• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN. Pertanyaan interview kondisi data center :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN. Pertanyaan interview kondisi data center :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

Pertanyaan interview kondisi data center :

Aktifitas Kondisi Real

Pendifinisian kebutuhan energi listrik dan pendistribusiannya

Dilakukan per ruangan (untuk ruangan jaringan, server dan lainnya), kemudian per ruangan akan dipisahkan per kelompok (misalkan kelompok server A, B dan C)

Hitung perkiraan pertumbuhan kebutuhan energi untuk jangka waktu tertentu (didefinisikan sekian % dari kebutuhan energi maksimum)

Penentuan jenis distribusi energi yang akan digunakan (langsung (khusus untuk data center ukuran kecil) atau melalui panel circuit (untuk data center dengan kapasitas yang cukup besar))

Jumlah jalur pendistribusian energi minimal ada 2 dimana 1 aktif dan 1 pasif

Utilitas gerbang masuk minimal merupakan dual feed (600 volts atau lebih) dapat dibuat berasal dari substation yang berbeda

Sistem memungkinkan maintenance yang konkuren (tanpa mematikan operasional utama)

Power cord untuk perangkat komputer dan telekomunikasi, minimal dual cord feed dengan kapasitas 100%

Pelabelan perangkat sistem listrik dilakukan sudah sesuai dengan sertifikasi dari pihak yang kompeten

Data center ideal diharapkan tidak memiliki satu titik kegagalan pun untuk sistem listrik

Automatic Transfer Switch (ATS) dengan fitur bypass maintenance untuk melayani pertukaran energi secara otomatis dari perangkat utama ke generator ketika terjadi pemutusan aliran listrik secara dadakan

Switchgear pada sistem distribusi dapat di-shutdown untuk maintenance secara bypass tanpa memutuskan tiba-tiba beban utama

Switchboard harus didesain untuk mendukung beban non-linear dengan konduktor netral sesuai spesifikasi standar IEEE1100-1999.

Pemisahan kebutuhan listrik

Panel board akan menerima sumber listrik dari 2 arah, satu dari UPS dan satu lagi dari generator. Kedua panel dipasang secara terpisah pada wilayah masing-masing.

Bahan sirkuit:

• Sirkuit cabang pada data center harus berada keadaan watertight flexible metal conduit.

Feeder circuits ke PDU dan panel harus dipasang pada keadaan solid metal conduit atau watertight flexible metal conduit.

Desain sumber energi listrik yang terpisah

Pisahkan sumber energi utama untuk operasional utama dengan operasional sekunder (yang tidak begitu essensial)

(2)

yang ditujukan untuk suatu bagian tertentu

Untuk setiap electrical line yang datang harus terpasang Transient Voltage Surge Suppressors (TVSS) sebanyak dua buah (untuk yang primer dan sekunder). Untuk yang primer maka akan menangani transient yang cukup tinggi (kilovolt range) yang disebabkan oleh petir

Terapkan tindakan preventif terhadap kegagalan yang mungkin terjadi pada sistem listrik

Implementasi sistem power standby

Implementasi redundansi untuk semua fungsi yang kritikal

Infrastruktur sistem listrik yang essensial harus dipisahkan secara fisik dengan yang non-esensial

Circuit breaker tidak boleh dibagi untuk setiap sistem yang berbeda Kebutuhan listrik untuk penerangan ruangan

Pembagian kebutuhan penerangan dilakukan dengan membagi menjadi 2 wilayah yaitu ruangan yang spesifik dan area lain yang umum. Sumber listrik yang didapatkan untuk penerangan berasal dari unit panel distribusi yang berbeda.

Penerangan untuk bidang horizontal minimal sebesar 500 lux (±50 nyala lilin) dan untuk bidang vertikal minimal sebesar 200 lux (±20 nyala lilin). Dengan pengaturan jarak antara penerangan kurang lebih 1 m ditengah jalur kabinet

Maintenance

Terapkan maintenance untuk sistem yang terpisah secara bergantian dan reguler (pemisahan tergantung dari kebijakan perusahaan, misalnya maintenance untuk sistem listrik perangkat server pada data center)

Untuk maintenance sistem listrik, gunakan cadangan sistem listrik yang mengambil sumber energi dari sistem listrik redundansi yang telah dibuat tanpa mengganggu sumber listrik untuk perangkat yang non essensial (manfaat dari desain sistem listrik yang terpisah)

Staff maintenance untuk sistem listrik minimal harus ada 24 jam hari kerja dan on-call saat weekend, untuk tier yang lebih tinggi maka harus ada 24 jam dalam 7 hari

Adanya program maintenance preventif

Adanya program pelatihan secara komprehensif dan bila perlu adanya prosedur operasi manual untuk melakukan pengontrolan sistem secara bypass

Manajemen energi infrastruktur secara remote

Adanya sistem informasi manajemen energi untuk setiap kelompok infrastruktur melalui suatu protokol manajemen SNMP, misalnya untuk Air Handler, PDU, server, perangkat jaringan

Adanya sistem informasi manajemen energi terpusat untuk semua infrastruktur (juga melalui SNMP)

 

 

 

(3)

CASE STUDY

Case Study OCBC NISP

Pada bulan Maret 2012, OCBC NISP mengumumkan bahwa Bank tersebut mulai memanfaatkan teknologi virtualisasi VMware untuk mendukung infrastruktur data center yang dinamis dan andal untuk menghantarkan berbagai aplikasi bisnis. Dengan menggunakan virtualisasi, OCBC NISP telah meningkatkan keandalan sistem core banking, berhasil melakukan konsolidasi server fisik untuk mengurangi biaya, dan membantu meringankan tekanan beban kerja pada fasilitas data center.

OCBC NISP telah memasang VMware pada 144 server fisik yang didistribusikan di 10 casis blade yang terhubung ke storage area network. Aplikasi yang berjalan di atas VMware termasuk sistem front-end aplikasi core banking, intranet, database Microsoft SQL server, SAP Fixed assets, Oracle PeopleSoft Human Resouces Management System, Oracle Database dan Oracle Applications. Tim TI yang terdiri dari teknisi VMware dan staf TI OCBC NISP membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan proses migrasi.

Menurut Andreas Kagawa, Contry manager VMware Indonesia ”Virtualisasi telah banyak mengubah bagaimana konsumsi sumber daya TI dan penghantaran layanan TI dalam organisasi jasa keuangan”. Melalui virtualisasi OCBC NISP berhasil mengkonsolidasikan infrastruktur server fisik dari 12 rak server menjadi hanya dua. Kemampuan untuk mengelola infrastruktur virtual dari konsol tunggal juga mengurangi waktu administrasi server kami sebesar 30%.

(4)

Setelah server kantor cabang berjalan di atas infrastruktur virtual yang menggantikan mesin fisik, OCBC NISP mampu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengirim berkas core banking berukuran besar melalui jaringan untuk setiap cabang setiap malamnya, dari rata-rata 3 jam menjadi hanya 30 menit. Kemampuan ini memastikan bank lebih tahan terhadap masalah jaringan dan pemadaman listrik, sekaligus meningkatkan produktivitas dan tingkat kepuasan pelanggan.

Melalui pembagian beban kerja yang merata di data center perusahaan, OCBC NISP juga mampu untuk mendukung seluruh jaringan kantor cabang dari satu lokasi, sesuai kebutuhan. Bank tersebut juga sudah menguji kemampuan pemulihan bencana dan menemukan bahwa jika salah satu data center mengalami pemadaman parah, semua sistem bisa dialihkan ke situs lain hanya dalam 30 menit.

Case Study Hitachi

Di jepang, secara umum siklus hidup produk peralatan IT adalah 3-5 tahun, tetapi siklus hidup untuk fasilitas data center lebih dari 10 tahun. Karena perbedaan siklus hidup tersebut. Fasilitas data center sangat sulit untuk mengakomodir perkembangan perangkat yang ada pada data center. Khususnya dalam perancangan pendingin ruangan. Oleh karena itu Hitachi merancang strategi pendingin dengan sistem modular, sehingga dapat diimplementasi secara bertahap sesuai dengan kebutuhan server yang ada.

(5)

Hitachi merancang sistem pendingin dengan menggunakan konsep local cooling system. Sistem pendingin disalurkan kesetiap rack server, bukan ke seluruh ruangan server. Kemudian panas yang dihasilkan dari tiap-tiap rack, langsung dihisap ke atas, ke mesin pendingin. Dengan konsep local cooling system ini maka panas yang dihasilkan tidak mempengaruhi komponen-komponen sekitarnya yang tidak panas. Konsep pendingin pada Hitachi dapat dilihat pada gambar berikut:

Sistem Pendingin Pada Data Center Hitachi

Dari hasil penerapan strategi tersebut Hitachi berhasil menurunkan tingkat konsumsi listrik pendingin data center hingga 67% dibandingkan dengan menggunakan sistem pendingin tradisional.

(6)

Penghematan Listrik Pendingin Pada Data Center Hitachi

IV.5.3 Case Study The First National Bank of Omaha

The First National Bank Omaha (FNBO) mempunyai target untuk membuat data center yang dapat berdiri sendiri tanpa ketergantungan dengan pihak-pihak lain serta tidak rentan dengan bencana alam. Salah satu langkah yang diambil dalam strategi pada data centernya adalah menggunakan pembangkit listrik hydrogen fuel cell sebagai sumber daya listrik utama data center yang dimiliki.

FNBO data center di support oleh empat phosphoric acid fuel cells yang dapat menhasilkan hingga 225 KW listrik. FNBO mengklaim jika pasokan listrik utama tidak berfungsi, data center masih dapat beroperasi dengan fuel cells yang ada. FNBO menghabiskan biaya investasi $2.6 Juta dan diproyeksikan akan BEP dalam 3,5 tahun dengan hasil penghematan atas listrik yang digunakan.

FNBO merupakan bank besar dengan nilai pasar $16 miliar dan merupakan bank tersibuk dalam bidang kredit. Dengan kondisi tersebut, FNBO hanya menggunakan satu data center terpusat.

(7)

IV.5.4 Case Study Apple

Apple merupakan perusahaan ternama di industri teknologi informasi. Perusahaan milik Steve Jobs ini terletak di daerah Silicon Valley, California. Apple saat ini sedang mengusung teknologi cloud computing untuk customernya. Tentu saja hal ini membuat Apple membutuhkan fasilitas data center yang sangat besar. Berbagai komunitas lingkungan menuding Apple membuat polusi dan menghancurkan lingkungan.

Oleh karena itu semenjak 2008 Apple merancang sebuah strategi dan grand design data center yang benar-benar ramah lingkungan. Pada akhir tahun 2012, Apple berani mengklaim bahwa pada akhit tahun tersebut, energy yang digunakan untuk mendukung data centernya 60% merupakan berasal dari energy yang dapat didaur ulang (renewable energy). Data center Apple terletak di maiden, North Carolina. Data center tersebut diperkirakan akan menghabiskan sekitar 20 megawatts listrik. Untuk dapat mengcover listrik yang digunakan, Apple membuat dua jaringan solar panel seluas 40 hektar yang berdekatan dengan data center yang dimiliki. Diperkirakan satu are solar panel tersebut akan dapat menghasilkan listrik hingga 42 juta kWh. Selain itu terdapat fuel cell atau pembangkit listrik dengan sumber daya hidrogen akan didirikan di area tersebut yang akan memproduksi listrik sekitar 40 juta kWh.

(8)

Denah Data Center Apple

Selain itu Apple, juga berencana untuk membeli sumber daya alternatif bloom box energy. Sumber daya bloom merupakan kotak besar yang pada salah satu sisinya menyedot oksigen dan gas alam, dan disisi lain akan menghasilkan tenaga. Setiap box tersebut akan menghasilkan sekitar 100 kW. Dan Apple akan membeli sekitar 50 Box.

Referensi

Dokumen terkait