas.

b. Asumsi atau pemisalan.

Hakekatnya semua ilmu pengetahuan pada dasarnya membutuhkan asumsi agar teorinya berlaku secara keilmuan. Tujuan dari asumsi dalam ilmu ekonomi untuk membatasi analisanya agar teori dan hukum-hukumnya dapat berlaku dengan baik.

c. Hipotesis

Dalam bahasa statistik hipotesa adalah penafsir parameter populasi. Sebenarnya asas ini digunakan oleh ilmu ekonomi untuk menutupi keterbatasannya dalam mengkaji suatu fenomena ekonomi. Mengingat hal yang terlibat dalam perekonomian jumlahnya sangat banyak dan tidak terbatas, maka penafsiran perlu dilakukan dalam bentuk estimasi ataupun prediksi.

d. Ramalan.

Estimasi, prediksi dan forecasting adalah salah satu bagian intim dalam ilmu ekonomi. Kegiatan meramal bahkan identik dengan ilmu ekonomi, karena salah satu kehebatan ilmu ekonomi terletak pada kemampuannya membaca tanda-tanda kejadian ekonomi yang terjadi pada masa lalu dan sekarang untuk masa yang akan datang.

e.Penggunaan grafik (kurva).

Penggunaan grafik dalam ilmu ekonomi untuk menjelaskan hubungan antar variabel merupakan hal yang lumrah dan bahkan wajib, alasannya sederhana, karena hubungan antar variabel itu akan lebih mudah dibaca dengan menggunakan grafik.

f.Asas rasionalitas dan continuum.

Asas rasionalitas menghendaki analisa ilmu ekonomi mensyaratkan bahwa individu masyarakat harus rasional dalam menggunakan uang untuk konsumsi/produksi.

(19)

Asas continuum menjelaskan bahwa ilmu ekonomi membahas kumpulan-kumpulan faktor dan komoditi yang tidak terbatas (infinite).

g. Mengikuti atau memilih (following or choice)

Ilmu ekonomi memberikan petunjuk kepada pelaku ekonomi dalam berproduksi dan mengkonsumsi yaitu ikut dengan kondisi yang ada atau memilih kondisi yang lain. Masing-masing memiliki konsekuensinya.

h. Pekerja biasa, berpengalaman dan ahli

Dalam perekonomian (atau tepatnya menjalani hidup) terutama dalam pekerjaan yang bertujuan untuk mendapatkan nafkah terdapat tiga pilihan yang bisa dilakukan menjadi buruh atau pekerja biasa, menjadi tenaga yang berpengalaman atau menjadi tenaga ahli (following, skill and expertise). Ilmu ekonomi memang tidak tegas menyatakan bahwa tenaga berpengalaman lebih baik dari buruh biasa atau lebih buruk dari tenaga ahli, akan tetapi pilihan atas kemampuan diri dianjurkan dalam ilmu ekonomi karena hal ini berhubungan dengan kelangkaan atau ketidaklangkaan.

i. Persamaan dan identitas

Umumnya model ekonomi yang dituangkan dalam notasi matematis selalu dalam bentuk persamaan. Akan tetapi dalam teori ekonomi persamaan itu dimaksudkan sebagai identitas, artinya suatu persamaan misalkan x = y akan menjadi benar bila mendefinisikan x dan y benar.

j.Asas non satietas (banyak lebih disukai dari pada sedikit)

Ilmu ekonomi mengajarkan kepada manusia agar selalu berpikir bahwa secara rasional lebih baik banyak dari pada sedikit, sebab banyak selalu berkonotasi lebih dari cukup sedangkan sedikit berarti kurang atau mendekati kurang.

2.2.2 Metode dalam Teori Ekonomi Mikro

Terdapat empat metode analisa dalam ilmu ekonomi yaitu :

1. Metode Deduktif.

Adalah menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus.

2. Metode Induktif atau sering juga disebut sebagai Metode Empiris.

Yaitu menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Umumnya metode ini didasarkan pada fakta empiris (dasar hokum, ketentuan atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya)

(20)

Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis, yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil, sehingga dapat dipastikan bahwa kajiannya dapat diterima secara umum.

4. Metode Statistika

Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-angka secara statistik.

2.2.3 Pernyataan dalam Teori Ekonomi Mikro

Dalam teori ekonomi terdapat dua pernyataan yaitu 1. Pernyataan positif

Adalah pernyataan yang merujuk pada kondisi yang sebenarnya terjadi (descriptive). Pernyataan ini hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Oleh karena itu pernyataan positif netral terhadap nilai-nilai. Artinya, pernyataan positif hanya menyatakan ‘apakah harga itu’ dan ‘apakah yang akan terjadi jika harga itu naik atau turun’ bukan ‘apakah harga itu adil atau tidak’. 2. Pernyataan normatif

Adalah pernyataan petunjuk (prescriptive) yang mengandung arti apa sebaiknya yang harus bila ingin sesuatu yang diharapkan menjadi kenyataan. Dengan kata lain pernyataan normatif mengandung pertimbangan nilai-nilai dan etika dan melibatkan analisa dalam mencari jawaban atas masalah ‘apakah yang seharusnya terjadi’.

2.3 Masalah-Masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian

2.3.1 Masalah-Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapat barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya.Pokok bahasan ini akan merincikan masalah itu kepada tiga persoalan mendasar yang dihadapi setiap perekonomian, yaitu:

1. Barang dan jasa apakah yang akan diproduksi dan berapa banyaknya?

Persoalan ini sangat penting, karena merupakan faktor utama yang akan menentukan corak penggunaan faktor-faktor produksi. Masalah ini adalah akibat langsung daripada ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu pilihan-pilihan harus dilakukan.

(21)

Masyarakat harus menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang harus dikorbankan atau ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi. Makin banyak suatu jenis barang akan dihasilkan, semakin banyak faktor produksi yang akan digunakan, sehingga penggunaan faktor-faktor produksi di sektor lain harus dikurangi, sehingga produksi di sektor lain tersebut akan berkurang.

2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa tersebut?

Biasanya terdapat beberapa cara untuk menghasilkan suatu barang.Adanya beberapa kemungkinan untuk menghasilkan suatu barang, heruslah dicermati dengan seksama. Cara manakah yang lebih sesuai? Yang lebih efisien? Pertanyaan ini akan menimbulkan beberapa pertimbangan-pertimbangan dalam menilai cara manakah yang lebih sesuai dalam menghasilkan barang tersebut. Pertimbangan tersebut antara lain menyangkut siapa yang akan menghasilkan barang tersebut, faktor-faktor produksi mana sajakah yang akan digunakan, dan bagaimana tingkat teknologi yang akan digunakan.

3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?

Penggunaan faktor-faktor produksi oleh sektor perusahaan akan menghasilkan pendapatan kepada masyarakat. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah dan bangunan mendapat sewa dan pemilik keahlian kewirausahaan mendapat keuntungan. Berbagai jenis pendapatan ini akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat dan corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. Hal ini akan mewujudkan corak daya beli dalam masyarakat.Corak daya beli masyarakat ini akan memberi jawaban kepada persoalan ekonomi pokok yang ketiga yaitu: “Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi?”

2.3.2

Sistem Perekonomian

Berbagai perekonomian yang ada di dunia ini diorganisasikan secara berbeda-beda. Bentuk organisasi perekonomian tersebut sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebudayaan, pandangan politik dan ideologi ekonomi dari masyarakat tersebut. Terdapat tiga bentuk sistem perekonomian yang ada di dunia ini, yaitu:

1.Sistem pasar bebas (Laissez-Faire)

Pada sistem perekonomian pasar bebas, anggota masyarakat diberikan kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan. Di dalam sistem ini, pemerintah sama sekali tidak campur tangan dan tidak pula

(22)

berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang tersedia dimiliki dan dikuasai oleh anggota-anggota masyarakat, dan mereka mempunyai kebebasan penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan digunakan. Sistem pasar bebas dapat menciptakan efisiensi yang cukup tinggi dalam mengatur kegiatan dalam perekonomian.

2. Sistem ekonomi perencanaan pusat

Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi di mana pemerintah sepenuh-penuhnya menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Dalam sistem ini, alat-alat modal dikuasai dan dimiliki oleh pemerintah. Sistem ekonomi perencanaan pusat wujud sebagai akibat keyakinan yang sangat berbeda dengan ideologi yang menjadi landasan kepada sistem mekanisme pasar, yang diyakini oleh penganut sistem perencanaan pusat ini, selalu menimbulkan pengangguran dan ketidakadilan sosial. 3. Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetaoi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan. Campur tangan pemerintah dalam sistem perekonomian ini dapat berupa peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar berjalan dalam norma-norma yang wajar, kegiatan ekonomi yang secara langsung dilakukan oleh pemerintah, serta kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan nomos atau oikonomia yang artinya aturan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Namun,, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan sumber daya alam secara fundamental perlu diadakan efisiensi, termasuk pekerja dan produksinya, maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan pengorbanan/biaya sedikit mungkin.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara

(23)

kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan sumber daya yang jumlahnya terbatas. Permasalahan ini kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (scarcity). Untuk itu, cara pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi yang diantaranya yaitu metode induktif, metode deduktif, metode matematika, dan metode statistika.

Setiap orang pasti menghadapi masalah kelangkaan, dan ilmu ekonomi berusaha menjawab masalah tersebut. Jadi sebenarnya, ilmu ekonomi diperlukan setiap orang. Untuk menghadapi masalah yang sederhana mungkin cukup dengan pengalaman masa lampau dan intuisi. Akan tetapi ketika permasalahan yang dihadapi semakin kompleks, maka makin terasa kebutuhan akan adanya pegangan dalam pengambilan keputusan. Pegangan ini dapat dicari di dalam khazanah teori ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi, Teori Pengantar. Edisi III. Jakarta: Rajawali Pers. Sumber online : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro http://www.scribd.com/doc/45483695/Analisa-Biaya-Dan-Manfaat-Tgs-Etbis-Susi http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2158136-sifat-metode-dan-pernyataan-dalan/ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2158141-sifat-metode-dan-pernyataan-dalan/ http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2158124-penggolongan-dan-jenis-analisa-pada/ http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/teori-ekonomi-mikro/ http://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-sim/teori-ekonomi-mikro/teori-ekonomi-mikro-2/ http://www.masud.lecture.ub.ac.id

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sistem penentuan almari favorit dengan menggunakan metode profile matching yang bisa dapat mempermudah bagian gudang dalam

- jumlah kuantiti barang tertentu yang diminta oleh semua pengguna dalam sesuatu pasaran pada suatu tingkat harga dalam tempoh masa tertentu.. Jadual

Sedangkan dalam teori ekonomi konvensional, permintaan adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu

Secara umum permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu .Besar

Peran Guru PKn dalam Mewujudkan Generasi Emas lndonesia2045 yang Berkarakter dan. Beriiwa

1) Workshop  ini  telah  mampu  memberikan  informasi  dan  gambaran  yang  lebih  kongkrit   kepada  para  peserta  tentang  konsep  umum  REDD+  khususnya  program 

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM KOPERASI SECARA ONLINE.

Diagram kontrol Mahalanobis Distance (D 2 ) merupakan salah satu diagram kontrol yang dapat digunakan untuk memonitor proses produksi rokok dengan karakteristik